BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang relatif tinggi, sumber daya alam yang melimpah sebagai

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia merupakan pasar potensial bagi produk keuangan syariah. Apalagi kelas menengah muslim yang semakin bertambah, kondisi ekonomi yang kondusif dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, sumber daya alam yang melimpah sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan underlying transaction perbankan syariah, sehingga kebutuhan akan produk dan jasa keuangan syariah akan semakin meningkat (Karnoto, 2014). Bank Syariah di Indonesia mulai berkembang setelah terjadi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun Bank konvensional terkena imbas krisis ekonomi, dan saat itulah bermunculan bank syariah yang bertujuan menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis ekonomi. Terdapat tiga (3) macam bank syariah yang beroperasi di Indonesia menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu: Bank Umum Syariah (BUS), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). PT Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan salah satu dari dua belas (12) bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia pada tahun BSM adalah konversi dari PT. Bank Susila Bakti (Bank Konvensional) yang merupakan salah satu kelompok usaha yang dimiliki Bank Mandiri (awalnya dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi, sebelum merger menjadi Bank Mandiri) menjadi Bank 1

2 Syariah, berdasarkan Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September Sejak berdiri hingga saat ini, BSM menjadi pelaku perbankan syariah terbesar di Indonesia, baik dari sisi aset (lampiran 1), dana pihak ketiga maupun pembiayaan yang disalurkan. Pembiayaan yang disalurkan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu (lampiran 2). Namun kenaikan penyaluran pembiayaan tersebut, apabila dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan nasional (BUS, UUS dan BPR) cenderung mengalami penurunan pertumbuhan pada tahun Hal tersebut mengakibatkan pangsa pasar pembiayaan BSM juga mengalami penurunan sejak tahun Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Pangsa Pasar dan Penyaluran Pembiayaan BSM tahun 2012 s.d (dalam triliun Rupiah) Pembiayaan BSM 51,09 49,13 50,46 44,76 Pembiayaan Nasional ,33 184,12 147,51 Pangsa Pasar 23,99% 24,65% 27,41% 30,34% Tabel 1.1. menunjukkan penyaluran pembiayaan BSM dan perbankan syariah di Indonesia yang meningkat namun BSM sebagai market leader mengalami penurunan market share dari tahun 2012 sampai dengan tahun Penurunan pangsa pasar, ditunjukkan pula dari pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang lebih kecil dari pertumbuhan nasional. Hal ini terlihat pada tabel 1.2 berikut: 2

3 Tabel 1.2 Pertumbuhan Pembiayaan BSM dan Perbankan Syariah tahun 2012 s.d (dalam triliun Rupiah) BSM 3,99% -2,64% 12,73% Perbankan Syariah 6,86% 8,26% 24,82% Pertumbuhan BSM/Bank Syariah 58,17% -31,91% 51,31% Untuk mempertahankan sebagai market leader, harus mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar yang dikuasainya. Oleh karena itu, BSM perlu mempertimbangkan penyusunan strategi penyaluran pembiayaan yang akan datang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Metode BCG Matriks adalah sebuah perencanaan portofolio model yang dikembangkan oleh Bruce Henderson dari Boston Consulting Group pada tahun Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa unit bisnis perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar yaitu: Question mark, Star, Cash cows dan Dog. Untuk mempertahankan dan meningkatkan penguasaan pasar tersebut, BSM perlu mengetahui posisinya dalam industri. Oleh karena itu, BSM perlu mengetahui faktor-faktor yang menjadi keunggulan dan kelemahan dengan memperhatikan pesaingnya. Dalam mencapai tujuannya, BSM perlu menerapkan konsep strategi berdasarkan matrik BCG. Dari latar belakang tersebut maka judul penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah analisis tingkat kompetisi produk pembiayaan BSM dalam industri bank syariah di Indonesia. 3

4 1.2 Rumusan Masalah Pembiayaan pada BSM mempunyai peranan utama dalam menunjang pendapatan serta menjaga kelangsungan usaha bank. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, BSM harus selalu mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya dalam industri. Dengan mengetahui posisi pangsa pasar dan pertumbuhan penyaluran pembiayaan akan lebih mudah bagi bank dalam menerapkan strategi apa yang akan diambil. Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana posisi penyaluran pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri dalam industri perbankan di Indonesia dalam matriks BCG b. Strategi apa yang harus dirumuskan oleh PT. Bank Syariah Mandiri berdasarkan posisi yang ada pada matriks BCG 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: a. Melakukan analisis industri perbankan menggunakan matrik Boston Consulting Group, untuk mengetahui posisi penyaluran pembiayaan BSM dalam industri perbankan syariah di Indonesia b. Memberikan masukan strategi yang harus dilakukan BSM dalam mempertahankan keunggulan bersaing penyaluran pembiayaan pada industri perbankan syariah di Indonesia. 4

5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Manfaat teoritis: diharapkan dapat memperkaya penelitian sejenis tentang posisi portofolio pembiayaan dibandingkan dengan bank pesaing b. Manfaat praktis: diharapkan dapat memberikan masukan pada BSM untuk penyusunan strategi portofolio pembiayaan dalam menghadapi persaingan di industri perbankan syariah di Indonesia. 1.5 Sistematika Pembahasan BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan landasan bagi pembahasan masalah-masalah selanjutnya yang berisi antara lain: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori yang relevan dengan portofolio pembiayaan, Matriks BCG dan beberapa jenis strategi yang diambil dari berbagai literature dan menjadi landasan teoritis yang mendasari pembentukan model, penjabaran kerangka pikir penulis yang menjadi dasar pembahasan tesis. BAB III METODE PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini dan kerangka analisis yang digunakan untuk mendukung analisis pada 5

6 penulisan serta profil perusahaan yang menjadi obyek penelitian, yaitu pada PT. BSM meliputi sejarah, visi dan misi, manajemen serta organisasi perusahaan. BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisis dan pembahasan penyaluran pembiayaan menggunakan matrik BCG dan pembahasan strategi yang harus dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan dan merupakan pemecahan permasalahan yang dihadapi serta saran terhadap strategi pada BSM. 6

7 7