METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development"

Transkripsi

1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development ). Menurut Borg and Gall (1979:626), penelitian dan pengembangan pendidikan adalah suatu strategi untuk mengembangkan produk pendidikan yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah belajar. Penelitian dan pengembangan pendidikan merupakan suatu industry berbasiskan pengembangan model dimana penemuan-penemuan penelitian digunakan untuk mengembangkan produk yang baru dan prosedur yang baru, yang kemudian secara sistematik dilakukan uji lapangan, evaluasi, dan revisi sampai diperoleh/dicapai criteria efektivitas dan kualitas tertentu atau mencapai standar tertentu. Maksud dari penelitian pengembangan adalah menjembatani jurang pemisah yang sering ditemui antara penelitian pendidikan dengan praktik pendidikan sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan berupa multimedia interaktif untuk mata pelajaran Biologi materi tentang sistem pencernaan makanan, sistem ekskresi dan sistem reproduksi pada manusia. Multimedia interaktif ini dimaksud sebagai media dalam pembelajaran tatap muka di kelas dan dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. Dalam pembelajaran Biologi, media yang lebih baik adalah obyek aslinya, yang bisa diperoleh dari lingkungan. Namun ada obyek-obyek yang sulit didapat, sehingga diperlukan media penggant.

2 62 Dikembangkannya produk multimedia interaktif Biologi ini tidak bermaksud untuk menggantikan peran guru dalam proses pembelajaran, walaupun memang dimungkinkan untuk itu. Langkah-langkah utama dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengumpulan informasi, 2. Merencanakan, 3. Mengembangkan bentuk produk awal (Model teoritis/hipotesis), 4. Uji lapangan produk awal, 5. Revisi produk awal untuk menghasilkan produk utama, 6. Uji lapangan produk utama, 7. Revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional, 8. Uji lapangan produk operasional, 9. Revisi produk operasional untuk menghasilkan produk akhir, 10. Diseminasi dan distribusi produk akhir (Gall and Borg, 1979:626) Sedangkan menurut Alessi dan Trollip (1991: ) pengembangan multimedia interaktif ini memuat 10 tahap. Kesepuluh tahap ini adalah (1) menentukan tujuan dan kebutuhan, (2) mengumpulkan bahan acuan, (3) mempelajari isi, (4) mengembangkan ide, (5) mendesain pembelajaran, (6) membuat flowchart materi, (7) membuat storyboard, (8) memprogram materi, (9) membuat materi pendukung dan (10) melakukan evaluasi dan revisi.

3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur di mulai dari awal semester ganjil Tahun Pembelajaran 2010/201, sampai dengan semester ganjil Tahun Pembelajaran 2011/ Pengembangan dilakukan di Sribhawono Lampung Timur dan Bandar Lampung di mulai dari awal semester ganjil Tahun Pembelajaran 2010/201, sampai dengan semester ganjil Tahun Pembelajaran 2011/ Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan berdasarkan model R & D Borg dan Gall (1979:626) dan disesuaikan dengan tahapan pengembangan multimedia, Alessi dan Trollip (1991: ) kemudian disesuaikan dengan tujuan dan kondisi penelitian yang sebenarnya. Selanjutnya penerapan penelitian dan pengembangan yang dilakukan terdiri atas tiga tahapan dan tujuh langkah yaitu sebagai berikut: 1. Tahap pra-pengembangan model, terdiri dari dua langkah. a. Langkah pertama : Penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan belajar terkait dengan rencana pengembangan multimedia interaktif. Sedangkan pengumpulan informasi adalah menggali informasi-informasi mengenai potensi baik dari segi siswa, guru, dan sarana dan prasarana yang

4 64 memungkinkan untuk menerapkan produk hasil pengembangan. Hasil dari langkah ini diuraikan pada latar belakang penelitian ini. b. Langkah kedua : Perencanaan pengembangan model. Berdasarkan analisis hasil penelitian pendahuluan dan kajian teoritik, mulai merancang desain multimedia interaktif Biologi yang mencakup: (a). Merumuskan tujuan pembelajaran dan garis besar program, (b). Mengembangkan flowchart (c). Merancang frame (storyboard) 2. Tahap pengembangan model, terdiri dari tiga langkah (dimulai dari langkah ke 3 sampai dengan langkah ke 5). c. Langkah ketiga : Mengembangkan produk awal Multimedia Interaktif Sesuai dengan frame yang telah dibuat pada langkah kedua, dikembangkan produk awal dengan menggunakan berbagai tools yaitu; Macromedia Flash 8 untuk membuat animasi dan penyatuan berbagai material (tek, gambar, audio/suara), suara/narasi di rekam menggunakan adobe Adudition 1,5 dan panduan penggunaan berupa tutorial dengan Camptasia. d. Langkah keempat : Uji lapangan produk awal. Uji lapangan produk awal adalah evaluasi/validasi terhadap produk awal Multimedia Interaktif Biologi yang berhasil dikembangkan pada langkah ketiga. Pada uji lapangan produk awal Multimedia Interaktif Biologi ini terdiri yaitu evaluasi/validasi oleh ahli materi dan ahli media, dan uji coba perseorangan (uji coba satu-satu) yang terdiri dari 3 orang siswa yang ada pada populasi calon pengguna produk.

5 65 e. Langkah kelima: Revisi produk awal untuk menghasilkan produk utama. Berdasarkan hasil pada langkah keempat, dilakukan revisi produk awal Multimedia Interaktif Biologi sesuai dengan saran/masukan baik dari evaluator ahli maupun 3 orang siswa (calon pengguna). 3. Tahap penerapan model, terdiri dari dua langkah (langkah 6 dan 7). f. Langkah keenam : Uji lapangan produk utama. Uji lapangan produk utama adalah merupakan evaluasi skala terbatas untuk mengetahui efektivitas dan daya tarik produk utama Multimedia Interaktif Biologi. g. Langkah ketujuh: Revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional. Gambar 3.1 merupakan ringkasan langkah-langkah model pengembangan Multimedia Interaktif Biologi.

6 Tahap II Tahap I 66 Pra-pengembangan model Langkah pertama : Penelitian Pendahuluan dan pengumpulan informasi hasilnya berupa kebutuhan belajar dan potensi pembelajaran multimedia interaktif Langkah kedua : Merencanakan pengembangan Hasilnya : Tujuan instruksional, GBPMI, flowchart, dan Frame X Pengembangan model Langkah ketiga : Pengembangan bentuk produk awal Langkah keempat : Uji lapangan produk awal (evaluasi/validasi ahli materi, ahli media, dan perseorangan) Langkah kelima : Revisi produk awal untuk menghasilkan produk utama Penerapan Model Langkah Keenam : Uji coba lapangan produk utama untuk melihat efektivitas dan daya tarik produk Langkah ketuju : Revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional Keterangan: X = Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Gambar 3.1 Model Alur Pengembangan Multimedia Interaktif

7 Metode Penelitian Tahap I Metode penelitian tahap I adalah pelaksanaan tahap pra-pengembangan model dan tahap pengembangan model yang terdiri atas langkah 1 sampai langkah 5 dari tujuh langkah-langkah penelitian ini Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian pendahuluan adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang berjumlah 3 rombongan belajar dan guru Biologi SMA se Lampung Timur berjumlah kurang lebih 74 orang. Dari populasi tersebut, untuk siswa diambil dua rombongan belajar yang memiliki intake mendekati sama, yaitu XI IPA-1 sebanyak 31 orang sebagai kelas kontrol, dan kelas XI IPA-2 berjumlah 31 orang sebagai kelas eksperimen. Untuk guru, dari sejumlah guru biologi se Lampung Timur sejumlah 74 orang, diambil untuk sampel sebanyak 20 orang.. Pada tahap pengembangan model, langkah keempat yaitu uji lapangan produk awal subjek penelitian adalah sebagai berikut: (1) Uji ahli materi, ahli materi yang ditunjuk berdasarkan pertimbangan bahwa yang bersangkutan adalah seorang Doktor dan memiliki kompetensi dibidang Biologi, serta sudah sangat berpengalaman. (2) Uji ahli media, ahli media yang ditunjuk berdasarkan pertimbangan bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi dibidang pengembangan media. Ahli media ini diharapkan dapat memberikan komentar dan saran terhadap desain prototype media (produk awal) yang dikembangkan, agar diperoleh produk operasional yang lebih baik. Pada tahap uji media ini, peneliti menggunakan 3 (tiga) orang ahli media, yaitu satu orang Doktor dan dua

8 68 orang magister. (3) Uji coba perseorangan (uji coba satu-satu) subjek penelitian adalah 3 orang siswa memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah pada kelas eksperimen (populasi dan sampel penelitian tahap II). Penentuan tinggi, sedang, dan rendah diperoleh dari guru biologi kelas tersebut. Petimbangan mengambil 3 siswa dari kelas eksperimen ini karena pada kelas ini yang akan menjadi subjek penelitian pada metode penelitian tahap II Teknik Pengumpulan Data Data mengenai kebutuhan pada penelitian pendahuluan diperoleh dengan menggunakan instrumen angket (lampiran 14 dan 17) dan refleksi bersama guru Biologi kelas XI IPA sedangkan data mengenai rendahnya pencapaian kompetensi sebelumnya dilakukan dengan teknik dokumentasi. Data pada langkah penelitian pendahulan dan pengumpulan informasi ini telah diuraikan pada latar belakang masalah Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian Kisi-kisi instrumen untuk penelitian pendahuluan yang digunakan pada penelitian ini seperti pada tabel berikut, sedangkan instrumen penelitiannya dapat dilhat pada lampiran 14.

9 69 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Need Assessment untuk Guru No. Aspek yang dinilai Indikator 1 Penguasaan guru dalam menggunakan komputer 1. Kepemilikan komputer 2. Kemampuan mengoperasikan komputer 3. Intensitas menggunakan komputer dalam proses pembelajaran 4. Pengenalan guru terhadap berbagai media pembelajaran berbasis komputer 5. Program komputer yang sering digunakan 2 Kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran 3 Penguasaan guru dalam menggunakan alat bantu presentasi dalam pembelajaran 6. Intensitas memanfaatkan media dalam pembelajaran 7. Kemampuan mengoperasikan program Microsof Word 8. Kemampuan mengoperasikan program Microsof Excel 9. Kemampuan mengoperasikan program Microsof Power Point 10. Kemampuan mengoperasikan program Adobe Flash 11. Kemampuan membuat media animasi dengan program Microsof Power Point 12. Kemampuan membuat media animasi dengan program Adobe Flash 13. Kemampuan mempresentasikan materi pembelajaran dengan Power Point yang sudah jadi 14. Intensitas penggunakan Power Point dalam proses pembelajaran 15. Kemampuan mempresentasikan materi pembelajaran dengan program Adobe Flash 16. Intensitas penggunaan media Adobe Flash 17. Pengaruh penggunaan media Power Point dalam proses pembelajaran 18. Pengaruh penggunaan media Adobe Flash dalam proses pembelajaran 19. Pengaruh media animasi dalam presentasi materimateri pembelajaran yang bersifat abstrak dan contoh nyata sulit dijumpai di laboratorium dan alam 20. Program komputer yang bisa membuat animasi lebih menarik 21. Hambatan yang dijumpai selama menggunakan media animasi 22. Alat bantu yang sering digunakan dalam proses pembelajaran 23. Kemampuan merangkai LCD dengan perangkat komputer 24. Kemampuan memasang alat audio dengan perangkat komputer 25. Hambatan yang dialami dalam memanfaatkan alat bantu presentasi dalam pembelajaran

10 Sedangkan untuk siswa, penelitian pendahuluan untuk memperoleh data awal, juga dilaksanakan dengan kisi-kisi sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen untuk Penelitian Pendahuluan terhadap siswa No. Aspek yang dinilai Indikator 1 Penguasaan siswa 1. Kepemilikan komputer dalam menggunakan 2. Kemampuan mengoperasikan komputer komputer 3. Intensitas menggunakan komputer dalam proses pembelajaran 4. Pengenalan guru terhadap berbagai media pembelajaran berbasis komputer 5. Program komputer yang sering digunakan 2 Kemampuan siswa 6. Intensitas memanfaatkan media dalam dalam memanfaatkan pembelajaran media pembelajaran 7. Kemampuan mengoperasikan program Microsof Word 8. Kemampuan mengoperasikan program Microsof Excel 9. Kemampuan mengoperasikan program Microsof Power Point 10. Kemampuan mengoperasikan program Multimedia Interaktif 11. Menerima materi pembelajaran dengan Power Point. 12. Intensitas penggunakan Power Point dalam proses pembelajaran 13. Intensitas penggunaan Multimedia Interaktif 14. Pengaruh multimedia interaktif dalam pembelajaran Biologi. 15. Fungsi animasi dalam pembelajaran yang bersifat abstrak atau contoh nyatanya sulit dijumpai. 16. Media yang sesuai untuk menjelaskan materi-materi Biologi yang sifatnya abstrak. 17. Hambatan yang dijumpai selama menggunakan multimedia interaktif 70

11 71 Kisi-kisi instrumen pada uji lapangan produk awal terdiri dari kisi-kisi instrumen ahli materi, ahli media, dan uji perseorangan (uji satu-satu) yang diadaptasi dari Sulatra (2011: 59) yaitu sebagai berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Ahli Materi Penilaian Indikator Nomor soal Aspek Desain Pembelajaran 1. Memiliki kejelasan tujuan pembelajaran Memiliki relevansi tujuan pembelajaran 2 dengan SK/KD. 3. Interaktif Memotivasi siswa berkaitan dengan 5 materi yang ada. 5. Memiliki kedalaman materi dan sesuai 6 dengan tujuan serta indikator 6. Mudah untuk dipahami Sistematis dan runtut Memiliki soal latihan Soal latihan sesuai dengan tujuan 10 pembelajaran dan indikator. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Ahli Media Penilaian Indikator Nomor soal Aspek Rekayasa Perangkat Lunak 1. Efektif dan efesien dalam penggunaannya Mudah dipelihara/ dikelola Mudah digunakan dan sederhana dalam 5-6 penggunaanya. 4. Tepat pemilihan jenis aplikasi/sofware/ 7-8 tool. 5. Dapat diinstalasi / dijalankan di berbagai 9-10 hardware dan software yang ada. 6. Dapatdimanfaatkan lagi untuk mengembangkan media lain.

12 72 Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Uji Perseorangan ASPEK YANG DINILAI / INDIKATOR 1. Kemenarikan Program 1.1 Kesesuaian warna latar dengan gambar dan animasi. 1.2 Kesesuaian warna tulisan dengan latar 1.3 Kesesuaian ukuran huruf pada teks 1.4 Kesesuaian sajian gambar. 1.5 Kesesuaian penyajian animasi. 1.6 Kesesuaian suara narrator. 1.7 Memotivasi untuk belajar. 2. Interaktivitas 2.1 Memungkinkan terjadinya interaksi antara program dengan siswa/pengguna 3. Kemudahan penggunaan 3.1 Kemudahan program jika digunakan oleh siswa/pengguna 3.2 Program memudahkan siswa kelas XI IPA SMA belajar Biologi. PREDIKTOR 1. Warna latar sesuai dengan gambar dan animasi. 2. Warna tulisan sesuai dengan latarnya. 3. Ukuran huruf sesuai dengan mempertimbangkan keterbacaan. 4. Gambar yang disajikan sesuai dengan isi pesan. 5. Animasi mendukung penyampaian isi pesan. 6. Suara narrator sesuai 7. Program memotivasi siswa untuk belajar. 1. Program mengandung unsur interaktifitas antara program dengan siswa/pengguna. 2. Waktu yang disediakan memadai untuk berinterkasi dalam mempelajari materi dan menjawab soal-soal pada menu latihan/tes 1. Program memiliki kemudahan bagi siswa bernavigasi dari satu menu ke menu atau submenu lainnya. 2. Program memudahkan siswa kelas XI IPA SMA belajar Biologi dengan metode belajar mandiri Teknik Analisis Data Data mengenai kebutuhan belajar pada penelitian pendahuluan, tanggapan ahli materi, ahli media (teknologi informasi), dan 3 siswa pada uji perseorangan yang diperoleh pada langkah keempat penelitian ini termasuk dalam data kuantitatif yaitu berupa tanggapan dan sikap, dituangkan dalam bentuk perhitungan.

13 Agar data kuantitatif memiliki makna atau meaningful, digunakan statistika deskriptif, penyajian data berbentuk daftar tabel Metode Penelitian Tahap II Penelitian pada tahap ini merupakan pelaksanaan tahap penerapan model yang terdiri dari langkah ke-6 dan langkah ke-7 penelitian pengembangan Borg and Gall (1979:627), yaitu langkah keenam : Uji lapangan produk utama dan langkah ketuju : Revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional setelah uji lapangan produk utama Model Rancangan Eksperimen Langkah keenam ini dilakukan untuk menguji produk utama hasil pengembangan setelah melalui uji lapangan produk awal dan revisi. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas dan daya tarik produk. Uji lapangan ini dirancang dengan desain eksperimen Posttest-Only Control Design (Sugiyono, 2009:112) sebagai berikut: Tabel 3.5 Rancangan desain eksperimen Kelas Perlakuan Posttest Eskperimen Kontrol Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif Pembelajaran tidak menggunakan multimedia interaktif XI IPA 1 XI IPA 2

14 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini terkait dengan langkah ke-6 : Uji lapangan produk utama adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono tahun pelajaran 2010/2011. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu diambil 2 kelas dari 3 kelas yang memiliki kemampuan/intake mendekati sama. Dari 2 kelas yang terpilih kemudian diundi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan produk utama Multimedia Interaktif Biologi sedangkan kelas kontrol pembelajarannya tidak menggunakan Teknik Pengumpulan Data Data mengenai efektivitas diperoleh dari tes kognitif yaitu soal tes formatif berupa soal pilihan berganda yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol menggunakan soal tes formatif yang sama. Kisi-kisi soal tes formatif dapat dilihat pada lampiran 30, dan soan tes formatif pada lampiran 31. Sedangkan data mengenai daya tarik diperoleh dengan teknik angket. Instrumen daya tarik ini dibagikan kepada siswa setelah mempelajari dan menggunakan Multimedia Interaktif Biologi pada pembelajaran Biologi pada kelas eksperimen. Kisi-kisi instrument kemenarikan dapat dilihat pada lampiran 28, dan instrument angket kemenarikan pada lampiran 29.

15 Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian Kisi-kisi dan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian langkah keenam ini dapat dilihat pada lampiran 28 sampai dengan lampiran Teknik Analisis Data Data mengenai efektivitas yang diperoleh dengan instrumen tes formatif berupa soal pilihan berganda pada penelitian langkah keenam dianalisis menggunakan SPSS yaitu Independent Sample Test untuk mengetahui apakah pembelajaran yang menggunakan Multimedia Interaktif Biologi lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan Multimedia Interaktif Biologi. Adapun uji statistik yang dilakukan adalah uji perbedaan dua rata-rata satu pihak dengan hipotesis sebagai berikut: Ho : 1 2 : Rata-rata hasil tes formatif pada siswa yang pembelajarannya menggunakan Multimedia Interaktif Biologi lebih kecil atau sama dengan rata-rata hasil tes formatif pada siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan Multimedia Interaktif Biologi. H 1 : 1 > 2 : Rata-rata hasil tes formatif pada siswa yang pembelajarannya menggunakan Multimedia Interaktif Biologi lebih besar dibandingkan dengan rata-rata hasil tes formatif pada siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan Multimedia Interaktif Biologi.

16 76 Dengan 1 = rata-rata hasil tes formatif pada kelas eksperimen. 2 = rata-rata hasil tes formatif pada kelas kontrol. Nilai t hitung yang diperoleh dari pengolahan dengan SPSS dibandingkan dengan t yang terdapat dalam tabel distribusi t. Kriteria pengujian hipotesis yang diperlukan adalah diterima Ho jika: t hitung < t tabel pada taraf signifikan 0,05 dengan dk = n 1 + n 2 2. Tolak Ho untuk harga lainnya. Data mengenai daya tarik termasuk dalam data kuantitatif yaitu berupa tanggapan yang termasuk dalam skala sikap, dituangkan dalam bentuk perhitungan. Agar data kuantitatif memiliki makna atau meaningful, digunakan statistika deskriptif, penyajian data berbentuk daftar tabel. Sebelum dilakukan uji t, maka sebagai prasyarat dilakukan uji normalitas data yaitu dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov, yaitu jika nilai signifikansi hasil perhitungan > 0,05, maka data yang diuji memiliki distribusi frekuensi normal. (sumber: Usman, Husaini 2006 : 315).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development), III. METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dan penelitian ini mengacu pada model penelitian dan pengembangan Borg and Gall.

Lebih terperinci

sehingga dapat mempermudah penyusunan program. Dalam flowchart terdapat simbol-simbol untuk memulai program, penyajian menu

sehingga dapat mempermudah penyusunan program. Dalam flowchart terdapat simbol-simbol untuk memulai program, penyajian menu 83 4.1.3 Pengembangan Flowchart Tahap ketiga dikembangkan Flowchart, Flochat tidak hanya memuat urutan penyajian materi mulai awal sampai akhir, tetapi juga memuat semua kemungkinan yang akan terjadi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development atau penelitian dan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Research and Development atau penelitian dan pengembangan mengenai media CD Pembelajaran Bahasa Inggris untuk SMA kelas sebelas.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KARYA BHAKTI PRINGSEWU

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KARYA BHAKTI PRINGSEWU PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KARYA BHAKTI PRINGSEWU TESIS Oleh ARMAN NPM 1023011010 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER

Lebih terperinci

HARIO WIJAYANTO A

HARIO WIJAYANTO A DAMPAK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 POLANHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan 31 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan pengembangan). Pengembangan yang dilakukan merupakan pengembangan media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif 116 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif berbasis komputer yang nantinya digunakan pada pembelajaran PAI. Adapun pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Group Pre-test Treatment Post-test Eksperimen O E1 X O E2 Kontrol O K1 Y O K2

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Group Pre-test Treatment Post-test Eksperimen O E1 X O E2 Kontrol O K1 Y O K2 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Diperlukan dua kelompok untuk melihat sejauh mana peningkatan penguasaan konsep dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, kelompok pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan

Lebih terperinci

= Hasil/keadaan awal kemampuan berpikir kritis kelompok middle.

= Hasil/keadaan awal kemampuan berpikir kritis kelompok middle. BAB III METODE PENELITIAN A Desain Penelitian Diperlukan tiga kelompok untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, kelompok pertama yaitu kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu multimedia pembelajaran permainan puzzle. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. agar terkumpul data serta dapat mencapai tujuan penelitian. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. agar terkumpul data serta dapat mencapai tujuan penelitian. Metode yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai cara kerja untuk mencapai tujuan tertentu, agar terkumpul data serta dapat mencapai tujuan penelitian. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut: 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Interaktif Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan multimedia interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas V di SDIT Al-Hasna yang berlokasi di Jl. Klaten Yogya KM 3,5 Pilangsari, Gondang, Kebonarum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D) atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D) atau 59 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Pengembangan Penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D) atau penelitian pengembangan. Menurut Borg & Gall (2003:772), penelitian pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Kelompok kontrol diperlukan untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, yang selanjutnya dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

Efektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi

Efektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Efektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi Eka Putri Azrai dan Refirman Dj. Abstrak. Guru sebagai ujung tombak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan 35 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan pengembangan. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau 24 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg, Gall, &

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Menurut Sumadi Suryabrata (2006:92) Tujuan penelitian eksperimen-semu adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri 39 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri berupa Multimedia Interaktif Sistem Regulasi untuk SMA sesuai dengan standar isi BSNP.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Oprasional berikut: 1. Miskonsepsi BAB III METODELOGI PENELITIAN Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai Miskonsepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI Bandung,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Way Jepara, dan SMA Teladan Way

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Way Jepara, dan SMA Teladan Way III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Way Jepara, dan SMA Teladan Way Jepara pada bulan Oktober 2014. B. Populasi dan Sampel Subyek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan 32 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan multimedia interaktif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre- Experimental Design. Desain ini belum merupakan desain sesungguhnya karena masih terdapat

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 2 WATES

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 2 WATES MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 2 WATES Rosyid Supriadi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta erozzyid@gmail.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

Perancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI)

Perancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI) 1 Perancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI) Nurmala Novitasari 1, Hengky Anra 2, Anggi Srimurdianti Sukamto 3 1,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian 18 III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan program pembelajaran berupa

Lebih terperinci

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian 30 III. Metode Penelitian 3.1. Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D), yaitu sebuah strategi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau disebut Research and Development (R&D). Metode R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat evaluasi keterampilan menyimak apresiatif novel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat kegiatan penelitian memperoleh data yang diperlukan. Lokasi untuk penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan multimedia interaktif sebagai pendukung pembelajaran membaca bagi anak disleksia tingkat sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS dan animasi kimia berbasis keterampilan generik sains pada materi pokok termokimia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengembangkan media brosur berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopis, submikroskopis

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi III. METODE PENGEMBANGAN Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING. Oleh: Sugianto Universitas Wiralodra

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING. Oleh: Sugianto Universitas Wiralodra ISSN 1693-7945 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING ABSTRAK Oleh: Sugianto Universitas Wiralodra Proses pembelajaran biologi menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan merupakan pengembangan multimedia interaktif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (Research & Development). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian ini mengacu pada model Research and Development (R & D) dari Borg

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (researce and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas Jarimatika level 1 di Unit Jarimatika Center Salatiga. Pada level 1 dipilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and 64 III. METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) media pembelajaran berupa multimedia interaktif mata diklat KKPI materi mengoperasikan

Lebih terperinci

Oleh: Sutopo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Sutopo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Efektivitas Media Pembelajaran Aksara Jawa dengan Adobe Flash CS5 Professional terhadap Keterampilan Membaca Aksara Jawa pada Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Sutopo Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT 182 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 182-189 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT Siti Sundari Miswadi, Sigit

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI KREATIVITAS MATEMATIKASISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GROBOGAN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and 37 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and development atau penelitian pengembangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Ngambur pada bulan November 2009. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa 21 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa e-book sistem peredaran darah manusia untuk SMA sesuai dengan standar isi BSNP. Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Adapun metode pengembangan multimedia pembelajaran seperti yang dikemukakan Munir (2008:195) terdiri dari lima tahap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujan untuk menghasilkan suatu produk yakni Multimedia Pembelajaran untuk Matapelajaran Algoritma

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. B. Populasi dan Sampel Populasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci