BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa maupun guru-guru, diperoleh gambaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa maupun guru-guru, diperoleh gambaran"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik kepala sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa maupun guru-guru, diperoleh gambaran tentang partisipasi komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN Teratai Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Adapun hasil wawancara terkait dengan temuan terhadap partisipasi komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1.Peran Komite Sebagai Bahan Pertimbangan (advisory agency) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan a. Perencanaan Program Sekolah. Komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan dalam penyusunan perencanaan program pendidikan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan bahwa: bahwa: Berkaitan dengan hal tersebut, informasi dari informan kepala sekolah menjelaskan Sekolah dapat membuat berbagai keputusan menyangkut pekerjaan guru, perencanaan kurikulum, metode pengajaran dan sumber keunagan serta informasi sekolah dalam merancang program melalui perencanaan pengembangan program yakni melalui RAPBS saya selaku kepala sekolah dalam merencanakan program sekolah untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan saya selalu melibtakan seluruh personil yang ada termasuk komite sekolah, baik itu program dalam pengembangan kurikulum dan pengadaan sarana dan prasarana serta pengembangan sumber daya manusia seperti guru-guru yang belum sarjana serta tenaga administrasi saya dapat motivasi dengan berbagai uapaya saya tidak dapat mengambil keputusan sendiri tanpa persetujuan guru-guru melalui rapat dewan guru dan rapat orant tua siswa (1.1./W/ RJ ) Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan guru menjelaskan Pada pengembangan program sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan melalui rencana pengembangan sekolah dimana program- program sekolah dilakukan oleh

2 kepala sekolah melalu rencana pengembangan sekolah (RPS), untuk memberi peningkatan kinerja guru-guru, menujukan adanya proses perencanaan program yang dilakukan oleh sekolah dalam hal ini kepala sekolah selalu melibatkan personil yang ada di sekolah didalam termasuk komite sekolah dalam hal memberikan sumbagan pikiran dan moril dapat mengontrol suatu pengembangan di sekolah (1.1/W/WA/ ) Setelah itu informasi dikonfirmasi kembali dengan salah seorang informan ketua komite sekolah menjelaskan bahwa: Komite sekolah merupakan badan independen yang dapat menampung peran masyarakat dalam meningkatkan pengembangan program sekolah, seperti dalam pengambilan keputusan tentang program-program yang dibuat oleh kepala sekolah untuk dapat meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran bagi siswa, tetapi saya sebagai ketua komite di sekolah ini. Dimana peran komite sekolah selalu dapat memberikan suatu ide atau gagasan di dalam pengembangan program sekolah itu melalui rapat orang tua siswa bersama guru-guru, tetapi untuk pengembangan selanjutnya untuk setiap program kami tidak dapat memantau langsung karena sekolah punya otonomi tersendiri, oleh sebab itu tidak semua program yang ada di sekolah itu dapat diketahui oleh komite sekolah (1.1./W/ EH ) Berdasrkan berbagai informasi dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa komite sekolah memiliki peran dalam mengidentifikasi sumber daya pendidikan di sekolah serta memberikan masukan dan pertimbangan dalam menetapkan RAPBS, termasuk dalam penyelenggaraan rapar RAPBS, sedangkan dalam pelaksanaan program yang menyangkut kurikulum, proses belajar mengajar, dan penilaiaan, komite sekolah berperan memberikan pertimbangan mengenai muatan lokal kepada pengembangan kebijkan pendidikan termasuk dalam pengembangan strategi pembelajaran serta evalusi pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Namun temuan dalam penelitian pada setiap program pengembangan yang ada di sekolah sudah melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah termasuk komite sekolah. Tetapi untuk keberlanjutan dari setiap program masih sebagaian komite tidak ketahui pelaksanaannya. b. Penyusunan RAPBS Komite sekolah berperan secara intensif dalam penyusunan RAPBS

3 bahwa: Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dari informan kepala sekolah menjelaskan Dalam penyusunan Rencana Anggraran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) dimana saya sudah jelaskan pada pertemuan awal bahwa sekolah dalam menyusun RAPBS selalu melibatkan personil yang ada di sekolah dengan stakeholder termasuk komite sekolah dalam menyusun bersama-sama dan disampaikan dalam rapat komite sekolah dimana RAPBS merupakan bagian dari rencana operasional sekolah dalam satu tahun. Meliputi pengadaan untuk bidang pengajaran termasuk didalamnya pembiayaan kegiatan siswa, pengembangan profesi guru, perbaikan mutu pembelajaran termasuk juga biaya renovasi dan perawatan gedung sekolah, pembelian atau pembuatan perangkat pebelajaran dan pengadaan sarana dan prasarana itu keputusan melalui rapat komite sekolah dan rapat dewan guru (1.2/W/ RJ/ ) Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan ketua komite sekolah menjelaskan bahwa: Dalam penyusunan RAPBS kepala sekolah selalu melibatkan komite sekolah dalam penyusunan RAPBS. Di setiap-setiap kegiatan yang ada di sekolah.tetapi dalam pengembangan RAPBS sekolah harus cermat memprioritaskan pengeluaraan biaya sesuai dengan rencana pengembangan sekolah dan prioritas perbaikan sekolah. Dalam setiap kegiatan kami selalu memberikan saran sekolah perlu mempertimbangkan pengguna dana untuk bidang-bidang kegiatan. Penyusunan dana harus berimbang dan memerhatikan jumlah anggaran yang tersedia yang kami harapkan lebih menekan pada peningkatan mutu dalam pengajaran dan pembelajaran (1.2/W/EH/ ) Informasi didukung oleh salah seorang informan orang tua siswa menjelaskan bahwa: Agar RAPBS dirasa dimiliki dan dihargai oleh masyarakat terutama orang tua siswa harus dapat mencerminkan situasi nyata di sekolah. Dalam hal ini kami selalu memberikan suatu kepercayaan kepada ketua komite dalam penyaampaian aspirasi kami karena semua itu diputuskan melalui rapat komite dan terakhir pemberi kesimpulan itu adalah ketua komite, tetapi kami sangat mengharapkan setelah semua kegiatan sekolah telah di sepekati melalui RAPBS dan keberlanjutannya kami bisa ketahui. Saya sebagai orang tua siswa lebih menekankan kepada peningkatan pembelajaran (1.2/SA ) Berdasarkan informasi dari berbagai informan dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan RAPBS sekolah harus melibatkan seluruh personil sekolah termasuk komite sekolah dan seluruh stakeholder dalam pengembangan sekolah sehingga apa yang diharapkan dalam sistem pendidikan nasional adalah peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Namun temuan dalam penelitian kepala sekolah melibatkan seluruh

4 stakeholder di dalam penyusunan RAPBS tetapi untuk keberlanjutan program yang ada di sekolah masih sebagaian orang tua siswa belum ketahui penyelesainya sehingga orang tua siswa lebih mengharapkan pada peningkatan pembelajaran sehingga dapat tercapai peningkatan mutu pendidikan. c. Pelaksanaan program kurikulum Mengenai pelaksanaan program kurikulum yang diperoleh dari informan kepala sekolah menjelaskan bahwa: bahwa: Dalam pengembangan kurikulum yang ada di sekolah, setiap perubahan isi kurikulum saya selalu mengundang orang tua siswa dengan guru-guru membahas perubahan kurikulum. Kurikulum yang digunakan di sekolah kami adalah kurikulum KTSP setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar itu sudah ada dikurikulum dalam hal ini kami menetapkan tujuan yang akan dicapai kami selalu melibatkan guru-guru dengan komite sekolah menyetujui kurikulum memenuhi syarat nasional dan kebutuhan lokal melalui salah satu wadah profesional guru yaitu KKG untuk dapat meningkatkan profesional guru disamping itu melalui rapat orang tua siswa (1.3/W/ RJ ) Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan guru menjelaskan Pelaksanaan kurikulum yang ada di sekolah kami guru-guru selalu diikutkan dalam pengembangan profesi disamping melalui wadah KKG juga melalui pelatihanpelatihan yang dapat mendorong pelaksanaan pembelajaran serta pengelolaan kelas yang menunjang pembelajaran aktif dan menyenangkan dan yang mencerminkan kesetaraan jender yang langsung berhubungan langsung dengan peningkatan mutu. Dan sekolah dapat mengupayakan adanya pengesahan komite sekolah terhadap semua keputusan yang direkomondasikan (1.3/W/WA ) Informasi didukung oleh salah seorang informan ketua komite sekolah menjelaskan bahwa: Dalam rangka mewujudkan peran yang optimal terutama dalam pelaksanaan kurikulum saya sebagai ketua komite di sekolah ini seperti yang saya sudah jelaskan sebelumnya dimana peran kami sebagai pemberi pertimbangan dalam pelaksanaan kurikulum benar itu ada melalui rapat dengan orang tua siswa untuk menjalin hubungan kerja sama dengan sekolah itu sekedar kami ketahui bahwa kurikulum yangdilaksanakan di sekolah itu adalah KTSP tetapi pelaksanaannya kami belum tahu seperti apa itu kurikulum KTSP yang berlaku di sekolah itu (1.3/ W/ EH ) Dari beberapa informasi dari informan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kurikulum baik kurikulum ditingkat nasional maupun kuikulum muatan lokal itu semua

5 keputusan melalui rapat komite dalam memberikan suatu gagasan untuk dapat memberikan pertimbangan kepada kepala sekolah dalam rangka pengembangan kurikulum yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun temuan dalam penelitian pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang ada di sekolah itu adalah KTSP itu diberitahukan melalui rapat komite orang tua, namun hanya sekedar diberitahukan tetapi proses pelaksanaanya komite belum mengetahui seperti apa prosedur dari kurikulum KTSP itu 2. Peran Komite Sebagai Badan Pendukung (supporting agency) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan a. Pengelolaan sarana dan prasarana Usaha kepala sekolah dalam melibatkan komite sekolah dapat memberikan dukungan dalam pengadaan sarana dan prasarana Berkaitan dengan hal tersebut informasi dijelaskan oleh informan kepala sekolah menjelaskan bahwa: Dalam pengadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah semua itu ada kerjasama dengan komite sekolah melalui rapat dengan orang tua siswa dalam merencanakan pengadaan sarana seperti pengadaan kursi dengan meja siswa dan prasarana pembuatan pagar, pengadaan ruang sholat serta perpustkaan itu semua keputusan melalui rapat dewan guru dukungan komite sekolah tidak hanya dalam bentuk dana atau keuangan, melainkan juga dalam bentuk tenaga, ide, gagasan dan saran yang mampu menjalin kerja sama dengan maksud dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan (2.1/W/RJ ) Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan komite sekolah menjelaskan bahwa: Peran komite sekolah sebagai pendukung baik berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaran pendidikan. Benar apa yang dijelaskan oleh kepala sekolah kalau dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah itu melalui rapat orang tua siswa sehingga mendapatkan keputusan bersama termasuk memantau kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah pertemuan rapat dengan orang tua siswa setiap akhir semester dalam penerimaan rapor sekalian melaporkan pelaksanaan kegiatan di sekolah (2.1/W/ RS )

6 Informasi didukung oleh salah seorang informan guru menjelaskan bahwa: Komite sekolah diberikan kesempatan oleh kepala sekolah dalam memberikan ide serta saran dan gagasan yang telah disepakati bersama dalam pemantau serta perbaikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah termasuk pengadaan sarana seperti kursi, meja dan pengadaan alat media sekolah termasuk pembelian buku serta pembuatan pagar sekolah itu semua adalah partisipasi dari komite sekolah yang disepakati melalui rapat dewan guru dan rapat komite sekolah yang dapat melibatkan unsur pemerintah dan masyarakat yang ada dilingkungan sekolah (2.1/W/NU ) Berdasarkan informasi dari berbagai informan dapat disimpulkan bahwa peran komite sekolah pendukung kegiatan layanan pendidikan demi terselenggaraanya peningkatan mutu pendidikan sekolah selalu melibatkan komite sekolah bahkan unsur-unsur terkait dalam pengadaan sarana dan prasarana. Karena komite sekolah berfungsi memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah melalui sumber daya yang ada pada masyarakat, dengan koordinasi dengan komite sekolah. Namun temuan dalam penelitian keterlibatan langsung sekolah dengan komite sekolah dalam hal pengadaan sarana dan prasarana komite bukan sekedar mencari dana tetapi bagaimana sekolah mampu memberdayakan komite dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. b. Pengelolaan anggaran pendidikan Dari hasil wawancara informan menjelaskan bahwa: Setiap kegiatan yang melalui perencanaan anggaran pendidikan dalam hal ini kami pihak sekolah menyusun rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS) dimana dapat mencerminkan kekuatan sekolah dalam membiayai pendidikan dan sekaligus dapat menggambarkan rata-rata status sosial ekonomi keluarga dari peserta didik setelah itu kami memprioritaskan anggaran sekolah sesuai dengan skala prioritas yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan sekolah kami punya anggaran kemandirian yang langsung dari yayasan itu kami kelolah berdasarkan pedoman yang ada dijuknis (2.2 /W/ RJ ) Informasi ini didukung oleh informan guru menjelaskan bahwa: Dalam penyusunan anggaran pendidikan pertama kami merencanakan anggaran yaitu kegiatan mengidentifikasi tujuan menentukan prioritas, kemudian menjabarkan kedalam perencanaan anggaran sehingga dapat memudahkan pihak sekolah dalam

7 bahwa: menentukan prioritas pengeluaraan anggaran baik itu anggaran bersumber dari pemerintah, orang tua peserta didik, maupun masyarakat baik dalam bentuk barang maupun uang semuannya kami buat dalam rencana anggaran pendapatan belanja sekolah setelah itu kami membuat perencanaan sesuai dengan skala prioritas. Namun temuan dalam penelitian pengelolaan anggaran pendidikan belum sepenuhnya mengacu pada pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan. Sering terjadi pengeluaran anggaran sekolah kurang melalui perencanaan yang matang sehingga pemakaian keuangan sekolah kurang mencapai sasaran yang diharapkan (2.2 /W/NU/ ). Informasi didukung oleh salah seorang informan ketua komite sekolah menjelaskan Setiap pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah baik itu kegiatan akademik kegiatan kesiswaan maupun kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan siswa itu dibiayai oleh anggaran yang ada di sekolah di sesuaikan dengan mata anggaran yang ada melalui keputusan bersama dengan komite sekolah melalui rapat orang tua siswa (2.2./W/EK ) Berdasarkan pendapat di informan dapat di simpulkan bahwa pengelolaan anggaran pendidikan yang ada di sekolah harus di sesuaikan dengan petunjuk penggunaan anggaran dan setiap kegiatan yang dibiayai oleh anggran sekolah harus di sesuaikan dengan mata anggaran yang tersedia. Karena komite sekolah berfungsi memfasilitasi kebutuhan pendidikan yang ada di sekolah. Namun temuan dalam penelitian pengelolaan anggaran pendidikan belum sepenuhnya mengacu pada pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan. Sering terjadi pengeluaran anggaran sekolah kurang melalui perencanaan yang matang sehingga pemakaian keuangan sekolah kurang mencapai sasaran yang diharap 3. Peran Komite Sebagai Pengontrol (controlling agency) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan a. Transparansi Langkah-langkah apa yang dilakukan oleh sekolah dan upaya transparansi pengelolaan sekolah Hasil wawancara dengan salah seorang guru diperoleh informasi bahwa:

8 Langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah, saya sebagai bendahara sekolah yang pertama dilakukan adalah (1) menginventaris kegiatan yang akan dilaksanakan, (2) menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, (3) menentukan program yang dilaksanakan, (4) menentukan kebutuhan, (5) menentukan sumber dana pembiayaan program dan semua ini kami lakukan berdasarkan keputusan bersama sehingga pada saat pelaksanaan kami saling sering pendapat dan semua persoalan pemasukan serta pengeluaran anggaran itu kami buat suatu catatan (3.1./W/ RJ ) Setelah dikonfirmasikan dengan salah seorang guru diperoleh informasi bahwa: Dalam pelaksanaan kegiatan setiap program yang dilaksanakan oleh sekolah terlebih dahulu membuat rencana kegiatan kami disini membuat suatu tim pelaksanaan program yang dapat bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan, dengan demikian setiap kegiatan ada pertanggung jawaban sehingga penggunaan dana sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. (3.1/W/ SS/ ) Informasi ini didukung oleh salah seorang penanggungjawab kegiatan di sekolah menjelaskan bahwa: Persoalaan anggaran yang ada di sekolah dalam implementasinya, atau realisasi anggaran seringkali tidak sama dengan rencana, bisa lebih besar maupun lebih kecil, baik dari sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran namun kami dari pihak sekolah saya selaku bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan atau program sekolah dalam menggunakan anggaran yang ada maka setiap perencanaan kegiatan itu disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Sepanjang selisih anggaran masih dalam batas toleransi, maka selisi itu dianggap wajar, jika selisih tersebut melebihi batas toleransi maka harus dilakukan investigasi penyebab terjadinya selisi anggaran dan itu sudah menjadi komitem kami dalam melaksanakan program sekolah (3.1/W/EK ) b. Akuntabilitas Hasil wawancara diperoleh informasi bahwa: Bentuk pertanggungjawaban anggaran biaya pendidikan biasanya kami setiap akhir tahun ajaran mengundang orang tua peserta didik dalam kegiatan peneriman raport dengan sekalian meloporkan informasi tentang penggunaan dana yang diperoleh selama satu periode dan seluruh kegiatan yang dibiayai oleh anggaran sekolah (3.2/W/RJ/ )

9 bahwa: Informasi ini dikonfirmasikan kembali pada salah seorang guru diperoleh penjelasan Setiap kegiatan yang dibiayai oleh dana sekolah semua itu terlampir dalam laporan pertanggung jawaban, yakni: jumlah anggaran untuk masing-masing rincian program, rencana kegiatan, total anggaran untuk seluruh rencana kegiatan termasuk juga sumber dana semua itu diberitahukan dilaporkan kepada orang tua peserta didik, walaupun kami kurang melibatkan komite dalam penyusunan kegiatan maupun anggaran, namun semua itu kami laporkan dihadapan orang tua peserta didik dalam bentuk pertanggung jawaban kami terhadap anggaran pendidikan walaupun sumber anggaran tidak ada pungutan liar dari orang tua peserta didik (3.2/W/ NU ) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah transparansi program sekolah adalah (1) menginventaris kegiatan yang akan dilaksanakan, (2) menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, (3) menentukan program yang dilaksanakan, (4) menentukan kebutuhan, (5) menentukan sumber dana pembiayaan program sehingga pada setiap pelaksanaan kegiatan sekolah yang dibiayai oleh dana sekolah semuanya sudah direncanakan terlebih dahulu dan berdasarkan keputusan bersama. Bentuk pertanggung jawaban dalan setiap kegiatan sekolah semuanya dilaporkan kepada orang tua peserta didik baik itu menyangkut: rencana kegiatan, uraian kegiatan program, kebutuhan pelaksanaan program, jumlah anggaran untuk masing kegiatan, serta sumber dana yang mendukung pembiayaan program pendidikan 4. Peran Komite Sebagai mediator (mediaating agency) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan a. Mediator antara sekolah dengan pemerintah Dari hasil dengan informan menjelaskan bahwa: Dalam menyusun rencana dan program sebagai ujung tembok dalam pelaksanaan pendidikan dimana sekolah bekerja sama dengan pemerintah setiap program sekolah, sekolah bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan sekolah dalam melaksanakan kebijakan pendidikan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sebagai penyelenggara dan pelaksanaa kebijakan pendidikan nasional. Program tersebut menyusun dan pelaksanaan rencana kegiatan, mingguan dan bulanan, semesteran serta tahunan yang sesuai dengan arah kebijkan serta kurikulum yang disepakati (4.1/W/RJ/ )

10 bahwa: Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan menjelaskan Setiap pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah semuannya mengacu pada standar pelayanan yang diterapkan oleh pemerintah. Untuk dapat memerankan fungsi ini, komite sekolah menjadi pendamping bahkan penyimbang bagi sekolah, sehingga setiap rencana dan program yang disusun oleh kepala sekolah dapat diberikan masukan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat yang diwakili oleh komite (4.1/W/NU ) Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa peningkatan penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara komite, pihak sekolah dan pemerintah. Dalam pelaksanaan program yang ada di sekolah harus ada kerja sama dengan pemerintah yang terkait sehingga proses pelaksanaannya mudah dipantau. Namun temuan dalam penelitian pelaksanaan pendidikan dimana sekolah bekerja sama dengan pemerintah setiap program sekolah, sekolah bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan sekolah dalam melaksanakan kebijakan pendidikan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sebagai penyelenggara dan pelaksanaa kebijakan pendidikan nasional. b. Mediator antaran pemerintah dengan masyarakat bahwa: Dari hasil wawancara informan menjelaskan bahwa Peran komite sebagai mediator antara pemerintah dengan masyarakat dalam hal melakukan kerja sama dengan masyarakat baik melalui organisasi pemerintah dan kemasyarakatan untuk penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran seperti: (1) membina hubungan kerjasama yang harmonis dengan seluruh stakeholder pendidikan di sekolah, (2) mengadakan kerjasama dengan lembaga diluar sekolah untuk memajukan mutu pembelajaran di sekolah. (4.2/W/RJ ) Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan menjelaskan Setiap pelaksanaan kegiatan di sekolah masyarakat harus saling bekerja sama secara sinergis untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk dapat bekerja sama secara sinergis harus menghubungkan antara keluarga, sekolah dan masyarakat di dalam pengembangan program sekolah seperti: (1) menghubungkan dengan instansi pemerintah, (2) menghubungkan orang tua siswa yang mampu meminta untuk kesediaan donatur dan menjelaskan program yang ada di sekolah dan memberi

11 laporan kepada orang tua siswa terhadap penggunaan anggaran yang ada di sekolah itulah yang saya lakukan sebagai ketua komite di sekolah ini (4.2/W/EH Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa peran komite sebagai mediator dalam pelaksanaan mutu pendidikan dalam kaitanya dengan penyelenggaraan pendidikan adalah kerelaan masyarakat dalam memberikan bantuan untuk pendidikan dengan melakukan organisasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan. Untuk dapat memberdayakan dan meningkatkan peran serta masyarakat, sekolah harus dapat membina kerja sama dengan orang tua dan masyarakat. B. Temuan dalam penelitian Temuan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Peran komite sebagai pemberi pertimbangan a. Perencanaan program sekolah pada setiap program pengembangan yang ada di sekolah sudah melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah termasuk komite sekolah. Tetapi untuk keberlanjutan dari setiap program masih sebagaian komite tidak ketahui pelaksanaannya. b. Penyusunan RAPBS sekolah melibatkan seluruh stakeholder di dalam penyusunan RAPBS tetapi untuk keberlanjutan program yang ada di sekolah masih sebagaian orang tua siswa belum ketahui penyelesainya sehingga orang tua siswa lebih mengharapkan pada peningkatan pembelajaran sehingga dapat tercapai peningkatan mutu pendidikan. c. Pelaksanaan program kurikulum tingkat satuan pendidikan yang ada di sekolah itu adalah KTSP itu diberitahukan melalui rapat komite orang tua, namun hanya sekedar diberitahukan tetapi proses pelaksanaanya komite belum mengetahui seperti apa prosedur dari kurikulum KTSP itu Deskripsi peran komite sebagai pemberi pertimbangan dapat dijelaskan melalui peta konsep dibawah ini:

12 Perencanaan program sekolah melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah termasuk Komite sekolah Peran komite sebagai pemberi pertimbangan Penyusunan RAPBS setiap program sekolah disusun melalui RAPBS Meningkatkan peran komite dalam peningkatan mutu pendidikan Pelaksanaan Program Kurikulum menggunakan kurikulum KTSP Gambar I: Peran Komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan 2. Peran komite sebagai pendukung a. Pengelolaan sarana dan prasarana keterlibatan langsung sekolah dengan komite sekolah dalam hal pengadaan sarana dan prasarana komite bukan sekedar mencari dana tetapi bagaimana sekolah mampu memberdayakan komite dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. b. Pengelolaan anggaran pendidikan pendidikan belum sepenuhnya mengacu pada pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan. Sering terjadi pengeluaran anggaran sekolah kurang melalui perencanaan yang matang sehingga pemakaian keuangan sekolah kurang mencapai sasaran yang diharapkan Deskripsi peran komite sebagai pendukung dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dalam bentuk peta konsep dibawah ini:

13 Peran komite sebagai pendukung pendukung Pengelolaan sarana dan prasarana mampu memperdayakan komite Pengelolaan anggaran pendidikan. Sering terjadi kurang melaluimatang Perencanaan yang Implikasi koordinasi dengan komite sekolah Gambar 2: Peran komite sebagai pendukung dalam peningkatan mutu pendidikan 3 Peran komite sebagai Pengontrol dalam peningkatan mutu pendidikan a. Transparansi dilaporkan kepada orang tua peserta didik, walaupun kami kurang melibatkan komite dalam penyusunan kegiatan maupun anggaran, namun semua itu kami laporkan dihadapan orang tua peserta didik dalam bentuk pertanggung jawaban kami terhadap anggaran pendidikan walaupun sumber anggaran tidak ada pungutan liar dari orang tua peserta didik b. Akuntabilitas program sekolah adalah (1) menginventaris kegiatan yang akan dilaksanakan, (2) menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, (3) menentukan program yang dilaksanakan, (4) menentukan kebutuhan, (5) menentukan sumber dana pembiayaan program sehingga pada setiap pelaksanaan kegiatan sekolah yang dibiayai oleh dana sekolah semuanya sudah direncanakan terlebih dahulu dan berdasarkan keputusan bersama. Deskripsi peran komite sebagai pengontrol dalam peningkatan mutu pendidikan

14 Transpransi pengelolaan kegiatam sekolah Peran komite sebagai pengontrol Akuntbilitas program sekolah melibatkan seluruh personil sekolah Melakukan evalusi dan pengawasan terhadap kebijakan program Gambar 3: peran komite sebagai pengontrol dalam peningkatan mutu pendidikan 4. Peran komite sebagai mediator a. Sekolah dengan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan dimana sekolah bekerja sama dengan pemerintah setiap program sekolah, sekolah bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan sekolah dalam melaksanakan kebijakan pendidikan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sebagai penyelenggara dan pelaksanaa kebijakan pendidikan nasional. b. Mediator sekolah dengan masyarakat bekerja sama secara sinergis harus menghubungkan antara keluarga, sekolah dan masyarakat di dalam pengembangan program sekolah seperti: (1) menghubungkan dengan instansi pemerintah, (2) menghubungkan orang tua siswa yang mampu meminta untuk kesediaan donatur dan menjelaskan program yang ada di sekolah dan memberi laporan kepada orang tua siswa terhadap penggunaan anggaran yang ada di sekolah itulah yang saya lakukan sebagai ketua komite di sekolah deskripsi peran komite sekolah sebagai mediator dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dijelaskan melalu peta konsep dibawah ini Peran komite sebagai mediator Mediator sekolah dengan pemerintah Lebih ditingkatkan secara aktif dalam peningkatan mutu pendidikan

15 Mediator sekolah dengan masyarakat Gambar 4: Peran komite sekolah sebagai mediator dalam peningkatan mutu sekolah C. Pembahasan Pendidikan adalah upaya sadar untuk memfasilitasi perkembangan dan peningkatan potensi siswa. Dengan demikian layanan pendidikan adalah berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan dukungan terjadinya kondisi proses pembelajaran yang baik dan bermutu. Untuk mewujudkan penyelenggaraan layanan pendidikan yang bermutu di sekolah dasar negeri dibutuhkan peran serta komite sekolah yang mampu mengembangkan dan mengakses dan mengoptimalisasi berbagai sumber daya untuk pemenuhan kebutuhan dan penyelesaianya rencana pendidikan serta mensinergikan berbagai uapaya peningkatan mutu pendidikan dalam penyelenggaran pendidikan di satuan dasar. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama pemerintah, orang tua, dan masyarakat tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Komite sekolah merupakan badan independen yang menampung peran masyarakat dalam meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran siswa, memastikan adanya keadilan dalam penyediaan layanan pendidikan serta efisiensi layanan pendidikan di sekolah. Komite sekolah dibentuk oleh sekolah dan masyarakat yang anggotanya dipilih dari unsur-unsur sekolah dan masyarakat. Kepala sekolah bertanggung jawab kepada pemerintah dan kepada masyarakat, melalui komite sekolah, kepala sekolah harus membuat pertimbangan antara akuntabilitas dengan kearifan dan kepedulian. Hal ini dapat dilakukan secara efektif jika ada hubungan positif yang kuat di antara kepala sekolah dan pengurus komite sekolah, konsultasi

16 yang luas, komunikasi yang baik, dan proses-proses manajemen sekolah yang transparan. Komite sekolah mengembangkan tujuan-tujuannya sendiri, dan menjabarkannya dengan merujuk rencana pengembangan sekolah (RPS) yang berisi visi, misi, tujuan jangka menengah, tujuan jangka pendek dan rencana tindakan sekolah. Komite sekolah dalam perannya sebagai badan penasehat bagi sekolah, dalam kaitanya dengan pengelolaan sumber daya pendidikan antara lain berperan mengidentifikasi berbagai potensi sumber daya pendidikan yang ada dalam masyarakat, dimana fungsi ini akan berguna dalam memberikan pertimbangan mengenai sumber daya pendidikan yang ada dalam masyarakat yang dapat diberbantukan di sekolah. Peran komite sekolah sebagai pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di sataun pendidikan yang dapat mendorong timbulnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Peran komite sebagai pengontrol dalam rangka transparansi dan akintabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. Minimal melakukan evalusi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan dan keluaran pendidikan dari satuan pendidikan. Peran komite sebagai pengontrol dalam penyelenggaraan pendidikan adalah melakukan pengawasan terhadap penyelenggraan pendidikan sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan dalam rangka penyempurnaan kebijakan dan program dalam rangka peningkatan angka keluaran pendidikan. Peran komite sebagai mediator yakni melakukan kerja sama dengan masyarakat baik perorangan, organisasi pemerintah dan kemasyarakatan untuk penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama komite sekolah dan pihak pemerintah. Oleh karenanya segenap pihak yang terkait sedapat mungkin mengadakan koordinasi sehingga hasil yang dicapai lebih

17 maksimal. Khusus komite sekolah seyognya lebih menujukan peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan yang kredibel, sehingga secara komprehensif dapat meningkatkan mutu pendidikan Penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama sekolah orang tua, dan masyarakat, dalam konteks ini peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dibebankan pada pihak sekolah saja. Dalam konteks aplikasinya diperlukan komitmen dan kerja sama yang baik antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Peran dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya peningkatan kualitas pendidikan sebagai prasyarat mempercepat terwujudnya suatu masyarakat yang demokratis, pendidikan yang berkualitas tidak hanya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 106 BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan, dan pembahasan peran komite sekolah dalam peningkatan mutu

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency) BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terakhir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran. Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu pembangunan pendidikan memerlukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG 54 BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG A. Analisis Pengelolaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Islam Al

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen

BAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses reformasi yang sedang bergulir, membawa perubahan yang sangat mendasar pada tatanan pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikeluarkannya UU No 22 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I T A S M U H A M M A D I V E R S U N I YA H S U R A K A R T A NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah adanya partisipasi masyarakat di dalam penyelenggaraan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat penelitian secara teoritik dan praktis, serta penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat penelitian secara teoritik dan praktis, serta penegasan istilah. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara detail latar belakang dan alasan pemilihan judul tesis, rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teoritik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana disajikan pada bab IV, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana disajikan pada bab IV, dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana disajikan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan tentang gambaran peran Komite Sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Partisipasi Komite Sekolah sebagai Pemberi Pertimbangan di Desa Terpencil di SDN 12 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Oleh : Asna Patilima*Nina Lamatenggo**Warni T Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite 110 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Metro dapat diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia akan terwujud dengan baik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Tinjauan Tentang Kualitas Pendidikan Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : 1. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial

Lebih terperinci

PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang l Lahirnya pendidikan inklusif sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komite sekolah adalah nama badan yang berkedudukan pada satu satuan pendidikan, baik jalur sekolah maupun di luar sekolah atau beberapa satuan pendididkan

Lebih terperinci

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd Pendahuluan Govinda (2000) dalam laporan penelitiannya School Autonomy and Efficiency Some Critical

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dibidang peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan tertutama

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dibidang peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan tertutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pada umumnya dimulai dari tahapan perencanaan, proses pelaksanaan sampai dengan evaluasi pelaksanaan, partisipasi masyarakat

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH NOMOR 044/U/2002 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari. Sunardi

1. Pendahuluan June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari. Sunardi 2017 June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari Sunardi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Galuh. Jl. R.E Martadinata

Lebih terperinci

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Bab V Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan pelaksanaan MBS di Gugud Ki Hajar Dewantoro, peneliti menyimpulkan dengan merujuk pada rumusan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR62 TAHUN 2009 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH BUPATI PURWOREJO,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR62 TAHUN 2009 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH BUPATI PURWOREJO, BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR62 TAHUN 2009 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan di Kabupaten

Lebih terperinci

II TINJAUAN TEORETIS

II TINJAUAN TEORETIS ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.netbab II TINJAUAN TEORETIS A. Hakekat Komite Madrasah 1. Pengertian Komite Madrasah Komite Madrasah merupakan lembaga independent

Lebih terperinci

AD ART Komite Sekolah

AD ART Komite Sekolah AD ART Komite Sekolah Contoh ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE... (NAMA SEKOLAH)... TAHUN... MUKADIMAH Dengan nama Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa Untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang peran komite sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung ini dibagi menjadi lima bagian. Lima bagian tersebut antara lain gambaran

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG HUBUNGAN DAN MEKANISME KERJA DEWAN PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), pendidikan memiliki peranan yang cukup menonjol. Oleh karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan telah diyakini sebagai salah satu aspek pembangunan bangsa yang sangat penting untuk mewujudkan warga Negara yang handal profesional dan berdaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang Efektivitas Implementasi Dan Dampak Akreditasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang Efektivitas Implementasi Dan Dampak Akreditasi 279 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan Hasil penelitian tentang Efektivitas Implementasi Dan Dampak Akreditasi Terhadap Mutu Layanan Sekolah Menengah (Studi Tentang Efektivitas Implementasi

Lebih terperinci

PEMBUKAAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PEMBUKAAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan ANGGARAN DASAR KOMITE... PEMBUKAAN Dengan nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan telah

Lebih terperinci

Inisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Inisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Inisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Saudara mahasiswa, pertemuan kali ini adalah pertemuan kita yang ke tiga

Lebih terperinci

MASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

MASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF PERAN SERTA Click to edit Master subtitle style MASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang Lahirnya

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ( Studi pada SD di Banjarsari dan Serengan Kota Surakarta) Oleh M A R I M I N N I M : Q 100030081 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

5.2. Implikasi penelitian Implikasi teori Implikasi terapan

5.2. Implikasi penelitian Implikasi teori Implikasi terapan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam kinerja Komite Sekolah antara SD Negeri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era desentralisasi, pendidikan ini ditekankan pada kebijakan setiap sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB SEKOLAH 12 TAHUN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB SEKOLAH 12 TAHUN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB SEKOLAH 12 TAHUN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya kecamatan Tibawa a. Tujuan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Kepmendiknas tersebut telah. operasional Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah..

BAB I PENDAHULUAN. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Kepmendiknas tersebut telah. operasional Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah lahir sebagai amanat Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) 2000 2004. Amanat rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN ALOKASI DANA DESA, BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA, DAN BANTUAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua dan stake holder yang lain. Pemerintah telah memberikan otonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Komite Sekolah SD Mangunsari 01 Salatiga Komite Sekolah dibentuk melalui musyawarah yang terdiri dari : perwakilan orang tua murid tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah. Dapat dikatakan pada saat ini tanggung jawab masing masing

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah. Dapat dikatakan pada saat ini tanggung jawab masing masing 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah. Dapat dikatakan pada saat ini tanggung jawab masing masing belum optimal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah program yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS KOMITE SLTP NEGERI 6 SRAGEN Nomer : 01 / Komite / SLTP N 6 / 2003 Tentang Anggaran Dasar Komite Sekolah SLTP Negeri 6 Sragen

KEPUTUSAN PENGURUS KOMITE SLTP NEGERI 6 SRAGEN Nomer : 01 / Komite / SLTP N 6 / 2003 Tentang Anggaran Dasar Komite Sekolah SLTP Negeri 6 Sragen PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DINAS PENDIDIKAN SLTP NEGERI 6 SRAGEN Jl. Mayor Suharto No. 1 Telp. (0271) 891913 SRAGEN 57213 KEPUTUSAN PENGURUS KOMITE SLTP NEGERI 6 SRAGEN Nomer : 01 / Komite / SLTP N 6

Lebih terperinci

Disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok Oktober 2016

Disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok Oktober 2016 Disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok Oktober 2016 1. Kedudukan, Fungsi dan Tugas : Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Pendidikan 2. Indkator Kerja Dewan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di SDN 2 Botumoputi kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di SDN 2 Botumoputi kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian otonomi kepala sekolah dalam pengembangan mutu pembelajaran di SDN 2 Botumoputi kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku

BAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pendidikan berkenaan dengan peningkatan kualitas manusia, pengembangan potensi, kecakapan dan karakteristik generasi muda kearah yang diharapkan

Lebih terperinci

Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, Dewan Pengurus Nasional Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia;

Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, Dewan Pengurus Nasional Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia; SURAT KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS NASIONAL PERHIMPUNAN CENDEKIAWAN LINGKUNGAN INDONESIA Nomor : 001/KPTS/A/DPN-PERWAKU/I/2012 Tentang PEDOMAN TATA KERJA KEPENGURUSAN PERHIMPUNAN CENDEKIAWAN LINGKUNGAN INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan paradigma pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan paradigma pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi membuka peluang masyarakat untuk dapat meningkatkan peran sertanya dalam pengelolaan pendidikan

Lebih terperinci

Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga

Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga Oleh : Nur Hasanah NIM : Q100030016 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sekolah PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. A. Peran Komite Sekolah Sebagai Pendukung (Supporting Agency)

BAB II KAJIAN TEORETIS. A. Peran Komite Sekolah Sebagai Pendukung (Supporting Agency) BAB II KAJIAN TEORETIS A. Peran Komite Sekolah Sebagai Pendukung (Supporting Agency) Komite sekolah sebagai pendukung (supporting) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

MENGENAL KOMITE SEKOLAH DAN PERANANNYA DALAM PENDIDIKAN

MENGENAL KOMITE SEKOLAH DAN PERANANNYA DALAM PENDIDIKAN Mengenal Komite Sekolah dan Peranannya dalam Pendidikan {133 MENGENAL KOMITE SEKOLAH DAN PERANANNYA DALAM PENDIDIKAN Rahmat Saputra Tenaga pengajar STAI Teungku Dirundeng Meulaboh Abstract The school committee

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. Upaya terselengaranya pendidikan dengan baik tidak hanya tanggung

BAB I P E N D A H U L U A N. Upaya terselengaranya pendidikan dengan baik tidak hanya tanggung BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Upaya terselengaranya pendidikan dengan baik tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab orang tua siswa dan masyarakat. Tanggung

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI W A L I K O T A K E D I R I PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI Menimbang WALIKOTA KEDIRI, : a. bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komponen-komponen yang saling terkait dan pengaruh mempengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komponen-komponen yang saling terkait dan pengaruh mempengaruhi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah sebuah pranata sosial yang bersistem, terdiri atas komponen-komponen yang saling terkait dan pengaruh mempengaruhi. Komponen utama sekolah adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 93 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Pendukung (Supporting Agency) Pelaksanaan Program Di SMP Negeri 4 Dumoga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Pendukung (Supporting Agency) Pelaksanaan Program Di SMP Negeri 4 Dumoga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Pendukung (Supporting Agency) Pelaksanaan Program Di SMP Negeri 4 Dumoga a. Dukungan Dalam Bentuk Dana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengelolaan Pendidikan 2.1.1. Manajemen Pendidikan Manajemen merupakan sebuah istilah yang saat ini populer di berbagai bidang pekerjaan. Manajemen menjadi sebuah hal yang menarik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 1 BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 2.1 Sejarah SMP Negeri 5 Sidoarjo Pada tahun 1955 di jantung kota Sidoarjo, berlokasi di sebelah barat pendopo Bupati Sidoarjo Jalan Sultan Agung (sekarang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG JL. KS TUBUN NO. 21 SUBANG JAWA BARAT

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG JL. KS TUBUN NO. 21 SUBANG JAWA BARAT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG JL. KS TUBUN NO. 21 SUBANG 41213 JAWA BARAT ANGGARAN DASAR DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pendidikan membuat keberadaan komite sekolah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pendidikan membuat keberadaan komite sekolah yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran komite sekolah dalam pengelolaan pendidikan di tingkat sekolah sangat dibutuhkan. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam pengelolaan pendidikan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah masyarakat. Oleh karena itu, negara sebagai penjamin kehidupan masyarakat harus mampu menyelenggarakan

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN THE PARTICIPATION OF SCHOOL BOARD IN CONDUCTING EXTRA CURRICULAR ACTIVITIES IN MOST OF STATE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

Lebih terperinci

2 RKS dan RKA hanya memuat dua dari tiga. 1 RKS dan RKA hanya memuat satu dari tiga. 0 RKS dan RKA tidak memuat ketiganya

2 RKS dan RKA hanya memuat dua dari tiga. 1 RKS dan RKA hanya memuat satu dari tiga. 0 RKS dan RKA tidak memuat ketiganya Nama Sekolah :... Alamat :...... A. Instrumen Pengamatan Pelaksanaan Program MBS di Sekolah No. Aspek Pengamatan Pilhan jawaban Skor 1 Apakah sekolah memiliki visi dan misi? 2 Apakah visi dan misi sekolah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 93 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN SKRIPSI

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN SKRIPSI PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang: Jenis Penelitian; Subjek Penelitian; Jenis Data dan Prosedur Pengumpulan Data; serta Teknik Analisis Data. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo 179 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo maka pembahasannya dilakukan terhadap 6 (enam) fokus penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut : 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik Kepala Sekolah, guru-guru, Ketua Komite Sekolah, dan orang tua murid,

Lebih terperinci