BAB II GAMBARAN UMUM SMP N 15 YOGYAKARTA. A. Letak dan Keadaan Geografis SMP N 15 Yogyakarata

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM SMP N 15 YOGYAKARTA. A. Letak dan Keadaan Geografis SMP N 15 Yogyakarata"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM SMP N 15 YOGYAKARTA A. Letak dan Keadaan Geografis SMP N 15 Yogyakarata Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Yogyakarta merupakan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang terletak di kota Yogyakarta,yang berdekatan dengan stasiun kereta api Lempuyangan Yogyakarta, DIY. Letak sekolah ini cukup strategis karena berada tepat di jalan Tegal Lempuyangan 61, kecamatan Danurejan, kabupaten/ kota Yogyakarta, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dekat dengan jalan raya dan jembatan layang.sekolah ini dahulunya berdekatan dengan bioskop Mataram di sebelah selatannya dan SMP N 4 Yogyakarta yang terletakdi sebelah baratnya. Meskipun letaknya yang cukup strategis, namun kendala yang masih dihadapi adalah belum adanya sarana transportasi umum, seperti bus yang melewati arah menuju sekolah ini, sehingga kebanyakan siswa harus menggunakan sepeda untuk ke sekolah dan alternatif lainnya siswa harus diantar jemput oleh orang tuanya, karena sebagian siswa berasal dari luar kota Yogyakarta. Dengan luas area tanah kurang lebih 1 hektar, SMPN 15 Yogyakarta terkenal dengan kegiatan keterampilan bagi para siswa baik di dalam maupun di luar jam sekolah, yang banyak menekankan kepada kerajinan teknik. Karena dahulunya merupakan sekolah teknik (ST), maka SMP N 15 Yogyakarta sekarang ini menekankan agar siswajugadibekali 46

2 keterampilan.adapun keterampilan yang dipelajari di sekolah ini adalah keterampilan listrik, bangunan dan logam. Selain tersedianya ruang keterampilan yang baik, juga tersedianya laboratorium IPA dan bahasa, mushola, aula, dan lapangan olahraga yang luas. Mengingat pada tanggal 18 Februari 2007, sekolah ini terkena bencana puting beliung, sehingga banyak ruangan kelas dan ruang praktik siswa yang rusak dan hancur, serta roboh. Peralatan-peralatan yang berharga, termasuk peralatan bengkel dan pertukangan dari peninggalan zaman Belanda, rusak dan perlu diperbaiki serta dibuatkan ruangan yang baru. Dengan adanya bencana tersebut, sekolah ini mulai berbenah diri sehingga menjadi sekolah standardan unggulan nasional, diantaranya dengan membangun laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang audiovisual, ruang praktik bengkel, dan menambah koleksi perpustakaan untuk para siswa. 48 B. Sejarah Berdiri dan Proses Perkembangan SMP N 15 Yogyakarta - Masa Sebelum Kemerdekaan SMPN15 Yogyakarta yang beralamat di jalan Tegal Lempuyangan 61 Yogyakarta memiliki sejarah panjang keberadaannya. Pada masa sebelum kemerdekaan, sumber-sumber dan dokumen resmi yang dijadikan sebagai bahan referensi sudah sangat langka dan sudah tidak ditemukan lagi. Adapun peninggalan yang masih ada misalnya, mesin-mesin praktek keterampilan, buku-buku praktek keterampilan, beberapa tulisan di dinding bangunan 48 Dokumentasi, Mengutip dari Kurikulum SMP N 15 Yogyakarta 47

3 sebelum roboh.sehingga dapat diketahui bahwa SMP N15 Yogyakarta pada masa sebelum kemerdekaan atau lebih tepatnya pada masa Hindia Belanda, merupakan Sekolah Teknik atau AMBA SCHOOL. - Masa Sesudah Kemerdekaan Secara singkat, kronologi keberadaan SMP N15 Yogyakarta bisa diutarakan sebagai berikut: Sekitar tahun 1975, banyak Sekolah Teknik (ST) yang beralih nama dan digabung menjadi satu sekolah, seperti ST 7, ST 8, ST 9, ST 10 yang diubah menjadi 2 sekolah yaitu ST 7 berdiri sendiri, sedangkan ST 8, ST 9, ST 10 digabung menjadi ST 8 dan berada dalam satu lokasi. ST 7 dan ST 8 dipimpin oleh satu orang kepala sekolah yaitu Muslam. Adapun mengenai program keterampilan ST7yaitu program keterampilan logam dan ST 8 dengan program keterampilan listrik dan bangunan. Pada tahun 1978 ST 7 dipindah ke luar kota menjadi SMP, sedangkan lokasi di Jalan Tegal Lempuyangan sepenuhnya dipakai oleh ST Negeri 8dengan program keterampilan logam, bangunan dan listrik. BerdasarkanSK Mendikbud RI No. 0259/O/1994 tanggal 5 Oktober 1994 tentang alih fungsi ST/SKKP menjadi SMP, maka ST Negeri 8 beralih fungsi menjadi SMP Negeri 19 Yogyakarta. Adapun program keterampilan, masih tetap dijalankan seperti pada waktu masih ST. Pada tahun 1997 SMP Negeri 19 berubah menjadi SLTP Negeri 15 Yogyakarta berdasarkan SK Mendikbud RI No. 034/O/1997 tanggal 7 Maret 48

4 1997 tentang perubahan nomenklatur SMP Menjadi SLTP serta organisasi dan7 tata kerja SLTP. Selanjutnya pada tahun 2000 SLTP berubah menjadi SMP, sehingga SLTP Negeri 15 Yogyakarta berubah menjadi SMP Negeri 15 Yogyakarta Masa sekarang ini Sejak terjadinya bencana puting beliung pada tanggal 18 Februari 2007, SMP N 15 Yogyakarta mulai berbenah diri sehingga menjadi sekolah standar dan unggulan nasional, diantaranya dengan membangun laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang audiovisual, ruang praktik bengkel, dan menambah koleksi perpustakaan untuk para siswa. Sehingga dengan bangunan yang baru dan fasilitas yang lebih lengkap dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa untuk lebih maju. C. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikannya Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan umumnya, SMP N 15 Yogyakarta juga memiliki visi dan misi yang ingin diwujudkannya. Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut: 1.VISI Teguh dalam Iman, Santun dalam laku, Unggul dalam ilmu, Terampil dalam karya, Hijau dalam nuansa. Indikator : - Unggul dalam bidang peningkatan akademik 49 Dokumentasi, Mengutip dari Kurikulum SMP N 15 Yogyakarta 49

5 - Unggul dalam bidang peningkatan aktivitas keagamaan - Unggul dalam prestasi seni, budaya dan olah raga - Mandiri dan berjiwa wirausaha - Terampil berkomunikasi dalam bahasa Inggris - Unggul dalam penyediaan media dan sarana belajar serta kegiatan siswa. 2. MISI a.mengembangkan sekolah berwawasan mutu dan keunggulan. b. Menumbuhkan dan mengembangkan penghayatan terhadap agama yang dianut. c. Menumbuhkembangkan rasa cinta seni dan olah raga sehingga mampu meraih prestasi yang lebih baik. d. Membekali jiwa kewirausahaan dan kemandirian dalam menghadapi persaingan global. e. Membekali keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. f. Meningkatkan mutu media, sarana dan prasarana belajar serta kegiatan siswa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. g. Lingkungan sekolah yang asri, bersih, nyaman dan bersahaja. 3. Tujuan dan Arah Pendidikan Adapun tujuan dan arah pendidikan dari SMP N 15 Yogyakarta, yaitu: a. Unggul dalam pendidikan b. Bermutu dalam pelayanan c. Berprestasi dalam ilmu dan amal 50

6 d. Berbudaya dalam iman dan taqwa. 50 D. Struktur Organisasi Struktur organisasi SMP N 15 Yogyakarta tahun pembelajaran adalah sebagai berikut: Kepala Sekolah Kepala Tata Usaha Wakaur. Kurikulum Wakaur. Sarana Prasarana Wakaur. Kesiswaan Wakaur. Humas Bendahara Gaji Kepala Urusan Perpustakaan Kepala Lab. TIK Kepala Lab. Bahasa Kepala Lab. IPA Koordinator Guru BK Koordinator Keterampilan : Drs. Sukirno, SH : Handra Sutrisno, S.Sos : Drs. Nugroho Agus Prihanto : Drs. Henggar Pancono : Drs. Sukoco : Drs. Heri Sumanto, S.Pd : Sutadi : Andi Suryono, S.Pd : Lilik Parwana, S.Pd : Drs. Mujiraharja : Dewi Nurwinanti, S.Si : Nurbowo Budi Utomo, S.Pd : Saebani, S.Pd 50 Dokumentasi, Mengutip dari Kurikulum SMP N 15 Yogyakarta. 51

7 Tabel: I Struktur Organisasi SMP N 15 Yogyakarta KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH KEPALA TATA USAHA WAKA HUMAS WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN WAKA SARPRAS KEPALA PERPUSTAKAAN KEPALA BENGKEL KEPALA LABORATORIUM PEMBINA OSIS & UKS WALI KELAS VII WALI KELAS VIII WALI KELAS IX GURU MATA PELAJARAN & GURU BK E. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan 1.Keadaan Guru SMP Negeri 15 Yogyakarta Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting. Mereka harus bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan mengajar secara efektif dan efisien dengan prosedur pengajaran yang telah ditetapkan oleh Sekolah. Hal itu disebabkan karena gurulah yang langsung berinteraksi dengan siswa dalam mencari, menentukan bakat dan minat siswa serta mengarahkannya sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam hal ini guru PAI 52

8 dan guru BK serta semua guru, berkewajiban penuh mengontrol dan mengawasi siswa-siswanya agar selalu melaksanakan kedisiplinan. Adapun tenaga guru yang ada di SMP N 15 Yogyakarta berjumlah 84 orang, yaitu sebagai berikut: Tabel: II Daftar Jumlah Guru dan Latar Belakang Pendidikannya No. Guru Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar Jumlah guru dengan latarbelakang Juml pendidikan yang ah tidak sesuai dengan tugas mengajar D1/D2 D3/ Sarmud S1/D4 S2/S3 D1/ D2 D3/ Sarmud S1/ D4 S2 / S3 1. IPA Matematika Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Pendidikan Agama IPS Penjas Orkes Seni Budaya PKn TIK/Keterampilan BK Lainnya: Bhs Jawa Keterampilan Teknik Jumlah

9 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah guru pendidikan agama yaitu berjumlah empat orang, yang terdiri atas tiga orang guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan satu orang guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK). Dari tiga orang guru PAI tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan tugas mengajarnya, meskipun memiliki latar belakang pendidikan terakhir yang berbeda. Adapun tiga orang guru PAI tersebut adalah Machsun, S.Ag dengan pendidikan terakhir D3/ Sarmud, Istinganah, S.Ag dengan pendidikan terakhir S1/ D4, dan Drs. W. R. Lasiman, M.A dengan pendidikan terakhir S2. Sehingga dari latar belakang pendidikan terakhir yang berbeda tersebut, masing-masing guru dapat saling melengkapi dan bekerja sama untuk meningkatkan kinerjanya dalam mengajar. Adapun tugas dan tanggung jawab guru adalah sebagai berikut: 1. Membuat perangkat pengajaran, misal membuat satuan pelajaran, rencana pengajaran, progam tahunan, dan lain-lain. 2. Melaksanakan kegiatan belajar. 3. Melaksanakan ulangan harian. 4. Menyusun dan melaksanakan progam perbaikan dan pengayaan. 5. Mengisi daftar nilai siswa. 6. Melaksanakan kegiatan bimbingan. 7. Membuat alat peraga. 54

10 8. Membuat catatan tentang hasil kemajuan belajar siswa. 9. Mengikuti pengembangan kurikulum. 10. Menumbuhkan sikap kreatifitas siswa dan menghargai karya seni. 2. Keadaan Siswa SMP N 15 Yogyakarta Siswa di SMP N 15 Yogyakarta terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan, pada tahun pelajaran 2012/ 2013 siswasmp N 15 Yogyakarta berjumlah keseluruhan 1012 siswa, masing-masing kelas terdiri dari 10 kelas yaitu kelas A sampai kelas J. Tabel: III Daftar Jumlah Siswa Setiap Tahun Pelajaran Tahu n Pelaja ran 2008/ / / / / 2013 Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jml Sisw a Jml Romb el Jml Sisw a Jml Romb el Jml Sisw a Jml Rom bel Jumlah (Kls VII+VIII+I X) Jml Sisw a Jml Rom bel Keadaan Pegawai / Karyawan Karyawan merupakan tenaga yang diorientasikan untuk mengelola berbagai hal yang menunjang proses persekolahan yang bersifat teknis 55

11 operasional. Bidang garapan pegawai/ karyawan yaitu mencakup tata usaha, perpustakaan, kebersihan dan lain-lain. Berikut ini merupakan data mengenai karyawan di SMP N 15 Yogyakarta: Tabel:IV Daftar Jumlah Pegawai/ Karyawan dan Latar Belakang Pendidikannya No. Tenaga pendukung SD/ SMP Jumlah tenaga pendukung dan Kualifikasi Pendidikan SMA D1 D2 D3 S1 Jumlah tenaga pendukung Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin PNS Honorer Ju ml ah L P L P 1. Tata Usaha Perpustakaan Laboran lab. IPA 4. Teknisi lab. Komputer PTD Laboran Kantin Penjaga sekolah Tukang Kebun Keamanan Lainnya: Jumlah

12 F. Kurikulum Adapun struktur kurikulum yang ditetapkan di SMP N 15 Yogyakarta adalah sebagai berikut : Tabel: V Struktur kurikulum SMP N 15 Yogyakarta No. Komponen Mata Pelajaran A. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga Dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Muatan Lokal Bahasa Jawa Keterampilan Teknik C. Pengembangan Diri Pelayanan Konseling Kepramukaan Keolahragaan Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX *) 5*) 5*) *) 5*) 5*) *) 5*) 5*) * 2* 2* 57

13 Seni dan Budaya IlmuPengetahuan dan Teknologi Keterampilan Berbahasa Pendalaman Materi UAN Jumlah Keterangan 2* = Ekuivalen 2 jam pelajaran Struktur kurikulum SMP N15 Yogyakarta meliputi substansi pembelajaran yang di tempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), yang kemudian dijabarkan dalam bentuk Standar Kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan ketentuan sebagai berikut : 1. Kurikulum SMP N 15 Yogyakarta memuat 10 mata pelajaran, 2 jenis muatan lokal, dan pengembangan diri. 2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPSTerpadu. 3. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit. 4. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 sampai dengan 38 minggu Dokumentasi, Mengutip dari Kurikulum SMP N 15 Yogyakarta. 58

14 G. Sekilas Pembelajaran PAI Adapun pembelajaran PAI di SMP N 15 Yogyakarta yaitu diampu oleh tiga orang guru yaitu Bapak Wili Lasiman, M.Ag., Bapak Machsun, S.Ag. dan Ibu Istinganah, S.Ag. Masing-masing guru mendapatkan jam pelajaran disetiap kelas yang berbeda-beda, karena setiap minggunya pelajaran PAI hanya 2 jam yaitu 2x40 menit. Dengan waktu yang relatif sedikit tersebut, guru harus dapat mengajarkan materi yang ada hingga selesai. Sehingga perlunya usaha dan kreatifitas guru agar dapat menyampaikan materi yang banyak secara tuntas dengan waktu yang relatif sedikit. Pembelajaran PAI yang dilaksanakan di SMP N 15 Yogyakarta, sudah berbasis pada pendidikan karakter, karena guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah mengacu pada silabus dan RPP berkarakter, sehingga nantinya diharapkan peserta didik selain cerdas secara kognitif, juga cerdas secara moral Hasil wawancara pada hari Sabtu, 20 Oktober 2012 pukul dengan Drs. Wili Lasiman, M.A. selaku guru PAI kelas VIII di SMP N 15 Yogyakarta. 59

15 BAB III ANALISIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER KEDISIPLINAN A. Konsep RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Sebelum membicarakan proses, terlebih dahulu kita akan mengkaji rencana pelaksanaan pembelajaran di SMP N 15 Yogyakarta. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun dalam bentuk satuan kegiatan pembelajaran. RPP merupakan pedoman seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga seorang guru diharuskan membuat RPP terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran. Dalam RPP memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. Di dalam RPP terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Di dalam RPP akan dijabarkan mengenai indikator yang harus dicapai, kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, alat serta sumber belajar, dan evaluasi. Pada dasarnya RPP merupakan panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada setiap harinya. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraikan contoh RPP yang diterapkan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 15 Yogyakarta: 60

16 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Progam Layanan Mata Pelajaran Jumlah Pertemuan : SMP Negeri 15 Yogyakarta : VIII/ I : Reguler : Pendidikan Agama Islam : 2 x pertemuan Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan pengertian tawadhu, taat, qana ah dan sabar. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menjelaskan pengertian tawadhu dan menunjukkan dalil naqlinya. Menjelaskan pengertian taat dan menunjukkan dalil naqlinya. Menjelaskan pengertian qana ah dan menunjukkan dalil naqlinya. Menjelaskan pengertian sabar dan menunjukkan dalil naqlinya. Alokasi Waktu: 160 menit A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian tawadhu, taat, qana ah dan sabar. 2. Menunjukkan dalil naqli tentang tawadhu, taat, qana ah dan sabar. B. Karakter Siswa yang Diharapkan Bertaqwa, rasa ingin tahu, disiplin, jujur dan tanggung jawab. C. Materi Ajar 1. Pengertian tawadhu, taat, qana ah dan sabar. 2. Dalil naqli tentang tawadhu, taat, qana ah dan sabar. D. Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab: Siswa mengadakan tanya jawab tentang pengertian tawadhu, taat, qana ah dan sabar. 2. Resitasi (penugasan): Siswa mencari ayat-ayat al-qur an yang berhubungan tawadhu, taat, qana ah dan sabar. 3. Diskusi: Siswa mengadakan diskusi kelompok tentang tawadhu, taat, qana ah dan sabar. 61

17 E. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan pertama: 1. Kegiatan pendahuluan (10 menit) o Salam dilanjutkan doa o Mengabsen siswa o Tadarus Al-Qur an Surat Al-Baqarah ayat o Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi o Siswa mengadakan tanya jawab tentang pengertian tawadhu dan taat. o Siswa mencari ayat-ayat al-qur an yang berhubungan tawadhu dan taat. o Siswa melakukan diskusi kelompok tentang tawadhu dan taat dan mempresentasikannya dalam forum diskusi kelas. b. Kolaborasi o Siswa mempresentasikannya soal-soal yang telah dikerjakan. o Guru menanggapi jawaban yang telah dipresentasikan siswa. c. Kegiatan Penutup (10 menit) o Guru memberi memberikan kesimpulan tentang tawadhu dan taat. o Siswa bersama-sama membaca surat Ali Imran ayat 200 sebagai penutup kegiatan pembelajaran. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) o Salam dilanjutkan berdo a o Mengabsen siswa o Tadarus Al-Qur an Surat Al-Baqarah ayat o Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. 2. Kegiatan Inti (60 menit) o Siswa mengadakan tanya jawab tentang pengertian qana ah dan sabar. a. Elaborasi (15 menit) o Siswa mencari ayat-ayat al-qur an yang berhubungan qana ah dan sabar. o Siswa melakukan diskusi kelompok tentang qana ah dan sabar dan mempresentasikannya dalam forum diskusi kelas. b. Kolaborasi (30 menit) o Siswa mempresentasikan soal-soal yang telah dikerjakan. o Guru menanggapi jawaban yang telah dipresentasikan siswa. 62

18 3. Kegiatan Penutup (15 menit) o Guru memberikan kesimpulan tentang qana ah dan sabar. o Guru memberi tugas rumah o Do a penutup F. Penilaian Hasil Belajar: 1. Teknik Penilaian : Tes Tulis 2. Bentuk Instrumen : Uraian 3. Soal/ Instrumen : Jawaban pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan pengertian sifat tawadhu! 2. Sebutkan tiga ciri orang yang taat! 3. Jelaskan perbedaan antara sifat qana ah dan sabar! 4. Sebutkan tiga jenis sabar! 5. Tuliskan dalil naqli yang menunjukkan sifat tawadhu! G. Sumber Belajar, Media, Alat/ Bahan: 1. Departemen Agama RI, 2002, Al-Qur an dan terjemahannya, Semarang: PT. Karya Thoha Putra. Surat Al-Hasyr ayat Al-Qur an Digital surat Al-Hasyr ayat Buku teks: Tim Abdi Guru, Ayo Belajar Agama Islam 1, Jakarta: Erlangga, hal: Multahim dkk, Agama Islam, Jakarta: Yudhistira, hal Internet: Tanbihul_ghafilin.tripod Yogyakarta, 20 Juli 2012 Memeriksa dan Menyetujui Kepala Sekolah, Guru PAI, Drs. Sukirno, SH Drs. W. R. Lasiman, M.A NIP NIP

19 Pada contoh RPP di atas, diuraikan rencana pelaksanaan pembelajaran PAI yang dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 1 November RPP ini akan dibuat setiap harinya sesuai dengan tema serta materi pembelajaran apa yang akan disampaikan pada hari tersebut. RPP tersebut juga dapat dibuat satu untuk dua pertemuan dengan materi ajar yang sama, dikarenakan apabila disampaikan dalam satu pertemuan, materi tersebut terlalu banyak untuk diterima siswa secara langsung, dan faktor waktu yang kurang memadai untuk menyampaikan seluruh materi ajar. Dalam prakteknya terkadang seorang guru sering mencari strategi dan metode lain atau sedikit mengubah rencana kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan perlunya seorang guru menyesuaikan dengan kondisi fisik dan psikologi siswanya. 54 Dalam contoh RPP di atas sudah dicantumkan nilai-nilai karakter siswa yang diharapkan dari materi pelajaran mengenai sifat-sifat terpuji (tawadhu, taat, qana ah dan sabar). Salah satu nilai karakter siswa yang diharapkan dari materi pelajaran tersebut adalah karakter disiplin.meskipun dalam membuat RPP, guru sudah mencatumkan nilainilai karakter siswa yang diharapkan, namun dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru belum mencantumkan nilai karakter disiplin dengan 53 Dokumentasi, Mengutip dari dokumen yang dibuat oleh Drs.Wili Lasiman, M.A., selaku guru PAI kelas VIII di SMP N 15 Yogyakarta. 54 Hasil wawancara pada hari Jum at, 1 November 2012 dengan Drs. Wili Lasiman, M.A., selaku guru PAI kelas VIII di SMP N 15 Yogyakarta. 64

20 jelas. Oleh karena itu, peneliti mencoba memberikan contoh RPP usulan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan oleh guru untuk membuat RPP dengan baik dan benar. B. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Pendidikan Karakter Kedisiplinan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMP N 15 Yogyakarta berlangsung setiap hari Senin sampai Sabtu, pukul: WIB, kecuali pada hari Jum at, pukul WIB. Berdasarkan observasi pembelajaran PAI di SMP N 15 Yogyakarta serta wawancara yang dilakukan baik tehadap wakil kepala sekolah maupun guru pengampu mata pelajaran PAI kelas VIII, maka dapat diketahui bagaimana proses dari penerapan pendidikan karakter kedisiplinan dalam pembelajaran PAI yaitu dengan memasukkan nilainilai karakter, terutama karakter kedisiplinan dalam semua kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Untuk lebih memperjelas, di bawah ini akan dipaparkan rencana pelaksanaan pembelajaran PAI dari kegiatan pembelajaran awal sampai akhir: a. Kegiatan awal Di dalam kegiatan awal, sebelum memasuki kelas siswa telah dibiasakan mengucapkan salam serta mencium tangan guru yang 65

21 datang sebelum memasuki kelas. Selain berjabat tangan seorang guru juga memeriksa pakaian siswa apakah sudah rapi atau belum. 55 Hal-hal yang dilakukan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran diantaranya adalah: 1. Pendahuluan a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, yaitu dengan mengucapkan salam, membaca do a bersama yang dipimpin siswa secara bergilir dan dilanjutkan tadarus Al-Qur an selama 5-10 menit kemudian presensi. b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengkaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 55 Hasil observasi pada hari Jum at, 1 November 2012 pukul di depan kelas VIII J di SMP N 15 Yogyakarta. 66

22 1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/ tema materi yang akan dipelajari. 2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain. 3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. 4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. 5) Memfasilitasi peserta didik mengamalkan ilmu yang diperoleh. b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. 2) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut. 3) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. 4) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. 67

23 5) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan/ mempresentasikan hasil kerja individual maupun kelompok. 6) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. 2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. 3) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. 4) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar. 3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Membuat rangkuman atau simpulan pelajaran. b. Melakukan penilaian dan/ atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogam. 68

24 c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, progam pengayaan, layanan konseling dan/ atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. f. Membaca do a penutup yang dipimpin siswa secara bergiliran, dan siswa yang lain menirukan secara bersama-sama. 56 Dari hasil observasi pembelajaran PAI di atas, dapat diketahui bahwa proses penerapan karakter kedisiplinan dalam pembelajaran PAI yang diampu oleh bapak Wili Lasiman pada kelas VIII I dan VIII J, yaitu dimulai dari kegiatan awal, sebelum guru memasuki kelas. Sebagian siswa sudah menunggu dan menyambut guru yang datang di luar kelas. Kemudian mereka mengucapkan salam dan mencium tangan bapak guru. Guru juga menyambut siswa dengan senyum, salam dan sapa, serta memperhatikan pakaian siswa apakah sudah rapi atau belum Hasil observasi pada hari Jum at, 1 November 2012 pukul di kelas VIII J dan pukul di kelas VIII I pada saat pembelajaran PAI. 57 Hasil observasi pada hari Jum at, 1 November 2012 pukul di depan kelas VIII J di SMP N 15 Yogyakarta. 69

25 Pada kegiatan pembelajaran PAI di dalam kelas, proses penerapan karakter kedisiplinan terlihat ketika siswa tidak terlambat masuk kelas dan telah siap mengikuti proses pembelajaran PAI. Siswa juga antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dari awal hingga akhir pelajaran, terlihat ketika guru menyuruh siswa untuk maju memimpin do a memulai pelajaran, siswa tersebut langsung maju ke depan kelas untuk memimpin do a dan diikuti seluruh siswa secara bersama-sama. 58 Selain itu proses penerapan kedisiplinan juga terlihat ketika siswa telah menyelesaikan tugas secara tepat waktu. Akan tetapi yang menjadi kendala dan menghambat proses pembelajaran adalah adanya sebagian siswa yaitu kurang lebih 10 orang siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan membuat suasana gaduh di dalam kelas. Untuk itu guru pun langsung menyuruh siswa tersebut maju ke depan kelas, dan menanyakan alasan mereka tidak mengerjakan tugas. Alasan mereka tidak mengerjakan tugas dengan tepat waktu yaitu karena lupa, tidak mempunyai buku, malas, tugas yang diberikan guru cukup banyak. 59 Pada proses pembelajaran PAI kelas VIII di SMP N 15 Yogyakarta, diampu oleh dua orang guru yaitu bapak Wili Lasiman mengampu pada kelas VIII H, VIII I dan VIII J, sedangkan bapak 58 Hasil observasi pada hari Jum at, 1 November 2012 pukul di kelas VIII J pada saat pembelajaran PAI. 59 Hasil wawancara pada hari Jum at, 1 November 2012 pukul dengan Krismonika, selaku siswa kelas VIII J di SMP N 15 Yogyakarta. 70

26 Machsun mengampu pada kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F dan VIII G. Dengan adanya dua orang guru pengampu mata pelajaran PAI pada kelas VIII tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan masing-masing guru akan berbeda dari segi strategi dan metode yang digunakan, terutama dalam proses penerapan kedisiplinan dalam pembelajaran PAI. Oleh karena itu, berikut ini hasil observasi dari proses penerapan karakter kedisiplinan dalam pembelajaranpai di kelas VIII A dan VIII B yang diampu oleh Bapak Machsun. Pada kegiatan awal, sebelum memasuki kelas, siswa menyambut guru yang datang dengan sikap 3S yaitu senyum, salam dan sapa, serta mencium tangan bapak guru. Guru pun merasa senang dengan sambutan siswa yang antusias tersebut. 60 Adapun dalam proses pembelajaran di dalam kelas, siswa menunjukkan sikap disiplinnya dengan masuk kelas tidak terlambat, sehingga ketika guru masuk kelas, siswa pun segera mengikuti masuk kelas. Dalam proses pembelajaran, siswa juga mengikuti prosedur pembelajaran dengan tertib, yaitu dengan mendengarkan penjelasan guru dengan tenang. Selain itu dalam mengerjakan tugas, sebagian besar siswa telah mengerjakan tugas yang diberikan guru, meskipun hanya satu atau dua orang yang masih lupa dan malas untuk mengerjakan tugas. Akan 60 Hasil observasi pada hari Jum at, 23 November 2012 pukul di depan kelas VIII B di SMP N 15 Yogyakarta. 71

27 tetapi guru segera menegur dan menasehatinya, agar tidak mengulanginya lagi. 61 Dan apabila sudah ditegur dan dinasehati, sikap anak tetap tidak mau berubah atau tetap tidak mau mengerjakan tugas, maka guru pun segera memberikan tugas untuk menghafal surat-surat pendek. Selanjutnya apabila siswa tetap tidak mau mengerjakan tugas, maka akan mendapat bimbingan langsung dari wali kelas dan guru BK. 62 Dengan melihat dan mengamati proses pembelajaran PAI di kelas VIII I dan VIII J dengan guru pengampu Bapak Wili Lasiman dan pada kelas VIII A dan VIII B dengan guru pengampu Bapak Machsun, maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan masing-masing guru berbeda dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran, karena harus disesuaikan dengan keadaan fisik dan psikologi siswa. Menurut saya, untuk membentuk kedisiplinan siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran PAI harus dengan cara yang tegas. Karena sebagian besar siswa yang berada di kelas rendah seperti kelas VIII I dan VIII J, siswa yang cenderung yang bibitnya sudah jelek. Sehingga perlu ekstra sabar dan tegas dalam menghadapi siswa tersebut. 63 Dari hasil wawancara dengan Bapak Wili Lasiman dan observasi langsung pada pembelajaran PAI di kelas VIII I dan VIII J, terlihat bahwa 61 Hasil observasi pada hari Jum at, 23 November 2012 pukul di kelas VIII B dan pukul di kelas VIII A pada waktu pembelajaran PAI. 62 Hasil wawancara pada hari Kamis, 29 November 2012 pukul dengan Machsun, S.Ag., selaku guru PAI kelas VIII di SMP N 15 Yogyakarta. 63 Hasil wawancara pada hari Jum at, 1 November 2012 pukul dengan Drs.Wili Lasiman, M.A., selaku guru PAI kelas VIII di SMP N 15 Yogyakarta. 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP N 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak di

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan

Lebih terperinci

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK Kode: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati Jenjang Sekolah: T/P : 2/2 SMA/MA/SMA-LB/SMK I. Kompetensi 1. Memahami model kooperatif 2. Memahami model pembelajaran berbasis masalah 3. Memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Mahasiswa PPL selum melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu melaksanakan beberapa persiapan yang dapat mendukung kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru akidah akhlak, waka kesiswaan dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? Pedoman Pengumpulan Data 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? b. Apa visi dan Misi SMP Negeri 7 Kebumen? c. Apa saja sarana dan prasarana

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha

Lebih terperinci

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : IX/2 Standar Kompetensi : 3. Memahami dampak globalisasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 59 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Perencanaan Pembelajaran Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang berupa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SMP N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis SMP N 1 Wiradesa terletak di kelurahan Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian 1. Deskripsi Lokasi SMP Negeri 15 Yogyakarta ada sejak sebelum kemerdekaan atau lebih tepatnya masa Hindia Belanda,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Persiapan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL hal yang penting untuk dilakukan adalah rapat koordinasi dengan teman

Lebih terperinci

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Salatiga- Dadapayam Km. 11 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Guna terlaksananya kegiatan PPL dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa untuk

Lebih terperinci

METODE PENGUMPULAN DATA

METODE PENGUMPULAN DATA Lampiran 1 METODE PENGUMPULAN DATA A. Metode Dokumentasi 1. Sejarah MTs Al-Khoiriyyah Semarang 2. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al- Khoiriyyah Semarang 3. Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs

Lebih terperinci

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap implementasi pembelajaran pendidikan agama

Lebih terperinci

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

Laporan PPL UNY 2014 Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi diperlukan untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP N 1 Prambanan Klaten sebelum melaksanakan kegiatan KKN-PPL.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan. 80 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 1 Cipeucag Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 46 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Sekolah 4.1.1 MTs.S Darul Hasanah. Sekolah MTs.S Darul Hasanah adalah nama sekolah yang bergerak dibidang pendidikan, guna melahirkan siswa yang berwawasan

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi dinamika perubahan yang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma. 1 untukmahasiswa NAMA MAHASISWA : Agus Purnomo PUKUL : 09.30-11.00 NO. MAHASISWA :11520244027 TEMPAT

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Pagerharjo 02 terletak di Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan

Lebih terperinci

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa BUKU SAKU Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kewajiban Siswa Setiap siswa wajib : 1. Mempunyai dan membawa buku saku setiap mengikuti kegiatan di sekolah 2. Memahami, menghayati, dan melaksanakan semua ketentuan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 516 dan SMP Kartika IV-10, sebelah barat adalah Makodam V Brawijaya, tepatnya di

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 516 dan SMP Kartika IV-10, sebelah barat adalah Makodam V Brawijaya, tepatnya di BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1. Profil SMA Kartika IV-3 Surabaya 1. Lokasi SMA Kartika IV-3 Surabaya SMA Kartika IV-3 Surabaya berada di sebelah timur terminal angkutan umum Bratang. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMP N Ayo Belajar 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/ 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melaksanakan penelitian di SMPN 2 Sumbergempol kabupaten Tulungagung, peneliti memperoleh data-data di lapangan melalui wawancara, observasi,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs Al Asror 1. Sejarah berdiri MTs Al Asror MTs Al Asror Gunungpati Semarang didirikan pada tahun 1987, yang mana dahulu MTs Al Asror hanya mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN Pada bab IV akan membahas tentang analisis Pelaksanaan Program Remedial Pada Mata Pelajaran PAI

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri baik mental

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Damar Aji Widiarso NIM : 3101409034 Prodi. : Pend Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB

PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB 92 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman yang terletak di Jalan Cenderawasih no.125 Mancasan Lor. Secara garis

Lebih terperinci

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. BAB I PENDAHULUAN Sebagi seorang calon guru sudah selayaknya mahasiswa belajar menjadi seorang guru yang baik yakni guru yang bisa menjadi panutan bagi peserta didik, orang lain, maupun dirinya sendiri.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Lasem Berdirinya SMP 1 Lasem tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah : SDN-SN Pasar Lama 1 A l a m a t : Jl. Letjen. S. Parman Banjarmasin B e r d i r i :

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)

BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) A. Tentang MPK 1. MPK berasal dari perwakilan resmi dari masing masing kelas yang dipilih berdasarkan musyawarah kelas dan disetujui oleh wali kelas 2. Anggota MPK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 5 Sleman terletak di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan suasana dan tata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil interview, observasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Anik setyo Utami Nim : 4001409004 Program studi : Pendidikan IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Keadaan SD Negeri 49 SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama kali dipimpin oleh Salimin S, S.Pd (1983-1998),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci