III. Struktur dan Fungsi Membran Sel (Membrane Structure and Function) Diambil Dari Campbell et al (2009), Biology 8th

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. Struktur dan Fungsi Membran Sel (Membrane Structure and Function) Diambil Dari Campbell et al (2009), Biology 8th"

Transkripsi

1 26/29 September 2011 Tatap Muka 3: The Cell II III. Struktur dan Fungsi Membran Sel (Membrane Structure and Function) Diambil Dari Campbell et al (2009), Biology 8th Membran plasma merupakan tepi dari suatu kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup dari sekelilingnya. Membran merupakan lapisan yang hanya memiliki ketebalan 8 nm dan bersifat selektif permeabel yaitu membran hanya dapat ditembus dengan lebih mudah oleh substansi tertentu. Peran membran lebih jauh sebagai pembatas organel yang mampu memberikan lingkungan berbeda dalam sel sehingga metabolisme yang berlawanan reaksi dapat terjadi dapat dipelajari pada bab selanjutnya. Pada Bab ini akan dibahas bagaimana membran sel mengendalikan lalu lintas substansi dengan merujuk pada lima konsep inti yang terdiri dari: 1. Cellular membrane are fluid mosaics of lipids and proteins 2. Membran structure results in selective permeability 3. Passive transport is diffusion of a substance across a membrane with no energy investment 4. Active transport uses energy to move solutes againts their gradients 5. Bulk transport across the plasma membrane occurs by exocytosis and endocytosis Setelah mempelajari Bab ini, mahasiswa diharapkan mampu memenuhi kompetensi yang dirancang dibawah ini: 1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan struktur membran sel 2. Mahasiswa mampu membedakan protein membrane integral dari protein membrane peripheral 3. Mahasiswa mampu membedakan difusi terfasilitasi dari transport aktif 4. Mahasiswa mampu membedakan larutan hipertonik, dan hipotonik dari isotonic 5. Mahasiswa mampu mendefinisikan difusi 6. Mahasiswa mampu menerangkan pengaruh temperatur dan komposisi membran terhadap fluiditas membran 7. Mahasiswa mampu menerangkan bagaimana molekul besar ditransport melalui membrane 1. Cellular membrane are fluid mosaics of lipids and proteins Lipid (fosfolipid) dan protein merupakan komponen utama dari membran walaupun karbohidrat juga merupakan komponen penting. Bagaimanakah penataan fosfolipid dan protein di dalam membran sel? Fluid mosaic model menjelaskan bahwa membran sel berbentuk cairan dan memiliki mosaik protein yang bervariasi dan menyisip atau menempel pada lapisan ganda (bilayer) fosfolipid (Figure 7.2 dan 7.3). 30

2 The Fluidity of Membranes Membran bukan merupakan lembaran statis dari molekul-molekul yang terkunci secara erat pada suatu tempat. Keutuhan sebuah membran dipertahankan oleh adanya interaksi hidrofobik (lebih lemah dari ikatan kovalen). Sebagian besar lipid dan beberapa jenis protein dalam membran dapat berpindah secara lateral (Figure 7.5a) (sangat jarang terjadi suatu molekul mampu berpindah secara transversal). Perpindahan secara lateral dari fosfolipid dalam membran terjadi dengan sangat cepat. Fosfolipid berpindah posisi selama 107 kali per detik (berarti dapat berpindah sekitar 2 um, seperti panjang bakteria, 31

3 dalam 1 detik). Protein membran berbentuk lebih besar dari pada lipid sehingga bergerak lebih lambat dan sebagian besar protein membran adalah imobile. Membran harus berbentuk cairan agar dapat berfungsi dengan baik (pada umumnya secair minyak salad). Jika membran membeku, permeabilitasnya berubah dan protein enzim pada membran menjadi tidak aktif. Komposisi lipid dalam membran sel dapat berubah sebagai bentuk penyesuaian terhadap perubahan cuaca. Sebagai contoh, pada tumbuhan yang toleran cuaca dingin, prosentasi fosfolipid tak jenuh meningkat pada saat musim gugur dimana temperatur menurun (suatu bentuk adaptasi yang melindungi membran dari bentuk padat). 32

4 Membrane Protein and Their Functions Membran memiliki sekumpulan protein yang tertanam pada cairan matriks lipid bilayer (Figure 7.7). Lebih dari 50 macam protein ditemukan pada membran sel darah merah. Fosfolipid memang merupakan materi membran tetapi proteinlah yang menentukan sebagian besar dari fungsi membran. Sel yang berbeda memiliki kelompok protein membran yang berlainan. Terdapat dua kelompok protein membran yaitu protein integral dan protein peripheral. Protein integral memasuki/menembus bagian hidrofobik dari lipid bilayer pada membran. Protein peripheral sama sekali tidak tertanam dalam lipid bilayer membran; hanya terikat secara lepas pada permukaan membran. 2. Membran structure results in selective permeability The Permeability of the Lipid Bilayer Molekul nonpolar seperti hidrokarbon, karbon dioksida dan oksigen adalah hidrofobik dan oleh karenanya dapat larut dalam lipid bilayer membran dan melewati membran dengan mudah tanpa bantuan dari protein membran. Namun demikian inti hidrofobik dari membran menghalangi lalu lintas ion dan molekul polar (bersifat hidrofilik). Molekul polar seperti glukosa dan gula yang lain melewati lipid bilayer dengan lambat demikian juga molekul air walaupun merupakan molekul polar yang sangat kecil. Transport Proteins 33

5 Membran sel adalah permeabel terhadap ion tertentu dan terhadap berbagai molekul polar. Molekul polar yang hidrofilik ini dapat menghindari kontak dengan lipid bilayer melalui transport proteins yang tersebar diseluruh membran. Sebagian dari protein transpot (saluran proteins) memiliki saluran hidrofilik yang dapat dilalui oleh molekul tertentu atau ion-ion untuk melewati membran. Sebagai contoh, berlalunya molekul air melewati membran pada sel-sel tertentu difasilitasi oleh saluran protein yang disebut aquaporin. Protein pembawa memegang molekul yang akan dipindahkan dan mengubah bentuknya sedemikian rupa sehingga dapat dibawa melewati membran. 3. Passive transport is diffusion of a substance across a membrane with no energy investment Molekul memiliki tipe energi yang disebut thermal motion (panas). Salah satu hasil dari thermal motion adalah difusi yaitu perpindahan molekul sedemikian rupa sehingga menyebar secara merata pada tempat-tempat yang kosong. Untuk memahami proses ini, bayangkanlah membran sintetik yang memisahkan air murni dari larutan berwarna. Anggaplah bahwa membran tersebut memiliki pori-pori mikroskopik dan bersifat permeable terhadap molekul zat warna (Figure 7.11a). Tiap-tiap molekul zat warna bergerak secara random, dan molekul tersebut bergerak menembus membran menuju sisi air murni. Molekul zat warna akan terus menyebar menembus membran hingga kedua jenis larutan tersebut mempunyai konsentrasi molekul zat warna yang sama. Ketika level tersebut tercapai maka akan terjadi keseimbangan dinamis dimana molekul zat warna menyeberangi memban dengan kecepatan serupa setiap detiknya dari dua arah berlawanan. Dalam kondisi tidak ada kekuatan lain, suatu substansi akan berdifusi dari kondisi yang memiliki konsentrasi tinggi menuju ke kondisi yang memiliki konsentrasi rendah atau dengan kata lain tiap-tiap substansi akan berdifusi menuju gradien konsentrasi yang lebih rendah. Difusi merupakan proses spontan yang tidak membutuhkan input energi. Ingatlah bahwa suatu substansi berdifusi atas konsentrasinya sendiri dan tidak dipengaruhi oleh konsentrasi substansi lain (Figure 7.11b). Banyak dari lalu lintas yang melewati/menembus membran sel terjadi melalui proses difusi. Jika suatu substansi memiliki konsentrasi lebih tinggi di suatu sisi membran maka akan ada kecenderungan bagi substansi tersebut untuk berdifusi melewati membran menuju konsentrasi lebih rendah (dengan asumsi membran bersifat permeable terhadap substansi tersebut). 34

6 Difusi suatu substansi yang menembus membran biologi disebut transport pasif karena sel tidak menggunakan energi dalam melakukan proses tersebut. Membran bersifat selektif permeable sehingga memberikan efek yang berlainan terhadap laju difusi pada molekul yang berlainan pula. Pada molekul air, aquaporin menyebabkan air berdifusi dengan cepat. Perpindahan air melalui membran plasma memberikan konsekuensi pada sel. Air berdifusi melewati membran dari lokasi yang memiliki zat terlarut rendah (konsentrasi air bebas lebih tinggi) menuju ke lokasi yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi (konsentrasi air bebas lebih rendah). Air akan berdifusi hingga kedua lokasi yang dibatasi membran memiliki konsentrasi yang sama. Difusi air menembus membran selektif permeable disebut osmosis. Perpindahan air melewati membran sel dan keseimbangan air antara sel dan lingkungannya merupakan hal penting bagi organisme. Water Balance of Cells Without Walls Ketika mengamati tingkah laku sel dalam cairan dua hal yang perlu diperhatikan adalah konsentrasi zat terlarut dan permebilitas membran. Kedua faktor ini penting dalam konsep tonicity yaitu kapasitas suatu larutan yang menyebabkan suatu sel memperoleh atau kehilangan air. Jika sel hewan direndam dalam suatu larutan isotonik terhadap sel, maka tidak akan terjadi perpindahan melewati membran plasma. Air mengalir melewati membran plasma dari kedua arah (luar dan dalam sel) dengan laju yang sama. Pada lingkungan isotonik volume sel hewan tidak berubah (Figure 7.13a). Jika sel dipindahkan ke larutan hipertonik terhadap sel, maka sel akan kehilangan air (karena berpindah keluar sel), sel mengkerut dan mati. Hal ini dapat dilihat pada air yang meningkat salinitasnya (misalnya danau menjadi lebih asin) dan menyebabkan organisme yang tinggal di danau tersebut mati. Air danau menjadi hipertonik terhadap sel-sel organisme, sel-sel mengkerut dan 35

7 organisme mati. Mengabsorsi air terlalu banyak juga berbahaya bagi sel hewan sebagaimana bahayanya terhadap kehilangan air. Jika sel hewan diletakkan pada larutan hipotonik terhadap sel air akan memasuki sel hewan lebih cepat dari pada air yang meninggalkan sel. Sel kemudian akan membengkak dan lisis seperti balon yang terlalu banyak diisi air. Hewan yang hidup di lingkungan hipertonik atau hipotonik terhadap sel hewan tersebut harus memiliki adaptasi osmoregulasi, untuk mengendalikan keseimbangan air. Sebagai contoh, Paramaecium hidup di air yang hipotonik terhadap selnya memiliki membran plasma yang permeabilitasnya terhadap air sangat rendah (memperlambat masuknya air ke dalam sel). Paramaecium juga memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi memompa air keluar dari sel dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan air yang masuk melalui osmosis (Figure 7.14). Water Balance in Cells with Walls Sel tanaman, prokariot dan fungi memiliki dinding. Jika sel tersebut terendam dalam larutan hipotonik terhadap sel, dinding selnya akan membantu menjaga keseimbangan air. Sel tanaman akan membengkak jika air memasuki sel secara osmosis (Figure7.13). Namun demikian, dinding yang tidak elastik akan membesar tetapi kemudian melakukan tekanan kembali terhadap sel dan mampu melawan penyerapan air lebih jauh. Pada posisi ini sel dikatakan turgid (sangat padat/kaku) yang merupakan tanda bahwa sel dalam kondisi sehat. Jika lingkungan dari sel tumbuhan isotonik maka tidak ada kecenderungan bagi air untuk memasuki sel dan sel menjadi flaccid. Jika sel berada pada lingkungan hipertonik, sel akan kehilangan banyak air, mengkerut, membran plasma terlepas dari dinding. Fenomena ini disebut plasmolisis (menyebabkan tumbuhan layu dan mati). Bakteria dan fungi yang memiliki dinding sel juga mengalami plasmolisis pada lingkungan hipertonik. 36

8 4. Active transport uses energy to move solutes againts their gradients The need of Energy in Active Transport Disebut transport aktif sebab didalam memindahkan molekul melewati membran plasma melawan gradien (dari sisi yang kurang ke sisi yang lebih terkonsentrasi) sel menggunakan energi. Seluruh protein transport yang memindahkan zat terlarut melawan gradien adalah protein pembawa (carrier protein). Mengapa demikian? ATP menyediakan energi bagi membran sel untul melakukan transport aktif. Salah satu cara ATP memberikan energi adalah dengan memindahkan gugus fosfat langsung kepada protein transpot. Hal ini menyebabkan protein mengubah bentuknya dan memindahkan zat terlarut yang terikat protein melewati membran plasma. Salah satu contoh adalah pemindahan Na dan K melewati membran sel hewan (Figure 7.16). 37

9 38

10 5. Bulk transport across the plasma membrane occurs by exocytosis and endocytosis Molekul air dan molekul dari zat terlarut yang kecil keluar masuk membran plasma dengan cara difusi atau melalui protein transport. Molekul besar pada umumnya melewati membran dalam bentuk masa melalui mekanisme yang melibatkan pengepakan molekul dalam suatu vesikel. Sebagaimana transport aktif proses ini juga membutuhkan energi. Exocytosis Sel mensekresi molekul biologi tertentu dengan cara menggabungkan vesikel dengan membran plasma. Cara ini disebut dengan eksositosis. Vesikel transpot yang berasal dari badan Golgi bergerak sepanjang mikrotubula sitoskeleton menuju membran plasma. Ketika membran vesikel dan membran plasma bersentuhan maka molekul lipid dari kedua bilayer mengatur diri sedemikian rupa sehingga dua membran bergabung. Isi dalam vesikel kemudian dikeluarkan dari sel, dan membran vesikel menjadi bagian dari membran plasma. Banyak dari sel sekresi menggunakan proses eksositosis untuk mengeluarkan produknya dari sel. Sebagai contoh, sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin 39

11 mensekresi insulin tersebut ke tubuh melalui eksositosis. Contoh lain adalah neuron (sel saraf) yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan neurotransmiter yang menghantarkan signal ke neuron lain atau ke sel otot. Ketika sel tanaman membentuk dinding sel, eksositosis membawa karbohidrat dan protein dari vesikel badan Golgi menuju luar sel. Endocytosis Pada endositosis, sel mengambil molekul biologi dengan membentuk vesikel baru dari membran plasma. Area kecil pada membran plasma melekuk kedalam sel untuk membentuk kantong. Lekukan menjadi semakin dalam dan akhirnya terlepas dari membran membentuk vesikel yang berisi materi yang berasal dari luar sel. Terdapat tiga jenis endositosis yaitu pagositosis ( cellular eating ), pinositosis ( cellular drinking ), dan receptor-mediated endocytosis (Figure 7.20). 40

12 RINGKASAN Protein integral tertanam dalam lipid bilayers; protein periferal menempel pada bagian permukaan. Protein membran berfungsi dalam transport, aktifitas enzim, pengenalan antar sel, penggabungan antar sel, pelekatan pada sitoskeleton, dan ECM Gula berantai pendek melekat pada protein dan lipid membran sel bagian luar, berinteraksi dengan molekul permukaan sel lain dalam pengenalan antar sel Sel harus melakukan pertukaran molekul dan ion dengan lingkungannya dan proses ini dikendaloikan oleh membran plasma Difusi merupakan pergerakan spontan dari suatu substansi menuju gradien konsentrasinya sendiri yang lebih rendah Air mengalir menembus membran dari sisi yang memiliki konsentrasi zat terlarut rendah (hipotonik) menuju sisi yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi (hipertonik) Protein membran tertentu menggunakan energi, biasanyadalam bentuk ATP untuk melakukan kerja dalam transport aktif Dalam exositosis, vesikel transport berpindah menuju membran plasma, bergabung, kemudian melepaskan isinya Dalam endositosis, molekul memasuki sel dalam vesikel yang terbentuk dari membran plasma QUIZ 1.. Membran biologi memiliki struktur a. Permeabel b. Lipid bilayer c. Mozaik lipid dan protein dinamis d. Model mozaik cair 2. Transpot sejumlah besar molekul ke dalam sel berlangsung melalui a. Transpot aktif b. Transpot pasif c. Exocitosis d. Endositosis 3. Pernyataan di bawah ini merupakan beberapa fungsi dari membran plasma sel, kecuali a. Sebagai membran transport b. Melakukan pengenalan sel lain c. Melakukan seleksi terhadap keluar masuknya molekul dalam sel d. Melakukan transformasi 4. Perpindahan molekul pada sel di bawah ini dilakukan melalui transport pasif, kecuali a. Osmosis b. Difusi c. Difusi yang terfasilitasi d. Transport ion menuju gradien yang lebih tinggi 5. Proses keluarnya substansi secara masal dari dalam sel menuju keluar dari sel dilakukan dengan a. Transpot pasif b. Eksositosis c. Endositosis d. Phagositosis 41

13 IV. Metabolisme (An Introduction to Metabolism) Diambil Dari Campbell et al (2009), Biology 8th Sebuah sel hidup merupakan miniatur pabrik kimia dimana ribuan reaksi berlangsung dalam skala mikroskopis. Komponen gula dapat diuraikan dan jika dibutuhkan dapat disusun kembali menjadi komponen berbeda, seperti asam amino. Protein dapat dibongkar menjadi asam amino yang dapat diuraikan lebih jauh dan disusun kembali menjadi komponen lain seperti gula. Molekul sederhana disintesis menjadi polimer yang dapat pula dihidrolisis sesuai kebutuhan sel. Pada organisme multiseluler, banyak sel yang mengeksport produk kimiawinya yang digunakan oleh bagian lain organisme. Suatu proses yang dikenal sebagai respirasi sel mengendalikan sistem sel dengan cara mengekstrak energi yang tersimpan dalam gula dan bahan bakar lain. Sel menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja seperti memindahkan zat terlarut melalui membran plasma (diuraikan pada Bab III). Dalam bab ini mahasiswa akan mempelajari konsep metabolisme yang dapat membantu memahami bagaimana aliran materi dan energi diproses dan bagaimana aliran diatur. Konsep kunci yang diuraikan meliputi: 1. An organism s metabolism transforms matter and energy, subject to the law of thermodynamics 2. Enzymes speed up metabolic reactions by lowering energy barriers 3. Regulation of enzyme activity helps control metabolism Setelah menyelesaikan Bab IV ini mahasiswa diharapkan: 1. Mahasiswa mampu membedakan katabolisme dari anabolisme 2. Mahasiswa mampu membedakan energi kinetik dari energi potensial 3. Mahasiswa mampu membedakan reaksi exergonik dari reaksi endergonik 4. Mahasiswa mampu menerangkan bagaimana sel mendapatkan energy untuk melakukan kerja 5. Mahasiswa mampu mendeskripsikan mekanisme penurunan energi aktifasi oleh enzim 1. An organism s metabolism transforms matter and energy, subject to the law of thermodynamics Organization of the Chemistry of Life into Metabolic Pathway Suatu jalur metabolisme berawal dari satu molekul spesifik yang kemudian diubah dalam suatu rangkaian reaksi tertentu dan menghasilkan suatu produk. Setiap langkah dalam reaksi dikatalisis oleh enzim yang spesifik pula (lihat gambar dibawah ini). 42

14 Jalur metabolisme yang melepaskan energi dengan cara memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana disebut jalur katabolisme. Jalur katabolisme utama adalah respirasi dimana glukosa dipecah menjadi bahan bakar organik dengan bantuan oksigen menjadi karbon dioksida dan air. Energi yang tersimpan di dalam molekul organik menjadi tersedia bagi sel untuk melakukan kerja, seperti pergerakan cilia atau transport membran. Jalur anabolisme menggunakan energi untuk menyusun molekul komplek dari molekul-molekul sederhana. Apakah contohnya? Form of Energy Energi adalah kapasitas untuk melakukan perubahan (kerja). Dengan kata lain energi adalah kemampuan untuk menata kembali suatu koleksi materi. Energi ada dalam bentuk yang bervariasi, dan hidup bergantung pada kemampuan sel dalam mentransformasikan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Energi dapat diasosiasikan dengan pergerakan materi; energi ini disebut energi kinetik. Panas atau energi thermal adalah energi kinetik yang berhubungan dengan perpindahan atom atau molekul secara random. Cahaya juga merupakan energi yang dapat digunakan untuk melakukan kerja seperti pada fotosintesis tumbuhan hijau. Suatu obyek yang tidak bergerak dapat pula meyimpan energi. Energi yang tidak berasosiasi dengan gerak disebut energi potensial; yaitu energi yang dimiliki oleh benda karena lokasi atau struktur benda tersebut. Sebagai contoh, air dalam bendungan memiliki energi karena ketinggiannya di atas ketinggian permukaan laut. Molekulmolekul memiliki energi karena struktur dari atom-atomnya. Energi kimia adalah istilah yang digunakan oleh para biolog dan mengacu pada pengertian energi potensial tersedia yang dapat dilepaskan dalam suatu reaksi kimia. Jalur katabolisme melepaskan energi dengan cara memecah molekul kompleks. Para biolog mengatakan bahwa molekul kompleks tersebut (glukosa) memiliki energi kimia yang tinggi. The Laws of Energy Transformation The First law of Thermodynamics Menurut hukum pertama termodinamika energi di alam raya adalah konstan. Energi dapat ditransfer dan ditransformasikan tetapi energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Cheetah pada Figure 8.3a mengkonverikan energi kimia molekul organik dalam makanannya menjadi energi kinetik dan bentuk energi lain untuk melakukan proses-proses biologi. Apa yang terjadi dengan energi sesudah digunakan untuk melakukan kerja? 43

15 The second law of Thermodynamics Dalam setiap transfer energi sebagian dari energi menjadi energi yang tidak dapat digunakan. Pada sebagian besar transformasi energi, sebagian dari energi diubah menjadi panas; dan hanya sebagian dari energi kimia pada makanan yang ditransformasikan dalam bentuk gerak (Figure 8.3b). Di dalam proses reaksi kimia, perubahan energi menjadi panas pada sel hidup tidak dapat dihindari. Suatu sistem dapat menggunakan/memanfaatkan panas ini jika terjadi perbedaan temperatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan pergerakan panas dari lokasi yang lebih panas ke lokasi yang lebih dingin. Jika temperatur seragam seperti temperatur di dalam sel hidup, maka panas yang dihasilkan dari reaksi kimia hanya digunakan untuk menghangatkan organisme. Konsekuensi logis dari hilangnya energi selama transfer energi adalah bahwa setiap transfer energi menjadikan alam raya lebih tidak teratur (disordered). Para ilmuwan menggunakan istilah entropi untuk menghitung kuantitas disorder (ketidakteraturan). Hukum kedua termodinamika berbunyi setiap transfer energi meningkatkan entropi alam raya. Cheetah pada Figure 8.3b mengubah energi kimia menjadi energi kinetik. Hal ini akan meningkatkan disorder terhadap lingkungan sekelilingnya dengan menghasilkan/melepaskan panas dan molekul kecil karbon dioksida (pada proses pemecahan molekul pada makanan). Biolgical Order and Disorder Mahluk hidup meningkatkan entropi lingkungan sebagimana disebutkan pada hukum kedua termodinamika. Sel membentuk struktur yang sangat teratur dari materi yang memiliki struktur kurang teratur. Sebagai contoh, asam amino diatur dalam suatu struktur dan urutan tertentu untuk membentuk rantai polipeptida. Pada tingkat organisme, Figure 8.4 menunjukkan anatomi yang simetri dari akar tanaman. Akar tanaman ini dibentuk melalui proses biologi dari materi yang lebih sederhana. Organisme juga mengambil energi dan materi teratur dari lingkungan sekitarnya dan menggantinya dengan materi yang tidak teratur. Sebagai contoh hewan mengambil starch (pati), protein 44

16 dan molekul komplek lain dari makanan yang dimakannya. Pada proses katabolisme, molekul tersebut dipecah dan hewan melepaskan molekul air dan karbondisoksida (suatu molekul yang memiliki energi kimia lebih kecil dari pada molekul pada makanan). Exergonic and Endergomic Reactions in Metabolisms Eksergonik adalah reaksi kimia yang melepaskan energi bebas (Figure 8.6a). Reaksi eksergonik terjadi spontan secara lambat atau secara cepat. Reaksi endergonik adalah reaksi kimia yang mengabsorsi energi bebas yang terdapat disekelilingnya (Figure 8.6b). Reaksi endergonik bukanlah reaksi spontan. Jika suatu proses kimia adalah eksergonik (melepaskan energi) maka proses kimia yang terjadi sebaliknya haruslah endergonik yang menggunakan energi. Proses yang berlawanan tidaklah mungkin keduaduanya melepaskan energi atau menyerap energi. 45

17 2. Enzymes speed up metabolic reactions by lowering energy barriers Reaksi kimia yang terjadi secara spontan dapat berlangsung sangat lama. Sebagai contoh, walaupun hidrolisis sukrose menjadi glukosa dan fruktose terjadi secara spontan dengan melepas energi, suatu larutan gula akan melarutkan gula dalam waktu tahunan pada temperatur ruangan. Tetapi jika ditambahkan enzim sukrase pada larutan tersebut, maka sukrosa akan terhidrolisa dalam hitungan detik (Figure 8.13). Enzim adalah makromolekul yang bertindak sebagai katalis yaitu suatu agen kimiawi yang mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi. 46

18 The Activation Energy Barrier Setiap reaksi kimia antara molekul-molekul melibatkan pelepasan dan pembentukan ikatan. Sebagai contoh, hidrolisis sukrose melibatkan pemisahan ikatan antara glukose dan fruktose dan satu ikatan molekul air kemudian membentuk dua ikatan baru (Figure 8.13). Perubahan satu bentuk molekul menjadi molekul yang lain melibatkan perubahan molekul menjadi molekul yang tidak stabil sebelum proses berikutnya berlangsung. Untuk meraih kondisi ini molekul mengabsorbsi energi dari sekelilingnya. Ketika ikatan baru dari molekul terbentuk, energi dilepaskan dalam bentuk panas dan molekul menjadi stabil kembali dengan energi potensial yang lebih rendah. Energi awal yang digunakan untuk memulai reaksi disebut energi aktifasi (disingkat EA). EA adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk mendorong reaktan agar melampaui barier energi sehingga sebagian reaksi dapat dimulai (lihat Figure 8.14). EA pada umumnya berada dalam bentuk panas yang diabsorsi oleh molekul reaktan dari sekelilingnya. Ikatan dari reaktan akan terlepas hanya jika molekul mengabsorbsi cukup energi untuk menjadikan molekul tidak stabil dalam memasuki kondisi transisi. Pada umumnya, EA yang dibutuhkan sangat tinggi sehingga kondisi transisi sangat jarang tercapai dan reaksi tidak terjadi sama sekali. Dalam hal ini reaksi akan terjadi jika reaktan dipanaskan. Sebagai contoh, reaksi dari gasoline (bensin) dan oksigen adalah eksergonik dan akan terjadi spontan, tetapi energi dibutuhkan oleh molekul tersebut untuk mencapai transisi dan bereaksi. 47

19 How Enzymes Lower the EA Barrier Protein, DNA dan molekul kompleks lain dari sel memiliki energi bebas yang tinggi dan memiliki potensi menguraikan secara spontan. Molekul tersebut bertahan tidak melakukan reaksi karena pengaruh temperatur di dalam sel (beberapa molekul mampu melampaui EA). Panas mempercepat reaksi karena reaktan mampu mencapai transisi lebih cepat namum panas tinggi dapat mendenaturasi protein dan membunuh sel. Panas juga mempercepat semua reaksi di dalam sel (tidak selektif) sehingga akan membahayakan sel. Organisme menggunakan enzim (bukan panas) sebagai katalis. Enzim mengkatalis suatu reaksi dengan cara merendahkan barier EA (Figure 8.15), menjadikan molekul reaktan mengabsorpsi energi yang cukup untuk mencapai transisi pada temperatur sedang. Enzim tidak mampu merubah reaksi endergonik menjadi eksergonik. Karena enzim sangat spesifik untuk reaksi yang dikatalisis, enzim menentukan proses kimiawi dalam sel dalam waktu tertentu. 48

20 RINGKASAN Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme dengan bantuan enzim. Jalur reaksi tersebut dapat katabolik struktur (memecah molekul dan melepaskan energi) atau anabolik (membentuk molekul dan membutuhkan energi) Energi adalah suatu kapasitas untuk menyebabkan terjadinya perubahan; beberapa bentuk energi melakukan kerja dengan cara memindahkan materi. Energi kinetik berasosiasi dengan pergerakan. Energi potensial berhubungan dengan lokasi atau struktur materi dan meliputi energi kimia yang dimiliki oleh molekul karena strukturnya Hukum termodinamika I menyebutkan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat ditransfer atau ditransformasikan. Hukum kedua menyatakan bahwa perubahan spontan (yang tidak membutuhkan input energi dari luar) meningkatkan entropi (disorder) alam semesta Di dalam reaksi kimia, energi yang dibutuhkan untuk memecahkan ikatan dalam reaktan disebut energi aktifasi (EA) 49

21 QUIZ 1. Perubahan bentuk energi dari energi kimia dalam makanan menjadi energi untuk melakukan gerak merupakan contoh dari a. Hukum termodinamika II b. Hukum termodinamikan I dan II c. Hukum termodinamika I d. Hukum konversi energi e. Hukum transformasi energi 2. Bentuk energi apakah yang dimiliki oleh buah jeruk masak yang terletak di meja makan Anda? a. Energi potensial bersifat fisik b. Energi kinetik bersifat fisik c. Energi potensial dan kinetik d. Energi potensial bersifat kimiawi e. Energi kinetik yang bersifat kimiawi 3. Mengapa enzim hanya bekerja pada substrat tertentu saja? a. Karena hanya substrat tertentu saja yang mampu berikatan dengan sisi aktif enzim b. Karena sisi aktif enzim saja yang mampu berubah bentuk sesuai dengan substrat c. Karena hanya enzim tertentu saja yang bekerja pada substrat tertentu untuk menghasilkan produk d. Karena hanya substrat tertentu saja yang mampu bekerja dalam enzim tertentu sehingga menghasilkan produk baru e. Karena sisi aktif enzim mampu menurunkan barier energi aktifasi 50

- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam

- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam Membrane sel bersifat permeabilitas selektif; artinya memungkinkan beberapa zat untuk menembus membrane tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain Adalah suatu mosaic fluid dari lipid dan protein

Lebih terperinci

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi.

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi. 1 SEL Semua mahluk hidup terdiri dari sel-sel yaitu ruangruang kecil berdinding membran berisi cairan kimia pekat

Lebih terperinci

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) Riswanto, S. Pd, M. Si SMA Negeri 3 Rantau Utara 3 Gerakan zat melintasi membran sel 3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) A Bagaimana struktur dari membran sel? (Book 1A, p. 3-3) Struktur membran sel dapat

Lebih terperinci

MEMBRAN PLASMA. Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan

MEMBRAN PLASMA. Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan 1. SELAPUT SEL MEMBRAN PLASMA 2. SELAPUT SITOPLASMIK Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan Selaput sitoplasmik : Semua selaput yang terdapat dalam sitoplasma,

Lebih terperinci

MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA. Tim Teaching MK Biofarmasetika

MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA. Tim Teaching MK Biofarmasetika 1 MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA Tim Teaching MK Biofarmasetika 2 Pendahuluan Membran sel adalah lapisan yang memisahkan satu sel dengan sel lainnya serta memisahkan berbagai organel di dalam

Lebih terperinci

Transportasi pada Membran Plasma. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

Transportasi pada Membran Plasma. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Transportasi pada Membran Plasma Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Struktur Umum Membran Plasma - Membran plasma terdiri dari dua lapis lemak

Lebih terperinci

MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT. Agustina Setiawati, M.Sc., Apt

MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT. Agustina Setiawati, M.Sc., Apt MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT Agustina Setiawati, M.Sc., Apt MODEL MEMBRAN Fluid Mosaic Model 1972 Singer & Nicolson : lipid diatur dlm struktur 2 lapis dg protein yg berbeda2 tertanam / menempel pada lipid

Lebih terperinci

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL 1. Dalam keseharian, seluruh aktifitas biologis, terjadi hubungan antara individu dengan lingkungan 2. Hubungan terjadi dalam bentuk pertukaran zat (cair, padat, gas) 3. Pertukaran zat dari tubuh ke lingkungan,

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran)

BIOLOGI SEL. Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran) BIOLOGI SEL Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran) Membran Molekul Besar Molekul Kecil Gas ION Ingat Fungsi Protein Transmembran?? Manakah Fungsi Transmembran pada Kasus Ini?? Sifat

Lebih terperinci

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek THE TOUR Pendahuluan Tubuh manusia 100 trilyun sel 70% berat sel = air 2/3 dari seluruh air tubuh terdapat dalam sel 1/3 di rongga antar sel 67% berat tubuh = air manusia = air yang hidup CYTOLOGY : The

Lebih terperinci

Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan III. Cara Kerja Sel Topik Bahasan: Fungsi (protein) membran Energi dalam kehidupan Fungsi enzim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel tumbuhan adalah unit struktural, fungsional, dan fundamental terkecil suatu tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan terdapat dinding sel, membran sel, inti, dan organelnya.

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional. Umum. Khusus

Tujuan Instruksional. Umum. Khusus MEMBRAN SEL Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa FK USU semester 1 akan dapat menjelaskan struktur dan fungsi membran serta protein membran dan hubungannya dengan reseptor. Khusus Mahasiswa akan dapat :

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Chapter III Membran dan Dinding Sel

BIOLOGI SEL. Chapter III Membran dan Dinding Sel BIOLOGI SEL Chapter III Membran dan Dinding Sel Fungsinya apa yaaaaa...?? Kira-kira kalau mau masuk permisi dulu?? Mari Merievew Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan Dinding Sel (Cell Wall) Sebagian besar

Lebih terperinci

TRANSPORTASI. Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA Kupang, 2015

TRANSPORTASI. Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA Kupang, 2015 TRANSPORTASI LINTAS SEL Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA Kupang, 2015 Materi Kuliah Biologi Dasar. Jurusan Biologi FST Universitas Nusa Cendana. 2015 Tujuan Transportasi Lintas Membran Ukuran

Lebih terperinci

HKSA DENGAN SIFAT MEMBRAN SEL

HKSA DENGAN SIFAT MEMBRAN SEL HKSA DENGAN SIFAT MEMBRAN SEL Proses absorpsi dan distribusi obat Absorpsi Distribusi m.b. m.b. m.b. (membran biologis) Reseptor O O O O + R (OR) Obat + + + Kompleks Respons biologis P P P (Protein) (OP)

Lebih terperinci

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 38 Jl. Raya Lenteng Agung Jagakarsa Jakarta Selatan 12610 Telepon: 7270865, Fax: 7872056 ULANGAN TENGAH

Lebih terperinci

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN MODEL MEMBRAN

STRUKTUR DAN MODEL MEMBRAN STRUKTUR DAN MODEL MEMBRAN Ebta Narasukma Anggraeny, S. Farm., M.Sc., Apt. Ebta Narasukma Anggraeny, S. Farm., Apt. The cell membrane (also called the plasma membrane or plasmalemma ) is one biological

Lebih terperinci

Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)

Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Rumus Umum Asam Amino (Campbell, 1999: 73) H H O N C C H R OH GUGUS AMINO GUGUS KARBOKSIL Tabel 5.1 Gambaran Umum Fungsi Protein (Campbell, 1999: 74) JENIS

Lebih terperinci

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria 2.1.1 Definisi Bioenergetika Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Reaksi ini diikuti oleh pelepasan energi selama

Lebih terperinci

Membran biologi. Bagaimana dengan membran sel (membran biologi)? Bersifat tidak larut dalam air Bersifat fleksibel

Membran biologi. Bagaimana dengan membran sel (membran biologi)? Bersifat tidak larut dalam air Bersifat fleksibel Ashfar Kurnia Membran biologi Kehidupan suatu sel berlangsung dalam lingkungan berair. Di dalam dan diluar sel terdapat banyak cairan. Barier seperti apakah yang dapat memisahkan keduanya dengan baik Bersifat

Lebih terperinci

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt BIOLOGI Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt Metabolisme Sel Metabolisme Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL

STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL STRUKTUR DASAR Selaput/ membran sel merupakan selaput yang berfungsi membatasi isi sel dari lingkungannya mempunyai sifat hidrofobik di bagian tengah dan hidrofilik di bagian

Lebih terperinci

BAB II MEMBRAN SEL. Gambar 2.1. Sel membran secara aktual. Tampak terlihat dua sel membran yang berdekatan.

BAB II MEMBRAN SEL. Gambar 2.1. Sel membran secara aktual. Tampak terlihat dua sel membran yang berdekatan. BAB II MEMBRAN SEL I. PENDAHULUAN Bab ini menerangkan struktur membran sel dan fungsi-fungsinya. Bagaimana membran sel berperan dalam proses transport dan dan/atau keluar sel. Model struktur membran sel

Lebih terperinci

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah struktur umum dari membrane sel? 2. Bagaimana permeabilitas dari membrane sel?

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah struktur umum dari membrane sel? 2. Bagaimana permeabilitas dari membrane sel? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Sel merupakan unit kehidupan yang paling sederhana, dan sel merupakan unit fungsional dan unit struktural.meskipun sel merupakan bagian terkecil dari suatu organisme,bukanberartisel

Lebih terperinci

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor

Lebih terperinci

Luas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu.

Luas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu. LAPORAN DIFUSI-OSMOSIS Abstrak Difusi adalah peristiwa perpindahan melekul dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat konsentrasi tinggi ke derajat konsentrasi

Lebih terperinci

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

organel yang tersebar dalam sitosol organisme STRUKTUR DAN FUNGSI MITOKONDRIA Mitokondria Mitokondria merupakan organel yang tersebar dalam sitosol organisme eukariot. STRUKTUR MITOKONDRIA Ukuran : diameter 0.2 1.0 μm panjang 1-4 μm mitokondria dalam

Lebih terperinci

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2017 METABOLISME Metabolisme adalah proses-proses

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Polimer Polimer (poly = banyak, meros = bagian) merupakan molekul besar yang terbentuk dari susunan unit ulang kimia yang terikat melalui ikatan kovalen. Unit ulang pada polimer,

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di

Lebih terperinci

FISIOLOGI SEL. TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015

FISIOLOGI SEL. TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015 FISIOLOGI SEL TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015 Sel: unit dasar struktur dan fungsi tubuh. Fungsi organ dan sistem tubuh ditentukan oleh

Lebih terperinci

Peranan membran sel. 1. pembatas lapisan yang kontinyu melingkupi sel, inti, organel. 2. mendukung aktivitas biokimia yang berlangsung di dalam sel

Peranan membran sel. 1. pembatas lapisan yang kontinyu melingkupi sel, inti, organel. 2. mendukung aktivitas biokimia yang berlangsung di dalam sel Peranan membran sel 1. pembatas lapisan yang kontinyu melingkupi sel, inti, organel 2. mendukung aktivitas biokimia yang berlangsung di dalam sel 3. pembatas yang bersifat selektif permeabel mencegah pertukaran

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme. Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai proses

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 4-5. METABOLISME Ada 2 reaksi penting yang berlangsung dalam sel: Anabolisme reaksi kimia yang menggabungkan bahan

Lebih terperinci

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran yang menonjol ke luar sel Melalui permukaan sel ini,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan

Lebih terperinci

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt BIOLOGI Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt Metabolisme Sel Metabolisme Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS Nama: IDA AYU RATIH DWI NUGRAHA PUTRI 1208505001 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2012 / 2013 LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program : BIOLOGI : SMA : XI IPA PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup biokimia, sejarah perkembangan ilmu biokimia, bidangbidang

Lebih terperinci

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. B. KOMPETENSI DASAR 1. Mahasiswa dapat membedakan komposisi kimia anorganik dan organik

Lebih terperinci

Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2.

Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2. Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2. Respirasi anaerob 3. Faktor-faktor yg mempengaruhi laju respirari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Suhu, Lama Perendaman dan Interaksi (suhu dan lama perendaman) terhadap Daya Kecambah (Persentase Jumlah Kecambah) Biji Ki Hujan (Samanea saman) Berdasarkan

Lebih terperinci

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2 Kehidupan 7 karakteristik kehidupan Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi Aspek kimia dalam tubuh - 2 Aspek kimia dalam tubuh - 3 REPRODUKSI: Penting untuk kelangsungan hidup spesies.

Lebih terperinci

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi.

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. BAB IV METABOLISME Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi METABOLISME ANABOLISME Proses Pembentukan Contoh: Fotosintesis, Kemosintesis Sintesis

Lebih terperinci

Siti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

Siti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293 Proses Difusi Molekul KMnO 4 atau CuSO 4 Di dalam Aquades dan Tekanan Osmotik Cairan Sel Daun Rhoe discolor Dalam Larutan Glukosa Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Siti Nur Faedah 1405113011 Program Studi

Lebih terperinci

METABOLISME 2. Respirasi Sel Fotosintesis

METABOLISME 2. Respirasi Sel Fotosintesis METABOLISME 2 Respirasi Sel Fotosintesis Jalur Respirasi Aerobik dan Anaerobik Rantai respirasi Fotosintesis Fotosintesis merupakan proses sintesis molekul organik dengan menggunakan bantuan energi

Lebih terperinci

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018 Faktor Pembatas Keadaan yang mendekati atau melampaui batas toleransi. Kondisi batas

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel BIOLOGI SEL Pokok Bahasan 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel Disusun oleh Achmad Farajallah berdasarkan Campbell et al. 2000 dan diedit oleh D.

Lebih terperinci

II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup

II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat menjelaskan aktivitas makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan lingkungan A. Sifat pertumbuhan

Lebih terperinci

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI) Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh

Lebih terperinci

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan USAHA (KERJA) DAN ENERGI Konsep fisika dalam dinamika yang juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan pengaruh luar (gaya) dengan keadaan gerak benda, selain hukum

Lebih terperinci

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa

Lebih terperinci

BIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI

BIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI BIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN: Mekanisme transpor pada tumbuhan Gambaran umum mekanisme transpor pada tumbuhan Penyerapan air

Lebih terperinci

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B 26020113120041 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEL Apa itu SEL??.. Sel merupakan unit struktural dan fungsional, yang menyusun tubuh organisme KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan

Lebih terperinci

Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013 Energi & METABOLISME Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013 Sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas seluler, seperti pertumbuhan, gerak, transport molekul maupun ion

Lebih terperinci

Sel sebagai unit dasar kehidupan

Sel sebagai unit dasar kehidupan Sel sebagai unit dasar kehidupan 2.1 Kimia kehidupan (Book 1A, p. 2-3) A Apa unsur-unsur kimia anorganik penyusun organisme? (Book 1A, p. 2-3) 1 Air (Book 1A, p. 2-3) Fungsi Sebagai pelarut Sebagai agen

Lebih terperinci

BAB V FOTOSINTESIS. 5. proses terjadinya rreaksi terang dan gelap dalam proses fotosintesis.

BAB V FOTOSINTESIS. 5. proses terjadinya rreaksi terang dan gelap dalam proses fotosintesis. BAB V FOTOSINTESIS A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa mampu memahami proses fotosintesis dan mampu menguraikan mekanisme terjadinya fotosintesis pada tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. B.

Lebih terperinci

TEORI PEMBENTUKAN ATP, KAITANNYA DENGAN PERALIHAN ASAM-BASA. Laurencius Sihotang BAB I PENDAHULUAN

TEORI PEMBENTUKAN ATP, KAITANNYA DENGAN PERALIHAN ASAM-BASA. Laurencius Sihotang BAB I PENDAHULUAN TEORI PEMBENTUKAN ATP, KAITANNYA DENGAN PERALIHAN ASAM-BASA Laurencius Sihotang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua kehidupan di bumi ini bergantung kepada fotosintesis baik langsung maupun tidak

Lebih terperinci

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi RESPIRASI SELULAR Cara Sel Memanen Energi TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan cara sel memanen energi kimia melalui proses respirasi selular dan faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata kuliah : Kimia Kode : Kim 101/3(2-3) Deskripsi : Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kimia yang disampaikan secara sederhana, meliputi pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren

BAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren (Arenga pinnata) sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/buah yang

Lebih terperinci

RIBOSOM. 5S dan 23S bersama-sama dengan 31 polipeptida yang

RIBOSOM. 5S dan 23S bersama-sama dengan 31 polipeptida yang RIBOSOM Ribosom E. coli, memiliki masa partikel 2,5 x 10 6 D dan koefisien sedimentasi 70S. James Watson menemukan adanya 2 subunit yang bebeda pada ribosom. Subunit kecil (30S) terdiri dari molekul 16S

Lebih terperinci

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma MEMBRAN SITOPLASMA Sifat-sifat membran yang penting termasuk dalam mengatur keluar masuknya unsur hara dari dan ke dalam sel adalah: 1. Membran sitoplasma bersifat semipermeabel, yaitu mempunyai permeabilitas

Lebih terperinci

Enzim dan koenzim - 3

Enzim dan koenzim - 3 Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim Enzim dan koenzim - 2 Enzim dan koenzim - 3 Substansi

Lebih terperinci

Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim

Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim Enzim dan koenzim - 2 Substansi yang terdapat didalam

Lebih terperinci

SEL. SMA Regina Pacis Jakarta. Ms. Evy Anggraeny

SEL. SMA Regina Pacis Jakarta. Ms. Evy Anggraeny SEL SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny 1 Sejarah Sel Anthonie van Leeuwenhoek (1665) : Penemu mikroskop dan menyebutkan sel sebagai satuan kehidupan Robert Hooke (1665) : Menemukan istilah Cellula

Lebih terperinci

9/20/2012. Bagaimana kita mengkaji sel? ORGANISME. sel MENDASAR EVOLUSI SAINS : PENEMUAN PERALATAN. TEM (transmission electron microscope) : 3 DIMENSI

9/20/2012. Bagaimana kita mengkaji sel? ORGANISME. sel MENDASAR EVOLUSI SAINS : PENEMUAN PERALATAN. TEM (transmission electron microscope) : 3 DIMENSI Menjelajahi Sel sel MENDASAR ORGANISME ILMU BIOLOGI HIRARKI ORGANISASI BIOLOGIS SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN Bagaimana kita mengkaji sel? EVOLUSI SAINS : PENEMUAN PERALATAN TEM (transmission electron

Lebih terperinci

Silabus Fisiologi Molekuler (BTK) tahun Tanggal Topik Pengajar

Silabus Fisiologi Molekuler (BTK) tahun Tanggal Topik Pengajar Silabus Fisiologi Molekuler (BTK) tahun 2007 Minggu Tanggal Topik Pengajar 1. 10/9 Membran: struktur, fungsi dan AMD membrane trafficking 2 17/9 Fosforilasi oksidatif dan organisasi AMD mitokondria 3 24/9

Lebih terperinci

KULIAH V TRANSPOR LARUTAN

KULIAH V TRANSPOR LARUTAN KULIAH V TRANSPOR LARUTAN Perhatian Sesudah perkuliahan diharapkan mahasiswa membaca bahan ajar yang sudah dipersiapkan Mahasiswa mengerjakan tugas yang sudah dibuat di dalam bahan ajar, dikerjakan secara

Lebih terperinci

Mekanisme Serapan Hara oleh Akar: Transport Jarak Dekat AGH 322

Mekanisme Serapan Hara oleh Akar: Transport Jarak Dekat AGH 322 Mekanisme Serapan Hara oleh Akar: Transport Jarak Dekat AGH 322 Penyerapan Hara Dalam beberapa hari, dalam media: -Volume air berkurang diabsorpsi -K, P, NO 3-, konsentrasinya menurun diabsorpsi -Na +

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan yang diampu oleh Drs.Dahlia, M.Pd Disusun oleh : Kelompok II/Offering A 1. Annas

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... Energi kimia menjadi energi gerak Energi cahaya menjadi energi potensial

Lebih terperinci

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP.

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP. ENERGI www.funtutor.co.id PENGERTIAN ENERGI Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Kendaraan bermotor tidak akan berjalan tanpa ada bahan bakar Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

A. Respirasi Selular/Aerobik

A. Respirasi Selular/Aerobik UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pendahuluan METABOLISME Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 4 SEL: RESPIRASI Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah ANABOLISME (Pembentukan molekul kompleks

Lebih terperinci

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit: Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler

Lebih terperinci

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci Sel : Unit Kehidupan Terkecil Konsep Kunci Cara pengamatan sel: Mikroskop, Teknik Biokimia Jenis sel di alam: Prokariot Eukariot Eukariot: Mikroorganisme, Tumbuhan, Hewan Membran Sel Organel Sel Mitokondria

Lebih terperinci

SEJARAH, STRUKTUR DAN FUNGSI SEL SECARA UMUM

SEJARAH, STRUKTUR DAN FUNGSI SEL SECARA UMUM SEJARAH, STRUKTUR DAN FUNGSI SEL SECARA UMUM Hidup menunjukkan berbagai tingkat organisasi. Atom terorganisir ke dalam suatu molekul, molekul ke dalam organela, dan organela ke dalam sel, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor BOGOR.

Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor BOGOR. JURNAL DIFUSI OSMOSIS DIFUSI OSMOSIS Riesqi Ayu Hardianti (G74120070)*, Angkatan 47, Angkatan 48, dan Angkatan 49 Institut pertanian Bogor. Asisten praktikum: Tatang Gunawan (G74100023), Didy Muliawan

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Reaksi Kimia bisa terjadi di manapun di sekitar kita, bukan hanya di laboratorium. Materi berinteraksi untuk membentuk produk baru melalui proses yang disebut reaksi

Lebih terperinci

Prasetyastuti Department of Biochemistry Gadjah Mada University

Prasetyastuti Department of Biochemistry Gadjah Mada University Prasetyastuti Department of Biochemistry Gadjah Mada University Kepentingan Biomedis Bioenergetik = termodinamika Biokimia : mempelajari perubahan energi yang menyertai reaksi-reaksi Biokimia Dlm sistem

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 28 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum Berbeda Terhadap Total Protein Darah Ayam KUB Rataan total protein darah ayam kampung unggul Balitbangnak (KUB) pada penelitian ini

Lebih terperinci

PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Cerika Rismayanthi, M.Or

PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Cerika Rismayanthi, M.Or PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Cerika Rismayanthi, M.Or PENGERTIAN BIOKIMIA BIOKIMIA : ilmu yang berhubungan dengan berbagai molekul di dalam sel atau organisme hidup sekaligus dengan reaksi kimianya. BIOS

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan nama-nama bagian sel berikut ini! dinding sel inti sel kloroplas Lisosom sentriol Bagian sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM SELAPUT SITOPLASMIK

BAB III SISTEM SELAPUT SITOPLASMIK BAB III SISTEM SELAPUT SITOPLASMIK I. PENDAHULUAN Bab ini menerangkan kompartemen dalam sel khususnya retikulum endoplasma, kompleks Golgi, lisosom dan peroksisom, struktur dan fungsinya dalam sel. Hubungan

Lebih terperinci

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S., FIK 2009

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S., FIK 2009 Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) 1 RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh

Lebih terperinci

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA 1629061030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA PROGRAM PASCASARAJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017 SOAL: Soal Pilihan Ganda 1. Angka yang menunjukkan

Lebih terperinci

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P Lipid Dr. Ir. Astuti,, M.P Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer Suatu molekul dikategorikan dalam lipid karena : mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air larut dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan 4 TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman (Hadisuwito, 2008). Tindakan mempertahankan dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Sungai Air merupakan salah satu sumber daya alam dan kebutuhan hidup yang penting dan merupakan sadar bagi kehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan

Lebih terperinci