BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh masing-masing pemain dalam industri perbankan syariah untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh masing-masing pemain dalam industri perbankan syariah untuk"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan industri keuangan termasuk industri perbankan syariah saat ini memasuki era yang semakin ketat, berbagai macam inisiatif dan inovasi dilakukan oleh masing-masing pemain dalam industri perbankan syariah untuk tetap bertahan dan mengembangkan pangsa pasar. Di sisi lain, dalam lingkup yang lebih besar pangsa pasar perbankan syariah terhadap total asset perbankan di Indonesia hingga saat ini stagnan berada di kisaran 4-5%. Salah satu yang menjadi penyebab lambatnya pertumbuhan perbankan syariah nasional adalah belum adanya competitive advantage yang membuat produk dan jasa perbankan syariah unik untuk dibeli oleh nasabah dibandingkan produk dan jasa perbankan konvensional yang telah dikenal lebih dulu oleh masyarakat, produk yang tidak variatif dan pelayanan yang belum sesuai ekspektasi masyarakat dan fitur belum selengkap produk serupa di bank konvensional (Otoritas Jasa Keuangan, 2015). Banyak masyarakat awam belum teredukasi mengenai perbedaan signifikan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional. Di lain pihak masih minimnya akses jaringan yang ditawarkan oleh perbankan syariah yang masih cukup jauh dalam kuantitas apabila dibandingkan dengan perbankan konvensional membuat para konsumen masih belum berpikir untuk beralih kepada produk bank syariah. Dalam perspektif global keuangan syariah terdapat informasi positif, 1

2 beberapa lembaga pemerhati keuangan internasional dalam risetnya telah memberikan pengakuan, antara lain E&Y menyatakan Indonesia bersama dengan negara muslim lain misalnya Qatar, Saudi Arabia, Malaysia, United Arab Emirates (UAE) dan Turki atau dikenal dengan istilah QISMUT diproyeksikan...will be the driving factors behind the next big wave in Islamic Finance in the world.. (World Islamic Banking Competitiveness Report: ), kemudian Edbiz Consulting menyatakan Indonesia bersama dengan UAE, Arab Saudi, Malaysia dan Bahrain dianggap saat ini dalam posisi to offer lessons kepada negara lain di dunia untuk pengembangan keuangan syariah. (Global Islamic Finance Report: 2013). Indonesia bersama negara-negara utama keuangan syariah lain dianggap sebagai negara-negara yang akan menjadi faktor pengendali dan pemain utama dalam keuangan Islam di dunia (Otoritas Jasa Keuangan, 2015). Secara demografi potensi pasar perbankan syariah Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. Indonesia sebagai negara dengan berpenduduk muslim terbesar di dunia mempunyai potensi untuk berkontribusi lebih signifikan dalam mendukung perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan sekaligus pemerataan pembangunan nasional. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015) Meskipun minat masyarakat terhadap perbankan syariah belakangan ini terus mengalami peningkatan yang salah satunya ditunjukkan dengan konversi bank konvensional menjadi bank syariah, dimulai dari Bank Aceh dan akan diikuti oleh beberapa bank daerah lainnya ( 2017), untuk mendapatkan perhatian dari pengguna layanan perbankan konvensional, 2

3 bank syariah harus menunjukkan benefit yang berbeda. Salah satunya adalah menyasar segmen yang berbeda dibandingkan segmen yang dituju oleh bank konvensional. Bank konvensional dengan permodalan yang lebih besar dibandingkan dengan perbankan syariah pada umumnya menyasar segmen menengah ke atas (komersial dan korporasi). Oleh karena itu, untuk mendapatkan pangsa pasar yang berbeda dan disesuaikan dengan struktur dan besarnya permodalan, perbankan syariah disarankan untuk fokus pada segmen menengah ke bawah (UMKM). Menghadapi perubahan lanskap industri perbankan yang semakin kompetitif, pelaku perbankan terus melakukan perbaikan dan pengembangan strategi perusahaan. Indikator untuk mengetahui bagaimana strategi perusahaan bekerja dengan baik antara lain: (1) apakah perusahaan meraih kondisi keuangan dan tujuan strategisnya, serta (2) apakah perusahaan berada di atas rata-rata pelaku industri (Thompson, 2012). Bank Syariah X sebagai market leader dalam industri perbankan syariah di Indonesia secara bertahap melakukan transformasi perusahaan. Proses transformasi Bank Syariah X saat ini memasuki fase ketiga, dua fase sebelumnya yaitu: Transformasi I dengan periode tahun 2005 s.d dan Transformasi II dengan periode tahun 2011 s.d Pada transformasi fase III, Bank Syariah X menetapkan beberapa inisiatif strategis untuk membangun corporate plan periode Bank Syariah X membutuhkan inovasi secara terus menerus untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader perbankan 3

4 syariah dan menjadi anchor bagi perbankan syariah lainnya dalam rangka memperoleh porsi yang lebih besar dalam market share perbankan nasional. Transformasi tahap III yang dilakukan Bank Syariah X dibutuhkan untuk mempertahankan market share di industri perbankan syariah yang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Bank Syariah X Bank Syariah Nasional Bank Umum Nasional Gambar 1.1 Perkembangan Aset Perbankan Syariah 5 tahun terakhir Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK Strategi utama dalam transformasi tahap III adalah: a. Simplifikasi produk dan proses bisnis untuk meningkatkan pengalaman nasabah (customer experience). b. Integrasi dengan induk untuk mengendalikan efisiensi dalam distribusi produk c. Fokus di pembiayaan ritel dan cash management. Strategi utama tersebut diimplementasikan melalui 49 inisiatif strategis mencakup perubahan proses bisnis dan mengubah fokus bisnis dari segmen menengah ke atas (wholesale) menjadi segmen menengah ke bawah (retail), 4

5 penyempurnaan Human Capital, Risk Management dan IT (Majalah ETHIC, 2015). Transformasi tahap III yang dilakukan Bank Syariah X membuahkan hasil, di mana per posisi September 2016 Bank Syariah X kembali meningkatkan peringkatnya secara asset dari peringkat 19 menjadi peringkat 18 dari 120 Bank Umum di Indonesia menggeser Citibank Indonesia. #16 #20 Sumitomo #20 Mega #19 Citibank #19 X BSM #18 X BSM #18 Citibank #17 BTPN #17 BTPN UOB #16 BPD Jabar Gambar 1.2 Peringkat Aset Perbankan 2 tahun terakhir ( ) Sumber: Laporan keuangan publikasi masing-masing Bank (diolah) Tabel 1.1 Perkembangan Aset Perbankan Syariah Aset Growth No Bank Growth yoy Growth ytd Mrt-16 Des-16 Mrt-17 Absolut % Absolut % 1 BSM ,85% ,50% 2 Muamalat ,08% (959) -1,72% 3 BNI Syariah ,01% ,46% 4 BRI Syariah ,46% 840 3,04% 5 Aceh Syariah ,31% 6 Panin Syariah ,13% 238 2,72% 7 BTPN Syariah ,15% 323 4,41% 8 BJB Syariah ,25% 129 1,73% 9 Bukopin Syariah ,18% (618) -8,80% 10 Mega Syariah ,09% (123) -2,00% 11 BCA Syariah ,83% 373 7,47% 12 Victoria Syariah ,18% (43) -2,65% 13 Maybank Syariah Indonesia (415) -26,25% (179) -13,31% Total Aset BUS ,40% ,53% Total Aset Perbankan Syariah ,48% ,63% Sumber: laporan keuangan masing-masing Bank 5

6 Tabel 1.1 menunjukkan per posisi Maret 2017 secara statistik Bank Syariah X masih mendominasi kontribusi aset industri perbankan syariah dengan total aset sebesar Rp80,01 triliun dan pertumbuhan absolut sebesar Rp8,47 triliun (year on year). Tabel 1.2 menunjukkan bahwa dibandingkan dengan peer group kategori Bank dengan modal inti Rp5 triliun sampai dengan Rp30 triliun (BUKU 3) Bank Syariah X berada di peringkat 14 dari 22 bank, dengan pertumbuhan relatif sebesar 11,85% di atas rata-rata pertumbuhan aset peer group. Tabel 1.2 Perkembangan Aset Bank BUKU 3 Aset No Bank Growth yoy Mrt-16 Des-16 Mrt-17 Absolut % 1 CIMB Niaga ,95% 2 BTN ,12% 3 Pan Indonesia ,43% 4 Permata (10.445) -5,99% 5 Maybank Indonesia ,91% 6 Danamon (2.713) -1,82% 7 Tokyo Mitsubishi ,82% 8 OCBC NISP ,56% 9 Bukopin ,85% 10 Bank Jabar Banten ,47% 11 UOB Indonesia ,98% 12 HSBC (2.477) -2,59% 13 BTPN ,46% 14 BSM ,85% 15 Sumitomo Mitsui Indonesia ,05% 16 Citibank (2.233) -2,92% 17 Mega ,45% 18 DBS Indonesia ,13% 19 Bank Jatim ,38% 20 Bank DKI ,02% 21 Mizuho Indonesia ,06% 22 ANZ Indonesia (7.914) -20,59% Total ,21% Sumber: Laporan Keuangan Masing-Masing Bank 6

7 1.2 Rumusan Masalah Bank Syariah X yang dalam salah satu target corporate nya akan fokus di pembiayaan ritel. Berdasarkan data saat ini secara komposisi pembiayaan masih didominasi oleh pembiayaan Korporasi dan Konsumer, sedangkan segmen retail (terutama segmen mikro) porsinya masih sangat minim ; 31% ; 33% Korporasi Komersial Kecil Mikro ; 7% ; 18% ; 11% Konsumer Gambar 1.3 Komposisi Pembiayaan Bank Syariah X Per Segmen Sumber: Data Financing Operation Group BSM Pada Bank Syariah X pembiayaan segmen mikro merupakan pembiayaan dengan porsi terkecil yaitu sebesar 7% dari total portofolio pembiayaan yang dikelola oleh bank tersebut. Ke depan Bank Syariah X harus mempertahankan konsistensi penyaluran pembiayaan ke segmen ritel/ UMKM, karena pemerintah melalui regulator mewajibkan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan ke segmen UMKM (termasuk mikro) paling rendah sebesar 20% dari total penyaluran pembiayaan (PBI, 2015). Ketentuan regulator tersebut menjadi dorongan bagi seluruh perbankan di Indonesia untuk mengambil porsi yang lebih besar dalam menyalurkan 7

8 pembiayaan UMKM/ ritel. Kondisi ini akan menyebabkan persaingan antar perbankan dalam menggarap pasar pada segmen ini menjadi sangat ketat. Masing-masing bank akan menerapkan strategi yang efektif dengan pelayanan pembiayaan yang efisien dan cepat. Bank Syariah X sebagai salah satu pemain selain harus memiliki strategi yang sama dan juga wajib memiliki keunikan dalam mengelola nasabah pada segmen tersebut, namun juga tetap memperhatikan prinsip prudensialitas. Oleh karena itu untuk mencapai sasaran yang dituju yaitu meningkatkan porsi pembiayaan ritel (khususnya mikro) diperlukan penelitian untuk dapat memperbesar porsi pembiayaan mikro di Bank Syariah X sehingga pada akhirnya Bank Syariah X memiliki kekhususan segmen yang berbeda dibandingkan dengan perbankan konvensional, mengetahui profil/karakter debitur serta motivasi debitur segmen mikro yang memiliki potensi baik untuk terus dikelola sebagai nasabah yang sudah ada pada Bank. Hal ini merujuk pada fakta bahwa menggunakan proses analisis yang menempatkan pelanggan sebagai fokus utama, pemasar akan mendapatkan pelanggan yang puas dan pemasar akan memperoleh keunggulan melebihi kompetitor (Dibb and Simkin, 1996: 3) Pemilihan segmen mikro juga ditujukan untuk mendukung program pemerintah dalam melakukan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil. Bank Syariah X perlu mengetahui motivasi konsumen/debitur yang sudah ada dalam mempertimbangkan untuk menambah outstanding pembiayaannya (top up) di Bank Syariah X. Motivasi memiliki peran penting dalam memengaruhi keputusan konsumen/debitur 8

9 memutuskan untuk tetap bertahan di satu bank bahkan hingga meningkatkan porsi pembiayaannya di bank tersebut. Selain bertujuan agar Bank Syariah X sebagai objek penelitian memiliki uniqueness jika dibandingkan dengan perbankan konvensional, penelitian ini juga bertujuan agar bank bisa memperoleh portofolio pembiayaan yang sehat (berkualitas baik) serta menjaga existing market share. Dengan melakukan mapping segmen yang dituju, marketers (d.h.i Bank) akan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap target pasar yang dituju dan juga membuat pemasaran yang dilakukan lebih efektif (Gunter and Furham, 1992: 1). Penelitian ini melakukan analisis terhadap motivasi debitur existing pembiayaan di segmen mikro dalam keputusan pembelian/ penggunaan fasilitas pembiayaan Bank Syariah X. Dalam penelitian ini juga dilakukan kajian mengenai keuntungan yang diperoleh dan manfaat yang diharapkan debitur mikro di Bank Syariah X sehingga dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1.3 Pertanyaan Penelitian Dari uraian di atas, terdapat 2 (dua) pertanyaan penelitian yang ingin diketahui, yaitu: a. Faktor apa yang memotivasi debitur segmen mikro dalam menggunakan pembiayaaan dari bank syariah X? b. Manfaat dan keuntungan apa yang diperoleh debitur existing segmen mikro Bank Syariah X dalam keputusan menggunakan pembiayaan 9

10 dari Bank Syariah X? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, antara lain: a. Mengidentifikasi motivasi debitur menggunakan fasilitas pembiayaan Bank Syariah X. b. Mengidentifikasi keuntungan yang diperoleh debitur dan manfaat yang diharapkan debitur dalam menggunakan fasilitas pembiayaan Bank Syariah X. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini bagi pihak akademisi yaitu untuk memperluas wawasan dalam industri perbankan syariah khususnya segmen mikro di Bank Syariah X dengan karakteristik berikut profil debiturnya. Di sisi lain manfaat penelitian ini bagi praktisi khususnya yang bekerja di bagian marketing di Bank Syariah X antara lain mengidentifikasi secara detail motivasi debitur existingnya sehingga mengetahui kelebihan dan kekurangan produk pembiayaan yang dimiliki, melakukan penyempurnaan terhadap produk dan layanan existing, sehingga diharapkan dapat mempertahankan debitur existing dan menarik lebih banyak debitur baru. 10

11 1.6 Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah X, namun penulis membatasi pada segmen mikro. Pembatasan ini disesuaikan dengan salah satu rencana Bank Syariah X untuk meningkatkan porsi pembiayaan ritel (termasuk mikro). Lokasi penelitian adalah di lingkungan internal Bank Syariah X. Metode yang digunakan adalah eksploratif dengan pendekatan kualitatif, analisis dilakukan terhadap debitur pembiayaan di Bank Syariah X khususnya segmen mikro dalam periode Sistematika Penulisan Sesuai dengan Buku Panduan Penulisan Tesis Program Studi Magister Management Universitas Gadjah Mada, sistematika penulisan penelitian ini disusun dalam lima bab yang terdiri atas: Bab 1. Pendahuluan Pada bagian awal dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian. Pada bab ini juga disampaikan tujuan dan manfaat penelitian yang diperoleh bagi akademisi maupun praktisi. Terakhir penulis juga membatasi lingkup penelitian agar objek penelitian fokus pada fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah X khususnya yang disalurkan untuk segmen mikro. Bab 2. Landasan Teori 11

12 Bab ini membahas mengenai teori yang berkaitan dengan fokus penelitian dan dapat mendukung penelitian yang dilakukan Bab 3. Metode Penelitian Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang dilakukan, sumber yang diteliti, jenis data dan pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, teknik analisis data yang digunkan, waktu dan lokasi penelitian, serta profil perusahaan. Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas dan menjelaskan imlementasi hasil penelitian sesuai dengan metode penelitian kualitatif yang digunakan. Kemudian dilakukan perumusan dan pembahasan hasil penelitian sehingga pertanyaan penelitian dapat terjawab secara ilmiah. Bab 5. Kesimpulan dan Saran Bagian akhir penelitian berisikan kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian serta pembahasan yang diperoleh sebagai kontribusi untuk perusahaan. Kemudian, penulis juga memberikan saran/masukan yang relevan untuk perbaikan dalam penyaluran pembiayaan segmen mikro di Bank Syariah X ke depan. 12

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019 Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan AGENDA I. Pendahuluan II. III. Dasar Pemikiran Ekonomi dan Perbankan Syariah Kondisi dan Isu Strategis

Lebih terperinci

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia Roadmap Keuangan Syariah Indonesia 2015-2019 Keselarasan Nilai Ekonomi Syariah Nilai-nilai ekonomi syariah memiliki kesamaan dengan nilai-nilai luhur dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia 7 Keselarasan

Lebih terperinci

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019 UIKA Bogor, 15 Maret 2016 Departemen Perbankan Syariah AGENDA I. Pendahuluan II. Dasar Pemikiran Ekonomi dan Perbankan Syariah III. Kondisi dan Isu Strategis

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN A. Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya perbankan yang melakukan sistem dual banking yakni bank umum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Selain bank konvensional, di Indonesia juga berkembang pesat bank syariah. Bank syariah semakin diminati oleh masyarakat dilihat dari ekspansi perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Industri perbankan merupakan suatu industri yang sangat mengutamakan pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I. Industri perbankan dapat dikatakan sebagai Financial Intermediary yaitu. yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman untuk kepentingan bisnis

BAB I. Industri perbankan dapat dikatakan sebagai Financial Intermediary yaitu. yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman untuk kepentingan bisnis BAB I 1.1 Latar belakang Industri perbankan dapat dikatakan sebagai Financial Intermediary yaitu lembaga yang melakukan peranan penggalangan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012 ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012 Biro Riset BUMN Center LM FEUI Perbankan memiliki peran penting sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian bangsa. Memburuknya kinerja perbankan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perbankan untuk dapat berpikir secara kreatif,

PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perbankan untuk dapat berpikir secara kreatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perbankan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif agar selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai berimbas ke Indonesia, dengan turunnya ekspor. Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (7) bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah era baru ketika berlakunya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah era baru ketika berlakunya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah era baru ketika berlakunya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015, akan mengubah intensitas kompetisi pada seluruh sektor industri. ASEAN Economic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 penduduk muslim di Indonesia sekitar 205

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fundamental dalam menjalankan bisnis untuk mengatasi lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fundamental dalam menjalankan bisnis untuk mengatasi lingkungan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kotter (1995), perusahaan, baik besar maupun kecil, membuat perubahan fundamental dalam menjalankan bisnis untuk mengatasi lingkungan pasar yang baru dan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya fatwa Majelis Ulama Indonesia yang telah menfatwakan haram atas bunga bank menyebabkan lahirnya bank Syariah di Indonesia yang mampu menjawab kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama kurang lebih 23 tahun. Perjalanan tersebut dimulai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama kurang lebih 23 tahun. Perjalanan tersebut dimulai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan syariah telah hadir dalam sistem perbankan nasional di Indonesia selama kurang lebih 23 tahun. Perjalanan tersebut dimulai dengan berdirinya Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia merupakan hasil perjuangan para Cendikiawan Muslim yang menggagas adanya kelembagaan ekonomi keuangan berbasis syariah,

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan perubahan dunia yang begitu pesat telah membuat produsen dan para penjual berpikir keras agar mampu bertahan dalam persaingan usaha. Teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset industri perbankan mencapai 80 persen dari total aset sektor keuangan di Indonesia (Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh alternatif dalam menggunakan jasa-jasa perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh alternatif dalam menggunakan jasa-jasa perbankan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemunculan bank syariah di Indonesia dilatar belakangi oleh beberapa alasan, seperti adanya keinginan dari sebagian umat Islam di Indonesia untuk menghindarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. syariah. 2 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia pasca. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas

BAB I PENDAHULUAN. syariah. 2 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia pasca. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas syariah. 2 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia pasca BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, badan usaha milik pemerintah maupun badan usaha swasta lainnya. Pihak

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, badan usaha milik pemerintah maupun badan usaha swasta lainnya. Pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank bjb adalah bank umum milik pemerintah didaerah Jawa Barat dan Banten yang memiliki nasabah dari berbagai lapisan berupa perorangan, pekerja, koperasi,

Lebih terperinci

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia 1 040 BANGKOK BANK PUBLIC CO.LTD. 2 033 BANK OF AMERICA, N.A. 3 069 BANK OF CHINA (HONGKONG) LIMITED 4 031 CITIBANK N.A. 5 067 DEUTSCHE BANK AG 6 032 JP MORGAN CHASE BANK, N.A. 7 036 PT BANK CHINA CONSTRUCTION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penilaian Global Islamic Finance Report (GIFR) (www.jawapos.com), Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penilaian Global Islamic Finance Report (GIFR) (www.jawapos.com), Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Syariah (LKS) atau secara global di kenal sebagai Institution of Islamic Finance, mencakup lembaga bank dan nonbank. Berdasarkan penilaian Global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan berdasarkan syariat Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut

Lebih terperinci

Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah

Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Bogor, 6 November 2017 Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Agenda Perkembangan Keuangan dan Perbankan Syariah Global Nasional Dasar Hukum

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat, bukan sekedar sebagai sumber dana bagi pihak yang kekurangan dana (defisit unit) dan sebagai tempat penyimpanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah berdirinya perbankan syariah dengan sistem bagi hasil didasarkan pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank konvensional hukumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan persaingan Bank Syariah Global 2013-2014, enam negara Islam mengalami pertumbuhan pasar perbankan secara signifikan. Enam negara tersebut adalah Qatar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan atau dikelola oleh bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan dana. Saat ini kita

Lebih terperinci

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia 1 040 BANGKOK BANK PUBLIC CO.LTD. 2 033 BANK OF AMERICA, N.A. 3 069 BANK OF CHINA LIMITED 4 031 CITIBANK N.A. 5 067 DEUTSCHE BANK AG 6 032 JP MORGAN CHASE BANK, N.A. 7 061 PT. ANZ INDONESIA 8 945 PT. BANK

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan Latar Belakang Lembaga keuangan adalah semua badan yang memiliki kegiatan di bidang keuangan berupa penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat pada kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional di Indonesia adalah peluang bagi umat islam untuk memanfaatkan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya untuk tetap menjaga kepercayaan dari nasabahnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya untuk tetap menjaga kepercayaan dari nasabahnya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan dalam sebuah perekonomian Negara, yang berfungsi sebagai penunjang kelancaran pembayaran, pelaksana kebijakan moneter,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru dalam dunia perbankan di Indonesia adalah mulai diberlakukannya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan bank umum dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan-perusahaan dalam masa sekarang ini menghadapi siklus terberat yang pernah mereka hadapi. Selain kondisi krisis keuangan global yang melanda dunia yang membuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan

I. PENDAHULUAN. Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan Bank Indonesia (BI) menurunkan BI Rate menjadi 9,50 persen pada minggu pertama tahun 2008. Subsektor

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya perekonomian dunia yang secara langsung memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia, mendorong semakin berkembangnya kegiatan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memasuki dekade 10 tahun terakhir, memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memasuki dekade 10 tahun terakhir, memperlihatkan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri perbankan memasuki dekade 10 tahun terakhir, memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan. Hal ini pada awalnya dipicu dengan terjadinya krisis moneter nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dalam sektor perbankan merupakan pembahasan yang menarik bagi banyak pihak selama hampir dua dekade belakangan ini. Para akademisi dan pembuat kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya keterbukaan perbankan Indonesia, yang diinisiasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya keterbukaan perbankan Indonesia, yang diinisiasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kompetisi perbankan di Indonesia sebenarnya mulai terasa sejak adanya keterbukaan perbankan Indonesia, yang diinisiasi dengan dikeluarkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah

BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang kegiatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat, atau dengan kata lain lembaga keuangan adalah sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia tidak lepas dari peran bank sebagai penggerak perekonomian negara. Peran bank sebagai lembaga yang menghimpun dan penyalur dana

Lebih terperinci

2015 DAMPAK SPIN OFF TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH

2015 DAMPAK SPIN OFF TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Negara maju maupun negara berkembang terus menunjukkan perubahan dan perkembangannya, seperti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Animo masyarakat mengenal bank syariah setelah terjadinya rush pada tahun

I. PENDAHULUAN. Animo masyarakat mengenal bank syariah setelah terjadinya rush pada tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Animo masyarakat mengenal bank syariah setelah terjadinya rush pada tahun 1998 dan efek krisis global pada tahun 2007 sudah mulai meluas. Bank syariah dipandang oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan

Lebih terperinci

NO. NAME OF BANK / COMPANY CODE

NO. NAME OF BANK / COMPANY CODE Appendix 2a CODE OF REPORTING BANK A. CODE OF BANK IN INDONESIA I. STATE OWNED BANK 1 PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk 002000000 2 PT.BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk 008000000 3 PT.BANK NEGARA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar pendapatan bank berasal dari pendapatan bunga yang berasal dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat di antara perusahaan dalam memasarkan produk ke pasar. Setiap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

PROSPEK INDUSTRI PENJAMINAN SYARIAH DI INDONESIA Biro Riset LM FEUI

PROSPEK INDUSTRI PENJAMINAN SYARIAH DI INDONESIA Biro Riset LM FEUI PROSPEK INDUSTRI PENJAMINAN SYARIAH DI INDONESIA Biro Riset LM FEUI Industri penjaminan syariah terus tumbuh seiring dengan meningkatnya pertumbuhan kegiatan ekonomi syariah, khususnya pembiayaan syariah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat, terutama dalam bidang perbankan, tidak sedikit bank-bank baru bermunculan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber data : Statistik Perbankan Bank Indonesia (2008)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber data : Statistik Perbankan Bank Indonesia (2008) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama empat tahun terakhir ini, bisnis perbankan mengalami perkembangan yang cukup menarik. Perkembangan ini dapat tercermin dari adanya peningkatan dana pihak ketiga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun terutama setelah krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi tumbuh 4% (2003), konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan resikonya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan berbagai sarana pembayaran, mulai dari cara yang paling tradisional, sampai dengan cara

Lebih terperinci

Cara Tranfer antar Bank :

Cara Tranfer antar Bank : Cara Tranfer antar Bank : 1. Masukkan kartu ATM Anda. 2. Masukkan PIN Anda. 3. Pilih Transfer pada menu ATM. 4. Pilih Transfer ke bank lain atau Transfer ke bank ATM Bersama. 5. Masukkan kode bank tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan pihak lain (nasabah) berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peranan sektor perbankan sangatlah penting bagi pembangunan nasional. Kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana yang merupakan fungsi utama dari bank diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk beragama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk beragama Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk beragama Islam terbesar di dunia, yakni sekitar 200 juta jiwa (www.bps.go.id). Dengan jumlah tersebut, sudah selayaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kontribusi Lembaga Keuangan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara sangatlah besar. Karena segala hasil dari aktivitas ekonomi negara akan berujung pada lembaga

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan kerangka kerja atau rencana untuk

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan kerangka kerja atau rencana untuk 45 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, kualitas dipandang sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu faktor utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu barometer bagi perekonomian nasional (Marantika, 2013). Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 menunjukkan

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017

TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017 TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017 1. Untuk dapat mengikuti tes TKD peserta harus melakukan pembayaran biaya tes TKD sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring dengan tuntutan persaingan bisnis, Bank XYZ pun melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring dengan tuntutan persaingan bisnis, Bank XYZ pun melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank XYZ merupakan bank umum yang berfokus pada segmen korporasi. Namun seiring dengan tuntutan persaingan bisnis, Bank XYZ pun melakukan transformasi bisnis dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas saat ini, perusahaan diharapkan pada persaingan yang semakin ketat. Terdapat berbagai tantangan dan peluang yang tidak hanya terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan mayoritas penduduk yang beragama Islam, Indonesia menjadi pasar yang potensial dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis memasuki era persaingan yang semakin ketat di antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis memasuki era persaingan yang semakin ketat di antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis memasuki era persaingan yang semakin ketat di antara perusahaan sejenis. Hal tersebut memaksa para pelaku usaha untuk berlomba mencari strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan peer countries, dan pada tahun 2014 tercatat tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan peer countries, dan pada tahun 2014 tercatat tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini beberapa negara masih mengalami krisis ekonomi global. Adanya krisis ekonomi global secara tidak langsung berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia. Ditengah-tengah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan Industri perbankan di Indonesia mengalami kemajuan sangat pesat. Ditinjau dari masa setelah krisis moneter yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1997-1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan agar mampu bersaing maupun bertahan dalam industrinya. Keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan agar mampu bersaing maupun bertahan dalam industrinya. Keunggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan berusaha memiliki keunggulan kompetitif sebagai kekuatan agar mampu bersaing maupun bertahan dalam industrinya. Keunggulan kompetitif dibangun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambah dan keunggulan bersaing pada perusahaan modern (Chen,et al.2005:161).

BAB I PENDAHULUAN. tambah dan keunggulan bersaing pada perusahaan modern (Chen,et al.2005:161). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena pergeseran tipe masyarakat dari masyarakat industrialis dan jasa ke masyarakat pengetahuan menyebabkan perusahaan semakin menitik beratkan akan pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding)

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998, Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding) dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I. di Indonesia. Fungsinya sebagai perantara keuangan masyarakat (financial

BAB I. di Indonesia. Fungsinya sebagai perantara keuangan masyarakat (financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan penopang utama didalam sistem keuangan di Indonesia. Fungsinya sebagai perantara keuangan masyarakat (financial Intermediary) dari pihak

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan sentral dalam memajukan taraf hidup rakyat banyak sejalan dengan pengertian Bank dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun1998 yaitu Badan Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masayarakat. Kata bank itu sendiri berasal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Sejarah Perbankan Indonesia Periode Agustus 2012.

I. PENDAHULUAN. 1  Sejarah Perbankan Indonesia Periode Agustus 2012. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bank swasta nasional yang sangat cepat dimulai pada tahun 1980an. Jumlah bank pada tahun 1988 adalah sebanyak 106 bank, kemudian meningkat menjadi 239 bank

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dalam sektor jasa menciptakan sebuah persaingan, tidak terkecuali pada sektor perbankan. Sektor perbankan saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan industri perbankan di Indonesia sangat pesat dimana laporan total aset secara industri perbankan ditahun 2015 diperkirakan tumbuh sebesar 12,5%. Sehingga

Lebih terperinci

2015 PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

2015 PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini telah banyak bank umum yang melakukan spin off dan berubah menjadi bank umum syariah. Perkembangan ini dapat kita lihat dari tahun 1991 saat didirikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Era globalisasi sekarang ini antara lain ditandai dengan tidak adanya halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan dituntut untuk sensitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipublikasikan melalui majalah The Banker (www.thebanker.com), The

BAB I PENDAHULUAN. yang dipublikasikan melalui majalah The Banker (www.thebanker.com), The BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil Top 500 Banking Brands 2014 oleh Brand Finance yang dipublikasikan melalui majalah The Banker (www.thebanker.com), The Banker melakukan pemeringkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 menandakan dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat dikatakan cukup terlambat mengingat

Lebih terperinci