ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG
|
|
- Leony Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG Noviyanita Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Likuid berarti perusahaan mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar atau hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktunya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid. Tingkat likuiditas suatu perusahaan selalu dipengaruhi oleh jumlah aktiva lancar dan hutang lancar, karena itulah kenaikan dan penurunan pos-pos dalam aktiva lancar dan hutang lancar selalu mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin besar jaminannya terhadap hutang lancar. Sebaliknya jika tingkat likuiditas perusahaan rendah maka hutang lancar tidak bisa terjamin dengan baik pada saat tiba waktu pelunasannya. Rasio likuiditas sangat penting yang bertujuan agar perusahaan dapat mengukur tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajiban jangka yang harus segera dipenuhi. PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mempunyai keuangan yang sangat baik, terlihat dari neraca tahun 2007 dan 2008 mengalami kenaikan yang signifikan antara aktiva dan pasiva. Kata Kunci : Analisis, Likuiditas. PENDAHULUAN Laporan keuangan akan melaporkan posisi keuangan pada satu titik waktu tertentu maupun operasinya selama suatu periode di masa lalu, tetapi nilai sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan di masa depan. Disamping tingkat keuntungan, para pemegang saham dan calon pemegang saham juga berkepentingan terhadap tingkat likuiditas perusahaan. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Likuid berarti perusahaan mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar atau hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktunya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid. Tingkat likuiditas suatu perusahaan selalu dipengaruhi oleh jumlah aktiva lancar dan hutang lancar, karena itulah kenaikan dan penurunan pos-pos dalam aktiva lancar dan hutang lancar 1
2 selalu mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin besar jaminannya terhadap hutang lancar. Sebaliknya jika tingkat likuiditas perusahaan rendah maka hutang lancar tidak bisa terjamin dengan baik pada saat tiba waktu pelunasannya. Rasio likuiditas sangat penting yang bertujuan agar perusahaan dapat mengukur tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajiban jangka yang harus segera dipenuhi. PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mempunyai keuangan yang sangat baik, terlihat dari neraca tahun 2007 dan 2008 mengalami kenaikan yang signifikan antara aktiva dan pasiva. Dari kenaikan tersebut, dapat dilihat perandingan tingkat rasio likuiditas, berapa persen kenaikan maupun penurunan rasio likuiditas. Karena perbandingan aktiva dan pasiva terlihat perbedaannya maka kita dapat mengetahui bagaimana tingkat likuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang. LANDASAN TEORI Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2004:5) adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan modal atau alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Menurut Baridwan (2004:17), menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan suatu transaksi dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Pengertian Likuiditas Menurut Jhon (2005:185) Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, likuiditas merupakan kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas atau kemampuan untuk memperoleh kas perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendek pada tepat waktu. Pengertian Rasio Menurut Soemarso (2004:66) Rasio adalah alat yang dinyatakan dalam arithmetical term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara 2 macam financial. Pada dasarnya analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu: a.rasio Likuiditas Menurut Houston (2006:95) Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya. b.rasio Aktivitas Menurut Mamduh (2005:80) Rasio Aktivitas adalah rasio untuk melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva - aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. c.rasio Solvabilitas 2
3 Menurut Mamduh (2005:83) Rasio Solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. d.rasio Profitabilitas Menurut Mamduh (2005:85) Rasio Profitabilitas adalah Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. e.rasio Pasar Menurut Mamduh (2005:87) Rasio Pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut pandang investor. Pengertian Rasio Likuiditas Menurut Houston (2006:95) Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Pengertian Standar Likuiditas Menurut Mamduh (2005: 79) Standar rasio likuiditas untuk metode Current Rasio berkisar pada angka 2 atau 200 % dan metode Working Capital to Total Capital Assets Rasio yaitu tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio yang tinggi, sedangkan rasio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Menurut Agnes (2001:10) standar rasio untuk metode Acid Test Rasio dan Cash Rasio berkisar pada angka 1 atau 100%. ANALISIS 1. Analisis Masalah Berdasarkan tabel 3.1 perbandingan akun antara tahun 2007 dan 2008, di ketahui pada sisi kas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar 102% Pada posisi aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar 77% akun persediaan mengalami kenaikan sebesar 46%, kenaikan akun hutang lancar sebesar 95% kenaikan akun penjualan sebesar 29%, kenaikan piutang usaha sebesar 9,2% dan kenaikan jumlah aktiva sebesar 36.2% Tabel 1. Perbandingan Akun untuk tahun 2007 dan 2008 PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang (dalam jutaan rupiah) Nama Akun Meningkat / Menurun Persen 1. Kas dan Setara Kas Rp Rp Rp % 2. Aktiva Lancar Rp Rp Rp % 3. Persediaan Rp Rp Rp % 4. Hutang Lancar Rp Rp Rp % 5. Penjualan Rp Rp Rp % 6. Piutang Usaha Rp Rp Rp ,2 % 7. Jumlah Aktiva Rp Rp Rp ,2 % Sumber : Diolah dari Laporan keuangan PT.Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang 3
4 Tabel akun perbandingan dibuat, maka selanjutnya akan dibuat analisis tingkat likuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang untuk tahun 2007 dan Laporan Perincian tingkat likuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang untuk tahun 2007 dan tahun 2008 sebagai berikut: 1. Current Rasio Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Current Rasio tahun 2007 dan 2008 adalah: Aktiva Lancar x 100% Hu tan g Lancar Tahun 2007 = x 100% = 184,6 % Tahun 2008 = x 100% = 167,5 % Tahun 2007 Current Rasio adalah sebesar 184,6% hasil ini dapat dijelaskan bahwa setiap Rp. 1,00 hutang untuk tahun 2007 di jamin Rp. 1,85 dan untuk tahun 2008 di dapatkan hasil Current Rasio sebesar 167,5 % dengan Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,68. Tahun 2007 dan 2008 terjadi penurunan sebesar 17, 1%. 1. Acid Test Rasio Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Acid Test Rasio tahun 2007 dan 2008 adalah: Aktiva Lancar Hu tan g persediaan Lancar x 100% Tahun 2007 = = % x 100% Tahun 2008 = x 100% = 130 % Tahun 2007 Persentase Acid Test Rasio sebesar 135 %, hasil ini dapat dijelaskan bahwa setiap Rp. 1,00 hutang untuk tahun 2007 di jamin Rp. 1,35 dan untuk tahun 2008 di dapatkan hasil Acid Test Rasio sebesar 130 % dengan Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,30, antara 2007 dan 2008 terjadi penurunan sebesar 5%. 1. Cash Rasio Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Cash Rasio 2007 dan 2008 adalah: Kas dan setara kas x 100% Hu tan g Lancar 4
5 Tahun 2007 = x 100% = 116 % Tahun 2008 = x 100% = 120 % Tahun 2007 Persentase Cash Rasio sebesar 116 %, hasil ini dapat dijelaskan bahwa setiap Rp. 1,00 hutang untuk tahun 2007 di jamin Rp. 1,16 dan untuk tahun 2008 di dapatkan hasil Cash Rasio sebesar 120 % dengan Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,20antara 2007 dan 2008 terjadi peningkatan sebesar 4 %. 1. Working Capital to Total Assets Ratio Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Working Capital to Total Assets Ratio 2007 dan 2008 adalah: Aktiva Lancar Utang Lancar x 100% Jumlah Aktiva Tahun 2007 = x 100% Tahun 2008 = x 100% = 20,3 % = 23,2 % Tahun 2007 Persentase Working Capital to Total Assets Ratio sebesar 20,3 % dan untuk tahun 2008 persentase Working Capital to Total Assets Ratio sebesar 23,3%, apabila sewaktu-waktu PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang ditagih Utang lancarnya akan tersedia aktiva yang cukup untuk melunasinya. Bila dihubungkan dengan standar rasio maka untuk tahun 2007 dan 2008 tegolong baik walaupun tidak ada standar rasio yang pasti untuk menentukan rasio yang tinggi. 1. Peputaran Piutang Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Peputaran Piutang 2007 dan 2008 adalah: Penjualan Piu tan g Tahun 2007 = Tahun 2008 = = 16 Kali = 19 Kali Tahun 2007 terjadi 16 kali Peputaran Piutang dalam satu periode Peputaran Piutang ini menunjukkan bahwa setiap piutang dapat ditagih selama satu tahun sebanyak 16 kali, untuk menentukan lama piutang dapat ditagih dalam satu peputaran adalah Hasil Peputaran Piutang 5
6 = 16 kali = 23 hari Jadi, setiap satu peputaran piutang dapat ditagih selama 23 hari, hasil ini telah mencukupi standar industri karena di atas 10,8 kali. Begitupun untuk tahun 2008 terjadi 19 kali Peputaran Piutang dalam satu periode Peputaran Piutang ini menunjukkan bahwa setiap piutang dapat ditagih selama satu tahun sebanyak 19 kali, maka: Hasil Peputaran Piutang = 19 kali = 19 hari Jadi, setiap satu peputaran piutang dapat ditagih selama 19 hari, hasil ini telah mencukupi standar industri karena di atas 10,8 kali. 1. Peputaran Persediaan adalah: Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Peputaran Piutang 2007 dan 2008 Tahun 2007 = Tahun 2008 = Penjualan Persediaan = 6 Kali = 5 Kali Tahun 2007 terjadi 6 kali Peputaran Persediaan dalam satu periode, hasil ini menunjukkan bahwa setiap satu tahun, persediaan dapat jual sebanyak 6 kali penjualan, untuk menentukan lama persediaan dapat di jual dalam satu putaran adalah Hasil Peputaran persediaan = 6 kali = 61 hari Jadi, setiap satu putaran persediaan dapat dijual selama 61 hari. Hasil ini telah mencukupi standar industri karena melewati 54,5 hari setiap satu putaran penjualan. Begitupun untuk Tahun 2008 terjadi 5 kali Peputaran Persediaan dalam satu periode, hasil ini 6
7 menunjukkan bahwa setiap satu tahun, persediaan dapat jual sebanyak 5 kali penjualan, untuk menentukan lama persediaan dapat di jual dalam satu putaran adalah Hasil Peputaran persediaan = 5 kali = 73 hari 2. Pemecahan Masalah Perhitungan Rasio tahun 2007 dan 2008 pada PT. Pupuk Sriwdjaja (Persero) Palembang mengalami penurunan baik di Current Rasio, Cash Rasio, Acid Test Rasio, Working Capital to Total Assets Ratio, Peputaran Piutang, dan Peputaran Persediaan. Penurunan tersebut masih dalam standar rasio maupun standar indusri. Adapun Usaha meningkatkan rasio maupun menurunkan likuiditas adalah 1. Current Rasio Hasil untuk tahun 2007 dan 2008 belum cukup dan memenuhi standar rasio karena belum mencapai 200%. Tahun 2007 dan 2008 terjadi penurunan persentase sebesar 17,1% ini disebabkan PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikan aktiva lancar lebih tinggi dibandingkan utang lancar.current rasio bisa di tingkatkan apabila jumlah aktiva lancar meningkat lebih tinggi dan jumlah utang lancar tetap atau menurun dari tahun sebelumnya, dan sebaliknya untuk menurunkan hasil current rasio dapat menurunkan jumlah aktiva lancar lebih rendah atau nilai aktiva lancar tetap dan jumlah utang lancar meningkat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. 2. Acid Test Rasio Hasil untuk tahun 2007 dan 2008 memenuhi standar rasio karena telah melewati angka 100 %. Tahun 2007 dan 2008 terjadi penurununa persentase sebesar 5 % ini disebabkan PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikan aktiva lancar lebih tinggi dibandingkan kenaikan persediaan dan kenaikan hutang lancar.acid Test Rasio bisa di tingkatkan apabila menaikkan jumlah aktiva lancar lebih tinggi dari jumlah persediaan dan jumlah hutang lancar tetap atau menurun ataupun sebaliknya untuk menurunkan persentase Acid Test Rasio bisa menurunkan nilai aktiva lancar atau nilai aktiva lancar tetap dan menaikkan jumlah yang agak lebih tinggi untuk persediaan dan nilai yang menurun untuk utang lancar. 3. Cash Rasio Hasil untuk tahun 2007 dan 2008 baik dan memenuhi standar rasio yaitu diatas 100 %, Tahun 2007 dan 2008 terjadi penurunun persentase sebesar 4 % hasil ini disebabkan PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikan Kas dan Setara Kas yang lebih tinggi sebesar 102 % dibandingkan kenaikan utang lancar sebesar 92 %. Persentase Cash Rasio bisa di tingkatkan apabila menaikkan jumlah kas dan setara kas dari tahun sebelumnya dan jumlah utang lancar tetap atau menurun, sebaliknya untuk menurunkan persentase Cash Rasio harus menurunkan atau tetap jumlah kas dan setara kas dan menaikkan jumlah utang lancar. 7
8 4. Working Capital to Total Assets Ratio Tahun 2007 dan 2008 terjadi kenaikan persentase sebesar 2,9 % ini disebabkan PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikan Aktiva Lancar sebesar 77%, kenaikan utang lancar sebesar 92%, dan jumlah aktiva sebesar 36,2 % Persentase Working Capital to Total Assets Ratio dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan jumlah aktiva lancar lebih rendah, menaikkan jumlah utang lancar dan nilai jumlah aktiva tetap atau menurun, sebaliknya Working Capital to Total Assets Ratio dapat diturunkan dengan cara meningkatkan jumlah aktiva lancar lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan menurunkan nilai utang lancar. 5. Peputaran Piutang Tahun 2007 dan 2008 terjadi kenaikan 3 kali Peputaran Piutang, ini disebabkan PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami peningkatan penjualan lebih tinggi dibandingkan meningkatnya Piutang Usaha. 6. Peputaran Persediaan Tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan sebanyak 1 kali penjualan yang di sebabkan PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikkan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan persediaan.rasio likuiditas menunjukkan seberapa besar jumlah kewajiban yang mampu dipenuhi oleh perusahaan dari penggunaan seluruh kekayaan yang diperkenankan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.11/PMK.010/2011 mengenai kekayaan yang diperkenankan (admitted assets), maka untuk menghitung jenis kekayaan tersebut sebelum dilakukan pengukuran kinerja keuangan berdasarkan Early Warning System berupa rasio likuiditas dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : PENUTUP Menurut hasil Analisis Tingkat Likuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang maka penulis menarik simpulan yaitu tingkat rasio likuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang. Secara umum telah memenuhi standar rasio yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari perhitungan Rasio Likuiditas berdasarkan perhitungan pada tahun 2007 dan 2008 terjadi peningkatan. Meskipun terdapat penurunan, penurunan tersebut tidak terlalu rendah masih dalam keadaan sesuai dengan standar rasio maupun standar industri untuk penjualan dan persediaan.tingkat rasio keuangan dari tahun 2007 dan 2008 sudah memenuhi standar rasio berdasarkan perhitungan tahun 2007 memiliki persentase rasio likuiditas sebesar 184,6 % untuk current rasio, 135 % untuk acid test rasio, 116%, cash rasio, untuk working capital to total assets rasio 20,3 %, untuk peputaran piutang 16 kali, dan untuk peputaran persediaan 6 kali. Unutk tahun 2008 memilki persentase rasio likuiditas sebesar 167,5 % untuk current rasio, 130 % untuk acid test rasio, 120 %, cash rasio, untuk working capital to total assets rasio 23,3 %, untuk peputaran piutang 19 kali, dan untuk peputaran persediaan 5 kali.dalam hal ini keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja (Perseo) Palembang masih dalam keadaan yang masih likuid, terlihat dari laba yang dihasilkan dari tahun 2007 dan tahun 2008 telah meningkat, dan terlihat dari perbandingan antara aktiva lancar lebih besar dari pada hutang lancar. 8
9 DAFTAR PUSTAKA Housron, Joel J, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. M.Hanafi, Mahmuh, Abdul Halim, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Unit Percetakan AMP-YKPN, Yogyakarta. Riyanto, Bambang, 1995, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. Sawir Agnes, 2001, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanan keuangan dan Perencanan Keuangan Perusahaan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Weygandt, Jerry J, Donald E Kieso, 2008, Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. 9
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PLN (Persero) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL SEKTOR KERAMASAN PALEMBANG
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PLN (Persero) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL SEKTOR KERAMASAN PALEMBANG Arif Budiman Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Laporan keuangan pada dasarnya adalah
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian
Lebih terperinciANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Nama : Wina Sari NPM : 28210524 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Susanti Usman, SE., MMSI Latar Belakang Masalah 1. Berhasil tidaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 2.1. Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian keuangan atau bagian akuntansi di perusahaan memiliki tugas utama yaitu menyiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut secara umum
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan PT. Karwell Indonesia Tbk. yang meliputi analisa laporan keuangan, analisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja perusahaan ialah laporan
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)
ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 103-115 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO)
Lebih terperinciPENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,
Lebih terperinciAnalisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN
Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO
PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO Oleh Abstra ck Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota Kediri ditinjau dari rasio likuiditas,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahan serta tujuan penulisan. Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Analisis Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan pada umumnya dalam melakukan kegiataan operasional perusahaannya adalah dengan tujuan menghasilkan laba yang maksimal serta dapat mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun 2011-2013) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan harus memberikan informasi kepada para pemegang saham ataupun masyarakat umum tentang usaha mereka. Informasi tersebut sangat berguna sebagai dasar
Lebih terperinciANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,
Lebih terperinciANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA
ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA Winda Dwiastuti Wijaya 10.11.1001.3408.033 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda winda.wijaya92@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk
30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola
Lebih terperinciKINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR Vivianty Halim Email: vivianty14@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE
Lebih terperinciPertemuan 3. Rasio Keuangan
Pertemuan 3 Rasio Keuangan Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi apa itu rasio keuangan. 2. Mahasiswa dapat mendefinisikan tentang likuiditas,solvabilitas dan rentabilitas. 3. Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PT. ULTRAJAYA MILKINDUTRY Tbk (Tahun ) ERIN KRISTIAN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PT. ULTRAJAYA MILKINDUTRY Tbk (Tahun 2005-2009) ERIN KRISTIAN 24209382 Rumusan Masalah Pada penulisan ilmiah ini penulis ingin
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama perusahaan dalam mendirikan usahanya adalah untuk memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya. Hal tersebut dapat terwujud apabila semua unsur yang ada diperusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai laba yang maksimum dan menjaga agar kelangsungan hidup serta pertumbuhan usahanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada setiap akhir usaha, setiap perusahaan atau lembaga menyusun laporan keuangan yang selanjutnya dilaporkan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dan sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan PT.Cahaya Energi Mandiri. Muhammad Hariyanto NPM
Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan PT.Cahaya Energi Mandiri Muhammad Hariyanto NPM. 09.11.1001.3443.079 Email : arie_cem88@yahoo.co.id ABSTRAKSI Lonjakan permintaan batu bara India menyebabkan pemulihan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Elvira Jayanti Panutupani elvirabey@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk yang berdasarkan laporan keuangan pada periode 2005, 2006, dan 2007 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,
Lebih terperinciBAB 1 PEMBAHASAN 1. ANALISIS LIKUIDITAS, RENTABILITAS, DAN SOLVABILITAS
BAB 1 PEMBAHASAN 1. ANALISIS LIKUIDITAS, RENTABILITAS, DAN SOLVABILITAS 1.1 Pengertian Analisis Analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sesuatu guna meneliti struktur yang dikaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam sebuah krisis multi dimensional. Krisis ini dimulai dari awal tahun 1998 yang disebut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu
7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas Pengertian anggaran yang dikemukakan para ahli pada dasarnya sama yaitu merupakan suatu rencana yang menyatakan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO
ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO Muh. Halim 1, Haedar 2, Ayu Safitry Kira 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Dosen Sekolah
Lebih terperinciAnalisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. SEPATU BATA Tbk NPM :
Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. SEPATU BATA Tbk Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : HERU SUHARJO, SE., MM Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Tujuan perusahaan
Lebih terperinciANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA SERTA RASIO LIKUIDITAS PADA PT.KIMIA FARMA (PERSERO) TBK
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA SERTA RASIO LIKUIDITAS PADA PT.KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Lia Septyana Maharany NPM : 24211095 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rully Movizar, SE., MMSI
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar
Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No.2, April 2017 ISSN 2541-1438; E-ISSN 2550-0783 Published by STIM Lasharan Jaya Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar St. Salmah
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dilihat dari sudut pandang manajemen merupakan media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2015:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
Lebih terperinciNama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13
ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tangga 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali)
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat -syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)
ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan,
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta
ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG
RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG ABSTRAKSI Nita albinus_tini@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dan banyaknya persaingan dalam dunia usaha. Perkembangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik agar dapat tetap menjalankan kegiatan operasinya, hal ini dikarenakan perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Earnig Ratio Price Earning Ratio merupakan salah satu ukuran paling besar dalam analisis saham secara fundamental dan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan
Lebih terperinciDalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya, Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak perusahaan baru muncul dan banyak pula yang mengalami kemunduran. Kemunculan perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kerja praktik yang penulis lakukan terhadap laporan keuangan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), dapat disimpulkan bahwa : 1. Penyajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk
Lebih terperinciRASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI
RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan
Lebih terperinci