BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuda Gojali Ahmad N, 2013
|
|
- Erlin Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi memiliki hubungan yang sinergis dengan matematika, biologi menghasilkan masalah yang menarik, dan matematika menyediakan jalan untuk memahami masalah tersebut (Shonkwiler dan Herod 2009). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ranganath (2003) yang menegaskan bahwa fenomena biologi itu kompleks dan dapat dipecahkan dengan bantuan matematika seperti peluang dan statistika. Lebih lanjut Shonkwiler dan Herod (2009) menyatakan bahwa beberapa cabang biologi menggunakan berbagai model matematika, dan genetika merupakan cabang biologi yang menggunakan model matematika peluang. Genetika adalah cabang dari biologi tentang pola penurunan sifat genetik dari induk kepada keturunannya. Genetika berasal dari bahasa latin yaitu kata genos, artinya suku bangsa atau asal usul (Rondonuwu, 1989). Sedangkan menurut Yatim (2003) genetika adalah ilmu tentang keturunan. Pernyatan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa genetika adalah ilmu tentang pola penurunan sifat genetik dari generasi ke generasi berikutnya. Perkembangan genetika merupakan sejarah yang panjang dari perkembangan pemikiran serta penemuan. Secara garis besar perkembangan genetika dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa sebelum Mendel (genetika klasik), kemudian masa genetika Mendel yang dimulai dengan ditemukannya konsep gen oleh Mendel, dan terakhir ialah periode eksplorasi genetika yang dimulai dengan berkembangnya teknik molekuler (Jusuf, 2001). Pernyataan-pernyataan para ahli genetika sebelum Mendel menunjukkan bahwa mereka melakukan pemecahan masalah dalam sifat-sifat yang diturunkan (genetik) dari generasi ke generasi berikutnya, tidak dengan pendekatan eksperimen dan kuantitatif tetapi dengan pengamatan sederhana seperti teori animalkulisma yang Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan 1 Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII
2 2 hanya mengamati animalkulus (sperma) di bawah mikroskop. Berbeda dengan Mendel yang melakukan pendekatan eksperimental dan kuantitatif untuk analisis genetika (Suratsih, 2002). Mendel melakukan pendekatan eksperimental dan kuantitatif dalam biologi karena terdorong oleh salah seorang profesor yang bernama Dopler. Mendel dilatih untuk mempelajari sains melalui percobaan dan menggunakan matematika untuk menjelaskan fenomena alam. Dia melakukan penyilangan induk (P) dan menghasilkan anakan generasi pertama (F1). Ia mengikuti penurunan sifat-sifat bawaan minimal hingga generasi ke-3 (F2). Analisis kuantitatif Mendel terhadap tanaman F2 inilah yang menghasilkan hukum yang sekarang dikenal sebagai hukum segregasi dan hukum pemilihan bebas (Campbell et al., 2003). Hukum segregasi dan pemilihan bebas adalah aplikasi spesifik dari aturan umum probabilitas (peluang), yang serupa dengan aplikasi dari pelemparan koin atau dadu. Memiliki pemahaman dasar tentang teori peluang ini adalah hal yang sangat penting dalam analisis genetika (Campbell et al., 2003). Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa matematika memiliki peranan penting dalam kemajuan dan pemahaman genetika. Ranganath (2003) mengungkapkan bahwa matematika secara teoritis mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman dalam biologi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitan yang dilakukan Sanz et al. (2012) yang menunjukan bahwa matematika merupakan alat yang sangat esensial dalam beberapa subjek sains dan pendekatan kuantitatif sangat krusial untuk memahami dan memacahkan permasalahan dalam sains. Hasil dari penelitian yang dilakukan Woolley (Bloomfield & Soyibo, 2007) menunjukkan bahwa genetika merupakan konsep yang dianggap sulit untuk dipelajari oleh siswa. Gross (Sanz et al., 2012) mengindikasikan bahwa guru dari berbagai negara mengeluhkan siswanya memiliki pemahaman yang kurang baik dalam konsep yang berbasis
3 3 kuantitatif. Hal ini selaras dengan hasil penelitian dari Walker, Mertens & Hendrix (Bloomfield & Soyibo, 2007) yang menunjukan bahwa siswa mendapatkan hasil yang kurang baik dan memuaskan dalam konsep genetika. Laporan dari CAPE (Caribbean Advanced Proficiency Examinations) sejak tahun 1999 menunjukan beberapa siswa tidak menunjukan hasil yang baik pada tes genetika (Bloomfield & Soyibo, 2007). Hasil belajar genetika merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar genetika. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Bloomfield & Soyibo (2007), bahwa hasil tes siswa pada genetika memiliki hubungan dengan tingkat kecakapan kognitif, rasa percaya diri dan jenis sekolah asal siswa. Hasil interaksi tersebut menyebabkan adanya perbedaan hasil belajar pada genetika antara siswa yang satu dengan yang lain. Selain dari ketiga variabel (kecakapan kognitif, tingkat percaya diri dan jenis sekolah asal siswa) tersebut, mereka memberi saran agar dalam penelitian selanjutnya, alangkah baiknya jika menggunakan variabel hasil tes siswa pada genetika dan kecakapan matematika. Penelitian mengenai hubungan antara kemampuan matematika dengan penguasaan konsep genetika ini belum ada sebelumnya. Ada pun yang telah dilakukan hanyalah menggambarkan hasil belajar genetika, tidak dihubungkan dengan kemampuan pada matematika. Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa sangat penting melihat gambaran mengenai hubungan antara kemampuan matematika siswa dengan penguasaan konsep genetika siswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumusskan sebuah rumussan masalah, yakni Bagaimana hubungan antara kemampuan matematika siswa dengan penguasaan konsep genetika
4 4 siswa kelas XII?. Berdasarkan rumussan masalah yang telah dijabarkan diatas, terdapat beberapa pertanyaan penelitian, yaitu : 1. Bagaimanakah kemampuan matematika siswa kelas XII? 2. Bagaimanakah penguasaan konsep genetika siswa kelas XII? 3. Bagaimanakah tingkat hubungan antara kemampuan matematika siswa dengan penguasaan konsep genetika siswa XII? 4. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan matematika siswa pada teori peluang dengan penguasaan konsep genetika siswa pada sub konsep pola hereditas? 5. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan matematika siswa pada binomial Newton dengan penguasaan konsep genetika siswa pada sub konsep genetika populasi? 6. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan matematika siswa pada teori peluang dengan penguasaan konsep siswa pada sub konsep genetika populasi? 7. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan matematika siswa pada binomial Newton dengan penguasaan konsep siswa pada sub konsep pola hereditas? C. Batasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan cakupan yang diteliti tidak terlalu luas, maka batasan masalah yang akan diuraikan adalah sebagai berikut : 1. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IPA yang telah mempelajari genetika dan teori peluang. 2. Kemampuan matematika siswa yang diuji adalah kemampuan matematika pada teori peluang dan binomial Newton. 3. Penguasaan konsep genetika yang diuji adalah penguasaan konsep pada sub konsep pola hereditas dan genetika populasi.
5 5 D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kemampuan matematika siswa dengan penguasaan konsep genetika siswa kelas XII. E. Asumsi Penelitian 1. Fenomena biologi itu kompleks dan matematika dapat membantu memecahkan masalah tersebut (Ranganath, 2003). 2. Biologi menghasilkan masalah yang menarik dan matematika menyediakan jalan untuk memahami masalah dengan model matematika (Shonkwiler dan Herod, 2009). F. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : H 0 = Tidak terdapat hubungan antara kemampuan matematika siswa dengan pengusaan konsep genetika siswa kelas XII. G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: Bagi guru: 1. Sebagai bahan refleksi bagi guru biologi agar dalam pembelajaran biologi sebaiknya memperhatikan juga faktor lain yang berpengaruh terhadap penguasaan konsep biologi siswa, salah satunya adalah kemampuan matematika siswa. 2. Sebagai bahan refleksi bagi guru matematika agar dalam pembelajaran matematika tidak hanya fokus pada rumuss-rumuss matematika, akan tetapi memperhatikan aplikasi matematika dalam IPA, khususnya dalam biologi.
6 6 Bagi siswa Sebagai bahan refleksi bagi siswa agar tidak menghindari matematika, karena bagaimanapun matematika selalu dilibatkan dalam pembelajaran IPA dalam memecahkan masalah. Bagi peneliti lain 1. Menjadi sumber rujukan dalam melakukan penelitian korelasional 2. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian sejenis pada konsep yang berbeda ataupun bidang yang berbeda.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini biologi masih terkesan sebagai mata kuliah hafalan oleh beberapa mahasiswa biologi. Hal ini dikarenakan pada umumnya biologi hanya menuntut mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Brum dan McKane, 1989; Towle, 1989). Ilmu biologi membahas fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biologi sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan keterampilan proses sains yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa
Lebih terperinciBAB IV PEWARISAN SIFAT
BAB IV PEWARISAN SIFAT Apa yang akan dipelajari? Apakah gen dan kromosom itu? Bagaimanakah bunyi Hukum Mendel? Apa yang dimaksud dengan sifat resesif, dominan, dan intermediat? Faktor-faktor apakah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan sikap atau nilai (Toharudin, dkk., 2011:179). pemecahan masalah belajar dan kesulitan dalam belajar.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran di sekolah tidak dapat terlepas dari buku pelajaran. Buku pelajaran termasuk salah satu sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara
9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif matematika dengan kemampuan kognitif IPA dan bahasa Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kepada siswa sejak tingkat dasar secara umum dalam mata pelajaran ilmu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran sains terdiri dari beberapa cabang ilmu pengetahuan alam, yaitu Fisika, Biologi, dan Kimia. Dalam dunia pendidikan, fisika telah diperkenalkan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran biologi adalah adanya miskonsepsi. Miskonsepsi muncul karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biologi adalah salah satu mata pelajaran sains yang menekankan pada kinerja ilmiah dan pemahaman konsep serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Sumatera Utara yang memiliki tujuh Fakultas dan Program Pascasarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fatia Indrianti,2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bioteknologi sebagai teknik manipulasi organisme atau komponen organisme untuk melakukan tugas-tugas praktis atau menghasilkan produk yang bermanfaat (Campbell
Lebih terperinciPENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN
PENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat penyelesaian Program Sarjana Sains (S1)
Lebih terperinciPROBABILITY AND GENETIC EVENTS
M.K. GENETIKA (JUR. PEND. BIOLOGI SEM IV) PROBABILITY AND GENETIC EVENTS Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2015 Email*: paramita@uny.ac.id Genetika dan statistika Rasio genetika biasanya berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi tentang genetika (Boujema et al, 2010). Sehubungan dengan hal tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dua setengah tahun dari abad ke-20, materi genetika semakin menjadi bagian penting dari biologi. Ketersediaan produk dan banyaknya aplikasi teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan sangat memiliki pengaruh yang besar dalam menciptakan penerus generasi bangsa yang memiliki intelektual dan berkualitas. Berbagai upaya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman (Rusman, 2011). Berdasarkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan berlangsung dalam suatu proses yang disebut dengan belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling penting dalam kehidupan manusia karena ilmu pengetahuan ini telah memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biologi merupakan salah satu bidang studi sains yang dapat membangun kreatifitas berfikir siswa karena dipenuhi konsep-konsep yang berhubungan dengan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan penting terutama dalam kehidupan manusia karena ilmu pengetahuan ini telah memberikan kontribusi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku baik perorangan maupun kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bioteknologi adalah ilmu multidisiplin karena terkait dengan bidang ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bioteknologi adalah ilmu multidisiplin karena terkait dengan bidang ilmu yang lain seperti biokimia, genetika, mikrobiologi, fisika, dan matematika, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matematika mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain, utamanya sains
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu cabang ilmu yang dinilai dapat memberikan kontribusi positif dalam memacu ilmu pengetahuan dan teknologi selain itu juga matematika mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang dekat sekali dengan kehidupan manusia. Saat kita mempelajari IPA, berarti mempelajari bagaimana alam semesta
Lebih terperinciHEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA
HEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA SUPARMUJI MOEJIE01@GMAIL.COM TUJUAN PEMBELAJARAN Menemukan hipotesa yang diajukan Mendel tentang pewarisan sifat. Menceritakan usaha Mendel menemukan prinsip-prinsip dasar pewarisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan
Lebih terperinciKISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BIOLOGI
KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BIOLOGI Kompetensi Subkompetensi Indikator Esensial Deskriptor A. Memiliki kompetensi kepribadian sebagai pendidik B. Memiliki kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sempit merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Sedangkan dalam arti luas, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep yang harus dipahami siswa. Pemahaman dan penguasaan terhadap konsep tersebut akan mempermudah siswa
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FRM/FMIPA/062-01 18 Februari 2011 1. Fakulltas/Program Studi : MIPA / Prodi Pendidikan Biologi Prodi Biologi 2. Mata Kuliah/Kode
Lebih terperinciSkripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA TTS (TEKA TEKI SILANG) UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA Skripsi Oleh: TITIK DWI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat maju dan mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan ini menyebabkan setiap negara harus menyesuaikan
Lebih terperinciPROBABILITAS. Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang diharapkan dari tipe tipe persilangan
PROBABILITAS KELOMPOK VII KELAS A Azki Afidati Putri Anfa (14104225), Josano Rehan Dhani (141042), Merini Apriliani (14104243), Ratna Suleka (1410421035), Rifta Septiavi (1410421013) ABSTRAK Praktikum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini. 1. Analisis kualitas soal, soal dianalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa pengetahuan sebagai kerangka fakta-fakta yang harus dihafal.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejauh ini, pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai kerangka fakta-fakta yang harus dihafal. Pembelajaran masih berfokus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
Lebih terperinciLAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA
LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA KELOMPOK DIHIBRID 1. AGUSTINA ADHI SURYANI 4401412055 2. AMALIA TRISTIANA 4401412063 3. DINULLAH ALHAQ 4401412126 ROMBEL 01 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sekarang sedang menghadapi tantangan yang hebat. Tuntutan untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan mutlak harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, keterampilan berpikir kritis telah lama menjadi topik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, keterampilan berpikir kritis telah lama menjadi topik pembicaraan selama kurun waktu 10 tahun terakhir (Patrick dalam Aulia, 2008:20). Namun dalam pengembangannya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan 2 jenis penelitian yaitu penelitian studi kasus serta Penelitian dan Pengembangan atau Research & Development (R&D). Tujuan dari penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang berkesinambungan. Evaluasi
Lebih terperinciKOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL
KOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL Fransisca Cahyono (13509011) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki tujuan yang sangat berkaitan dengan unsurunsur pendidikan. Salah satu unsur yang paling berperan besar terhadap proses dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Miskonsepsi yang terjadi pada diri siswa akan mengganggu efektivitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Miskonsepsi yang terjadi pada diri siswa akan mengganggu efektivitas belajar serta mengganggu konsentrasi siswa dalam menerima pengetahuan berikutnya. Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan karena guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala-gejala alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan berupa fakta, konsep,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa, oleh karena itu pembelajaran fisika harus dibuat lebih menarik dan mudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelajaran fisika selama ini sering dianggap sulit oleh sebagian guru dan siswa, oleh karena itu pembelajaran fisika harus dibuat lebih menarik dan mudah dipahami.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks terutama dalam pengajaran biologi. Keberadaan
Lebih terperinciAplikasi Teori Kombinatorial dalam Analisis Genetika Mendelian
Aplikasi Teori Kombinatorial dalam Analisis Genetika Mendelian ga ioni Putri NIM : 13506095 e-mail : if16095@students.if.itb.ac.id Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Teknik lektro dan Informatika, Institut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meskipun penggunaan komputer semakin meningkat dalam bidang pendidikan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meskipun penggunaan komputer semakin meningkat dalam bidang pendidikan, masih sedikit tenaga pendidik yang memanfaatkan fasilitas komputer sebagai media pendidikan, terutama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam pengertian secara umum, yakni proses transmisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam pengertian secara umum, yakni proses transmisi pengetahuan dari satu orang kepada orang lainnya atau dari generasi satu ke generasi lainnya.
Lebih terperinciBAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN
BAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN PENGANTAR Salah satu sifat ilmiah adalah terukur Dalam genetika transmisi atau genetika Mendel pengukuran berkaitan dengan perbandingan fenotip dan perbandingan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PMIPA FKIP UR pada semester satu. Mata kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah Praktikum Fisika Dasar I dilaksanakan di seluruh Program Studi PMIPA FKIP UR pada semester satu. Mata kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
Lebih terperinciGENETIKA DAN HUKUM MENDEL
GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan
Lebih terperinciKombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana
Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana Kevin Alfianto Jangtjik / 13510043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA Laurenni Nainggolan Universitas Jambi laurenninainggolan@gmail.com ABSTRAK. Pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang mengandung interaksi antara guru dengan peserta didik dan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut perhatian karena pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan saja, melainkan proses sains dan menggunakannya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Literasi sains menurut OECD (1999:60) adalah kemampuan menggunakan pengetahuan ilmiah dan prosesnya, agar dapat memahami dan mengambil keputusan melalui aktivitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam laboratorium maupun di alam sekitar kehidupan siswa. Dengan. keberhasilan pembelajaran IPA, siswa akan mempunyai kemampuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar dikembangkan dengan mengacu pada pengembangan IPA yang ditujukan untuk mendidik siswa agar mampu mengembangkan observasi
Lebih terperinciPenerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika
Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika Imam Prabowo Karno Hartomo NIM : 13507123 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Bahkan karir bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karir merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Bahkan karir bagi sebagian orang dianggap sebagai status yang dapat menghidupkan atau mematikan seseorang. Karir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran biologi, praktikum merupakan salah satu upaya yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran biologi, praktikum merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru agar dalam pembelajaran siswa lebih banyak terlibat aktif. Praktikum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterapkan adalah konstruktivisme. Menurut paham konstruktivisme,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikat pembelajaran yang sekarang ini diharapkan banyak diterapkan adalah konstruktivisme. Menurut paham konstruktivisme, pengetahuan dibangun oleh peserta didik
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRIMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRIMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI Frida Maryati Yusuf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman pada kegiatan proses pembelajaran IPA. khususnya pada pelajaran Fisika di kelas VIII disalah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengalaman pada kegiatan proses pembelajaran IPA khususnya pada pelajaran Fisika di kelas VIII disalah satu SMP negeri di kabupaten garut tahun pelajaran
Lebih terperinciSolusi dan Penyelesaian. Kombinatorik. (b)
Solusi dan Penyelesaian Kombinatorik # Ralat Soal Soal 17. (b) (a 2b + c) 2 Soal 30. Peluang Jevon bisa mengerjakan Bagian A Solusi Solusi 1. (a) 4500 (b) 5832 Solusi 16*. 1152 Solusi 2. (a) 2240 (b*)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan berperan untuk mencetak sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan berperan untuk mencetak sumber daya manusia yang handal dan terampil dibidangnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang; a. Paradigma penelitian; b. Desain penelitian; c. Prosedur penelitian; d. Subjek penelitian; e. Instrumen penelitian; f. Tehnik pengumpulan data
Lebih terperinciDeskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif pada Materi Trigonometri Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Kelas XII MIPA 6 SMA Negeri 8 Makassar.
Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif pada Materi Trigonometri Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Kelas XII MIPA 6 SMA Negeri 8 Makassar. Agency Wai Rinda 1), Rahmat Syam 2) Ilham Minggi 3)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : KELOMPOK : III ( TIGA )
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : 1506050090 KELOMPOK : III ( TIGA ) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
Lebih terperinciKISI KISI UKG 2015 BIOLOGI SMA. No Kompetensi Standar Kompetensi Guru
KISI KISI UKG 2015 BIOLOGI SMA No Kompetensi Standar Kompetensi Guru Indikator Esensial/ Utama Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a b c d e Profesional Menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses sains di antaranya keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) diartikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) diartikan oleh Conant (Pusat Kurikulum, 2007: 8) sebagai serangkaian konsep yang saling berkaitan
Lebih terperinci1. TAHAP-TAHAP PEMULIAAN TANAMAN: KONSEP LOKO DAN GERBONG
1. TAHAP-TAHAP PEMULIAAN TANAMAN: KONSEP LOKO DAN GERBONG 1.1. Konsep Loko dan Gerbong Pemuliaan tanaman merupakan paduan antara seni dan ilmu dalam memperbaiki pola genetik dari populasi tanaman. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini, diuraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
Lebih terperinciVindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : XII/IPA Semester : 1 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Standar Kompetensi Kompetensi dasar Uraian Materi Indikator
Lebih terperinci2015 PENERAPAN MOD EL INKUIRI ABD UKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN LITERASI SAINS SISWA SMA PAD A MATERI HUKUM NEWTON
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran sains yang dipelajari siswa di sekolah. Melalui pembelajaran fisika di sekolah, siswa belajar berbagai konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ayu Eka Putri, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan harus dapat mengarahkan peserta didik menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan manusia terdidik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana cara agar semua siswa dapat menaruh perhatian terhadap apa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru dituntut mampu mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa, karena siswa sebagai subyek utama dalam proses pembelajaran. Disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pembelajaran adalah sebuah proses dimana manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pembelajaran adalah sebuah proses dimana manusia dapat memperoleh pengetahuan baru, keterampilan baru serta kemampuan memaknai satu nilai baru
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Biologi Tahun Ajaran : 2007/2008
PROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Biologi Tahun Ajaran : 007/008 NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK 1 Siswa mampu 1.1. Merencanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting terutama dalam pembangunan bangsa dan negara. Dalam proses pendidikan terdapat proses yang disebut dengan pembelajaran yang
Lebih terperinci1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini memberikan dampak yang besar terhadap kinerja manusia khususnya dalam bekerja. Segala sesuatu yang dahulu
Lebih terperinciS, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat dan global menuntut manusia untuk lebih mengembangkan potensi dalam dirinya. Salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap siswa yang sedang terlibat di dunia pendidikan banyak sedikitnya pernah mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Tingkat kesulitan yang dialami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus menggunakan model,
Lebih terperinciJurnal Belajar dalam Pembelajaran Biologi
PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI KEBAKKRAMAT ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudarisman (2013) menjelaskan tentang pembelajaran biologi sebagai berikut: Pembelajaran biologi idealnya berbasis keterampilan proses sains, sehingga siswa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan sangat penting terutama dalam menumbuhkembangkan kemampuan menjelaskan secara mikro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai proses belajar mengajar bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Pendidikan merupakan sesuatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ajar 2.1.1 Pengertian Bahan Ajar Hamdani (2011:218) mengemukakan beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut: a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defi Firman Suparyana, 2014 Analisis Penguasaan Konsep dan Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Genetika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Materi biologi yang sulit dimengerti oleh sebagian besar siswa sekolah menengah adalah genetika (Meilinda, 2009). Kesulitan tersebut karena materi genetika bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dika Solihah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi antara dua unsur,
Lebih terperinci