SENI DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SENI DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK"

Transkripsi

1 SENI DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK Nur Auliah Hafid Widyaiswara LPMP Sulsel 1

2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Seni dapat meningkatkan Kecerdasan Emosional pada anak khususnya yang sedang menjalani masa studi di sekolah. Seorang peserta didik yang kurang memiliki kecerdasan emosi umumnya akan mudah stress meski usianya sangat muda, misalnya TK atau SD. Jenis Penelitian ini berbentuk deskriktif. Hasil analisis menunjukkan bahwa Seni dapat Meningkatkan Kecerdasan Emosional Peserta didik. ABSTRACT This study aims to determine Does Art can improve Emotional Intelligence in children especially those who are undergoing a period of study at the school. A learner who lack emotional intelligence generally will easily stressed although he was very young, for example, kindergarten or elementary school. This type of research is in the form of an explanation. The analysis shows that art can Improve Emotional Intelligence Learners. Kata kunci : Meningkatkan kecerdasan emosional.. 2

3 A. Pembahasan Materi Kecerdasan emosional pada anak khususnya anak-anak yang sedang menjalani masa studi di sekolah sangatlah penting. Emotional Quotient atau sering disingkat dengan EQ adalah kemampuan individu dalam menghadapi berbagai elemen dalam kehidupan yang berubah-ubah. Para psikolog juga sepakat bahwa EQ/ kecerdasan emosi adalah kapasitas belajar anak dari pengalaman-pengalaman yang pernah didapatkannya. Kecerdasan emosi juga diartikan sebagai kemampuan adaptasi individu terhadap kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya. Seringnya orang tua mengesampingkan kecerdasan emosi anaknya dan lebih memilih menonjolkan prestasi akademiknya. Dampaknya anak dibebani dengan tuntutan belajar yang tinggi, rutinitas mengerjakan tugas dan PR, dan kegiatan akademik lainnya tanpa diimbangi dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menstimulasi kecerdasan emosi anak. Demikian juga sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah. Sebagian besar sekolah di Indonesia masih kurang menerapkan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun kecerdasan emosional para siswanya. Sekolah lebih fokus pada peningkatan IQ daripada EQ. Alhasil kepekaan para siswa dengan sesama sosialnya menjadi berkurang. Kesuksesan, tak hanya bermodalkan IQ yang tinggi, melainkan juga harus memiliki EQ yang tinggi pula. Dengan kata lain IQ dan EQ haruslah seimbang. Inilah yang disebut cerdas baik cerdas akademik dan emosinya. Dengan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih memudahkan orang tersebut untuk bersosialiasasi. Kemampuan sosialisasinya akan sangat baik sehingga mudah sekali untuk bergaul, menjalin kemitraan dengan orang lain, mendapatkan teman-teman baru, dan masih banyak lainnya. Tentu kemampuan sosial yang bagus seperti ini akan sangat menguntungkan nantinya saat seseorang tersebut sudah mulai berkecimpung di kehidupan yang sesungguhnya. Bidang bisnis, misalnya, pastinya akan mudah dijalankan oleh mereka yang memiliki dua kecerdasan yang seimbang, yaitu IQ dan EQ. Berbeda dengan mereka yang hanya memiliki IQ tinggi tanpa diimbangi dengan EQ. Seorang peserta didik yang kurang memiliki kecerdasan emosi umumnya akan mudah stress meski usianya masih sangat muda, misalnya usia TK atau SD. 1. Peran penting EQ Goleman, seorang psikolog, mengatakan bahwa kesuksesan seseorang akan lebih ditentukan oleh EQ daripada IQ. Bahkan perbandingannya 80:20 ( 80 persen untuk EQ dan 3

4 20 persen untuk IQ). EQ ini nantinya akan menentukan kemampuan seseorang menggunakan bakat atau talenta yang telah dimilikinya termasuk intelektual yang masih terpendam dan belum terasah. EQ ini sebaiknya mulai distimulasi sejak dini yaitu pada saat masih kanakkanak. Dan keluarga menjadi akar pembentukan kecerdasan emosi anak-anak. Peran orang tua di sini sangat penting. Orang tua berperan untuk mendidik anak-anaknya agar anak-anak mempunyai kecerdasan emosi yang baik. Mengajarkan kecerdasan emosi pada anak-anak dapat dilakukan dengan memberikan kasih sayang dan penerapan disiplin yang bersifat affirmatif. Di sekolah pun bisa dilakukan upaya peningkatan kecerdasan emosi terhadap para anak-anak didik. Caranya cukup banyak, seperti salah satunya dengan menyediakan kegiatankegiatan yang bersifat sosial. Kecerdasan emosi juga bisa ditingkatkan melalui keikutsertaan siswa dalam kegiatan seni, dan yang pasti siswa akan mendapatkan banyak sekali kegiatan yang dapat meningkatkan kecerdasan emosinya melalui kegiatan-kegiatan sekolah yang melibatkan orang banyak. 2. Lima unsur kecerdasan emosi Salah satu upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosi adalah melalui seni. Namun sebelum kita membahas lebih detail lagi seputar peran seni terhadap perkembangan kecerdasan emosi para peserta didik, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu seputar unsurunsur kecerdasan emosi. Terdapat 5 unsur kecerdasan emosi, yaitu: a. Mengenali emosi diri Arti dari mengenali emosi diri adalah bahwa seorang peserta didik harus mengenali perasaannya sendiri ketika perasaan tersebut tengah dirasakan. Saat kondisi ini sedang dialami oleh seorang anak, sebaiknya anak mampu mengekspresikan emosi/ perasaan yang tengah dirasakan pada orang yang tepat dan di saat waktu yang tepat. Sebagai contoh, ada seorang anak yang marah pada ayahnya. Sebaiknya anak mengekspresikan perasaan marahnya tepat saat sedang ia sedang merasakan kemarahan. Tunjukan saja perasaan marah itu pada ayahnya namun dengan cara yang tepat. b. Mengelola emosi Mengelola emosi lebih kepada usaha untuk menangani perasaan/ emosi agar dapat diekspresikan dengan cara yang positif. Unsur kecerdasan emosi yang kedua ini 4

5 sangat penting khususnya saat emosi negatif yang lebih menguasi pikiran dan hati. Perlu Anda ketahui bahwa terdapat tiga jenis emosi negatif, yaitu marah, kecewa, dan sedih. Jika seseorang mampu mengelola emosi khususnya 3 emosi negatif di atas dengan baik, maka orang tersbut tidak berpotensi merusak dirinya sendiri maupun orang lain. c. Memotivasi diri sendiri Unsur kecerdasan emosi yang satu ini dapat dilakukan dengan cara menata emosi agar dapat diarahkan ke sesuatu yang memiliki tujuan yang positif seperti misalnya kondisi emosi yang terkendali dengan baik. d. Berempati atau mengenal emosi orang lain Yang dimaksud dengan berempati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali sinyal sosial yang kasat mata. Sinyal sosial ini nantinya akan menunjukan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh orang lain. Contoh sederhananya adalah kita akan ikut merasakan sedih saat orang lain mendapatkan musibah atau kita akan ikut senang saat orang lain senang atau bahagia. e. Mampu menjalin hubungan dan bekerjasama dengan orang lain Unsur kecerdasam emosi ini dapat mendukung kesuksesan, kepemimpinan, dan popularitas. Seseorang dengan kemampuan ini adalah mereka yang mampu mengelola konflik yang ada di dalam hatinya dengan baik. Seni, menurut banyak penelitian, sangat membantu untuk perkembangan kecerdasan intelejen dan kecerdasan emosi terutama pada anak-anak. Jika kegiatan belajar dan kegiatan lainnya yang melibatkan fungsi dan kinerja otak kiri, kegiatan yang berhubungan dengan seni akan melibatkan kinerja dan fungsi otak kanan. Jadi jika seorang peserta didik ikut serta dalam kegiatan seni selain rutin belajar dan belajar, fungsi otak kanan dan otak kirinya akan jauh lebih seimbang. Efeknya, ia akan memiliki dua jenis kecerdasan yang harmonis, yaitu kecerdasan intelejen dan kecerdasan emosi. Tentunya ini sangat baik untuk masa depannya kelak. 5

6 3. Manfaat Seni Untuk Perkembangan Kecerdasan Emosi Ppeserta Didik Adapun manfaat seni bagi peserta didik antara lain seni dapat menjadikan peserta didik untuk lebih mudah menerima saran atau masukan dari orang lain, peserta didik akan jauh lebih peka terhadap alam karena ia terbiasa membuat karya yang indah dan menenangkan, seni dapat membuahkan kesenangan tersendiri bagi peserta didik apalagi bila ia memiliki bakat yang berkaitan dengan seni yang tengah ia tekuni, seni adalah wadah untuk menampung kreatifitas peserta didik sehingga ia pun dapat mengekspreasikan dan menuangka kreatifitasnya melalui karya seni, peserta didik dapat mengontrol emosi negatifnya karena emosi-emosi negatif dapat dituangkan melalui karya-karya seni, seni dapat menstimulasi imaginasi peserta didik, peserta didik akan mendapatkan lebih banyak pengalaman melalui karya-karya yang dihasilkan, munculnya apresiasi terhadap keindahan, dan seni dapat memberi pengaruh yang positif terhadap persepsi emosi peserta didik. B. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian deskriptif sebagai berikut: Seni dapat meningkatkan kecerdasan Emosional peserta didik di usia sekolah dan Kesuksesan tak hanya bermodalkan IQ yang tinggi,melainkan juga harus memiliki EQ yang tinggi pula dengan kata lain IQ dan EQ haruslah seimbang. Sehingga pelajaran seni haruslah di berikan pada anak usia dini dan usia sekolah.jadi terdapat pengaruh positif dalam pembelajaran bahwa seni dapat meningkatkan kecerdasan Emosional peserta didik. Referensi Goleman, Daniel Emotional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT Gramedia Pustaka Utama. 6

7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nur Auliah Hafid lahir di Soppeng pada tanggal 1 desember 1969 dari pasangan suami istri hj.guna dan h.abd.hafid yusuf yang merupakan anak tunggal. Memulai pendidikan pada tingkat sekolah dasar di SD Negeri 32 Ukkee pada tahun 1976 dan tamat tahun Kemudian melanjutkan pendidikan pada jenjang sekolah SMP Negeri II Kab.Soppeng.Dan selanjutnya dijenjang sekolah menengah SMA Negeri I Watansoppeng. Pada tahu 1988 melanjutkan study di salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar yaitu UNM jurusan pendidikan Seni Tari.Dan jenjang terakhir melanjutkan study di Unismuh Makassar pada program Magister Manajemen. Pada tahun 1996 diangkat menjadi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada SMP Negeri 17 Makassar. Dan menjadi Widyaiswara di LPMP Sulawesi Selatan pada tgl!! November

MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MATERI KULIAH MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Oleh: Maryati, M.Pd SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRATEGI COPING STRES DALAM MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA SISWA MAN MALANG I SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRATEGI COPING STRES DALAM MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA SISWA MAN MALANG I SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRATEGI COPING STRES DALAM MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA SISWA MAN MALANG I SKRIPSI Oleh : ZHURIA ROCHMATUS SA ADAH NIM : 04410043 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa 100 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah 03 Singosari Malang Motivasi belajar merupakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Studi Lanjut melalui Metode Debat Aktif dalam Layanan Bimbingan Kelompok

Meningkatkan Pemahaman Studi Lanjut melalui Metode Debat Aktif dalam Layanan Bimbingan Kelompok Penelitian Meningkatkan Pemahaman Studi Lanjut Melalui Metode Debat Aktif Meningkatkan Pemahaman Studi Lanjut melalui Metode Debat Aktif dalam Layanan Bimbingan Kelompok Cahyo Purnomo E-mail : dominggo_coy@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Menuju Anak yang Sehat dan Cerdas Melalui Permainan

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Menuju Anak yang Sehat dan Cerdas Melalui Permainan Opini Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Menuju Anak yang Sehat dan Cerdas Melalui Permainan Soegeng Santoso *) Abstrak Pendidikan anak pada usia dini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Untuk membina

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Untuk membina 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia secara sadar untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Untuk membina kepribadian tersebut dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR

BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR 136 BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR Sebagai bagian dari kajian budaya kritis (critical cultural studies) penelitian ini berfokus pada implementasi

Lebih terperinci

Peran Orang Tua dalam Pengembangan Kepribadian Anak di Era Globalisasi

Peran Orang Tua dalam Pengembangan Kepribadian Anak di Era Globalisasi Peran Orang Tua dalam Pengembangan Kepribadian Anak di Era Globalisasi Evany Victoriana Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract This writing examine theoretically about parental

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD

SKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD SKRIPSI UPAYA PENINGKATANN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADAA KELOMPOK A TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI JATIROKEH SONGGOM BREBES Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : LUH PUTU DIANI SUKMA NPM : 07.8.03.51.30.1.5.1069

SKRIPSI OLEH : LUH PUTU DIANI SUKMA NPM : 07.8.03.51.30.1.5.1069 i SKRIPSI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN 8 DAUH PURI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam

BAB I PENDAHULUAN. Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhirnya,

Lebih terperinci

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar Akuntansi a. Pengertian Hasil Belajar Akuntansi Belajar merupakan suatu kebutuhan mutlak setiap manusia. Tanpa belajar manusia tidak dapat bertahan

Lebih terperinci

PERCAYA DIRI, KEINGINTAHUAN, DAN BERJIWA WIRAUSAHA: TIGA KARAKTER PENTING BAGI PESERTA DIDIK

PERCAYA DIRI, KEINGINTAHUAN, DAN BERJIWA WIRAUSAHA: TIGA KARAKTER PENTING BAGI PESERTA DIDIK PERCAYA DIRI, KEINGINTAHUAN, DAN BERJIWA WIRAUSAHA: TIGA KARAKTER PENTING BAGI PESERTA DIDIK Das Salirawati FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta email: das.salirawati@yahoo.co.id Abstrak: Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI oleh : ARI EKA ASTUTI X8406001

SKRIPSI oleh : ARI EKA ASTUTI X8406001 HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO, KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI oleh : ARI EKA ASTUTI

Lebih terperinci

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1 Panduan Buku ini membantu Anda memahami bagaimana konsep belajar berubah ke kelas yang berpusat pada anak. Buku ini memberikan ide-ide bagaimana menangani anak di kelas Anda dengan latar belakang dan kemampuan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI BENDA NYATA DI KELOMPOK B TK ALQUR ANIYAH KOTA MANNA BENGKULU SELATAN SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI BENDA NYATA DI KELOMPOK B TK ALQUR ANIYAH KOTA MANNA BENGKULU SELATAN SKRIPSI 1 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MELALUI BENDA NYATA DI KELOMPOK B TK ALQUR ANIYAH KOTA MANNA BENGKULU SELATAN SKRIPSI OLEH ZETMI HARLINDA NPM. A1I1112074 PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 28 BAB II KAJIAN PUSTAKA 3. Hasil Belajar Matematika 3. Hasil Belajar Kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan belajar semua diperoleh mengingat mula-mula kemampuan itu belum ada. Maka terjadilah proses

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH R E P E N A NPM. A1I111033

SKRIPSI OLEH R E P E N A NPM. A1I111033 1 MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA WARNA DI KELOMPOK BERMAIN GIAT BERKARYA DESA KAYU AJARAN KECAMATAN ULU MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN SKRIPSI OLEH R E P E N A NPM.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELOMPOK B3 TAMAN KANAK- KANAK PERTIWI 1 KOTA BENGKULU

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELOMPOK B3 TAMAN KANAK- KANAK PERTIWI 1 KOTA BENGKULU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELOMPOK B3 TAMAN KANAK- KANAK PERTIWI 1 KOTA BENGKULU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makna hidup (the meaning of life) adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Makna hidup (the meaning of life) adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makna hidup (the meaning of life) adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEBAGAI ALAT BANTU BELAJAR MEMASAK PADA ANAK-ANAK

PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEBAGAI ALAT BANTU BELAJAR MEMASAK PADA ANAK-ANAK PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEBAGAI ALAT BANTU BELAJAR MEMASAK PADA ANAK-ANAK Dhiani Tresna Absari 1, Andryanto 1 1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua. terlebih dahulu akan dijelaskan tentang apa pengertian dari pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua. terlebih dahulu akan dijelaskan tentang apa pengertian dari pendidikan. BAB II KAJIAN TEORI A. TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA 1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua Sebelum menjelaskan tentang pengertian tingkat pendidikan orang tua, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi terjadi dimana-mana; di rumah, di kampus, di kantor, dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi terjadi dimana-mana; di rumah, di kampus, di kantor, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dimana-mana; di rumah, di kampus, di kantor, dan bahkan di masjid. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI Oleh: RESSA ARSITA SARI NPM : A1G009038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Oleh Sholikhah Dita Kurnia A1I010006

Oleh Sholikhah Dita Kurnia A1I010006 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN KLASIFIKASI BERDASARKAN WARNA BENTUK DAN UKURAN PADA KELOMPOK B6 TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA BENGKULU Diajukan guna untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

Model Program Sekolah Lima Hari

Model Program Sekolah Lima Hari B.P. Sitepu * ) Model Program Sekolah Lima Hari Abstrak S etelah Pemerintah melaksanakan lima hari kerja dalam seminggu di kota-kota tertentu di Indonesia, sejumlah sekolah sudah melaksanakan program tersebut

Lebih terperinci

Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Formal Anak OLEH: RINI ANA WATI 07081002044

Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Formal Anak OLEH: RINI ANA WATI 07081002044 Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Formal Anak ( Studi Pada Jenjang Pendidikan SD Ke SMP Di Desa Rantau Alih Kecamatan Lintang Kanan Kabupaten Empat Lawang ) SKRIPSI Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan

Lebih terperinci

Coping Strategy pada Mahasiswa Salah Jurusan

Coping Strategy pada Mahasiswa Salah Jurusan Fara Sofah Intani Endang R. Surjaningrum Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. Due to conflict variations that occur to misplaced college students, this study was keen to disseminate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratih Pertiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratih Pertiwi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa di mana remaja berada pada periode yang penting, periode peralihan, periode perubahan, masa mencari identitas, usia yang menimbulkan

Lebih terperinci