Interaksi dengan Orangtua Siswa, Pengelolaan Peran Guru TIK.
|
|
- Ari Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 i
2 ii
3 Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan perangkat materi Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi pendampingan disusun oleh tim pengembang terdiri atas unsur pengarah, pengembang kurikulum 2013, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Dikbud, Unit Implementasi Kurikulum 2013 (UIK), Badan PSDMK&PMP, Narasumber (NS), instruktur nasional (IN), dosen, widyaiswara, dan dari unsur lapangan yaitu pengawas, kepala sekolah, guru SMP pelaksana Kurikulum Materi bimtek ini merupakan bahan acuan bagi narasumber, peserta bimtek pendampingan, dan kepala sekolah SMP pendamping serta kepala SMP sasaran dalam memantapkan pelaksanaan Kurikulum 2013 melalui program pendampingan dengan pola in on in on in. Pola pendampingan In berarti para kepala SMP berhimpun di Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk mendiskusikan berbagai kendala yang terkait dengan implementasi Kurikulum di sekolahnya, dan pola On berarti kepala SMP pendamping melakukan kunjungan pendampingan ke SMP sasaran dalam rangka melakukan refleksi dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam implementasi kurikulum Materi/bahan ajar pada bimtek pendampingan kepala sekolah SMP meliputi Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013, Penyusunan KTSP, Integrasi Muatan Lokal, Integrasi Ekskul Kepramukaan, Matrikulasi, Pemahaman terhadap buku guru dan buku siswa, Penyusunan RPP, Media Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Penilaian, Pengelolaan Layanan BK dan Persiapan Peminatan, iii
4 Interaksi dengan Orangtua Siswa, Pengelolaan Peran Guru TIK. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih serta penghargaan atas dedikasi yang tinggi para tim pengembang materi yang berupaya untuk menggali dan mengantisipasi sejumlah permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah dan berupa mencari alternatif solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan perbaikan mutu implementasi Kurikulum 2013 secara berkelanjutan. Semoga materi bimtek ini dapat membantu narasumber, peserta bimtek, kepala SMP pendamping, kepala SMP sasaran dalam mengimplementasikan Kurikulum Jakarta, Agustus 2014 Direktur Pembinaan PTK Dikdas Sumarna Surapranata, Ph.D NIP iv
5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI... V PETA KONSEP... VI PENDAHULUAN... 1 A. PETUNJUK PEMBELAJARAN... 1 B. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI... 1 C. RUANG LINGKUP MATERI... 1 D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN... 2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KONSEP INTERAKSI DENGAN ORANGTUA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM A. DESKRIPSI MATERI... 4 B. TUJUAN PEMBELAJARAN... 4 C. URAIAN MATERI... 4 D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN E. PENILAIAN F. RANGKUMAN G. REFLEKSI KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PENYUSUNAN PROGRAM INTERAKSI DENGAN ORANGTUA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM A. DESKRIPSI MATERI B. TUJUAN PEMBELAJARAN C. URAIAN MATERI D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN E. PENILAIAN F. RANGKUMAN G. REFLEKSI v
6 Peta Konsep vi
7 Pendahuluan A. Petunjuk Pembelajaran Untuk dapat memahami dengan baik dan agar tidak salah pengertian dalam memahami materi dalam bahan ajar ini, Saudara perlu mengikuti petunjuk pembelajaran berikut ini: 1. Perhatikan dengan baik kompetensi dan tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari bahan ajar ini. 2. Pelajari dan pahami dengan seksama uraian materi di setiap bagian bahan ajar ini secara berurutan dari awal sampai akhir. 3. Jika menemui kesulitan dalam memahami materi bahan ajar ini dapat didiskusikan dengan teman sejawat, atau dapat minta bimbingan pada fasilitator. 4. Setelah selesai mempelajari modul pada bagian ini, Saudara dapat mengerjakan latihan yang telah disediakan. B. Kompetensi Yang Akan Dicapai Setelah mengikuti bimbingan teknis, kepala sekolah pendamping mampu: 1. Menjelaskan konsep interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah berkaitan dengan implementasi kurikulum Menyusun perencanaan program interaksi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum C. Ruang Lingkup Materi Materi yang dibahas dalam bahan ajar ini untuk setiap kegiatan belajar dan alokasi waktu pembelajarannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 1
8 Kegiatan Belajar Materi Alokasi Waktu 1 Pemahaman konsep interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah 15 2 Membuat contoh bentuk interaksi dengan 30 orangtua 3 Simulasi penyusunan program interaksi dengan 45 orangtua 4 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 30 5 Refleksi 15 D. Langkah-Langkah Pembelajaran Pendahuluan Curah pendapat mengenai peran dan fungsi orangtua dalam Komite Sekolah berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Kegiatan Inti Memahami konsep interaksi dengan orangtua dalam komite Sekolah dalam implementasi Kurikulum 2013 Membuat contoh bentuk interaksi dengan orangtua yang disajikan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Menganalisis kasus-kasus yang disajikan untuk menyusun perencanaan program interaksi dengan orangtua dalam implementasi Kurikulum 2013 Menyusun Rencana Tindak Lanjut program interaksi Penutup Refleksi antara peserta dengan fasilitator tentang jalannya bimbingan teknis. 2
9 3
10 Kegiatan Pembelajaran 1: Konsep Interaksi dengan orangtua dalam Implementasi Kurikulum 2013 A. Deskripsi Materi Bahan belajar ini memuat materi yang terkait dengan konsep Interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah berkaitan dengan implementasi kurikulum Manfaat bagi Saudara setelah mempelajari bahan ajar ini, antara lain: 1) dapat memberikan pemahaman tentang tujuan, fungsi dan peran komite sekolah; dan 2) meningkatkan pemahaman tentang bentuk interaksi dengan orangtua yang dapat dilakukan di sekolah Suadara melalui analisis contoh bentuk interaksi yang disajikan. Dengan demikian harapan untuk meyakinkan dan menjamin peserta bimbingan teknis pendampingan memahami konsep interkasi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum yang sesuai dengan ketentuan dapat terealisir secara signifikan. B. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan tanya jawab, dan diskusi, peserta bimbingan teknis dapat: 1. M enjelaskan konsep interaksi sekolah dengan orangtua 2. Membuat bentuk-bentuk interaksi sekolah dengan orangtua dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum C. Uraian Materi Konsep Interaksi Sekolah dengan Orangtua Interaksi antara sekolah dengan orangtua dalam implementasi kurikulum 2013 merupakan bentuk interaksi intensif dalam proses 4
11 pembelajaran dan pendidikan siswa dengan tujuan: 1. Meningkatkan kualitas siswa secara emosi, kognitif maupun keterampilian 2. Meningkatkan hubungan positif antara guru, orangtua, dan siswa. 3. Meningkatkan kualitas sekolah secara umum. Peran Kepala Sekolah dalam Menciptakan Interaksi Sekolah dengan Orangtua. Kepala sekolah memegang peranan penting dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan orangtua, melalui berbagai program peningkatan mutu. Hubungan ini dapat dibangun dengan mengoptimalkan peran orangtua baik melalui komite maupun perseorangan sebagai anggota komite. Secara empirik menunjukkan bahwa selama ini peran orangtua, baik dalam perorangan maupun komite dalam mendukung penjaminan mutu pendidikan di sekolah belum dioptimalkan. Tugas orangtua/komite hanya mendukung pemenuhan sarana prasarana yang diperlukan sekolah. Mencermati peran orangtua yang masih tergolong rendah tersebut, kepala sekolah perlu melakukan beberapa upaya untuk membangkitkan peran orangtua, dengan cara: 1. Mensosialisasikan peran orangtua menurut kurikulum 2013 dan pentingya keterlibatan orangtua bagi perkembangan siswa. 2. Merumuskan kebijakan berkaitan kerjasama antara sekolah dan orangtua 3. Merancang dan mensosialisasikan program-program yang menuntut kerjasama antara sekolah dan orangtua 5
12 4. Memelihara keterbukaan baik perancangan, pelaksanaan, maupun pelaporan program kerjasama. Untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas diperlukan diperlukan peran dan kontribusi orangtua/komite sekolah baik dalam pemenuhan sarana prasarana sekolah maupun dalam mendukung penjaminan mutu pendidikan di sekolah 1. Interaksi Melalui Komite Sekolah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 54 yang mengatur bahwa: (1) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendaliaan mutu pelayanaan pendidikan; dan (2) Masyarakat dapat berperan sertasebagai sumber, pelaksana, dan penggunaan hasil pendidikan. Pasal 56, diatur bahwa: (1) Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah; Komite Sekolah bertujuan untuk: 1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan 6
13 2. Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan. Adapun fungsi dari Komite Sekolah adalah sebagai: 1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu; 2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/ organisasi/ dunia usaha/ dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu; 3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat; 4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai: a. kebijakan dan program pendidikan; b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS); c. kriteria kinerja satuan pendidikan; d. kriteria tenaga kependidikan; e. kriteria fasilitas pendidikan; dan f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan; 5. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan; 6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan disatuan pendidikan; 7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, 7
14 program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. Berikut beberapa bentuk peran komite dalam sekolah, seperti yang tercantum dalam keputusan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 044/u/2002 : 1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan; 2. Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud financial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan; 4. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan. Adapun contoh-contoh bentuk interaksi yang dapat komite lakukan sesuai dengan peran diatas seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Contoh Bentuk Interaksi orangtua Dalam Implemenatasi Kurikulum 2013 melalui Komite Sekolah No Peran Kurikulum Pemberi Penerapan pertimbangan SKL (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan Contoh Bentuk Interaksi Orangtua Memberikan usulanusulan program unggulan (spiritual, jasmani, seni, sosial, dsb) yang mendukung minat siswa yang akan dijalankan 8
15 No Peran Kurikulum 2013 pendidikan di Penerapan satuan pendidikan manajemen sekolah 2. Pendukung Penerapan (supporting proses agency), baik pembelajaran yang berwujud berbasis finansial, pendekatan pemikiran maupun saintifik tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; Contoh Bentuk Interaksi Orangtua dalam tahun pelajaran tersebut. Memberikan umpan balik terhadap penyelenggaraan program sekolah yang sudah dilaksanakan melalui angket yang diberikan sekolah. Menyediakan/ menjadi nara sumber bagi mata pelajaran tertentu yang sesuai dengan bidang keahlian orangtua Menyiapkan sumbersumber belajar alternatif yang bersifat lokal untuk memperkaya sumbersmber belajar di sekolah contoh meminjamkan/menyediaka n alat-alat pertanian tradisional yang ada di lingkungannya ke sekolah dalam pelajaran PLH, IPA) Memberikan informasi tentang proses pengerjaan tugas siswa di rumah (pengerjaan penugasan/pr) melalui 9
16 No Peran Kurikulum 2013 Penerapan penilaian 3. Pengontrol Penerapan (controlling manajemen agency) dalam sekolah rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan; 4. Mediator antara Penerapan pemerintah proses (eksekutif) dengan pembelajaran masyarakat di satuan pendidikan. Contoh Bentuk Interaksi Orangtua pengisian angket yang disediakan oleh mata pelajaran tertentu Memberikan informasi perubahan sikap/perilaku siswa di dalam kehidupan sehari-hari melalui pengisian angket yang disediakan sekolah Memberikan masukan/ tanggapan terhadap laporan BOS. Membuka akses untuk mengadakan kerjasama dengan lembaga tertentu untuk mendukung proses belajar, misalkan memfasilitasi hubungan antara sekolah dengan lembaga peradilan saat siswa belajar tentang praktik pelaksanaan hukum 10
17 No Peran Kurikulum 2013 Contoh Bentuk Interaksi Orangtua dalam pelajaran PKn b. Interaksi secara individu Ketika orangtua terlibat dalam pendidikan, prestasi siswa akan meningkat. Siswa menjadi lebih termotivasi, berupaya memperoleh nilai lebih baik, berkelakuan serta memiliki keahlian sosial lebih baik lagi Oleh karenanya peran orangtua dalam pendidikan menjadi lebih penting. Dengan peran orangtua yang positif dan optimal terhadap setiap anaknya, akan secara tidak langsung memberikan keuntungan juga bagi kualitas sekolah secara umum. Kepala sekolah perlu membangkitkan kesadaran orangtua mengenai hal tersebut, sehingga kebutuhan siswa dapat terakomodasi. Beberapa contoh peran orangtua secara individu yang akan bermanfaat bagi siswa misalnya: - memberikan penilaian perilaku siswa dalam mengerjakan penugasan di rumah - memperkaya siswa dengan diskusi mengenai pelajaran yang sedang dipelajari di sekolah - memperhatikan keluhan, kesulitan, maupun ketertarikan siswa dalam hal pelajaran - memberikan waktu dan suasana belajar yang nyaman di rumah - memperhatikan kebutuhan fisik dan perlengkapan sekolah Untuk berbagai peran orangtua tersebut di atas, diperlukan jalur komunikasi dengan pihak sekolah yang baik. Di sinilah Kepala Sekolah berperan untuk menyiapkan dan mensosialisasikan jalur- 11
18 jalur komunikasi tersebut, misalnya: - melalui guru BP untuk persoalan pribadi siswa - melaui guru mata pelajaran khusus untuk persoalan akademis tertentu - melalui petugas administrasi sekolah untuk keperluan administrasi siswa - melalui guru kelas untuk persoalan siswa secara umum dsb, sesuai kebutuhan dan sumber daya yang tersedia atau dapat disediakan di sekolah. Dengan demikian, untuk menggerakkan partisipasi aktif orangtua perseorangan dalam pendidikan setiap putera-puterinya, Kepala Sekolah dapat melakukan: 1. Sosialiasi pentingnya peran orangtua dalam perkembangan anak 2. Sosialiasi jalur interaksi antara sekolah dan orangtua perseorangan 12
19 D. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas 1: Berpikir Reflektif tentang konsep interaksi dengan orangtua dalam komite Sekolah dalam implementasi Kurikulum 2013 Setelah membaca uraian materi diatas, untuk memperkuat pemahaman Saudara tentang konsep interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 1. Bagaimana peran nyata orangtua melalui komite sekolah yang sudah terjadi selama ini di sekolah/madrasah Saudara? Berikan contoh 2. Apakah ada yang ingin Saudara tingkatkan berkaitan dengan peran orangtua dalam kegiaan pendidikan di sekolah Saudara? Sertakan contoh kontekstual untuk mendukung jawaban Saudara.? Untuk menjawab pertanyaan tesebut, gunakanlah LK-1 pada lampiran Lembar Kerja. Aktivitas 2: Membuat contoh bentuk interaksi dengan orangtua berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Merujuk pada tabel 1 tentang contoh bentuk interaksi orangtua dalam implementasi kurikulum 2013, berikan contoh bentuk interaksi lainnya. Tuliskan hasil kerja Saudara pada LK 2. 13
20 Contoh pengisian format bentuk interaksi Tabel 1. Contoh Bentuk Interaksi orangtua Dalam Implemenatasi Kurikulum 2013 melalui Komite Sekolah No Peran Implementasi Kurikulum Contoh Bentuk Interaksi orangtua Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam Penerapan SKL Memberikan usulan-usulan penentuan dan pelaksanaan program unggulan kebijakan pendidikan di satuan (spiritual, jasmani, pendidikan seni, sosial, dsb) yang mendukung minat siswa yang akan dijalankan dalam tahun pelajaran tersebut. Catatan: 1. Diisi dengan nomor urut; 2. Diisi dengan Peran Komite Sekolah; 3. Diisi dengan cakupan kurikulum 2013; 4. Diisi dengan bentuk interaksi. 14
21 E. Penilaian 1. Penilaian sikap meliputi: disiplin, tanggung jawab dan kerja sama untuk mempelajari konsep dan bentuk interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah terhadap implementasi kurikulum Penilaian Pengetahuan meliputi pemahaman konsep dan bentuk interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah terhadap implementasi kurikulum Penilaian Ketrampilan meliputi: terampil membuat contoh bentuk interaksi F. Rangkuman 1. Peran orangtua melalui komite sekolah sangat penting dalam peningkatan mutu sekolah. 2. Peran orangtua dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk interaksi yang meliputi berbagai aspek baik soft skill maupun hard skill dalam implementasi kurikulum 2013 G. Refleksi Setelah Saudara mempelajari bahan ajar ini, 1. Apa yang sudah Saudara pelajari dari materi ini? 2. Apa yang akan saudara terapkan di sekolah berkaitan dengan materi ini? 15
22 Kegiatan Pembelajaran 2: Penyusunan Program Interaksi Dengan Orangtua Dalam Implementasi Kurikulum 2013 A. Deskripsi Materi Bahan belajar ini memuat materi yang terkait dengan penyusunan program Interaksi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum Manfaat bagi Saudara setelah mempelajari bahan ajar ini adalah agar mendapatkan pengalaman tentang penyusunan program interaksi orangtua dalam implementasi kurikulum 2013 melalui analisis kasus yang disajikan. Pengalam an i n i a ka n m e m b e r i k an m a nfaat b a gi Saudara untuk m enyu s u n p r o gram i n teraksi n ya ta se s uai d engan k e butuhan d i s e k o l ah Saudara. Dengan demikian harapan pengimplementasian kurikulum yang sesuai dengan ketentuan, khususnya yang berkaitan dengan interaksi dengan orangtua dapat terealisir secara signifikan. B. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan tanya jawab, dan diskusi, peserta bimbingan teknis dapat menyusun program interaksi dengan orangtua dan Rencana Tindak Lanjut dalam implementasi kurikulum C. Uraian Materi C. 1. Penyusunan Program Interaksi Sekolah dengan Orangtua Program interaksi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum 2013 adalah sebuah program yang disusun untuk mengakomodir kebutuhan, penyelesaian masalah dan atau pengembangan pelaksanaan pendidikan di sekolah dengan 16
23 melibatkan kerjasama orangtua secara optimal. Program yang dirancang oleh kepala sekolah dan orangtua ini diharapkan dapat menciptakan hubungan komunikasi, interaksi yang harmonis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Pada implementasi kurikullum 2013 program interaksi ini memberikan porsi peran orangtua yang lebih besar dan nyata. Contohnya pada penggunaan bahan ajar, siswa diberikan buku pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkomunikasi, berinteraksi secara aktif diantara Siswa, Guru, orangtua, Komputer dan Jaringannya, Alat peraga, Sumber belajar (Akhli, lingkungan sebagai sumber belajar), bahan ajar, literatur di luar atau di dalam perpustakaan. Selain itu bahan ajar yang digunakan memberikan inspirasi bagaimana memafaatkan lingkungan dan mengembangkan peran Guru, orangtua, Akhli, media beragam sebagai sumber belajar, mengakomodir keragaman sosial, budaya dan individu. Mengingat pentingnya peran orangtua dalam mendukung keterlaksanaan program pendidikan di sekolah khususnya implementasi kurikulm 2013, kepala sekolah haruslah mampu menyusun program interaksi dengan orangtua sehingga kebutuhan, penyelesaian masalah dan pengembangan pendidikan menjadi mudah untuk diimplementasikan dikarenakan adanya kepedulian yang tinggi di seluruh stake holder. 17
24 C. 2 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Ada berbagai model format rencana tindak lanjut pasca pelaksanaan kegiatan. Namun secara umum format rencana tindak lanjut sekurang-kurangnya berisi tentang nama kegiatan, tujuan, indikator berhasilan, metode atau kegiatan, waktu, tempat, sumber daya, sasaran, biaya dan penanggung jawab. Berikut disajikan salah satu modell format penyusunan RTL yang mencakup (1) materi, (2) indikator keberhasilan, (3) bentuk kegiatan, (4) waktu pelaksanaan, dan (5) tagihan atau bukti fisik. Contoh format RTL tersebut adalah sebagi berikut: Format Rencana Tindak Lanjut Materi Indikator Waktu Tagihan/ Bentuk No Pendampin Keberhasil Pelaksana Bukti Kegiatan gan an an Fisik Catatan : No 1 disi dengan nomor; No 2 diisi dengan jenis materi yang akan dikembangkan dalam program interaksi di sekolah; No 3 diisi dengan rumusan penciri atau parameter keberhasilan kegiatan sesuai dengan tujuan kegiatan yang diprogramkan; No 4 diisi dengan jenis dan uraian kegiatan yang akan dilakukan (Workshop, ceramah umum, rapat, dll No 5 diiisi dengan rencana kapan dan berapa lama masing-masing kegiatan dimaksud akan dilaksanakan No 6 diisi denga diisi dengan jenis produk atau dokumen yang harus dihasilkan setelah melakukan program interaksi dengan orangtua 18
25 Penyusunan RTL program interaksi dengan orangtua paling tidak bisa menjawab pertanyaan (1) masalah apa yang akan diselesaikan (2) Apa yang akan dicapai, (2) Apa yang akan dikerjakan, (3) Kapan dan berapa lama pekerjaan, (4) apa yang menjadi tagihan /bukti pelaksanaan. Contoh pengisian RTL disajikan dalam tabel 2 berikut ini. Indikator N Bentuk Materi Keberhasila o Kegiatan n 1. Pengada 1. Terse 1. Pertemuan an dianya dengan sumber sumbersumber perwakilan belajar orangtua/w alternatif belajar ali siswa alternatif setiap kelas yang sesuai dan bervariasi hasil kerjasama sekolah dan orangtua 2. Pengaya Terlaksanany Mengundan an a kegiatan g orangtua Pengala pengayaan yang ahli man prembelajara dibidang belajar n yang tertentu yang kontekstual sesuai kontekstu tema yang al sedang Waktu Pelaksan aan 14 Septembe r Septembe r- 4 Oktober 2014 Tagihan/ Bukti Fisik. Daftar hadir. Notulen pertemuan. Rencana kegiatan tindak lanjut.. Dokumen perencana an pembelaja ran yang kontekstu al. Hasil 19
26 N o Materi Indikator Keberhasila n Bentuk Kegiatan Waktu Pelaksan aan Tagihan/ Bukti Fisik dipelajari Kerja sebagai siswa guru tamu Tabel 2: Format Rencana Tindak lanjut Program Interaksi dengan orangtua D. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas 3: Menyusunan program interaksi dengan orangtua dalam Implementasi Kurikulum 2013 melalui analisis kasus. Pelajarilah kasus-kasus berikut ini. Susunlah program interaksi dengan orangtua berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 pada LK-3. Program interaksi sekurang kurangnya memuat bentuk kegiatan, sasaran, target yang dicapai. Kasus: Implementasi Kurikulum 2013 di SMP Nusa Persiapan persiapan yang matang telah dilaksanakan di SMP Nusa agar implementasi kurikulum 2013 disekolah dapat membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Namun kepala sekolah mensinyalir adanya potensi masalah yang perlu diantisipasi yaitu persoalan sumber belajar. Sumber belajar dibatasi pada buku pegangan siswa dan guru. 20
27 Pemerintah telah menyediakan buku untuk pegangan siswa dan buku pegangan guru sebagai buku Babon Kurikulum Penyediaan satu-satunya buku pegangan siswa dan guru dalam pembelajaran menjadi satu-satunya buku yang dipergunakan guru di SMP Nusa sehingga sehingga aktivitas pembelajaran tidak dapat berlangsung secara kreatif. Mempertimbangkan keterbatasan anggaran, Kepala Sekolah perlu merencanakan strategi lain untuk menanggulanginya. Aktivitas 4: Menyusun Rencana Tindak Lanjut Secara berkelompok, susunlah rencana tindak lanjut program interaksi dengan orangtua yang akan saudara terapkan di sekolah. Kerjakan kegiatan ini pada LK-4 E. Penilaian 1. Penilaian sikap meliputi: disiplin, tanggung jawab dan kerja sama untuk menysusun program interaksi dengan orangtua dan RTL dalam implementasi kurikulum Penilaian Ketrampilan meliputi: terampil menyusun program interaksi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum 2013 dan RTL. F. Rangkuman Kepala sekolah sebagai agen perubahan diharapkan mampu menyusun program yang dapat menggerakan komite sekolah untuk berinteraksi dengan sekolah berkenaan dengan implementasi kurikulum
28 G. Refleksi Setelah Saudara mempelajari bahan ajar ini, 1. Apa yang sudah Saudara pelajari dari materi ini? 2. Apa yang akan saudara terapkan di sekolah berkaitan dengan materi ini? 22
1. Menjelaskan konsep interaksi dengan orangtua dalam Komite Sekolah berkaitan dengan Implementasi Kurikulum 2013.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 1. Menjelaskan konsep interaksi dengan orangtua dalam Komite Sekolah berkaitan dengan Implementasi Kurikulum 2013. 2. Menyusun perencanaan
Lebih terperinciJakarta, Agustus 2014 Direktur Pembinaan PTK Dikdas. Sumarna Surapranata, Ph.D NIP
1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan perangkat materi Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah Menengah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : 1. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciPeran Guru TIK. Jakarta, Agustus 2014 Direktur Pembinaan PTK Dikdas. Sumarna Surapranata, Ph.D NIP
1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan perangkat materi Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah Menengah
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Peran dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan
Lebih terperinciPERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF
PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang l Lahirnya pendidikan inklusif sejalan
Lebih terperinciMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH NOMOR 044/U/2002 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya peningkatan kualitas pendidikan sebagai prasyarat mempercepat terwujudnya suatu masyarakat yang demokratis, pendidikan yang berkualitas tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses reformasi yang sedang bergulir, membawa perubahan yang sangat mendasar pada tatanan pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikeluarkannya UU No 22 tahun
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB SEKOLAH 12 TAHUN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB SEKOLAH 12 TAHUN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG
54 BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG A. Analisis Pengelolaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Islam Al
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG HUBUNGAN DAN MEKANISME KERJA DEWAN PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinci1. Pendahuluan June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari. Sunardi
2017 June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari Sunardi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Galuh. Jl. R.E Martadinata
Lebih terperinciPERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I T A S M U H A M M A D I V E R S U N I YA H S U R A K A R T A NASKAH
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Tinjauan Tentang Kualitas Pendidikan Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pendidikan membuat keberadaan komite sekolah yang mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran komite sekolah dalam pengelolaan pendidikan di tingkat sekolah sangat dibutuhkan. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam pengelolaan pendidikan
Lebih terperinciPenyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP
Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP TUJUAN : Setelah mengikuti kegiatan bimtek diharapkan peserta mampu Menjelaskan
Lebih terperinciMASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF
PERAN SERTA Click to edit Master subtitle style MASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang Lahirnya
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinciPARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN
PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN THE PARTICIPATION OF SCHOOL BOARD IN CONDUCTING EXTRA CURRICULAR ACTIVITIES IN MOST OF STATE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan telah diyakini sebagai salah satu aspek pembangunan bangsa yang sangat penting untuk mewujudkan warga Negara yang handal profesional dan berdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), pendidikan memiliki peranan yang cukup menonjol. Oleh karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional
Lebih terperinciJakarta, Agustus 2014 Direktur Pembinaan PTK Dikdas. Sumarna Surapranata, Ph.D NIP
1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan perangkat materi Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah Menengah
Lebih terperinciMEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd
MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd Pendahuluan Govinda (2000) dalam laporan penelitiannya School Autonomy and Efficiency Some Critical
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 10 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 10 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERAN MASYARAKAT DALAM BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten
Lebih terperinciPelaksanaan Penilaian, Pengelolaan Layanan BK dan Persiapan Peminatan, Interaksi dengan Orangtua Siswa, Pengelolaan Peran Guru TIK.
i ii KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan perangkat materi Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah
Lebih terperinciMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH B2-2
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH FA Book 2 2.indd 1 10/26/10 1:59:35 PM FA Book 2 2.indd 2 10/26/10 1:59:35 PM DAFTAR ISI A. Alasan Perlunya Manajemen 03 Berbasis Sekolah B. Pilar MBS 04 C. Landasan Hukum 06
Lebih terperinciMENGENAL KOMITE SEKOLAH DAN PERANANNYA DALAM PENDIDIKAN
Mengenal Komite Sekolah dan Peranannya dalam Pendidikan {133 MENGENAL KOMITE SEKOLAH DAN PERANANNYA DALAM PENDIDIKAN Rahmat Saputra Tenaga pengajar STAI Teungku Dirundeng Meulaboh Abstract The school committee
Lebih terperinciPemahaman Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa Dalam Kurikulum 2013
Pemahaman Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa Dalam Kurikulum 2013 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SEKOLAH JENJANG SMP Langkah Kegiatan Pengantar (15 ) Curah Pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pendidikan berkenaan dengan peningkatan kualitas manusia, pengembangan potensi, kecakapan dan karakteristik generasi muda kearah yang diharapkan
Lebih terperinciAnalisa Kinerja Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Provinsi Lampung. Penyelenggaraan pendidikan terutama pendidikan dasar dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan terutama pendidikan dasar dan menengah memiliki arti strategis untuk memacu proram peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia,
Lebih terperinciKinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga
Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga Oleh : Nur Hasanah NIM : Q100030016 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sekolah PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengelolaan Pendidikan 2.1.1. Manajemen Pendidikan Manajemen merupakan sebuah istilah yang saat ini populer di berbagai bidang pekerjaan. Manajemen menjadi sebuah hal yang menarik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa maupun guru-guru, diperoleh gambaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik kepala sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa pendidikan harus mampu menjawab
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite
110 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Metro dapat diambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia akan terwujud dengan baik
Lebih terperinciDisampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok Oktober 2016
Disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok Oktober 2016 1. Kedudukan, Fungsi dan Tugas : Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Pendidikan 2. Indkator Kerja Dewan Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal satu disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi diri peserta
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan
Lebih terperinciAD ART Komite Sekolah
AD ART Komite Sekolah Contoh ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE... (NAMA SEKOLAH)... TAHUN... MUKADIMAH Dengan nama Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa Untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan
Lebih terperinciPEMBUKAAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
ANGGARAN DASAR KOMITE... PEMBUKAAN Dengan nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dibidang peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan tertutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pada umumnya dimulai dari tahapan perencanaan, proses pelaksanaan sampai dengan evaluasi pelaksanaan, partisipasi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 93 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR62 TAHUN 2009 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH BUPATI PURWOREJO,
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR62 TAHUN 2009 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan di Kabupaten
Lebih terperinciLamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang peran komite sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung ini dibagi menjadi lima bagian. Lima bagian tersebut antara lain gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua dan stake holder yang lain. Pemerintah telah memberikan otonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komite sekolah adalah nama badan yang berkedudukan pada satu satuan pendidikan, baik jalur sekolah maupun di luar sekolah atau beberapa satuan pendididkan
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. Salah satu permasalahan krusial pendidikan Indonesia hingga saat ini
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan krusial pendidikan Indonesia hingga saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manfaat penelitian secara teoritik dan praktis, serta penegasan istilah.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara detail latar belakang dan alasan pemilihan judul tesis, rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teoritik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut
Lebih terperinciRINGKASAN PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS PENDIDIKAN DASAR DI SULAWESI SELATAN
RINGKASAN PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS PENDIDIKAN DASAR DI SULAWESI SELATAN Oleh: Darwing Paduppai, Suradi, & Sabri I. PERMASALAHAN PENELITIAN Komite sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizqi Syaroh Amaliyah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebijakan desentralisasi pendidikan yang mengacu pada undang-undang No. 32 dan 33 tahun 2004 dimana terdapat prinsip-prinsip baru dalam pengelolaan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengutamakan perluasan pengetahuan. Diharapkan pendidikan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan penyempurnaan pendidikan di Indonesia terus diupayakan. Pendidikan pada umumnya merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 93 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan persoalan yang paling mendasar yang dihadapi dunia
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara formal, hampir semua sekolah telah memiliki Komite Sekolah sebagai wakil masyarakat dalam membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK
BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Relationship Between Participation of School Committee with Fulfillment
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG JL. KS TUBUN NO. 21 SUBANG JAWA BARAT
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG JL. KS TUBUN NO. 21 SUBANG 41213 JAWA BARAT ANGGARAN DASAR DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu pembangunan pendidikan memerlukan
Lebih terperinci2 RKS dan RKA hanya memuat dua dari tiga. 1 RKS dan RKA hanya memuat satu dari tiga. 0 RKS dan RKA tidak memuat ketiganya
Nama Sekolah :... Alamat :...... A. Instrumen Pengamatan Pelaksanaan Program MBS di Sekolah No. Aspek Pengamatan Pilhan jawaban Skor 1 Apakah sekolah memiliki visi dan misi? 2 Apakah visi dan misi sekolah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i
Lebih terperinciPERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.
PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS Oleh Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. LANDASAN HUKUM UU RI Pasal 5 nomor 20 tahun 2003 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN (AKPK) BAGI CALON KEPALA SEKOLAH
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN (AKPK) BAGI CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 NAMA :... INSTANSI :... NUPTK :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksana
Lebih terperinciKOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan paradigma pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi membuka peluang masyarakat untuk dapat meningkatkan peran sertanya dalam pengelolaan pendidikan
Lebih terperinciINDIKATOR IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
INDIKATOR IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NO STANDART PENDIDIKAN IMPLEMENTASI INDIKATOR 1 Standar Isi 1. Kerangka dasar dan 1.1 Kerangka dasar dan struktur kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era desentralisasi, pendidikan ini ditekankan pada kebijakan setiap sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi
Lebih terperinciPEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perkembangan Dana BOS di Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perkembangan Dana BOS di Bandar Lampung tahun 2011-2012 BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 2.1.1. Pengertian MBS Dalam era otonomi daerah, persoalan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan memerlukan adanya perbaikan dan reorientasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Partisipasi Komite Sekolah sebagai Pemberi Pertimbangan di Desa Terpencil di SDN 12 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi. Dengan demikian nilai modal ( human capital ) suatu bangsa tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu bentuk investasi sumber daya manusia ( SDM ) yang lebih penting dari investasi modal fisik. Pendidikan memberikan sumbangan yang amat
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan rekomendasi atas seluruh hasil studi tentang pengaruh desentralisasi fiskal terhadap alokasi belanja daerah untuk
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI
Lebih terperinciMANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Al Darmono Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Abstrak Menurut perundang-undangan, pendidikan dasar merupakan
Lebih terperinci