IMPLEMENTASI DIGITAL AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN TEKNIK PENGGABUNGAN REGION OF INTEREST AUDIO DAN CITRA BINER SEBAGAI WATERMARK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI DIGITAL AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN TEKNIK PENGGABUNGAN REGION OF INTEREST AUDIO DAN CITRA BINER SEBAGAI WATERMARK"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI DIGITAL AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN TEKNIK PENGGABUNGAN REGION OF INTEREST AUDIO DAN CITRA BINER SEBAGAI WATERMARK CIRAMUDYA ADHA GAFAWIDJ DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 i

2 IMPLEMENTASI DIGITAL AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN TEKNIK PENGGABUNGAN REGION OF INTEREST AUDIO DAN CITRA BINER SEBAGAI WATERMARK CIRAMUDYA ADHA GAFAWIDJ Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 iii

3 ABSTRACT CIRAMUDYA ADHA GAFAWIDJ. Digital Audio Watermarking Implementasion using Mixed Region of Interest Audio and Binary Image as Watermark. Supervised by SHELVIE NIDYA NEYMAN. The growth of networking technology and the growth of digital multimedia have made copyright protection as an important issue. Digital audio watermarking is proposed to overcome this issue. The use of mixed ROI audio and binary image as watermark is a method for copyright protection and tampering localization. ROI audio is generated from host audio in certain length and binary image is encrypted using chaos logistic map. Both ROI audio and encrypted binary image are mixed to be hidden in host audio. Before they are hidden, the host audio has to be decomposed in several levels using LWT. The value of mixed ROI audio and encrypted binary image will replace the value which is generated by LWT to reconstruct the watermarked audio. The watermarks can be extracted from watermarked audio using independent component analysis and some inversed steps. The watermarked audio which is tampered can be localized after some stages of watermark extraction. The quality of watermarked audio is measured using signal to noise ratio (SNR) and the values of SNR from some experiments are above 20 db. It means that the quality of watermarked audio is good. The quality of extracted binary image is measured using peak signal to noise ratio (PSNR) and the result shows that there is not any difference between the original binary image and the extracted binary image. Signal processings on watermarked audio is implemented to analyze how robust this method is. They are resampling, requantizing, low-pass filter, and white noising. The experiments show good results. Keywords: audio watermarking, tampering localization, independent component analysis (ICA), lifting wavelet transform (LWT), region of interest (ROI), signal to noise ratio (SNR), peak signal to noise ratio (PSNR). iii

4 Judul : Implementasi Digital Audio Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan Region of Interest Audio dan Citra Biner sebagai Watermark Nama : Ciramudya Adha Gafawidj NIM : G Menyetujui Pembimbing Shelvie Nidya Neyman, S.Kom, M.Si NIP Mengetahui Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Dr. Drh. Hasim, DEA NIP Tanggal Lulus: iii

5 PRAKATA Alhamdulillaahi Rabbil alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhaana Wa Ta aala. Limpahan rahmat dan hidayah-nya telah mengantarkan penulis pada selesainya tugas akhir yang berjudul Implementasi Penyisipan ROI Audio dan Citra Biner pada Audio Menggunakan LWT dan Ekstraksi Watermark menggunakan ICA. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada Februari 2009 dan bertempat di Departemen Ilmu Komputer. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Shelvie Nidya Neyman, S.Kom, M.Si selaku pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama pengerjaan tugas akhir, Bapak Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom selaku penguji pertama dan Bapak Firman Ardiansyah, S.Kom, M.Si selaku penguji kedua. Ucapan terima kasih juga penulis berikan kepada: 1 kedua orang tua penulis, Anna Widjajanti dan Gunawan, yang selalu mengirimkan doa serta dukungan, mendengarkan keluh kesah penulis, dan berusaha agar penulis bisa melaksanakan perkuliahan dengan baik, 2 kedua saudari kandung penulis, Buanawista Fajar Gafawidj dan Asa Virdissa Gafawidj, 3 keluarga besar Bapak HM Woeridin atas doa yang selalu diberikan kepada penulis, 4 Dony Ariyanto, yang memberikan semangat dan doa, serta mendengarkan keluh kesah penulis, 5 teman-teman dari Edensor, yaitu Herwaman, Haryanto, Syariful Mizan, dan Fathoni Arief M, yang telah banyak membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir, 6 teman-teman yang berada di bawah bimbingan Ibu Shelvie, yaitu Regi Riandani, Tajrij Kawakibi, dan Andhica Shashica, yang sering menjadi tempat bertanya seputar tugas akhir, 7 teman-teman Ilkom 42, yaitu Esti Aryani Purwaningrum, Fitria Yuningsih, Dika Agus Satria, dan lain-lain, atas bantuan yang diberikan kepada penulis, dan 8 seluruh pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Bogor, Agustus 2009 Ciramudya Adha Gafawidj iii

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 5 Agustus 1987 di Yogyakarta sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Gunawan dan Anna Widjajanti. Penulis menduduki bangku SMA jurusan IPA pada tahun 2002 di SMA Negeri 1 Pontianak dan lulus pada tahun Pada tahun yang sama, penulis berhasil lolos SPMB dan menjadi mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB). Setelah menjalani Tahun Pembelajaran Bersama selama setahun di IPB, penulis memilih Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), sebagai mayor dan Riset Operasi, Departeman Matematika, FMIPA, sebagai minor. Pada tahun 2008, penulis menjalani kegiatan praktik kerja lapangan di PT. PERTAMINA (Pusat) bersama kedua rekan sekelasnya. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum Bahasa Pemrograman pada semester genap tahun 2008/2009. iii

7 iii

8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... v PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 Ruang Lingkup... 1 TINJAUAN PUSTAKA Watermarking... 1 Lifting Wavelet Transform (LWT)... 2 Peak Signal to Noise Ratio (PSNR)... 2 Region of Interest (ROI)... 3 Signal to Noise Ratio (SNR)... 3 Teori Chaos dengan Persamaan Logistik... 3 Linear Feedback Shift Register (LFSR)... 3 Independent Component Analysis (ICA)... 3 METODE PENELITIAN Spesifikasi Perangkat Lunak... 4 Penyiapan Berkas Data... 4 Penyisipan Dua Watermark... 5 Ekstraksi Dua Watermark... 6 Analisis Uji Ketahanan... 6 Lokalisasi Kerusakan... 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter-Parameter yang Digunakan... 7 Tool untuk Menyisipkan dan Mengekstraksi Watermark serta Melakukan Lokalisasi Kerusakan... 7 Pengujian Kualitas dan Kemiripan antara Host Audio dan Watermarked Audio... 8 Perbandingan Watermark Asli dengan Watermark Hasil Ekstraksi... 9 Analisis Uji Ketahanan... 9 Lokalisasi Kerusakan... 9 Waktu Eksekusi KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA iv

9 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Penyisipan Watermark pada Citra (Munir 2004) Verifikasi Watermark pada Citra (Munir 2004) Operasi LFSR Proses Pencampuran Sinyal Suara (Gunawan 2005) Sinyal Asli s 1 dan s 2 (Gunawan 2005) Sinyal Tercampur x 1 dan x 2 (Gunawan 2005) Sinyal yang Sudah Dipisahkan dengan Metode ICA (Gunawan 2005) Citra yang Digunakan sebagai Watermark Proses Penyisipan Watermark Diadaptasi dari Ma et al. (2008) Seleksi ROI Audio Proses Ekstraksi Watermark Diadaptasi dari Ma et al. (2008) Watermark Citra Biner Pembangkitan ROI Audio dari 4.wav Dimulai dari Titik ke ROI Audio Tool untuk Penyisipan Watermark Tool untuk Ekstraksi Watermark Tool untuk Menjalankan FastICA Tool untuk Lokalisasi Kerusakan Selisih Nilai Absolut antara Host Audio dan Watermarked Audio Watermark ROI Audio Asli (Atas) dan Watermark ROI Audio Hasil Ekstraksi (Bawah) Watermark Citra Biner Asli (Kiri) dan Watermark Citra Biner Hasil Ekstraksi (Kanan) Watermarked Audio Tampered Watermarked Audio Lokalisasi Kerusakan Watermarked Audio DAFTAR TABEL Halaman 1 Nilai SNR Watermarked Audio Perbandingan antara Watermark Asli dan Hasil Ekstraksi Waktu Eksekusi dalam Spesifikasi Perangkat Keras yang Berbeda v

10 Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi jaringan dan teknik kompresi data audio mempermudah penyalinan dan penyebaran data audio secara ilegal (Alfatwa 2006). Perkembangan teknologi informasi internet dan multimedia digital menyebabkan perlindungan hak cipta menjadi sebuah permasalahan yang penting. Teknik digital watermarking dianggap sebagai solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan ini (Ma et al. 2008). Digital watermarking dilakukan untuk menyisipkan watermark pada data digital sehingga dapat melindungi hak ciptanya. Watermark merepresentasikan informasi mengenai pencipta atau pemilik resmi data digital. Watermark dapat berupa logo perusahan atau tanda tangan. Watermarking dilakukan sedemikian sehingga tidak merusak data aslinya dan diharapkan orang yang membuka data tidak menyadari adanya watermark. Proses ekstraksi akan menghasilkan kembali watermark yang telah disisipkan. Watermark ini dibandingkan dengan watermark pemilik hak cipta untuk membuktikan hak ciptanya (Alfatwa 2006). Pada penelitian ini, digunakan dua watermark, yaitu sinyal audio Region of Interest (ROI) dan sebuah citra biner berupa logo. Kedua watermark pada awalnya digabung dan dienkripsi kemudian disisipkan ke dalam komponen yang dihasilkan dari proses lift wavelet transform (LWT) sebanyak beberapa level terhadap host audio. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode fast-fixed point Independent Component Analysis (FastICA). Metode ICA digunakan untuk melakukan pemisahan sinyal audio tercampur. Data audio yang mudah tersebar juga dapat mengalami kerusakan. Meskipun terjadi kerusakan pada watermarked audio, ekstraksi watermark harus menghasilkan watermark yang sama dengan watermark aslinya. Penggunaan metode pada penelitian ini dapat melokalisasi kerusakan yang terjadi pada watermarked audio. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah: 1 mengetahui cara kerja watermarking menggunakan teknik penggabungan ROI audio dan citra biner sebagai watermark, 2 mengetahui cara kerja lokalisasi kerusakan pada watermarked audio, 3 membuktikan keunggulan teknik ini dalam perlindungan hak cipta dan lokalisasi kerusakan, dan 4 melakukan analisis uji ketahanan pada teknik ini. Ruang Lingkup Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah audio dan citra. Audio yang akan disisipi watermark merupakan monoaudio dengan format *.wav yang jika dibaca menggunakan MATLAB akan menghasilkan matriks berukuran dengan sample rate Hz. Citra yang digunakan adalah citra dengan ukuran 5 KB dan dimensi citra pixel. Analisis uji ketahanan dilakukan dengan melakukan resampling, requantizing, lowpass filtering, white noising pada watermarked audio, dan pengubahan format audio menjadi *.mp3. Resampling dilakukan dengan mengubah sample rate pada watermarked audio menjadi Hz, Hz, Hz, Hz, dan Hz. Requantizing dilakukan dengan mengubah bits per sample menjadi 8 bit, 24 bit, dan 32 bit. White noise yang akan diberikan pada watermarked audio adalah sepanjang detik. Watermarking TINJAUAN PUSTAKA Watermarking merupakan bentuk dari steganografi. Steganografi adalah ilmu yang mempelajari cara menyembunyikan suatu data pada data lain. Watermarking merupakan suatu cara untuk menyembunyikan atau menanamkan data atau informasi tertentu ke dalam data digital lain yang tidak diketahui kehadirannya oleh indera manusia dan mampu menghadapi proses-proses pengolahan sinyal digital sampai pada tahap tertentu (Supangkat et al. 2000). Data atau sinyal digital yang akan disisipkan watermark disebut host data, sedangkan data yang sudah disisipkan watermark disebut watermarked data. Watermarking memiliki beberapa tujuan antara lain (Supangkat et al. 2000): 1 Tamper-proofing Watermarking digunakan sebagai alat identifikasi atau indikator yang menunjukkan data digital (host) telah mengalami perubahan dari aslinya. 1

11 2 Feature location Watermarking digunakan sebagai alat identifikasi isi dari data digital pada lokasi-lokasi tertentu, misalnya penamaan objek tertentu dari beberapa objek yang lain pada suatu citra digital. 3 Annotation atau caption Watermarking digunakan sebagai keterangan tentang data digital itu sendiri. 4 Copyright-Labeling Watermarking digunakan untuk menyembunyikan label hak cipta. Gambar 1 merupakan contoh sederhana penyisipan watermark pada citra. Citra disisipi watermark dengan menggunakan sebuah kunci sehingga watermark hanya dapat diekstraksi oleh pihak yang sah dan watermark tidak dapat dihapus oleh pihak yang tidak sah. Gambar 2 merupakan proses verifikasi watermark yang terdiri dari ekstraksi watermark dan pembandingan watermark. Proses ekstraksi dapat menyertakan atau tidak menyertakan citra asal dengan menggunakan kunci yang dimiliki. Setelah watermark dari citra yang diuji berhasil diekstrak, watermark tersebut dibandingkan dengan watermark asli (Munir 2004). Gambar 1 Penyisipan Watermark pada Citra (Munir 2004). Gambar 2 Verifikasi Watermark pada Citra (Munir 2004). Lifting Wavelet Transform (LWT) Lifting scheme wavelet transform dikembangkan pada tahun 1994 oleh Wim Sweldens. Implementasi lifting scheme lebih cepat daripada implentasi wavelet klasik. Lifting scheme tidak memerlukan array sementara dalam proses kalkulasi (in-place computation). Inversi pada lifting scheme mudah dilakukan (Chen). Salah satu fitur wavelet dalam pemrosesan sinyal dan kompresi adalah rekonstruksi sempurna. Algoritme wavelet memiliki rekonstruksi sempurna jika IWT(WT(D))=D di mana IWT adalah Inverse Wavelet Transform dan WT adalah Wavelet Transform. Algoritme wavelet paling sederhana yang menghasilkan rekonstruksi sempurna adalah algoritme wavelet Haar (Kaplan 2003). Tujuan dari LWT adalah menghasilkan koefisien vektor perkiraan dan koefisien vektor detil. Tiga langkah forward LWT adalah: 1 Split, yaitu pembagian data menjadi dua, elemen-elemen berindeks ganjil dan elemen-elemen berindeks genap, 2 Predict, yaitu prediksi elemen ganjil dari elemen genap, dan 3 Update, yaitu lanjutan dari fase predict untuk menentukan nilai elemen genap. Di sisi lain, langkah inverse LWT (ILWT) merupakan kebalikan dari forward LWT, yaitu undo update, undo predict, dan merge (Chen). Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) PSNR adalah ukuran kesamaan pada citra yang dikalkulasi dengan mengukur selisih pixel antara citra asli dan citra lain. PSNR direpresentasikan dalam decibel (db). Nilai PSNR berkisar dari 0 sampai tak hingga. Nilai 0 diberikan pada citra-citra yang tidak memiliki kesamaan dan nilai tak hingga diberikan untuk citra yang identik. Semakin tinggi perbedaan antara kedua citra, maka nilai PSNR semakin berkurang (Mulopulos et al. 2003). Berikut ini merupakan rumus perhitungan PSNR: PSNR = 20 log 10 (255/ sqrt (MSE)). Mean Squared Error (MSE) digunakan untuk mengukur kinerja dari algoritme kompresi yang lossy atau irreversible pada citra. Citra asli dibandingkan dengan citra terdekompresi dengan memeriksa selisih nilai 2

12 pixelnya. Citra identik akan memiliki nilai MSE 0 dan citra yang saling berbeda akan memiliki nilai MSE yang besar (Mulopulos et al. 2003). Perhitungan MSE diberikan oleh rumus berikut: MSE =, di mana M N adalah ukuran citra, I(x,y) adalah pixel citra asli, dan I (x,y) adalah pixel citra terdekompresi. Region of Interest (ROI) ROI merupakan bagian dari sinyal asli yang mengandung informasi yang sangat penting. Biasanya, ROI dapat menunjukkan informasi hak cipta. Pada bidang militer, ROI dapat merupakan bagian dari informasi latar belakang rahasia yang tidak boleh diketahui oleh musuh (Ma et al. 2008). Signal to Noise Ratio (SNR) SNR digunakan untuk mengukur kualitas watermarked audio. Definisi dari SNR diberikan sebagai berikut: SNR = 10 log 10, di mana Y merupakan host audio dan y merupakan watermarked audio (Ketcham dan Vongpradhip 2007). Teori Chaos dengan Persamaan Logistik Teori chaos berasal dari teori sistem yang memperlihatkan kemunculan yang tidak teratur atau acak namun deterministik, artinya dimungkinkan membangkitkan nilai-nilai chaos dengan kepastian. Teori chaos sangat peka terhadap perubahan kecil nilai awal. Perubahan kecil dapat memberikan hasil yang sangat berbeda. Salah satu fungsi chaos sederhana adalah persamaan logistik yang biasa dipakai dalam ekologi untuk simulasi pertumbuhan spesies dalam ekosistem. Fungsi chaos dalam watermarking digunakan untuk membangkitkan bilangan acak. Persamaan logistik dinyatakan sebagai berikut: di mana merupakan parameter control dan merupakan nilai awal (Munir et al. 2007). Linear Feedback Shift Register (LFSR) LFSR memiliki dua bagian utama, yaitu shift register dan feedback function. Shift register berfungsi untuk menggeser isi register ke posisi yang berdekatan di dalam register. Jika posisi bit berada di ujung register, maka isi akan keluar dari register. Posisi bit pada ujung yang lain akan dibiarkan kosong kecuali ada input baru yang masuk ke dalam register. Fungsi linear dari bit-bit tunggal hanyalah XOR dan inverse-xor, dengan demikian, LFSR merupakan shift register yang input bitnya dibangkitkan dari proses XOR beberapa bit dari keseluruhan nilai shift register. Isi dari shift register biasanya berupa bilangan biner, yaitu angka 1 dan angka 0. Pergeseran isi bisa ke kanan atau ke kiri berdasarkan bagaimana perancangannya (Anonim). Bit-bit pada posisi tertentu dalam shift register dipilih dan dikombinasikan menggunakan fungsi tertentu seperti pada Gambar 3. Hasil kombinasi ini akan dijadikan sebagai input baru pada shift register. Fungsi ini disebut feedback function. Nilai awal LFSR disebut seed. Operasi LFSR adalah deterministik, aliran nilai yang dihasilkan oleh register benar-benar ditentukan dari state yang sebelumnya. Karena register memiliki jumlah kemungkinan state yang terbatas, maka akan terjadi cycle yang berulang. LFSR dengan fungsi feedback yang dipilih dengan baik akan menghasilkan rangkaian bit acak dan memiliki cycle yang panjang. Gambar 3 Operasi LFSR. Independent Component Analysis (ICA) Sinyal audio tercampur dapat terjadi pada kehidupan sehari-hari di mana terjadi pembicaraan antara dua orang atau lebih, misalnya percakapan yang terjadi pada pesta. Indera pendengaran seseorang akan melakukan pengolahan sinyal tercampur untuk mendapatkan sinyal suara yang diinginkan. Teknik pemisahan sinyal dengan kondisi parameter-parameter yang tidak diketahui disebut separasi buta (Gunawan 2005). Gambar 4 menunjukkan proses pencampuran sinyal suara. ICA merupakan suatu metode penemuan kembali sekelompok sinyal bebas s dari campuran sinyal-sinyal x di mana proses pencampurannya tidak diketahui. Prinsip dari 3

13 algoritme ini adalah menghitung matriks campuran A dari sinyal secara implisit sehingga ditemukan kembali sinyal yang diinginkan. Gambar 5, Gambar 6, dan Gambar 7 dapat memperjelas penggunaan metode ICA. Gambar menunjukkan sumber suara s 1 dan s 2. Proses pencampuran dengan matriks A menghasilkan sinyal tercampur x 1 dan x 2 pada gambar berikutnya. Gambar berikutnya lagi menunjukkan sinyal yang berhasil dipisahkan dengan menggunakan metode ICA. Sinyal yang dihasilkan mirip dengan sumber sinyal aslinya. Gambar 4 Proses Pencampuran Sinyal Suara (Gunawan 2005). Gambar 5 Sinyal Asli s 1 dan s 2 (Gunawan 2005).. Gambar 7 Sinyal yang Sudah Dipisahkan dengan Metode ICA (Gunawan 2005). METODE PENELITIAN Metode penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah penentuan perangkat lunak yang akan digunakan untuk mengimplementasikan watermarking. Tahapan kedua adalah penyiapan berkas data, yaitu audio yang akan disisipi watermark dan citra yang akan menjadi watermark. Tahapan ketiga adalah penyisipan watermark. Pada tahap ini, ada beberapa subtahap yang harus dilalui, yaitu pembangkitan ROI audio, pembangkitan dan enkripsi citra biner, enkripsi dua watermark, post-processing, dan penyisipan. Tahapan keempat adalah ekstraksi watermark. Tahapan terakhir adalah analisis uji ketahanan. Spesifikasi Perangkat Lunak 1 Sistem operasi Windows XP SP2 Professional 2 MATLAB Audacity Total Video Converter 3.01 Penyiapan Berkas Data Host audio yang digunakan adalah 4.wav. 4.wav memiliki sample rate Hz dan bits per sample 16 bit. Panjang dari 4.wav adalah Logo yang digunakan sebagai watermark adalah LogoIPB.gif. Ukuran datanya adalah 5 KB dan dimensi citra pixel. Gambar 8 menunjukkan citra yang akan digunakan sebagai watermark. Gambar 6 Sinyal Tercampur x 1 dan x 2 (Gunawan 2005). Gambar 8 Citra yang Digunakan sebagai Watermark. 4

14 Gambar 9 Proses Penyisipan Watermark Diadaptasi dari Ma et al. (2008). Penyisipan Dua Watermark Gambar 9 menunjukkan proses penyisipan kedua watermark. Dari host audio, dibangkitkan ROI audio. Citra watermark dikonversi menjadi citra biner berukuran satu dimensi kemudian dienkripsi menggunakan teori chaos. Setelah itu ROI audio dan citra biner terenkripsi dicampur dengan menggunakan matriks pencampur A dan barisan m. Hasil campuran diubah dalam bentuk biner (W binary ). Dilakukan proses LWT pada host audio. Proses ini menghasilkan koefisien vektor perkiraan CA dan koefisien vektor detil CD. CA dan W binary dicampur menggunakan matriks B dan menghasilkan sw 1 dan sw 2. Kemudian sw 1 dan CD digunakan untuk melakukan proses ILWT dan menghasilkan watermarked audio. 1 Pembangkitan ROI Audio ROI audio sepanjang dibangkitkan dari host audio yang memiliki panjang lebih besar dari,,. Pembangkitan ROI audio dapat diambil dari bagian host audio mana saja, misalnya di depan, di tengah-tengah, atau pun di belakang. Gambar 10 merupakan contoh plot sinyal suara. Daerah yang dibatasi dengan garis merah merupakan ROI audio yang dibangkitkan. hak cipta, misalnya logo atau tanda tangan. Karena citra yang ada belum berbentuk citra biner, citra dikonversi terlebih dahulu menjadi citra hitam putih dengan nilai threshold tertentu. Setelah itu, citra diubah ukurannya menjadi yang setara dengan. Citra dua dimensi ini dikonversi lagi menjadi citra satu dimensi. dipetakan dari nilai {1,0} menjadi {+1,-1}. Barisan chaotic (Chaos) sepanjang dibangkitkan untuk mengenkripsi. ( ) digunakan pada persamaan logistik dan berguna sebagai key 1.,, dipetakan menjadi {+1, -1} dengan nilai threshold 0,5. Setelah itu,, dienkripsi menjadi,. 3 Enkripsi Dua Watermark Barisan bilangan biner acak dibangkitkan dengan menggunakan LFSR. Barisan ini disebut barisan. Kedua watermark dan m digabung menggunakan metode pencampuran linear instantaneous. Matriks pencampur A berukuran 2 3 di mana,, tidak ada yang bernilai 0, dan tiap barisnya berjumlah satu (Ma et al. 2008). 4 Post-Processing Gambar 10 Seleksi ROI Audio. 2 Pembangkitan dan Enkripsi Citra Biner Citra yang digunakan sebagai watermark merupakan citra biner yang merepresentasikan Kemudian V dikalikan dengan parameter α dan dikonversi ke integer menjadi dan kunci disimpan untuk proses ekstraksi. α yang digunakan sebesar 128 (Ma et al. 2008). Bilangan negatif pada V dipetakan menjadi bilangan positif dan nkey digunakan sebagai penanda nilainilai negatif V untuk digunakan pada proses ekstraksi. V dikonversi ke dalam bentuk biner seperti berikut: 5

15 Gambar 11 Proses Ekstraksi Watermark Diadaptasi dari Ma et al. (2008). di mana,, dan. Nilai α ditentukan sedemikian sehingga K yang dihasilkan akan membuat panjang V bin menjadi (1/2) p panjang host audio di mana p merupakan jumlah level yang digunakan pada proses dekomposisi audio menggunakan LWT. Kemudian dipetakan dari {1,0} menjadi dengan barisan nilai {+1,-1}. merupakan watermark yang akan disisipkan dan mengandung informasi audio ROI dan citra biner. 5 Proses Penyisipan Dilakukan proses LWT sebanyak p level pada host audio. Proses ini akan menghasilkan koefisien vektor perkiraan CA 1 dan koefisien vektor detil CD. Vektor CA 1 dan Wbin digabung menggunakan metode pencampuran linear instantaneous. Matriks pencampur B berukuran 2x2 di mana,, tidak ada yang bernilai 0, dan tiap barisnya berjumlah satu (Ma et al. 2008). dan CD digunakan pada proses ILWT sebanyak p level untuk membentuk watermarked audio. Sedangkan disimpan sebagai key 3. Ekstraksi Dua Watermark Gambar 11 menunjukkan proses ekstraksi watermark. Pada watermarked audio dilakukan proses LWT untuk mendapatkan. Setelah itu didapatkan SW dengan menggabungkan dan key 3. Untuk mendapatkan kembali sinyal estimasi dan yang telah dicampur dengan matriks B, digunakan metode FastICA. Setelah itu dipetakan dari {+1,-1} menjadi {1,0} untuk mendapatkan. dikonversi menjadi bentuk integer V. V didapatkan dengan menggunakan kunci vkey, V. sehingga didapatkan WW kembali. Sinyal estimasi dan didapatkan dengan menggunakan metode FastICA lagi. Dengan demikian, ROI audio telah berhasil didapatkan. Untuk mendapatkan kembali citra biner C, Chaos dibangkitkan dengan menggunakan key 1. dan nilai-nilainya dipetakan dari {+1,-1} menjadi {1,0}. Citra satu dimensi ini kemudian dikembalikan menjadi citra C berukuran. Analisis Uji Ketahanan Watermarked audio diberi serangan menggunakan Audacity atau MATLAB kemudian dilakukan ekstraksi watermark. Watermark yang dihasilkan dari audio yang diserang akan dibandingkan dengan watermark yang dihasilkan dari audio yang tidak diserang. Jenis serangan yang dilakukan antara lain resampling, requantizing, lowpass filtering, white noising pada watermarked audio, dan pengubahan format audio menjadi *.mp3. Resampling dilakukan dengan mengubah sample rate pada watermarked audio. Sample rate yang akan digunakan adalah Hz, Hz, Hz, Hz, dan Hz. Requantizing dilakukan dengan mengubah bits per sample menjadi 8 bit, 24 bit, dan 32 bit. White noise yang akan diberikan pada watermarked audio adalah sepanjang detik. 6

16 Lokalisasi Kerusakan Watermarked audio diserang dengan white noise sepanjang detik menggunakan Audacity. Kemudian watermarked audio yang rusak dibandingkan dengan watermarked audio yang belum diserang. Untuk lokalisasi kerusakan, dibangkitkan Test = { test(i) }, i=1,2,,2l K 2 p yang dapat memperlihatkan area yang rusak. Hal yang harus diperhatikan untuk melakukan lokalisasi kerusakan adalah bahwa panjang W * = {w * (i)}, i = 1,2,,2L K harus berukuran (1/2) p kali panjang watermarked audio. Test dibangkitkan dengan cara berikut: i = 1,2,,2L K, j = 1,2,,2 p. 2 p, HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter-Parameter yang Digunakan Penelitian ini menggunakan parameterparameter berikut: L=512, P=32, Q=16, α=128, p=3, µ=3.92, dan x 1 =0.48. Matriks pencampur yang digunakan adalah sebagai berikut: Audio ROI dibangkitkan dari titik tertentu. Untuk membangkitkan barisan m, diperlukan dua parameter, yaitu initial vector dan coefficient vector. Initial vector yang digunakan adalah [1 0] dan coefficient vector yang digunakan adalah [1 2]. Citra yang digunakan sebagai watermark adalah LogoIPB.gif dengan ukuran dan dikonversi terlebih dahulu menjadi citra biner berdimensi pixel oleh program. Gambar 12 menunjukkan gambar LogoIPB.gif versi biner.. sinyal suara ROI yang dibangkitkan dari titik ke hingga L-1 titik selanjutnya. Gambar 14 merupakan ROI audio dengan panjang L yang berhasil dibangkitkan. Gambar 13 Pembangkitan ROI Audio dari 4.wav Dimulai dari Titik ke Gambar 14 ROI Audio. Tool untuk Menyisipkan dan Mengekstraksi Watermark serta Melakukan Lokalisasi Kerusakan Gambar 15, Gambar 16, dan Gambar 18 merupakan tool yang dikembangkan untuk proses penyisipan dan ekstraksi watermark serta lokalisasi kerusakan. Gambar 16 merupakan tool untuk menjalankan FastICA. Tool untuk FastICA ini dapat diunduh di dan digunakan untuk pemisahan sinyal tercampur. Tool FastICA digunakan dalam proses ekstraksi untuk membantu penggunaan tool ekstraksi watermark. Gambar 12 Watermark Citra Biner. Host audio yang digunakan untuk adalah 4.wav. Host audio memiliki sample rate sebesar Hz dan bits per sample 16 bit. Audio ROI dibangkitkan dari titik ke sebanyak L titik. Pada Gambar 13 terlihat Gambar 15 Tool untuk Penyisipan Watermark. 7

17 Gambar 16 Tool untuk Ekstraksi Watermark. Pengujian Kualitas dan Kemiripan antara Host Audio dan Watermarked Audio Pengujian kualitas watermarked audio dilakukan dengan perhitungan SNR, yaitu perbandingan antara sinyal asli dan noise. Pengujian dilakukan pada lima pasang host audio dan watermarked audio. Tabel 1 menunjukkan nilai SNR dari kelima pasang audio. Mengacu pada International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), SNR dari sinyal watermarked audio harus lebih dari 20 db (Ketcham & Vongpradhip 2007). Nilai SNR pada kelima percobaan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dari IFPI. Hal ini berarti bahwa teknik audio watermarking pada penelitian ini tidak merusak kualitas audio yang akan disisipi watermark. Tabel 1 Nilai SNR Watermarked Audio Nama File Sample Rate (Hz) Bits per sample (bit) SNR (db) 1.wav wav wav wav wav Gambar 17 Tool untuk Menjalankan FastICA. Gambar 18 Tool untuk Lokalisasi Kerusakan. Gambar 19 Selisih Nilai Absolut antara Host Audio dan Watermarked Audio. Pengujian kemiripan antara host audio dan watermarked audio dilakukan dengan dua cara, yaitu perbandingan plot sinyal antara host audio, watermarked audio, serta selisih nilai absolut keduanya dan teknik survey. Gambar 19 merupakan hasil pengujian dengan cara perbandingan plot sinyal host audio, watermarked audio, serta selisih nilai absolut dari kedua sinyal tersebut. Range selisih nilai sinyal tersebut berkisar antara Teknik survey mengambil lima responden 8

18 berlatar belakang sama, dan menggunakan speaker yang sama untuk memperdengarkan kedua sinyal audio tersebut (speaker Acer Aspire A1G16Mi). Dari hasil percobaan, tidak ada responden yang menyatakan adanya perbedaan antara host audio dan watermarked audio. Pengujian terhadap perubahan ukuran audio sebelum dan sesudah disisipi watermark juga dilakukan. Penyisipan watermark dilakukan pada lima berkas audio yang berbeda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada perubahan ukuran berkas sebelum dan sesudah dilakukan penyisipan watermark. Perbandingan Watermark Asli dengan Watermark Hasil Ekstraksi Gambar 20 dan Gambar 21 menunjukkan perbandingan watermark asli dan watermark hasil ekstraksi. Seperti sudah disebutkan pada Tinjauan Pustaka, FastICA memisahkan sinyal suara yang tercampur menjadi sinyal suara estimasi yang mirip dengan aslinya. Seperti pada penelitian Ma et al. 2008, penelitian inipun menghasilkan pola yang sama antara watermark ROI audio asli dan watermark ROI audio hasil ekstraksi dengan range nilai berbeda sehingga ukuran kesamaannya tidak diukur secara kuantitatif. lain resampling, requantizing, lowpass filtering, white noising pada watermarked audio, dan pengubahan format audio menggunakan Audacity. Resampling dilakukan dengan mengubah sample rate pada watermarked audio. Sample rate yang akan digunakan adalah Hz, Hz, Hz, Hz, dan Hz. Requantizing dilakukan dengan mengubah bits per sample menjadi 8 bit, 24 bit, dan 32 bit. White noise yang diberikan pada watermarked audio adalah sepanjang detik. Serangan perubahan format dilakukan dengan cara mengubah format watermarked audio menjadi *.mp3 dan dikembalikan lagi menjadi *.wav untuk melakukan proses ekstraksi. Ukuran matriks audio yang awalnya (Audio X), setelah pengubahan format ukurannya menjadi (Audio Y). Agar Audio Y dapat diekstraksi maka ukurannya dipotong sehingga sama dengan ukuran semula dengan ketentuan berikut: Gambar 20 Watermark ROI Audio Asli (Atas) dan Watermark ROI Audio Hasil Ekstraksi (Bawah). Gambar 21 Watermark Citra Biner Asli (Kiri) dan Watermark Citra Biner Hasil Ekstraksi (Kanan). Analisis Uji Ketahanan Tabel 2 menunjukkan perbandingan watermark hasil ekstrasi dari watermarked audio yang terkena dan tidak terkena serangan. Serangan yang diujicobakan antara di mana n_selisih bernilai minimum. Ukuran kesamaan antara watermark ROI audio asli dan terekstraksi belum dapat dihitung secara kuantitatif. Hal ini dikarenakan proses ICA menghasilkan sinyal dengan pola mirip namun range amplitudo antara watermark ROI audio asli dan terekstraksi bisa berbeda. Oleh karena itu, ukuran kesamaan antara keduanya saat ini hanya bisa diukur dengan kemampuan mata manusia. Ukuran kesamaan antara watermark citra biner asli dan terekstraksi dapat diukur dengan menghitung nilai PSNR, yaitu perbandingan antara watermark citra biner asli dan terekstraksi. Dari seluruh percobaan, nilai PSNR yang dihasilkan adalah tidak terhingga karena watermark citra biner terekstraksi identik dengan watermark citra biner asli. Lokalisasi Kerusakan Penelitian ini juga bertujuan untuk melokalisasi kerusakan pada watermarked audio. Watermarked audio diberi serangan white noise sepanjang detik pada area tertentu menggunakan Audacity. 9

19 Jenis Serangan terhadap Watermarked Audio Tabel 2 Perbandingan antara Watermark Asli dan Hasil Ekstraksi Watermark ROI Audio Hasil Ekstraksi Watermark Citra Biner Hasil Ekstraksi Tanpa Serangan Lowpass filtering 1105 Hz Requantizing 8 bit Requantizing 24 bit Requantizing 32 bit Resampling Hz Resampling Hz Resampling Hz Resampling Hz Resampling Hz Pengubahan format *.wav - *.mp3 - *.wav White Noise detik 10

20 Lokalisasi kerusakan terhadap watermarked audio berhasil dilakukan di mana area yang rusak dapat dideteksi. Gambar 18 dan Gambar 19 menunjukkan perbandingan antara watermarked audio yang tidak diserang dan watermarked audio yang mengalami white noising. Gambar 20 menunjukkan lokalisasi kerusakan pada lokasi yang tepat. Gambar 22 Watermarked Audio. Area rusak Gambar 23 Tampered Watermarked Audio. Gambar 24 Lokalisasi Watermarked Audio. Waktu Eksekusi Deteksi area rusak Kerusakan Waktu penyisipan dan ekstraksi watermark serta lokalisasi kerusakan dihitung dalam spesifikasi perangkat keras yang berbeda. Tabel 3 menunjukkan perbedaan waktu yang digunakan. Percobaan untuk masing-masing proses dilakukan sebanyak 3 kali. Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membandingkan waktu eksekusi: 1 Spesifikasi Perangkat Keras 1 a Intel Core 2 Duo processor T5550 (1.83 GHz, 667 MHz FSB, 2 MB L2 cache b RAM 2 GB DDR2 2 Spesifikasi Perangkat Keras 2 a Intel Pentium 4 CPU 3.00GHz b RAM 512 MB DDR2 Proses penyisipan watermark dilakukan secara otomatis oleh tool di mana pengguna hanya menginputkan host audio, citra, dan parameter-parameter yang diperlukan. Di lain pihak proses ekstraksi watermark masih menggunakan beberapa langkah yang dilakukan secara manual sehingga waktu yang diperlukan untuk ekstraksi lebih banyak daripada waktu yang diperlukan untuk penyisipan. Proses lokalisasi kerusakan juga menggunakan beberapa langkah awal ekstraksi sebelum proses lokalisasi kerusakan dieksekusi. Tabel 3 Proses Penyisipan Watermark Ekstraksi Watermark Lokalisasi Kerusakan Waktu Eksekusi dalam Spesifikasi Perangkat Keras yang Berbeda Waktu Eksekusi Spesifikasi 1 (menit) Waktu Eksekusi Spesifikasi 2 (menit) Tabel 3 menunjukkan perbedaan waktu eksekusi proses dengan menggunakan spesifikasi perangkat keras yang berbeda. Komputer dengan spesifikasi pertama lebih cepat dalam mengeksekusi ketiga proses. Berikut ini merupakan rata-rata selisih waktu eksekusi untuk proses: 1 penyisipan watermark, yaitu 1.16 detik, 2 ekstraksi watermark, yaitu detik, dan 3 lokalisasi kerusakan, yaitu 1.48 detik. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN 1 Teknik penggabungan ROI audio dan citra biner sebagai watermark dapat digunakan untuk digital audio watermarking karena nilai SNR yang dihasilkan untuk mengukur kualitas watermarked audio berada di atas 20 db. Hal ini berarti bahwa teknik audio watermarking pada penelitian ini tidak merusak kualitas audio yang akan disisipi watermark. 2 FastICA dapat digunakan dalam proses ekstraksi watermark di mana watermark ROI audio hasil ekstraksi memiliki pola yang sama dengan aslinya dengan range amplitudo yang berbeda dan watermark citra biner hasil ekstraksi identik dengan aslinya berdasarkan perhitungan dengan PSNR. 3 Serangan-serangan yang diberikan pada watermarked audio sama sekali tidak merusak watermark citra biner hasil ekstraksi. Watermark citra biner asli dan 11

21 hasil ekstraksi diukur kesamaannya dengan PSNR dan hasilnya adalah identik. 4 Secara umum pola sinyal Watermark ROI audio hasil ekstraksi dari watermarked audio yang telah diserang bila dilihat menggunakan human visual system (HVS) terlihat sama dengan watermark ROI audio asli, walaupun range nilai amplitudonya berbeda. Perbedaan pola sinyal terlihat jelas pada watermarked audio yang diserang dengan lowpass filtering 1105 Hz dan white noise sepanjang detik. 5 Lokalisasi kerusakan berhasil mendeteksi area yang rusak dari watermarked audio yang dikenakan white noise sepanjang detik pada area tertentu. 6 Rata-rata waktu ekstraksi watermark lebih lama daripada waktu penyisipan watermark dan lokalisasi kerusakan. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan menu secara manual pada tools untuk proses ekstraksi. Saran 1 Pengujian ketahanan metode ini dengan melakukan serangan berbasis audio lain terhadap watermarked audio. 2 Pengembangan metode ini dalam lingkungan pengembangan yang lebih dinamis sehingga format audio yang bisa dipakai lebih banyak dan dapat digunakan oleh banyak orang. DAFTAR PUSTAKA Alfatwa DF Digital Audio Watermarking Menggunakan Analisis Audio Content. iptografi/ /makalah1/makalah1-085.pdf [25 Juni 2009] [Anonim]. Linear Feedback Shift Registers. [5 Juli 2009] Chen JM. Lifting Introduction. ts/lectures/lifting-1.ppt. [21 Agustus 2009] Gunawan SC Pemisahan Sinyal Audio Tercampur Secara Off-line dengan Metode Independent Component Analysis. Universitas Kristen Petra. Kaplan I Wavelets and Signal Processing. wavelets. [20 Juli 2009] Ketcham M, Vongpradhip S Intelligent Audio Watermarking using Genetic Algorithm in DWT Domain. World Academy of Science, Engineering and Technology. Ma X, Li X, Liu W A New Audio Watermarking Method for Copyright Protection and Tampering Localization. School of Electronic and Information Engineering, Dalian University of Technology, Dalian , China. Mulopulos GP, Hernandez AA, Gasztonyi LS Peak Signal to Noise Ratio Performance Comparison of JPEG and JPEG 2000 for Various Medical Image Modalities. Compressus Inc. Munir R, Bambang R, Sarwono S, Wiseto PA Modifikasi Spread Spectrum Watermarking dari Cox Berbasiskan pada Enkripsi Chaotic. Sekolah Teknik Elekto dan Informatika, ITB, Bandung Munir R Steganografi dan Watermarking. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. Siregar IF Implementasi Steganografi pada Video Jenis AVI Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit. p?view=article&catid=15%3apemrosesan -sinyal&id=356%3atransformasiwavelet&option=com_content&itemid=15. [20 Juli 2009] Supangkat SH, Kuspriyanto, Juanda. et al Watermarking sebagai Teknik Penyembunyian Label Hak Cipta pada Data Digital. Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung. 12

22 13

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi jaringan dan teknik kompresi data audio mempermudah penyalinan dan penyebaran data audio secara ilegal (Alfatwa 2006). Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

Gambar 13 Pembangkitan ROI Audio dari 4.wav Dimulai dari Titik ke i = 1,2,,2L K, j = 1,2,,2 p.

Gambar 13 Pembangkitan ROI Audio dari 4.wav Dimulai dari Titik ke i = 1,2,,2L K, j = 1,2,,2 p. Lokalisasi Kerusakan Watermarked audio diserang dengan white noise sepanjang 0.00808 detik menggunakan Audacity. Kemudian watermarked audio yang rusak dibandingkan dengan watermarked audio yang belum diserang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia digital, terutama dengan berkembangnya internet, menyebabkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa

Lebih terperinci

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital Latifatul Machbubah, Drs. Soetrisno, MI.Komp Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA Disusun oleh : Nama : Aryanto M Nrp : 0722066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM Agung Satrio Wibowo 1), Agung Suryahadiningrat Kusumanegara 2) Gelar Budiman 3)

Lebih terperinci

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM Annissa Yanuvita Prabawaningtyas (1022053) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.

Lebih terperinci

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition David Leonard Hasian ( 0522049 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION Disusun oleh : Nama : Hendra Togi Manalu Nrp : 0522121 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan dari media digital (seperti citra digital, video digital,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan citra digital juga semakin mudah. Kemudahan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT- DAN Qurrota Ayun Majid, T. Sutojo, S.Si, M.Kom Teknik Informatika - S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang 111201207118@mhs.dinus.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi internet dalam beberapa tahun terakhir ini, telah membawa perubahan besar bagi distribusi media digital. Media digital yang dapat berupa

Lebih terperinci

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL Jurnal Informatika Polinema ISSN: 407-070X PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL Reza Agustina, Rosa Andrie Asmara Teknik Informatika, Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking

Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking Vol. 8, No.2, 102-109, Januari 2012 Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking Hendra dan Marzhelly Djuan Kristanta Abstrak Perkembangan teknologi informasi dalam hal pertukaran informasi

Lebih terperinci

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) Sesto Sumurung (0722077) Email: sesto.sianturi@gmail.com Jurusan

Lebih terperinci

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH Fahmi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.

Lebih terperinci

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION Disusun oleh : Nama : Dian Eriani Surbakti Nrp : 0822104 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI Disusun oleh : Gintaris Johanes Tarigan 0922022 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama pada dunia digital pada saat ini memungkinkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa batas ruang

Lebih terperinci

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 PENGEMBANGAN APLIKASI WATERMARKING REGION OF INTEREST (ROI) CITRA DIGITAL DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN MORFOLOGI MATEMATIKA Oleh Made Dyah Aryani, 1015057077 Jurusan Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha Penerapan Watermarking pada Citra Menggunakan Teknik Singular Value Decomposition Discrete Cosine Transform Berdasarkan Local Peak Signal to Noise Ratio Frederick Michael ( 0522072 ) Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 18-25, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION

APLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION APLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION Andri 1, Ng Poi Wong 2, Johnny Fransiscus 3 STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 andri@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS

PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB rinaldi@informatika.org Abstrak Makalah ini mempresentasikan

Lebih terperinci

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE Muhamad Sofwan & Dadang Gunawan Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Teknik watermarking dibagi menjadi dua, yaitu

Lebih terperinci

Analisis Hasil Implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Hasil Implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN Pada proses deteksi watermark, pertama watermarked audio ditransformasi dari domain asal (domain waktu) ke domain frekuensi menggunakan DCT menurut Persamaan 1. Selanjutnya diambil index koefisien penampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana langkah-langkah atau tahapantahapan yang akan dilakukan dalam penelitian untuk dapat menjawab rumusan masalah penelitian. Tahapan

Lebih terperinci

Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding

Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding Gideon Aprilius (0522116) Email: dionjuntak@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang perlunya penyisipan watermark di dalam citra digital, perumusan masalah secara sistematis, serta metodologi yang digunakan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang latarbelakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, serta tujuan penelitian skripsi ini. Manfaat dalam penelitian, metodelogi

Lebih terperinci

LOGO PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT. Tulus Sepdianto

LOGO PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT. Tulus Sepdianto LOGO PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT Tulus Sepdianto 1206100002 PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan internet secara global Distribusi

Lebih terperinci

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL Zaki Rakhmatulloh, Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, Kampus UNDIP

Lebih terperinci

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL SEMIN HASIL TUGAS AKHIR 1 WATERMKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGUL PADA CITRA DIGITAL Oleh : Latifatul Machbubah NRP. 1209 100 027 JURUSAN MATEMATI FAKULTAS MATEMATI DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA

AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital. PSNR Histogram Nilai perbandingan antara intensitas maksimum dari intensitas citra terhadap error citra. Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS Efriawan Safa (12110754) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No. 338 Simpang Limun www.inti-budidarma.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Citra Digital Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, melainkan sebuah representasi dari citra asal yang bersifat analog [3]. Citra digital ditampilkan

Lebih terperinci

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI Oleh : Ali Ischam J2A 605 009 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard / Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard / 0522094 Email : kris_putih05@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria

Lebih terperinci

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Pudy Prima - 13508047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pertama dari laporan Tugas Akhir yang berisi pendahuluan. Bab pendahuluan diuraikan menjadi sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet yang semakin canggih sangat membawa kemajuan yang semakin berarti dalam berbagai aspek terutama bagi negara yang berkembang. Perkembangan

Lebih terperinci

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) ANALISIS & IMPLEMENTASI IMAGE DENOISING DENGAN MENGGUNAKAN METODE NORMALSHRINK SEBAGAI WAVELET THRESHOLDING ANALYSIS & IMPLEMENTATION IMAGE DENOISING USING NORMALSHRINK

Lebih terperinci

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) Disusun Oleh : Andi Pramana Tarigan (1022077) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) Disusun Oleh : Johansen Valentino (0822062) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

TEK IK PEMBUKTIA KEPEMILIKA CITRA DIGITAL DE GA WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET

TEK IK PEMBUKTIA KEPEMILIKA CITRA DIGITAL DE GA WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET TEK IK PEMBUKTIA KEPEMILIKA CITRA DIGITAL DE GA WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET Ady Priyoyudo, Aris Sugiharto, Indriyati Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang

Lebih terperinci

KRIPTOGRAFI VISUAL UNTUK BERBAGI DUA CITRA RAHASIA MENGGUNAKAN METODE FLIP (2,2) Putri Kartika Sari

KRIPTOGRAFI VISUAL UNTUK BERBAGI DUA CITRA RAHASIA MENGGUNAKAN METODE FLIP (2,2) Putri Kartika Sari KRIPTOGRAFI VISUAL UNTUK BERBAGI DUA CITRA RAHASIA MENGGUNAKAN METODE FLIP (2,2) Putri Kartika Sari Email: pvtrikartika@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65,

Lebih terperinci

Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT

Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT Mahesa Dwi Putra (0622052) Email: mahesa.dputra@gmail.com

Lebih terperinci

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 2015 (SIAP~2015) ISSN: 2460-1160 DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM Mohamad Sulthon Fitriansyah 1, Cahya

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE Dhina Bangkit Kumalasari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima laporan Tugas Akhir ini, akan dijelaskan mengenai proses implementasi perangkat lunak dari hasil perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bagian ini, diberikan gambaran implementasi dan pengujian perangkat lunak AVISteg berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak pada Bab III. 4.1 Implementasi Penjelasan

Lebih terperinci

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) Disusun Oleh : Aldo Roy Hardiansa Putra (0922056) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI Lucky David Tando ( 0522025 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln. Prof. Drg. Suria

Lebih terperinci

Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )

Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( ) Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi (0822048) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

A B C D E A -B C -D E

A B C D E A -B C -D E 7 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y A -B C -D E -F G -H I -J K -L M -N O -P Q -R S -T U -V W -X Y Gambar 10 Perubahan nilai-nilai DCT akibat rotasi 180 0. Rotasi 270 0 Perubahan letak dan

Lebih terperinci

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Beatrix Sitompul 1), Fadliana Raekania 2) ), Gelar Budiman 3) 1),2),3)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian.

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian. akan menggunakan bantuan aplikasi pemrosesan audio (Rochesso 2007). Penambahan Derau Derau merupakan suara-suara yang tidak diinginkan. Munculnya derau dapat menurunkan kualitas suatu berkas audio. Penambahan

Lebih terperinci

Digital Watermarking

Digital Watermarking Digital Watermarking Data dan informasi disajikan dalam bentuk format : digital, teks, citra, audio, maupun video. Produk digital lainnya, mempunyai beberapa karakteristik, antara lain: Penggandaan (Copy)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Steganografi merupakan ilmu dan seni menyembunyikan data rahasia ke dalam suatu media (cover object). Penyembunyian data tersebut dilakukan sedemikian sehingga pihak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Pembahasan analisa program meliputi tahapan analisis, perancangan dan pembuatan.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Pembahasan analisa program meliputi tahapan analisis, perancangan dan pembuatan. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Latar Belakang Pembahasan analisa program meliputi tahapan analisis, perancangan dan pembuatan. Pembahasan analisa mengenai metode watermarking & metode Haar

Lebih terperinci

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking Shofi Nur Fathiya - 13508084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jenis Penelitian

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jenis Penelitian 9 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya berdasarkan pencatatan langsung dari hasil percobaan. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Rumusan Masalah Data Penelitian Studi Literatur Penerapan spread spectrum dan model psychoacoustic pada audio watermarking Metode Pengembangan Perangkat

Lebih terperinci

Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital

Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 98-109 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2016 ISSN (e): 2459-9638 Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital

Lebih terperinci

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L Hermawan Syahputra* 1, Andani D N 2 1,2 Jurusan Matematika, FMIPA Unimed, Medan, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE)

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE) Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE) Disusun Oleh : Nama : Abner Natanael R Nrp : 0522034 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Kata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition.

Kata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition. NON-BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN COMPLEX WAVELET TRANSFORM (CWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) Disusun Oleh : Froni Andrian Sitompul (0822102) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian

BAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian BAB VI PENGUJIAN Bagian ini membahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak Cammar yang telah diimplementasikan. Hasil penguj ian tersebut akan dianalisis untuk mengetahui pencapaian

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab empat laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan mengenai analisis dan perancangan perangkat lunak untuk watermarking pada citra digital yang berformat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi digital serta internet yang cukup pesat telah memberi kemudahan dalam mengakses dan mendistribusikan berbagai informasi dalam format digital,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra medis merupakan catatan informasi penting seorang pasien yang disimpan pada media penyimpanan maupun basis data rumah sakit yang dapat dipertukarkan antara rumah

Lebih terperinci

APLIKASI WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI INTEGER TRIPLET

APLIKASI WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI INTEGER TRIPLET APLIKASI WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI INTEGER TRIPLET SKRIPSI Oleh SEYSARIA PRAMADHITA J2A 605 104 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DIGITAL WATERMARKING PADA FILE AUDIO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PHASE CODING SKRIPSI FITRIYANI

IMPLEMENTASI DIGITAL WATERMARKING PADA FILE AUDIO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PHASE CODING SKRIPSI FITRIYANI IMPLEMENTASI DIGITAL WATERMARKING PADA FILE AUDIO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PHASE CODING SKRIPSI FITRIYANI 041401066 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

TEKNIK VIDEO DIGITAL WATERMARKING SEBAGAI PROTEKSI HAK CIPTA PADA DISTRIBUSI KONTEN MULTIMEDIA TESIS

TEKNIK VIDEO DIGITAL WATERMARKING SEBAGAI PROTEKSI HAK CIPTA PADA DISTRIBUSI KONTEN MULTIMEDIA TESIS TEKNIK VIDEO DIGITAL WATERMARKING SEBAGAI PROTEKSI HAK CIPTA PADA DISTRIBUSI KONTEN MULTIMEDIA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dewasa ini, saat teknologi informasi berkembang sangat pesat, hampir semua data telah berbentuk digital. Mulai dari data sederhana seperti buku referensi kuliah, tugas-tugas

Lebih terperinci

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIJITAL DENGAN PENDEKATAN DISCRETE COSINE TRANSFORM

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIJITAL DENGAN PENDEKATAN DISCRETE COSINE TRANSFORM STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIJITAL DENGAN PENDEKATAN DISCRETE COSINE TRANSFORM SKRIPSI Oleh Lie Albert Januar Linarco 0900791995 PROGRAM GANDA MATEMATIKA DAN TEKNIK INFORMATIKA BINUS UNIVERSITY

Lebih terperinci

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS Disusun Oleh : Cosmas Surya Hadi (0822070) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung 40164,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Otniel 13508108 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (201) ISSN: 27-59 (201-9271 Print) 1 Implementasi Citra dengan Menggunakan Regresi Linier dan Metode Wavelet Rina Kharisma Juwitasari, Diana Purwitasari, dan Rully Soelaiman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dengan perkembangan teknologi komunikasi terutama dalam bidang internet, penyebaran informasi pada media melalui internet sangat mudah didapat. Akses informasi melalui

Lebih terperinci

PENYEMBUNYIAN GAMBAR DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN SISTEM FUNGSI ITERASI ABSTRAK

PENYEMBUNYIAN GAMBAR DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN SISTEM FUNGSI ITERASI ABSTRAK PENYEMBUNYIAN GAMBAR DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN SISTEM FUNGSI ITERASI Joseph Radiant (0722081) Jurusan Teknik Elektro email: joseph_nerrazuri@yahoo.com ABSTRAK Steganografi adalah teknik penyembunyian pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek yang penting dari Sistem Informasi, informasi tidak akan berguna lagi bila telah disadap atau dibajak

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 ANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN LIFTING WAVELET BERDASARKAN KARAKTERISTIK STATISTIK DARI SUB- BAND KOEFISIEN DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Rike Arfina 1), Maghfira Rifki Hariadi 2),Gelar Budiman

Lebih terperinci

Watermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit

Watermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit Jurnal Generic, Vol. 8, No. 1, Maret 2013, pp. 198~208 ISSN: 1907-4093 (Print), 2087-9814 (online) 198 Watermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit Merlin Felyana 1 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Penyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / ABSTRAK

Penyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / ABSTRAK Penyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / 0622097 Email : e3n_17@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH 65,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) BERDASARKAN KOMBINASI DWT DAN DCT

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) BERDASARKAN KOMBINASI DWT DAN DCT ANALISIS DAN IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) BERDASARKAN KOMBINASI DWT DAN DCT Deddy J W Silalahi¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Fazmah Arif Yulianto³ ¹Teknik Informatika,,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang meningkat pesat seperti mudahnya internet diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya

Lebih terperinci

Algoritma MAC Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan

Algoritma MAC Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Algoritma MAC Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Paramita 1) 1) Program Studi Teknik Informatika STEI ITB, Bandung, email: if14040@studentsifitbacid Abstract MAC adalah fungsi hash satu arah yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Indera pendengaran manusia tidak dapat mengetahui secara pasti jenis nada apa yang didengar olehnya, terkecuali para pemusik profesional. Hal

Lebih terperinci

Penarikan kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penggunaan Parameter Alpha

Penarikan kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penggunaan Parameter Alpha 6 antara 0-1 yang maksimum untuk setiap berkas audio di mana watermark yang disisipkan tidak sampai perceptible. Hasil tersebut akan didukung dengan penilaian dari responden dengan menggunakan metode survei.

Lebih terperinci

METODE BLIND IMAGE-WATERMARKING BERBASIS CHAOS DALAM RANAH DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

METODE BLIND IMAGE-WATERMARKING BERBASIS CHAOS DALAM RANAH DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) METODE BLIND IMAGE-WATERMARKING BERBASIS CHAOS DALAM RANAH DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) Rinaldi Munir 1, Bambang Riyanto 2, Sarwono Sutikno 3, Wiseto P. Agung 4 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,

Lebih terperinci

BAB III. ANALISIS MASALAH

BAB III. ANALISIS MASALAH BAB III. ANALISIS MASALAH Pada bab tiga laporan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai analisis pemecahan masalah untuk pengubahan logo biner menjadi deretan bilangan real dan proses watermarking pada citra.

Lebih terperinci

PERBAIKAN DAN EVALUASI KINERJA ALGORITMA PIXEL- VALUE DIFFERENCING ( PVD) ROJALI

PERBAIKAN DAN EVALUASI KINERJA ALGORITMA PIXEL- VALUE DIFFERENCING ( PVD) ROJALI PERBAIKAN DAN EVALUASI KINERJA ALGORITMA PIXEL- VALUE DIFFERENCING ( PVD) ROJALI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

* Kriptografi, Week 13

* Kriptografi, Week 13 * Kriptografi, Week 13 Sejarah Watermarking Watermarking sudah ada sejak 700 tahun yang lalu. Pada akhir abad 13, pabrik kertas di Fabriano, Italia, membuat kertas yang diberi watermark atau tanda-air

Lebih terperinci