RAHASIA. PETUNJUK UMUM ( Khusus untuk Tenaga Pendidik ) 1. Mata Pelajaran : Ilmu Komunikasi Untuk jenis/macam pendidikan : Sesarcab TNI AD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RAHASIA. PETUNJUK UMUM ( Khusus untuk Tenaga Pendidik ) 1. Mata Pelajaran : Ilmu Komunikasi Untuk jenis/macam pendidikan : Sesarcab TNI AD"

Transkripsi

1 RAHASIA TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT Lampiran II Keputusan Dankodiklat TNI AD Nomor Kep / 88 / IV / 2009 Tanggal 30 April 2009 PETUNJUK UMUM ( Khusus untuk Tenaga Pendidik ) 1. Mata Pelajaran : Ilmu Komunikasi Untuk jenis/macam pendidikan : Sesarcab TNI AD 2. Jumlah Jam Pelajaran : 10 Jam Pelajaran a. Teori : 8 Jam Pelajaran b. Praktek Siang : - c. Praktek Malam : - d. Ujian Teori : 2 Jam Pelajaran 3. Isi Pelajaran : a. Pendahuluan b. Arti dan Peran Komunikasi. c. Komunikasi dalam Organisasi. d. Manajemen Komunikasi. e. Penutup f. Evaluasi 4. Tujuan Pelajaran : a. Tujuan Kurikuler : Agar Perwira Siswa mengerti tentang pengetahuan Ilmu Komunikasi. b. Tujuan Instruksional. 1) Pendahuluan ( 15 menit ) a) Tujuan instruksional umum. Agar Perwira Siswa mengerti maksud dan tujuan diberikan pelajaran Ilmu Komunikasi. b) Kriteria keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan secara tidak mendalam tentang maksud dan tujuan diberikan pelajaran Ilmu Komunikasi serta menunjukkan antusias / minat dalam menerima pelajaran. 2) Arti dan Peran Komunikasi ( 3 JP 30 menit ) a) Tujuan instruksional umum. Agar Perwira Siswa mengerti tentang Arti dan Peran Komunikasi. RAHASIA

2 2 b) Kriteria keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan secara tidak mendalam tentang Pengertian, Peran Komunikasi, Tujuan Komunikasi dengan benar. 3) Komunikasi dalam Organisasi ( 2 JP ) a) Tujuan instruksional umum. Agar Perwira Siswa mengerti tentang Komunikasi dalam Organisasi. b) Kriteria keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan tidak mendalam tentang Komunikasi Vertikal, Komunikasi Horizontal, Komunikasi Diagonal dengan benar. 4) Manajemen Komunikasi ( 1 JP 30 menit ) a) Tujuan instruksional umum. Agar Perwira Siswa mengerti tentang Manajemen Komunikasi. b) Kriteria keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan secara tidak mendalam tentang Manajemen Komunikasi dan berlangsungnya Manajemen Komunikasi dengan benar. 5) Penutup ( 15menit ) a) Tujuan instruksional umum. Agar Perwira Siswa mengerti pentingnya pelajaran Ilmu Komunikasi dalam menunjang pelaksanaan tugas. b) Kriteria keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan secara tidak mendalam tentang seluruh pelajaran yang telah diberikan. 6) Evaluasi ( 2 JP ) a) Tujuan instruksional umum. Agar tingkat pemahaman dan kemampuan Perwira Siswa dapat diukur/diketahui sesuai pelajaran Ilmu Komunikasi yang telah diberikan. b) Kriteria keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang Ilmu Komunikasi dengan baik dan benar. 5. Metoda : a. Metoda utama : Ceramah. b. Metoda penunjang : Tanya Jawab, Diskusi.

3 3 6. Alins/Alongins : a. LCD Proyektor dan Komputer b. Whaitboard / Boardmarker c. OHP dan Transparansis. d. Papan Tulis / Penghapus. e. Spidol. 7. Proses Belajar Mengajar : NO KEGIATAN GADIK KEGIATAN PASIS Pendahuluan - Menjelaskan secara umum tentang maksud dan tujuan perlunya diberikan pelajaran Ilmu Komunikasi - Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. 2. Arti dan Peran Komunikasi a. Menjelaskan secara rinci tentang Pengertian, Peran dan tujuan komunikasi b. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari / ke Perwira Siswa. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. b. Menjawab pertanyaan dengan menjelaskan tidak mendalam dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. 3. Komunikasi dalam Organisasi a. Menjelaskan secara rinci tentang Komunikasi vertikal, Komunikasi horizontal dan Komunikasi diagonal b. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari / ke Perwira Siswa. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. b. Menjawab pertanyaan dengan menjelaskan tidak mendalam dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

4 Manajemen Komunikasi a. Menjelaskan secara rinci tentang Manajemen Komunikasi dan Berlangsungnya Manajemen Komunikasi b. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari / ke Perwira Siswa. 5. Penutup. a. Memberikan kesimpulan/ rangkuman dan penekanan terhadap seluruh materi pelajaran yang telah diberikan. b. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap seluruh pelajaran yang telah diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari/ke Perwira Siswa. 6. Evaluasi. a. Menyusun bahan ujian yang diketahui oleh Kadeppengmilum dan dalam pelaksanaan ujian sebagai pengawas umum. b. Menyerahkan bahan evaluasi ujian kepada Kasiopsdik dan mengoreksi/ menilai hasil ujian Perwira Siswa. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. b. Menjawab pertanyaan dengan menjelaskan tidak mendalam dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. b. Menjawab pertanyaan dengan menjelaskan tidak mendalam dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. a. Mengikuti ujian sesuai jadwal dan tempat yang ditentukan. b. Menyerahkan hasil ujian kepada pengawas ujian. 8. Kualifikasi Tenaga Pendidik : Perwira yang sudah berkualifikasi Susgadik / Susgumil dan telah mendapatkan pembekalan Gadik/Tih serta menguasai materi Ilmu Komunikasi.

5 RAHASIA 5 9. Referensi : a. Bujuknik tentang Komunikasi Sosial (methoda) PT : TER 01.Skep Kasad Nomor : Skep / 228 / VII /2002 tanggal b. Petunjuk Lapangan tentang Kepemimpinan dan Komunikasi Sosial ABRI Keputusan Menhankam/ Pangab Nomor : Kep/13/05/III/1974 tanggal 12 Maret Lain-lain. a. Naskah Sekolah Sementara Ilmu Komunikasi ini disusun untuk kepentingan Lembaga pendidikan Kecabangan TNI AD. b. Untuk kepentingan Pasis dapat direproduksi Lembaga Pendidikan tanpa Petunjuk Umum dan Evaluasi tiap Bab dan Evaluasi Akhir Pelajaran. K. Joy. Sihotang, M. Sc Brigadir Jenderal TNI RAHASIA

6 RAHASIA DAFTAR ISI Halaman BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN 1. Umum Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup dan Tata Urut... 2 ARTI DAN PERAN KOMUNIKASI 4. Umum Pengertian Peran Komunikasi Tujuan Komunikasi Evaluasi... 4 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 9. Umum Komunikasi Vertikal Komunikasi Horizontal Komunikasi Diagonal Evaluasi... 6 MANAJEMEN KOMUNIKASI 14. Umum Manajemen Komunikasi Berlangsungnya Manajemen Komunikasi Evaluasi EVALUASI AKHIR PELAJARAN 18. Soal Uraian PENUTUP 19. Penutup RAHASIA

7 RAHASIA TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT 1 KODIKLAT Lampiran III Keputusan Dankodiklat TNI AD Nomor Kep / 88 / IV / 2009 Tanggal 30 April 2009 ILMU KOMUNIKASI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan maraknya perkembangan teknologi tinggi yang semakin maju, maka sebagai tuntutannya adalah harus peka terhadap informasi yang berkembang baik di tingkat nasional, regional maupun internasional agar terhindar dari ketertinggalan. b. Di negara-negara berkembang teknologi komunikasi menjadi sangat penting untuk dimiliki, karena komunikasi merupakan sarana untuk melihat dunia Melalui komunikasi orang dapat melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang harus tidak dilakukan. c. Dalam kehidupan kemiliteran, komunikasi efektif akan membuahkan hasil yang optimal, apalagi di medan pertempuran, tanpa adanya komunikasi yang baik niscaya akan mengalami kehancuran karena mengetahui dimana kedudukan kawan maupun lawan. d. Oleh karena itu sebagai seorang perwira yang notabene sebagai seorang pemimpin, perlu kiranya dibekali tentang cara berkomunikasi yang baik, agar diperoleh kemampuan sebagaimana yang diharapkan dalam setiap penugasan di lapangan. Dengan berkomunikasi seseorang akan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, demikian halnya dengan komunikasi pula seseorang akan terjerumus kedalam jurang kehancuran, sehingga teknik berkomunikasi menjadi sangat penting untuk dikuasai. 2. Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Naskah Sekolah Sementara ini disusun untuk dipergunakan oleh Gadik/Perwira Perwira Siswa pada pendidikan Sesarcab TNI AD. b. Tujuan. Agar Perwira Perwira Siswa mengerti tentang Ilmu Komunikasi guna menunjang pelaksanaan tugas di satuan. RAHASIA

8 2 3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. a. Pendahuluan. b. Arti dan Peran Komunikasi. c. Komunikasi dalam Organisasi. d. Manajemen Komunikasi. e. Evaluasi Akhir Pelajaran f. Penutup. BAB II ARTI DAN PERAN KOMUNIKASI 4. Umum. Perkembangan teknologi memberikan dampak kepada sistem komunikasi dalam menghadapi berbagai ancaman yang mungkin terjadi. Teknologi komunikasi yang baik menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat membawa data, informasi maupun komando/perintah dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan cepat dan aman. Untuk itu perlu diketahiu tentang istilah/pengertian dan peran dari komunikasi guna mendukung pelaksanaan tugas bagi personel perwira. 5. Pengertian. a. Komunikasi : 1) Pengertian dalam arti luas. a) Secara etimologi/asal kata, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu Communicattio (sama makna). Komunikasi berlangsung bila antara orang/pihak yang terlibat dalam kesamaan makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. b) Pengertian secara terminologi. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. 2) Pengertian dalam arti sempit. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan untuk merubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain. b. Komunikator. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pernyataan/pesan atau pendapat kepada seseorang/kelompok. c. Komunikan. Komunikan adalah orang yang menerima pesan.

9 3 6. Peran Komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu metoda yang dilaksanakan terus menerus baik atas permintaan atau inisiatif sendiri guna menyampaikan pernyataan/pesan atau pendapat kepada seseorang/kelompok, dengan demikian maka peran dari komunikasi sangat penting. Peran komunikasi dapat digunakan dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Informasi adalah pengumpulan/ penyimpanan proses penyebaran berita, data, gambar, fakta, opini dan komenter yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan diterima komunikan. b. Sosialisasi adalah penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak. c. Motivasi adalah menjelaskan tujuan setiap kegiatan jangka pendek/jangka panjang, mendorong orang menentukan pemilihannya dan keinginannya mendorong kegiatan individu (kelompok berdasarkan tujuan bersama yang hendak dicapai). d. Perdebatan/Diskusi adalah tukar/menukar fakta untuk memungkinkan persetujuan/ penyelesaian perbedaan pendapat mengenai berbagai masalah. e. Memajukan kebudayaan adalah penyebaran hasil kebudayaan, seni dengan maksud melestarikan warisan massa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas warisan seseorang membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas. f. Pendidikan adalah pengalihan ilmu pengetahuan guna mendorong pengembangan intelektual untuk membentuk watak dan keterampilan, kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. g. Integrasi adalah sebagai sarana bagi bangsa, kelompok dan individu untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar saling mengenal dan mengerti serta menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain. h. Hiburan adalah penyebarluasan sinyal, symbol, suara dan irama dari drama, tari, kesenian, musik dari drama dll untuk rekreasi, kesenangan kelompok dan individu. 7. Tujuan Komunikasi. a. Supaya yang disampaikan dapat dimengerti, komunikator harus menjelaskan kepada komunikan dengan baik.

10 4 b. Memahami orang lain, komunikator harus mengetahui siapa komunikan yang akan menerima informasi sehingga terjalin interaksi dengan informasi yang disampaikan. c. Agar gagasan diterima orang lain, menggunakan pendekatan persuasif sehingga komunikan dapat menilai dan menentukan pilihannya sendiri serta menerima argumen-argumen yang mendukung suatu gagasan yang disampaikan oleh komunikator. d. Mengarahkan orang lain melakukan sesuatu dengan melakukan kegiatan yang sifatnya mendorong membangun dan menstimulasi. 8. Evaluasi. a. Jelaskan! Apa pengertian dari komunikasi baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit? b. Peran komunikasi dapat digunakan dalam kegiatan-kegiatan, Sebutkan peran tersebut! c. Sebutkan dan jelaskan tujuan dari komunikasi! BAB III KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. 9. Umum. Komunikasi dalam organisasi merupakan hubingan timbal balik antara pemimpin dan yang dipimpin dan antara sesama pangkat/status, dalam hal ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu komunikasi vertikal, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal. 10. Komunikasi Vertikal. a. Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas, merupakan komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik. b. Dalam proses komunikasi vertikal tersebut pimpinan atau manajer memberikan instruksi, petunjuk, pengarahan, informasi, penjelasan dan lainlain kepada bawahannya. Disamping itu bawahan memberikan laporan, gagasan, saran dan sebagainya kepada pimpinan.

11 5 c. Komunikasi dua arah secara timbal balik tersebut dalam manajemen penting sekali, oleh karena jika hanya satu arah saja dari pimpinan ke bawahan, proses manajemen kemungkinan besar tidak berjalan sebagaimana diharapkan. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, gagasan atau saran dari bawahan sebagai petunjuk efektif/efisien tidaknya kebijaksanaan yang telah dilakukan. d. Komunikasi vertikal dapat dilakukan secara langsung antara manajer sebagai pimpinan tertinggi dengan seluruh bawahan, bisa juga melalui biro, bagian atau seksi. e. Komunikasi vertikal yang timbal balik dua arah merupakan pencerminan kepemimpinan demokratis, suatu jenis kepemimpinan yang terbaik diantara jenis-jenis kepemimpinan lainnya. 11. Komunikasi Horizontal. a. Komunikasi Horizontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya antara anggota staf dengan anggota staf atau pegawai tingkat menengah dengan pegawai tingkat menengah dan sebagainya. b. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, maka komunikasi horizontal seringkali berlangsung dalam suasana tidak formal. Hal ini sering tampak bila para pegawai sedang istirahat, sedang pulang atau sedang berrkreasi. Dalam suasana desas-desus cepat sekali menyebar dan menjalar. Dan yang dipergunjingkan tidak jarang mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan. c. Acapkali apabila yang dibicarakan oleh mereka itu mengenai kebijaksanaan pimpinan, tidaklah mempunyai dasar sama sekali, dan hanya interpretasi yang salah semata-mata. 12. Komunikasi Diagonal a. Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang adalah komunikasi dalam organisasi antara seseorang dengan orang lain yang satu sama lain berbeda dalam kedudukan dan bagian. Sebagai contoh komunikasi yang berlangsung antara kepala bagian personalia dengan pengemudi yang secara struktural termasuk bagian pemasaran. b. Mereka yang terlibat dalam komunikasi diagonal pada umumnya tidak menampakkan kekakuan seperti halnya pada komunikasi vertikal, juga tidak menunjukkan keakraban sebagai mana halnya pada komunikasi horizontal.

12 6 c. Wajar apabila komunikasi diagonal berlangsung secara tak formal dalam pesta perayaan, rekreasi atau pada waktu istirahat, akan tetapi tidak jarang terjadi menyimpang dari jalur birokrasi. Misalnya komunikasi antara seorang pengemudi dengan kepala bagian personalia tadi. d. Apabila terjadi komunikasi yang salah ini diketahui oleh atasan langsung si pengemudi, maka sebagai akibatnya bukan tidak mungkin akan timbul benturan psikologis. Jika ini terjadi organisasi dan manajemen akan terganggu. 13. Evaluasi. a. Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan komunikasi vertikal? b. Jelaskan perbedaan antara komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal! c. Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan komunikasi diagonal? BAB IV MANAJEMEN KOMUNIKASI 14. Umum. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna sama bagi kedua belah pihak. Dalam situasi tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mencapai sasaran dan dalam situasi tertentu pula komunikasi ditujukan untuk merubah sikap, pendapat atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan. 15. Manajemen Komunikasi. Dalam manajemen komunikasi terdapat lima unsur pokok yang dapat diberi istilah, komunikator, pesan, komunikan, media dan efek. a. Komunikator. 1) Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikirannya atau perasaannya kepada orang lain. 2) Komunikator dapat bertindak secara individual atau secara kolektif yang melembaga. Sekelompok orang secara kolektif yang melembaga adalah para kerabat kerja media massa. 3) Komunikator dalam mmanajemen biasanya individual.

13 7 b. Pesan. 1) Pesan sebagai terjemahan dari bahasa asing massage adalah lambang bermakna yakni lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator. 2) Pada umumnya komunikasi berlangsung dengan menggunakan bahasa, karena diantara sekian banyak lambang, hanya bahasa yang mampu membawakan pikiran dan atau perasaan seseorang baik mengenai hal konkrit maupun yang abstrak. c. Komunikan. 1) Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya. 2) Sejumlah orang yang dijadikan sasaran itu dapat merupakan kelompok kecil atau kelompok besar, bersifat homogen atau hiterogen. d. Media. 1) Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaiakan oleh komunikator kepada komunikan. Media digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berada di tempat yang jauh dari komunikator dan atau jumlahnya banyak. Apabila komunikannya hanya seorang maka digunakan media seperti surat, telepon, telegram dan sebagainya. 2) Digunakan tidaknya media tergantung dari banyak tidaknya dan jauh tidaknya komunikan. e. Efek. 1) Efek adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika ia atau mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses komunikasi. 2) Efek diklasifikasikan menjadi menjadi efek kognitif, jika menyangkut pikiran atau nalar. Misalnya asal tidak tahu menjadi tahu, asal tidak mengerti menjadi mengerti dan efek konatif/behavioral apabila berkaitan dengan perilaku, misalnya asal malas menjadi rajin, asal pembangkang menjadi penurut.

14 8 3) Jika efek itu diketahui oleh komonikator, dalam arti kata apabila tanggapan komunikan disampaikan olehnya kepada komunikator atau merupakan hasil kegiatan komunikator maka itu dinamakan umpan balik atau arus balik atau feed back. 16. Berlangsungnya Manajemen Komunikasi. Berlangsungnya Manajemen Komunikasi meliputi dua bagian berdasarkan tempat dimana khalayak sasaran berada yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal : a. Komunikasi Internal. 1) Komunikasi internal adalah komunikasi antara manajer dengan komunikan yang berada di dalam organisasi secara timbal balik. 2) Karena dalam organisasi terdapat jenjang kepangkatan yang menyebabkan adanya pegawai yang memimpin dengan yang dipimpin, maka dalam manajemen tidak saja terjadi komunikasi antara pegawai yang sama status atau pangkatnya tetapi juga antara pegawai yang memimpin dan yang dipimpin. b. Komunikasi Eksternal. 1) Komunikasi Eksternal adalah komunikasi antara manajer atau pejabat lain yang mewakilinya dengan khalayak atau publik di luar organisasi. 2) Pada instansi pemerintahan, lembaga badan, perusahaan dan organisasi-organisasi lainnya yang besar, disebabkan besarnya ruang lingkup, maka komunikasi dengan khalayak di luar organisasi banyak dilakukan oleh Humas dari pada oleh manajer itu sendiri. 3) Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan organisasi hanyalah komunikasi mengenai hal-hal yang tidak bisa diwakilkan kepada pejabat lain. 4) Komunikasi Eksternal dilakukan menurut kelompok sasaran berdasarkan hubungan yang harus dibina, yakni : a) Hubungan dengan khalayak sekitar. b) Hubungan dengan instansi pemerintah. c) Hubungan dengan Pers. d) Hubungan dengan pelanggan. e) Dan lain-lain.

15 9 5) Komunikasi Eksternal terdiri dari dua jalur yang berlangsung secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi ke khalayak dan dari khalayak ke organisasi. a) Komunikasi dari organisasi ke khalayak. (1) Komunikasi dari organisasi ke khalayak atau publik pada umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa terlibat, setidak-tidaknya ada hubungan batin. Kegiatan ini sangat penting dalam rangka upaya memecahkan suatu masalah, jika terjadi diduga sebelumnya. (2) Kekecualian dari komunikasi ini adalah perusahaan yang melakukan komunikasinya bukan saja yang bersufat informatik tetapi juga persuasif dalam bentuk penyiaran iklan komersial. (3) Komunikasi dari organisasi ke khalayak dapat dilakukan dengan berbagai teknik, baik secara langsung tanpa media maupun menggunakan media. Media diklasifikasikan sebagai mass media dan non mass media. b) Komunikasi dari khalayak ke organisasi. (1) Komunikasi dari khalayak ke organisasi adalah proses umpan balik, berarti bahwa efek dari komunikasi yang telah dilakukan oleh manajer atau orang-orang yang ditugasi olehnya tersalurkan ke organisasi sehingga manajer mengetahuinya. (2) Yang perlu mendapat perhatian manajer secara seksama, ialah apabila komunikasi yang ia lancarkan menimbulkan efek yang kontroversial. Pro dan kontra muncul dari kalangan khalayak. Ada sekelompok orang yang setuju terhadap kebijaksanaan manajer, disamping itu terdapat pula yang menentangnya. Situasi seperti ini dinamakan opini publik.

16 10 (3) Jika opini publik ini merupakan organisasi maka manajer perlu segera mengkanalisasikan sikap khalayak atau publik yang kontra kearah yang dikehendaki manajer, sehingga seluruh khalayak menjadi pro. Dan upaya pengkanalisasian tersebut adalah kegiatan komunikasi pula. 17. Evaluasi. a. Dalam manajemen komunikasi terdapat lima unsur pokok yang dapat diberi istilah, komunikator, pesan, komunikan, media dan efek. Jelaskan tentang komunikator! b. Berlangsungnya Manajemen Komunikasi meliputi dua bagian yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal, Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan komunikasi eksternal? c. Komunikasi Eksternal terdiri dari dua jalur yang berlangsung secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi ke khalayak dan dari khalayak ke organisasi, Jelaskan! Bagaimana komunikasi dari organisasi ke khalayak? BAB V EVALUASI AKHIR PELAJARAN ( Bukan Naskah Ujian ) 18. Soal Uraian. a. Jelaskan! Apa pengertian dari komunikasi baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit? b. Peran komunikasi dapat digunakan dalam kegiatan-kegiatan, Sebutkan peran tersebut! c. Sebutkan dan jelaskan tujuan dari komunikasi! d. Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan komunikasi vertikal? e. Jelaskan perbedaan antara komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal! f. Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan komunikasi diagonal? g. Dalam manajemen komunikasi terdapat lima unsur pokok yang dapat diberi istilah, komunikator, pesan, komunikan, media dan efek. Jelaskan tentang komunikator!

17 RAHASIA 11 h. Berlangsungnya Manajemen Komunikasi meliputi dua bagian yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal, Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan komunikasi eksternal? i. Komunikasi Eksternal terdiri dari dua jalur yang berlangsung secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi ke khalayak dan dari khalayak ke organisasi, Jelaskan! Bagaimana komunikasi dari organisasi ke khalayak? BAB VI PENUTUP 19. Penutup. Demikian Naskah Sekolah Sementara Ilmu Komunikasi ini disusun untuk dipergunakan dalam pendidikan Sesarcab TNI AD. K. Joy. Sihotang, M. Sc Brigadir Jenderal TNI RAHASIA

RAHASIA POSMIL BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA POSMIL BAB I PENDAHULUAN RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 POSMIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pembinaan administrasi umum

Lebih terperinci

RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL NIKGARLAT SATSIKMIL BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL NIKGARLAT SATSIKMIL BAB I PENDAHULUAN RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 NIKGARLAT SATSIKMIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Setiap komandan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI. Oleh: Muslikhah Dwihartanti KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI Oleh: Muslikhah Dwihartanti Abstrak Lahirnya sebuah organisasi selalu didukung oleh tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu manusia, kerjasama, dan tujuan

Lebih terperinci

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran bagi pendidikan dasar kecabangan Ajen.

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran bagi pendidikan dasar kecabangan Ajen. RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 LAPORAN KEKUATAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Tata cara laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI Bahan ajar Pertemuan 7 & 8 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi

Lebih terperinci

RAHASIA. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010

RAHASIA. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PAPAN NAMA BADAN/JABATAN DAN CAP DINAS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum.

Lebih terperinci

Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan

Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Human Relations Modul ke: Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Inti Aktivitas Human Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Public Relation merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Public Relation merupakan salah satu hal yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan modern, dimana perkembangan masyarakat memasuki era global dan era informasi, sangatlah penting artinya bagaimana kita berhubungan antara orang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI Modul ke: 06 Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI Pokok Bahasan 1. Bentuk Komuniaksi Organisasi 2. Pola dan Arah Aliran Informasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu organisasi atauperusahaan Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu organisasi atauperusahaan Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan dasar bagi tindakan dan kerja sama untuk sebuah pencapaian. Komunikasi bagimanusia tidak dapat dipungkuri, begitu juga halnya bagi suatu

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Dr. Inge Hutagalung, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Dr. Inge Hutagalung, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi JARINGAN KOMUNIKASI Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi Pokok Bahasan 1. Jaringan Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Public Relations KOMUNIKASI INTERNAL 1. Komunikasi vertikal

Lebih terperinci

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12 Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik Pertemuan 11-12 Apa yang dimaksud dengan komunikasi? Proses komunikasi, Timbul balik Apa kriteria komunikan? Bisa menyaring informasi Bisa memberi respon yang baik

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1 KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1 MENGAPA KOMUNIKASI PENTING? BAGI KEHIDUPAN MANUSIA mendorong kemajuan peradaban manusia dan tanpa komunikasi, peradaban manusia

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka. BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini peneliti menyajikan data dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan eksplorasi dan klarifikasi tentang suatu fenomena sosial dan data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Komunikasi dengan masyarakat umum (khalayak) pendidikan melalui seni budaya, diskusi yang melibatkan stakeholder, klinik

BAB V PENUTUP. A. Komunikasi dengan masyarakat umum (khalayak) pendidikan melalui seni budaya, diskusi yang melibatkan stakeholder, klinik BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Komunikasi eksternal yang dilakukan Ombudsman Republik Indonesia dalam menjalankan fungsi, tugas dan kewenangannya sebagai lembaga pengawas pelayanan publik dalam rangka public

Lebih terperinci

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan kecil, menengah, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi. Komunikasi sangat

Lebih terperinci

24/03/ Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7.

24/03/ Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7. By Yetti Wira Citerawati SY 1. Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7. Tanggapan balik Sumber dasar yg digunakan dlm penyampaian pesan dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar misalnya aksi-aksi demonstrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah hidup dan kehidupan. Banyak kesenangan dan fasilitas hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah hidup dan kehidupan. Banyak kesenangan dan fasilitas hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi adalah era ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan disertai dengan berkembangnya teknologi di berbagai sektor kehidupan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

PERTEMUAN 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERTEMUAN 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI A. KONSEP DASAR Menurut Handoko (2003:272) bahwa komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Manajemen Humas dan Partisipasi Masyarakat Sekitar Sekolah di Madrasah Aliayah Mu allimin Mu allimat Rembang 1. Pelaksanaan manajemen humas di Madrasah

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka membantu Presiden dan Wakil Presiden

Lebih terperinci

RAHASIA PENGETAHUAN BINTEMAN BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA PENGETAHUAN BINTEMAN BAB I PENDAHULUAN KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL RAHASIA Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PENGETAHUAN BINTEMAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan suatu program

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Bab 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Bab 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Bab 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Mengapa komunikasi penting? 1. Komunikasi adalah proses melalui fungsifungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya sebuah organisasi atau perusahaan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan organisasi atau perusahaan tersebut dalam melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA 5. 1. Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga Kebebasan Pers secara subtansif tidak saja dijadikan indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi.

BAB III PEMBAHASAN. tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Komunikasi Manusia sebagai mahluk individu maupun sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis

Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis Kemampuan melakukan lobi adalah pendekatan yang sering digunakan dalam mencapai kesepakatan tertentu (transaksi). Sebagai aktivitas komunikasi, lobi tidak jarang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya 15 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Republik Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru

BAB I PENGANTAR. Republik Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Era reformasi membawa banyak perubahan pada hampir segala bidang di Republik Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru menyebabkan arus informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. wisatawan pasca konflik ini pihak Dinas Pariwisata telah melakukan beberapa

BAB IV ANALISIS DATA. wisatawan pasca konflik ini pihak Dinas Pariwisata telah melakukan beberapa BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Penelitian Upaya humas Dinas Pariwisata dalam menarik minat wisatawan pasca konflik ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam sebuah perusahaan khususnya dan umumnya organisasiorganisasi lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010

Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupan seharihari, perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial tersebut. Untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya didalam perusahaan.dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya didalam perusahaan.dalam 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semangat kerja adalah menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya didalam perusahaan.dalam perusahaan karyawan merupakan

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI DASAR : BERKOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MARKETING PUBLIC RELATIONS HOUSE OF HENDRIK

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MARKETING PUBLIC RELATIONS HOUSE OF HENDRIK BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MARKETING PUBLIC RELATIONS HOUSE OF HENDRIK 5.1 Deskripsi Strategi Komunikasi Marketing Public Relations di House of Hendrik Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitihan Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian terdahulu 1. Rebecca (2005), skripsi: Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan. Dengan hasil penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini Marketing Public Relations sangat di butuhkan tidak hanya menjual suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi semakin beratnya tugas dan tanggung jawab, Bagian Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung telah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

RAHASIA. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 FORMULIR

RAHASIA. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 FORMULIR RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 FORMULIR BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Untuk tercapainya suatu pekerjaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh YUSVA RAHMAN Nim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia abad ke-21 mempunyai karakteristik sebagai berikut,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia abad ke-21 mempunyai karakteristik sebagai berikut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad ke-21 merupakan abad pengetahuan karena pengetahuan menjadi landasan utama disegala aspek kehidupan. Pengetahuan diperoleh melalui proses pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar PAU-PPAI-UT 1

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar PAU-PPAI-UT 1 PUSAT 1 PUSAT TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar 2 PAU-PPAI-UT 1 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Menjelaskan hakikat komunikasi PUSAT 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan maupun berkelompok, yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti, maka akan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji Makassar. V.1 Hasil Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Dasar/ Umum Teori-teori dasar yang dipakai oleh peneliti yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah: 2.1.1 Komunikasi Kata komunikasi atau communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia, karena setiap orang dalam kehidupanya selalu berkeinginan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa tenaga listrik, PT PLN (Persero) dewasa ini masih dianggap perusahaan yang memonopoli dalam cakupan

Lebih terperinci

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah. Sekalipun Anda memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak Anda komunikasikan kepada orang lain, tidak ada gunanya. Sehebat apa pun ilmu dan jurus-jurus bisnis

Lebih terperinci

: /2 /0 04

: /2 /0 04 » Apakah yang dimaksud dengan Hak cipta?» Apa yang dapat di hak ciptakan?» Berapa Lama hak cipta berakhir?» Apa yang ada dalam Domain Publik?» Apakah Cukup Gunakan?» Alternatif untuk Hak Cipta» Hak cipta

Lebih terperinci

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI Hambatan dalam kegiatan komunikasi Efektivitas proses komunikasi Beberapa Hambatan dalam Komunikasi Massa Hambatan Psikologis Hambatan

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media internal dalam suatu institusi atau perusahaan mempunyai peran yang penting sebagai sarana mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai mahluk sosial, manusia akan senantiasa berinteraksi dengan mahluk lain sehingga aktivitas-aktivitas sosial mereka dapat terpenuhi. Interaksi sosial yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, perkembangan informasi dan teknologi (IT) sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan banyak hal yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya perlu berinteraksi dengan sesamanya. Ketika interaksi tersebut berjalan secara terus menerus tanpa menimbulkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus berusaha menuju globalisasi, sehingga rumah sakit selalu berupaya meningkatkan mutu dan daya saingnya

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN REGULER XLVIII SESKOAD TA SISTEM KORESPONDENSI BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN REGULER XLVIII SESKOAD TA SISTEM KORESPONDENSI BAB I PENDAHULUAN MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT SEKOLAH STAF DAN KOMANDO KAJIAN TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN REGULER XLVIII SESKOAD TA. 2010 SISTEM KORESPONDENSI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pendidikan Reguler (Dikreg)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR

PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR OLEH: SARTIKA MARHAN E 311 07 002 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Jurnalistik

Lebih terperinci