Indonesia Panduan Relawan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Indonesia Panduan Relawan"

Transkripsi

1 International Animal Rescue Didedikasikan untuk penyelamatan dan rehabilitasi satwa Amal Terdaftar Nomor: AHU-278.AH Tahun 2008 Indonesia Panduan Relawan International Animal Rescue (IAR) Yayasan IAR Indonesia Tujuan dari International Animal Rescue Sukarelawan Bagaimana cara menghubungi IAR Indonesia Persyaratan untuk sukarelawan Indonesia di IAR Indonesia Prosedur untuk pengajuan Peraturan untuk sukarelawan Pekerjaan untuk sukarelawan

2 International Animal Rescue (IAR) International Animal Rescue pertama kali terdaftar sebagai yayasan di UK pada tahun Kami memiliki kantor di UK dan Amerika Serikat dan juga sedang mengembangkan proyek di beberapa Negara seperti India, Indonesia dan Malta. IAR menolong satwa liar dan domestik dengan cara penyelamatan langsung atau melalui program rehabilitasi. Kami berusaha untuk mengembalikan satwa yang telah direhabilitasi tersebut ke alam liar namun satwa yang cacat dan tidak mampu lagi hidup di alam liar kami menyediakan kandang sanctuary permanen. Di samping itu, IAR juga memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bagaimana menyayangi dan memperlakukan semua satwa secara manusiawi. Kami menggunakan data ilmiah untuk menetapkan tujuan dari sebuah operasi penyelamatan. Karena itu kami sedang mencoba untuk menemukan solusi yang berkesinambungan dan bermanfaat bagi satwa dan manusia. Di India, Klinik International Animal Rescue yang berlokasi di Goa dan Tamil Nadu menyediakan pelayanan kesehatan satwa untuk anjing dan kucing liar di daerah sekitar dan juga untuk satwa liar seperti monyet dan reptil, serta hewan yang dianggap suci seperti sapi dan hewan ternak lainnya. IAR juga bekerja dalam mencarikan rumah bagi anak-anak anjing dan kucing terlantar di India, baik di daerah setempat atau pada kasus tertentu di luar negeri. IAR India juga menyelamatkan dan merehabilitasi beruang madu dengan status terancam yang telah diperlakukan secara kejam dan perdagangan ilegal beruang penari di India. Mereka tidak dapat lagi mempertahankan diri mereka di alam. IAR mendanai kandang sanctuary di Agra di sebelah utara, Bannerghatta dekat Bangalore di selatan dan juga memiliki pusat rehabilitasi di Bhopal, India Tengah. Fasilitas ini menerima dan merawat beruang yang diselamatkan, dan memberikan mereka hidup yang bebas di daerah hutan lindung. Atas kerjasama dengan pemerintah India, IAR juga menyediakan pelatihan dan pekerjaan bagi perawat beruang. IAR Malta menjalankan sebuah rumah sakit penyelamatan yang kecil dan efektif bagi satwa burung. Rumah sakit ini diketuai oleh Max Farrugia. Max bekerja secara intim dengan pemerintah Malta dan Uni Eropa untuk mempromosikan perlakuan manusiawi bagi satwa dan burung, terutama pada burung yang setiap tahun bermigrasi dan dibantai secara illegal oleh pemburu setempat. Yayasan IAR Indonesia Pada bulan Desember tahun 2006 International Animal Rescue Indonesia terbentuk. Fokus dari IAR Indonesia adalah penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran primata terutama monyet Macaca, Kukang dan Orangutan. IAR Indonesia yang berlokasi di Bogor menamakan diri sebagai dengan Pusat Penyelamatan Satwa IAR. IAR Indonesia memberikan kesempatan kepada para 2

3 peneliti untuk mempelajari satwa yang berada di pusat rehabilitasi ini dan pengetahuan tentang ancaman yang mereka hadapi di Indonesia. Tujuan dari International Animal Rescue Untuk membantu satwa liar maupun domestik dengan penyelamatan langsung dan rehabilitasi. Jika memungkinkan mengembalikan satwa yang telah diselamatkan ke lingkungan alaminya atau menyediakan kandang sanctuary untuk satwa yang tidak dapat bertahan hidup di alam. Untuk menyediakan sterilisasi secara menyeluruh dan program inokulasi untuk anjing dan kucing liar, terutama di negara berkembang. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cara menyayangi dan memperlakukan satwa secara manusiawi. Bekerjasama dengan para pembuat kebijakan dan departemen dalam pemerintah untuk mengembangkan hukum tentang kesejahteraan satwa dan mendukung usaha penegakan hukum tersebut dengan cara menyediakan fasilitas dan perawatan bagi satwa sitaan. Untuk meningkatkan kapasitas kami dalam menolong satwa yang menderita dengan cara bekerjasama dengan kelompok-kelompok dan orang-orang yang sepaham jika memungkinkan. Menggunakan bukti ilmiah sebagai dasar untuk operasi penyelamatan dan rehabilitasi. Sukarelawan Bagaimana cara menghubungi IAR Indonesia Anda dapat mengirimkan lamaran ke IAR Indonesia di : PO Box 125, Bogor Nomor telepon: informasi@internationalanimalrescue.org Melalui program sukarelawan kami memiliki sasaran untuk mencari tenaga ekstra di pusat rehabilitasi dan menyediakan kesempatan bagi mahasiswa dan individu lain untuk mendapatkan pengalaman dalam merawat satwa liar. IAR Indonesia juga akan mendapatkan keuntungan dari tambahan pengetahuan dan ide baru dari sukarelawan. IAR menerima sukarelawan lokal dan internasional. Persyaratan untuk sukarelawan di IAR Indonesia Prosedur untuk pengajuan Bagi mereka yang berminat untuk menjadi sukarelawan (volunteer) setidaknya minggu sebelum tanggal yang direncanakan, menghubungi IAR untuk membuat janji dengan 7

4 management IAR. Saat pertemuan bawalah serta CV, fotokopi KTP, sertifikat kesehatan dan jika dibutuhkan sertifikat vaksinasi (lihat penjelasan). Juga serahkan surat resmi dari institusi (universitas atau institusi lain ) yang telah ditandatangani, dan proposal yang berisi tujuan, kerangka waktu, aktivitas dan hasil yang diinginkan selama anda berada di IAR. Di pertemuan ini anda akan bertemu dengan sekurangkurangnya 1 orang dari tim manajemen dan kordinator dari perawat satwa. Jika anda ingin bekerja sebagai perawat satwa, asistent dokter hewan, atau aktivitas lainya yang berhubungan langsung dengan satwa, anda membutuhkan sertifikat kesehatan umum yang menyebutkan bahwa anda bebas dari HIV, hepatitis A, B, dan tuberkolosis; sebuah titer antibodi untuk hepatitis B. Tolong bawa sertifikat kesehatan umum saat pertemuan. Juga vaksinasi untuk hepatitis A, B, tetanus dan rabies adalah wajib bagi sukarelawan di IAR Indonesia. Saat anda tiba di IAR, anda harus membuat sertifikat vaksinasi yang resmi. Anda akan mendapatkan informasi empat hari setelah wawancara tentang apakah anda diterima atau tidak. Jika anda diterima, anda akan diundang untuk membereskan dokumen dan menandatangani beberapa formulir. Anda juga akan diberitahu soal SOP (Standard Operating procedures) di IAR dan bagaimana anda harus bertindak saat situasi genting. Ini sangat penting untuk sebuah pusat rehabilitasi seperti IAR. Waktu minimum yang harus dijalani oleh sukarelawan di pusat rehabilitasi IAR Indonesia adalah 2 minggu. Selama anda menjadi sukarelawan, makan siang dengan menu vegetarian akan disediakan. Jika anda mau mengajukan untuk tinggal di IAR guesthouse, tolong sampaikan saat wawancara. Penerimaan dari permintaan akomodasi bergantung kepada urgensi dan ketersediaan. Sukarelawan diharuskan membayar biaya akomodasi. Setelah anda selesai menjadi sukarelawan, kami akan meminta anda untuk mengisi kuisioner sebagai evaluasi. Selain itu kami akan meminta anda untuk membuat laporan singkat tentang aktivitas dan pengalaman anda. Saat anda mengembalikan kuisioner dan laporan aktivitas, anda akan diberikan sertifikat karena sudah menjadi sukarelawan di IAR. Peraturan untuk Sukarelawan Kami meminta anda untuk menyiapkan rencana selama anda menjadi sukarelawan di IAR. Dalam rencana tersebut anda harus menjelaskan manfaat apa yang bisa didapat oleh IAR saat anda menjadi sukarelawan dan juga sebaliknya manfaat apa yang dapat anda dapatkan dengan bekerja di IAR. Dasar motivasi untuk anda sebagai sukarelawan adalah untuk membantu pusat rehabilitasi IAR; tujuan pribadi tidak boleh menjadi tujuan utama. Semua orang, apapun tingkat pendidikannya, kemampuan, pengalaman atau umur, dimohon untuk membantu pekerjaan apapun seperti membersihkan kandang, mengecat, memindahkan atau mengganti tanah di dalam kandang, membuat enrichment, pekerjaan pemeliharaan lain, memberi makan satwa, membantu di edukasi dan administrasi. Tidak semua pekerjaan akan berhubungan langsung dengan satwa, tapi secara tidak langsung pasti. Jika anda tidak siap untuk berkerja dengan pekerjaan yang bermanfaat 4

5 untuk pusat rehabilitasi, anda bukanlah sukarekawan yang cukup baik untuk program ini. Anda diharuskan memiliki inisiatif, motivasi dan mandiri : tidak ada sukarelawan yang dibimbing lebih dari 1 hari, jadi anda harus lebih cerdas dan bisa menemukan hal-hal yang dapat dilakukan. Hormati orang-orang yang tidur di guesthouse. Karena IAR memiliki satwa nokturnal dan diurnal, maka orang-orang di guesthouse memiliki waktu kerja dan tidur yang berbedabeda. Di area guesthouse anda tidak boleh berisik. Jika anda mengganggu tamu lain, maka anda akan diminta untuk keluar. Anda harus menghormati satwa dan memiliki konsep tentang kesejahteraan satwa. Pekerjaan untuksukarelawan Ada beberapa pekerjaan yang dapat anda lakukan saat anda berada di IAR. Tolong lihat deskripsi dan persyaratan spesifik di bawah ini. Untuk aktivitas di bawah ini anda tidak perlu vaksinasi atau serifikat kesehatan: Pengamatan perilaku Melakukan pengamatan perilaku dapat memberikan kontribusi pada proyek IAR saat ini atau untuk tujuan spesifik yang mungkin anda inginkan dalam melakukan pengamatan. Pengamatan dapat dilakukan pada Macaca atau kukang. IAR menggunakan metoda standard untuk melakukan pengamatan. Dengan cara ini data yang didapat selama setahun dapat di simpan pada satu database. Saat melakukan pengamatan perilaku, anda tidak akan bisa berada dekat dengan kandang atau satwa. Anda tidak boleh menyentuh kandang atau menyiapkan dan memberikan pakan. Pengayaan (enrichment) Pertama-tama anda akan mewawancarai salah satu perawat satwa untuk mengetahui rutinitas mereka, perbedaan jenis pakan yang didapatkan oleh satwa (yang mungkin nanti akan digunakan untuk pengayaan-enrichment (yang mungkin akan memberikan ide untuk pengayaan-enrichment untuk meminimalisir masalah / perilaku yang tidak diinginkan), dan tipe pengayaan-enrichment yang telah digunakan dan frekuensinya. Lalu, memikirkan ide untuk pengayaan-enrichment satwa menggunakan pustaka dan sumber internet. Karena satwa akan dilepasliarkan kembali ke alam, sebaiknya buat enrichment yang dapat menstimulasi perilaku alami satwa. Juga, karena dana terbatas, pengayaan-enrichment harus berbiaya rendah. Setelah menuliskan ide anda, diskusikan dengan manajer dan kepala perawat satwa di kantor. Mereka akan memberikan bahan untuk ide yang telah disetujui. Lalu, buat pengayaan-enrichment dari ide yang telah disetujui. Ada staf yang dapat membantu anda. Jelaskan pada perawat satwa bagaimana cara kerja dari pengayaan- 5

6 enrichment, dan juga (jika diketahui) seberapa sering pengayaan-enrichment dapat diberikan untuk mencegah kebosanan. Perhatikan dengan baik saat anda memberikan pengayaan-enrichment pertama kali! Membantu program edukasi Program edukasi di IAR Indonesia berfokus terutama pada sekolah-sekolah di sekitar kampung. Apakah anda memiliki pengalaman sebagai guru atau anda memiliki ide tentang bagaimana menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak-anak? Staf edukasi kami selalu menerima masukan! Atau apakah anda mau menyelenggarakan sebuah aktivitas untuk anak-anak di kampung? Tolong perjelas di proposal anda apa yang ingin anda lakukan. Tolong pahami bahwa ide anda memilki dana yang terbatas, ide untuk edukasi haruslah berdana rendah! Menulis cerita Anda tidak perlu menjadi seorang jurnalis atau penulis untuk membantu kami disini. Kami memiliki banyak ide untuk cerita, artikel, cerita anak...tapi memiliki sedikit waktu untuk menuliskannya. Jika anda suka menulis cerita, kami dapat memberikan sesuatu yang cocok untuk anda! Untuk aktivitas di bawah ini anda membutuhkan semua vaksinasi yang telah disebutkan sebelumnya, termasuk juga sertifikat kesehatan: Perawat Satwa Membantu perawat satwa di pusat rehabilitasi Ada jadwal harian untuk setiap aktivitas, untuk Macaca dimulai pukul 7 pagi sampai 4 sore. Sedangkan untuk kukang dimulai pukul 4 sore, karena kukang adalah satwa nokturnal. Aktivitasnya termasuk menyiapkan pakan, memberi pakan satwa, membersihkan bagian dalam dan sekitar kandang, dan melakukan pengamatan perilaku. Asisten dokter hewan Dokter hewan atau asisten dokter hewan dapat membantu dokter hewan IAR pada rutinitas medis harian seperti memberikan pengobatan, mengecek keadaan satwa, tes rutin dan protokol karantina, program penyelamatan satwa dan operasi. Tidak mungkin memprediksi kegiatan medis apa yang akan terjadi selama anda menjadi sukarelawan. Sehingga, lebih baik dikombinasikan dengan aktivitas lain, untuk menghindari kebosanan saat tidak ada satwa yang sakit atau tidak ada operasi. Mendokumentasikan kegiatan di pusat rehabilitasi Apakah anda memiliki kemampuan fotografi dan merekam? Mungkin anda akan suka mendokumentasikan aktivitas di pusat rehabilitasi dan membuat video pendek yang dapat kami gunakan untuk menunjukan kepada yang lain apa yang kami lakukan di pusat rehabilitasi. 12 6

BAB II TINJAUAN PUSAT PERAWATAN ANJING DAN KUCING

BAB II TINJAUAN PUSAT PERAWATAN ANJING DAN KUCING BAB II TINJAUAN PUSAT PERAWATAN ANJING DAN KUCING II.1 IDENTIFIKASI PENGGUNA Pada pusat perawatan anjing dan kucing terbagi menjadi empat bagian. Bagian Shelter, bagian klinik, bagian direksi, dan bagian

Lebih terperinci

To protect animal welfare and public health and safety

To protect animal welfare and public health and safety To protect animal welfare and public health and safety Perdagangan Daging Anjing di Indonesia: Kejam dan Berbahaya Setiap tahun, jutaan anjing ditangkap dan dicuri untuk diangkut ke seluruh Indonesia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu laju kerusakan hutan tercatat

I. PENDAHULUAN. mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu laju kerusakan hutan tercatat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hutan sebagai habitat mamalia semakin berkurang dan terfragmentasi, sehingga semakin menekan kehidupan satwa yang membawa fauna ke arah kepunahan. Luas hutan

Lebih terperinci

ORANGUTAN PELIHARAAN DI KALIMANTAN BARAT, MASALAH DAN SOLUSINYA.

ORANGUTAN PELIHARAAN DI KALIMANTAN BARAT, MASALAH DAN SOLUSINYA. ORANGUTAN PELIHARAAN DI KALIMANTAN BARAT, MASALAH DAN SOLUSINYA. Orangutan adalah salah satu jenis satwa liar yang paling dilindungi di Indonesia. Pada kenyataannya, tidak terlindungi dari tindak kekejaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang

I. PENDAHULUAN. udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat dan atau di air dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia. Keanekaragaman hayati terbesar yang dimiliki Indonesia di antaranya adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konversi hutan di Pulau Sumatera merupakan ancaman terbesar bagi satwa liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun 2000, tidak kurang

Lebih terperinci

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN Lampiran 6 No. No. RM IDENTITAS PASIEN Nama TTL JK Pekerjaan SP Agama Ayah Ibu Alamat anamnesis diagnosis Tindakan/ Pengobatan Dokter/

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN PELAYANAN JASA MEDIK VETERINER

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN PELAYANAN JASA MEDIK VETERINER 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN PELAYANAN JASA MEDIK VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan. Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan. Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMELIHARAAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMELIHARAAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMELIHARAAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara

BAB I PENDAHULUAN. berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari hewan yang berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara tidak sengaja

Lebih terperinci

Formulir Sekolah Pelatihan Pemuridan

Formulir Sekolah Pelatihan Pemuridan Formulir Sekolah Pelatihan Pemuridan Checklist: 1. FORMULIR PENDAFTARAN Formulir pendaftaran berikut ini digunakan untuk mendaftar Discipleship Training Schools (Sekolah Pelatihan Pemuridan) di Youth With

Lebih terperinci

Hospital by laws. Dr.Laura Kristina

Hospital by laws. Dr.Laura Kristina Hospital by laws Dr.Laura Kristina Definisi Hospital : Rumah sakit By laws : peraturan Institusi Seperangkat peraturan yang dibuat oleh RS (secara sepihak) dan hanya berlaku di rumah sakit yang bersangkutan,dapat

Lebih terperinci

Ⅱ-1 Berobat (Menggunakan Fasilitas Pengobatan )

Ⅱ-1 Berobat (Menggunakan Fasilitas Pengobatan ) Ⅱ-1 Berobat (Menggunakan Fasilitas Pengobatan ) 1. Pengobatan di Jepang Teknologi Kedokteran Jepang mempunyai tingkat teknologi yang tinggi, akan tetapi pada umumnya dokter tidak menjelaskan secara rinci

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

SUAKA ELANG: PUSAT PENDIDIKAN BERBASIS KONSERVASI BURUNG PEMANGSA

SUAKA ELANG: PUSAT PENDIDIKAN BERBASIS KONSERVASI BURUNG PEMANGSA SUAKA ELANG: PUSAT PENDIDIKAN BERBASIS KONSERVASI BURUNG PEMANGSA Latar Belakang Di Indonesia terdapat sekitar 75 spesies burung pemangsa (raptor) diurnal (Ed Colijn, 2000). Semua jenis burung pemangsa

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT HEWAN DI KABUPATEN BANTUL BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT HEWAN DI KABUPATEN BANTUL BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Definisi Proyek Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 02/Permentan/OT.140/ 1/2010 tentang Pelayanan Jasa Medik Veteriner, definisi dari rumah sakit hewan

Lebih terperinci

Bab III Sistem Kesehatan

Bab III Sistem Kesehatan Bab III Sistem Kesehatan Sistem Kesehatan Bagaimana mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik? Apabila Anda membutuhkan pelayanan rumah sakit Berjuang untuk perubahan 45 Ketika petugas kesehatan

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

Membantu Anda memahami cara kerja CATS Canterbury. Orang-orang yang dapat membantu. Kehidupan di Perguruan Tinggi

Membantu Anda memahami cara kerja CATS Canterbury. Orang-orang yang dapat membantu. Kehidupan di Perguruan Tinggi Membantu Anda memahami cara kerja CATS Canterbury Pesan dari Pimpinan dan staf mengenai kebijakan kami untuk membantu Anda CATS College Canterbury memberlakukan sederetan kebijakan lengkap mengenai cara

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL DAN STRATEGI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT RABIES

KEBIJAKAN NASIONAL DAN STRATEGI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT RABIES KEBIJAKAN NASIONAL DAN STRATEGI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT RABIES Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Workshop Pengendalian dan Penanggulangan Bahaya Penyakit Rabies Banda Aceh,

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.1510, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Peserta Penerima Upah. Jaminan Kecelakaan Kerja. Jaminan Kematian. Jaminan Hari Tua. Tata Cara Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Sumber Daya Manusia a. Petugas yang bertugas berjumlah 10 orang. Jumlah tersebut kurang jika dibandingkan dengan jumlah klien yang ditangani. Hal tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

THE BORNEO ORANGUTAN SURVIVAL FOUNDATION. Penggalangan dana untuk orangutan

THE BORNEO ORANGUTAN SURVIVAL FOUNDATION. Penggalangan dana untuk orangutan THE BORNEO ORANGUTAN SURVIVAL FOUNDATION Penggalangan dana untuk orangutan Kenapa saya harus membantu orangutan? Orangutan merupakan satwa terancam punah yang hanya hidup di dua pulau, Sumatera dan Kalimantan.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkarantinaan hewan

Lebih terperinci

MEKANISME ALUR LAYANAN KARANTINA

MEKANISME ALUR LAYANAN KARANTINA MEKANISME ALUR LAYANAN KARANTINA PERSYARATAN DAN PROSEDUR ANTAR AREA KELUAR MP HPHK KATEGORI RESIKO TINGGI PERSYARATAN DAN PROSEDUR KELUAR Media Pembawa : DOC (ayam bibit) Negara / Daerah Tujuan : Sulawesi

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Rekrutmen dan seleksi karyawan di RS Permata Bekasi yang dilakukan selama ini, secara umum sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada, walau

Lebih terperinci

BAB 3 MASALAH DAN TUJUAN DESAIN

BAB 3 MASALAH DAN TUJUAN DESAIN BAB 3 MASALAH DAN TUJUAN DESAIN 3.1 Identifikasi Masalah Sejauh tahun 2.006, 79% orang orang yang disurvei di Indonesia dikutip dalam sebuah forum masyarakat, salah satu hal/ issue dari "tiga sumber yang

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent)

Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) Rumah Sakit xy Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran 1. Umum a. Bahwa masalah kesehatan seseorang (pasien) adalah tanggung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA JUNCTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kucing (Felis Silvestris Catus) adalah jenis hewan karnivora. Kata "kucing" biasanya lebih kepada "kucing" yang telah jinak, tetapi bisa juga tergolong dengan "kucing

Lebih terperinci

Kepedulian atas konservasi hutan yang melibatkan warga, membuat Hotlin Ompusunggu meraih penghargaan dari Whitley Award 2011.

Kepedulian atas konservasi hutan yang melibatkan warga, membuat Hotlin Ompusunggu meraih penghargaan dari Whitley Award 2011. Kepedulian atas konservasi hutan yang melibatkan warga, membuat Hotlin Ompusunggu meraih penghargaan dari Whitley Award 2011. Memadukan program kesehatan masyarakat dan perlindungan hutan, Hotlin dan rekan-rekannya

Lebih terperinci

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright (C) 2000 BPHN PP 82/2000, KARANTINA HEWAN *37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

MARI BELAJAR DI INDIA. Bab 6 Studi Bahasa Hindi di India

MARI BELAJAR DI INDIA. Bab 6 Studi Bahasa Hindi di India Bab 6 Studi Bahasa Hindi di India 64 Studi Bahasa Hindi di India Kendriya Hindi Sansthan Program Hindi untuk pelajar asing dimulai pada tahun 1971 di Pusat Delhi dan program ini terus berlanjut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, jumlah populasi manusia semakin meningkat. Di Indonesia kepadatan penduduknya mencapai 200 juta jiwa lebih. Kebutuhan akan tempat dan

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 Tentang : Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 Tentang : Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 Tentang : Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 7 TAHUN 1999 (7/1999) Tanggal : 27 Januari 1999 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PEMASUKAN HEWAN-HEWAN TERTENTU KE WILAYAH PROVINSI PAPUA UNTUK KEPENTINGAN KHUSUS

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PEMASUKAN HEWAN-HEWAN TERTENTU KE WILAYAH PROVINSI PAPUA UNTUK KEPENTINGAN KHUSUS GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PEMASUKAN HEWAN-HEWAN TERTENTU KE WILAYAH PROVINSI PAPUA UNTUK KEPENTINGAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

5. Apabila anda telah menerima ASI dari pendonor apakah anda bertemu dengan pendonor ASI tersebut?. Mohon penjelasannya!

5. Apabila anda telah menerima ASI dari pendonor apakah anda bertemu dengan pendonor ASI tersebut?. Mohon penjelasannya! 92 PANDUAN WAWANCARA A. Beberapa pertanyaan yang diajukan kepada Dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya: 1. Mengetahui profil Dokter tersebut, nama dan jabatan pekerjaan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 2. Bagaimana

Lebih terperinci

Formulir Aplikasi Siswa

Formulir Aplikasi Siswa Formulir Aplikasi Siswa Program Reguler Sampoerna Academy di SMA Sampoerna (Sampoerna Academy) Angkatan 2013/2014 Formulir pendaftaran ini khusus untuk program reguler (berbayar) Sampoerna Academy di SMA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tumbuhan dan satwa adalah bagian dari sumber daya

Lebih terperinci

MATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO

MATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO MATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO NO JENIS MEDIA PEMBAWA PEMERIKSAAN DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA HEWAN PEMERIKSAAN TEKNIS MASA KARANTINA KETERANGAN 1. HPR 14 hari Bagi HPR

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO TINGGI

PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO TINGGI PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO TINGGI PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR 1. Nama MP : Burung Bentuk/Gol. : A Negara Tujuan : Pakistan HS Code : 0106.39.00.00 a.

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi Tujuan Memahami proses-proses yang dilakukan dalam Manajemen Komunikasi. Mengerti manfaat melakukan Manajemen Komunikasi dalam proyek sistem informasi. Memahami dokumen-dokumen

Lebih terperinci

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2016 DAFTAR KETERAMPILAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah

Lebih terperinci

PANDUAN USMU 2011 PANITIA PELAKSANA USMU TAHUN

PANDUAN USMU 2011 PANITIA PELAKSANA USMU TAHUN PANDUAN USMU 2011 PANITIA PELAKSANA USMU TAHUN 2011 1 KATA PENGANTAR Dalam rangka memperluas dan mempermudah akses masyarakat untuk mengikuti pendidikan di Universitas Syiah Kuala dengan tetap mengedepankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai Studi Kelayakan Hutan Rakyat Dalam Skema Perdagangan Karbon dilaksanakan di Hutan Rakyat Kampung Calobak Desa Tamansari, Kecamatan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) A. DEFINISI 1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Page 1 of 9 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tumbuhan dan satwa adalah bagian dari

Lebih terperinci

Ⅵ Mengandung Melahirkan Penitipan Anak Pendidikan

Ⅵ Mengandung Melahirkan Penitipan Anak Pendidikan Ⅵ Mengandung Melahirkan Penitipan Anak Pendidikan Ⅵ-1 Mengandung dan Melahirkan 1. Saat Mengandung Bila Anda mengandung dan akan melahirkan, laporkan dan mintalah Buku Saku Kesehatan Ibu dan Anak di kantor

Lebih terperinci

3. HAK BADAN PUBLIK 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.

3. HAK BADAN PUBLIK 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. INFORMASI TENTANG HAK DAN TATACARA MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK, SERTA TATACARA PENGAJUAN KEBERATAN SERTA PROSES PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK BERIKUT PIHAK-PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB YANG DAPAT

Lebih terperinci

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk. Hewan yang biasa dipelihara oleh masyarakat DKI Jakarta adalah anjing, kucing, kera, kelinci,

Lebih terperinci

K171 Konvensi Kerja Malam, 1990

K171 Konvensi Kerja Malam, 1990 K171 Konvensi Kerja Malam, 1990 2 K-171 Konvensi Kerja Malam, 1990 K171 Konvensi Kerja Malam, 1990 Konvensi mengenai Kerja Malam (Catatan: Tanggal berlaku:04:01:1995) Konvensi:C171 Tempat: Jenewa Sesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker,

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari masa ke masa, perbedaan waktu dan tempat mengelompokan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker, 1998). Di Eropa, fokus

Lebih terperinci

perawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com

Lebih terperinci

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA A. Pengantar Standar Perikanan Tangkap (CFS) Fair Trade USA mencakup berbagai kelompok nelayan dan fasilitasfasilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang ada, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Atribut layanan Kebun Binatang Tamansari yang belum memuaskan

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, No.387, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER.Kembali Kerja. Kegiatan. Promotif dan Preventif. Pemberian Program. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Apakah Australia Awards Scholarships? Australia Awards di Indonesia. Australia Awards Indonesia

Apakah Australia Awards Scholarships? Australia Awards di Indonesia. Australia Awards Indonesia Apakah kamu ingin menjadi generasi pemimpin global berikutnya dan menciptakan perubahan di lingkungan profesional dan masyarakat? Australia Awards Scholarships menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEREDARAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEREDARAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEREDARAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : lo96/kpts/tn.120/10/1999

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : lo96/kpts/tn.120/10/1999 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : lo96/kpts/tn.120/10/1999 TENTANG PEMASUKAN ANJING, KUCING, KERA DAN HEWAN SEBANGSANYA KE WILAYAH/DAERAH BEBAS RABIES DI INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkarantinaan hewan

Lebih terperinci

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain.

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apa itu migrasi? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apakah Migrasi Tenaga Kerja? 1 Manfaat Bekerja ke Luar Negeri Membantu ekonomi keluarga.

Lebih terperinci

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA Halaman ke : 1 dari 6 IMPOR ANJING DAN KUCING (RISIKO TINGGI) Media Pembawa : Anjing dan Kucing HS Code : 0106.19.00 Dasar Pelaksanaan : UU 16 tahun 1992 PP 82 tahun 2000 PP 35 tahun 2016 Kepmentan 3238

Lebih terperinci

PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan meny

PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan meny Perawatan Anestesi dan Bedah (PAB) PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan menyeluruh Perencanaan

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN SISWA PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN PROFESIONAL 1 TAHUN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FORMULIR PENDAFTARAN SISWA PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN PROFESIONAL 1 TAHUN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FORMULIR PENDAFTARAN SISWA PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN PROFESIONAL 1 TAHUN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL 1. Formulir ini harus diisi dengan lengkap dan dikembalikan ke Yayasan Karuna Bali 2. Saat dikembalikan

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN

BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN Pelayanan yang beresiko tinggi merupakan pelayanan yang memerlukan peralatan yang kompleks untuk pengobatan penyakit yang mengancam jiwa, resiko bahaya pengobatan, potensi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI Hasil Rapat Bersama DPRD Tanggal 21 Juli 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 10 Tahun 2008 Seri : D Nomor 06 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK DAN

Lebih terperinci

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 1.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pembahan mengenai Rumah Sakit Korban Lakalantas Kendal, sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah, dan potensi

Lebih terperinci

- Variasi Layanan Pengiriman -

- Variasi Layanan Pengiriman - AGENT OTONOM Kerjasama Bisnis Pengiriman Kantor Pusat : Jl. Let. Jend. S. Parman Kav 92D Jakarta Barat 11420 telp : 021 5695 8333, Fax : 021 5695 8222 email : agent.dev@rex.co.id website : - Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

Lebih terperinci

menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik.

menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik. 201 menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik. Ruang Lingkup Lampiran D-15 Dalam menu ini diberikan gambaran mengenai cakupan

Lebih terperinci

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM Form. 05 FISPH /FISCM PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM Pengantar Tujuan dari penilaian mandiri ini adalah untuk membantu Anda menemukan tingkat kompetensi Anda terhadap dimensi kunci pengajaran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1325, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Varietas Tanaman. Konsultan. Tata Cara Pendaftaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PERMENTAN/HK.310/11/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis hewan, ikan, dan tumbuhan yang perlu dijaga serta dilindungi

BAB I PENDAHULUAN. jenis hewan, ikan, dan tumbuhan yang perlu dijaga serta dilindungi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah Air Indonesia, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kekayaan yang berlimpah akan sumber daya alam hayati, berupa keanekaragaman jenis hewan, ikan, dan

Lebih terperinci

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM PERSYARATAN SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTIM MUTU () KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG JL. PERINDUSTRIAN II

Lebih terperinci

PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 i PRAKATA Buku Panduan Kepada Masyarakat Program Studi Anestesiologi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu bulan Juli-Agustus

Lebih terperinci

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat

Lebih terperinci

Penyelamatan, perawatan, rehabilitasi dan pelepasliaran satwa liar memiliki 3 kepentingan:

Penyelamatan, perawatan, rehabilitasi dan pelepasliaran satwa liar memiliki 3 kepentingan: Hery Wijayanto Penyelamatan, perawatan, rehabilitasi dan pelepasliaran satwa liar memiliki 3 kepentingan: 1. Program ini memberi kesempatan belajar tentang satwa liar dan lingkungan kita 2. Berkontribusi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Lebih terperinci

Prosedur Mengikuti Program Dejavato

Prosedur Mengikuti Program Dejavato Prosedur Mengikuti Program Dejavato 2016-2017 Mid Long Term Volunteer Dejavato Foundation Jl. Bukit Panjangan Asri M-7 Semarang 50147 Jawa Tengah Tekp/fax : 024-76636091 E-mail: info@dejavato.or.id Web:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis Manajemen Internasional adalah

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PENERTIBAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Analisis Mitigasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di PT. X

Analisis Mitigasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di PT. X Analisis Mitigasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di PT. X Syifa Chairunnisa, Baju Widjasena, Suroto Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email:

Lebih terperinci

NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR

NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA PERAHU LAYAR STANDAR USAHA WISATA PERAHU LAYAR A. USAHA WISATA PERAHU LAYAR BERAKOMODASI I. PRODUK

Lebih terperinci

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA REFERENSI BAGI PEMINAT Dalam pengajuan proposal, peminat harus menaati segala instruksi, formulir, kontrak, dan spesifikasi

Lebih terperinci

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE Lampiran 8 MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE 2009.33.032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Lebih terperinci

VIDEO: Kekejaman terhadap hewan yang mengerikan di pasarpasar ekstrem Indonesia di mana banyak anjing dan kucing dipukuli dan dibakar hidup-hidup.

VIDEO: Kekejaman terhadap hewan yang mengerikan di pasarpasar ekstrem Indonesia di mana banyak anjing dan kucing dipukuli dan dibakar hidup-hidup. VIDEO: Kekejaman terhadap hewan yang mengerikan di pasarpasar ekstrem Indonesia di mana banyak anjing dan kucing dipukuli dan dibakar hidup-hidup. Pemerintah didesak agar mengambil tindakan segera untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Museum, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995, adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materil

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia Skema Hibah Alumni

Australia Awards Indonesia Skema Hibah Alumni Australia Awards Indonesia Skema Hibah Alumni Tanya Jawab Umum Apa itu Skema Hibah Alumni? Skema Hibah Alumni bertujuan untuk mendukung alumni dari Australia untuk membagi pengetahuan dan pengalaman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Lebih terperinci

NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI

NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI Pemeran : Kepala Ruangan (Karu) : Eni sudarman Perawat Primer (PP) : Engelia Rezeki Tampubolon Perawat Associate (PA) : Melati Hutabarat Perawat UGD

Lebih terperinci

Re-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN

Re-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial, dimana bersosialisasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupannya karena manusia hidup saling membutuhkan. Berteman termasuk dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau Lampiran 2: Formulir Ringkasan Riwayat Klinik Lampiran 3: Formulir Catatan Poliklinik PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 4: Pedoman Wawancara Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan asupan darah di otak yang sering disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah tersebut mengganggu

Lebih terperinci