Manual Mutu. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran SATUAN PENJAMINAN MUTU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Manual Mutu. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran SATUAN PENJAMINAN MUTU"

Transkripsi

1 Manual Mutu Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran SATUAN PENJAMINAN MUTU Fakultas Pertanian Universtas Padjadjaran Januari, 2012

2 DAFTAR ISI Bab Hal I PENDAHULUAN.. 1 II KEBIJAKAN MUTU FAKULTAS PERTANIAN Kebijakan Mutu di Bidang Pendidikan Kebijakan Mutu di Bidang Penelitian Kebijakan Mutu di Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat Kebijakan Mutu di Bidang Pengembangan Manajemen dan Sumberdaya Manusia Kebijakan Mutu di Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Kebijakan Mutu di Bidang Prasarana dan Sarana Kebijakan Mutu di Bidang Kerjasama.. 11 III STANDAR MUTU Gambaran Umum Standar Mutu Lingkup Standar Mutu Mekanisme Penetapan Standar Mutu 13 IV PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU Bechmarking Prosedur Peningkatan Mutu.. 21 V MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL 24

3 I. PENDAHULUAN Penyelenggaraan dan pengembangan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Faperta-Unpad) didasarkan pada pencapaian Visi dan Misi Fakultas Pertanian yang mengacu kepada Vsi dan Misi Universitas Padjadjaran (Unpad). Fakultas Pertanian melalui Visinya untuk Menjadi Fakultas Unggul dalam Penyelenggaraan Pendidikan Pertanian Kelas Dunia pada tahun 2026 selalu mengedepankan peningkatan mutu pendidikan secara terus menerus dan berkesinambungan serta meliputi segala aspek penyelenggaran pendidikan tinggi (komprehensif). Untuk mempercepat dan memberikan arahan pencapaian Visi yang lebih sistematis dan berwawasan ke depan, maka Faperta menjabarkan Visi yang ada ke dalam beberapa misi fakultas sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pendidikan pertanian yang berkualitas dan akuntabel untuk memenuhi tuntutan parapihak (stakeholders). 2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk pengembangan ipteks pertanian yang ramah lingkungan serta meningkatkan daya saing dan kesejahteraan pelaku usaha di bidang pertanian. 3. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri. 4. Membangun citra pertanian/agribisnis sebagai sektor unggulan yang berdaya saing. Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka Kebijakan Mutu Faperta Unpad sebagai berikut : 1) Menghasilkan lulusan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, memiliki baku etika dan moral yang tinggi, memiliki kemampuan akademik dan kompetensi tinggi serta profesionalisme yang tinggi. 2) Menghasilkan lulusan yang mempunyai jiwa kemandirian dan kewirausahaan dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sesuai tuntutan kemajuan dalam bidang pertanian. 3) Terwujudnya suatu sistem manajemen pendidikan tinggi yang akuntabel dan efisien dalam pemanfaatan sumber daya dalam rangka peningkatan kualitas lulusan dan membangun kepercayaan yang tinggi dari para pemanggu kepentingan. 1

4 4) Menghasilkan keluaran berupa proses/ konsep/ model/produk baru yang lebih baik dan kompetitif di bidang pertanian dari kegiatan penelitian serta diseminasi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat regional, nasional, dan internasional. 4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjasama Fakultas di tingkat regional dan internasional untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan tri dharma perguruan tinggi. 5) Menghasilkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja untuk kepentingan bangsa dalam tingkat regional, nasional dan internasional. 2

5 II. KEBIJAKAN MUTU FAKULTAS PERTANIAN Kebijakan Mutu Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran didasarkan pada upaya-upaya peningatan mutu yang berkelanjutan, terarah dan akuntabel. Oleh karena itu Kebijakan Mutu di Fakultas Pertanian dilakukan secara menyeluruh dalam semua aspek dan dilaksanakan secara berkelanjutan (terus menerus), terarah dan akuntabel. Untuk itu Kebijakan Mutu Fakultas Petanian meliputi bidang; pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kerjasama, pengembangan manajemen dan sumberdaya manusia, kemahasiswaan dan alumni, serta prasarana dan sarana Kebijakan Mutu di Bidang Pendidikan Hakikat Pendidikan di Unpad adalah mendidik mahasiswa agar memiliki pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan, mandiri, sungguh-sungguh dalam menunjang etika profesi dan etika bermasyarakat, serta memiliki kompetensi dan bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat luas. Melalui strategi pencapaian tahap II dalam Renstra Unpad yang menekankan pada pencapaian kemandirian dan riset yang bermutu, maka Faperta melalui program-program kerja yang direncanakan sudah seharusnya memiliki mutu akademik yang tinggi didasarkan pada penelitian yang dikembangkan oleh para dosen Faperta. Pada tahap ke-1 ( ) dalam strategi pencapaian untuk mencapai Universitas Unggul Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Kelas Dunia, maka universitas melakukan perubahan orientasi dalam pendidikannya dari suatu perguruan tinggi berbasis pendidikan (teaching-based university) menjadi perguruan tinggi berbasis penelitian (research-based university). Untuk itu sejalan dengan perubahan ini, maka metoda pembelajaran di Fakultas Pertanian secara bertahap juga berubah dari proses pengajaran yang berpusat pada dosen (teacher centered learning - TCL) menuju pengajaran yang berpusat pada mahasiswa (studentcentered learning - SCL), di mana mahasiswa mempunyai peran dan tanggung jawab yang lebih besar dalam menentukan apa yang dipelajari serta keleluasaan untuk mengembangkan diri, termasuk menumbuhkembangkan kepribadian dan kompetensinya. Sejalan dengan perubahan metode pembelajaran dari TCL ke SCL, maka kurikulum Faperta Unpad yang tadinya berbasis pada isi (content base) secara bertahap dan berkesinambungan diarahkan ke kurikulum berbasis kompetensi (competence base). Perubahan kurikulum ini juga diarahkan ke resturkturisasi program studi yang ada di Faperta dari lima program studi menjadi dua program studi dengan kajian kompetensi yang lebih jelas dan terarah. Melalui perubahan kurikulum berbasis kompetensi, maka dengan sendirinya 3

6 mensyaratkan adanya integrasi antara jenjang-jenjang pendidikan yang ada di Fakultas Pertanian, mulai dari jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), hingga Doktor (S3). Karena itu, dosen Fakultas Pertanian diupayakan untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk mengembangkan proses pembelajaran pada berbagai strata pendidikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Proses pembelajaran di Faperta diselenggarakan secara terencana dan memiliki indikator mutu yang bersandar pada kompetensi mahasiswa yang hendak dicapai dari setiap tahapan pembelajaran. Mutu pencapaian kompetensi dari setiap mahasiswa harus terukur serta akuntabel yang secara keseluruhan merupakan target pencapaian profil lulusan Faperta Unpad. Program-program pembelajaran di Faperta harus dapat diselesaikan oleh mahasiswa secara tepat waktu dengan pencapaian kompetensi yang terukur. Program-program pembelajaran yang ditawarkan oleh Fakultas Pertanian hendaknya memiliki kesetaraan dengan program-program serupa pada perguruan-perguruan tinggi yang memiliki reputasi tinggi (reputable universities) baik perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, di dalam kurun waktu , program-program pendidikan yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian, secara bertahap harus mendapatkan akreditasi A oleh lembaga akreditasi nasional (BAN PT) dan juga mendapatkan akreditasi oleh lembaga akreditasi internasional. Dalam kurun waktu , Fakultas Pertanian akan meningkatkan kemandirian dan peningakatan mutu penelitian para Dosen melalui peningkatan berbagai kerjasama dalam bidang pendidikan maupun penelitian. Peningatan kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi bereputasi internasional harus menjadi program dan target dalam mendorong peningkatan mutu pembelajaran dan penelitian para dosen Faperta Unpad. Program pembelajaran Fakultas Pertanian akan dilaksanakan secara terintegrasi dengan program-program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Faperta melalui programprogram pembelajaran yang ada (akademik dan kemahasiswaan) harus memberi kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa agar setelah lulus mereka mampu bekerja, belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan atau bahkan melebihi harapan pengguna. 2.2.Kebijakan Mutu di Bidang Penelitian Setiap dosen Fakultas Pertanian diwajibkan untuk melakukan kegiatan penelitian berdasarkan payung penelitian yang telah dibuatnya dengan mengacu kepada payung penelitian fakultas. Payung penelitian dapat dibuat secara perorangan dan/ atau kelompok dengan menekankan kepada kompetensi/ keahlian dari setiap dosen. Setiap dosen harus 4

7 mengembangkan kompetensi keilmuan dan kompetensi komoditi yang akan menjadi ciri khas dan keunggulan dari masing-masing dosen Faperta. Penelitian yang diselenggarakan dan didanai oleh Fakultas Pertanian diarahkan untuk mendukung topic-topik permasalahan yang ada di dalam payung penelitian Faperta. Setiap penelitian dosen yang ada di Faperta hendaknya mengacu ke output/ keluaran yang dapat diukur seperti tulisan dalam jurnal ilmiah, buku atau bahan ajar berbasis penelitian (research based learning) serta hendaknya dapat mewujudkan kepeloporan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) strategis serta bermanfaat sebagai solusi permasalahan pembangunan bangsa. Hal-hal tersebut mendorong agar jumlah dan kegiatan penelitian di Fakultas Pertanian selalu dipacu sehingga memenuhi standar yang lazim diikuti oleh perguruan tinggi terkemuka di dunia. Indikasi lain bagi reputasi perguruan tinggi adalah publikasi yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Fakultas Pertanian akan mendorong dan memfasilitasi agar hasil-hasil penelitian tersebut, secara bertahap dapat dikomunikasikan, melalui publikasi ilmiah atau bentuk-bentuk komunikasi hasil penelitian lainnya. Dua jenis penelitian yang dikembangkan Fakultas Pertanian yaitu Penelitian Dasar dan Terapan yang satu dengan lainnya saling terkait. Penelitian Dasar diarahkan untuk mewujudkan kepeloporan penemuan dan pengembangan IPTEKS sejalan dengan pencerdasan bangsa melalui penumbuhan pakar-pakar dan kepakaran baru di Fakultas Pertanian dan Indonesia khususnya serta di dunia Internasional pada umumnya. Di dalam kurun waktu , secara bertahap, hasil-hasil Penelitian Dasar maupun Terapan yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian diupayakan untuk dipublikasikan di dalam jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional yang masuk dalam daftar on-line Scopus atau sejenisnya. Penelitian yang dikembangkan Fakultas Pertanian diarahkan untuk penelitian yang melekat dalam program pendidikan Sarjana, Magister, dan Doktor (skripsi, tesis dan desertasi) serta penelitian yang ditentukan, dirancang, dilaksanakan dan dibiayai oleh Faperta atau kerjasama dengan mitra Fakultas Pertanian. Bentuk penelitian tersebut selain diupayakan untuk meningkatkan kemampuan dan kematangan lulusan Fakultas Pertanian, tetapi juga menjadi ukuran bagi peningkatan mutu pendidikan di Fakultas Pertanian. Di dalam kurun waktu , hasil-hasil penelitian mahasiswa, secara bertahap, harus dipublikasikan secara on-line dalam repository Faperta atau Unpad. Arah penelitian yang akan dikembangkan Fakultas Pertanian meliputi tiga topik bahasan utama yaitu pangan, energi dan lingkungan/ kesehatan. Melaui tiga topic utama payung penelitian Institusi Fakultas Pertanian ini, diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan 5

8 IPTEKS dan masyarakat. Untuk itu, di dalam kurun waktu , akan diperkuat payung penelitian tiap laboratorium dan dosen yang ada. Di dalam kurun waktu ini pula, secara bertahap, akan diupayakan agar jumlah dana yang disediakan oleh Fakultas Pertanian untuk Penelitian Institusi dapat terus ditingkatkan melalui strategi peningkatan kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri Kebijakan Mutu di Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat Sejalan dengan visi Fakultas Pertanian yaitu Menjadi Fakultas Unggul dalam Penyelenggaraan Pendidikan Pertanian Kelas Dunia pada tahun 2026, serta untuk menjalankan misinya, yaitu: i) menyelenggarakan pendidikan pertanian yang berkualitas dan akuntabel; ii) menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ramah lingkungan; iii) mengembangkan kerjasama dan iv) membangun citra pertanian/agribisnis sebagai sektor unggulan yang berdaya saing, maka program pengabdian kepada masyarakat Faperta hendaknya dapat memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan masyarakat melalui kegiatan tridharma perguruan tinggi yang inovatif, bermutu dan tanggap terhadap perkembangan lokal, regional dan global. Faperta selain berkiprah di dalam dharma pendidikan dan dharma penelitian, harus pula memberikan layanan pengabdian Kepada Masyarakat. Layanan pengabdian Faperta dapat berbentuk program dan kegiatan pengabdian serta pemberdayaan masyarakat, maupun program dan kegiatan layanan kepakaran professional. Layanan pengabdian Fakultas Pertanian diupayakan untuk bertumpu pada kompetensi dan hasil-hasil penelitian yang dikembangkan di Fakultas Pertanian. Demikian pula, Layanan pengabdian Fakultas Pertanian harus memperkaya dan melengkapi program-program akademik lain, khususnya pendidikan dan penelitian. Secara khusus, fungsi pembangunan dan pelayanan kepakaran diemban oleh kelompok-kelompok keahlian/ keilmuan yang memiliki akar keilmuan serta platform keahlian yang jelas serta memiliki keterkaitan dan prospek yang sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan budaya bangsa. Di dalam kurun waktu , Layanan Pengabdian Fakultas Pertanian secara bertahap akan ditingkatkan baik mutu, jumlah, maupun intensitasnya. Unit-unit lingkungan Fakultas Pertanian, mulai dari Kelompok-kelompok Keahlian, Fakultas/ Pascasarjana dan Satuan Usaha Komersial (SUK) akan didorong untuk mengembangkan bentuk-bentuk dan paket-paket layanan pengabdian yang meningkatkan kontribusi Fakultas Pertanian dalam menyelesaikan masalah-masalah aktual yang dihadapi masyarakat. Sebagai bentuk dari 6

9 akuntabilitas institusi, dampak layanan pengabdian Fakultas Pertanian dapat ditingkatkan secara terus menerus Kebijakan Mutu di Bidang Pengembangan Manajemen dan Sumberdaya Manusia Pencapaian visi Fakultas Pertanian melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang bermutu, mengharuskan adanya pengembangan sumberdaya manusia yang terarah dan terencana. Pengembangan sumber daya harus mengacu kepada platform dan rencana pengembagan pada tiap-tiap kurun waktu tertentu. Dalam upaya peningkatan kualifikasi dosen, dilakukan langkah-langkah strategis untuk peningkatan jabatan akademik dosen untuk mengemban tugas dan kewajiban akademik. Di dalam kurun waktu , prosentase dosen yang berkualifikasi doktor harus terus ditingkatkan persentasenya. Secara bertahap, dosen yang belum berkualifikasi doktor akan difasilitasi untuk mengikuti program doktor di perguruan tinggi luar negeri. Untuk itu peningkatan kerjasama kesepahaman dengan universitas luar negeri harus terus ditingkatkan dalam upaya peningkatan jumlah dosen Faperta yang sekolah di perguruan tinggi luar negeri. Selain itu secara bertahap, Fakultas Pertanian akan memantau perkembangan karir akademik dosen dan menyelaraskannya dengan rencana peningkatan mutu akademik Fakultas Pertanian. Secara khusus, dosen-dosen yang memenuhi persyaratan akan didorong dan dipromosikan pada jenjang akademik yang lebih tinggi. Untuk mengembangkan kepakaran dan jejaring penelitiannya, dosen akan difasilitasi dalam berbagai bentuk kegiatan penelitian bersama dengan institusi mitra (joint research atau research collaboration) dan dalam kesertaan program sabbatical leave perguruan tinggi luar negeri yang disesuaikan dengan rencana, kriteria dan kebutuhan pengembangan Fakultas Pertanian. Selain dukungan dari dosen yang berkualifikasi, kompeten dan bermutu, Fakultas Pertanian juga sangat membutuhkan dukungan dari pegawai pendidikan yang kompeten dan bermutu. Karena itu, secara bertahap, kinerja dosen dan tenaga kependidikan akan dipantau dan selanjutnya ditingkatkan melalui pelatihan, peningkatan kualifikasi dan profesionalisme, serta penataan penugasan. Sistem pemantauan kinerja dosen dan tenaga pendidikan terus disempurnakan sehingga benar-benar dapat meningkatkan motivasi dan mutu kerjanya. Selain itu, sistem penghargaan di Fakultas Pertanian akan terus dikembangkan dengan berbasis pada kinerja. Dalam menjalankan aktivitas akademik yang menjadi kegiatan utamanya (core business), Fakultas Pertanian memerlukan dukungan sistem manajemen dan administrasi yang handal, karena itu di dalam kurun waktu , unit-unit kerja Fakultas Pertanian secara bertahap 7

10 akan diintegrasikan menjadi bagian dari system Layanan Manajemen Fakultas Pertanian yang mampu mendukung, terselenggaranya aktivitas Fakultas Pertanian yang bermutu dan akuntabel. Sistem ini menempatkan kepuasan pengguna (customer satisfaction) dan akuntabilitas sebagai prioritas utama. Sistem Layanan Manajemen Fakultas Pertanian di atas mensyaratkan adanya sistem perencanaan kegiatan dan anggaran yang bertumpu pada hasil evaluasi capaian mutu serta target mutu yang akan dicapai oleh Fakultas Pertanian. Perencanaan haruslah diupayakan agar layak dan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, tepat sasaran, tepat spesifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk meningkatkan tingkat kepuasan pengguna, system Layanan Manajemen Fakultas Pertanian haruslah ramah, terintegrasi, akurat dan tepat waktu. Masing-masing unit dalam system Layanan Manajemen Fakultas Pertanian, sekurang-kurangnya harus memiliki meja pelayanan (help desk), sistem informasi berbasis teknologi informasi (TI), serta mekanisme untuk menangani keluhan (complaint handling). Selanjutnya untuk meningkatkan akuntabilitas sistem Layanan Manajemen Fakultas Pertanian, setiap unit kerja di dalam sistem tersebut hendaknya menggunakan Kebijakan Mutu Fakultas Pertanian 2012 ini sebagai rujukan dan pengendali utama dalam melakukan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan kegiatan, pemantauan, dan evaluasi serta dalam mengatur pemanfaatan sumber daya yang diperlukan. Secara berkala, masing-masing unit kerja akan menjalani proses monitoring, assessment, and evaluation terhadap kinerja pencapaian mutunya secara internal maupun eksternal Kebijakan Mutu di Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Mengacu pada Harkat Pendidikan di Unpad dan Faperta, yang menghendaki agar lulusan Fakultas Pertanian memiliki pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan, mandiri, sungguh-sungguh dalam menjunjung etika berprofesi dan etika bermasyarakat, maka program dan kegiatan kemahasiswaan di Fakultas Pertanian, pada dasarnya, adalah bagian yang integral dari proses pendidikan. Program dan kegiatan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian mengacu kepada program kemahasiswaan Unpad diarahkan pada empat hal utama, masing-masing: 1. Pemenuhan layanan kesejahteraan mahasiswa, 2. Penguatan kemampuan akademik dan keprofesian mahasiswa, 3. Pengembangan diri, bakat dan kepribadian mahasiswa, serta 4. Panduan karier mahasiswa. Sebagai bagian dari masyarakat akademik di Fakultas Pertanian, mahasiswa berperan aktif secara bertanggungjawab di dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi program dan kegiatan kemahasiswaan di Faperta. 8

11 Program dan kegiatan Kemahasiswaan di Fakultas Pertanian dikoordinasikan oleh Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Di dalam kurun waktu , program dan kegiatan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian secara bertahap akan dilaksanakan secara terintegrasi dengan semua program akademik yang ada. Kegiatan kemahasiswaan harus merupakan satu kesatuan dalam proses pembelajaran yang ada. Program dan kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan untuk mewujudkan terjadinya. 1. Peningkatan mutu pelayanan kemahasiswaan, 2. Peningkatan prestasi akademik dan keprofesian mahasiswa Fakultas Pertanian, 3. Peningkatan prestasi mahasiswa Fakultas Pertanian di ajang kompetisi dan perlombaan baik di tingkat nasional maupun internasional, serta 4. peningkatan daya saing lulusan Fakultas Pertanian baik dalam mendapatkan pekerjaan, melanjutkan studi, serta memulai usaha mandiri. Memperkenalkan calon lulusan kepada dunia kerja, secara sistematis dengan mengumpulkan informasi tertulis dari stakeholders mengundang dan menyediakan wadah seperti pusat ketenagakerjaan. Survey pengguna, melaksanakan secara terprogram untuk keperluan manajemen dan pelaksanaannya sesuai rencana. Pemanfaatan umpan balik sebaiknya dilakukan untuk perbaikan kualitas direncanakan dan merupakan bagian dari suatu sistem. Rata-rata penyelesaian tugas akhir skripsi dari lulusan pada tiga tahun terakhir jika dalam kurikulum dijadwalkan selesai dalam satu atau dua semester maka penilaiannya disesuaikan dengan waktu yang dihabiskan. Keberadaan karya mahasiswa tertata dengan rapi baik di program studi maupun di tingkat institusi dan tercatat secara baik pada katalog. Mutu karya mahasiswa rata-rata cukup baik atau sangat baik Kebijakan Mutu di Bidang Prasarana dan Sarana Infrastruktur perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan, serta kesehatan lingkungan. Pengembangan infrastruktur fasilitas harus dituangkan dalam rencana induk (master plan), yang meliputi gedung dan laboratorium dan direncanakan secara sistematis, selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola aset tersebut, agar dapat optimum dalam mendukung pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu : a) Inventarisasi lahan;b) Inventarisasi gedung beserta semua ruang dan kegunaan ruang (kelas, laboratorium, administrasi, dan sebagainya). Penting untuk pengembangan mutu dan efisiensi perguruan tinggi adalah bila dibuat Sistem Informasi Lahan dan Bangunan (SILB). Format sistem informasi ini dapat 9

12 didasarkan pada keterkaitan lahan dan bangunan dengan unsur lokasi atau unsur yang menunjukkan letak objek terhadap suatu referensi spasial tertentu. Sistem informasi lahan dan bangunan dapat dikembangkan dengan pendekatan Geographic Information System (GIS), sehingga data lahan dan bangunan dikelola dalam basis data spasial dan basis data atribut. SILB biasanya memuat data seperti data dasar lahan yang berisi informasi tentang data dasar lahan yang berisi informasi tentang data yuridis/ legal, data penggunaan lahan, data bangunan (kondisi fisik dan penggunaan), data ruang (kegunaan dan frekuensi penggunaannya, dan lain seagainya). Ruang kelas dan laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan yang cukup untuk melaksanakan kurikulum, termasuk bahan dan teknologi informasi yang memadai. Perlu disediakan papan tulis, white board, slide projector dan pengeras suara. Peralatan teknologi pendidikan yang up to date dan terdistribusi secara efektif, sehingga mudah diakses oleh pengguna. Pengadaan alat yang dimaksud adalah alat untuk proses perkuliahan dan praktikum di laboratorium. Peralatan untuk proses pembelajaran termasuk alat-alat yang ditentukan dalam standar akademik perguruan tinggi, yaitu peralatan dasar seperti papan tulis, white board, slide projector, pengeras suara, sampai peralatan teknologi pendidikan mutakhir, seperti viewer dan komputer dalam kelas yang dapat dipakai untuk mengakses internet. Makin banyak ruang kelas yang mempergunakan peralatan canggih ini relatif makin baik kualitas proses pembelajaran. Praktek baik dalam perawatan dan perbaikan alat pada umumnya adalah: - Dibentuk organisasi pada tingkat perguruan tinggi, fakultas dan jurusan yang bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan alat. - Disusun tatalaksana (standard operation procedure, manual prosedur) - perawatan dan perbaikan alat. - Dalam rencana kegiatan dan anggaran tahunan (RKAT) dianggarkan dana untuk perawatan dan perbaikan alat. - Keterampilan teknisi laboratorium ditingkatkan dengan pelatihan dalam merawat dan memperbaiki alat. Ketersediaan pustaka yang relevan, jenis pustaka yang tersedia, CD-ROM, jurnal, buletin, buku teks, brosur, peta, foto udara, citra satelit, majalah, jurnal ilmiah, poster, lembar informasi, internet, intranet, disertasi, tesis dan skripsi. Ada atau tidak ada perpustakaan diluar perguruan tinggi yang dapat diakses dan juga pemanfaatan Internet. 10

13 2.7. Kebijakan Mutu di Bidang Kerjasama Peningkatan kerjasama fakultas dengan institusi lain harus selalu berdampak kepada peningkatan kualitas akademik dan pembelajaran di Faperta Unpad. Dalam periode peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri akan terus ditingkatkan. Dampak dari kerjasama ini harus dapat meningkatkan jumlah tulisan dosen Faperta di jurnal jurnal bereputasi Internasional, meningkatkan jumlah pertukaran staf pengajar dan peningkatan pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi di luar negeri. Melalui kerjasama ini kemampuan dosen melalui tugas belajar, jumlah pengiriman dalam tiga tahun terakhir dalam bidang yang relevan atau bidang yang utama. Upaya memperluas jaringan kerjasama dalam jumlah yang banyak harus berdampak baik terhadap citra maupun proses pembelajaran di Faperta Unpad serta mencakup semua dharma, lokal /regional /nasional /internasional. 11

14 III. STANDAR MUTU 3.1. Gambaran Umum Standar Mutu Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga konsumen, produsen dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Dengan demikian, penjaminan mutu Perguruan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Untuk itu, Perguruan Tinggi (PT) memilih dan menetapkan sendiri standar pendidikan tinggi untuk setiap satuan pendidikan. Pemilihan dan penetapan standar itu dilakukan dalam sejumlah aspek yang disebut butir-butir mutu. Standar dibutuhkan oleh PT sebagai acauan dasar dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misinya. Acuan dasar tersebut antara lain meliputi kriteria dan kriteria minimal dari berbagai aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi. Standar mutu dimaksudkan untuk memacu PT agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan yang bermutu dan sebagai perangkat untuk mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan tugas pokoknya. Standar mutu juga merupakan kompetensi/ kualitas minimum yang dituntut dari lulusan/pt terkait, yang dapat diukur dan dapat diuraikan menjadi parameter dan indikator. Dalam siklus peningkatan mutu yang berkelanjutan, standar mutu perlu dievaluasi dan direvisi/ ditingkatkan melalui benchmarking secara berkelanjutan. Standar mutu yang ditetapkan oleh pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) diatur seminimal mungkin untuk memberikan keleluasaan kepada masing masing satuan pendidikan dan PT untuk mengembangkan mutu layanannya sesuai dengan program studi dan keahlian masing masing. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SNP) Bab IX Pasal 35 dan PP No 19 tahun 2005 tentang SNP Bab II Pasal 2 hanya menetapkan 8 lingkup standar nasional pendidikan. Namun dinyatakan juga bahwa SNP disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Berarti PT wajib menambah lingkup standar mutu agar dapat meningkatkan kualitasnya dan meningkatkan daya saing bangsa Lingkup Standar Mutu PT memilih dan menetapkan sendiri standar mutu pendidikan tinggi untuk setiap 12

15 kegiatannya. Pemilihan dan penetapan standar mutu itu, dilakukan dalam sejumlah aspek yang disebut butir mutu. Beberapa lingkup standar mutu yang dapat dirujuk oleh PT, seperti SNP, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Badan Akreditasi Nasional (BAN) maupun ASEAN University Network Quality Assurance (AUN-QA). Setiap lingkup standar mutu tersebut tidak banyak berbeda satu dengan lainnya karena masih mencakup aspek-aspek kegiatan pendidikan tinggi Mekanisme Penetapan Standar Mutu Banyak cara yang dapat dilakukan serta rujukan yang bisa digunakan; namun pilihan tersebut harus sesuai dengan karakteristik dari PT tersebut. Standar mutu dapat dirumuskan dan ditetapkan dengan meramu visi perguruan tinggi (secara deduktif) dan kebutuhan stakeholders (secara induktif). Standar mutu rumusannya harus spesifik dan terukur yaitu mengandung unsur ABCD (Audience, Behavior, Competence, Degree). Jumlah butir standar dalam setiap jenis standar mutu ditentukan oleh perguruan tinggi/ program studi, sesuai dengan visi, kebutuhan stakeholders serta urgensi dan kemampuan perguruan tinggi/program studi yang 13

16 bersangkutan. Pengembangan standar mutu bukan merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan sekali langsung jadi, tetapi memerlukan kajian berulang kali sebelum menjadi standar mutu yang benar-benar menjadi acuan bagi setiap proses dalam PT. Praktik Baik Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (2005), mekanisme penetapan standar mutu pada dasarnya mengikuti tahaptahap berikut: a. Tahap-tahap mekanisme penetapan standar mutu 1) Tim dibentuk sesuai dengan jenis standar mutu yang akan disusun, PT atau satuan pendidikan membentuk tim yang beranggotakan antara lain unsur pimpinan, unsur dosen, staf penunjang, dan profesional, dunia usaha, yang disetujui oleh segenap anggota satuan pendidikan. 2) Analisis kebutuhan standar mutu diperlukan oleh PT yang belum mempunyai standar. Analisis akan sangat bermanfaat dalam menentukan ruang lingkup, jenis dan jumlah butir standar yang dibutuhkan. Untuk PT yang telah memiliki standar mutu, penilaian kebutuhan ini dilakukan sebagai bagian dari tindak lanjut atas hasil evaluasi terhadap penerapan standar. Misalnya untuk merumuskan standar kurikulum, Tim yang dibentuk dapat diketuai oleh Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi, beranggotakan dosen dosen terkait dan dibantu oleh tenaga kependidikan, wakil organisasi profesi, dunia usaha, dan pemakai lulusan lainnya. 3) Standar dirumuskan berdasarkan peraturan terkait yang ada, hasil evaluasi diri tentang kinerja yang sedang berjalan, masukan dari stakeholders, dan hasil studi pelacakan (kalau diperlukan). 4) Alternatif standar dianalisis dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan PT/ satuan pendidikan, membandingkan dengan standar yang telah ada, ataupun benchmarking ke luar PT. Standar ditetapkan dengan meramu visi program studi dengan kebutuhan stakeholders. 5) Sebelum disahkan, konsep standar mutu disosialisasikan kepada seluruh sivitas akademika, umpan balik (apabila ada) dan perumusan ulang oleh tim. Standar mutu perlu disahkan oleh pimpinan satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing masing PT. b. Contoh panduan penyusunan visi pendidikan 1) Visi seharusnya merupakan cita-cita yang dapat memberikan inspirasi bagi segenap pihak yang berkepentingan untuk bertindak. 14

17 2) Visi seharusnya memuat tujuan, jangka waktu, dan ruang lingkup kerja yang khas dari unit kerja. 3) Visi seharusnya dirumuskan bersama oleh pimpinan dengan memperhatikan masukan masukan dari stakeholders dan disahkan oleh senat universitas/fakultas/rapat jurusan. 4) Visi seharusnya ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan ipteks dan masyarakat. c. Contoh panduan penyusunan misi pendidikan 1) Misi seharusnya memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuantujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu. 2) Misi seharusnya mengandung pokok pokok bentuk kegiatan utama yang dapat menjadi landasan hubungan kerja serta pengalokasian sumberdaya ke segenap pihak yang berkepentingan. 3) Misi seharusnya menunjukkan ruang lingkup pasar dan geografis yang menjadi sasaran. 4) Misi seharusnya memuat pernyataan yang berkaitan dengan kebijakan unit kerja. 5) Misi seharusnya memberi keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan satuan lembaga yang terlibat. 6) Misi seharusnya menjadi tolok ukur dalam evaluasi di seluruh unit kerja. 7) Misi seluruh unit kerja seharusnya direvisi secara berkala sesuai dengan perkembangan ipteks dan kebutuhan masyarakat. d. Contoh Panduan Penyusunan Tujuan Pendidikan 1) Tujuan pendidikan seharusnya disusun selaras dengan visi dan misi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memilki kompetensi sesuai dengan jenjang pendidikan. 2) Tujuan pendidikan seharusnya disosialisasikan kepada dosen, mahasiswa dan stakeholders. 3) Tujuan pendidikan seharusnya disusun bersama oleh pimpinan dengan memperhatikan masukan-masukan stakeholders. 4) Tujuan pendidikan seharusnya dievaluasi secara berkala di seluruh unit kerja. 5) Tujuan pendidikan seluruh unit kerja seharusnya direvisi secara berkala sesuai dengan perkembangan ipteks dan kebutuhan masyarakat. 15

18 IV. PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU Proses penjaminan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa mutu yang dijanjikan dapat terpenuhi melainkan juga meliputi usaha peningkatan mutu berkelanjutan melalui kegiatan, monitoring dan evaluasi (monev), evaluasi diri, audit, dan benchmarking. Siklus penjaminan mutu dimulai dengan penetapan standar mutu yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan selanjutnya standar ini dilaksanakan dengan upaya semaksimal mungkin agar dapat terpenuhi. Untuk melihat kemajuan pelaksanaan standar tadi dan untuk memastikan bahwa arah pelaksanaan ini sesuai dengan rencana, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi Evaluasi diri dilakukan terutama untuk melihat kekuatan dan kelemahan satuan pendidikan kaitannya dengan upaya pemenuhan standar. Tahapan selanjutnya adalah Audit Mutu Akademik Internal untuk melihat kepatuhan terhadap standar mutu yang telah ditetapkan. Hasil-hasil yang diperoleh dari tahapan monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, dan audit mutu internal serta ditambah dengan masukan dari seluruh stakeholders, digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan mutu. Peningkatan mutu dikelompokkan dengan peningkatan mutu untuk mencapai standar mutu yang ditetapkan dan peningkatan mutu dalam konteks peningkatan standar mutu yang telah dicapai melalui benchmarking. Apabila hasil evaluasi diri dan audit menunjukkan bahwa standar mutu yang telah ditetapkan belum tercapai, maka harus segera dilakukan tindakan perbaikan untuk mencapai standar tersebut. Sebaliknya apabila hasil evaluasi diri dan audit menyatakan bahwa standar mutu yang ditetapkan telah tercapai, maka pada proses perencanaan berikutnya standar mutu tersebut ditingkatkan melalui benchmarking adalah upaya pembandingan standar baik antar bagian internal organisasi maupun dengan standar eksternal secara berkelanjutan dengan tujuan untuk peningkatan mutu. Tujuan peningkatan mutu adalah untuk pencapaian standar mutu yang telah ditetapkan bagi satuan pendidikan yang belum memenuhi standar tersebut, sedangkan bagi satuan pendidikan yang telah memenuhi standar mutu, peningkatan mutu bertujuan untuk peningkatan standar baru, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dalam rangka pemuasan stakeholders Benchmarking Benchmarking adalah pendekatan yang secara terus menerus mengukur dan membandingkan produk barang dan jasa, dan proses-proses dan praktik-praktiknya terhadap standar ketat yang ditetapkan oleh para pesaing atau mereka yang dianggap unggul dalam 16

19 bidang tersebut. Dengan melakukan atau melalui benchmarking suatu organisasi dapat mengetahui telah seberapa jauh mereka dibandingkan dengan yang terbaiknya. Benchmarking adalah suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam suatu periode tertentu. Benchmarking dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok, organisasi ataupun lembaga. Benchmarking dapat diartikan sebagai uji standar mutu. Maksudnya adalah menguji atau membandingkan standar mutu yang telah ditetapkan terhadap standar mutu pihak lain, sehingga juga muncul istilah rujukmutu. Secara umum benchmarking digunakan untuk mengatur dan meningkatkan kualitas pendidikan dan standar akademik. Benchmarking dapat merupakan perbandingan antara proses dan sistem yang telah dirancang tersebut dengan fungsi pendidikan tinggi yang harus dilaksanakan semua PT. Dalam banyak cara dan bentuk, bahkan mungkin tanpa disadarinya, banyak lembaga pendidikan terutama pendidikan tinggi telah senantiasa bergelut dengan benchmarking. Mereka senantiasa telah membandingkan diri mereka dengan kolega dan PT lain, disertai pengharapan peningkatan pada jumlah mahasiswa yang diterima, dana yang diterima, nilai akreditasi dan prestise. Perguruan tinggi sebenarnya telah lama memiliki tradisi knowledge-sharing (berbagi pengetahuan) yang direalisasikan melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seminar, publikasi mailing-list, dan kegiatan bersama lainnya. Benchmarking sebenamya bukanlah barang baru, karena kenyataannya selama ini sudah dijalankan, mungkin istilahnya saja yang baru muncul belakangan ini. Benchmarking bukanlah meng-copy atau menjiplak. Ini adalah proses mempelajari, mengamati orang lain atau organisasi lain dan mengadaptasi praktik-praktik baik mereka untuk dapat diterapkan dalam organisasi sendiri. Lebih daripada sekedar penetapan tujuan, benchmarking dipergunakan untuk memahami proses yang dipakai untuk mencapai hasil-hasil yang terbaik tersebut. Benchmarking harus melibatkan penelitian dan pemahaman tentang prosedur kerja internal, dan mencari "praktik terbaik" pada organisasi atau lembaga lain, kemudian mencocokkannya dengan yang telah diidentifikasi dan dan akhirnya mengadaptasi praktikpraktik itu dalam organisasinya sendiri untuk meningkatkan kinerjanya. Pada dasarnya, benchmarking adalah suatu cara belajar dari orang lain secara sistematis, dan mengubah apa yang kita kerjakan. Tiga pertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh proses benchmarking adalah : 1) seberapa baik kondisi kita sekarang (Evaluasi Diri), 2) harus menjadi seberapa baik(target), 3) bagaimana cara untuk mencapai yang baik tersebut (Rencana Tindakan). 17

20 Proses Benchmarking Proses benchmarking biasanya terdiri dan enam langkah yaitu: a. Menentukan Apa yang Akan Di-benchmark. Hampir segala hal dapat di-benchmark: suatu proses lama yang memerlukan perbaikan; suatu permasalahan yang memerlukan solusi; suatu perancangan proses baru; suatu proses yang upaya-upaya perbaikannya selama ini belum berhasil. Perlu dibentuk suatu Tim Peningkatan Mutu yang akan menyelidiki proses dan permasalahannya. Tim ini akan mendefinisikan proses yang menjadi target, batasbatasnya, operasi-operasi yang dicakup, urutan dan masukan (input) serta keluarannya (output). b. Menentukan Apa yang Akan Diukur. Ukuran atau standar yang dipilih untuk dilakukan benchmark-nya harus yang paling kritis dan besar kontribusinya terhadap perbaikan dan peningkatan mutu. Tim yang bertugas me-review elemen-elemen dalam proses dalam suatu bagan alir dan melakukan diskusi tentang ukuran dan standar yang menjadi fokus. c. Menentukan kepada Siapa akan Dilakukan Benchmark. Tim Peningkatan Mutu harus menentukan organisasi yang akan menjadi tujuan benchmarking. Pertimbangan yang perlu adalah tentunya memilih organisasi lain tersebut yang memang dipandang mempunyai reputasi baik bahkan terbaik dalam kategori ini. d. Pengumpulan Data Kunjungan. Tim Peningkatan Mutu mengumpulkan data tentang ukuran dan standar yang telah dipilih terhadap organisasi yang akan di-benchmark. Pencarian informasi ini dapat dimulai dengan yang telah dipublikasikan: misalkan hasilhasil studi, survei pasar, survei pelanggan, jurnal, majalah dan lain-lain. Barangkali juga ada lembaga yang menyediakan bank data tentang benchmarking untuk beberapa aspek dan kategori tertentu. Tim dapat juga merancang dan mengirimkan kuesioner kepada lembaga yang akan di-benchmark, baik itu merupakan satu-satunya cara mendapatkan data dan informasi atau sebagai pendahuluan sebelum nantinya dilakukan kunjungan langsung. Pada saat kunjungan langsung (site visit), tim benchmarking mengamati proses yang menggunakan ukuran dan standar yang berkaitan dengan data internal yang telah diidentifikasi dan dikumpulkan sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika ada beberapa obyek atau proses yang dikunjungi sehingga informasi yang didapat akan lebih lengkap. Asumsi yang perlu diketahui adalah bahwa organisasi organisasi atau lembaga yang dikunjungi sehingga informasi yang didapat akan lebih lengkap. Asumsi yang perlu diketahui adalah bahwa organisasi atau lembaga yang dikunjungi 18

21 mempunyai keinginan yang sama untuk mendapatkan informasi yang sejenis dari lembaga yang mengunjunginya yaitu adanya keinginan timbal balik untuk saling mem-benchmark. Para pelaku benchmarking telah dapat menyimpulkan bahwa kunjungan 1angsung kepada organisasi dengan praktik terbaik dapat menghasiikan pandangan dan pemahaman yang jauh lebih dalam dibandingkan dengan cara-cara pengumpulan data yang manapun. Kunjungan ini memungkinkan kita untuk secara langsung berhubungan dengan pemilik proses yaitu orang-orang yang benar-benar menjalankan atau mengelola proses tersebut. e. Analisis Data. Tim Peningkatan Mutu membandingkan data yang diperoleh dari proses yang di-benchmark dengan data proses yang dimiliki (internal) untuk menentukan adanya kesenjangan (gap), dan juga perlu membandingkan situasi kualitatif misalnya tentang sistem, prosedur, organisasi dan sikap. Tim mengindentifikasi mengapa terjadi kesenjangan (perbedaan) dan apa saja yang dapat dipelajari dari situasi ini. Satu hal yang sangat penting adalah menghindari sikap penolakan; jika memang ada perbedaan yang nyata maka kenyataan itu harus dapat diterima dan kemudian disadari bahwa harus ada hal-hal yang dipebaiki. f. Merumuskan Tujuan dan Rencana Tindakan. Tim Peningkatan Mutumenentukan target perbaikan terhadap proses. Target-target ini harus dapat dicapai dan realistis dalam pengertian waktu, sumber daya, dan kemampuan yang ada saat ini; juga sebaiknya terukur, spesifik, dan didukung oleh manajemen dan orang-orang yang bekerja proses tersebut. Kemudian tim dapat diperluas dengan melibatkan multidisiplin yang akan memecahkan persoalan dan mengembangkan suatu rencana untuk memantapkan tindakan spesifik yang akan diambil, tahapan-tahapan waktunya, dan siapa-siapa yang harus bertanggungjawab. Hasil ini akan diserahkan kepada para pelaksana penjaminan mutu (executive) untuk kemudian memantau kemajuan dan mengidentifikasi persoalan-persoalan yang timbul. Ukuran dan standar dievaluasi secara bertahap, barangkali diperlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap rencana untuk dapat mengatasi halangan dan persoalan yang muncul. Juga para pelaksana memerlukan umpan balik dari mereka yang berkepentingan terhadap proses dan hasilnya (stakeholders). Kesenjangan standar mungkin saja tidak dapat dihilangkan karena target organisasi terus saja berkembang dan memperbaiki diri. Yang lebih penting dari semata-mata mengejar kesenjangan adalah menjadikan benchmarking sebagai suatu kebiasaan, yang akan mendorong untuk terus memperbaiki diri. Jika perlu bahkan dapat dibuat atau dibentuk suatu departemen atau divisi tersendiri yang bertanggung jawab melaksanakan benchmarking secara berkelanjutan. 19

22 Proses benchmarking ini mempunyai banyak keuntungan. Benchmarking mendorong terciptanya suatu budaya perbaikan terus menerus, menghargai orang lain dan prestasinya dan membangun indera dan intuisi akan pentingnya perbaikan yang dijalankan terus menerus tersebut. Jika suatu jaringan dan kemitraan dalam benckmarking telah terbentuk maka berbagai praktik baik dan terbaik dapat saling dibagi di antara mereka. Benchmarking dapat dilakukan secara: 1) Internal benchmarking, dilakukan di dalam lingkup perguruan tinggi itu sendiri. Bisa dilakukan internal benchmarking antar program studi dalam satu fakultas atau antar unit atau fakultas dalam satu PT itu sendiri. Dalam kenyataan pasti bisa diperbandingkan standar antar mereka atau untuk memperbandingkan standar kualitas yang dipakai. 2) External benchmarking dilakukan dengan benchmarking terhadap lembaga atau PT lain, baik yang menyangkut satu program studi tertentu ataupun satu unit atau fakultas tertentu, baik di dalam maupun di luar negeri. Benchmarking yang sebenamya akan mendorong kita untuk melihat jauh ke dalam proses-proses di pesaing kita (atau sejawat kita) yang barangkali diimplementasikan dengan debih baik dan terbukti memberikan kualitas hasil atau keluaran yang lebih baik. Juga benchmarking ini dapat membantu untuk mendapatkan "jalan pintas" untuk mencapai tujuan (target) dengan meniru maka banyak hal dapat dihemat, antara lain kita dapat lebih mempersingkat proses pembelajaran (learning process), mengurangi kemungkinan kegagalan karena bisa belajar dari kegagalan dan kesalahan orang lain. Hasil dari proses benchmarking : 1) Proses atau prosedur yang baru untuk standar atau target yang tetap/lama: Situasi ini dapat terjadi apabila target atau standar yang telah ditetapkan temyata sulit untuk dicapai atau proses/metodenya gagal untuk mencapai standar tersebut. 2) Standar baru yang lebih baik: Keadaan ini dapat terjadi dalam upaya meningkatkan mutu dengan memperbaiki atau meningkatkan standar yang telah tercapai 3) Proses atau prosedur baru dan standar baru : Hal ini dapat terjadi saat belum pernah dibuat standar atau prosedur sebelumnya jadi baru. 20

23 Gambar 1. Langkah-langkah dalam Siklus Benchmarking 4.2. Prosedur Peningkatan Mutu Di dalam siklus penjaminan mutu terdapat tahapan ketika satuan pendidikan harus melakukan peningkatan mutu. Tahapan peningkatan mutu ini didahului dengan kegiatan monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, dan audit mutu akademik internal. Dalam hal standar mutu yang ditetapkan telah dicapai, peningkatan mutu dilakukan dengan penetapan standar baru melalui proses benchmarking Penetapan Standar Baru melalui Benchmarking Penetapan standar baru perlu dilakukan dalam rangka peningkatan mutu satuan pendidikan setelah dipenuhinya standar mutu lama. Penetapan standar mutu baru ini salah satunya dapat dilakukan melalui proses benchmarking. Benchmarking tidak hanya sekedar memindahkan sistem mutu satuan pendidikan benchmark ke satuan pendidikan yang melakukan benchmarking, tetapi masih perlu dilakukan penyesuaian, penyempurnaan, dan kiat untuk berbeda. 21

24 Gambar 2. Siklus Peningkatan Mutu Berkelanjutan (Peningkatan Mutu, DIKTI, 2002) Prosedur Peningkatan Mutu Kegiatan Peningkatan mutu dalam suatu siklus dimulai dengan pembentukan tim peningkatan mutu oleh satuan pendidikan atau dapat juga menugaskan salah satu komponen dalam struktur organisasai penjaminan mutu yang ada. Tim bertugas untuk menyusun rekomendasi peningkatan mutu yang diajukan kepada pengelola satuan pendidikan. Rekomendasi peningkatan mutu disusun berdasarkan hasil laporan monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, dan audit mutu baik internal maupun eksternal serta memperhatikan masukan dari seluruh stakeholders. Rekomendasi ini berupa usulan tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola satuan pendidikan untuk mencapai standar mutu yang telah ditetapkan atau usulan standar mutu baru (hasil benchmarking) yang lebih tinggi daripada standar yang telah dicapai. Proses Benchmarking yang dilakukan oleh Tim Peningkatan Mutu 1) Pimpinan satuan pendidikan membentuk tim peningkatan mutu (ad-hoc) atau menugaskan salah satu komponen struktur organisasi penjaminan mutu yang ada dengan menerbitkan SK. 2) Tim peningkatan mutu mengumpulkan data laboran monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, audit mutu, dan masukan dari stakeholders. 22

25 3) Tim peningkatan mutu menganalisis data laporan monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, audit mutu, dan masukan dari stakeholders serta melakukan benchmarking. 4) Tim peningkatan mutu merumuskan rekomendasi tindakan peningkatan mutu. 5) Tim Peningkatan Mutu menyerahkan rekomendasi kepada pengelola satuan pendidikan. 6) Pengelola satuan pendidikan membubarkan tim peningkatan mutu. 7) Pengelola satuan pendidikan melakukan peningkatan mutu dengan mempertimbangkan rekomendasi tim peningkatan mutu. 23

26 V. MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL Monitoring dan evaluasi di Fakultas Pertanian dikoordinasikan oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Fakultas Pertanian yang merupakan salah satu tugas SPM, yaitu bidang monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pengawalan dan pengendalian aktivitas atau kegiatan satuan pendidikan untuk pemenuhan standar yang ditetapkan telah dilaksanakan, dipenuhi, dievaluasi, dan ditingkatkan. kegiatan Monevin ini dilakukan bukan untuk mencari-cari kesalahan melainkan untuk melihat penyimpangan (kekurangsesuaian pelaksanaan dengan perencanaan yang telah ditetapkan) dan memikirkan bagaimana tindakan perbaikannya, serta pengembangannya. Kegiatan monitoring dilakukan sebagai tindakan untuk a) untuk mencari ketidaksesuaian, mempelajarinya, dan mencari solusi terbaik berupa tindak perbaikan, b) untuk menjamin bahwa proses yang dilakukan oleh universitas/ fakultas/ pascasarjana/ lembaga/ jurusan/ program studi telah dilaksanakan secara konsisten serta sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, c) melaporkan ketidaktercapaian yang bersifat kritis kepada pimpinan. Melalui monev kinerja satuan pendidikan selalu terpantau sehingga menjadi efektif dan efisien. Kegiatan monitoring diikuti dengan evaluasi diri, sebagai upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program. Tujuan evaluasi diri adalah untuk peningkatan mutu, sedangkan kegunaan evaluasi diri adalah untuk mengungkap mutu berupa efektivitas, akuntabilitas, produktivitas, efisiensi, pengelolaan sistem, dan suasana akademik. Di dalam kerangka pengawalan dan pengendalian aktivitas atau kegiatan satuan pendidikan untuk pemenuhan standar, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi (monev). Setelah proses monev, dilakukan evaluasi diri. Evaluasi diri adalah upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program. Tujuan evaluasi diri adalah untuk peningkatan mutu sedangkan kegunaan evaluasi diri adalah untuk mengungkap mutu berupa efektivitas, akuntabilitas, produktivitas, efisiensi, pengelolaan sistem, dan suasana akademik. Sebagai keberlanjutan dari sistem penjamin mutu di dunia pendidikan maka kegiatan pengawasan, asesmen dan evaluasi (sebutan untuk kegiatan Monevin) memegang peran yang cukup penting. Artinya dengan kegiatan Monevin tersebut maka konsistensi penjaminan mutu dapat dipantau dan dipelihara. Hal yang paling penting dan harus senantiasa ditekankan dalam 24

PENINGKATAN MUTU DAN BENCHMARKING PERGURUAN TINGGI

PENINGKATAN MUTU DAN BENCHMARKING PERGURUAN TINGGI PENINGKATAN MUTU DAN BENCHMARKING PERGURUAN TINGGI R. WASISTO RUSWIDIONO STIE TRISAKTI wasisto@stietrisakti.ac.id PENINGKATAN MUTU P roses penjaminan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa yang

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu ITB

Kebijakan Mutu ITB Kebijakan Mutu ITB - (sebagaimana yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITB No. 202/SK/K01/OT/, tanggal 15 November ) SPM ITB Deny Juanda Puradimaja dan Satria Bijaksana Satuan Penjaminan Mutu

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu ITB

Kebijakan Mutu ITB Kebijakan Mutu ITB 2006-2010 (sebagaimana yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITB No. 202/SK/K01/OT/2006, tanggal 15 November 2006) SPM ITB Deny Juanda Puradimaja dan Satria Bijaksana Satuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENJAMIN MUTU DENGAN MODEL CAPAIAN MUTU BERKELANJUTAN DI PERGURUAN TINGGI

PERANCANGAN SISTEM PENJAMIN MUTU DENGAN MODEL CAPAIAN MUTU BERKELANJUTAN DI PERGURUAN TINGGI PERANCANGAN SISTEM PENJAMIN MUTU DENGAN MODEL CAPAIAN MUTU BERKELANJUTAN DI PERGURUAN TINGGI Yulmaini 1, Fitria 2, Elida Purba 3, Murhadi 4 Institut Informatika dan bisnis Darmajaya Lampung 12 Jl.Z A Pagar

Lebih terperinci

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO MANUAL SPMI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO MANUAL SPMI 1 dari 7 A. TUJUAN DAN MAKSUD MANUAL SPMI Penjaminan mutu Perguruan Tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan

Lebih terperinci

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA I. VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS A. VISI 1. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan

Lebih terperinci

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI Tahun 2016-2020 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI TAHUN 2016-2020 KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : SM/UMNAw/LPM/03/02-02 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN 2007-2012 Jakarta 2007 DAFTAR ISI Hal Judul i Daftar Isi.. ii Kata Pengantar.. iii Keputusan Senat Unika Atma Jaya... iv A. Pendahuluan

Lebih terperinci

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1 STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK Versi 1.0. PJM Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1 Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 2 PENGANTAR Setiap penyelenggaraan pendidikan harus mengacu pada standar

Lebih terperinci

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD. KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU 2016-2020 SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 Page1 Kerangka Kerja SPM 2016-2020 Page 1 Kerangka Kerja Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad 2016-2020

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH BESAR 2013 Universitas Abulyatama KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS ABULYATAMA Nomor:../. /..

Lebih terperinci

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG DITETAPKAN DI SUMEDANG, 19 AGUSTUS 2014 OLEH KETUA STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

MANUAL MUTU AKADEMIK

MANUAL MUTU AKADEMIK MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2015 KATA PENGANTAR Sesuai dengan perkembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, maka perlu dibuat buku panduan jaminan mutu pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Panduan Penulisan Rencana Implementasi Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Tujuan Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Penyediaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR

MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR 1 MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR Penjaminan mutu akademik Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah adalah tanggungjawab seluruh sivitas akademika. Agar arah kegiatan penjaminan mutu akademik di FKH

Lebih terperinci

Manual Mutu Pengabdian

Manual Mutu Pengabdian Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan

Lebih terperinci

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED.02-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 033/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN BUDAYA MUTU UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KM-AAYKPN Kebijakan Mutu 01-Tanpa 24 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Revisi KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung STANDAR MUTU Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Program Studi S1 Teknik Elektro Halaman : 1 dari 10 Penanggung Jawab Proses Nama Jabatan

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2017 2020 Strategi: 1. Peningkatan relevansi melalui peningkatan kemampuan pengetahuan, keahlian

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Revisi : 1 Tanggal : 31 Maret 2015 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan : Unit Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian Disetujui

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016

Lebih terperinci

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Baru FAKULTAS

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: (031) 5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN 2014-2019 A. Pendahuluan A.1 Latar Belakang Sesuai dengan visi dan misi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang terus berupaya berperan

Lebih terperinci

Keberadaan ED dalam AIPT

Keberadaan ED dalam AIPT BAN-PT Evaluasi Diri: Berupa dokumen khusus yang disusun sebagai analisis kondisi dan kesimpulan capaian PT sampai saat ini Borang: Berupa dokumen yang mengandung isian, data, dan informasi lengkap tentang

Lebih terperinci

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN Standar nasional penelitian adalah kriteria minimal tentang system penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

PEDOMAN MANUAL MUTU FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PEDOMAN MANUAL MUTU FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN PEDOMAN MANUAL MUTU FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Disusun oleh : Satuan Penjaminan Mutu Internal Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya 2015 Manual Mutu FKK i KATA PENGANTAR Manual Mutu UNUSA merupakan

Lebih terperinci

Manfaat Evaluasi diri

Manfaat Evaluasi diri Evaluasi Diri Perwajahan Kertas A-4 Spasi: 1.5 Bentuk huruf (Font): Times new Roman atau Arial Ukuran huruf: 12 Sistematis Perwajahan dan tata tulis konsisten Bahasa Indonesia yang baik & benar Tujuan

Lebih terperinci

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON 2017 I. Visi, Misi dan Tujuan VISI Menjadi Program Studi DIII Keperawatan Yang Berdaya Saing Nasional, berlandaskan

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 06 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP STANDAR PENGELOLAAN Sistem Penjaminan Mutu Internal Disetujui oleh: Rektor Revisi

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 10 SEMARANG 2O16 Standar Sarana dan Prasarana Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas

Lebih terperinci

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG JL. PIET A TALLO, LILIBA KUPANG Tlp. (0380) 881880, 881881 Fax.

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016

Lebih terperinci

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2 Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04 M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Tujuan 3 BAB 2 PENGERTIAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kode :UNISMA-PPM.02.05.15 Tanggal : 25 Mei 2015 PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG Revisi : 1 Halaman : 1 dari 41 PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB (1) Fakultas adalah Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas; (2) Fakultas

Lebih terperinci

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR DOKUMEN STMIK-KJM/KM KEBIJAKAN SPMI Dirumuskan oleh :Tim Manual Mutu STMIK Revisi : 00 Tanggal : - Tanda Tangan Diperiksa oleh : Kepala Kantor Jaminan Mutu Hartati Ratna Juita, M.Pd Tanda Tangan Ditetapkan

Lebih terperinci

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT 1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT 5. Tatapamong prodi yang efektif 6. Pengembangan tatapamong prodi S1 PGSD

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18 Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa Institut Teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... i ii iv vi BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN STMIK PRABUMULIH... 4 2.1 Visi STMIK

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/11 1 Judul STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 05 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/11 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN STD-SPM.Pol//7/2017 STD-SPM.Pol//7/2017 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO Revisi : 1 Tanggal : 10 Desember 2010 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan : Gugus Jaminan Mutu FP Disetujui oleh : Dekan FP Kode DAFTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan

Lebih terperinci

Draft. Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat

Draft. Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Draft Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Lokakarya Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor Bogor, IICC 28 November 2014

Lebih terperinci

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag MANUAL MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TAHUN 2015-2019 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas 2015 Manual Mutu FISIP Tahun 2015-2019 1 BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA PANDUAN PELAKSANAAN KERJA ii LEMBAR PENGESAHAN PANDUAN PELAKSANAAN KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : PPK/UMNAw/LPM/05/01-01 Revisi : 01 Tanggal : 10

Lebih terperinci

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website : Kampus & Sekretariat Pendaftaran Twiter : STIMAIMMI Facebook : stima.immi3 Website : www.stimaimmi.ac.id PEDOMAN OPERASIONAL AUDIT AKADEMIK INTERNAL BADAN PENJAMINAN MUTU AKADEMIK (BPMA) SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu LEMBAR PENGESAHAN 1. Nama Kegiatan : Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Universitas Dian Nuswantoro Semarang - 2016 untuk ke-1 2. Tim Monev Senat : Dr. St. Dwiarso Utomo, S.E.,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007 tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : 1. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUKU STANDAR PENELITIAN

BUKU STANDAR PENELITIAN BUKU STANDAR PENELITIAN POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG JL. PIET A TALLO, LILIBA KUPANG Tlp. (0380) 881880, 881881 Fax. (0380) 8553418

Lebih terperinci

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :... FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Dokumen Perorangan Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :... Tanggal :... No. 1 1.1 2 1.2 3 1.3.1 4 1.3.2 5 2.1.1 6 2.1.2 7 2.1.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep mutu telah menjadi suatu kenyataan dan fenomena dalam seluruh aspek dan dinamika masyarakat global memasuki persaingan pasar bebas dewasa ini. Jika sebelumnya

Lebih terperinci

Standar Mutu Universitas dan Fakultas/Program

Standar Mutu Universitas dan Fakultas/Program Standar Mutu Universitas dan Fakultas/Program UNIVERSITAS/FAKULTAS/PROGRAM MALANG 2010 i Standar Mutu Universitas dan Fakultas/Program Kode Dokumen : 00000 04000 Revisi : 1 Tanggal : 10 Meil 2010 Diajukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... i ii iv vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penyusunan Manual SPMI STMIK Prabumulih... 1 1.2

Lebih terperinci

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 1 STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO STANDAR MUTU Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta strategi pencapaian Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem

Lebih terperinci

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

SPMI Politeknik Negeri Jakarta Politeknik Negeri Jakarta SATUAN PENJAMINAN MUTU Jln. Prof. Dr.G.A. Siwabessy, Kampus UI Depok 16425 Telephone : (021) 7270036, Hunting, Fax (021) 7270034 No: KM/PNJ//111 Halaman: 1 dari 15 1. Visi, Misi

Lebih terperinci

Disajikan pada pelatihan sistem penjaminan mutu akademik Agustus 2008 KOPERTIS WILAYAH III 1

Disajikan pada pelatihan sistem penjaminan mutu akademik Agustus 2008 KOPERTIS WILAYAH III 1 Disajikan pada pelatihan sistem penjaminan mutu akademik 19 21 Agustus 2008 KOPERTIS WILAYAH III 1 TUJUAN MEMBERIKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MEMBERI LATIHAN

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

BUKU RENCANA PROGRAM KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (LPMPSDM)

BUKU RENCANA PROGRAM KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (LPMPSDM) Arsip : LPMPSDM BUKU RENCANA PROGRAM KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (LPMPSDM) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI KATA SAMBUTAN Segala puji kepada Allah SWT, atas karunia

Lebih terperinci

SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN

SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN Oleh: Santoso Tri Raharjo 2 UMUM Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial didirikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Geologi. Unpad

Fakultas Teknik Geologi. Unpad Fakultas Teknik Geologi P E N G A N T A R Sejalan dengan visi dan misi Universitas Padjadjaran, disusun rencana strategis Fakultas Teknik Geologi. Selain berisi tentang visi, misi, dan tujuan fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA, Menimbang : a. bahwa penataan organisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi BAB I KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENCAPAIAN 1 A. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 11 SEMARANG 2O16 Standar Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA A. Pendahuluan 1. Mutu dan jaminan mutu 2. Tujuan jaminan mutu B. Organisasi Jaminan Mutu C. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/12 1 Judul STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 06 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/12 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Roadmap Program Strategis IPB

Tabel Lampiran 1. Roadmap Program Strategis IPB Tabel Lampiran 1. Roadmap Program Strategis IPB 2008-2013 No Pilar Program Sub Program Sasaran 1. Perluasan Akses dan Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kemahasiswaan Peningkatan mutu proses pendidikan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN MANUAL PROSEDUR AKADEMIK SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN 2013-2017 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JL. RAYA TANJUNG BARAT NO. 11 PS. MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021 781 7823, 781 5142 FAX. -21 781 5144

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan manajemen pembelajaran atau pengelolaan pembelajaran dimulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran

Lebih terperinci

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci

Revisi : 02 Tanggal : Diajukan oleh : Dikendalikan : Disetujui oleh :

Revisi : 02 Tanggal : Diajukan oleh : Dikendalikan : Disetujui oleh : MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL MP.PPM-UNESA-05 Kode Dokumen : 05/01.UNV/MP-AMAI/2014 Revisi : 02 Tanggal : Diajukan oleh : Dikendalikan : Disetujui oleh : PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI) PROGRAM STUDI PADA UNIVERSITAS / INSTITUT /SEKOLAH TINGGI

INSTRUMEN EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI) PROGRAM STUDI PADA UNIVERSITAS / INSTITUT /SEKOLAH TINGGI INSTRUMEN EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI) PROGRAM STUDI PADA UNIVERSITAS / INSTITUT /SEKOLAH TINGGI 1. Kurikulum A. STANDAR ISI 1.1 Kejelasan dan kelengkapan dokumen kebijakan tentang penyusunan dan pengembangan

Lebih terperinci