ANALISIS PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMENDIKBUD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMENDIKBUD"

Transkripsi

1 ANALISIS PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMENDIKBUD

2 DAFTAR ISI A LATAR BELAKANG DAN DAMPAK B ALTERNATIF SOLUSI C LAMPIRAN : 1. Defenisi Belanja Bantuan Sosial 2. Data Belanja Bansos Pada Kemendikbud TA Temuan BPK Atas Laporan Keuangan Kemendikbud Tahun 2012 Terkait Bansos 2

3 A LATAR BELAKANG DAN DAMPAK 3

4 LATAR BELAKANG (1/3) DIPA awal Kemendikbud TA.2012 dialokasikan dalam akun Belanja Barang (526). Kendalanya adalah pelaksanaan (eksekusi) belanja harus mengikuti prosedur Perpres 70 tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, di sisi lain para penerima dana jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh Indonesia sehingga akan sulit dilaksanakan mengingat rentang kendali yg sangat panjang. Berdasarkan pertimbangan di atas, dan untuk mempercepat pencairan/penyerapan anggaran Dirjen Perbendaharaan menerbitkan surat : No. S-1609/PB/2012 tgl 20 Februari 2012 hal Pengalihan Alokasi Dana Belanja Barang menjadi Belanja Bansos, No. S-1590/PB/2012 tgl 27 Februari 2012 tentang Pengalihan Alokasi Dana Belanja Barang menjadi Belanja Bansos pada DIPA-DIPA Kemendikbud Berdasarkan surat Direktur Jenderal Perbendaharaan tersebut, Kemendikbud melakukan revisi DIPA Tahun 2012 dengan mengembalikan Belanja Barang (52) Ke Belanja Bantuan Sosial (57). LHP atas Laporan Keuangan Kemdikbud Tahun 2012: Klasifikasi Belanja Bansos Tidak Tepat dan Sistem pengendalian atas Penetapan, Penyaluran, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban Bansos Lemah Sehingga Belum Menjamin Akuntabilitas Pemberian dan Penggunaan Bansos yaitu klasifikasi belanja bansos senilai Rp ,00 tidak tepat. Rekomendasi : Mendikbud memperbaiki klasifikasi jenis belanja pada saat penganggaran. Berdasarkan LHP BPK, Dirjen Perbendaharaan menerbitkan Surat No. S-4154/PB/2013 tgl 14 Juni 2013 perihal Pembatalan Surat Dirjen Perbendaharaan mengenai Pengalihan Alokasi Dana Belanja Barang menjadi Belanja Bansos Konsekwensinya : Kemendikbud diharuskan melakukan revisi DIPA TA.2013 (reklasifikasi akun) dengan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.02/2012 dan Nomor 134/PMK.02/2012 Pembahasan Masalah dengan pihak UKP4 dan Kemkeu, (Surat Deputi V UKP-PPP No.B-056/UKP-PPP/D.V/08/2013 tgl 1 Agustus 2013), menyepakati hal-hal Kegiatan pembayaran/pencairan dana sbb. : Setelah terbitnya PMK dimaksud, Menerbitkan PMK yang mengatur belanja kepada entitas lain dalam bentuk uang yang Kemendikbud agar melakukan revisi atas Merumuskan pencatatan akuntansi barang dan jasa menjadi belanja transfer dialokasikan pada belanja Bansos (57) pada output kegiatan dan jenis belanja dari pada Laporan Keuangan atas uang kepada entitas lain yang tidak DIPA Kemendikbud TA.2013, masih dapat Belanja Bansos (57) menjadi belanja barang belanja transfer memenuhi kriteria resiko sosial direalisasikan hingga terbitnya PMK. dan jasa (52) pada DIPA Surat Menkeu Nomor : S-758/MK.05/2013 tanggal 23 Oktober 2013 Hal Penganggaran dan penyaluran Dana Bantuan Sosial Tahun 2013 Lingkup Kemendikbud, yang pada prinsipnya memperkuat surat yang telah dikeluarkan oleh Dirjen Perbendaharaan terkait pencabutan surat.

5 DAMPAK 1. Dengan keluarnya surat Menteri Keuangan Nomor : S- 758/MK.05/2013 tanggal 23 Oktober 2013 Hal Penganggaran dan penyaluran Dana Bantuan Sosial Tahun 2013 Lingkup Kemendikbud, Kemendikbud diharuskan melakukan revisi DIPA (reklasifikasi akun). 2. Apabila tidak dilakukan revisi, hal ini akan menjadi temuan BPK seperti tahun 2012 dan mempengaruhi Laporan Keuangan Kemendikbud Tahun Perlu jaminan dari Kemenkeu bahwa apabila dilakukan revisi tidak akan mengganggu proses pencairan. 4. Kemdikbud telah mengirim surat kepada Menkeu untuk mengadakan rapat koordinasi tanggal 11 November 2013, sampai saat ini belum ada tanggapan.

6 B DASAR HUKUM BANSOS PADA KEMENDIKBUD 6

7 Dasar Hukum Bansos Kemdikbud (1/3) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 49 ayat (3) dan ayat (4): 1) Dana pendidikan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 2) Dana pendidikan dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan Pasal 5: 1) Pemerintah atau pemerintah daerah dapat mendanai investasi dan/atau biaya operasi satuan pendidikan dalam bentuk hibah atau bantuan sosial sesuai peraturan perundang-undangan. 2) Pemerintah dapat memberikan hibah kepada daerah atau sebaliknya, untuk kepentingan pendidikan sesuai peraturan perundang-undangan. 3) Pemerintah atau pemerintah daerah dapat memberikan hibah kepada masyarakat atau sebaliknya, untuk kepentingan pendidikan sesuai peraturan perundangundangan.

8 Dasar Hukum (2/3) Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 99: 1) Sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi, dan/atau kesejahteraan masyarakat, dalam APBN disediakan alokasi belanja bantuan sosial 2) Pembayaran belanja bantuan sosial dapat dilakukan dalam bentuk: a. bantuan sosial yang bersifat konsumtif; b. bantuan sosial yang bersifat produktif; dan c. bantuan sosial melalui lembaga pendidikan, kesehatan, dan lembaga tertentu. 3) Belanja bantuan sosial yang bersifat konsumtif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum masyarakat sebagai jaring pengaman sosial. 4) Belanja bantuan sosial yang bersifat produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditujukan untuk membantu permodalan masyarakat ekonomi lemah. 5) Belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c merupakan transfer uang, transfer barang, dan/atau transfer jasa dari Pemerintah kepada lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan lembaga tertentu guna membantu mengurangi beban masyarakat.

9 Dasar Hukum (3/3) Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 100: 1) Belanja bantuan sosial yang bersifat produktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 ayat (4) dapat dikelola melalui pembentukan dana masyarakat dalam mekanisme bergulir. 2) Dana masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh masyarakat secara mandiri dan berkesinambungan dengan memperhatikan prinsip transparansi dan akuntabilitas. 3) Masyarakat dapat secara proaktif melakukan pemantauan dan pengawasan atas pengelolaan dana masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Pasal 101: 1) Pelaksanaan pembayaran belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 ayat (2) huruf a dan huruf b dilaksanakan secara langsung kepada masyarakat dan/atau kelompok masyarakat. 2) Dalam hal tertentu pembayaran belanja bantuan sosial kepada masyarakat dan/atau kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 ayat (2) huruf a dan huruf b dapat dilaksanakan melalui pihak lain. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.

10 C DEFINISI BANSOS 10

11 DEFINISI BELANJA BANSOS (1/3) 1. PP Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah : Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. 2. PP 45/2013 Belanja Bantuan Sosial adalah alokasi belanja dalam APBN sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi, dan/atau kesejahteraan masyarakat. 3. PMK No.: 91 Tahun 2007 Tentang BAS : Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi kemungkinan terjadinya resiko sosial. Bantuan Sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan /atau lembaga kemasyarakatan termasuk di dalamnya lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan. Pengeluaran ini dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat yg bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, bersifat tidak terus menerus dan selektif. 4. PMK No.: 101 Tahun 2011 Tentang Klasifikasi Anggaran : Transfer uang atau barang yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada masyarakat guna melindungi kemungkinan terjadinya resiko sosial. Bantuan Sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan /atau lembaga kemasyarakatan termasuk di dalamnya lembaga non pemerintah bidang pendidikan, keagamaan, dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individu, kelompok dan/atau masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Resiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam, dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bansos akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondidi wajar.

12 DEFINISI BELANJA BANSOS (2/3) 5. PMK No.:134/PMK. 02/2012 Tentang Perubahan Atas PMK No.:101/PMK.02/2011 Tentang Klasifikasi Anggaran Transfer uang, barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat sebagaimana diatur dalam dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai belanja bantuan sosial pada Kementerian Negara/Lembaga. 6. PMK No.:112/PMK.02/2012 Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL : Transfer uang, barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat. 7. PMK No.:81/PMK.05/2012 Tentang Belanja Bansos pada Kementerian/Lembaga: Transfer uang, barang atau jasa yang diberikan oleh pemerintah pusat/daerah kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat.

13 DEFINISI BELANJA BANSOS (3/3) 8. Bultek SAP No. 10 Tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Sosial adalah transfer uang atau barang yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Transfer uang/barang/jasa tersebut memiliki ketentuan berikut ini: a. Belanja bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan. b. Belanja bantuan sosial bersifat sementara atau berkelanjutan. c. Belanja bantuan sosial ditujukan untuk mendanai kegiatan rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan bencana. d. Belanja bantuan sosial bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, kelangsungan hidup, dan memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian sehingga terlepas dari risiko sosial. e. Belanja bantuan sosial diberikan dalam bentuk: bantuan langsung; penyediaan aksesibilitas; dan/atau penguatan kelembagaan Risiko sosial menurut Buletin Teknis ini adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar. Keadaan yang memungkinkan adanya risiko sosial antara lain, namun tidak terbatas pada: a. Wabah penyakit yang apabila tidak ditanggulangi maka akan meluas dan memberikan dampak yang memburuk kepada masyarakat. b. Wabah kekeringan atau paceklik yang bila tidak ditanggulangi akan membuat petani/nelayan menjadi kehilangan penghasilan utamanya. c. Cacat fisik dan/atau mental yang bila tidak dibantu tidak akan bisa hidup secara mandiri. d. Penyakit kronis yang bila tidak dibantu tidak akan bisa hidup secara mandiri. e. Usia lanjut yang bila tidak dibantu tidak akan bisa hidup secara mandiri. f. Putus sekolah yang bila tidak dibantu akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup secara mandiri, g. Kemiskinan yang bila tidak dibantu akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup secara wajar. h. Keterisolasian tempat tinggal karena kurangnya akses penghubung yang mempersulit perkembangan masyarakat di suatu daerah. i. Bencana yang bila tidak ditanggulangi akan rnengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

14 D ALTERNATIF SOLUSI 14

15 ALTERNATIF SOLUSI (1/3) 1 Alternatif 1 : Tetap dianggarakan melalui akun Belanja Bantuan Sosial dengan ketentuan Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan No.10 Akuntansi Belanja Bantuan Sosial (Bultek SAP 10), menambahkan definisi Belanja Bantuan Sosal bahwa termasuk transfer dana pendidikan ke sekolah baik negeri maupun swasta. Dengan demikian tidak perlu dilakukan revisi DIPA. 2. Alternatif 2 : Dengan mengacu pada Surat Menteri Keuangan Nomor : S- 758/MK.05/2013 tanggal 23 Oktober 2013 : Belanja Bansos direvisi ke Belanja Barang dengan ketentuan : a. Dibuatkan kebijakan atau peraturan (PMK) bahwa Belanja Barang untuk diserahkan pada Masyarakat/Pemda disalurkan melalui transfer dana ke lembaga penerima dan dilaksanakan oleh penerima dengan mekanisme swakelola dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas b. Tidak semua anggaran BANSOS direvisi ke Belanja Barang, yang direvisi ke Belanja Barang hanya belanja yang tidak memenuhi kriteria Belanja Bansos, misalnya bantuan untuk lembaga/sekolah negeri direvisi ke Belanja Barang dengan kode akun 526 (Belanja Barang Untuk Diserahkan pada Masyarakat/Pemda) dengan rincian akun sebagai berikut : : Belanja Tanah Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda : Belanja Peralatan dan Mesin Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda : Belanja Gedung dan Bangunan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda : Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda : Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda : Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda : Belanja Barang Penunjang Tugas Pembantuan Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda : Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda

16 ALTERNATIF SOLUSI (2/3) c. Jenis kegiatan yang dapat dianggarkan melalui Belanja Bantuan Sosial antara lain : Beasiswa Miskin, Bantuan untuk sekolah/lembaga swasta, atau bantuan/belanja yang terkait dengan resiko sosial/penanggulangan kemiskinan. d. Belanja Barang penyalurannya dilakukan dengan transfer uang ke lembaga penerima melalui penerbitan SPM/SP2D, hal ini sejalan dengan definisi Belanja Barang bahwa : Pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat/pemerintah daerah (pemda) termasuk transfer uang di luar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja perjalanan.dalam pengertian belanja tersebut termasuk honorarium dan vakasi yang diberikan dalam rangka pelaksanaan kegiatan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa. Belanja Barang ini terdiri dari Belanja Barang (Operasional dan Non-Operasional), Belanja Jasa, Belanja Pemeliharaan, Belanja Perjalanan, Belanja Badan Layanan Umum (BLU), serta Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda. e. Pelaksanaan kegiatan/anggaran oleh penerima bantuan dilaksanakan dengan swakelola sama dengan Belanja Bantuan Sosial (perlu penegasan/kepastian dari Kementerian Keuangan melalui PMK yang akan diterbitkan). f. Tata cara pelaksanaan diatur dalam juknis masing-masing pemberi bansos (satker/kpa).

17 ALTERNATIF SOLUSI (3/3) 3. Apabila Alternatif 2 yang dipilih, maka perlu dilakukan langkah-langkah sbb.: 3.1. Setiap kantor/satker/unit utama melakukan inventarisasi Kegiatankegiatan mana yang memenuhi kriteria dianggarkan melalui belanja Barang dan/atau Belanja Bantuan Sosial dengan mengacu pada : a. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 112/PMK.02/2012 Tentang Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; b. Peraturan Menteri Keuangan No.:134/PMK.02/2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.02/2011 Tentang Klasifikasi Anggaran Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, setiap kantor/satker/unit utama mengajukan revisi DIPA sesuai dengan ketentuan; 3.3. Mengingat revisi anggaran telah lewat, maka perlu minta dispensasi revisi (reklasifikasi akun) ke Ditjen Perbendaharaan Dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan/anggaran proses revisi dapat dilakukan simultan dengan pencairan bantuan yang sudah dipastikan telah benar akunnya tanpa harus menunggu revisi; 3.5. Bagi satker yang telah terlanjur melakukan eksekusi anggaran dan diketahui terdapat kesalahan akun belanja, dapat dilakukan ralat SPM/SP2D.

18 E ALTERNATIF REKLASIFIKASI 18

19 Alternatif Reklasifikasi Dana Bansos Belanja Pegawai MAK 51 Belanja Bansos MAK 57 Belanja Barang MAK 52 Belanja Hibah MAK 56 Belanja Bansos MAK 57

20 Klasifikasi Belanja Barang (Akun 52) Belanja Barang Belanja Jasa Belanja Pemeliha raan Belanja Perjalana n Belanja Barang BLU Belanja Barang u/ diserahkan ke masyarakat

21 Alternatif Reklasifikasi Bansos Kemdikbud ke Belanja Pegawai KMK 134/PMK.02/2012 Belanja Pegawai diuraikan sebagai Kompensasi terhadap pegawai, Baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah dalam maupun luar negeri baik kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS dan/atau Non PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas fungsi organisasi pemerintah Belanja Bansos yang memenuhi kriteria Belanja Pegawai diperuntukkan Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS (MAK 5115) atau Belanja Pegawai yang diperuntukkan pembayaran Honor/lembur/vakasi/Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito (512)*. Catatan: *) Belum dijumpai penjelasan tentang penggunaan kode akun 5115 (Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS). Sedangkan untuk kode akun 512 (pembayaran Honor/lembur/vakasi/Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito) hanya diperuntukkan pembayaran bagi pegawai non PNS yang akan diangkat menjadi PNS. perlu penambahan penjelasan atau pengaturan lebih lanjut oleh Menkeu sebagai dasar hukum reklasifikasi.

22 Alternatif Reklasifikasi Bansos Kemdikbud ke Belanja Barang KMK 134/PMK.02/2012 Belanja Barang diuraikan sebagai Pengeluaran untuk pembelian Barang dan/atau jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan, maupun yang tidak dipasarkan dan pengadaan barang* yang dimaksudkan untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah (pemda) termasuk transfer uang yang tidak memenuhi kriteria belanja bantuan sosial serta belanja perjalanan Belanja Bansos yang memenuhi kriteria Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda (MAK 5263) yang digunakan untuk mencatat pengeluaran barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang tidak dapat dialokasikan pada kelompok akun 5261 dan 5262**. Catatan: *) Pengadaan barang/jasa pemerintah harus dilakukan sesuai dengan Perpres 54 tahun 2010 dan Perpres 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, termasuk didalamnya pengadaan barang dan jasa secara swakelola. **) Belanja transfer uang kepada entitas lain yang tidak memenuhi kriteria risiko sosial, yang pengelompokkannya mengikuti kriteria dan batasan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tersendiri. PMK tentang Kriteria dan batasan pengelompokkan akun belanja transfer tersebut sampai saat ini belum ada perlu pengaturan lebih lanjut oleh Menkeu sebagai dasar hukum reklasifikasi.

23 Alternatif Reklasifikasi Bansos Kemdikbud ke Belanja Hibah KMK 134/PMK.02/2012 Belanja Hibah diuraikan sebagai Pengeluaran Pemerintah berupa transfer yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukkannya, bersifat sukarela, tidak wajib, tidak mengikat, tidak perlu dibayar kembali, dan tidak terus menerus yang dilakukan dengan naskah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah kepada pemerintah negara lain, organisasi internasional, dan pemerintah daerah dengan pengalihan hak dalam bentuk uang, barang, atau jasa. Belanja Bansos yang memenuhi kriteria Belanja Hibah kepada Pemerintah Daerah (MAK 56311) yaitu yang digunakan untuk pengeluaran negara dalam bentuk transfer uang atau barang yang sifatnya tidak wajib kepada pemerintah daerah, atau menggunakan akun Belanja Hibah Kepada Organisasi Dalam Negeri (56411) dengan uraian cukup jelas.* Catatan: *) dalam PMK No.191/PMK.05/2011 tentang Pengelolaan Hibah, tidak dijumpai adanya aturan yang terkait dengan pengelolaan hibah dari Kementerian/Lembaga kepada Pemerintah Daerah dan/atau Organisasi Dalam Negeri. perlu pengaturan lebih lanjut oleh Menkeu sebagai dasar hukum reklasifikasi dan implementasinya..

24 Pekerjaan yang Dapat dilakukan dengan Swakelola (Psl. 26 ayat (2) Perpres 70 Tahun 2012) 1. Pekerjaan yg bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis SDM, serta sesuai dengan tugas dan fungsi K/L/D/I 2. Pekerjaan yg operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat atau dikelola oleh K/L/D/I 3. Pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi, atau pembiayaannya tidak diminati oleh penyedia barang/jasa. 4. Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa akan menimbulkan ketidak pastian dan risiko yg besar. 5. Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, atau penyuluhan. 6. Pekerjaan untuk proyek percontohan, dan survei yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa. 7. Pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian laboratorium, dan pengembangan sistem tertentu. 8. Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yg bersangkutan. 9. Pekerjaan industri kreatif, inovatif, dan budaya dalam negeri. 10. Penelitian dan pengembangan dalam negeri, dan/atau 11. Pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri alutsista, dan industri almatsus dalam negeri.

25 Tindak Lanjut Bansos Yg Tidak Dapat Dipindah 1. Merevisi dan atau menambahkan definisi serta contohcontoh Belanja Bantuan Sosial pada Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan No.10 Akuntansi Belanja Bantuan Sosial (Bultek SAP 10), bahwa Bantuan Sosial adalah termasuk transfer dana pendidikan ke sekolah baik negeri maupun swasta sehingga tetap dapat dianggarakan melalui akun Belanja Bantuan Sosial; 2. Dikeluarkan paket kebijakan (PMK) bahwa Belanja Barang Untuk Diserahkan pada Masyarakat/Pemda disalurkan melalui transfer dana ke lembaga penerima dan dilaksanakan oleh penerima dengan mekanisme swakelola dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas. 3. Membuka akun belanja Bantuan Pendidikan, untuk menampung belanja bantuan sosial atau belanja hibah yang tidak memenuhi kriteria belanja bantuan sosial atau belanja pegawai.

26 F LAMPIRAN DATA BELANJA BANSOS PADA KEMENDIKBUD TA

27 BELANJA BANSOS KEMDIKBUD TA 2013 Kode Eselon I Pagu Realisasi % 2301 Sekretariat Jenderal , Ditjen Pendidikan Dasar , Ditjen Pendidikan Tinggi , Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal , Ditjen Pendidikan Menengah , Badan Pengembangan SDM Pendidikan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan , Ditjen Kebudayaan ,44 JUMLAH , ,98

28 DATA BELANJA BANSOS PADA SEKRETARIAT JENDERAL A. BIRO KEUANGAN NO. URAI AN PAGU TK/SD/MI/PAUD 42,000,000,000 2 SLB 7,500,000,000 3 OLAH RAGA 4,040,000,000 4 ORGANI SASI KEMASYARAKATAN 38,040,000,000 5 SLTP/MTS 25,500,000,000 6 PEMUDA/PRAMUKA 10,000,000,000 7 PERGURUAN TI NGGI 4,500,000,000 8 SMU/SMA 21,990,000,000 9 SMK 22,020,000, KEBUDAYAAN 10,000,000,000 JUMLAH 185,590,000,000 B. BIRO PERENCANAAN DAN KLN NO. Nama Output Pagu 1 Beasiswa Darmasiswa RI 18,029,000,000 2 Beasiswa Unggulan 42,745,815,000 JUM LAH 60,774,815,000 Sumber : Data SAI Biro Keuangan

29 DATA BELANJA BANSOS PADA DITJEN DIKDAS (1/2) NO. Nama Output Pagu I. Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SDLB/SMPLB 255,717,467,000 1 Sekolah Penyelenggara Pendidikan Layanan Khusus 13,200,000,000 2 Kemitraan Sekolah/Lembaga/PT 3,750,000,000 3 Sekolah Menyelenggarakan Program E-Learning 10,000,000,000 4 Sekolah yang Direhabilitasi 5,000,000,000 5 Unit Sekolah Baru (USB) 800,000,000 6 Lomba Sains Nasional/Internasional 342,500,000 7 Festival Lomba Seni Siswa Nasional/Internasional 1,320,000,000 8 Sekolah Penerima Bantuan Operasional PK dan PLK 221,304,967,000 II. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP 3,345,565,907,000 1 Kemitraan / Kerjasama Program Wajar 12,250,000,000 2 SMP Berbasis Pondok Pesantren 13,500,000,000 3 SD - SMP Satu Atap 119,504,252,000 4 Unit Sekolah Baru (USB) 377,432,125,000 5 Ruang Kelas Baru (RKB) 122,037,000,000 6 Rehabilitasi SMP 85,501,350,000 7 Laboratorium IPA 72,540,000,000 8 Perpustakaan SMP 45,967,335,000 9 Peralatan Pendidikan SMP 25,500,000, SMP Berbasis TIK 21,000,000, Sekolah Standar Nasional SMP 27,500,000, SMP Terbuka 21,150,000, Siswa yang Mendapatkan Bantuan Operasional SMP Terbuka 33,004,400, Sekolah yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa 4,500,000, SD-SMP Satu Atap yang Memenuhi SPM 9,000,000, Laporan Pelaksanaan BOS 2,000,000, Siswa SMP Penerima Beasiswa Siswa Miskin 2,147,794,945, Siswa SMP Penerima Beasiswa Bakat dan Prestasi 27,000,000, Peserta Didik yang Mengikuti Program Paket B 178,384,500,000 III. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD 5,084,311,016,000 1 Siswa SD Penerima Beasiswa Miskin 4,572,109,625,000 2 Siswa Penerima Beasiswa Prestasi 1,590,000,000 3 Rehabilitasi SD 374,891,391,000 4 Siswa SD Menerima Bantuan Paket Belajar 3,750,000,000 5 SD Memenuhi Standar Isi dan Proses 2,970,000,000 6 SD Menyelenggarakan Program Retrieval/Remedial 5,500,000,000 7 SD Memenuhi Standar Sarana dan Prasarana 31,350,000,000 8 SD Menerima sarana TIK untuk e-learning 25,000,000,000 9 SD Menerima Sarana dan Prasarana Olahraga dan Seni 15,750,000, SD Menerima Sarana Komputer untuk Administrasi 45,000,000, Peserta Didik Paket A Menerima Bantuan Operasional 4,000,000, SD Menyelenggarakan Pembelajaran Ekstrakurikuler 2,400,000,000 Sumber : Data SAI Biro Keuangan

30 DATA BELANJA BANSOS PADA DITJEN DIKDAS (2/2) NO. Nama Output Pagu IV. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Dasar 7,800,000,000 1 Laporan Evaluasi Pelaksanaan Lomba/ Olimpiade 600,000,000 2 Dewan Pendidikan / Komite Sekolah yang Terbina 7,200,000,000 V. Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tendik yang Kompeten untuk Jenjang 5,470,853,275,000 Pendidikan Dasar 1 Dokumen Pelaksanaan Program 0 2 PTK Dikdas yang Mendapatkan Tunjangan Fungsional 707,504,400,000 3 PTK Dikdas yang Mendapatkan Tunjangan Profesi 2,709,819,575,000 4 PTK Dikdas yang Mendapatkan Tunjangan Khusus 1,480,282,800,000 5 PTK Dikdas yang Mendapatkan Tunjangan Kualifikasi 312,224,500,000 6 PTK Dikdas yang Mendapatkan Tunjangan Lainnya 41,670,000,000 7 PTK SD dan PTK Kesetaraan SD yang Mendapatkan Karir; Penghargaan; Perlindungan 55,000,000,000 8 PTK SMP dan PTK Kesetaraan SMP yang Mendapatkan Karir; Penghargaan; Perlindungan 96,780,000,000 9 PTK PK dan PLK yang Mendapatkan Karir; Penghargaan; Perlindungan 2,256,000, PTK Dikdas yang mendapat bantuan guru bantu 65,316,000,000 VI. Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SDLB/SMPLB 180,725,742,000 1 Sekolah Penyelenggara Pendidikan Layanan Khusus 500,000,000 2 Pusat Pengembangan Layanan PK dan PLK 124,870,742,000 3 Dokumen Pedoman Pengembangan Pembelajaran 3,000,000,000 4 Sekolah Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa 28,000,000,000 5 Siswa Bersertifikasi Kompetensi Keterampilan Khusus 1,800,000,000 6 Unit Sekolah Baru (USB) 12,699,000,000 7 Ruang Kelas Baru (RKB) 1,440,000,000 8 Sekolah Memenuhi SPM - Sarana Prasarana 6,366,000,000 9 Perpustakaan 550,000, Unit Gedung Baru (UGB) 1,500,000,000 VII. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD 451,615,000,000 1 Ruang Kelas Baru (RKB)SD 270,940,000,000 2 Siswa SD Menerima BOS Luar Negeri 3,675,000,000 3 SD Menerima Perpustakaan/PSB 177,000,000,000 VIII. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Dasar 31,921,060,000 1 Sekolah yang Mendapatkan Layanan Akses dan Mutu Pendidikan 29,446,060,000 2 Sekolah yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa 2,475,000,000 X. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Dasar 25,480,000,000 1 Gedung Sekolah Rusak Akibat Bencana Alam dan Kerusuhan yang Direhabilitasi 25,480,000,000 Sumber : Data SAI Biro Keuangan J U M L A H 14,853,989,467,000

31 DATA BELANJA BANSOS PADA DITJEN DIKMEN (1/2) NO. Nama Output Pagu I. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMK 2,946,539,260,000 1 Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMK 2,318,707,260,000 2 Peralatan Praktik SMK 7,950,000,000 3 Siswa SMK Penerima Beasiswa Miskin 619,882,000,000 II. Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SMLB 52,174,200,000 1 Siswa PK-PLK Mendapat Beasiswa 14,545,200,000 2 Sekolah Penerima Bantuan Operasional PK 37,629,000,000 III. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA 4,292,796,100,000 1 SMA yang Mampu Menyusun dan Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 7,620,000,000 2 SMA Model 47,225,000,000 3 Peserta Didik yang Menerima BOP Paket C 37,500,000,000 4 Kab/Kota yang Mendapatkan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Paket C 5,000,000,000 5 Unit Sekolah Baru (USB) 186,716,000,000 6 Ruang Kelas Baru (RKB) 428,947,700,000 7 Ruang Laboratorium Komputer Baru 22,000,000,000 8 Sekolah yang Mendapatkan Bantuan Sarana dan Prasarana 51,940,000,000 9 Peralatan TIK/Komputer 21,000,000, Sekolah yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa 3,400,000, Siswa SMA Penerima Beasiswa Miskin 1,071,640,000, Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMA 2,362,258,600, Siswa SMA Penerima Beasiswa Prestasi 47,548,800,000 IV. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMK 2,053,864,512,000 1 Dokumen Layanan Informasi Kebijakan 2,200,000,000 2 SMK Pusat Layanan TIK 12,505,000,000 3 Kemitraan Direktorat dengan Institusi/Lembaga 6,675,000,000 4 Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMK 0 5 Dokumen Pedoman Standar Pembelajaran 36,050,000,000 6 Sekolah Menerapkan Pembelajaran Kewirausahaan 6,644,000,000 7 Unit Sekolah Baru (USB) 224,705,000,000 8 Ruang Kelas Baru (RKB) 476,297,720,000 9 Ruang Praktek Siswa (RPS) 59,277,370, Peralatan Praktik SMK 106,990,000, Siswa SMK Penerima Beasiswa Miskin 765,933,300, Siswa SMK Penerima Beasiswa Prestasi dan Program Keahlian Khusus 28,356,000, Lomba Kompetensi dan Sains 8,933,350, Laporan Hasil Pemasaran Tamatan SMK 1,840,000, SMK yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa 4,240,000, SMK Unggul/Model/Rujukan/Berprestasi 313,217,772,000 Sumber : Data SAI Biro Keuangan

32 DATA BELANJA BANSOS PADA DITJEN DIKMEN (2/2) NO. Nama Output Pagu V. Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SMLB 171,830,000,000 1 Dokumen Informasi dan Publikasi 990,000,000 2 Kemitraan Sekolah/Lembaga/PT 5,525,000,000 3 Pusat Pengembangan Layanan PK dan PLK 9,300,000,000 4 Sekolah Sentra/Subsentra PK dan PLK 900,000,000 5 Lembaga Penyelenggara Pendidikan Menengah yang Menerima Bantuan Bencana Alam 6,460,000,000 6 Dokumen Pedoman Pengembangan Pembelajaran 1,530,000,000 7 Sekolah yang Terakrediasi 4,000,000,000 8 Siswa Berkompetensi Keterampilan Khusus 13,830,000,000 9 Sekolah Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa 800,000, Ruang Keterampilan 2,970,000, Perpustakaan 4,935,000, Sekolah yang Direhabilitasi 7,500,000, Sekolah Memenuhi SPM Sarana dan Prasarana 9,000,000, Unit Sekolah Baru (USB) 79,330,000, Ruang Kelas Baru (RKB) 12,600,000, Asrama Siswa 10,000,000, Buku Pembelajaran 2,160,000,000 VI. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Pendidikan Menengah 31,730,000,000 1 Sekolah/ Lembaga yang Mendapatkan Layanan Akses dan Mutu pendidikan 4,800,000,000 2 Naskah Bahan Kerjasama, Informasi dan Publikasi 15,730,000,000 3 Sekolah yang Menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa 4,200,000,000 4 Dewan Pendidikan / Komite Sekolah Yang Terbina 7,000,000,000 VII. Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tendik yang Kompeten untuk Jenjang 1,793,198,016,000 Pendidikan Menengah 1 Pengawas Dikmen yang Berkualifikasi S2 12,825,500,000 2 PTK Dikmen yang Mendapatkan Tunjangan Profesi 1,379,414,880,000 3 PTK Dikmen yang Mendapatkan Tunjangan Fungsional 149,770,800,000 4 PTK Dikmen yang Mendapatkan Tunjangan Khusus 184,545,836,000 5 Dokumen Pembinaan PTK SMA dan PTK Kesetaraan SMA 225,000,000 6 PTK SMA dan PTK Kesetaraan SMA yang Mendapatkan Perhargaan ; Perlindungan 120,000,000 7 PTK SMA dan PTK Kesetaraan SMA yang Memenuhi Kualifikasi Pendidikan 7,030,000,000 8 PTK SMA dan PTK Kesetaraan SMA yang Mendapatkan Pemerataan Mutu 990,000,000 9 Dokumen Pembinaan PTK SMK 1,500,000, Pendidik SMK yang Sesuai Bidang Keahlian 6,600,000, PTK SMK yang Mendapatkan Perhargaan ; Perlindungan 150,000, PTK SMK yang Mendapatkan Pemerataan Mutu 2,580,000, PTK SMK yang Memenuhi Kualifikasi Pendidikan 9,502,000, Pendidik PK dan PLK yang Sesuai Bidang Keahlian 400,000, PTK Dikmen di Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar yang Memperoleh Bantuan Pendidikan 2,000,000, PTK PK dan PLK yang Mendapatkan Pemerataan Mutu 575,000, PTK PK dan PLK yang Memenuhi Kualifikasi Pendidikan 3,025,000, ,944,000,000 VIII. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMK 964,545, SMK Unggul/Model/Rujukan/Berprestasi 964,545,000 IX. Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SMLB 1,710,000, Lembaga Penyelenggara Pendidikan Menengah yang Menerima Bantuan Bencana Sosial 1,710,000,000 Sumber : Data SAI Biro Keuangan J U M L A H 11,344,806,633,000

33 DATA BELANJA BANSOS PADA DITJEN DIKTI NO. Direktorat/Komponen PAGU A. DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJASAMA 374,925,025,000 1 Bantuan Pendirian Politeknik Negeri Subang 2,500,000,000 2 Pendirian Institut Teknologi Baru dan Institut Olahraga Indonesia 10,000,000,000 3 Pendirian Politeknik Baru 75,000,000,000 4 Bantuan Hibah Pembinaan 258,286,325,000 5 Bantuan PHK-I Institusi 12,203,100,000 6 Seleksi dan Penetapan Penerima Bantuan 3,000,000,000 7 Penetapan Penerima Bantuan Hibah Pengembangan KUI 4,550,000,000 8 Workshop dan Pelatihan Penyusunan Renstra 1,200,000,000 9 Workshop Peningkatan TataKelola Penguruan Tinggi 1,200,000, Seleksi Proposal dan Pelaksanaan Muhibah Seni 3,200,000, Belanja Bantuan Beasiswa KNB 3,785,600,000 B. DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN 2,519,552,630,000 1 Program Revitalisasi Bidang Ilmu 10,000,000,000 2 Bantuan Prodi Bersistem Penjaminan Mutu Pembelajaran 1,450,000,000 3 Bantuan Penyusunan KBK 1,900,000,000 4 Bantuan Bidikmisi dan Afirmasi Dikti 1,498,627,210,000 5 Pemberian Beasiswa Prestasi 14,783,000,000 6 Fasilitasi Mahasiswa Melaksanakan Belajar Bekerja Terpadu 2,585,000,000 7 Bantuan Dana Pengembangan Sistem Pusat Karir di PT 1,500,000,000 8 Bantuan Pelaksanaan Program Hibah Bina Desa dan Bantuan Peningkatan Organisasi Kemahasiswaan 9,600,000,000 9 Bantuan Pengembangan Mutu Laboratorium Sains 500,000, Hibah Pengembangan Politeknik Kerjasama Pemda 70,000,000, Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA/BBM 756,000,000, Bantuan Program MIPA Internasional 1,000,000, Bantuan Penyusunan Rancangan Modus MPNK 1,900,000, Bantuan Pelaksanaan Program CLCC dan Bantuan Pelaksanaan Program Lesson Study 6,850,000, Hibah Peningkatan Kualitas Pendidikan Profesi Kesehatan Grand Total 142,857,420,000 2,894,477,655,000

34 DATA BELANJA BANSOS PADA DITJEN PAUDNI (1/2) KODE Direktorat/Komponen PAGU Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal 515,147,000, Bantuan Biaya Operasional Penyelenggara (BOP) PAUD 324,000,000, Bantuan Rintisan Lembaga PAUD Baru 68,595,000, Bantuan Penguatan Lembaga PAUD Rintisan 37,275,000, Bantuan Alat Permainan Edukatif (APE) PAUD 19,850,000, Bantuan sarana Pembelajaran PAUD 5,850,000, Bantuan Lembaga PAUD di Daerah Tanggap Darurat dan Pasca Bencana 1,750,000, Bantuan Kelembagaan Pada Organisasi Mitra 39,927,000, Bantuan Lembaga PAUD penyelenggara pendidikan keorangtuaan (Parenting Education) 825,000, Penguatan Pembelajaran Lembaga PAUD 7,455,000, Bantuan Lembaga PAUD Percontohan Kab/Kota 3,000,000, Bantuan Motivasi dan Stimulasi Penyelenggara PAUD 6,620,000, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat 206,164,400, BOP Keaksaraan 126,564,400, BOP Keaksaraan Layanan Khusus 23,500,000, Bantuan Penataan Kelembagaan 19,100,000, Bantuan Sarana Satuan Dikmas dan TBM 22,550,000, Bantuan Pengarusutamaan Gender 12,000,000, Bantuan Kecakapan Keorangtuaan 2,450,000,000

35 DATA BELANJA BANSOS PADA DITJEN PAUDNI (2/2) KODE Direktorat/Komponen PAGU Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan 122,115,000, Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) 49,300,000, Bantuan Penyelenggaraan Kursus dan Pelatihan Kewirausahaan Masyarakat bagi anak putus sekolah/putus 44,000,000, Peserta Didik Kursus dan Pelatihan Mengikuti Uji Kompetensi 4,250,000, Lembaga Kursus Memenuhi Standar Nasional 14,800,000, Organisasi Mitra yang memperoleh penguatan kapasitas 3,325,000, Dokumen Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja 3,000,000, Peserta Didik Kursus dan Pelatihan Menerima Penghargaan 285,000, Lembaga Kursus dan Pelatihan melakukan Sosialisasi dan Promosi 350,000, Lembaga dan Mita Kursus dan Pelatihan Menerima Penghargaan 2,805,000, Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD, NONFORMAL DAN INFORMAL 844,678,792, Pendidik PAUDNI berkualifikasi akademik S1/D4 934,500, Guru TK penerima tunjangan profesi 302,093,000, Pendidik dan tenaga kependidikan PAUDNI memperoleh penghargaan dan perlindungan 49,822,664, Guru TK/TPA/KB berkualifikasi S1/D4 22,881,500, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Masyarakat berkualifikasi S1/D4 1,475,000, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kursus dan Pelatihan Berkualifikasi S1/D4 254,000, Guru TK/TPA/KB Memperoleh pembinaan karier 9,300,000, Kepala Sekolah/Pengawas TK/Penilik PAUD/Pengelola TPA/KB Memperoleh Pembinaan Karier 525,000, Pendidik Kursus dan Pelatihan Memperoleh Pembinaan Karier 472,000, Pendidik Pendidikan Masyarakat Memperoleh Pembinaan Karier 800,000, Tenaga Pendidik Pendidikan Masyarakat Memperoleh pembinaan karier 1,680,000, Guru TK/TKLB penerima tunjangan fungsional 251,715,600, Guru TK/TKLB penerima subsidi tunjangan khusus 50,329,336, Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI yang memperoleh penghargaan dan perlindungan 3,745,000, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non Formal Memperoleh Peningkatan Kesejahteraan 133,456,192, Dokumen Standar/Naskah/Pedoman/Juklak/Juknis Kriteria Pembinaan Karier PTK PAUDNI 200,000, Dokumen Penyusunan Rencana Program dan Anggaran Pembinaan PTK PAUDNI 150,000, Dokumen Evaluasi Program dan Anggaran Pembinaan PTK PAUDNI 400,000,000 Pembinaan Karier PTK PAUDNI Melalui Kerjasama dengan Orsosmas/Ormit/Lembaga Dalam Negeri dan Luar Negeri 14,445,000,000 Grand Total 1,688,105,192,000

36 DATA BELANJA BANSOS PADA DITJEN KEBUDAYAAN No Kode Satker Nama Satker Jumlah Direktorat Pembinaan KepercayaanTerhadap TYME dan Tradisi Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Jumlah

37 TERIMA KASIH

PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 Maret 2014

PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 Maret 2014 PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 Maret 2014 Latar Belakang 1. Hasil audit atas Laporan Keuangan Tahun 2012 Kemdikbud Klasifikasi Belanja

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BLOCK GRANT DI KEMENDIKBUD DAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN

PELAKSANAAN BLOCK GRANT DI KEMENDIKBUD DAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN PELAKSANAAN BLOCK GRANT DI KEMENDIKBUD DAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN Dalam Era otonomi daerah diharapkan pemerintahan daerah dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

Lebih terperinci

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Deputi Menteri Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan

Lebih terperinci

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA NO KEBIJAKAN KEGIATAN POKOK 1 Reformasi Pendanaan Pendidikan 1. BOP Tempat Penitipan Anak (TPA)/Kelompok

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2013 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Halaman : 1

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2013 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Halaman : 1 LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A213 Halaman : 1 23 23.1 23.1.1 198 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1991 479 5172 5173 5174 23.2 23.2.3 1993 1994 1995 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1.474.435.793

Lebih terperinci

U R A I A N Belanja Pegawai 23,100, Belanja Barang Dan Jasa 889,440,000.00

U R A I A N Belanja Pegawai 23,100, Belanja Barang Dan Jasa 889,440,000.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : 1.01.01 Dinas Pendidikan LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 26 TAHUN 2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 TENTANG : ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI 1. Dasar Hukum : a. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Mengatur antara lain pemisahan peran,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.735, 2012 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Bantuan Sosial. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

BERITA NEGARA. No.735, 2012 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Bantuan Sosial. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.735, 2012 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Bantuan Sosial. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

: 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : Dinas Pendidikan. Urusan Pemerintahan Organisasi. JUMLAH (Rp) DASAR HUKUM KODE REKENING U R A I A N

: 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : Dinas Pendidikan. Urusan Pemerintahan Organisasi. JUMLAH (Rp) DASAR HUKUM KODE REKENING U R A I A N Urusan Pemerintahan Organisasi : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : 1.01.01 Dinas Pendidikan LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2015 TANGGAL : 31 DESEMBER 2015 TENTANG : ANGGARAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.563, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Belanja. Bantuan Sosial. Kementerian/Lembaga. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.05/2012 TENTANG BELANJA BANTUAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

Lebih terperinci

Implementasi Penggunaan Akun sesuai dengan Bagan Akun Standar

Implementasi Penggunaan Akun sesuai dengan Bagan Akun Standar KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Implementasi Penggunaan Akun sesuai dengan Bagan Akun Standar www.perbendaharaan.go.id Dasar Hukum

Lebih terperinci

Pengelolaan Pendidikan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Pengelolaan Pendidikan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Pengelolaan Pendidikan Menengah SMA dan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Pengelolaan Pendidikan 1. PAUD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. SMK 6. PK

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 Disampaikan Oleh : Direktorat Dana Perimbangan Direktorat Jenderal Perimbangan

Lebih terperinci

Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah - 846,200, ,200,000.00

Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah - 846,200, ,200,000.00 DOKUMEN PELAKSANAAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013 Urusan Pemerintah : 1.01. Urusan Wajib Pendidikan Organisasi : 1.01.01 Dinas Pendidikan REKAPITULASI BELANJA TIDAK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.469, 2015 KEMENDIKBUD. Dana Alokasi Khusus. Bidang Pendidikan. Penggunaan. Pencabutan PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG

Lebih terperinci

UPAYA-UPAYA UNTUK MENJAGA EFEKTIVITAS DANA BANTUAN SOSIAL

UPAYA-UPAYA UNTUK MENJAGA EFEKTIVITAS DANA BANTUAN SOSIAL UPAYA-UPAYA UNTUK MENJAGA EFEKTIVITAS DANA BANTUAN SOSIAL ABSTRAK LRA LKPP Tahun 2013 melaporkan hasil realisasi belanja Pemerintah sebesar Rp1.137,1 triliun yang diantaranya merupakan Belanja Bantuan

Lebih terperinci

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN 1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No A BELANJA LANGSUNG 1 Program pendidikan anak usia dini a. Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD Terpadu Terlaksananya pembangunan lembaga persiapan pendidikan anak usia

Lebih terperinci

PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012

PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012 PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar November 2012 ISI

Lebih terperinci

ANGGARAN 2015 URUT PROGRAM KEGIATAN

ANGGARAN 2015 URUT PROGRAM KEGIATAN RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintah : 1.01. Urusan Wajib Pendidikan Organisasi : 1.01.01 Dinas Pendidikan REKAPITULASI BELANJA TIDAK

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL

LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Sawangan, 26 s.d 28 Februari 2012 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Lebih terperinci

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN 1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No Daerah, dan Indikator A BELANJA TIDAK LANGSUNG a. Belanja Hibah Dana Operasional TK pembelajaran di TK pembelajaran di TK 317 Lembaga 317.000.000 298.000.000 298.000.000 298.000.000

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015 A REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 0 No Program dan Kegiatan Pagu Anggaran (Rp) Program pendidikan anak usia dini..80.000 9..00 8, 8 9 0 Penyusunan Kurikulum Muatan Jawa TK/RA

Lebih terperinci

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT).

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT). Latar Belakang ULT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak Tahun 2006 mempunyai unit kerja yang melayani masyarakat baik langsung maupun tidak langsung di tangani oleh Gerai Informasi Media yang berada

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 SALINAN Menimbang BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/IT3/KU/2012 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/IT3/KU/2012 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/IT3/KU/2012 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2012 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

Urusan Pemerintahan Organisasi. : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : Dinas Pendidikan

Urusan Pemerintahan Organisasi. : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : Dinas Pendidikan Urusan Pemerintahan Organisasi : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : 1.01.01 Dinas Pendidikan LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH JAWA BARAT NOMOR : 19 TAHUN 2012 TANGGAL : 17 DESEMBER 2012 TENTANG : ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 11 Tahun 2009 5 Oktober 2009 PEMERINTAH PROVINSI JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 Oleh: Wakil Rektor IV 1 1) Penyampaian Alokasi Pagu Anggaran Unand Tahun 2016 2 4 5 Isu Mendasar Anggaran Unand 2016 - Berkurangnya Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN AS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANDU Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN AS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANDU Tahun Anggaran 2015 RENCANA KERJA ANGGARAN AS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANDU Tahun Anggaran 2015 NO. BELANJA 155,056,340,000.00 I BELANJA TIDAK LANGSUNG - II BELANJA LANGSUNG 155,056,340,000.00 BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010 LANGKAH-LANGKAH SETELAH DITETAPKAN MENJADI SATUAN KERJA PK BLU SETELAH DITETAPKAN MENJADI SATKER BLU APA YANG HARUS DILAKUKAN Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010 Menyetorkan seluruh PNBP TA 2010

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Biaya Satuan

LAMPIRAN. Biaya Satuan LAMPIRAN LAMPIRAN I : SASARAN TAHUNAN RENSTRA 2005-2009 No. Program-Program Strategis Satuan Biaya Tahun Jumlah Satuan 2005 2006 2007 2008 2009 A PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES Penambahan daya tampung

Lebih terperinci

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif DAFTAR ISI Hal Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif i iii iv v vi BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum 1 B. Dasar Hukum 2 C. Maksud dan Tujuan 3 D. Tugas, Fungsi, dan

Lebih terperinci

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016 MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH, PERATURAN

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/ LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KEMENDIKNAS

Lebih terperinci

Perbaikan Juknis DAK Tahun 2013 Dan Rencana Kebijakan DAK Bidang Dikmen Tahun 2014

Perbaikan Juknis DAK Tahun 2013 Dan Rencana Kebijakan DAK Bidang Dikmen Tahun 2014 Perbaikan Juknis DAK Tahun 2013 Dan Rencana Kebijakan DAK Bidang Dikmen Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 2013 DAFTAR ISI 1 Perbaikan Juknis

Lebih terperinci

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anggaran Fungsi Pendidikan 2010-2014 KOMPONEN ANGGARAN PENDIDIKAN APBN 2010 APBN 2011 APBN

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN. Pelaksanaan KSO atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian. Paling kurang memuat:

NASKAH PERJANJIAN. Pelaksanaan KSO atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian. Paling kurang memuat: NASKAH PERJANJIAN Pelaksanaan KSO atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian. Paling kurang memuat: a. para pihak dalam perjanjian; b. objek KSO/KSM; c. bentuk KSO/KSM; d. jangka waktu KSO/KSM; e. volume

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 Pengertian, Kebijakan,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN 1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12 RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12 Dalam RAPBN 2018, anggaran Kementerian dan Kebudayaan sebesar Rp40.092 miliar atau meningkat sebesar 0,68

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS I. UMUM

Lebih terperinci

KAJIAN TATA KELOLA BANTUAN SOSIAL KEMENTERIAN/LEMBAGA

KAJIAN TATA KELOLA BANTUAN SOSIAL KEMENTERIAN/LEMBAGA KAJIAN TATA KELOLA BANTUAN SOSIAL KEMENTERIAN/LEMBAGA I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam UU Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dijelaskan bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

: PENDIDIKAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING

: PENDIDIKAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.01. - PENDIDIKAN : 1.01.01. - DINAS PENDIDIKAN KODE REKENING 1.01.1.01.01.00.00.5. BELANJA DAERAH 462.561.392.743,00 1.01.1.01.01.00.00.5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 307.549.573.223,00

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2013 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 2 Pokok Bahasan 1 Dasar Pertimbangan draft

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2015

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2015 LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A215 Halaman : 1 23 23.1 23.2 23.3 23.4 23.5 23.11 23.12 23.13 23.14 23.15 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 13.84.344.452 5.64.198.113 24.281.271.181 1.189.923.1 34.21.186.49

Lebih terperinci

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

PRA RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (FINAL) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 2018

PRA RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (FINAL) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 2018 PRA RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (FINAL) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 208 Urusan Pemerintahan :.0 Urusan Wajib Terkait Pelayanan Dasar Pendidikan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 0 URUSAN WAJIB PENDIDIKAN Organisasi :. 0. 0 DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENGUJIAN TERHADAP KETEPATAN KLASIFIKASI ANGGARAN

PENGUJIAN TERHADAP KETEPATAN KLASIFIKASI ANGGARAN PENGUJIAN TERHADAP KETEPATAN KLASIFIKASI ANGGARAN Klasifikasi Anggaran DIKLAT BENDAHARA PENGELUARAN APBN D alam pelaksanaan pengujian dan pembayaran tagihan Bendahara harus memperhatikan ketepatann Klasifikasi

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 18/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 18/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 18/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2011 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un No.1443, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca bencana. Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat. Hibah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

I. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2013

I. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2013 I. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2013 A. REKAPITULASI PELAKSANAAN PROGRAM DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NO PROGRAM JUMLAH 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

PENINGKATAN SISTEM PENGELOLAAN DAN BANTUAN PENDIDIKAN DARI PUSAT KE DAERAH

PENINGKATAN SISTEM PENGELOLAAN DAN BANTUAN PENDIDIKAN DARI PUSAT KE DAERAH PENINGKATAN SISTEM PENGELOLAAN DAN BANTUAN PENDIDIKAN DARI PUSAT KE DAERAH 1 LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan pendidikan Islam dapat dilihat berdasarkan tiga pilar kebijakan pembangunan pendidikan:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI UU 23 TAHUN 2014 BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI

RENCANA TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI UU 23 TAHUN 2014 BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI RENCANA TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI UU 23 TAHUN 2014 BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI DISAMPAIKAN PADA ACARA PERSIAPAN PENGALIHAN KEWENANGAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN MENENGAH DI KEMENKO PMK RI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BLITAR (PER INDIKATOR KINERJA UTAMA) TARGET 2017 PROGRAM PENDIDIKAN PAUD PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BLITAR (PER INDIKATOR KINERJA UTAMA) TARGET 2017 PROGRAM PENDIDIKAN PAUD PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL RENCANA AKSI TAHUN (PER UTAMA) BIDANG PEMBINAAN PAUD, PENDIDIKAN NON FORMAL (PNF), DAN BIDANG PEMBINAAN KETENAGAAN Angka Rata Lama Sekolah 10.05 No. AKSI KEGIATAN OUTPUT/KELUARAN 1 Batuan APE bagi lembaga

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 TAHUN 2013 23 December 2013 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015 KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015 DIREKTORAT Company JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN LOGO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2014 POKOK -POKOK KEBIJAKAN DAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Perencanaan Anggaran Satker BLU BLU membuat rencana bisnis lima tahunan mengacu

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.645, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pergeseran Anggaran. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015 KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015 1 1 REALISASI ANGGARAN 2015 2 Kurva Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran 2015 16 Agustus

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.01. - PENDIDIKAN : 1.01.01.

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 Palembang, 12 Oktober 2017 POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010 NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN SUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PAGU ANGGARAN DAFTAR

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN SUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PAGU ANGGARAN DAFTAR SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN SUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 4 TAHUN 2014 TANGGAL 12 AGUSTUS 2014 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat Jenderal DPR RI Disampaikan dalam Konsultasi Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sleman Jakarta, 29 Januari 2014 2/10/2014 BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 16/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 16/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 16/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2011 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.562, 2016 KEMENKEU. Revisi. TA 2016. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.02/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

KLASIFIKASI JENIS BELANJA

KLASIFIKASI JENIS BELANJA LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.02/2011 TENTANG KLASIFIKASI ANGGARAN Kode Belanja Penyelenggaraan Pemerintah Pusat 51 Belanja Pegawai KLASIFIKASI JENIS BELANJA Belanja dan Jenis Pengeluaran

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF Harris Iskandar Direktur Jenderal Disampaikan pada Rapat Koordinasi BAN PAUD dan PNF dan BAP PAUD dan PNF Tahun 2017 Bogor, 23 November

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci