Praktikum Planktonologi 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Praktikum Planktonologi 2015"

Transkripsi

1 Jurnal Praktikum Planktonologi 2015 Nama : NPM : Kelas /Klp : Tim Prak. Planktonologi FPIK UNPAD planktonologiunpad@yahoo.com, Blog: planktonologiunpad.wordpress.com

2 Tanda Bukti Mengikuti Praktikum Planktonologi 2015 Tanggal Pertemuan Materi Ttd 2 Maret 2015 I Responsi dan Pengenalan mikroskop 9 Maret 2015 II Identifikasi plankton air tawar 16 Maret 2015 III Budidaya: Daphnia/Artemia/Chlorella/Scenedesmus* 23 Maret 2015 IV Identifikasi plankton air tawar + Identifikasi hasil budidaya 30 Maret 2015 V Identifikasi plankton air tawar + Identifikasi hasil budidaya 6 April 2015 VI Identifikasi plankton air tawar + Identifikasi hasil budidaya 13 April 2015 VII Budidaya: Daphnia/Artemia/Chlorella/Scenedesmus* 20 April 2015 VIII Identifikasi plankton air laut + Identifikasi hasil budidaya 27 April 2015 IX Identifikasi plankton air laut + Identifikasi hasil budidaya 4 Mei 2015 X Identifikasi plankton air laut + Identifikasi hasil budidaya 11 Mei 2015 XI Pembuatan Laporan dan Reward praktikan terbaik 18 Mei 2015 XII Persentasi Laporan Praktikum 25 Mei 2015 XIII Ujian Akhir Praktikum * Coret yang tidak perlu

3 TIM MK. PLANKTONOLOGI Tim Dosen Planktonologi 1. Dr. Ir. Zahidah, M.S. 2. Dr. Isni Nurruhwati, S.Pi., M.Si. 3. Ujang Subhan, S.Pi., M.Si. 4. Heti Herawati, S.Pi., M.P. 5. Asep Sahidin, S.Pi., M.Si. Tim Praktikum 1. Yohan Setiawan 2. Adinda Kurnia P 3. Cindi Maisela 4. Fatiya Ulfa Dwi 5. Dian Fitri Utami 6. Sundoro Yoga A 7. Pefi Firman Nurlailudin 8. Rahmi 9. Ayu Inspirasi Plankton 10. Irfan KONTRAK PRAKTIKUM 1. Praktikum akan dilaksanakan sebanyak 13 pertemuan. 2. Kehadiran Praktikum 100% 3. Keterlambatan 5 menit praktikan tidak bisa ikut Quis 4. Keterlambatan 15 menit praktikan tidak bisa ikut Praktikum. 5. Harus menggunakan Jas Laboratorium 6. Menggunakan Sandal saat praktikum 7. Memakai Name Tag 8. Harus membawa Jurnal Praktikum dan alat tulis (pensil dan penghapus) 9. Mengumpulkan Tugas praktikum 10. Menggunakan mikroskop yang telah ditentukan nomornya (satu kelompok hanya diperbolehkan menggunakan 1 mikroskop). 11. Membawa buku standar identifikasi plankton Sachlan Kesadaran bahwa kita belum tahu semua akan membuka peluang untuk berkembang. Sebaliknya, merasa kita sudah tahu semua akan menutup diri dari perbaikan - Teruslah belajar sampai akhir hayat -

4 I. Pendahuluan Materi praktikum yang pertama yaitu pengenalan alat-alat yang digunakan dalam praktikum seperti mikroskop, counting chamber, hand counter dan lain sebagainya. Mikroskop merupakan alat yang penting dalam praktikum planktonologi. Hal itu karena plankton bersifat mikroskopis (organisme yang hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop). Pengenalan, penggunaan dan pemeliharaan mikroskop setelah pemakaiaan sangat penting karena penggunaan mikroskop dengan prosedur yang tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan pada komponen mikroskop. Mikroskop yang dipakai dalam praktikum ini adalah mikroskop cahaya mono/binokuler dengan cahaya dari lampu listrik. II. Tujuan Tujuan dari pengenalan mikroskop dan alat-alat praktikum untuk memberikan pengetahuan dan skill penggunaan mikroskop dengan baik dan benar. Materi Praktikum I PENGENALAN MIKROSKOP DAN PERALATAN PRAKTIKUM III. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan mengenal dan mengetahui mikroskop beserta bagian-bagiannya dan alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasi plankton. 2. Praktikan mampu mempergunakan mikroskop secara baik dan benar. IV. Alat-alat yang digunakan pada saat identifikasi plankton Mikroskop Mikroskop merupakan alat yang utama dalam identifikasi plankton. Mikroskop terlihat sebagai sebuah alat yang sederhana, namun tidak semua orang mengetahui cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar. Padahal, kemampuan ini merupakan hal mendasar yang wajib dikuasai seseorang yang hendak meneliti plankton. Pada dasarnya, cara menggunakan mikroskop sangat mudah bagi mereka yang telah mengentahui bagian-bagian dari alat itu sendiri. Dengan mengetahui bagian rinci dari mikroskop dan memahami fungsi masing-masing bagian. Berikut adalah adalah gambar beserta bagian-bagiannya.

5 V. Cara penggunaan mikroskop Penggunaan mikroskop dengan baik dan benar dapat dilihat pada gambar illustrasi dibawah ini: 1. Bagian-bagian mikroskop Counting Chamber Counting chamber merupakan alat yang berfungsi untuk menghitung kepadatan fitoplankton. Proses penggunaan counting chamber dapat dilihat pada materi praktikum II. Keterangan: 1. Ambil mikroskop dengan prosedur sebagai berikut: a) pegang leher mikroskop dengan tangan kanan, b) lalu pegang bagian kaki mikroskop dengan tangan kiri, c) angkat mikroskop dan dekatkan diantara perut dan dada, dan d) bawa mikroskop dan letakan di tempat identifikasi. 2. Counting Chamber

6 2. Putar lensa objektif pada pembesaran 40X sampai terdengar bunyi klik. 3. Bersihkan dan sesuaikan lensa okuler 4. Tempatkan kaca benda atau yang dikenal juga dengan istilah object glass dengan preparat yang hendak diamati pada meja objek. Atur sedemikian rupa agar objek tersebut tepat berada pada lapangan pandang. Selanjutnya, jepit kaca benda dengan menggunakan penjepit khusus yang ada pada bagian atas meja objek. Selanjutnya, sembari mengamati dari arah samping, peneliti bisa menurunkan lensa objektif sedikit demi sedikit. Gunakan pemutar kasar sampai jarak lensa objektif dengan objek penelitian hanya tersisa 5 milimeter. Pada sebagian jenis mikroskop, jarak diatur tidak dengan pemutar kasar (makrometer) melainkan dengan menaik turunkan meja objeknya. Pemutaran makrometer dituntut kehati-hatian sebab jika salah perhitungan, lensa objektif bisa saja menyentuh meja objek dan tergores. pada poin ketiga. Setelah objek yang diteliti terlihat jelas, Anda bisa menggunakan pemutar halus untuk menurnkan lensa objektif agar ojbek tersebut bisa terlihat lebih jelas lagi. Jika dikehendaki, Anda bisa mendapatkan pembesaran yang kuat dengan cara mengganti atau merubah lensa objektif. Untuk hal ini Anda bisa menggunakan bagian yang bernama revolver. Pastikan posisi objek tidak bergeser sedikitpun. Sebab jika iya, maka terpaksa Anda harus mengulangi langkah dari poin yang pertama. 5. Cermatilah bayangan yang terlihat dari lensa okuler. Jika dibutuhkan, gunakanlah pemutar kasar dan halus untuk menaikkan juga menurunkan lensa objektif hingga didapatkan bayangan atau tampilan objek yang diamati dengan jelas. Apabila hal ini tidak berhasil membuat Anda melihat objek dengan jelas, maka mungkin Anda harus mengulangi langkah

7 Materi Praktikum II IDENTIFIKASI PLANKTON I. Pendahuluan Mata kuliah planktonologi menjadi pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh mahasisiwa pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD. Belajar tentang organisme plankton baik fitoplankton maupun zooplankton tidak lepas dari proses identifikasi. Identifikasi plankton tidak dapat dilakukan secara langsung tetapi harus menggunakan alat identifikasi yaitu mikroskop. Identifikasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan menentukan jenis-jenis plankton yang terlihat pada mikroskop dengan melihat morfologi bentuk tubuh, struktur tubuh dan warna pada fitoplankton maupun zooplankton. Penentuan identifikasi jenis plankton dibantu dengan buku standar identifikasi plankton. II. Tujuan Tujuan dari materi praktikan II adalah sebagai berikut: 1. Mampu Mengenali taksonomi, ciri-ciri morfologi macammacam fitoplankton. 2. Mampu Mengenali taksonomi, ciri-ciri morfologi macammacam zooplankton. 3. Mampu membedakan jenis plankton air tawar, payau dan laut III. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan mengetahui fitoplankton dan zooplankton beserta ciri-ciri dan klasifikasinya. 2. Praktikan mengetahui jenis-jenis plankton air tawar, payau dan laut. 3. Praktikan mampu menggambarkan plankton yang ditemukan pada buku gambar.

8 IV. Metode Praktikum 4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum Waktu Tempat : Tanggal 02 Februari 2015 s.d. selesai : Laboratorium MSP, FHA, Aquakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. 4.2 Alat dan Bahan Alat yang Digunakan 1. Mikroskop 2. Objek Glass 3. Cover Glass Bahan yang Digunakan 1. Sample plankton 2. Aquadest 3. Tisu 4.3 Prosedur Kerja 4. Jurnal () 5. 1 set alat tulis 6. Pipet tetes Pengamatan Pengamatan dilakukan di Laboratorium dengan prosedur pada 1. Persiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur yang telah diajarkan Ambil sample plankton dengan pipet tetes, teteskan diatas objek glass sebanyak (1-2 tetes) Tutup objek glass yang telah ditetesi sample dengan cover glass Simpan objek glass di area lapangan pandang mikroskop Amati, dan gambar plankton yang ditemukan pada jurnal praktikum 1. Prosedur Pengamatan Laporan sementara Laporan sementara dilakukan langsung di Laboratorium. Dengan prosedur sebagai berikut: 1. Praktikan mengamati sample plankton yang telah disediakan

9 2. Setiap praktikan harus mencoba mencari plankton pada mikroskop yang telah ditentukan bergiliran dengan sesama teman kelompoknya. 3. Setiap praktikan setelah menemukan plankton, gambar pada jurnal praktikum lalu langsung setorkan kepada asisten untuk di cek dan ditanda tangan. Laporan Akhir Laporan praktikum merupakan gabungan dari seluruh materi paktikum, dibundel rapih dan dipresentasikan. V. Referensi Tim Laboratorium Plankton Format Praktikum Budidaya Chlorella. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

10 Materi Praktikum III BUDIDAYA CHLORELLA II. Tujuan Tujuan dari materi praktikam II adalah memberikan pengetahuan yang aplikatif membudidayakan Chlorella sesuai dengan standar yang diharapkan. I. Pendahuluan Chlorella merupakan salah satu jenis fitoplankton yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya digunakan sebagai makanan rotifera atau sebagai media budidaya larva ikan. Budidaya Chlorella terdiri dari serangkaian kegiatan yang antara lain meliputi persiapan wadah dan air yang meliputi pencucian dan sanitasi wadah. Selanjutnya diikuti oleh kegiatan identifikasi, pemupukan dan inokulasi Chlorella di laboratorium. Kegiatan selanjutnya adalah upscalling budidaya Chlorella dari skala laboratorium ke skala budidaya massal. Kegiatan akhir adalah pemanenan, yang meliputi penentuan waktu dan cara memanen. Setiap kegiatan perlu dilakukan dengan baik supaya budidaya Chlorella berhasil baik (Jusadi 2003). Untuk itu, modul ini diperuntukan agar pelaksanaan praktikum budidaya Chlorella bisa dijalankan dengan baik. III. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan mengenal wadah budidaya Chlorella dalam skala laboratorium. 2. Praktikan mampu menghitung kepadatan Chlorella dalam budidaya. 3. Praktikan mampu membudidayakan Chlorella secara mandiri. IV. Metode Praktikum 4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum Waktu : Tanggal 02 Februari 2015 s.d. selesai Tempat : Laboratorium MSP, FHA, Aquakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

11 4.2 Alat dan Bahan Alat yang Digunakan 1. Counting Chamber 9. Piala Gelas 2. Cover Glass 3. Gelas Ukur 4. Hand Counter 5. Kompressor 6. Kuvet 7. Lampu Neon 8. Mikroskop 10. Neraca 11. Pipet Tetes 12. Plankton Net 13. Selang Aerator 14. Sentrifugator 15. Spatula 16. Tabung Reaksi 17. Akuarium Bahan yang Digunakan 1. Alkohol 2. Aquadest 3. Biakan Murni Chlorella sp. 4. Kertas Alumunium Foil 5 Pupuk Organik Cair 6 Tissue 4.3 Prosedur Kerja Persiapkan Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang Digunakan Diperiksa Kelengkapan dan Kelayakannya Sterilisasi Alat dengan Alkohol Perhitungan Kepadatan Stok Awal Kepadatan stok awal dihitung menggunakan alat Counting Chamber (Hemositometer): 2 Pembacaan Hemositometer

12 Ilustrasi ruang pada hemositometer dapat dilihat pada gambar berikut: A1 A2 A5 A4 A3 Tabel 1 Perhitungan Stok Awal Chlorella sp. A1 A2 A3 A4 A5 Z sel Z sel Z sel Z sel Z sel Jumlah A rata-rata: (Z1 + Z2+ Z3 + Z4 + Z5) / 5 = Ztot / 5 = Z sel Jumlah Kepadatan: Z sel x = Z sel per ml Perhitungan Padat Tebar dan Volume Aquades Kepadatan yang diharapkan = sel per ml Volume aquadest awal = 500 ml Volume stok awal yang digunakan: = (Volume aquadest awal x kepadatan diharapkan)/kepadatan stok = (500 ml x sel per ml) / Z sel per ml = x ml Perhitungan Pengenceran dan Penambahan Aquades Sebagai Media Perhitungan padat tebar dan volume aquades dapat menggunakan rumus : V₁ x N₁ = V₂ x N₂ Keterangan : V₁ = Volume Biota tebar N₁ = Kepadatan stock V₂ = Volume aquades N₂ = Kepadatan yang diinginkan Perhitungan Pengenceran : Vaq = V₂ - V₁ Keterangan : Vaq = Volume pengenceran V₁ = Volume biota tebar V₂ = Volume aquades Va = volume stok awal + volume pupuk = x ml + 1 ml = y ml Vb = V aquadest awal V pengurangan = 500 ml y ml = n ml Ket: Va: Volume aquadest yang diambil, Vb: Volume aquadest yang digunakan.

13 4.3.5 Pemupukan Pupuk organik digunakan sebagai sumber nutrien bagi pertumbuhan Chlorella sp. Volume pupuk yang digunakan = 1 ml Penebaran Bahan yang Digunakan Disiapkan Sesuai Kebutuhan Dimasukkan 500 ml aquadest ke dalam toples dan dikurangi volumenya sebanyak 8 ml Aerasi Proses aerasi dilakukan dengan susunan alat sebagai berikut: Toples 1 Susunan Alat Kultur Lampu neon Lubang Aerasi Sumber: Format laporan praktikum kultur plankton (2012) 1. Susun wadah kultur yang telah siap seperti gambar di atas 2. Atur cahaya lampu yang digunakan 3. Atur aerator hingga sesuai dengan kebutuhan 4. Dilakukan Pengamatan setelah 1 x 24 jam 5. Perhitungan kepadatan secara berkala menggunakan Hemositometer Ditambahkan Pupuk Sebanyak 1 ml Ditambahkan Biakan yang akan Dikultur Sebanyak (tergantung kelompok) ml 3.4 Analisis Data Perhitungan Kepadatan Chlorella sp Perhitungan kepadatan Chlorella sp.: 1. Kepadatan Rendah Jumlah Sel = (A1+A2+A3+A4+A5) / 5 x 25 x Dilakukan Proses Aerasi

14 Dimana: A = Jumlah sel dalam chamber 5 = Jumlah pengambilan data 25 = Jumlah chamber besar = Volume kepadatan chamber 2. Kepadatan Tinggi Jumlah Sel = (A1+A2+A3+A4+A5) / 80 x 400 x Dimana: A = Jumlah sel dalam chamber 80 = 16 chamber kecil x 5 data 400 = 16 chamber kecil x 25 chamber besar = Volume kepadatan chamber V. Referensi Tim Laboratorium Plankton Format Praktikum Budidaya Chlorella. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Jusadi, D Budidaya Pakan Alami Air Tawar Modul Budidaya Chlorella. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Prosedur Cultur Chlorella dapat dilihat pada dibawah ini. 1 Liter Biakan Hasil Kultur Disaring dengan Plankton Net sebanyak 4 kali Air Hasil Filtrasi Ditampung di Kuvet, Sisa Filtrasi Dimasukkan Kembali ke dalam Toples dan Diberi Pupuk Larutan Dipisahkan dengan Sentrifugasi dengan Kecepatan rpm selama 5 menit Supernatan Dibuang Menggunakan Pipet Tetes Natan Disimpan dalam Alumunium foil dan Ditimbang dengan Neraca Dicatat Hasil Pengamatan

15 Materi Praktikum IV BUDIDAYA DAPHNIA 0.67 % karbohidrat, dan 0.15 % abu. Kepopulerannya sebagai pakan ikan, selain karena kandungan gizinya serta ukurannya, adalah juga karena Daphnia dapat dibudidayakan secara massal sehingga produksi dapat tersedia dalam jumlah mencukupi, hampir setiap saat. I. Pendahuluan Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah, dan perairan umum (danau) yang banyak mengandung bahan organik. Sebagai organisme air, Daphnia dapat hidup diperairan yang berkualitas baik. Beberapa faktor ekologi perairan yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan Daphnia antara lain adalah kesadahan, suhu, oksigen terlarut, dan ph. Cara membudidayakan Daphnia dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan pada wadah budidaya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton di dalam wadah budidaya yang digunakan oleh Daphnia sebagai makanannya agar tumbuh dan berkembangbiak. Daphnia merupakan sumber pakan bagi ikan kecil, burayak, dan juga hewan kecil lainnya. Kandungan proteinnya bisa mencapai lebih dari 70% kadar bahan kering. Secara umum, dapat dikatakan terdiri dari 95% air, 4% protein, 0,54 % lemak, II. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengatahui perkembangan budidaya zooplankton yaitu Daphnia sp. dengan menggunakan pupuk dari kotoran ayam. III. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan mengenal wadah budidaya Daphnia sp. dalam skala laboratorium. 3. Praktikan mampu menghitung kepadatan Daphnia sp. dalam budidaya. 4. Praktikan mampu mengetahui jenis pupuk untuk media tumbuh plankton. 5. Praktikan mampu membudidayakan Daphnia sp. secara mandiri.

16 IV. Metode Praktikum 4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum Waktu Tempat : Tanggal 14 April 2014 s.d. selesai : Laboratorium MSP, FHA, Aquakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran 4.1 Alat dan Bahan Alat 1. Toples (wadah budidaya) 2. Gelas Ukur 3. Hand Counter 4. Neraca 5. Piala Gelas 6. Pipet Tetes 7. Plankton Net 8. Blower 9. Selang Aerator 10. Sendok Prosedur Kerja 1 Siapkan Alat dan Bahan Bahan 1. Air bersih/ air kolam 2. Biakan Daphnia sp. 3. Kain kasa 4. Pupuk Kandang (Kotoran Ayam 2 Bersihkan Wadah yang akan digunakan dengan cara menyikat wadah tersebut sampai bersih, kemudian bilas dengan air bersih dan keringkan. 3 Pasanglah aerator ke dalam wadah budidaya 4 Masukan pupuk kandang ke dalam wadah budidaya dengan dosis 2,4 g/liter air media. Penambahan pupuk kandang ini bisa dilakukan dengan cara disebar secara merata diseluruh wadah, atau dengan cara membungkusnya dengan kain kasa. 5 Masukan Daphnia sp. sebanyak indivudu/liter 6 Pada hari ke tujuh Daphnia sp. sudah bisa dipanen Pemupukan Pemupukan dilakukan agar Daphnia sp. bisa tumbuh dan tetap mendapatkan nutrisi. Pupuk yang digunakan adalah kotoran ayam yang berfungsi untuk menumbuhkan plankton. Selain itu yang harus diperhatikan adalah dosis pemupukan yang diberikan tidak boleh berlebihan karena hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya blooming phytoplankton. Hal tersebut dapat mengakibatkan kadar ammonia yang tinggi dan oksigen terlarut yang rendah dalam wadah budidaya sehingga dapat menyebabkan kematian Daphnia.

17 3.3.3 Penebaran Inokulasi Daphnia dapat dilakukan dengan memakai siste maupun Induk Daphnia (Daphnia dewasa). Padat tebar Daphnia awal pada umunya antara individu perliter media. Inokulan dapat diperoleh dari hasil budidaya petani, Balai Benih Air Tawar, Lembaga Penelitian serta di perairan umum. Keberadaan Daphnia di perairan dapat dilihat dengan mata telanjang, oleh karena itu untuk menghitung kepadatan Daphnia pada saat inokulasi maupun masa budidaya, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Daphnia dari dalam wadah dengan menggunakan gelas 100 ml kemudian tuangkan secara perlahan-lahan sambil dihitung jumlah Daphnia yang keluar bersama air. Apabila jumlah Daphnia yang ada sangat banyak, maka dari gelas 100 ml dapat diencerkan, caranya adalah dengan menuangkan ke dalam gelas 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml. Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphnia yang ada dihitung seperti cara diatas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya dapat diketahui dengan cara mengkalikan 10 kali jumlah didalam gelas 100 ml. Penebaran dilakukan agar Daphnia sp. dapat berkembang dalam wadah budidaya yang berisi aquades dan pupuk kotoran Aerasi Aerasi merupakan pengaliran udara kedalam air untuk meningkatkan kandungan oksigen dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara kedalam air. Aerasi ini digunakan agar Daphnia sp. tetap bisa mendapatkan oksigen walaupun pada keadaan tertutup. Aerasi ini disambungkan dengan menggunakan selang. V. Referensi Tim Laboratorium Plankton Format Praktikum Budidaya Chlorella. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Jusadi, D Budidaya Pakan Alami Air Tawar Modul Budidaya Daphnia sp. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

18 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

19 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

20 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

21 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

22 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

23 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

24 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

25 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

26 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

27 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

28 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

29 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

30 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

31 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

32 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

33 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

34 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

35 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

36 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

37 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi I (identifikasi)

38 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi II (Budidaya Chlorella) Klpk Kepadatan

39 Lanjutan Lembar Kerja Praktikum Planktonologi II (Budidaya Chlorella) Klpk Kepadatan

40 Lembar Kerja Praktikum Planktonologi III (Budidaya Daphnia) Klpk Kepadatan

41 Lanjutan Lembar Kerja Praktikum Planktonologi II (Budidaya Daphnia) Klpk Kepadatan

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD 2014 Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD I. Pendahuluan Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah,

Lebih terperinci

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella 2014 Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD I. Pendahuluan Chlorella merupakan salah satu jenis fitoplankton yang banyak digunakan untuk berbagai

Lebih terperinci

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA BDI-T/1/1.2 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA PAKAN ALAMI AIR TAWAR MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kelimpahan sel Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way Anova

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2009 bertempat di Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA MAKANAN ALAMI

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA MAKANAN ALAMI BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA MAKANAN ALAMI OLEH: TIM ASISTEN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumberdaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas 16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, Pada bulan Desember 2014. B.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 18 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Maret - April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol) 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian disusun menggunakan metoda statistika rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor, dimana faktor yang diujikan adalah pengaruh konsentrasi

Lebih terperinci

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar III. METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Tujuan Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah mengetahui teknik kultur Chaetoceros sp. dan Skeletonema sp. skala laboratorium dan skala massal serta mengetahui permasalahan yang

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata, IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 di Laboratorium Pendidikan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga.

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP MIKROSKOP Ambil mikroskop dengan hati-hati dengan cara memegang lengan mikroskop, lalu letakkan diatas meja datar. Hindari sentuhan-sentuhan terhadap lensa, apabila bagian lensa mikroskop terlihat kotor

Lebih terperinci

Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi

Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi 1. Laporan Akhir Praktikum Planktonologi dijilid dengan plastik sesuai kelas masing-masing. 2. Isi laporan diketik dengan format: margin (top= 4 cm, left= 4 cm,

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3 1. Pengamatan dengan mikroskop dimulai dengan menggunakan lensa objektif... Cahaya lemah Cahaya kuat Perbesaran lemah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

Lebih terperinci

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut III. METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dari bulan Januari

Lebih terperinci

Asisten Laboratorium Planktonologi. [PANDUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI ] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Asisten Laboratorium Planktonologi. [PANDUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI ] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran 2014 Asisten Laboratorium Planktonologi [PANDUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI ] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi 1. Laporan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama dilaksanakan di laboratorium bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, tahap

Lebih terperinci

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 TUGAS AKHIR SB 091358 PENGARUH KOMBINASI KONSENTRASI MEDIA EKSTRAK TAUGE (MET) DENGAN PUPUK UREA TERHADAP KADAR PROTEIN Spirulina sp. PADA MEDIA DASAR AIR LAUT Dwi Riesya Amanatin (1509100063) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium Fitoplankton Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. 3.2. Materi

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 2013 hingga 9 Mei 2013 dan terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama merupakan penelitian pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. benih ikan (BBI) Kota Gorontalo. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo terletak di Jl. Andalas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. benih ikan (BBI) Kota Gorontalo. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo terletak di Jl. Andalas BB III METODOLOGI PENELITIN. Waktu dan lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan (bulan Juni 2012) yang meliputi persiapan alat dan bahan sampai pada pemanenan hasil akhir, yang dilaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Lebih terperinci

MODUL: BUDIDAYA Chlorella

MODUL: BUDIDAYA Chlorella BDI-P/6/6.1 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA PAKAN ALAMI AIR TAWAR MODUL: BUDIDAYA Chlorella DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung pada bulan November 2012. 3.2 Materi Penelitian 3.2.1 Biota uji Biota uji yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Desa Hanura, Kecamatan

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT O L E H NAMA : MHD FADLI NST NIM : 1109008817 PRODI GROUP : AGROEKOTEKNOLOGI : A LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades, 9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah biakan murni Spirulina platensis yang diambil

Lebih terperinci

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN Tujuan:i) ii) iii) iv) Mengetahui dan mampu melakukan teknik-teknik mengisolasi / inokulasi bakteri di media Menggunakan alat mikroskop dengan benar. Meneliti efek bahan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Lampung pada bulan Juli - Agustus 2011. B. Materi Penelitian B.1. Biota Uji Biota

Lebih terperinci

MODUL: PENETASAN Artemia

MODUL: PENETASAN Artemia BDI-T/1/1.4 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA PAKAN ALAMI MODUL: PENETASAN Artemia DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

MODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.

MODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi. 1 MODUL I MIKROSKOP TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi. TEORI Mikroskop digunakan untuk memperbesar gambaran dari benda yang terlalu kecil untuk dilihat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia magna

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia magna PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia magna Harmoko Simanjuntak 1, Tumiur Gultom 2, Firman A. Harahap 3 Mahasiswa Biologi Universitas Negeri

Lebih terperinci

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung. III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13-21 Januari 2014 bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis)

Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis) Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 2, Juni 2015 Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya memegang peranan penting untuk lestarinya sumber daya ikan. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis unggulan. Pembenihan

Lebih terperinci

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Klasifikasi Alat : 1. Alat untuk Pengamatan (Koloni dan Morfologi) 2. Alat untuk Sterilisasi 3. Alat untuk Kultivasi 4. Alat untuk Kuantifikasi Mikroorganisme

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Lampung dan uji proksimat di Politeknik Lampung 2012. B. Materi

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium Ruang lingkup materi ini meliputi : pengenalan prinsip dan prosedur peralatan laboratorium, untuk menunjang keterampilan siswa

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI Pertemuan

Lebih terperinci

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat 1. Prosedur Isolasi ke Media Cair 1. Seluruh proses dilakukan didekat api 2. Pegang jarum inokulasi di tangan kanan dan tabung berisi biakan bakteri di tangan kiri 3. Buka kapas penutup tabung dengan jari

Lebih terperinci

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu BAB III METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 - Januari 2017 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Kelautan untuk membuat ekstrak daun sirih, Laboratorium Fisiologi Hewan Air (FHA) untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan Februari 2010 di Stasiun Lapangan Laboratorium Reproduksi dan Genetika Organisme Akuatik, Departemen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. Uji protein dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung dan Uji Proksimat dilaksanakan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. ABSTRAK

PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. ABSTRAK e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 2 Februari 2014 ISSN: 2302-3600 PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. Arif Wibowo *, Henni Wijayanti

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 14 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2012 dengan selang waktu pengambilan satu minggu. Lokasi pengambilan ikan contoh

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, pada bulan Maret 2013 sampai dengan April 2013.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS Disusun oleh : Eugenia Septhariani XI IPA 1 / 6 SMA SANTA URSULA Jalan Pos No. 2 Jakarta 10010 2010 Tanggal praktikum : Jumat, 13 Agustus 2010 Nama : Eugenia Septhariani

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung dan Laboratorium Pengelolaan Limbah

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Perlak uan Uji Persiapan Alat dan Bahan

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Perlak uan Uji Persiapan Alat dan Bahan II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian 2.1.1 Perlak uan Uji Penelitian ini dilakukan dengan mengkultur spirulina Spirulina fusiformis dalam skala laboratorium (1 liter) dengan pencahayaan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

Lebih terperinci

MODUL: BUDIDAYA Daphnia

MODUL: BUDIDAYA Daphnia BDI-T/1/1.3 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA PAKAN ALAMI AIR TAWAR MODUL: BUDIDAYA Daphnia DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013. 13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013. Tempat penelitian adalah Laboratorium Botani dan Laboratorium Biologi

Lebih terperinci

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB 3 BAHAN DAN METODE BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2007 di Laboratorium Ekologi Hewan Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam Dalam 100 g bayam mengandung 426 mg nitrat dan 557 mg fosfor dan konsentrasi nitrat yang optimum dalam perkembangbiakan fitoplankton adalah 0,9-3,5

Lebih terperinci

PENETASAN ARTEMIA Laporan Praktikum Pakan Alami Program Studi Budidaya Perairan, Program Sarjana, Universitas Haluoleo ARDANA KURNIAJI (I1A )

PENETASAN ARTEMIA Laporan Praktikum Pakan Alami Program Studi Budidaya Perairan, Program Sarjana, Universitas Haluoleo ARDANA KURNIAJI (I1A ) PENETASAN ARTEMIA Laporan Praktikum Pakan Alami Program Studi Budidaya Perairan, Program Sarjana, Universitas Haluoleo ARDANA KURNIAJI (I1A2 10 097) ABSTRAK Artemia atau brine shrimp merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Jatinangor

Lebih terperinci

PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS Artemia sp DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO. Abstrak

PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS Artemia sp DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO. Abstrak PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS Artemia sp DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO 1,2 Matris Buloto, 2 Dr. Ir. H Hasim, M.Si dan 2 Mulis, S.Pi, M.Sc 1 matrisbuloto@gmail.com 2 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan 11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Agroteknologi Bidang Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 23 Februari sampai 11 Maret 2013, di Laboratorium Akuakultur dan untuk pengamatan selama endogenous

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari 2017. Lokasi pemeliharaan ayam broiler di Peternakan milik Bapak Hadi Desa Sodong Kecamatan Mijen Kota Semarang. Analisis

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Gedung IV Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April hingga

Lebih terperinci

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN MIKROSKOP A. PENDAHULUAN Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1 1. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1 Pehatikan data berikut ini! 1) Roti tawar berwarna kehitaman 2) Air mengalir 3) Matahari bersinar 4) Fungi Data yang merupakan gejala alam biotik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Rata rata Pertambahan Jumlah Moina sp. (Ind/200ml) Rata rata pertambahan jumlah populasi Moina sp.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Rata rata Pertambahan Jumlah Moina sp. (Ind/200ml) Rata rata pertambahan jumlah populasi Moina sp. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Rata rata Pertambahan Jumlah Moina sp. (Ind/200ml) Rata rata pertambahan jumlah populasi Moina sp. dengan pemberian pupuk kandang, jerami padi dan daun kol dengan padat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014. 10 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Hutan mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mudjiman (2008), menyatakan bahwa Moina sp merupakan kelompok udang renik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mudjiman (2008), menyatakan bahwa Moina sp merupakan kelompok udang renik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ciri-ciri dan klasifikasi Moina sp 1. Ciri-ciri dan morfologi Moina sp Mudjiman (2008), menyatakan bahwa Moina sp merupakan kelompok udang renik yang termasuk dalam filum Crustacea,

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,

Lebih terperinci

Modul l Modul 2 Modul 3

Modul l Modul 2 Modul 3 v B Tinjauan Praktikum iokimia merupakan bagian ilmu kimia yang berhubungan dengan makhluk hidup. Dalam biokimia dibahas organisme hidup yang merupakan sekumpulan molekul organik yang berinteraksi dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara identifikasi bakteri dari probiotik yang berpotensi sebagai bahan biodekomposer.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: 21 III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret 2013 bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret sampai dengan 11 Mei 2013 di Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB 3 BAHAN DAN METODE BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Metode Penelitian Penelitian: Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F Muller Dengan Penambahan Vitamin C Pada Media CAKAP dilaksanakan pada bulan Mei 2010 di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April 2013 sampai dengan Mei 2013 di laboratorium Nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Cara menggunakannya adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian dimasukkan larutan

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk Cara nya Pembersihan sangat mengencerkan suatu larutan. adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu disarankan busa / dikeringkandengan lap.

Lebih terperinci

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, bertempat di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dianalisis menggunakan metode

Lebih terperinci

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR Kalibrasi alat-alat kimia 1.Neraca Analitik Digital Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) dan lahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Mei 2015 di UPT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Mei 2015 di UPT III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Mei 2015 di UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi Universitas Lampung, analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Limbah cair usaha kegiatan peternakan dari MT Farm Ciampea b. Air Danau LSI IPB. c.

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012 11 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012 bertempat di Laboratorium Kultivasi Mikroalga di Pusat Penelitian Surfaktan

Lebih terperinci

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR BDI-T/21/21.3 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA IKAN HIAS JENIS TETRA MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung Lampiran 1. Metode Pengambilan Contoh Air Pemeriksaan Mikrobiologi (SNI 06-2412-1991) Pengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan pada air permukaan dan air tanah dengan penjelasan

Lebih terperinci