METODA DAN TEKNIK PENYULUHAN. Pusat Pengembangan Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan
|
|
- Hendra Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODA DAN TEKNIK PENYULUHAN 3 Pusat Pengembangan Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan
2 METODA PENYULUHAN
3 METODE PENYULUHAN cara yang digunakan untuk mendekatkan penyuluh dengan sasaran penyuluhannya. Jarak sasaran Klasifikasi metode penyuluhan Indra penerima Jumlah sasaran yang akan dicapai
4 MENURUT JARAK SASARAN langsung, misalnya dengan melakukan kunjungan lapangan (hamparan) dan kunjungan rumah, tidak langsung, yaitu melalui perantaraan media penyuluhan, misalnya lewat radio (siaran pedesaan), bahan cetakan (majalah, koran, poster, leaflet)
5 MENURUT INDRA PENERIMA SASARAN PENYULUHAN Metode penyuluhan terlihat, misalnya TV, Film dan bahan cetakan; yang hanya dapat digunakan untuk sasaran penyuluhan yang dapat melihat, khususnya dapat membaca; Metode penyuluhan terdengar, misalnya Radio, TV, dan Film, yang hanya dapat digunakan jika sasaran penyuluhan tidak mengalami gangguan pendengaran, yaitu dapat mendengar, dan kombinasi antara metoda terlihat dan terdengar (AVA = Audio Visual Aids). Penggunaan AVA, saat ini, dianggap paling sesuai dan paling tepat untuk digunakan menyampaikan informasi pembangunan secara cepat kepada masyarakat luas.
6 Menurut Jumlah Sasaran Penyuluhan Pendekatan Perorangan Pendekatan ini dilakukan, khususnya, untuk mencapai sasaran penyuluhan potensial dan strategis yang diperkirakan akan mendorong atau bahkan menghambat berlangsungnya kegiatan penyuluhan. Pendekatan kelompok Pendekatan ini lebih cepat dan praktis dibanding pendekatan perseorangan. Persoalannya hanyalah bagaimana menentukan kelompok strategis yang akan dijadikan sasaran penyuluhan. Pendekatan massal Pendekatan ini biasanya dilakukan jika tujuan penyuluhan hanyalah sekedar bersifat memberi informasi awal, tanpa memperhatikan pihak-pihak strategis. Tujuannya hanyalah membangkitkan rasa ingin tahu seseorang atau sekelompok orang mengenai sesuatu hal yang baru. Tetapi jika sudah menyangkut upaya membujuk, dan mendorong seseorang, atau sekelompok orang untuk berbuat sesuatu maka pendekatan perseorangan dan pendekatan kelompok lah yang harus digunakan.
7 METODE PENYULUHAN MANA YANG AKAN DIGUNAKAN? Setiap pendekatan penyuluhan ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Karena itu penentuan metode mana yang akan digunakan akan tergantung pada : berapa banyak sasaran penyuluhan yang ingin dicapai dalam satuan waktu yang sama, materi penyuluhan yang akan disampaikan, dan dampak yang ingin dicapai.
8 TEKNIK PENYULUHAN
9 TEKNIK PENYULUHAN? cara mempertemukan sasaran penyuluhan dengan materi penyuluhan.
10 Kunjungan rumah kunjungan yang dilakukan oleh penyuluh dengan tujuan menjalin hubungan baik sehingga tercipta rasa percaya dan keakraban antara penyuluh dan sasaran penyuluh. Tujuan : Berkenalan dengan sasaran penyuluhan, Menumbuhkan kepercayaan, Membicarakan masalah pribadi dan masyarakat, Menemukan problem yang belum disadari unfelt0need), Mengajarkan keterampilan, Memberi dan menerima informasi.
11 Kunjungan kantor Pertemuan antara sasaran penyuluhan dengan instansi-instansi tertentu. Tujuan : untuk berkonsultasi tentang sesuatu hal (teknis perikanan, manajerial dsb). Misalnya, pelaku utama kegiatan perikanan berkunjung ke UPT DKP.
12 Kunjungan lapangan kunjungan yang dilakukan penyuluh ke tempat kerja sasaran penyuluhan. Dalam kasus penyuluhan perikanan kunjungan ke lapangan berarti kunjungan penyuluh ke lokasi kegiatan perikanan para pelaku utama kegiatan perikanan dalam rangka sistem kerja LAKU (Latihan dan Kunjungan).
13 Surat-menyurat korespondensi antara sasaran penyuluhan dan penyuluh (instansi terkait). misalnya, surat dari pelaku utama kegiatan perikanan kepada pengelola majalah perikanan.
14 Demonstrasi Demonstrasi yang dapat dilakukan oleh penyuluh untuk meyakinkan sasaran penyuluhan tentang suatu inovasi baru yang akan diperkenalkan. Demonstrasi cara, yaitu demonstrasi yang memperlihatkan suatu cara kerja baru atau suatu cara yang telah disempurnakan. Demonstrasi hasil yaitu demonstrasi yang memperlihatkan atau membuktikan kemanfaatan hasil dari penggunaan suatu inovasi (teknologi) baru, yang lebih menguntungkan dan yang lebih tepatguna di banding teknologi yang lama.
15 Macam-macam demonstrasi Demonstrasi Plot (Demplot) adalah demonstrasi usahatani perorangan dengan penerapan teknologi perikanan pada usahatani skala kecil dengan komoditi tertentu. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan dan kemampuan para pelaku utama kegiatan perikanan dalam meningkatkan produksi perikanan. Demonstrasi usaha perikanan (Demfish) adalah demonstrasi berkelompok dengan menerapkan teknologi perikanan pada usahatani yang dilakukan secara kerjasama dalam satu kelompok. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan anggotaanggota kelompok dalam mengelola usahatani dengan bekerjasama dalam satu kelompok.
16 Demonstrasi area (Dem-area) adalah demonstrasi usahatani dengan menerapkan teknologi perikanan pada usahatani yang dilakukan bersama antarkelompok dalam satu gabungan kelompok. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan anggota-anggota gabungan kelompok dalam mengelola usahatani dengan kerjasama antarkelompok. Demonstrasi Unit (Dem-Unit) adalah demontrasi Pancakarya dengan menerapkan teknologi perikanan dalam usahatani yang dilaksanakan secara kerjasama antargabungankelompoktani dalam satu wilayah unit desa menuju terbentuknya Koperasi Tani. Kegiatan utamanya meliputi produksi, pengolahan, penguasaan, dan pemasaran hasil perikanan menuju pada pembangunan masyarakat perdesaan
17 Widyawisata adalah perjalanan wisata yang dilakukan oleh penyuluh dan sasaran penyuluhan untuk melihat cara melakukan sesuatu atau hasil suatu cara ke suatu tempat yang sudah melakukannya. Wisata Karyawisata, adalah juga perjalanan wisata bersama antara penyuluh dan sasaran penyuluhan dengan melakukan kerja praktek (magang di lokasi kunjungan). Tujuan meyakinkan para pelaku utama kegiatan perikanan dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil suatu teknologi baru, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru, dan sebagainya dan membantu pelaku utama kegiatan perikanan mengenal masalah, menimbulkan perhatian, minat, dan memotivasi untuk melakukan suatu kegiatan.
18 Kursus Kegiatan mengajar-belajar yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menumbuhkan sikap positip sasaran penyuluhan terhadap sesuatu hal yang baru. Kursus dapat dilaksanakan di ruangan tertutup (kelas) atau di lapangan dalam satuan periode waktu tertentu, tergantung materi yang diberikan dan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan Menambah pengetahuan. Meningkatkan keterampilan. Menumbuhkan sikap positif. Mengembangkan kepemimpinan.
19 Pameran diselenggarakan untuk memperagakan secara sistematis tentang sesuatu hal. Bentuk yang dipamerkan bermacammacam, misalnya dalam bentuk barang, poster, benda hidup, grafik, kumpulan foto, dan sebagainya. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam mengadakan pameran adalah bagaimana membuat suatu pameran menarik, dan membangkitkan keinginan orang untuk melihatnya. Tujuan (1) Membiasakan pengunjung dengan norma-norma yang lebih baik. (2) Mempengaruhi pengunjung untuk menerima cara-cara baru. (3) Menarik perhatian banyak orang. (4) Meningkatkan pengertian dan menumbuhkan kesukaan kepada kegiatan penyuluhan.
20 Media massa mencakup radio, TV, majalah, suratkabar, film, selebaran, poster, leaflet, dsb
21 Perlombaan cara untuk membangkitkan semangat penyuluh untuk berprestasi dan saling bersaing. Misalnya, perlombaan kewirausahaan penyuluh perikanan dan sebagainya.
22 Kampanye kegiatan penyuluhan yang intensif dan luas dengan menggunakan berbagai metoda dan teknik penyuluhan secara serentak dalam waktu yang relatif singkat.
23 Siaran pedesaan melalui radio siaran khusus yang ditujukan bagi para pelaku utama kegiatan perikanan dan keluarganya dengan maksud menyebarkan secara cepat informasiinformasi dan pengetahuan-pengetahuan baru di bidang perikanan seluas-luasnya. Untuk meningkatkan efektivitas, maka pelaku utama kegiatan perikanan dianjurkan untuk membentuk kelompok pendengar. Tujuan membangkitkan kesadaran dan perhatian. menumbuhkan minat dan keingintahuan. menyebarkan informasi secara cepat dan meluas.
24 Pertemuan Umum suatu rapat dengan peserta campuran. Pada pertemuan ini disampaikan beberapa informasi tertentu dipertimbangkan dan untuk dilaksanakan di kemudian hari. Tujuan (1) Mencapai dan melayani jumlah orang yang banyak secara efektif dan murah. (2) Mempersiapkan orang-orang untuk kegiatan tertentu. (3) Mengetahui tanggapan/reaksi orang mengenai kegiatan.
25 Pertemuan Diskusi suatu rapat dengan peserta terbatas (kelompok kecil terdiri dari 10 sampai 20 orang). Biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai suatu hal yang akan diselenggarakan,atau mengumpulkan saran-saran untuk mensolusi persoalan. Tujuan : mengajak pelaku utama kegiatan perikanan untuk membicarakan dan mensolusi masalah yang dihadapi, mengumpulkan saran-saran, dan lain-lain.
26 Beberapa metode/teknik penyuluhan lainnya yang sudah dilembagakan dalam kegiatan penyuluhan Temukarya Pelaku utama kegiatan perikanan, merupakan pertemuan antara pelaku utama kegiatan perikanan yang membahas masalah-masalah teknis dengan dihadiri oleh petugas perikanan (penyuluh) yang berperan sebagai sumber informasi. Temukarya dapat dilaksanakan di tingkat nasional, regional, propinsi,kabupaten, dan kelompok. Petak pengalaman, adalah petak yang diselenggarakan oleh pelaku utama kegiatan perikanan sen diri mengenai sesuatu atau beberapa budidaya perikanan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dibanding dengan rekomendasi perta nian yang ada. Ukuran petak pengalaman, biasanya berkisar antara 2 x 3 meter. Pekan Tani (Nelayan) adalah pertemuan antara pelaku utama kegiatan perikanan yang disertai dengan keramaian dan perlombaan, atau pameran. Hari Lapangan adalah hari pertemuan antarpelaku utama kegiatan perikanan yang dihadiri oleh petugas perikanan dan disertai dengan berbagai macam kegiatan dan keramaian. Mimbar Sarasehan adalah pertemuan antara kontaktani (kotaknelayan) dan para pelaku utama kegiatan perikanan (pelaku utama kegiatan perikanan maju dan pelaku utama kegiatan perikanan biasa), atau pertemuan antara pelaku utama kegiatan perikanan dan petugas perikanan.
27 Metode, Teknik Pembelajaran Metode Pembelajaran perorangan Pembelajaran Kelompok Teknik Tutorial Magang Bimbingan dsb Diskusi Kursus Sekolah Lapangan Demonstrasi dsb
28 Metode, Teknik dan Media Pembelajaran Metode Pembelajaran Komunitas Teknik Demonstrasi massal Aksi Sosial Kampanye Penayangan film Siaran TV Siaran Radio dsb
29 Temu Komunikasi, Informasi dan Praktek Pemecahan Masalah Pengertian : adalah suatu pertemuan antara peneliti/ WIDYAISWARA/ INSTRUKTUR/DOSEN, PENYULUH dengan kelompok PELAKU UTAMA DAN PELAKU USAHA untuk mengidentikasi, merumuskan dan memecahkan Masalah yang Dihadapi PELAKU UTAMA dan PELAKU USAHA dalam mengembangkan usahanya. Pemecahan masalah dilakukan secara partisipatif dalam bentuk praktek langsung di lahan usahatani.
30 1. Identifikasi dan perumusan masalah yang dilakukan secara partisipatif antara peneliti, penyuluh lapang dan KONTAK PELAKU UTAMA 2. Mengkomunikasikan penyebab utama timbul nya masalah dan akibatnya 3. Menginformasikan berbagai perkembangan tek nologi yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan ( sebagai referensi ) 4. Mempraktekan cara pemecahan masalah
31 1. MENINGKATKAN PEMAHAN PENGGUNA DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI 2. MEMPERCEPAT PROSES PENETRASI TEKNOLOGI KEPADA PENGGUNA 3. MEMENUHI KEBUTUHAN TEKNOLOGI YG SESUAI DENGAN MASALAH YANG SEDANG DIHADAPI PENGGUNA 1. Rumusan masalah dan upaya pemecahan nya 2. Rumusan paket teknologi yang dibutuhkan pengguna 3. Data dan informasi tingkat pemahaman pengguna teknologi terhadap teknologi yang diintroduksi 4. Terpecahkannya masalah yang dihadapi pengguna 1. Peningkatan kemampuan pengguna dalam penerapan teknologi 2. Peningkatan jumlah pengguna teknologi 3. Peningkatan produktifitas
32 Pemecahan akar masalah usaha perikanan dari aspek teknologi biofisik secara partisipatif melalui penerapan/praktek langsung di lokasi usaha nya Pelaksanaan secara partisipatif sejak identifikasi masalah sampai kepada evaluasi pengembangan antara PEJABAT FUNGSIONAL DKP, penyuluh lapangan, pelaku utama dan pelaku usaha dan jajaran pemda baik Propinsi maupun Kabupaten PELAKU UTAMA DAN PELAKU USAHA SERTA PENYULUH SEBAGAI PESERTA MERUPAKAN SASARAN UTAMA DALAM PROSES PEMBELAJARAN, PENELITI/ WIDYAISWARA/INSTRUKTUR DKP SEBAGAI PENYEDIA TEKNOLOGI, DINAMISATOR DAN FASILITATOR Wadah dalam implementasi koordinasi Antara UPT DKP, Dinas Terkait dan Pemda ( propinsi desa )
33 TERIMA KASIH Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDM-KP
JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN
JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode.
No.489, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/12/2009 TENTANG METODE PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN
Lebih terperinci-Extension Method- -Anie Eka Kusumastuti Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang
-Extension Method- -Anie Eka Kusumastutiemail: anieeka@ub.ac.id Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang Definisi Metode Penyuluhan adalah cara penyampaian materi penyuluhan sehingga materi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.77/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 TENTANG METODE DAN MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA DEPARTEMEN ILMU GIZI FK USU Pengertian Keluarga di Indonesia Keluarga inti : ayah, ibu dan anak Keluarga luas (extended family) : keluarga inti + anggota
Lebih terperinciMETODE DEMONSTRASI. Oleh :Tuty Herawati
METODE DEMONSTRASI Oleh :Tuty Herawati Metode demonstrasi sering kali dipandang sebagai metode yang paling efektif, karena metode seperti ini sesuai dengan kata pepatah seeing is believing yang dapat diartikan
Lebih terperinci5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya
5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya memiliki beberapa fungsi sistem penyuluhan yaitu: 1. Memfasilitasi
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 28/Permentan/OT.140/4/2012 TANGGAL : 23 April 2012 PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2014 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2014 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT
t BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG TATA KERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Petani Peternak Sapi Petani peternak merupakan orang yang melakukan kegiatan mengembangbiakkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran
6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1317, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyuluhan Kehutanan. Metode. Materi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.46/Menhut-II/2012 TENTANG METODE DAN MATERI
Lebih terperinciPEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendekatan pembangunan
Lebih terperinciBAB III MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN
BAB III MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN A. RAGAM MATERI PENYULUHAN Materi penyuluhan kehutanan, pada hakekatnya merupakan segala pesan-pesan mengenai pengelolaan hutan yang ingin dikomunikasikan oleh seorang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tugas pokok penyuluh pertanian adalah melakukan kegiatan penyuluhan pertanian untuk mengembangkan kemampuan
Lebih terperinci2 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perika
No.1135, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Penyuluhan. Perikanan. Metode. Mekanisme Kerja. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2014 TENTANG MEKANISME
Lebih terperinciPENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN
PANDUAN PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN Penanggung Jawab Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP (Kepala BPTP Jawa Barat) Penyunting: Nadimin Nana Sutrisna Disain Cover dan Layout:
Lebih terperinciTerminologi Penyuluhan Pertanian. Agustina Bidarti, SP., M.Si Fakultas Pertanian Unsri
Terminologi Penyuluhan Pertanian Agustina Bidarti, SP., M.Si Fakultas Pertanian Unsri DEFINISI PENYULUHAN Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2013. Penyusun
KATA PENGANTAR Prinsip pembelajaran kontekstual (contextual learning) yang diharapkan mampu mengubah gaya belajar siswa dalam memahami setiap ilmu dan materi yang dipelajari di sekolah menjadi salah satu
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2012 TENTANG METODE DAN MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2012 TENTANG METODE DAN MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciAlang-alang dan Manusia
Alang-alang dan Manusia Bab 1 Alang-alang dan Manusia 1.1 Mengapa padang alang-alang perlu direhabilitasi? Alasan yang paling bisa diterima untuk merehabilitasi padang alang-alang adalah agar lahan secara
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB.1/Menhut-IX/2014 NOMOR : 05 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN BERSAMA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR PB.1/Menhut-IX/2014 NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciRUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007)
RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal (Yogyakarta, 22-24 Mei 2007) Workshop pengembangan inovasi melalui inisiatif lokal dan pengembangan
Lebih terperinciRAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR
RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN Bogor,
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL
KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PROGRAM INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa
Lebih terperinciPANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI
PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI I. Pendahuluan Upaya pemberdayaan dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain: (1) pemberdayaan sumberdaya manusia (SDM) baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K), bahwa Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG
1 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN PENUNJANG PARIWISATA BERBASIS EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang
Lampiran 1. Peta Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang 107 108 Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Kode Responden : KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PETANI TERHADAP KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN (Kasus: Petani
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 i ii KATA PENGANTAR Pengembangan
Lebih terperinciTEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan
PENGERTIAN Penas XII 2007 merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi, dan pengalaman antara para petani-nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
0 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendukung kebijakan pembangunan nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan empat arah kebijakan yaitu pro job, pro poor, pro growth, dan pro sustainability.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ternyata mendorong meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan perekonomian Indonesia secara keseluruhan ternyata mendorong meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas pertanian tertentu, seperti
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Lebih terperinci2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1136, 2014 KEMEN KP. Penyuluh Perikanan. Swasta. Swadaya. Pemberdayaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian merupakan faktor penunjang ekonomi nasional. Program-program pembangunan yang dijalankan pada masa lalu bersifat linier dan cenderung bersifat
Lebih terperinciASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT
ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT A. PENDAHULUAN Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah dengan melakukan perubahan bentuk perilaku yang didasarkan pada kebutuhan atas kondisi lingkungan yang bersih
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K
PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT,
Lebih terperinciPEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU)
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 273/Kpts/OT.160/4/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI LAMPIRAN 3 PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan
83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 958, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Produk Dalam Negeri. Penggunaan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/M-DAG/PER/6/2016 TENTANG PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK
Lebih terperinciPERENCANAAN KEADAAN SEKARANG MASALAH TUJUAN MASA MENDATANG
TIM PENYULUHAN PERENCANAAN KEADAAN SEKARANG MASALAH TUJUAN MASA MENDATANG Hakekat "Perencanaan (1/3) Didalam ilmu manajemen, Koontz dan Donel (1971) mengemukakan bahwa : Perencanaan sebagai salah satu
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : P.23/MenLHK-II/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA 013 NOMOR : P.23/MenLHK-II/2015 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciDisusun Oleh : Fitrianti Inayah Anita 444
MAKALAH DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN METODE PENYULUHAN Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Dosen Pengampu : Ari Tresna Sumantri,
Lebih terperinciPA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN)
PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN) BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN P A N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL
Lebih terperinciPENTINGNYA REVITALISASI KELOMPOK SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERIKANAN
2016/09/08 17:23 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA REVITALISASI KELOMPOK SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERIKANAN BONE (8/9/2016) www.pusluh.kkp.go.id Kelompok merupakan kumpulan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar sambil berbuat untuk
Lebih terperinci2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neger
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1073, 2014 KEMENSOS. Sosial. Penyuluhan. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYULUHAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMODUL MATERIUJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI
MODUL MATERIUJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MATA PELAJARAN: KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) ` BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Otonomi daerah telah membawa perubahan pada sistem pemerintahan di Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik. Perubahan ini berdampak pada pembangunan. Kini pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor utama yang menopang kehidupan masyarakat, karena sektor pertanian menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia.
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting dalam rangka ketahanan pangan penduduk Indonesia. Permintaan akan beras meningkat pesat seiring dengan
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)
MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Lebih terperinciPENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK KOMPETENSI DASAR: Setelah mengikuti mata latihan ini, peserta diharapkan dapat memahami tentang penumbuhkembangan kelompok, penguatan dan pembinaan kelompok pelaku
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014
LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 JANUARI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN MATA KULIAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN MATA KULIAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Disusun oleh : Tim Dosen dan Tim Asisten LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Penyusun
KATA PENGANTAR Prinsip pembelajaran kontekstual (contextual learning) yang diharapkan mampu mengubah gaya belajar siswa dalam memahami setiap ilmu dan materi yang dipelajari di sekolah menjadi salah satu
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS INOVASI PENYULUH PERIKANAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: SK. 27 /BPSDMKP/VI/2015 TENTANG PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS INOVASI PENYULUH PERIKANAN TAHUN 2015. PANDUAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG
78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS OLAHRAGA, PEMUDA DAN PARIWISATA
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS OLAHRAGA, PEMUDA DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,
Lebih terperinciPrima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40
Kegiatan Prima Tani Kota Palu yang dilaksanakan di Kelurahan Kayumalue Ngapa Kecamatan Palu Utara merupakan salah satu kegiatan Prima Tani yang dilaksanakan pada Agroekosistem Lahan Kering Dataran Dataran
Lebih terperinci-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG
-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN
Lebih terperinciBAB V KASIMPULAN DAN REKOMENDASI. diuraikan, selanjutnya pada bagian ini peneliti mencoba menyimpulkan secara
141 BAB V KASIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan, selanjutnya pada bagian ini peneliti mencoba menyimpulkan secara keseluruhan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan umum secara luas adalah tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.147, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. Penyuluhan. Hukum. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN TENTANG PENYULUHAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementrian Pertanian (2013) menyebutkan bahwa pada tahun 2014 pertanian di Indonesia dihadapkan pada tantangan berat. Tantangan berat yang dihadapi menyangkut beberapa
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a. Bahwa sebagai
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini
Lebih terperinciPengertian Pemasaran Sejumlah kegiatan yang maksudnya untuk mempengaruhi, mengimbau dan merayu wisatawan potensial sebagai konsumen agar mengambil
Pengertian Pemasaran Sejumlah kegiatan yang maksudnya untuk mempengaruhi, mengimbau dan merayu wisatawan potensial sebagai konsumen agar mengambil keputusan untuk mengadakan perjalanan wisata Menyediakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Kebijakan Direktorat Museum Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peran
Lebih terperinciPERUBAHAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PELALAWAN TARGET KEGIATAN
PERUBAHAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PELALAWAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN TARGET
Lebih terperinciS A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012
Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem dan Metode Penyuluhan
Rancang Bangun Sistem dan Metode Penyuluhan Oleh : Agussalim, S.ST (Penyuluh Perikanan di Aceh Utara, Aceh) Sistem penyuluhan adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan,
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/3/2013 TANGGAL : 21 Maret 2013 PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL 2-8 - 2011 PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT I. LATAR BELAKANG Mayoritas masyarakat Kabupaten Garut bermata
Lebih terperinciKEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI APRIL 2014
PROGRAM PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA SARJANA TAHUN 2014 Oleh : Kasubdit TKS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI APRIL 2014 MASALAH KETENAGAKERTJAAN Pengangguran 6,14 % atau 7,24,12 Juta orang (BPS
Lebih terperinciPEDOMAN PELATIHAN MASYARAKAT
PEDOMAN PELATIHAN MASYARAKAT KATA PENGANTAR Dalam rangka memberdayakan masyarakat khususnya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan masyarakat sasaran, salah satunya dengan kegiatan pelatihan
Lebih terperinci- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah
- 2-4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
Lebih terperinciBUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian subsektor perkebunan mempunyai arti penting dan strategis terutama di negara yang sedang berkembang, yang selalu berupaya: (1) memanfaatkan kekayaan
Lebih terperinciSelain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.
Majalah digunakan sebagai media pendukung karena frekuensinya tidak setinggi surat kabar, tetapi memiliki kemampuan menampilkan gambar berwarna dengan kualitas baik. Sedangkan radio digunakan sebagai media
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA Nomor : 85 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN MATERI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciVII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah
VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Kecamatan Kahayan Kuala merupakan salah satu wilayah Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau yang sangat
Lebih terperinciPemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH a. Program dan Kegiatan. Program pokok tahun 2012 yang dilaksanakan oleh SKPD/UPT dalam rangka penyelenggaraan urusan Koperasi dan UKM yaitu: 1) Program penciptaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Promosi Ada beberapa pengertian bauran promosi menurut para ahli. Menurut Kotler (2002:77), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan, pribadi, promosi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TAHUN 2014 TENTANG POLA PENYULUHAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TAHUN 2014 TENTANG POLA PENYULUHAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir
101 BAB V PEMBAHASAN 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir Wonodadi Blitar Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciTEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1
TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1 Oleh: Delipiter Lase A. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi, sangar berpengaruh terhadap penyusunan
Lebih terperinci