Prosiding Seminar ACE 22-23

Transkripsi

1 ACE Perkuatan Lereng dengan Geogrid dan Sheet Pile pada Jalan Kikim Besar (Km. 256) Kota Lahat Yulia Hastuti*, Ratna Dewi 1, R. A. Mitha Wahyuni 1* 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya *yuliahastuti@unsri.ac.id Intisari Longsor merupakan salah satu permasalahan umum yang banyak terjadi dalam usaha penigkatan struktur jalan. Salah satu kasus longsor terjadi di daerah Kikim Besar, Kabupaten Lahat tepatnya di Km.256. Untuk mendapatkan solusi yang optimal dari permasalahan tersebut diperlukan analisis yang tepat dalam perkuatan lereng tanah. Dalam penelitian ini digunakan alternatif perkuatan lereng dengan menggunakan sheet pile atau perkuatan geogrid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kestabilan lereng alami pada lokasi tersebut dan pengaruh perubahan kestabilan lereng dengan struktur perkuatan menggunakan geogrid atau sheet pile. Penelitian ini menggunakan pemodelan dengan bantuan program Plaxis 2D. Pemodelan yang dibuat untuk mendapatkan nilai safety factor pada lereng alami pada lereng potongan 1-1, potongan 2-2, dan potongan 3-3, membandingkan safety factor tiap lereng sebelum dan sesudah diberi perkuatan, dan membandingkan safety factor tiap lereng sesudah diperkuat dengan menggunakan geogrid tipe UX 1700 dan sheet pile tipe W 325 A 1000.Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa perkuatan geogrid dan sheet pile dapat meningkatkan nilai safety factor lereng. Pemodelan dengan menggunakan sheet pile memiliki nilai safety factor terbesar untuk tiap potongan lereng yaitu 1,794 untuk lereng potongan 2-2 dan 1,532 untuk lereng potongan 3-3 dibanding dengan perkuatan geogrid yang menghasilkan nilai safety factor 1,325 untuk lereng potongan 2-2 dan 1,343 untuk lereng potongan 3-3. Kata kunci: kata kunci 1, kata kunci 2 (maksimum terdiri dari 5 buah kata kunci). Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 405

2 LATAR BELAKANG Penelitian ini membahas mengenai bagaimana kondisi kestabilan lereng alami pada lokasi Jalan Jembatan Kikim Besar, Kota Lahat, yang longsor dan pengaruh perubahan kestabilan lereng apabila diberikan struktur perkuatan pada daerah lereng yang longsor tersebut. Struktur perkuatan yang digunakan adalah geogridatau sheet piles. Nilai safety factordidapatkan dengan menggunakan Program Plaxis 2D. Untuk rujukan penelitian yang digunakan yaitu penelitian berjudul Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Geogrid, Studi Kasus Jalan Medan-Brastagi, Desa Sugo, (Iro Ganda, 2012) dan penelitian yang kedua yang berjudul Alternatif Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatera Ruas Jalan Lahat - Tebing Tinggi Km , (Jody Setiawan, 2012). Menurut Pedoman Kimpraswil No: Pt T B,pembebanan lalu lintas untuk analisis stabilitas lereng dapat dibagi berdasarkan sistem jaringan jalan.tabel 1menampilkan beban lalu lintas untuk analisis stabilitas lereng. Gambar1 Kondsi Jalan Jembatan Kikim Besar, Kota Lahat Setelah Longsor (PT.Nusvey,2015) Tabel 1 Kelas Jalan I II III Beban Lalu Lintas Untuk Analisis Stabilitas (Pedoman Kimpraswil No: Pt T B, 2002) Beban Lalu Lintas (kpa) Tabel 2 Safety Factor Hubungan safety factor dan kemungkinankelongsoran lereng (Bowles, 1989) Intensitas Longsor Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 406

3 <1,07 1,071,25 >1,25 Sering terjadi (lereng labil) Pernah terjadi (lereng kritis) Jarang terjadi (lereng stabil) Geogrid mempunyai bukaan yang cukup besar dan kaku. Material dasar geogrid bisa berupa polyphropylane, polyesther atau material Polymer lainnya.kontrol stabilitas lereng yang diperkuat dengan bahan geotekstil terdiri dari internal stability dan external stability. Sheet pile adalah dinding vertikal relatif tipis yang berfungsi kecuali untuk menahan tanah, juga berfungsi untuk menahan air ke dalam lubang galian (Hary Christady,2011). Nilai parameter dari hasil korelasi digunakan sebagai input material pada program Plaxis. Data empirik yang digunakan pada program Plaxis adalah data berat volume tanah, permeabilitas tanah, modulus elastisitas, poisson ratio, nilai kohesi, dan nilai sudut geser dalam tanah. METODOLOGI STUDI Penelitian dimulai dengan melakukan studi literatur terlebih dahulu yang kemudian melakukan pengumpulan data-data dilapangan yaitu data tanah dan peta topografi.analisis kestabilan lereng yang dilakukan adalah kestabilan lereng alami tanpa perkuatan dengan perkuatan, dengan menggunakan Program Plaxis. Perkuatan yang digunakan adalah geogrid dan sheet pile dan material tanah lereng dimodelkan dengan metode Mohr-Coulomb. Gambar 2 Pemodelan Lereng Alami pada ProgramPlaxis Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 407

4 Gambar 3 (a) Pemodelan Lereng dengan (a) Perkuatan SheetPile (b) Perkuatan Geogrid (b) HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN Dari peta topografi yang didapat akan dianalisis potongan melintang lereng alami 1-1, 2-2, dan 3-3. Gambar 5 Peta Topografi (PU Bina Marga, 2015) Kondisi tanah beserta parameternya dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini : Tabel 3 Lapisan Tanah Parameter Tanah Untuk Input Program Plaxis. Kedalaman (m) γ d (kn/m³) γ sat (kn/m³) (º) Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 408

5 ,5 10,09 15,4 7,122 4,5 7,5 11,30 15,9 9,277 7, ,57 11,57 16,26 16,26 13,975 13,975 Tabel 4 Lapisan Tanah Parameter Modulus E, ν, dan k γ unsat kn/ m³ 13,4 14,1 14,1 14,1 c kn/cm ² E kn/m ν 0,3 0,3 0,3 0,3 K (cm/ s) Tabel5 Nilai Safety Factor Lereng Alami Potongan Safety Factor Lereng Tanpa Beban Dengan Beban 1-1 1,399 1, ,344 1, ,271 1,038 Berikut ini merupakan hasil output dari program Plaxis berupa gambar longsoran kritis. (a) (b) Gambar 6 Output Lereng Alami (a) Potongan 2-2 (b) Potongan 3-3 Tabel 6 Tipe Tensar UX1700 Input Parameter GeogridUniaxial Sifat (EA) material Elastoplastic 3500 kn/m (Np) 175 kn/m Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 409

6 Tabel7 Tebal Lapis Perkuatan (Sv) z σv σh Sv Sv ,413 8, ,826 4, ,240 2, ,653 2, ,067 1,762 0, ,480 1,468 0, ,894 1,258 0, ,307 1,101 0, ,721 0,979 0, ,134 0,881 0, ,548 0,801 0,4 Tabel 8 Panjang Perkuatan (L) z L R Sv Le Le L L Lo 0,9 5,146 0,9 0, , ,5 1,9 4, , , ,5 2,9 4, , , ,5 3,9 3, , , ,5 4,9 3, , , ,5 5,6 2,751 0,7 0, ,751 5,5 0,5 6,3 2,394 0,7 0, ,394 5,5 0,5 7 2,038 0,7 0, ,038 5,5 0,5 7,5 1,783 0,5 0, , ,5 8 1,528 0,5 0, , ,5 8,5 1,273 0,5 0, , ,5 9 1,019 0,5 0, , ,5 9,4 0,815 0,4 0, ,815 4,5 0,5 9,8 0,611 0,4 0, ,611 4,5 0,5 10,2 0,407 0,4 0, ,407 4,5 0,5 10,6 0,203 0,4 0, ,203 4,5 0, ,4 0, ,5 0,5 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 410

7 (a) (b) Gambar 8 Pemodelan Lereng Potongan 2 2(a) dan 3-3 (b) denganperkuatan Geogrid Tabel 9 Input Parameter Sheet Pile Jenis EA EI Perkuatan (KN/m) (KN.m2) W 325 a , , ,15 Gambar 10 (a) Pemodelan Lereng Potongan 2 2 (a) dan 3-3 (b) denganperkuatan Sheet Pile (b) Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 411

8 Tabel 10 Leren g Rekapitulasi NilaiSafety Factor (SF) Leren g Alami Dengan Beban Dengan Geogrid Dengan Sheet Pile Pot 1-1 1,399 1, Pot 2-2 1,344 1,095 1,325 1,794 Pot 3-3 1,271 1,038 1,343 1,532 Dari Tabel 10 terlihat bahwa SF lereng dengan perkuatan sheetpile lebih besar dibanding dengan SFlereng dengan perkuatan geogrid. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN 1. Nilai SF pada pemodelan lereng alami dengan beban lalu lintas tanpa perkuatan untuk potongan 2-2 dan 3-3 adalah 1,095 dan 1,038, yang menunjukkan bahwa lereng kritis karena nilai SF dibawah 1,25. Sedangkan pada lereng potongan 1 1 sebesar 1,263 dan menunjukkan bahwa lereng dalam kondisi aman. 2. Nilai SF lereng setelah ditambah dengan perkuatan geogrid dari lereng potongan 2 2 dan 3-3- adalah 1,325 dan 1,341. Sedangkan perkuatan sheet pile dari lereng potongan 2 2 dan 3-3- adalah 1,794 dan1,532.hal ini menunjukkan bahwa menggunakan sheet pile lebih baik dibanding dengan perkuatan geogrid. REKOMENDASI Pemodelan lebih lanjut dapat dilakukan dengan memvariasikan jenis profil dan kedalaman sheet pileserta mengganti jenis geogrid uniaxial dengan spesifikasi material yang berbeda. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait dalam hal ini adalah PU Bina Marga Muara Enim dan PT Nusvey. REFERENSI Brahma, S. P.,1987. Foundation Engineering, Tata McGraw-Hill Publisihng Company Limited. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 412

9 Bowles, J.E., Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Erlangga. Bowles, J.E., Analisa dan Desain Pondasi, Erlangga. Das, Braja M., Principle of Geotechnical Engineering, Erlangga. Das, Braja M., 2007.Principle of Foundation Engineering. Global Engineering. Hardiyatmo, Hary C., Analisis dan Perencanaan Fondasi II, Gadjah Mada University Press. Hardiyatmo, Hary C., Mekanika Tanah 2, Gadjah Mada University Press. Hardiyatmo, Hary C., Pemeliharaan Jalan Raya, Gadjah Mada University Press. Hansen, M.J., 1984.Strategies for Classification of Landslides, John Wiley & Sons Zaruba, Q. dan Mecl, V., 1976.Engineering geology, Elsevier Publisher, Co., Amsterdam. Ganda, Iro., 2012.Analisis Stabilitas Menggunakan Perkuatan Geogrid (Studi Kasus Jalan Medan-Brastagi, Desa Sugo). Jurnal Teknik Sipil USU Vol.1, Sumatera Utara. Hirnawan, R.F., 1993.Ketanggapan Stabilitas Lereng Perbukitan Rawan Gerakan tanah atas Tanaman Keras, Hujan & Gempa, Disertasi. Majalah Ilmiah UNPAD, Bandung. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 413

10 Setiawan, Jody, 2012.Alternatif Perbaikan Perkuatan Longsor Jalan Lintas Sumatera Ruas Jalan Lahat-Tebing Tinggi KM Jurnal Teknik Pomits Vol.1. Buku Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penanganan Longsoran Direktorat Jendral Bina Marga Direktorat Bina Teknik. PedomanKimpraswil No: Pt T B Panduan Geoteknik 4 Desain dan Konstruksi Timbunan Jalan Pada Tanah Lunak Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 414