B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Transkripsi

1 B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 yang merupakan daerah otonom dimana penyelenggaraan pemerintahan daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Selain itu perencanaan adalah suatu proses kegiatan pengambilan keputusan oleh pemerintah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memperhitungkan sumberdaya, IPTEK dan memperhatikan perkembangan global. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu. Dalam melaksanakan Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berwawasan lingkungan. Setelah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka telah terjadi perubahan mendasar pada bidang perencanaan pembangunan baik perencanaan pembangunan Nasional maupun Daerah. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Sesuai dengan pasal 7 ayat (2) menyatakan bahwa

2 Renja SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam rangka mempercepat pelaksanaan pembangunan di, maka diperlukan perangkat daerah dalam membantu tugas Gubernur mencapai visi dan misi Tahun Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bertugas membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintah khususnya di bidang Koperasi dan UMKM. Gambar Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renja SKPD Rancangan Awal RKPD Surat Edaran KDH (perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan renja-skpd) agenda penyusunan RKPD, pelaksanaan forum SKPD, musrenbang RKPD, batas waktu penyampaian rancangan renja-skpd kepada Bappeda PENYUSUNAN RANCANGAN RENJA SKPD Sinkronisasi Kebijakan Nasional PENYUSUNAN RKPD KUA & PPAS YANG DISEPAKATI KDH DAN DPRD PENETAPAN RENJA SKPD Penyusunan KUA & PPAS sesuai Verifikasi Rancangan Renja SKPD Persiapan penyusunan Renja-SKPD Pengolahan data dan informasi Analisis Gambaran pelayanan SKPD Mereview hasil evaluasi Renja-SKPD tahun lalu berdasarkan Renstra-SKPD Isu-isu penting penyelennggaraan tugas dan fungsi SKPD Perumusan Tujuan dan sasaran Telaahan Rancangan Awal RKPD Rancangan Renja SKPD Pendahuluan, evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD Tujuan, sasaran dan program kegiatan, Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD Penyempurnaan Rancangan Renja- SKPD Rancangan Renja SKPD Pendahuluan, evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD Tujuan, sasaran dan program kegiatan, Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan penutup Penyusunan Rancangan RKPD Pelaksanaan Musrenbang RKPD Perumusan Rancangan Akhir RKPD PerKDH ttg RKPD Pengesahan Renja-SKPD oleh Gubernur Tidak sesuai Perumusan kegiatan prioritas Penelaahan usulan kegiatan masyarakat Penyempurnaan Rancangan Renja-SKPD Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD Kabupaten/ Kota Pembahasan Renja SKPD pada Forum SKPD Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD Rancangan Renja-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renja-SKPD kepada Bappeda Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Penyesuaian Rancangan Renja-SKPD Penetapan Renja SKPD oleh Kepala SKPD Renja SKPD Pendahuluan, evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD Tujuan, sasaran dan program kegiatan, Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan penutup

3 1.2. Maksud, Tujuan, Sasaran dan Fungsi Maksud dari penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2013 adalah menjabarkan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013 yang rencana kerja, program dan kegiatan beserta sumber pendanaannya. Tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2013 adalah: 1. Menyediakan dokumen perencanaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk jangka 1 (satu) tahun, yaitu tahun 2013; 2. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan dalam rangka pelaksanaan pembangunan tahunan daerah yang dilaksanakan oleh SKPD Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Fungsi Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2013 adalah sebagai pedoman SKPD Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam rangka pelaksanaan pembangunan di tahun Landasan Hukum Landasan hukum yang dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2013 adalah: 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan (Lembaran Negara Republik

4 Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4221); 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493); 8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

5 Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

6 517); 20. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 5 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 39); 21. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 6 Seri E); 22. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ; 23. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun ; 24. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2013; 25. Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2013; 26. Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2013btentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun Sistematika Penyusunan SKPD Rencana Kerja Satuan Kerja Perangka Daerah (Renja-SKPD) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2013 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja SKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

7 1.1. Latar Belakang Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja SKPD, proses penyusunan Renja SKPD, keterkaitan antara Renja SKPD dengan dokumen RKPD, Renstra SKPD, dengan Renja K/L dan Renja provinsi/kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja SKPD Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun 2012 dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun 2013), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi

8 masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Berisikan uraian mengenai: 1. Sejauhmana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD; Khusus provinsi, uraikan mengenai koordinasi dan sinergi program antara SKPD provinsi dengan SKPD kabupaten/kota serta dengan kementerian dan lembaga di tingkat pusat dalam rangka pencapaian kinerja pembangunan; 2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD; 3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional/internasional, seperti SPM dan MDGs (Millenium Developmnet Goals); 4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan SKPD. BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana dimaksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD Tujuan dan sasaran Renja SKPD Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD Program dan Kegiatan Berisikan penjelasan mengenai: a. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, antara lain meliputi: Jumlah program dan jumlah kegiatan. Total kebutuhan dana/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber pendanaannya.

9 BAB IV. PENUTUP Berisikan uraian penutup, berupa: a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan; b. Kaidah-kaidah pelaksanaan; c. Rencana tindak lanjut. Pada bagian lembar terakhir dicantumkan tempat dan tanggal dokumen, nama SKPD dan nama dan tanda tangan kepala SKPD, serta cap pemerintah daerah yang bersangkutan. BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 Pada tahun 2012, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melaksanakan 1 (tiga) urusan pemerintahan, yaitu urusan wajib Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Dibawah ini diuraikan secara terperinci urusan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD Urusan Wajib pengelolaan urusan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pada tahun 2012, anggaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di APBD Induk sebesar Rp ,00 dengan komposisi belanja tidak langsung sebesar Rp ,00 sedangkan belanja langsung sebesar Rp ,00. Pada APBD Perubahan Tahun 2012, anggaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi Rp ,00 (mengalami penambahan sebesar Rp ,00 dengan komposisi belanja tidak langsung sebesar Rp ,00 dan belanja langsung sebesar Rp ,00, dengan menyelenggarakan 6 (enam) program dan 25

10 kegiatan. Realisasi serapan anggaran sebesar Rp ,00 atau 88,80%, dengan sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 11,20%. Adapun perincian uraian belanja pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel.2.1 : Realisasi Belanja Tidak Langsung Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun Anggaran 2012 NO URAIAN KEGIATAN APBD Induk APBD Perubahan (Rp) FISIK (%) REALISASI SISA ANGGARAN KEUANGAN (Rp) % (Rp) % I. BELANJA TIDAK LANGSUNG , , ,0 0 89, , 00 10,78 A GAJI DAN TUNJANGAN , , ,00 87, ,0 0 12,70 B TAMBAHAN PENGHASILAN PNS , , ,00 92, ,00 7,40 Tabel. 2.2 : Realisasi Belanja Langsung Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun Anggaran 2012 NO URAIAN KEGIATAN APBD Induk APBD Perubahan (Rp) FISIK (%) REALISASI KEUANGAN (Rp) SISA ANGGARAN % (Rp) % II. BELANJA , , , 100,00 88,12 LANGSUNG 00, ,88 Program Pelayanan A , ,0 Administrasi ,00 100, Perkantoran 92, ,00 7,59 Penyediaan jasa 1 surat menyurat , ,00 100, ,00 72, ,00 27,84 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik , ,00 100, ,00 36,09% ,00 63,91 REALISASI SISA ANGGARAN NO URAIAN KEGIATAN APBD Induk APBD FISIK KEUANGAN Perubahan (Rp) (%) (Rp) % (Rp) % Penyediaan jasa 3 administrasi , ,00 100, , ,00 0 keuangan 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor , ,00 100, ,00 98, ,00 1,73

11 Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Penyediaan jasa penunjang pengelolaan administrasi perkantoran , ,00 100, ,00 99, ,00 0, , ,00 100, ,00 99, ,00 0, , ,00 100, ,00 88, ,00 11, , ,00 100, ,00 46, ,00 53, , ,00 100, ,00 99, ,00 0, , ,00 100, ,00 98, ,00 1,1 B Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor , ,00 100, ,00 70, ,00 29, , , ,00 95, ,00 4, , ,00 100, ,00 69, ,00 30, , ,00 100, ,00 29, ,00 70,71 REALISASI SISA ANGGARAN NO URAIAN KEGIATAN APBD Induk APBD Perubahan (Rp) FISIK (%) KEUANGAN (Rp) % (Rp) % Program C Peningkatan , ,00 100, ,00 94, ,00 5,26 Disiplin Aparatur 14 Pengadaan Pakaian Dinas beserta , ,00 100, ,00 92, ,00 7,96 Perlengkapannya 15 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu ,00 100, ,00 98, ,00 1,57 D 16 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Fasilitasi Pengembangan Inkubator Teknologi , , , ,00 100,00 85,18 14, , ,00 100, ,00 80, ,00 19,28

12 dan Bisnis Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan Pelatihan Dasar Akuntansi Koperasi Penyelenggaraan Pelatihan Teknik Desain Kemasan , ,00 100, ,00 87, ,00 12, , ,00 100, ,00 92, ,00 7, , ,00 100, ,00 89, ,00 10,08 E Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Mikro Kecil Menengah Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah Untuk Usaha Kecil Menengah dan Koperasi , , ,0 100, , ,00 10, , ,00 100, ,00 87, ,00 12, , ,00 100, ,00 93, ,00 6,98 NO URAIAN KEGIATAN APBD Induk APBD FISIK Perubahan (Rp) (%) Peningkatan REALISASI SISA ANGGARAN KEUANGAN (Rp) % (Rp) % 22 Jaringan Kerjasama , ,00 100, ,00 90, ,00 Antar Lembaga 9,93 F Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian , , ,0 100, , ,00 1, , ,00 100, ,00 98, ,00 1, , ,00 100, ,00 98, ,00 1,3 JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG , , , ,00 89, ,0 0 10,7 8 JUMLAH BELANJA LANGSUNG , , , ,00 88, ,0 0 11,88 JUMLAH BELANJA , , , ,00 88, ,0 0 11,2

13 A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Jumlah dana yang dialokasikan untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran pada APBD Induk Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp ,00. dengan 10 (sepuluh) kegiatan. Realisasi serapan anggaran sebesar ,00 atau 92,41% dengan sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 7,59% Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi : 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat Dialokasikan dana untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 72,16%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 27,84%. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyediaan jasa surat masuk dan surat keluar kantor. 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik Dialokasikan dana untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00 Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 36,09 %. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 63,91% dan output dari kegiatan ini adalah terlaksananya jasa komunikasi perkantoran. Dana tersisa adalah sumber daya air dan listrik, karena bebannya ada pada penanggungjawab Gedung Serbaguna, sedangkan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tidak mengeluarkan. 3. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Alokasi dana untuk kegiatan ini pada APBD T.A 2012 sebesar Rp ,00, Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 100%. Sisa anggaran sebesar Rp.0,00. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya pelaksanaan administrasi keuangan kegiatan perkantoran. 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Dialokasikan dana untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00 ;Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 98,27%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 1,73%. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya peralatan kebersihan dan terlaksananya kebersihan lingkungan kantor dan lingkungan kerja serta terjaganya kondisi keamanan kantor.

14 5. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Pada APBD T.A 2012, anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 99,85%, Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 0,15%. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya alat tulis kantor selama 1 (satu) tahun anggaran. 6. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Dialokasikan dana untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 99,52%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 0,48%. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya blanko, kop surat, amplop dan bahan cetakan/ perbanyakan naskah kantor. 7. Kegiatan Penyediaan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan Alokasi dana untuk kegiatan ini sebesar Rp Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 88,55%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 11,45%. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan seperti surat kabar, dan buku-buku perundang-undangan sebagai sarana pengembangan wawasan dan sumber informasi. 8. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Alokasi dana untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 46,87%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 53,13% dan output dari kegiatan ini adalah tersedianya makan minum untuk tamu dan rapat-rapat kantor selama 12 Bulan. 9. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah Alokasi dana untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 99,24%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 0,76% dan output kegiatan ini adalah terlaksananya perjalanan dinas dalam rangka koordinasi, konsultasi, sosialisasi dan pendidikan pegawai ke luar daerah. 10. Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Pengelolaan Administrasi Perkantoran

15 Alokasi dana untuk kegiatan ini pada APBD T.A 2012 adalah Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 98,90%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 1,1% dan output dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembayaran honorarium pegawai tidak tetap/honorer sebanyak 12 orang. B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Jumlah dana yang dialokasikan untuk Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur pada APBD Induk Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp ,00 dengan 3 (tiga) kegiatan. Realisasi serapan anggaran sebesar ,00 atau 70,17% dengan sisa anggaran sebesar Rp atau 29,83% Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi : 11. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Alokasi dana untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 95,42%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 4,58% dan output dari kegiatan ini adalah terbiayainya pengadaan perlengkapan kantor. Gambar 2.1. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 12. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional Alokasi dana untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 69,31%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 30,69% dan output dari kegiatan ini adalah

16 tersedianya bahan bakar dan perbaikan/service mobil dan motor dinas untuk menunjang aktivitas kerja. 13. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Alokasi dana untuk kegiatan ini pada APBD T.A 2012 sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 29,29%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 70,71% dan output dari kegiatan ini adalah tersedianya biaya service/perbaikan peralatan kantor untuk menunjang aktivitas kerja C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Jumlah Dana yang dialokasikan pada APBD Induk sebesar Rp ,00 sedangkan pada APBD Perubahan Tahun 2012 sebesar Rp ,00 sehingga mengalami Penambahan sebesar Rp ,00 dengan realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan Rp ,00 atau sebesar 94,74% dengan sisa pagu dana Rp ,00 atau 5,26%. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : 14. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Alokasi dana untuk kegiatan ini pada APBD T.A 2012 sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 atau 92,47%. Sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 7,53% dan output dari kegiatan ini adalah terbiayainya pengadaan seragam pegawai sebanyak 1 stel dan pengadaan batik tradisional sebanyak 1 stel. 15. Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari Tertentu Alokasi dana untuk kegiatan ini pada APBD T.A 2012 sebesar Rp ,00. Realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp ,00 D. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Total pagu dana untuk program ini pada APBD T.A 2012 adalah Rp ,00 dengan realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan Rp ,00 atau sebesar 85,18% dengan sisa pagu

17 dana Rp ,00 atau 14,82%. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : 16. Fasilitasi Pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis Kegiatan Pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis yang merupakan Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif UKM yang bertujuan untuk pengembangan Lembaga Pendampingan Konsultasi Bisnis, Akuntansi dan Hukum Bagi KUMKM menjadi berdaya saing dan mandiri. Untuk kegiatan Pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 yang dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 80,72% dari pagu anggaran sedangkan sisa dana sebesar Rp ,00 atau 19,28% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis adalah berkembangnya 288 UMKM yang didampingi baik dari segi manajemen, pembukuan, legalitas usaha, volume usaha maupun skala usaha & 1 LP-KK dengan realisasi fisik sebesar 100%. Gambar 2.2. Pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis 17. Pelatihan Kewirausahaan Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan yang merupakan Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif UKM yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kewirausahaan bagi UMKM. Untuk Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan ini telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 yang dibebankan pada APBD Tahun

18 Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 87,64% dari pagu anggaran sedangkan sisa dana sebesar Rp ,00 atau 12,36% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan adalah terbiayainya Pelatihan Kewirausahaan sebanyak 50 UMKM dengan realisasi fisik sebesar 100%. Gambar 2.3. Pelatihan Kewirausahaan 18. Pelatihan Dasar Akuntansi Koperasi Kegiatan Pelatihan Dasar Akuntansi Koperasi yang merupakan Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif UKM yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan juru buku dan pengelola keuangan koperasi. Untuk Kegiatan Pelatihan Dasar Akuntansi Koperasi ini telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 yang dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 92,91% dari pagu anggaran sedangkan sisa dana sebesar Rp ,00 atau 7,09% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Pelatihan Dasar Akuntansi Koperasi adalah terbiayainya Pelatihan Dasar Akuntansi Koperasi bagi Juru Buku dan Pengelola Keuangan Koperasi sebanyak 25 Koperasi/orang dengan realisasi fisik sebesar 100%.

19 Gambar 2.4. Pelatihan Dasar Akuntansi Koperasi 19. Pelatihan Teknik Desain Kemasan Kegiatan Pelatihan Teknik Desain Kemasan yang merupakan Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif UKM bertujuan agar bertambahnya Ilmu dan Pengetahuan UMKM tentang Teknik Desain Kemasan Produk-produk UMKM. Untuk kegiatan Pelatihan Teknik Desain Kemasan telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 yang dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 89,92% dari pagu anggaran sedangkan sisa dana sebesar Rp ,00 atau 10,08% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Pelatihan Teknik Desain Kemasan adalah terbiayai Pelatihan Teknik Desain Kemasan sebanyak 40 UMKM dengan realisasi fisik sebesar 100%. Gambar 2.5. Pelatihan Teknik Desain Kemasan E. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM Total pagu dana untuk program ini pada APBD T.A 2012 adalah Rp ,00, dengan realisasi fisik mencapai 100,00% dan realisasi

20 keuangan Rp ,00 atau sebesar 89,72% dengan sisa anggaran sebesar Rp ,00 atau 10,28%. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut: 20. Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan Kegiatan Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan yang merupakan Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman KUMKM terhadap bantuan-bantuan permodalan dari Bank, Instansi, BUMN dan lain-lain. Untuk kegiatan Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 yang dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 87,66% dari pagu anggaran sedangkan sisa dana sebesar Rp ,00 atau 12,34% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan adalah terbiayainya kegiatan Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan kepada KUMKM dan Instansi terkait (140 KUMKM dan 42 Pegawai Dinas) dengan realisasi fisik sebesar 100%. Gambar 2.6. Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan 21. Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk KUMKM Kegiatan Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk KUMKM yang merupakan Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program pembangunan KUMKM serta dampaknya terhadap kinerja KUMKM, perekonomian daerah serta

21 mengharmonisasi dan mensinkronisasi berbagai program/kegiatan lintas instansi pembina dalam pelaksanaan dilapangan dan meningkatkan koordinasi antar anggota forum koordinasi dalam pemberdayaan KUMKM. Untuk kegiatan Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk KUMKM telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 atau 100,00% yang dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 93,02% dari pagu anggaran sedangkan sisa dana sebesar Rp ,00 atau 6,98% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk KUMKM adalah terbiayainya pertemuan forum koordinasi pemberdayaan KUMKM dengan realisasi fisik sebesar 100%. Gambar 2.7. Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk KUMKM 22. Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga Kegiatan Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga yang merupakan Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi KUMKM yang bertujuan agar terlaksananya rapat-rapat pelaksana harian dan pokja pengembangan produk kreatif KUMKM menunjang Babel Archi. Untuk kegiatan Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 atau 100,00% yang dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 90,07% dari pagu

22 anggaran sedangkan sisa dana sebesar Rp ,00 atau 9,93% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga adalah terbiayainya rapat-rapat pelaksana harian dan pokja pengembangan produk kreatif KUMKM menunjang Babel Archi dengan realisasi fisik sebesar 100%. Gambar 2.8. Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga F. Program Pengembangan Kualitas Kelembagaan Koperasi Total pagu dana untuk program ini pada APBD T.A 2012 adalah Rp ,00 atau 100%, dengan realisasi keuangan Rp ,00 atau sebesar 98,55% dengan sisa anggaran Rp ,00 atau 1,45% Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : 23. Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi yang merupakan Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kelompok masyarakat tentang pentingnya berkoperasi. Untuk kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 atau 100,00% yang dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 98,45% dari pagu anggaran sedangkan sisa dana

23 sebesar Rp ,00 atau 1,55% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi adalah terbiayainya koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi dengan realisasi fisik sebesar 100%. Gambar 2.9. Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi 24. Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian yang merupakan Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengurus koperasi dalam melaksanakan tata cara RAT yang benar dan tepat waktu. Untuk kegiatan Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian telah dianggarkan dana sebesar Rp ,00 atau 100,00% yang dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2012 dengan realisasi capaian keuangan sebesar Rp ,00 atau 98,70% dari pagu anggaran sedangkan sisa dana sebesar Rp ,00 atau 1,3% dan tetap berada di Kas Daerah. Keluaran atau output pelaksanaan kegiatan Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian adalah terbiayainya Bintek pelaksanaan RAT guna pembangunan sistem informasi perencanaan pembangunan koperasi dengan realisasi fisik sebesar 100%.

24 Gambar Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Dalam rangka mewujudkan Pembangunan di yang tertuang dalam Visi dan Misi RPJMD Tahun maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang membidangi Urusan pemerintahan Bidang Koperasi dan UMKM menetapkan sasaran dan target kinerja dengan langkah-langkah yang berisi program-program indikatif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

25 Tabel 2.3. Indikator Capaian Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Prov.Kep. Tahun 2012 NO SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI CAPAIAN (%) KETERANGAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 - Perkembangan Jumlah Koperasi (unit) Jumlah Koperasi Aktif (%) Koperasi Sehat (%) Koperasi Berkualitas (unit) Koperasi Tangguh (%) Koperasi Mandiri / Unggulan (%) Penumbuhan/penambahan Koperasi (unit) Volume Usaha Koperasi (RP/Juta) 124, ,812, Jumlah Anggota Koperasi (orang) 79, , Modal Sendiri Koperasi (Rp/Juta) 52, , Penyerapan Tenaga Kerja oleh Koperasi (orang). 2,501 4, Terbangunnya UPTD Badan Diklatluh dan Pusdatinbis KUMKM (unit) Realisasi Penyaluran Kredit Perbankan kepada Koperasi dan UMKM (% total kredit) Teralokasinya Anggaran Pemberdayaan Koperasi UMKM dari Berbagai Lembaga Pembinaan dan Pengembang (Rp/Juta) 827,200 2,616, Terwujudnya Lokasi Sentra Usaha (Cluster) Koperasi UMKM (cluster) Peran Koperasi UMKM dalam PDRB Babel (%) ,26 *) Terwujudnya Pusat Promosi Pemasaran, Bisnis dan Jaringan Usaha (unit) Tersusunnya Perda tentang Pemberdayaan Koperasi UMKM (buah) Rata-rata persentase (%) capaian Keterangan : *) Angka Perkiraan Sementara, sambil menunggu perhitungan PDRB Pemerintah definitif dari BPS

26 2.2.1 Tugas, Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Di bawah ini diuraikan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Tugas : membantu Gubernur dalam menyelenggarakan pemerintahan di bidang perencanaan dan pengendalian pembangunan di. Fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis dan penerapan standar / pedoman dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah; 2. Pelayanan dalam penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah; 3. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama-sama dengan tim anggaran pemerintah daerah dengan koordinasi Sekretariat Daerah; 4. Penyusunan laporan pertanggungjawaban Gubernur di bidang pembangunan dengan koordinasi Sekretariat Daerah; 5. Pelaksanaan koordinasi perencanaan di antara SKPD di lingkungan Pemerintah, instansi-instansi vertikal, Kabupaten/Kota di wilayah ; 6. Pelaksanaan pemantauan, monitoring dan evaluasi pembangunan di wilayah provinsi. SEKRETARIAT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Tugas : membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam menyelenggarakan tugas administrasi dan kesekretariatan dalam lingkungan internal Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta koordinasi antar bidang Fungsi : 1. Pembantu Kepala Dinas dalam bidang tugasnya; 2. Penyiapan data, informasi dan mengolahnya guna perumusan dan kebijakan teknis di bidang sekretariat;

27 3. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi monitoring dan pelaporan program kerja tahunan Dinas, termasuk mengkoordinasikan penyusunan dan pengemdalian Program Kerja pada sekretariat; 4. Pemimpin dan mengkoordinasikan Sub Bagian dan Staf yang di bawah sekretariat; 5. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi dan kearsipan; 6. Pengelolaan urusan administrasi kepegawaian; 7. Pelaksanaan dan pengelolaan keuangan meliputi urusan anggaran, pembukuan dan pembendaharaan, pertanggungjawaban keuangan dan pelaporan; 8. Pengelolaan perlengkapan, rumah tangga, keprotokolan, dan hubungan masyarakat; 9. Pelaksanaan urusan umum; 10. Pengelolaan dokumen perpustakaan; 11. Pelaksanaan pembinaan kepegawaian mulai dari rekrutmen, penempatan, pelatihan, promosi, mutasi, pensiun, dan lain-lain; 12. Pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas menyangkut bidang tugasnya, tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu dilakukan; 13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. A. SUBBAG PENYUSUNAN PERENCANAAN Tugas : melaksanakan penyusunan program, monitoring dan evaluasi serta pelaporan Dinas. B. SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN Tugas : melaksanakan urusan surat-menyurat, dokumen, dan perpustakaan, kearsipan, rumah tangga, umum, protokol, hubungan masyarakat dan kepegawaian. C. SUBBAG KEUANGAN Tugas : melaksanakan penyusunan anggaran belanja berdasarkan program kerja dan kegiatan, urusan pembukuan, pertanggungjawaban dan laporan keuangan serta urusan perbendaharaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

28 BIDANG KOPERASI Tugas : melaksanakan sebagian tugas Dinas koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di bidang pelaksanaan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, konsultasi, fasilitasi, pengawasan dan regulasi tentang perkoperasian meliputi kelembagaan, permodalan, usaha dan manajemen. A. Seksi Bina Usaha Koperasi Tugas : pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, konsultasi dan fasilitasi pembinaan pengembangan usaha dan manajemen usaha koperasi. B. Seksi Pengawasan Tugas : pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis, konsultasi dan fasilitasi pengawasan dan penilaian terhadap koperasi. C. Seksi Bina Lembaga Koperasi Tugas : pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, konsultasi dan fasilitasi pembinaan pengembangan kelembagaan dan manajemen koperasi. BIDANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Tugas : melaksanakan sebagian tigas Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di bidang pelaksanaan teknis, pemberian bimibingan, konsultasi, fasilitasi, fasilitasi dan regulasi dibidang usaha mikro kecil dan menengah. A. Seksi Industri Pertanian Tugas : pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, konsultasi dan pengembangan usaha, manajemen dan kelembagaan usaha mikro, kecil dan menengah dalam bidang industri pertanian. B. Seksi Industri Non Pertanian Tugas : pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis, melakukan pembinaan, konsultasi dan fasilitasi pengembangan usaha, manajemen dan kelembagaan usaha mikro, kecil dan menengah dalam bidang industri non pertanian. C. Seksi Perdagangan dan Aneka Usaha Tugas : pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis, melaksanakan pembinaan, konsultasi, fasilitasi dan pengawasan pengembangan usaha, manajemen, permodalan dan kelembagaan

29 usaha mikro, kecil dan menengah dalam bidang perdagangan dan aneka usaha. BIDANG FASILITASI PEMBIAYAAN DAN PROMOSI KUMKM Tugas: melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di bidang pembinaan, konsultasi, fasilitasi pengawasan dan pengendalian fasilitasi pembiayaan promosi koperasi KUMKM. A. Seksi Permodalan dan Jasa Keuangan Tugas: pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis, melaksanakan pembinaan, konsultasi dan fasilitasi serta pengawasan permodalan dan jasa keuangan bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah. B. Seksi Promosi dan Pemasaran Tugas: pengelolaan bahan perumusan kebijakan teknis, melaksanakan pembinaan, konsultasi dan fasilitasi, pengawasan dan pengendalian di bidang promosi pemasaran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008, struktur organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari: a. 1 (satu) jabatan Kepala Badan yang setara dengan jabatan esselon IIa; b. 1 (satu) jabatan Sekretaris Badan yan setara dengan jabatan esselon IIIa; c. 4 (empat) jabatan Kepala Bidang yang setara dengan jabatan esselon IIIa; d. 3 (tiga) jabatan Kepala Sub Bagian yang berada di Sekretariat yang setara dengan jabatan esselon IVa; e. 8 (delapan) jabatan Kepala Sub Bidang yang berada di Bidang yang setara dengan jabatan esselon IVa Kepegawaian Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di tahun 2012 dalam melaksanakan pengelolaan urusan Pemerintahan didukung sebanyak 53 orang pegawai (PNS dan PHL), dengan status kepegawaian 41 orang PNS. Jumlah tenaga

30 honorer pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah belitung tahun 2012 berjumlah 12 orang. Kualifikasi Pendidikan Pegawai S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 5 orang, SMU sebanyak 7 orang. Berdasarkan eselonering yang menduduki jabatan eselon II sebanyak 1 orang, eselon III sebanyak 4 orang dan eselon IV sebanyak 11 orang. Klasifikasi Pegawai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan menengah tahun 2012 berdasarkan jenjang pendidikan, eseloning dan klasifikasi berdasarkan golongan adalah seperti tabel dibawah ini : Tabel : Klasifikasi PNS dan CPNS di Dinas Koperasi dan UMKM Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Jumlah Laki-laki Perempuan 1 Doktoral/ S Pasca Sarjana/ S Sarjana / S Diploma-IV Diploma-III Diploma-I/II SLTA JUMLAH Tabel : Klasifikasi PNS dan CPNS di Dinas Koperasi dan UMKM Berdasarkan Eseloning No Tingkat Eselon Jumlah Pegawai Laki-laki Perempuan Jumlah 1 II III IV Non Eselon JUMLAH

31 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Permasalahan dan Solusi Kendala dan permasalahan yang dihadapi SKPD Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selama tahun 2012 dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Belum adanya Balai Pelatihan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk Pelatihan SDM Pelaku Usaha Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang merupakan unsur utama dan mendasar dalam memajukan KUMKM. 2. Belum tersedianya pusat (center) lokasi dan sarana fisik pusat promosi dan bisnis bagi produk-produk Koperasi serta UMKM yang memadai sebagai sarana pemasaran, promosi, dan pusat transaksi bisnis. 3. Terbatasnya jumlah dan kualitas Aparatur Pembina Koperasi di, dan SKPD yang membidangi pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten/Kota masih bergabung dengan urusan lain, sehingga tidak maksimal dan fokus pada pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah saja. Disamping itu jumlah SDM pembina aparatur pada SKPD tersebut jumlahnya sangat sedikit dan kualitas terbatas. Untuk menanggulangi kendala dan masalah tersebut di atas telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memprogramkan Pembangunan Infrastruktur dasar Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah seperti : - Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah - Pembangunan Gedung Kantor untuk Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2. Untuk meningkatkan SDM Pegawai/AparaturPembina Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan mengikutsertakan pegawai pada kegiatan Pendidikan, Pelatihan Seminar, Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

32 Menengah maupun oleh Departemen/Lembaga/Instansi terkait lainnya. 3. Pembangunan Pusat Promosi dan Bisnis Produk Koperasi, Usaha mikro, Kecil, dan Menengah. 4. Adanya Pengembangan dan Pembinaan terhadap Koperasi dan UMKM dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di pedesaan maupun perkotaan Prestasi Kerja Prestasi kerja yang dicapai Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun anggaran 2012 berkat kerja keras dan kerjasama pihak terkait, seperti DPRD, seluruh SKPD di lingkungan, Pemerintah Kabupaten/Kota se- terutama Dinas Perindagkop-UKM Kabupaten/Kota, seluruh elemen masyarakat dan mitra terkait(perbankan, BUMN, Perguruan Tinggi dan LSM). Prestasi kerja yang diraih ditahun 2012 diantaranya: 1. Diterimanya Penghargaan Koperasi Berprestasi Nasional 3 Unit yaitu: - KPN SMK Negeri 1 (Kota Pangkalpinang) - Koperasi Cipta Sejahtera (Kota Pangkalpinang) - Kopkar Pentim Usaha Bersama (Kota Pangkalpinang) 2. Diterimanya Penghargaan dari Presiden RI kepada Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berupa Satya Lencana Pembangunan Koperasi dari Presiden RI. 3. Diterimanya Penghargaan kepada Bupati Tengah (H.Erzaldi Rosman, SE.MM) berupa Wira Bakti Koperasi dari Menteri Koperasi dan UKM RI. 4. Diterimanya Penghargaan bagi Pemerintah Kota Pangkalpinang sebagai Kota Penggerak Pembangunan Koperasi Tahun 2012 di Tingkat Nasional. 5. Indikator kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2012 dicapai dari 18 item ukuran indicator, rata-rata keseluruhan dicapai 225,50 % dan pencapaian terendah 78,53 dengan demikian prestasi kinerja yang dicapai luar biasa (baik sekali).

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun 2011-2016 yang disusun mengacu kepada RPJMD Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016, perlu

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun,

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah,yang selanjutnya disebut rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang BAB I PENDUHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era otonomi daerah saat sekarang, daerah diberi kewenangan dan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan an Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang :

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat : BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SERTA MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2019

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2019 PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PANDUAN PENGINTEGRASIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PANDUAN PENGINTEGRASIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PANDUAN PENGINTEGRASIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia yang dilaksanakan sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N B A B P E N D A H U L U A N I 1.1. Latar Belakang. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut RENJA-SKPD adalah suatu dokumen perencanaan yang sangat penting, karena di dalamnya mengandung

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), merupakan penjabaran dari Renstra Bappeda Kabupaten Bengkulu Utara 2011 2016 yang telah diselaraskan dengan

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

Ferry Prasetyia, SE., MAppEc Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ferry Prasetyia, SE., MAppEc Fakultas Ekonomi dan Bisnis SISTEMATIKA / FORMAT RENJA SKPD BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 Ferry Prasetyia, SE., MAppEc Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya DATA DAN INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA)

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA) PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA) DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ACEH TAHUN 2014 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM AcehRENSTRA 2012-2017 1 PEMERINTAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pertimbangan keuangan daerah dan pusat, serta

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pertimbangan keuangan daerah dan pusat, serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah serta Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pertimbangan keuangan daerah dan pusat, serta

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2008 2013 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN ACEH SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA KATA PENGANTAR Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan pada hakekatnya merupakan miniatur kehidupan, Hal ini dapat dikatakan demikian karena didalam aktifitas kepemudaan dan keolahragaan terdapat aspek-aspek

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINST KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan suatu proses penyusunan tahaptahap kegiatan pembangunan daerah yang melibatkan semua unsur didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang berkelanjutan termasuk

Lebih terperinci

Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang

Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2007 SERI E ========================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan pertanian diarahkan pada pertanian industrial unggul berkelanjutan. Dengan demikian budidaya atau usaha tani harus dilihat sebagai bioindustri,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2015 Dinas Pendidikan Kabupaten Garut

RENCANA KERJA 2015 Dinas Pendidikan Kabupaten Garut RENCANA KERJA 2015 Dinas Pendidikan Kabupaten Garut 100 80 60 40 20 0 81,7 70,61 65,66 62,56 IPM IP IK IDB RENCANA KERJA Dinas Pendidikan Kabupaten Garut 2015 RENCANA 2015 KERJA Dinas Pendidikan Kabupaten

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci