LAPORAN SURVEY RESISTIVITAS PADA DUSUN TEDUNAN, DESA TRIDADI, KECAMATAN LOANO, PURWOREJO
|
|
- Sucianty Kurniawan
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN SURVEY RESISTIVITAS PADA DUSUN TEDUNAN, DESA TRIDADI, KECAMATAN LOANO, PURWOREJO 1.1 Nama Surveyor Alim Tri Septiyo dan Raka Adhiyatama. I. PENDAHULUAN 1.2 Lokasi Usulan Dusun Tedunan, desa Tridadi, kecamatan Loano, Purworejo, Jawa Tengah, Deskripsi Kondisi dan Permasalahan Air Sumber air yang digunakan oleh warga dusun Tedunan berasal dari air sungai yang dikelola oleh pengurus PAMSIMAS dengan cara ditampung pada tiga tempat penampungan kemudian dialirkan ke setiap rumah. Air sungai tersebut saat ini telah tercermar oleh limbah ternak berupa kotoran ternak unggas dan kerbau. Pengurus PAMSIMAS menggunakan filter pada tempat penampungan air untuk menyaring limbah ternak karena air tersebut digunakan untuk keperluan makan dan minum. Saat musim kemarau air sungai mengalami penurunan volume sehingga proses penampungan air bersifat lama dan tidak semua warga dapat memperoleh air. Saat ini sedikit warga dusun Tedunan telah memiliki sumur gali dengan kedalaman sekitar 14 m untuk memenuhi kebutuhan air bersih, namun sumur tersebut mengalami kekeringan saat musim kemarau. Di sekitar mushola terdapat dua mata air kecil (akibat ditimbun oleh warga) yang tidak mengalami kekeringan di saat musim kemarau. Kedua mata air tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan air warga satu dusun. 1.4 Jumlah Penerima Manfaat 75 Kartu Keluarga. 1.5 Jenis Penerima Manfaat (Pondok Pesantren, Masyarakat, Masjid, dll) Warga Dusun Tedunan. 1.6 Bila Terjadi Kerusakan Fasilitas Air Bersih, Siapa yang Bersedia Melakukan Perbaikan Warga Dusun Tedunan. 1.7 Catatan Khusus Lainnya Apabila nanti dibuatkan sumur bor atau sumur gali, warga mengusulkan untuk dibuatkan juga jaringan pipa untuk mengalirkan air ke setiap rumah warga. 1
2 II. GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI LOKASI USULAN 2.1 Geologi Lokasi Usulan Kondisi geologi lokasi usulan terdiri dari batuan terobosan berupa andesit (gambar 1). N Gambar 1. Geologi lokasi usulan. 2.2 Hidrogeologi Lokasi Usulan Lokasi usulan termasuk kedalam daerah air tanah langka (gambar 2). N Gambar 2. Hidrogeologi lokasi usulan. 2
3 III. TEKNIS DAN HASIL SURVEY RESISTIVITAS 3.1 Teknis Survey Resistivitas Pengukuran resistivitas pada lokasi usulan dilakukan menggunakan sensor tempel dengan jumlah lintasan sebanyak 7 buah (gambar 3). Berikut ini penjelasan panjang dan spasi titik ukur di setiap lintasan : Lintasan 1 (A -A ) memiliki panjang sebesar 40 m dengan spasi titik ukur sebesar 4 m. Lintasan 2 (B -B ) memiliki panjang sebesar 40 m dengan spasi titik ukur sebesar 4 m. Lintasan 3 (C -C ) memiliki panjang sebesar 50 m dengan spasi titik ukur sebesar 5 m. Lintasan 4 (D -D ) memiliki panjang sebesar 40 m dengan spasi titik ukur sebesar 4 m. Lintasan 5 (E -E ) memiliki panjang sebesar 40 m dengan spasi titik ukur sebesar 4 m. Lintasan 6 (F -F ) memiliki panjang sebesar 50 m dengan spasi titik ukur sebesar 5 m. Lintasan 7 (G -G ) memiliki panjang sebesar 40 m dengan spasi titik ukur sebesar 4 m. Lintasan 3 Lintasan 4 Lintasan 7 Lintasan 1 Lintasan 5 Lintasan 6 Lintasan 2 Mata Air '25.30"E 7 40'31.77"S Mata Air '30.40"E 7 40'31.20"S Gambar 3. Lintasan pengukuran resistivitas pada lokasi usulan. Gambar 4. Pengukuran resistivitas pada lokasi usulan (lintasan 1). 3
4 3.2 Hasil Survey Resistivitas Berikut ini hasil survey resistivitas lintasan 1, lintasan 2, dan lintasan 3 (gambar 5) : A A B B C C Lintasan 1 Lintasan c 2 Lintasan 3 Gambar 5. Hasil survey resistivitas pada lintasan 1, lintasan 2, dan lintasan 3. Lintasan 1 Longitude Latitude A 110 6'25.10"E 7 40'32.00"S A 110 6'26.10"E 7 40'31.40"S Lintasan 2 Longitude Latitude B 110 6'26.00"E 7 40'31.50"S B 110 6'25.70"E 7 40'32.60"S Lintasan 3 Longitude Latitude C 110 6'25.10"E 7 40'31.80"S C 110 6'26.00"E 7 40'30.70"S 4
5 Berikut ini hasil survey resistivitas lintasan 4 dan lintasan 5 (gambar 6) : D D E E Lintasan 4 Lintasan 5 Gambar 6. Hasil survey resistivitas pada lintasan 4 dan lintasan 5. Lintasan 4 Longitude Latitude D 110 6'29.70"E 7 40'31.10"S D 110 6'28.60"E 7 40'30.70"S Lintasan 5 Longitude Latitude E 110 6'29.70"E 7 40'30.60"S E 110 6'28.70"E 7 40'31.00"S 5
6 cberikut ini hasil survey resistivitas lintasan 6 dan lintasan 7 (gambar 7) : F F G G Lintasan 6 Lintasan 7 Gambar 7. Hasil survey resistivitas pada lintasan 6 dan lintasan 7. Lintasan 6 Longitude Latitude F 110 6'32.70"E 7 40'30.60"S F 110 6'31.40"E 7 40'31.70"S Lintasan 7 Longitude Latitude G 110 6'32.00"E 7 40'31.50"S G 110 6'32.80"E 7 40'30.50"S 6
7 LAMPIRAN 1 2 Foto wawancara mengenai permasalahan air di lokasi usulan (1) dan foto bersama warga lokasi usulan sebelum melakukan survey lokasi dan survey resistivitas (2). 7
8 3 4 Foto salah satu sumur warga dengan kedalaman 14 m (3) dan foto salah satu tempat penampungan air sungai yang dikelola oleh PASMSIMAS (4). 8
9 5 6 Foto mata air 1 (5) dan foto mata air 2 (6). 9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Perkembangan yang terjadi meliputi infrastruktur hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kebutuhan akan air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa air permukaan semakin
Lebih terperinciRepository.Unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya air merupakan kemampuan kapasitas potensi air yang dapat dimanfaatkan semua makhluk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk manusia dalam menunjang berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan makhluk hidup di dunia ini tidak dapat terlepas dari air. Bagi manusia sendiri dapat merasakan betapa pentingnya kebutuhan pokok air ini di dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern ini, baik untuk kebutuhan sehari-hari yang bersifat individu maupun
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Air memiliki peranan yang sangat penting dalam kebutuhan pada jaman modern ini, baik untuk kebutuhan sehari-hari yang bersifat individu maupun kebutuhan bagi industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang berkembang yang giat giatnya melaksanakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang berkembang yang giat giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang termasuk pembangunan di bidang kesehatan.pembangunan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbarukan dan memiliki peranan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbarukan dan memiliki peranan penting pada pemenuhan kebutuhan makhluk hidup untuk berbagai keperluan. Suplai air tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan pokok untuk semua makhluk hidup tanpa terkecuali, dengan demikian keberadaannya sangat vital dipermukaan bumi ini. Terdapat kira-kira
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya air yang meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu. keperluan rumah tangga yang semakin menurun.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini masalah dalam penyediaan air bersih, dipengaruhi oleh sumber daya air yang meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus menerus
Lebih terperinciFORMULIR PROPOSAL PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) MELALUI PROGRAM HIBAH INSENTIF DESA PROGRAM PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 20142013
FORMULIR PROPOSAL PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) MELALUI PROGRAM HIBAH INSENTIF DESA PROGRAM PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 20142013 DESA/KELURAHAN : Tahun Penerimaan Pamsimas KECAMATAN : KABUPATEN/KOTA
Lebih terperinciMENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)
Artikel OPINI Harian Joglosemar 1 MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011) ŀ Turunnya hujan di beberapa daerah yang mengalami kekeringan hari-hari ini membuat
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR EKSPLORASI DINAS ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA KALIMPORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN. (Hari Sabtu, 18 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA KALIMPORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN (Hari Sabtu, 18 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Kawasan
Lebih terperinciPROPOSAL PDAM HUTABAGASAN LUMBAN BINANGA DUSUN 2
PROPOSAL PDAM HUTABAGASAN LUMBAN BINANGA DUSUN 2 OKTOBER 2016 LATAR BELAKANG Lumbanbinanga desa Hutabagasan kampung kita salah satu dari 5000 desa SANGAT TERTINGGAL menurut data kementrian desa tertinggal
Lebih terperinciIbM DUSUN GALENGDOWO DESA GALENGDOWO YANG MASYARAKATNYA MENGKONSUMSI AIR KERUH
Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : 2407-7100 September 2017, Vol. 02, No. 03, hal 67 72 P-ISSN : 2579-3853 IbM DUSUN GALENGDOWO DESA GALENGDOWO YANG MASYARAKATNYA MENGKONSUMSI AIR KERUH Ir.
Lebih terperinciPOTENSI PEMANFAATAN MATA AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM DI KECAMATAN BANDONGAN DAN WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG Hermin Poedjiastoeti 1) dan Benny Syahputra 2) Abstrak Mata air menjadi salah satu alternatif
Lebih terperinciBAB IV HIDROGEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB IV HIDROGEOLOGI DAERAH PENELITIAN Berdasarkan klasifikasi Mendel (1980) sistem hidrogeologi daerah penelitian adalah sistem akifer volkanik. Pada sistem akifer volkanik ini batuan segar yang mempunyai
Lebih terperinciSeorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan
Rappler.com Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan Ari Susanto Published 12:00 PM, August 23, 2015 Updated 4:48 AM, Aug 24, 2015 Selama 20 tahun, Sadiman mengeluarkan uangnya sendiri
Lebih terperinciKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Didukung oleh: Kata Pengantar Sanitasi Sekolah menjadi salah satu indikator dalam Sustainable Development Goals atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecenderungan konsumsi air di Indonesia diperkirakan akan naik secara eksponensial, yaitu sebesar 15-35% perkapita per tahun. Ketersediaan air bersih akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan kondisi geologi regional termasuk dalam Dataran Alluvial Jawa Bagian
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI
BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI 3.1 Tinjauan umum Kondisi wilayah kampus undip tembalang meliputi kondisi fisik, geografi dan geologi, kondisi topografi, serta kondisi vegetasi. 3.2 Kondisi fisik 3.2.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap barang ini pun kian meningkat seiring bertambahnya jumlah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Air memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan kebutuhan terhadap barang ini pun kian meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup. Namun secara alamiah Indonesia menghadapi kendala dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciPENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA
PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA Disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen: PELATIHAN DAN SOSIALISASI PEMBUATAN
Lebih terperinciUPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH di PULAU TERPENCIL (STUDI KASUS PULAU NAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA)
UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH di PULAU TERPENCIL (STUDI KASUS PULAU NAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA) Tiny Mananoma Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado tmananoma@yahoo.com Lambertus Tanudjaja
Lebih terperinciPROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS
PROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS INOVATOR : 1. SLAMET WAHYUDI Bidang Energi PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN JL. Basuki Rahmat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, sehingga keberadaan air dalam jumlah yang cukup mutlak diperlukan untuk menjaga keberlangsungan hidup
Lebih terperinciTata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan
Pt T-22-2000-C PETUNJUK TEKNIS Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH 1 KATA PENGANTAR Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air
Lebih terperinciBAK PENAMPUNGAN SUMBER AIR/ MATA AIR
BAK PENAMPUNGAN SUMBER AIR/ MATA AIR 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut, mencuci, dan memasak,
Lebih terperinciA CONCEPT OF GROUNDWATER PROTECTION ZONES
A CONCEPT OF GROUNDWATER PROTECTION ZONES Heru Hendrayana Dept. of Geology, Faculty of Engineering Gadjah Mada University FORKAMI JAKARTA, February 28, 2002 Issue permasalahan air yang semakin kompleks,
Lebih terperinciAir menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air
LEMBAR KERJA SISWA 1 Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air Apakah air yang kamu gunakan dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciPROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016
CONTOH : PROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS INOVATOR : SLAMET WAHYUDI Bidang Energi LEMBAR PENGUSULAN Judul Inovasi : Pemanfaatan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) D-157
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-157 Sistem Penyediaan Air Bersih Desa Metatu dan Desa Kalipadang Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik Anisa Nanhidayah dan Alfan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT ATA 2011/2012
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT ATA 2011/2012 BAB VI Air Tanah Air Tanah merupakan jumlah air yang memiliki kontribusi besar dalam penyelenggaraan kehidupan dan usaha
Lebih terperinciKOP PERUSAHAAN. : Malang. Berdasarkan ketentuan yang berlaku, bersama ini kami lampirkan data-data untuk pertimbangan Bapak sebagai berikut :
KOP PERUSAHAAN Malang,.................. Nomor Sifat Lampir an Perihal Penting 1 (satu) bendel Permohonan Pemakaian Air Tanah (IPAT) Kepada Yth. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terp Kabupaten Malang di
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii KATA PENGANTAR... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR PETA... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PEDESAAN DI DUSUN DURENAN DESA PETUNGSEWU KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG
PENINGKATAN KINERJA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PEDESAAN DI DUSUN DURENAN DESA PETUNGSEWU KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG Kustamar 1), I Wayan Mundra 2), Bambang Wedyantadji 3), I Nyoman Sudiasa 4) 1),2),3),4)
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada Bab V akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil dan pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan terdiri dari kondisi infrastruktur pada permukiman
Lebih terperinciSISTEMATIKA DOKUMEN RENCANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN AIR TANAH
SISTEMATIKA DOKUMEN RENCANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN AIR TANAH A. PENDAHULUAN 1. Identitas Pemohon a. Nama perusahaan :... b. Direktur perusahaan :... c. Alamat perusahaan :... No. telepon :... No. Fax
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan
Lebih terperinciBAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU
63 BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU 6.1 Pendahuluan Dampak Sosio-Ekologi Kampung Cikaret memiliki dua buah sungai yang mengaliri kawasan RW 01
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Pantai Utara Pulau Jawa. Kabupaten Pekalongan terkenal dengan potensi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
160 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian sebelumnya telah dibahas berbagai temuan yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian akhir ini selanjutnya akan dibahas mengenai kesimpulan yang didapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur penting bagi ketersediaan pangan. Jika ketersediaan air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang
Lebih terperinci2.3. Keberlanjutan Program Konsep Keberlanjutan (Sustainability) Partisipasi Masyarakat
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v INTISARI... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciMAKALAH. PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR MELALUI PENDEKATAN DAERAH TANGKAPAN AIR ( Suatu Pemikiran Untuk Wilayah Jabotabek ) Oleh S o b i r i n
MAKALAH PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR MELALUI PENDEKATAN DAERAH TANGKAPAN AIR ( Suatu Pemikiran Untuk Wilayah Jabotabek ) Oleh S o b i r i n J U R U S A N G E O G R A F I FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB IV PANDUAN KONSEP
BAB IV PANDUAN KONSEP 4.1. Visi Pembangunan Sesuai dengan visi desa Mekarsari yaitu Mewujudkan Masyarakat Desa Mekarsari yang sejahtera baik dalam bidang lingkungan, ekonomi dan sosial. Maka dari itu visi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari sangat penting. Namun, pada
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah air. Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari sangat penting. Namun, pada beberapa tempat di Indonesia,
Lebih terperinciAhli Hidrogeologi Muda. Ahli Hidrogeologi Tingkat Muda. Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrogeologi Tingkat Muda
Ahli Hidrogeologi Muda Ahli Hidrogeologi Tingkat Muda Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrogeologi Tingkat Muda Sub Kompetensi 1. Mampu melakukan inventarisasi dan penyusunan data base air tanah
Lebih terperincipenyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).
TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 14 Informasi Geologi Untuk Penentuan Lokasi TPA UU No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah 1. Melaksanakan k pengelolaan l sampah dan memfasilitasi i penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di bumi, air yang berada di wilayah jenuh di bawah air permukaan tanah secara global, kira-kira sejumlah 1,3 1,4 milyard km3 air: 97,5 % adalah airlaut 1,75 % berbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Manfaat air sangat luas bagi kehidupan manusia, misalnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, irigasi, industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Metropolitan Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, merupakan pusat pemerintahan dengan berbagai kegiatan sosial, politik, kebudayaan maupun pembangunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi, air sangat penting bagi pemeliharaan bentuk kehidupan. Tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI KULON PROGO,
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa pengaturan Air Tanah dimaksudkan untuk memelihara kelestarian
Lebih terperinciKAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG
Kajian Alternatif Penyediaan Air Baku I Wayan Mundra Hirijanto KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG I Wayan Mundra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum.
Lebih terperinciPROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS
PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS (Instalasi Pengolahahan Air Laut Sederhana): Transformasi Air Laut Menjadi Air Tawar dengan Pemisahan Elektron Cl - Menggunakan Variasi Batu Zeolit sebagai Upaya Penyediaan
Lebih terperinciPOTENSI AIR BERSIH DI KAWASAN SEGARA ANAKAN. Oleh: Agus Riswandi*)
POTENSI AIR BERSIH DI KAWASAN SEGARA ANAKAN Oleh: Agus Riswandi*) Abstrak Indonesia adalah Negara tropis yang hanya memiliki dua musim saja yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan curah hujan yang tinggi.
Lebih terperinciPendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat
Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Dwi Ajeng Enggarwati 1, Adi Susilo 1, Dadan Dani Wardhana 2 1) Jurusan Fisika FMIPA Univ.
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)
ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1) meiske.blongkot@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN
Lebih terperinciPERENCANAAN JANGKA MENENGAH PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM, KESEHATAN DAN SANITASI (PJM Pro-AKSi)
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM, KESEHATAN DAN SANITASI (PJM Pro-AKSi) DESA/KELURAHAN : SAMBIREJO KECAMATAN : WIROSARI KABUPATEN : GROBOGAN PT-2.2-05 Format PJM ProAksi PT-2.2-05
Lebih terperinciAPLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG
APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Novi Wulandari N, Sujito, Daeng Achmad Suaidi Jurusan Fisika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok yang mutlak harus dipenuhi sehari-hari. Tanpa adanya air, manusia tidak dapat bertahan hidup karena air digunakan setiap harinya untuk
Lebih terperinciPEMBUATAN BRONCAPTUR DAN TANDON AIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN AIR BERSIH PEDESAAN
PEMBUATAN BRONCAPTUR DAN TANDON AIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN AIR BERSIH PEDESAAN Kustamar 1), Sudiro 2) 1). Teknik Sipil, InstitutTeknologiNasional Malang,2),3 ) Teknik Lingkungan, InstitutTeknologiNasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, pendekatan wilayah merupakan alternatif lain dari pendekatan sektoral yang keduanya bisa saling melengkapi. Kelebihan pendekatan wilayah
Lebih terperinciKementerian PUPR Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi di Kabupaten Asmat
Rilis PUPR #1 8 Februari 2018 SP.BIRKOM/II/2018/062 Kementerian PUPR Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi di Kabupaten Asmat Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok untuk kehidupan manusia dengan segala macam kegiatannya, dipergunakan untuk keperluan rumah tangga, keperluan umum, industri, perdagangan,
Lebih terperinciPowered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) RE-VEGETASI TANAH VULKANIS TANDUS DENGAN AIR SUMUR I Nengah Simpen *1, I Nyoman Sutarpa Sutama 2, I Wayan Redana 3, Siti Zulaikah 4 1) Jurusan Fisika Universitas Udayana,
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR INTISARI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii INTISARI... xii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.1.1.Rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG Gunungpati merupakan daerah berbukit di sisi utara Gunung Ungaran dengan kemiringan dan panjang yang bervariasi. Sungai utama yang melintas dan mengalir melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan tingkat sarjana (S1) pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Teknologi dan Kebumian, Institut
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEDALAMAN MUKA AIR TANAH MENGGUNAKAN STUDI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK PERENCANAAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DUSUN SILUK II, IMOGIRI
IDENTIFIKASI KEDALAMAN MUKA AIR TANAH MENGGUNAKAN STUDI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK PERENCANAAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DUSUN SILUK II, IMOGIRI Faid Muhlis 1*, Risca Listyaningrum 1, Robby Septiana P 1,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan bertindak yang diberikan undang-undang yang berlaku untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kewenangan Pemberian Izin 1. Pengertian Kewenangan Menurut Prajudi Admosudirjo (2001:86), kewenangan adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik, atau secara yuridis
Lebih terperinciTEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN
LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TANGGAL 2 Pebruari 2011 TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN Jenis Bantuan Bidang Sarana Dan
Lebih terperinciTeknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)
BUKU 4a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Pemetaan Wilayah, Sebaran Warga Miskin, Sarana dan Prasarana Lingkungan Perumahan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Air adalah salah satu kekayaan alam yang ada di bumi. Air merupakan salah satu material pembentuk kehidupan di bumi. Tidak ada satu pun planet di jagad raya ini yang
Lebih terperinciPengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1
Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) Mojosongo Kota Surakarta Oleh : Bhian Rangga JR NIM K 5410012 P. Geografi FKIP UNS A. PENDAHULUAN Sebagian
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... ii. Daftar Tabel... vii. Daftar Gambar... ix. Daftar Lampiran... xiv. Intisari... xv. Abstract...
DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... vii Daftar Gambar... ix Daftar Lampiran... xiv Intisari... xv Abstract... xvi BAB I Pendahuluan... 1 1.1
Lebih terperinciKEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG
KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG Nelya Eka Susanti, Akhmad Faruq Hamdani Universitas Kanjuruhan Malang nelyaeka@unikama.ac.id, hamdani_af@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumberdaya air bawah tanah merupakan sumberdaya yang vital dan strategis, karena menyangkut kebutuhan pokok hajat hidup orang banyak dalam berbagai aktivitas masyarakat
Lebih terperinciSumber Pencemar. PT. Menara Sentosa, Desa Pabelan, Kartasura
a. Jumlah PPNS dan PPLH : b. Disain Pemantauan : Tahun pemantauan No masyarakat yang ditindaklanjuti 2014 2015 2016 1 masalah lingkungan 10 7 7 c. Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun 2016. No Waktu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya alam dan jasa lingkungan merupakan aset yang menghasilkan arus barang dan jasa, baik yang dapat dikonsumsi langsung maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Lebih terperinciDIREKTORAT PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA
DIREKTORAT PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN LAPORAN PERJALANAN DINAS KUNJUNGAN LAPANGAN
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan I - 1
Bab 1 Pendahuluan I - 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat mendasar bagi makhluk hidup, namun hingga kini belum semua masyarakat mampu menikmatinya secara maksimal.
Lebih terperinciSUMUR BOR MELINDUNGI GAMBUT
SUMUR BOR MELINDUNGI GAMBUT Desa Sungai Awan Kiri Desa Sungai Awan Kiri Kondisi Kebakaran Lahan di Kalbar Catatan Kebakaran Lahan Gambut Kebakaran hutan (lahan gambut) merupakan kejadian rutin dan berulang
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI EKSPLORASI UNTUK MENGKAJI SUMBERDAYA AIR TANAH DAERAH TELAGA BANTA, KABUPATEN TANAH DATAR
APLIKASI TEKNOLOGI EKSPLORASI UNTUK MENGKAJI SUMBERDAYA AIR TANAH DAERAH TELAGA BANTA, KABUPATEN TANAH DATAR Teguh Prayogo Peneliti PTSM - BPPT Abstract Water is a component in the earth that is very important
Lebih terperinciBab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan
Bab 4 Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan 31 IV.1. Pengantar Bagian ini memaparkan hasil penelitian, meliputi hasil analisis dan pembahasan. Analisis dilakukan terhadap data-data berkaitan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rendah. Studi mengenai aliran air melalui pori-pori tanah diperlukan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel menuju rongga dari satu titik yang
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Interpretasi Lapisan Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Di Kampung Horna Baru Dan Kampung Muturi Distrik Manimeri Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat Karmila Laitupa, Putri Nova H.D,
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara September 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL...
Lebih terperinci2014 KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR KAWASAN BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan komponen pokok dan mendasar dalam memenuhi kebutuhan seluruh makhluk hidup di bumi. Menurut Indarto (2012) : Air adalah substansi yang paling melimpah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur. Sebagian besar masyarakat Ponorogo menggantungkan mata pencaharian pada sektor
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan membuat unit pengolahan limbah lahan basah buatan dengan lebar 3 meter dan panjang 1,5 meter. Unit pengolahan limbah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan air sangat komplek, antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Menurut WHO di negaranegara maju setiap orang memerlukan air
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vi ABSTRACT...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xiii
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DESA DONOROJO
GAMBARAN UMUM DESA DONOROJO KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI Desa Donorojo terletak di dataran rendah yang memiliki luas wilayah ± 232.900 Ha dengan ketinggian 3 m diatas permukaan laut dan beriklim
Lebih terperinci