LAPORAN STUDY. TIM : : Dra. Sulastri, M.Si. : Dr. Hafnati Rahmatan, M.Si. Dra. Nurulwati, M.Pd.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN STUDY. TIM : : Dra. Sulastri, M.Si. : Dr. Hafnati Rahmatan, M.Si. Dra. Nurulwati, M.Pd."

Transkripsi

1 LAPORAN STUDY PEMETAAN KOMPETENSI GURU IPA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BERDASARKAN HASIL UKG TAHUN 2015 (STUDI KASUS DI KABUPATEN ACEH BESAR) TIM : Ketua : Dra. Sulastri, M.Si. Anggota : Dr. Hafnati Rahmatan, M.Si. Dra. Nurulwati, M.Pd. DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2 2

3 DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Daftar Isi Ringkasan Proposal Bab 1. Pendahuluan Bab 2. Studi Pustaka Bab 3. Metode Penelitian Bab 4. Hasil Penelitian Bab 5. Kesimpulan dan Rekomendasi Lampiran 1. Rencana Anggaran Biaya Daftar Pustaka i v Lampiran: Biodata peneliti Instrument Penelitian Dokumentasi Kegiatan

4 RINGKASAN HASIL PENELITIAN Penelitian Pemetaan Kompetensi Guru IPA SMP dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Berdasarkan Hasil UKG Tahun 2015 (Studi Kasus Di Kabupaten Aceh Besar) bertujuan untuk mengkaji perolehan hasil uji kompetensi guru yang telah dilakukan oleh Kemendikdud pada tahun Tujuannya adalah memetakan distribusi kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional apa saja yang belum dan sudah dapat dikuasai dengan baik, bagian mana yang masih memerlukan perbaikan untuk peningkatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan riil yang dihadapi oleh guru, serta dapat diketahui variabel-variabel yang mempengaruhi kompetensi guru IPA SMP di Kabupaten Aceh Besar. Populasi penelitian adalah guru IPA SMP yang bertugas dalam wilayah kerja Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. kajian ini menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif bersumber dari hasil UKG dan data kualitatif diperoleh dari guru IPA yang ditetapkan secara purposif dari total populasi berdasarkan hasil analisis data hasil UKG tahun Adapun tahap-tahap yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) menganalisis data hasil UKG IPA Kabupaten Aceh Besar, (2) mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi hasil UKG, (3) Merumuskan rekomendasi sebagai alternatif untuk rencana kebijakan. Target yang ingin dicapai adalah (1) tersedianya peta distribusi kompetensi paedagogik dan kompetensi materi bidang IPA yang sudah dan yang belum dikuasai dengan baik oleh guru IPA SMP. (2) deskripsi faktual tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kompetensi paedagogik dan kompetensi professional guru IPA SMP. (3) rekomendasi yang dapat dijadikan pedoman dalam merumuskan kebijakan bagi pembinaan guru IPA SMP berkelanjutan di masa yang akan datang dalam rangka peningkatan kualitas kinerja guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Hasil studi ini adalah Nilai UKG bidang studi IPA SMP Kabupaten Aceh Besar tahun 2015, diperoleh rata-rata nilai kompetensi pedagogik = 40,94, rata-rata nilai kompetensi profesional = 39,67 dan ratarata nilai gabungan = 40,03. Nilai gabungan yang berada dibawah 55 sebanyak 17 orang (7,9 %), berarti yang mendapat nilai 55 keatas adalah 93,1 %. Dengan demikian, bila kriteria ketuntasan minimal (KKM) kelulusan UKG ditetapkan 55, maka yang memenuhi syarat untuk lulus sebanyak 7,9 %, yaitu 17 orang dari 247 orang guru. 4

5 Berdasarkan hasil studi/penelitian disarankan: (1) Mengingat nilai yang dicapai guru masih banyak (hampir 80 %) yang belum mencapai angka 55, maka untuk meningkatkan kompetensi guru perlu dilakukan berbagai pelatihan/penataran, untuk pembinaan guru secara merata, menyangkut materi bidang studi (profesional) dan pedagogik; (2) Setiap guru perlu memiliki produk pembelajaran unggulan yang di persiapkan dengan baik, melalui PTK yang terencana yang dilakukan melalui pendampingan oleh LPTK dan widya iswara. Produk itu perlu dijadikan lesson learn bagi guru lain. Diseminasi produk unggulan guru dapat dilakuakn dengan model pembinaan guru berkelanjutan seperti lesson study berbasis MGMP, berbasis sekolah atau berbasis KKG. (3) Semua guru harus mahir menggunakan/memanfaatkan ICT/Komputer, perlu dipikrikan ada regulasi dari kementerian menyangkut kompetensi memanfaatkan ICT untuk tool bagi guru untuk mempermudah pelaksanaan tugas, pengembangan diri mengakses informasi, mempersiapkan perangkat pembelajaran. Kementerian perlu membuat target misalnya pemberantasan buta komputer untuk guru, mungkin dengan penegcualian untuk guruguru yang dalam dua tahun lagi akan pensiun. 5

6 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Guru merupakan tenaga profesional yang menjadi ujung tombak kemajuan bangsa. Pencapaian visi pendidikan 2025 untuk menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif akan tercapai melalui proses pembelajaran di dalam kelas yang dilakukan oleh guru yang profesional dan mempunyai komitmen terhadap mutu. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mempersiapkan guru profesional, banyak dana sudah dipergunakan dan akan terus dialokasikan untuk menghasilkan guru-guru profesional dengan berkualitas dan memiliki komitmen kinerja yang baik untuk membawa anak-anak bangsa Indonesia ini untuk mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia internasional. Dari sejumlah mata pelajaran yang ada pada jenjang pendidikan pada satuan pendidikan di Indonesia. Pencapaian kompetensi IPA SMP adalah hal yang menarik untuk dicermati. Penguasaan materi IPA SMP menentukan untuk kesuksesan pembelajaran mata pelajaran kimia, fisika dan biologi siswa pada jenjang yang lebih tinggi di Sekolah Menengah Atas bahkan di perguruan tinggi. Kemajuan suatu negara dapat di tandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Siswa sedini mungkin perlu diperkenalkan dengan sain, agar siswa-siswa melek sains. Guru-guru perlu mengajarkan dan membelajarkan siswa dengan pengetahuan sains yang dapat memacu kemampuan berpikir kritis pada anak. Untuk itu tentu saja diperlukan guru-guru yang menguasai bidang ilmu sains yang memadai, terampail mengajarkan sains dengan ilmu didaktif metodik yang handal. Berarti kunci sukses siswa dalam menguasai sains terletak pada kemampuan guru sains. Kondisi perolehan hasil TIMMS IPA SMP, menunjukkan kemampuan sains siswasiswa Indonesia dibandingkan dengan penguasan sains siswa-siswa di beberapa negara lainnya dapat dilihat pada gambar 1. Lebih dari 95% siswa sekolah menengah pertama Indonesia hanya mampu menguasai materi IPA pada level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Data ini menggambarkan bahwa yang dipelajari dalam materi IPA oleh siswa-siswa SMP di Indonesia berada pada level yang rendah. Maknanya adalah ada masalah dalam pembelajaran IPA di SMP. 6

7 gambar 1. Hasil TIMSS IPA SMP/MTS Kelas VIII (Sumber: Paparan Mendikbud pada penyegaran Nara Sumber Nasional bidang IPA, 2015) Berdasarkan pengalaman peneliti pada kegiatan sertifikasi guru IPA SMP melalui jalur pendidikan yang dilakukan oleh LPTK FKIP Universitas Syiah Kuala pada tahun 2009 dan tahun Guru-guru yang mengajarkan IPA di SMP umumnya berasal dari sarjana pendidikan biologi atau fisika, hampir tidak ada guru IPA SMP yang berasal dari sarjana pendidikan kimia. Guru yang latar belakang pendidikan fisika, ketika mengajarkan IPA SMP menghadapi kesulitan alam membelajarkan konsep biologi kepada siswa, guru yang latar belakang pendidikan biologi mengalami kesulitan dalam membelajarkan konsep fisika kepada siswa, dan guru-guru yang latar belakang pendidikan fisika dan biologi mengalami kesulitan dalam membelajarkan konsep kimia kepada siswa. Ini dijumpai pada dua angkatan pelaksanaan sertifikasi melalui jalur pendidikan. Masalah yang sama juga selalu dijumpai peneliti pada kegiatan sertifikasi guru melalui jalur PPG dan pada semua kegiatan pelatihan bagi guru-guru IPA SMP. Bahkan menurut pengakuan guru mereka sering melalui begitu saja konsep kimia pada materi IPA SMP dengan penugasan tugas baca pada siswa. Kondisi ini tentu mempunyai andil dalam perolehan hasil TIMMS di atas. Kualitas mutu pendidikan berkorelasi dengan kualitas guru. Untuk mengetahui bagaimana kualitas guru yang mengajar di Indonesia saat ini, pemerintah melakukan uji kompetensi guru (UKG) untuk semua guru mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan. Data hasil UKG yang dilakukan oleh pemerintah ini, dapat dijadikan bahan kajian untuk memetakan bagaimana penguasaan kompetensi paedagogik dan kompetensi professional para guru IPA SMP. Untuk itu peneliti memandang perlu untuk memanfaatkan data hasil UKG sebagai bahan kajian untuk memperoleh informasi mengenai peta kemampuan guru IPA SMP. Hasil analisis kuantitatif data ini dapat menggambarkan kompetensi apa daja yang 7

8 sudah baik, dan yang masih perlu ditingkatkan. Sehingga untuk peningkatan kualitas guru ke depan pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada guru sesuai seperti apa yang mereka butuhkan. Data ini juga dapat diperkaya lagi dengan data-data kualiatatif pendukung untuk menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi guru. Informasi-informasi ini akan sangat bermanfaat dalam merumuskan kebijakan yang tepat ke depan agar pendidikan dan pelatihan guru tepat sasaran dan sudah mempertimbangkan aspek sosial dan psikologis yang menjadi atribut penentu terhadap keberhasilan program peningkatan kualitas guru, sehingga visi pendidikan 2025 dapat tercapai tepat pada waktunya. Berdasarkan publikasi hasil laporan program kegiatan SEDIA di wilayah Provinsi Aceh pada tahun 2013, sebagai mana dipublikasikan oleh Pemerintah Aceh. Aceh saat ini memiliki jumlah guru IPA SMP yang mencukupi dari segi kuantitas, bahkan pada beberapa daerah, guru IPA SMP sudah berada di atas rasio rata-rata guru IPA secara nasional (tkppa.acehprov.go.id/.../sedia_ptd_piloting_and_d...). Tetapi dari segi kualitas belum memperoleh hasil yang menggembirakan. Ini bisa dilihat dari perolehan hasil nilai UN siswa. Posisi Aceh secara nasional masih berada pada peringkat yang tidak menggembirakan. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas menunjukkan perlu adanya kajian untuk memetakan kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional guru IPA SMP di Aceh disertai dengan uraian penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan pertimbangan dari segi waktu dan kemudahan akses, memungkinkan untuk secara reperesentatif melakukan kajian terhadap hasil UKG IPA SMP di Kabupaten Aceh Besar. Beranjak dari uraian di atas maka permasalahan utama pada penelitian ini adalah: Bagaimanakah distribusi kompetensi paedagogik dan kompetensi professional guru IPA SMP di Kabupaten Aceh Besar serta faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kompetensi mereka 2. Luaran Hasil Penelitian Hasil yang ditargetkan dihasilkan dari kajian ini adalah adalah (1) peta distribusi kemampuan paedagogik yang sudah dan belum dikuasai oleh guru. Kompetensi paedagogik yang akan diungkapkan adalah bagaimana kemampuan guru dalam mempersiapkan perencanaan pembelajaran, penguasaan strategi belajar mengajar, penguasan teknik evaluasi 8

9 pembelajaran, pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan upaya peningkatan kualitas diri mereka secara mandiri dan berencana; (2) peta distribusi penguasaan materi ajar IPA SMP pada kelas VII, VII dan IX yang mengacu pada kurikulum KTSP dan kurikulum 2013; (3) display data kualitatif tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi guru, baik yang bersumber dari factor internal (bersumber dari guru itu sendiri) maupun factor luar (eksternal) termasuk daya dukung lingkungan; (4) rekomendasi untuk menjadi pedoman dalam merumuskan kebijakan dan rencana pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, baik yang dilakukan oleh guru secara mandiri maupun oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. 3. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Menyumbangkan dokumen terkini tentang kondisi kemampuan paedagogik dan kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar, yang disertai dengan atribut faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi paedagogik dan kompetensi profesionalnya. 2. Memberi bahan masukan dalam pembuatan kebijakan, khususnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas guru IPA SMP agar lebih tepat sasaran. BAB II STUDI PUSTAKA Kajian tentang kualitas pendidikan selalu menjadi topik yang tidak pernah berhenti untuk terus dilakukan selama kehidupan ini masih terus berlangsung. Maju tidaknya suatu bangsa sangat bergantung pada kualitas pendidikannya. Kualitas pendidikan di Indonesia sat ini belum menggembirakan. Dari segi keberhasilan pembangunan, Indonesia masih berada pada kelompk negara yang sedang berkembang. Untuk menjadi negara berkembang yang siap bersaing dengan negara-negara maju, Indonesia harus menggenjot kualitas pendidikan sedemikian rupa dengan upaya holistik diantaranya melalui revisi kurikulum, peningkatan kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Terbitnya Permenegpan dan RB No.16/2009 secara keseluruhan mengandung semangat yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru yang selanjutnya akan menjadikan guru sebagai pekerjaan profesional yang dibingkai oleh kaidahkaidah profesi yang standar, dan pada akhirnya diharapkan berimplikasi terhadap 9

10 peningkatan mutu, kreatifitas dan tentu saja kinerja guru. Peningkatan ini semua diharapakan berujung pada peningkatan Human Development Indek manusia Indonesia. 1. Kompetensi Guru Abad 21 Dalam era globalisasi di abad ke 21 saat ini, dimana dunia sudah menjadi datar. Pendidikan harus membenah diri untuk siap berada di kampung global, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas wilayah, batas territorial. Mengutip Thomas L. Friedman dalam bukunya The world is Flat. Kompetensi siswa yang di butuhkan di zaman global adalah penguasaan pengetahuan sains dan teknologi dan keingintahuan tentang sejarah dunia, geografi, budaya, lingkungan dan ekonomi sistem, dan isu-isu internasional saat ini; bahasa dan lintas budaya keterampilan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari negara lain, memahami berbagai perspektif, dan menggunakan sumber-sumber primer dari seluruh dunia; sebuah komitmen untuk kewarganegaraan etis. Untuk membantu siswa menjadi kompeten secara global, guru harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan disposisi yang dijelaskan di atas, serta memiliki wawasan pengetahuan tentang dimensi internasional materi pelajaran dan berbagai isu global, keterampilan pedagogis untuk mengajar siswa mereka untuk menganalisis sumber-sumber primer dari seluruh dunia, menghargai banyak sudut pandang, dan mengakui stereotip serta sebuah komitmen untuk membantu siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, baik dari dunia dan dari komunitas mereka sendiri (Friedman, 2005). Berbagai negara di dunia berusaha untuk merumuskan karakteristik manusia di Abad21.Menurut 21st Century Partnership Learning Framework, terdapat sejumlah kompetensi dan/atau keahlian yang harus dimiliki oleh Sumber Daya Manusia (SDM)di Abad-21, yaitu: (1) Kemampaun berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and ProblemSolving Skills) mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah; (2) Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skills) - mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak; (3) Kemampuan mencipta dan membaharui (Creativity and Innovation Skills) mampu mengembangkan kreativitas yang dimilikinya untuk menghasilkan berbagai terobosan yang inovatif; (4) Literasi teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communications Technology Literacy) mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari; (5) Kemampuan belajar kontekstual (Contextual Learning Skills) mampu menjalani aktivitas pembelajaran mandiri 10

11 yang kontekstual sebagai bagian dari pengembangan pribadi; (6) Kemampuan informasi dan literasi media (Information and Media Literacy Skills) mampu memahami dan menggunakan berbagai media komunikasi untuk menyampaikan beragam gagasan dan melaksanakan aktivitas kolaborasi serta interaksi dengan beragam pihak. (BSNP, 2010) Terkait dengan hal tersebut. BNSP merumuskan 16 prinsip pembelajaran yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan abad ke-21, yaitu: (1) dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa, (2) dari satu arah menuju interaktif, (3) dari isolasi menuju lingkungan jejaring, (4) dari pasif menuju aktif-menyelidiki, (5) dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata, (6) dari pribadi menuju pembelajaran berbasis tim, (7) dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan, (8) dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke sehala penjuru, (9) dari alat tunggal menuju alat multimedia, (10) dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif, (11) dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan, (12) dari usaha sadar tunggal menuju jamak, (13) dari satu ilmu dan teknologi bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak, (14) dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan, (15) dari pemikiran faktual menuju kritis, dan (16) dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan. (BSNP, 2010). 2. Guru profesional Guru profesional adalah mereka yang memiliki keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Mereka wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi (pasal 1,ayat 4, Bab 1 UU No.14/2005, tentang Guru dan Dosen). Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi dan dibuktikan dengan ijazah yang mencerminkan kemampuan akademik yang relevan dengan bidang tugas guru. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. (Permendiknas No. 16/2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru). Untuk menjadi Profesional seorang guru dituntut memiliki lima hal : (1) mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya, (2) menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa, (3) memantau hasil belajar siswa dengan berbagai cara evaluasi, (4) berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalaman, dan (5) bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya. 11

12 3. Kompetensi Guru IPA SMP di Indonesia Kegiatan sertifikasi pendidik berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan nasional melalui peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. Program sertifikasi pendidik dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru dan memenuhi syarat lain sesuai dengan ketentuan akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus bukan pegawai negeri sipil (bukan PNS). Untuk alasan keefektifan, keefisiensian pelaksanaan, dan penjaminan kualitas hasil sertifikasi guru, jumlah peserta pendidikan profesi dan uji kompetensi setiap tahun ditetapkan oleh pemerintah. Pada tahun 2015 ini, pemerintah melakukan evaluasi kepada semua guru melalui kegiatan UKG secara menyeluruh kepada semua guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yakni kompetensi (1) pedagogik, (2) kepribadian, (3) sosial, dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Dengan demikian, manajemen kinerja merupakan pendekatan strategis dan terpadu untuk menyampaikan sukses kelanjutan pada organisasi untuk memperbaiki kinerja guru dengan mengembangkan kapabilitas dari sejawat tim guru dan kontributor guru sebagai individu. Standar nasional pendidikan di antaranya mencakup standar pendidik dan standar tenaga kependidikan,yang antara lain pendidik perlu memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi tertentu. Standar tersebut adalah guru sebagai agen pembaharu pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta berkemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan standar tersebut, kualifikasi akademik dikaitkan dengan ijasah dan atau sertifikat keahlian relevan yang dimiliki guru. Selanjutnya, kompetensi sebagai agen pembelajaran berkaitan dengan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. 12

13 Indikator yang dapat dideteksi dari guru antara lain dapat (a) menguasai substansi kajian secara mendalam, (b) melaksanakan pembelajaran yang mendidik, (c) memiliki kepribadian yang kuat, serta (d) memiliki komitmen dan perhatian terhadap peserta didik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suparwoto, dkk (2011), untuk menganalisi deskriptif kualitatif kompetensi guru IPA SD, SMP, dan SMA se-provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah lulus sertifikasi melalui jalur portofolio dan sudah menerima insentif sertifikasi, ada beberapa hal yang menarik untuk dicermati: Pertama, aspek kompetensi yang dimiliki guru-guru cenderung beragam, yakni kompetensi profesional secara berurutan pada guru IPA tingkat SMA, SD, dan SMP berada pada ranah persepsi kategori baik dan sangat baik serta kompetensi pedagogiknya secara berurutan pada guru IPA tingkat SMP, SD, dan SMA berada pada ranah baik dan amat baik. Kedua, kompetensi kepribadian yang dimiliki guru secara berurutan guru IPA SMP dan SD dalam kategori amat baik dan baik, sedangkan guru IPA SMA dengan kategori baik dan cukup (22%). Ketiga, kompetensi sosial yang dimiliki guru IPA dengan urutan guru IPA SMP dan SD dalam kategori baik dan guru SMA dengan kategori baik dan cukup (63%). Keempat, Aspek yang berkaitan dengan kinerja guru IPA dalam hal pengembangan diri untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi kinerja pada perilaku guru IPA SD, SMP, dan SMA adalah pengalaman bertindak efisien lebih menonjol dibandingkan dengan bertindak efektif, antara lain sangat menonjol ( >80%) untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan, kegiatan seminar, pengalaman menjadi organisasi sosial, dan tugas tambahan yang tidak berhubungan dengan IPA; pada kegiatan pendukung bertindak efektif cukup menonjol (66%-80%) untuk kegiatan menjadi pengurus organisasi bidang pendidikan, pembimbing teman sejawat, pembimbing siswa dalam lomba, pembuatan media pembelajaran, sedangkan yang kurang menonjol (<55%) antara lain dalam mengikuti lomba akademik, menghasilkan lomba karya tulis ilmiah, penulis soal atau review soal ujian akhir, membuat karya teknologi, dan penghargaan sebagai relevan dengan pendidikan Guru di dalam pengembangan RPP telah mampu mengisi format dan menuliskan secara baik materi IPA sejalan dengan pelatihan yang dikembangkan oleh dinas. Namun, dalam hal pembuatan skenario pembelajaran IPA belum menjadi perhatian para guru, seperti penulisan bahan ajar yang cenderung sama dengan buku teks yang digunakan, guru belum cukup mampu menampilkan scenario pembelajaran (33%), alokasi setiap langkah (6%); keterlaksanaan pembelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir siswa yang diskenariokan (15%). Dengan demikian, pada pola pembelajaran yang tampak di RPP, guru cenderung memiliki kinerja efisien atau pengembangan pembelajaran efisien/prosedural sesuai tuntutan pimpinan. 13

14 Kiranya ini bisa juga perlu dikaji bagaimana kompetensi guru IPA SMP baik yang telah mememiliki sertifikat pendidik atau belum. bagi yang sudah lulus juga menarik untuk dapat dipetakan bagaimana kompetensi guru IPA yang lulus sertifikasi melalui jalur portofolio, jalur PPG dan jalur pendidikan. BAB 3. METODE PENELITIAN Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Secara konseptual, penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang dikaji. Penelitian deskriptif bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian (tidak berhipotesis) dan menguji hipotesis (berhipotesis) (Silalahi, 2010). Dalam penelitian ini akan mengungkapkan kondisi pencapaian kompetensi guru berdasarkan hasil UKG tahun Secara kualitatif akan akan dipelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi guru saat ini. Diharapkan kajian ini dapat mengungkapkan faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi guru dan mengungkapkan masalah yang menjadi kendala guru untuk menjadi guru yang professional. Objek penelitian adalah semua guru IPA SMP yang berada pada wilayah kerja Kabupaten Aceh Besar. Data utama yang dipergunakan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil UKG guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar dari hasil UKG nasional tahun Data ini akan dianalisis untuk menemukan peta distribusi kemampuan guru IPA SMP. Selanjutnya akan dipelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kompetensi dengan menggunakan lembar self assessment. Untuk triangulasi data yang diperoleh, peneliti akan melakuan interview kepada beberapa perwakilan guru yang mengawiki berdasarkan temuan yang diperoleh. Kajian interview mendalam akan dilakukan pada perwakilan guru yang mewakili permasalahan yang diidentifikasi. Penetapan objek deep interview akan dilakukan secara purposive sampling. Variabel yang akan dikaji adalah: gender, alumni, status sekolah, usia, linearitas pendidikan dengan mapel yang diampu, jalur sertifikasi (pendidikan, Portofolio, PLPG, PPG), riwayat pendidikan, lokasi sekolah, akreditasi sekolah, kepangkatan, dan pengalaman pelatihan yang pernah diikuti. Instrumen penelitian yang dipergunakan lembar interview dan angket. 14

15 BAB 4. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Umum Kabupaten Aceh besar merupakan salah satu daerah tingkat II di Provinsi Aceh. Ini merupakan daerah tingkat II yang letaknya terdekat dengan ibukota provinsi Aceh. Kabupaten ini memiliki luas sebesar ± 2.974,12 km², yang terbagi menjadi 23 kecamatan, seperti dapat dilihat pada Gambar 1. (sumber: Kemendikbud, 2013). Jumlah sekolah yang tercapat di kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut. Tabel 4.1. Data Prasarana Dikdasmen kab. Aceh Besar Tahun 2012/

16 (Sumber: Jumlah guru dan siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Jumlah Guru, Siswa dan Kelas Sekolah Menengah Pertama Menurut Kecamatan Tahun 2011 (Sumber: Kemendikbud, 2013) Berdasarkan data pada tabel 2, terdapat orang guru yang mengajar pada 69 sekolah menengah pertama di Kabupaten Aceh Besar. Dimana dari guru tersebut sebanyak

17 orang guru diantaranya adalah guru IPA SMP yang telah megikuti UKG pada tahun 2015, dengan rincian 211 guru peremnpuan dan 36 orang guru laki-laki. 2. Kompetensi Guru IPA SMP Tahun Berdasarkan data hasil UKG Tahun 2015, ada beberapa variabel yang terdapat dalam data hasil UKG yang dapat dimanfaatkan untuk melihat bagaimana variabel-varieabel itu berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi guru. Variabel-variabel yang tersedia dalam data hasil UKG yang dianalisis adalah: 1) jenis kelamin, 2) golongan, 3) umur, 4) sertifikasi, 5) status sekolah, 6) asal program studi, dan 7) masa kerja Dalam kajian ini peneliti mengkaji hubungan antara: (1) Kompetensi pedagogik dan profesional; (2) Jenis kelamin dan kompetensi pedagogik dan profesional; (3) Golongan dan kompetensi pedagogik dan profesional; (4) Usia dan kompetensi pedagogik dan Profesional; (5) Sertifikasi dan kompetensi pedagogik dan profesional; (6) Status sekolah dan kompetensi pedagogik dan profesional; (7) Latar belakang pendidikan dan kompetensi pedagogik dan profesional; dan (8) Masa kerja dan kompetensi pedagogik dan profesional. Untuk mengalisis hubungan antara variabel-variabel dengan kompetensi guru, peneliti menggunakan analisis chi-kuadrat dengan perangkat SPSS. Hasil analisis data UKG dapat dilihat sebagai berikut. Dalam melakukan analisis data, peneliti membagi atas tiga kelompok. Mula-mula data diurutkan dari nilai terendah ke nilai yang tertinggi, kemudian dibagi tiga. 25% ke bawah dimasukkan dalam kelompk kategori rendah, % dimasukkan dalam kelompok kategori sedang dan 25% ke atas dimasukkan dalam kelompok kategori tinggi. Kelompok kategori sedang jumlahnya lebih banyak agar dapat memenuhi kurva normal. Pengkategorian ini tidak menggunakan acuan baku, karena peneliti tidak menemukan referensi atau ketentuan yang baku untuk penetapan batas rendah, sedang dan tinggi dari kementerian. Informasi yang diterima berbeda-beda, sehingga diambil pertimbangan menggunakan sebaran data yang telah diurutkan dari rendah ke yang tertinggi seperti yang dilakukan daalam penelitian ini. 17

18 Penentuan kelompok menggunakan range kelompok dengan nilai rendah, sedang dan kurang. Range nilai rendah diambil Pengaruh Jenis Kelamin dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional Distribusi Pencapaian Hasil UKG Kompetensi Peadagogik, profesional dan kompetensi paedagogik-profesional Guru IPA SMP Kab. Aceh Besar berdasarkan kategori yang sudah ditetapkan untuk laki-laki dan perempuan adalah untuk kompetensi pedagogik dapat dilihat pada gambar 1; kompetensi profesional pada gambar 2; dan kompetensi paedagogik-profesional pada gambar 3. Gambar 1. Perolehan nilai UKG kompetensi pedagogik guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan gender Gambar 2. Perolehan nilai UKG kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan gender 18

19 Gambar 3. Perolehan nilai kompetensi paedagogik- profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan gender Untuk mengetahui penagruh gender terhadap hasil UKG dilakukan analisis SPSS untuk kompetensi paedagogik, professional dan kompetensi professional-paedagogik dari guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 :Uji Chi-Kuadrat Jenis Kelamin dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional No. Komponen Uji Chi-Kuadrat Makna 1 Jenis kelamin dan Pedagogik Tidak Signifikansi (Sig: 0.05) 2 Jenis kelamin dan Profesional Tidak Signifikansi (Sig: 0.05) 3 Jenis kelamin dengan Pedagogik Tidak Signifikansi dan Profesional (Sig: 0.05) Keterangan: * = Uji Chi-Kuadrat (Sig < 0.05) Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik guru dan begitu juga jenis kelamin tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi profesional guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik dan profesional guru. Berdasarkan wawancara, menurut pengakuan guru. Guru perempuan harus berusah lebih ekstra dibandingkan dibandingkan dengan guru laki-laki dalam mempersiapkan diri menghadapi UKG. Tetapi walupun usaha mereka lebih giat, mereka harus mengatur waktu sedemikian rupa untuk dapat belajar mempersiapkan diri menghadapi UKG. Guru laki-laki relative lebih santai emngahadapi UKG, tetapi mereka punya waktu belajar yang lebih 19

20 banyak, karena tidak perlu berbagi waktu dengan urusan lain dalam rumah tangga. Menurut guru wanita, merak bekerja, berusaha lebih giat dari guru-guru laki-laki Distribusi kompetensi guru IPA SMP di kabupaten aceh Besar berdasarkan Golongan Distribusi kompetensi pedagogic, profesioanal dan paedagogik Profesional guru IPA SMP di Kabupaten Aceh besar berdasarkan golongan dapat dilihat pada gambar 4, 5 dan 6. Gambar 4 : Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogik guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan golongan. Gambar 5 : Perolehan nilai UKG kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan golongan. 20

21 Gambar 6 : Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogik-profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan golongan Hasil analisis dengan SPSS untuk menentukan pengaruh golongan terhadap hasil uji kompetensi paedagogik, profesional dan paedagogik profesional dapat dilihat pada tabel.. Tabel 4.5 Uji Chi-Kuadrat Golongan dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional No. Komponen Uji Chi-Kuadrat Makna 1 Golongan dan Pedagogik 2 Golongan dan Profesional 3 Golongan dengan Pedagogik dan Profesional (Sig: 0.05) (Sig: 0.05) (Sig: 0.05) Tidak Signifikansi Tidak Signifikansi Tidak Signifikansi Keterangan: * = Uji Chi-Kuadrat (Sig < 0.05) Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa golongan tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik guru dan begitu juga golongan tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi profesional guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa golongan tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik dan profesional guru Pengaruh Usia terhadap Kompetensi Pedagogik dan Profesional 21

22 Gambar 7.Perolehan nilai UKG kompetensi pedagogik guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan usia Gambar 8 : Perolehan nilai UKG kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan usia 22

23 Gambar 9: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogik-profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan usia Hasil analisis dengan SPSS untuk menentukan pengaruh usia terhadap hasil uji kompetensi paedagogik, profesional dan paedagogik profesional dapat dilihat pada tabel.. Tabel 4.6 Uji Chi-Kuadrat Usia dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional No. Komponen Uji Chi-Kuadrat Makna 1 Usia dan Pedagogik Tidak Signifikansi (Sig: 0.05) 2 Usia dan Profesional Tidak Signifikansi (Sig: 0.05) 3 Usia dengan Pedagogik dan Tidak Signifikansi Profesional (Sig: 0.05) Keterangan: * = Uji Chi-Kuadrat (Sig < 0.05) Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa usia tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik guru dan begitu juga usia tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi profesional guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa usia tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik dan profesional guru Pengaruh Sertifikat profesi pendidik dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional Gambar 10: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogik guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan sertifikat profesi pendidik 23

24 Gambar 11: Perolehan nilai UKG kompetensi profesi guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan sertifikat profesi pendidik Gambar 12: Perolehan nilai UKG kompetensi profesi guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan sertifikat profesi pendidik Gambar 13: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogi-profesi guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan sertifikat profesi pendidik 24

25 Hasil analisis dengan SPSS untuk menentukan pengaruh sertifikasi pendidik profesional terhadap hasil uji kompetensi paedagogik, profesional dan paedagogik profesional dapat dilihat pada tabel.. Tabel 4.7 Uji Chi-Kuadrat Status Sertifikasi dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional No. Komponen Uji Chi-Kuadrat Makna 1 Status Sertifikasi dan Pedagogik Tidak Signifikansi (Sig: 0.05) 2 Status Sertifikasi dan Profesional Tidak Signifikansi (Sig: 0.05) 3 Status Sertifikasi dengan Tidak Signifikansi Pedagogik dan Profesional (Sig: 0.05) Keterangan: * = Uji Chi-Kuadrat (Sig < 0.05) Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa status sertifikasi tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik guru dan begitu juga status sertifikasi tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi profesional guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa status sertifikasi tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik dan profesional guru Status Sekolah dan Kompetensi Pedagogi, Profesional dan profeional paedagogi Gambar 14: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogi guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan status sekolah 25

26 Gambar 15: Perolehan nilai UKG kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan status sekolah Gambar 16: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagoi-profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan status sekolah Hasil analisis dengan SPSS untuk menentukan pengaruh sekolah terhadap hasil uji kompetensi paedagogik, profesional dan paedagogik profesional dapat dilihat pada tabel.. Tabel 4.8 Uji Chi-Kuadrat Status Sekolah dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional No. Komponen Uji Chi-Kuadrat Makna 1 Status Sekolah dan Pedagogik Tidak (Sig: 0.05) Signifikansi 2 Status Sekolah dan Profesional Tidak (Sig: 0.05) Signifikansi 3 Status Sekolah dengan Pedagogik Tidak dan Profesional (Sig: 0.05) Signifikansi Keterangan: * = Uji Chi-Kuadrat (Sig < 0.05) 26

27 Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa status sekolah tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik guru dan begitu juga status sekolah tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi profesional guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa status sekolah tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik dan profesional guru Latar Belakang Pendidikan Guru dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional Gambar 17: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagoi guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan latar belakang pendidikan guru Gambar 18: Perolehan nilai UKG kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan latar belakang pendidikan guru 27

28 Gambar 19: Perolehan nilai UKG kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan latar belakang pendidikan guru Gambar 20: Perolehan nilai UKG kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan latar belakang pendidikan guru Gambar 21: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogi-profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan latar belakang pendidikan guru Hasil analisis dengan SPSS untuk menentukan pengaruh sekolah terhadap hasil uji kompetensi paedagogik, profesional dan paedagogik profesional dapat dilihat pada tabel.. 28

29 Tabel 4.9 Uji Chi-Kuadrat Latar Belakang Pendidikan dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional No. Komponen Uji Chi-Kuadrat Makna 1 Latar Belakang Pendidikan dan Tidak Pedagogik (Sig: 0.05) Signifikansi 2 Latar Belakang Pendidikan dan Tidak Profesional (Sig: 0.05) Signifikansi 3 Latar Belakang Pendidikan Tidak dengan Pedagogik dan Profesional (Sig: 0.05) Signifikansi Keterangan: * = Uji Chi-Kuadrat (Sig < 0.05) Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik guru dan begitu juga latar belakang pendidikan tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi profesional guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik dan profesional guru Pengaruh Masa Kerja dan Kompetensi Pedagogik, Profesional dan paedagogiprofesional Gambar 22: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogi guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan masa kerja guru 29

30 Gambar 23: Perolehan nilai UKG kompetensi profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan masa kerja guru Gambar 24: Perolehan nilai UKG kompetensi paedagogi-profesional guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan masa kerja guru Hasil analisis dengan SPSS untuk menentukan pengaruh masa kerja guru terhadap hasil uji kompetensi paedagogik, profesional dan paedagogik profesional dapat dilihat pada tabel.. Tabel 4.10 Uji Chi-Kuadrat Masa Kerja dan Kompetensi Pedagogik dan Profesional No. Komponen Uji Chi-Kuadrat Makna 1 Masa Kerja dan Pedagogik Signifikansi (Sig: 0.05) 2 Masa Kerja dan Profesional Tidak Signifikansi (Sig: 0.05) 3 Masa Kerja dengan Pedagogik Tidak Signifikansi dan Profesional (Sig: 0.05) Keterangan: * = Uji Chi-Kuadrat (Sig < 0.05) 30

31 Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa masa kerja berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik guru akan tetapi masa kerja tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi profesional guru. Begitu juga masa kerja tidak berpengaruh kepada tinggi rendahnya nilai kompetensi pedagogik dan profesional guru Analisis Hasil Kompetensi Pedagogik dan Profesional Tabel 4.3 Uji Korelasi Kompetensi Pedagogik dan Profesional No. Hubungan Kompetensi Uji Korelasi 1 Pedagogik dan Profesional 2 Pedagogik dengan Pedagogik dan Profesional Profesional dengan Pedagogik dan Profesional (Sig: 0.000) (Sig: 0.000) (Sig: 0.000) Makna Signifikansi Signifikansi Signifikansi Keterangan: * = Uji Korelasi (Sig > 0,000) Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa memiliki hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik dengan kompetensi profesional sebesar (Sig: 0.000). Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kompetensi pedagogik dan profesional juga memiliki hubungan yang signifikan sebesar (Sig: 0.000). Hubungan antara kompetensi profesional dengan kompetensi pedagogik dan profesional sebesar 0.910, dan memiliki hubungan yang signifikan terlihat pada sig Distribusi Materi Sulit menurut Guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besar. Untuk mengetahui materi sulit yang dihadapi guru IPA SMP di Kabupaten Aceh Besar. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan Instrument Self Assessment dengan 5 kategori skala Likert (instrumen terlampir). Instrument ini dipersiapkankhsus untuk mendapatkan informasi dari guru. nstrument bernebtuk penilaian diri guru. Setelah dikembangkan instrument ini, dilakukan uji keterbacaan yang melibatkan empat pakar dlama bidang IPA (dari bidang kimia, fisika dan biologi). Setelah melalui beberapa kali revisi, akhirnya instrument self assessment diedarkan kepada guru. Sebanyak 14 orang guru IPA SMP di kabupaten Aeh Besar dipilih untuk menjadi responden. Pemilihan sampel ini 31

32 ditetapkan bertujuan untuk memperoleh data dari guru IPa SMP Se-Kabupaten Aceh Besar yang memiliki kriteria keterwakilan guru-guru IPA. Guru-guru yang dipilih mewakili guru IPA dari unsur guru: (1) mewakili gender laki-laki dan perempuan; (2) mewakili golongan III dan IV; (3) mewakili dari segi usia (rentang usia guru berusia lebih dari 25 tahun dan di bawah 50 tahun, berdasarkan range usia guru yang terdapat dalam data hasil UKG tahun 2015); (4) mewakili kategori kelulusan sertifikasi; (5) mewakili kualifiaksi akademik guru yang berasal dari pendidikan S1 dari prodi: biologi, fisika, kimia, non-pendidikan dan selain alumni pendidikan/non pendidikan kimia, fisika dan biologi; dan (6) mewakili masa kerja dari nol tahun sampai di atas 20 tahun. Tabel Skala Likert dari Kategori Jawaban Angket Penilaian Diri untuk penguasaan materi ajar Skala Tanggapan Tingkat Penguasaan Tidak mengerti Mengerti tetapi tidak dapat menjelaskan dengan rinci Memahami dan mampu menjelaskan dengan rinci pada Siswa Memahami, mampu menjelaskan dan menghubungkan dengan materi lainnya Sangat menguasai dan mampu menjelaskan kepada guru lainnya Keseluruhan dari Sk yang ada di IPA SMP yang menurut pengakuan guru masih belum dimengerti kalau diurutkan dari kelas VII sampai dengan kelas IX berdasarkan jumlah persentase terbesar ke yang terkecil dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.13: Urutan materi tersulit (yang belum dimengerti) oleh guru dari kelas VII sampai dengan kelas IX. No Standar Kompetensi Kelas Bidang 2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan 2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau 2.3 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan 2.4 Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan VIII Biologi % jumlah guru 29 VIII Biologi 29 VIII Biologi 29 VIII Biologi 29 IX Biologi 29 32

33 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia 3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet 4.3 Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik 3.3: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuai-an dalam kehidupan sehari-hari. 4.3: Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana 4.4: Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana 5.1: Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan a-biotik. 5.3: Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejalagejala kehidupan. 6.3: Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme 7.1: Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkem-bangan pada makhluk hidup 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa 1.3 Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan IX Biologi 29 IX Fisika 29 IX Fisika 29 IX Fisika 29 VII Fisika 21 VII Kimia 21 VII Kimia 21 VII Biologi 21 VII Biologi 21 VII Biologi 21 VII Biologi 21 VIII Biologi 21 VIII Biologi 21 VIII Biologi 21 VIII Biologi 21 VIII Biologi 21 IX Biologi 21 33

34 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan 2.2 Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup 2.3 Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya. 2.4 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi 5.1 Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya 5.3 Mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya 5.4 Mendeskripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor 5.5 Menjelaskan hubungan antarar proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan permasalahan lingkungan 2.1. Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat 4.1. Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat 6.2.Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri- ciri yang dimiliki 7.2. Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman mahluk hidup dalam pelestarian ekosistem 7.3. Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman mahluk hidup dalam pelestarian ekosistem 1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan 3.1 Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul 6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari IX Biologi 21 IX Biologi 21 IX Biologi 21 IX Biologi 21 IX Fisika 21 IX Fisika 21 IX Fisika 21 IX Fisika 21 IX Fisika 21 IX Biologi 21 VII Kimia 14 VII Kimia 14 VII Biologi 14 VII Biologi 14 VII Biologi 14 VIII Biologi 14 VIII Biologi 14 VIII Kimia 14 VIII Fisika 14 34

35 Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari 4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat 5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan seharihari 5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam 5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 6.1 Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya 6.2 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari 4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika 5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari 5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 6.1 Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya 6.2 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari 3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari IX Fisika 14 VII Kimia 7 VII Fisika 7 VII 7 VII IPA umum Fisika VII Fisika 7 VII Fisika 7 VII Fisika 7 VIII Kimia 7 VIII Fisika 7 VIII Fisika 7 VIII Fisika 7 VIII Fisika 7 VIII Fisika 7 VIII Fisika 7 IX Fisika

36 Mendeskripsikan matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet IX Fisika 7 Berdasarkan persepsi materi sulit yang diakui oleh guru, dihubungkan dengan pencapaian nilai pada kompetensi professional, dimana hanya sekitar 8,5% saja dari guru yang memiliki kompetensi professional di atas 55. Ini menunjukkan hasil yang sesuai. Para guru mengakui mereka tidak mengerti materi diluar bidang mata pelajaran diluar S1 ataupun pendidikan sebelumnya yang mereka ikuti. Hasil wawancara dengan responden juga menunjukkan bahwa guru-guru IPA di Aceh Besar kurang puas dengan hasil tes yang mereka peroleh karena mereka tidak memahami materi IPA secara keseluruhan. Contohnya guru yang berijazah sarjana pendidikan biologi tidak menguasai materi fisika dan kimia, sedangkan guru yang berijazah Fisika tidak menguasai biologi dan kimia. Dengan kata lain ilmu yang mereka kuasai masih sepotong-potong dan belum lengkap sebagai guru IPA. Namun demikian mereka sedang berusaha untuk belajar lebih giat lagi untuk mempelajari IPA secara keseluruhan. Ada 5 orang (35,7%) dari guru meresa terlalu cepat pada saat tes UKG tersebut kerena mereka terbatas dalam penggunaan komputer. Mereka hanya bisa komputer sedikit-sedikit. Para guru mengakui malu dengan hasil UKG yang mereka dapatkan. Sebelum mereka mengetahui hasil UKG mereka sudah memperkirakan hasil UKG nya tidak memuaskan. Mereka berharap kalau akan dilakukan kembali UKG pada tahun yang akan datang, harap memertimbangkan waktu, jangan berdekatan dengan waktu ujian siswa. Karena para guru harus mengkoreksi hasil ujian siswa pada waktu yang bersamaan juga mereka harus mempersiapkan diri untuk mengikuti UKG. Dalam FGD, ketika ditanyakan bentuk pembinaan kemampuan guru seperti apa yang mereka inginkan ke depan. Sebagian besar guru menyatakan, yang mereka inginkan adalah pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, bukan pelatihan rutin yang materinya selalu sama bahkan sering juga guru yang dikirim dari sekolah untuk mengiktui pelatihana adalah orang-orang yang sama juga. Mereka menginginkan pembinaan bagi mereka melalui kegiatan pendampingan, dimana fasilitator secara terjadwal datang ke sekolah untuk membantu mengatasi, membimbing, mencarikan ajalan keluar terhadap masalah yang terjadi di sekolah bersama pendamping mereka. jadi polanya adalah pola pendampingan. Meskipun sekarang ada pengawas yang selalu rutin datang ke seokalh, tapi peran pengawas belum maksimal, 36

37 menurut guru, pengawas ya mengawasi bukan mendampingi mereka untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi guru di lapangan. Kesannya pengawas hanya mengawasi sudah benar atau tidak guru itu bekerja, sehingga posisi pengawas lebih superior dan posisi guru inferior adanya gap ini membuat mereka menjadi terbatas untuk etrbuka mengungkapkan masalah mereka kepada pengawas. Harapan sebagian besar guru adalah mereka memiliki dosen pendamping yang bisa bersama mereka terlibat menyelesaikan masalah- masalah/kendala-kendala yang dihadapi mereka di lapangan. Jadi ke depan menurut guru mereka lebih menginginkan adanya pendampinga ke sekolah secara rutin. pendampingan dapat membantu banyak guru di lapangan, jadi bentuk-bentuk pelatihan yang hanya bisa menampung peserta dalam jumlah yang terbatas lebih baik dikurangi. Pengakuan bahwa guru malu akan hasil UKg mereka ini dapat dijadikan pertanda bagus, artinya kalau mereka malu dengan hasil yang ada, tentu akan berusaha untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Ini juga sesuai dengan apa yang diperoleh pada FGD, mereka sekarang berjanji pada diri sendiri untuk masa-masa yang akan datang akan berusaha untuk lebih serius meningkatkan kompetensi diri secara individu. Masih menurut pengakuan guru, merak sebelum UKg jarag membei buku-buku yang berkaitan dengan pengembangan diri baik pengembangan professional maupun pengembangan paedagogik. Ketiak ditanyakan berapa bula sekali membeli buku, hampir semuanya menyatatakan jarang sekali membeli buku dan jarang juga mengakses informasi baru yang up to date melalui internet. Hanya sepermepat adri guru yang bisa menggunakan komuter dan memanfaatkan layanan internet, itupun guru-guru muda yang berusia di bawah 35 tahun. Harapan dan saran mereka: adanya pelatihan untuk materi IPA secara keseluruhan secara kontinu bukan hanya sekali pelatihan atau sebulan saja. Ada 2 orang (14,3%) dari 14 orang responden yang merasa puas dengan hasil UKG yang mereka peroleh. Sedangkan 12 orang (85,7%) tidak puas dengan apa yang mereka peroleh dari hasil tes UKG. BAB V Kesimpulan/Rangkuman Berdasarkan hasil analisis data, baik data hasil UKG dan juga data melalui angket dan FGD diselingi wawancara dengan guru-guru, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan seperti berikut: 37

38 (2)Nilai UKG bidang studi IPA SMP Kabupaten Aceh Besar tahun 2015, diperoleh rata-rata nilai kompetensi pedagogik = 40,94, rata-rata nilai kompetensi profesional = 39,67 dan rata-rata nilai gabungan = 40,03. Nilai gabungan yang berada dibawah 55 sebanyak 17 orang (7,9 %), berarti yang mendapat nilai 55 keatas adalah 93,1 %. Dengan demikian, bila kriteria ketuntasan minimal (KKM) kelulusan UKG ditetapkan 55, maka yang memenuhi syarat untuk lulus sebanyak 7,9 %, yaitu 17 orang dari 247 orang guru. (3)Pengaruh beberapa faktor terhadap nilai UKG: (1) Jenis kelamin: Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) tidak mempengaruhi hasil nilai UKG. Artinya, perbedaan jenis kelamin tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap hasil UKG, atau nilai UKG laki-laki dan nilai UKG perempuan adalah sama saja. (2) Golongan guru (I, II, III, IV) yang lebih tinggi tidak menjamin nilai hasil UKG lebih tinggi dari guru yang golongan rendah, atau sebaliknya. (3) Usia yang lebih tua tidak menunjukkan nilai hasil UKG lebih tinggi dari guru yang usia yang lebih muda. (4) Status sertifikasi tidak mempengaruhi hasil nilai UKG. Artinya, nilai hasil UKG yang sudah bersertifikat pendidik dengan yang belum bersertifikat pendidik sama saja atau tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. (5) Status sekolah tempat tugas tidak mempengaruhi hasil nilai UKG. Artinya yang bertugas di sekolah negeri dan yang bertugas di sekolah swasta tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap nilai hasil UKG. (6) Tingkat (jenjang) pendidikan tidak/belum memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil nilai UKG. Guru yang berijazal S2 lebih banyak prosentase pada level nilai UKG sangat tinggi, juga menyebar juga ke level rendah. (4)Masa kerja yang lebih lama tidak menunjukkan nilai hasil UKG lebih tinggi dari guru yang masa kerja lebih muda/baru (5)Hasil Angket/Wawancara: (1) Kesan guru yang kurang atau tidak menyenangkan (masalah) dalam menjalankan tugas, antara lain: (1) kurangnya dukungan maksimal dari kepala sekolah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah; (2) mempersiapkan administrasi guru yang begitu banyak, terutama untuk penilaian keterampilan dan penilaian sikap peserta didik; (3) siswa sangat kurang memiliki minat dan motivasinya untuk belajar dan sangat susah memotivasinya; (4) dukungan dari orang tua murid terhadap 38

39 peibgktana motivasi beajar anak juga realtf rendah; (5) Alat peraga pendukung belajar tidak difasilitasi oleh sekolah; (6) pelaksanaan praktikum IPA relative tidak berjalan, kegiatan praktikum dan persiapan kegiatan praktikum tidak dipertimbangkan untuk beban kerja tambahan untuk pengajaran, sehingga guru malas untuk melaksnakan praktikum. (2) Tanggapan/saran guru terhadap pelaksanaan UKG: (1) UKG bagus untuk dilakukan dilihat dari pelaksanaannya langsung ke pusat, tetapi ada hal yang harus diperhatikan: kesiapan daerah tentang ICT dan listrik (mati), kesiapan guru tentang IT (guru lebih siap tanpa IT), dan persiapan ujian masih tidak baik, sebagian guru-guru kesulitan dalam hal menggunakan computer; (2) UKG sangat bagus, para guru dapat mengukur kemampuan diri sendiri, dengan demikian guru ada usaha untuk meningkatkannya; (3) Kalau bisa UKG dilakukan tiap tahun, waktu disesuaikan, dan soal yang disajikan sesuai bahan ajar tingkat satuan pendidikan. (3) Soal-soal yang digunakan/diberikan pada UKG: (1) Materi profesi diharapkan sesuai dengan jenjang tingkat pendidik mengajar: (2) Soal pedagogik dan soal profesional ada yang tidak ada jawaban; (3) Ada soal cukup jelas, tapi pilihan jawaban kurang representatif dan membingungkan, dan ada soal uraian yang kalimatnya terlalu panjang; (4) Soal pedagogik cukup membingungkan dan pilihan jawaban banyak yang serupa. (4) Berkaitan Soal-soal materi IPA (profesional): (1) materi soal tidak dipahami/dikuasai oleh guru karena: guru hanya mengajar bidang IPA sesuai background pendidikannya saja, untuk bidang yang berbeda bertukar jam dengan teman yang bidangnya sesuai dengan topik yang diajarkan, umumnya guru masih mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan yang pernah diikuti guru (2) Soal-soal lebih mengarah ke IPA terpadu; (3) Larangan menggunakan alat hitung sering tidak teliti dan tidak akurat hasil yang berkenaan bilangan decimal. (5) Materi dalam hal pedagogik yang kurang dikuasai oleh guru IPA SMP Kabupaten Aceh Besarantara lain: tentang metode/cara mengajar dengan menggunakan kurikulum 2013, teori pembelajaran, penggunaan IT/komputer/TIK (konsep elearning), tentang PTK, media pembelajaran, dan penilaian (khususnya penilaian sikap, menyangkut sikap berpikir kritis, berpikir logis maumpun berpikir konsisten). (6) Pendapat/saran guru menyangkut Kurikulum baru 2013, antara lain: (1) Kurikulum 2013 bisa dilanjutkan, namun: (1) Aspek penilaian yang terlalu rumit dan masih 39

40 membingungkan, juga pengisian rapor yang menyita waktu dan butuh keahlian dalam menuliskan deskripsi hasil belajar siswa per-aspek kompetensi, bukan per-pelajaran; (2) Sangat banyak butuh waktu dalam penilaian dan banyak lembaran atau rubrikrubrik penilaian yang harus dipersiapkan; (3). Dalam menyusun RPP yang membingungkan pada saat menentukan 5 M dalam pembelajaran dan penilaian beserta indikator-indikatornya; (4) Belum sangat mahir dalam menggunakan media; (5) Silabus matematika tidak sesuai urutannya dengan materi pada buku siswa, dan sebaiknya materi pada buku siswa lebih luas; (6) Kurikulum baru 2013 sangat bagus, tetapi juga sangat merepotkan guru. Yang penting adanya ketegasan dari pemerintah jangan nanti ada keraguan antara K-13 atau nanti balik lagi ke KTSP. (7) Pelatihan/penataran perlu diadakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing guru. Sebeleum pelatihan dilakukan perlu adanya self assessment dari guru untuk mengetahui materi sulti apa saja yang diperlukan oleh guru, sehingga pelatihan tidak dilakukan pendalaman materi yang sama untuk semua guru. Setelah pelatihan dilakukan perlu dilakukan pendampingan ke sekolah. Nara sumber pelatihan harus dapat menguasai materi dengan baik (profesional) sesuai dengan kebutuhan peserta. Materi pada pelatihan/penataran sebaiknya adalah menyangkut: (1) materi pembelajaran yang ada di kurikulum, terutama materi sulit, dan jangan terlalu fokus dengan administrasi guru; (2) metode-metode pembelajaran dalam mengajarkan materi pelajaran, membuat alat peraga/media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman siwa, TIK dan pengembangan perangkat pembeljaran; (3) menyangkut teori dan teknik penilaian/pengukuran pembelajaran. (8) Para guru, mengharapkan untuk pembinaan dalam bentuk mentoring (pendampingan langsung) oleh LPTK atau widyaiswara langsung di sekolah atau melalui KKG. Agar permasalahan guru dapat dicarikan solusinya sesuai dengan kondisi lapangan. 1. Saran/Rekomendasi Berdasarkan hasil studi/penelitian disarankan: (1) Mengingat nilai yang dicapai guru masih banyak (hampir 80 %) yang belum mencapai angka 55, maka untuk meningkatkan kompetensi guru perlu dilakukan berbagai pelatihan/penataran, untuk pembinaan guru secara merata, menyangkut materi bidang studi (profesional) dan pedagogik; (2) Setiap guru perlu memiliki produk pembelajaran unggulan yang dai persiapkan dengan baik, melalui PTK yang terencana yang dilakukan melalui pendampingan oleh LPTK dan widya iswara. Produk itu perlu dijadikan lesson learn bagi guru lain. Diseminasi produk unggulan guru dapat dilakuakn dengan model pembinaan guru berkelanjutan seperti lesson study berbasis smgmp, berbasi 40

41 sekolah atau berbaisi KKG. (3) Semua guru harus mahir menggunakan/memanfaatkan ICT/Komputer, perlu dipikrikan ada regulasi dari kemetrian menyangkut kompetensi memanfaatkan ICT untuk tool bagi guru untuk mempermudah pelaksanaan tugas, pengembangan diri mengakses informasi, mempersiapkan perangkat pembelajaran. Kemetrian perlu membuat target misalnya pemberantasan buta computer untuk guru, mungkin dengan penegcualian untuk guru-guru yang dalam dua tahun lagi akan pension. RENCANA ANGGARAN BIAYA No. Rincian Jumlah Uraian 1. Honorarium 3 org x , ,- 2. Transport , ,- 3. Bahan Habis Pakai , ,- 4. ATK (tinta printer) , ,- 5. Penggandaan Materi , ,- 6 Dokumentasi/surat , ,- menyurat, dan lain-lain Total Anggaran ,- DAFTAR PUSTAKA 41

42 Badan Standar Nasional Pendidikan (2010). Paradigma Pendidikan Nasional Di Abad-21. Jakarta:BSNP Friedman, T.L., (2005), The Worl is Flat-Sejarah Ringkas Abad 21, Dian Rakyat. Bandung. Silalahi, U. (2010), Metode penelitian Sosial, Refika Aditama, Jakarta. Suparwoto, Zuhdan K. P., Mundilarto, Sukardjo, dan A K Projosantoso,(2011), Evaluasi Kinerja Guru IPA Pascasertifikasi, Jurnal Kependidikan, Volume 41, Nomor 1, Halaman Susilawati, E., Sistem Pembinaan Profesional Guru IPA, Diakses pada: 6 desember Laporan Kerja SEDIA-AusAID, 2013, PTD Piloting and District Strategi,Pemerintah Daerah Aceh. BIODATA KETUA TIM PENGUSUL PENELITIAN 42

43 A IDENTITAS DIRI Nama Lengkap (dengan Gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Nomor Telepon/HP 9 Alamat Kantor 10 Nomor Tlp/Faks 13 Mata Kuliah yg Diampu Dra. Sulastri, M.Si. Perempuan Lektor Kepala Aceh Utara, 11 Agustus 1968 Sulastri@fkip.unsyiah.ac.id (0651) / Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Unsyiah, Kopelma Darussalam-Banda Aceh (0651) Kimia Dasar (S1) 2. Kajian Buku Ajar Kimia (S1) 3. Strategi Belajar Mengajar (S1) 4. Kimia Organik (S1) 5. Biokimia (S1) 6. Perencanaan Pengajaran Kimia (S1) 7. Mikro Teaching (S1) B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi S-1 IKIP Bandung Pendidikan Kimia ( ) Upaya-upaya yang Dilakukan Guru Kimia Sekotamdaya Bandung untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Poko Bahasan Kesetimbangan Kimia C. Pengalaman Penelitian S-2 ISU Medan Kimia Organik ( ) Sintesis Surfaktan 1(Propoksidiol-2,3)9-Nonanadiol dari Asama Oleat dan Gliserol Implementasi Model Peningkatan Mutu Pendidikan Siswa SMA di Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya dan Abdya Provinsi Aceh Penelitian Pemetaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SMA di Provinsi Aceh - Pendanaan Sumber*) Jml (Juta Rp) No Tahun Judul Penelitian 1 S-3 - DIKTI 97 Hibah Dirjendikti 98 43

44 Uji Biodegradasi Bioplastik dari 2009 Khitosan Limbah Kulit Udang dan Pati Tapioka Pembuatan Bioplastik untuk Bahan Pengemas Makanan dari Khitosan 2009 Limbah Kulit Udang dan Pati Tapioka dengan Minyak Kelapa Sawit Sebagai Pemlastis Penelitian Action Research: Penerapan 2008Pembelajaran Aktif di Sekolah Binaan 2009 DBE 2 Pengembangan Media Pemodelan pada Pembelajaran Kimia di SMA dalam 2008 Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Analisis Kandungan Asam Lemak dari 2007 Minyak Ikan Limbah Preoduksi Ikan Kayu (Keumamah) Hibah APBA Unsyiah Rusnas Batch II Dikti 100 Florida State University- DBEUSAID 200 BRR NAD-NIAS 40 Dosen Muda, DIPA Unsyiah 10 D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No Tahun Judul Penelitian Sumber*) Jml (Juta Rp) Penerapan Model Peningkatan Mutu Pendidikan Siswa SMA di Kabupaten PM-PMP Dikti 92.5 Aceh Besar dan Aceh Jaya Nara Sumber pada Workshop Perluasa DIKTI-HIBAH Lesson Study Bidang Pendidikan 50 LESSON STUDY FKIP MIPA FKIP Unsyiah Sosialisasi Pencegahan Kanker Serviks dengan Menggunakan MANDIRI 5 Pembalut Wanita tanpa Mengandung Zat karsinogenik Nara Sumber kegiatan Orientasi Perangkat Pembelajaran dan DIKNAS PENDIIKAN Pendalaman Materi Musyawarah Guru 10 PROVINSI ACEH Mata Pelajaran (MGMP) tingkat MA Se-Kota Banda Aceh. Fasilitator pada kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) mata DIKNAS Pelajaran Kimia Tingkat Provinsi PENDIDIKAN 10 SMAN Modal Bangsa tahun 2010, PROVINSI ACEH yang dilaksanakan tanggal 2 april 28 mei 2010 Fasilitator Pelatihan PAKEM, Diselenggarakan atas kerjasama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DBE2-USAID 100 Kota Banda Aceh dengan DBE2USAID, Banda Aceh 11 Pebruari

45 Fasilitator Workshop on Active Learning for Remote Area Teachers (Menggunakan Paket Pelatihan Active Learning DBE-2), Tim Monitoring dan Evaluasi Program IBO untuk kegiatan Pelatihan Guru SD di Aceh tahun II Instructor Modification of Chemistry Practicum Workshop Collaboration Between IISEP (IAIN Ar-Raniry Aceh) Fasilitator pada Kegiatan Sosialiasasi dan Action Plan Lesson Study dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran kepada dosen FKIP Unsyiah Instructor Managing of Chemistry Laboratory Workshop Collaboration Between IISEP (IAIN Ar-Raniry Aceh) Pelaksana Program Pelatihan pengelolaan laboratorium Guru SMP/MTs se NAD DBE-USAID 98 IBO-PEMDA NAD Unsyiah 78 CIDA & MORA 40 FKIP Unsyiah CIDA & MORA 40 Kerjasama FKIP Unsyiah dengan NGOMCC Amerika 98 E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir Nama No Judul Artikel Ilmiah Jurnal Plastik Ramah Lingkungan dari Polikaprolakton Jurnal Terakreditasi dan Pati tapioca dengan Penanmbahan Refined Nasional 1 Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) PURIFIKASI Sebagai Pemlastis Alami Penentuan Kandungan Gizi Kecap Ikan Prosiding, (Sardinella Longiceps) hasil Fermentasi dengan SEMIRATA BKS Ekstrak Buah Nenas (Ananas Comosus L) PTN-Wilayah Barat 2 Bidang Ilmu MIPA Ke-22, Banda Aceh, 2009 Upaya Peningkatan Kemampuan Prosiding Seminar Professionalisme Guru melalui Lesson Study Nasional Pendidikan 3 dan Sains, FKIP Unsyiah 2008 Rekayasa Bioplastik untuk Kemasan Makanan Prosiding Seminar dari Polikaprolakton (PCL) dan Pati Tapioka Nasional Hasil dengan Minyak Kelapa Sawit/RBDPO sebagai penelitian Antar 4 Pemlastis Universitas SAINS dan TEKNOLOGI, Banda Aceh, Maret Meningkatkan Professionalisme Pendidik Prosiding Seminar Volume/Nomor/ Tahun Volume 8 No.2, Desember 2007 Prosiding ke 22 semirata

46 melalui Lesson Study Video Pembelajaran Aktif: Model JIGSAW 6 Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Achievement Division) denga JIGSAW Pada materi Ikatan Kimia di SMAN 3 Banda Aceh 7 8 Korelasi Nilai Mata Kuliah Kimia Dasar I dengan Nilai Bidang Kimia pada Program Matrikulasi Mahasiswa Jalur USMU Prodi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah. Action Research on The Implementation of Teaching for Active Learning in Two Elementary Madrasahs in Aceh 9 Nasional,lam rangka Lustrum ke-2 dan HUT ke-47 FKIP Unsyiah, Desember 2008 Rumah produksi : RGB production House, Jakarta, Didanai oleh USAID-DBE 2 Jakarta Prosiding SN-KPK II Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia II, Riset dan Pembelajaran Kimia dalam Pengembangan Kompetensi professional, Solo, 13 maret WCA PENDIDIKAN, Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Syiah Kuala Excellence in Higher Education, published by the University Library System, University of Pittsburgh as part of its D-Scribe Digital Publishing Program and is cosponsored by the University of Pittsburgh Press. ISSN (print) (online) s/index.php/ehe/issu e/current 2010 Volume 11 Nomor 2, Mei Vol.2. No.2 (2011) 46

47 F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah 1 Seminar Nasional Hasil Penelitian Antar Universitas SAINS DAN TEKNOLOGI. Rekayasa Bioplastik Untuk Kemasan Dari Polikaprolakton Banda Aceh, (PCL) Dan Pati Tapioka Dengan Maret 2008 Minyak Kelapa Sawit/RBDPO Sebagai Pemlastis Seminar Nasional dalam rangka HUT FKIP ke-47 dan Ulang tahun Jurusan Kimia ke-24, Seminar nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 dan Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA, Tema : Aktualisasi Penelitian Bidang Sains Untuk Optimalisasi Potensi Sumber Daya Alam Bagi Peningkatan Ekonomi Masyarakat. National Conference on Collaborative Action Research in Education Seminar Nasional Perluasan Lesson Study Bidang Pendidikan MIPA FKIP Unsyiah, The 3nd International Conference on Lesson Study Jointly Organized by Indonesia University of Education and West Java Provincil Office of Education Under Theme Lesson Study: Learning Reform for Quality Improvement in Education National Conference on Chemical Engineering Science and Applications (CHESA) 2010, Seminar Sehari Perlindungan Waktu dan Tempat Membangun Pendidikan Berkualitas di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh, 5-6 Juli 2008 Meningkatkan Profesionalisme Guru melalui Penerapan Lesson Study Banda Aceh 21 Desember 2008 Analisis Kandungan Omega Tiga dalam Limbah Produksi Ikan Kayu Keumamah Di FMIPA Unsyiah. Banda Aceh, Tanggal 4-5 Mei 2009 Implementaion Active Learning in Madrasah/Elementry School in Aceh Meningkatkan Professionalisme Pendidik dan Kualitas pembelajaran Melalui Penerapan Lesson Study Jakarta, Indonesia 4 5 Desember 2009 FKIP Unsyiah, 6 April 2010 Misconception in Learning Process of Chemical Bonding Bandung, August 7th, 2010 Identification Antocianin in Ipemeae Batatas L Banda Aceh Desember 2010 Rekayasa Bioplastik untuk Medan, Mei 47

48 dan Pengelolaan Lingkungan Kemasan Makanan dari Hidup untuk Pembangunan Polikaprolakton (PCL) dan Pati Berkelanjutan dalam Rangka Tapioka dengan Minyak Kelapa Menyambut hari Lingkungan Sawit/RBDPO sebagai Pemlastis Hidup Sedunia 2011 International Conference on Madrasah Elementary School Science and mathematical Teachers Perception on Active Education (CosMed 2011) Learning. RECSAM Penang Malaysia The 5th Annual International Conference Syiah Kuala University (AIC Unsyiah) 2015 Promoting Environmental In conjunction with The 8th Awareness of Pre-service International Conference of Chemistry Teacher through Chemical Engineering on Learning Enriched Values Science and Applications (ChESA) 2015 The 1st UPI International Conference on Sociology Education (UPI ICSE 2015) Implementing Value Clarification Technique To Improve Environmental Awareness Among Pre-Service Chemistry Teacher G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman 1 Modul Praktikum BIOKIMIA TERINTEGRASI KONSELING (disampaikan melalui Pendekatan Pembelajaran Aktif) 2 Bahan ajar on-line: 2010 STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KIMIA 3. Modul pembelajarn Biokimia 4. Modul pembelajaran Bioteknologi 5 Bahan ajar Kimia Organaik Bermuatan Nilai karakter Kesadaran Lingkungan 2011 Penang, Malaysia. November 2011 Banda Aceh, 2015 Bandung 2015 Penerbit DBE-2 UNSYIAH FKIP Component Moddle online: Prodi Kimia FKIP Unsyiah Prodi Kimia FKIP Unsyiah Prodi Kimia FKIP Unsyiah H. Penghargaan yang Pernah diraih dalam 10 Tahun Terakhir 48

49 No 1 2 Jenis Penghargaan Pengembang Kelas Online dan Implementasi Pembelajaran Hybrid untuk Mata Kuliah STRATEGI BELAJAR MENGAJAR dalam kegiatan Tindak Lanjut Pendidikan Jarak jauh Kerjasama DBE-2 dengan Perguruan Tinggi Mitra di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Completed the EdTech Leaders Online Program s Online Course Design and Delivery, held from June 01, 2010 through July 31, 2010, Education Development Centers s Center for Online Professional Education Institusi Pemberi Chief of Party of USAID DBE-2 Jakarta Tahun 2011 the EdTech Leaders OnlineEducation Development Program USA 2011 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal analalisi hasil UKG tahun Banda Aceh, 06 Desember 2015 Ketua Peneliti, (Dra. Sulastri, M.Si.) BIODATA PENELITI 49

50 Identitas Diri Nama Lengkap Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dantanggal Lahir No. Telepon Genggam Alamat Kantor : : : : : : : : : Dr. Hafnati Rahmatan, M.Si. Perempuan Lektor Kepala Banda Aceh, 23 Agustus 1968 hafnatirahmatan@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh : / : S-1 = 41 orang, S2=0 orang, S3= 0 orang 10. Nomor Telepon/Fax 11. Lulusan yang telah dihasilkan 12. Matakuliah yang diampu Biokimia (S1) Fisiologi Tumbuhan (S1) Strategi Belajar Mengajar (S1) Perencanaan Pengajaran (S1) Biologi Fungsi (S2) Pembelajaran Biologi Sekolah lanjut (S2) Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama Perguruan Universitas Syiah Institut Teknologi Universitas Tinggi Kuala Bandung Pendidikan Indonesia Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Fungsi Pendidikan IPA Biologi Tahun Masuk-Lulus Judul Pengaruh Pengaruh Ekstrak Pengembangan Skipsi/Tesis/Disertasi Hormon Kulit Kayu Model Gibberellin Rhizophora Perkuliahan terhadap mucronata Lamk. Katabolisme Pemecahan terhadap Hambatan Karbohidrat Dormansi Pertumbuhan berbasis Kentang Bakteri Patogen Multimedia (Solanum Udang Windu Interaktif untuk tuberosum, L.) Vibrio Meningkatkan parahaemolyticus Keterampilan Fujino dan Berpikir Kreatif Aeromonas sobria Calon Guru (Chester) Stainer Biologi 3. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan 50

51 1. 7. No No Pengembangan Bahan Ajar Glikolisis Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa Calon Guru Biologi Sumber Jml (Juta Rp) HIBAH DISERTASI Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif pada Topik Katabolisme Karbohidrat untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa Calon Guru Biologi Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif pada Topik Katabolisme Karbohidrat Calon Guru Biologi Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII) Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Pemakalah Seminar Ilmiah Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Ilmiah/Seminar Membangun Pengetahuan Awal Calon Guru Masyarakat Melek Biologi Tentang Konsep Sains yang Berbudaya Katabolisme Karbohidrat dan Berekarakter (Respirasi Seluler) Bangsa Melalui Pembelajaran Sains 5th International Biochemistry Concept Level of seminar of science Difficulty Profile on Prospective education, Biology Teachers Perception Strengthening science education through continuing teaching profesional development Peningkatan Pengembangan Model kompetensi Pembelajaran Biokimia Berbasis profesionalisme guru Komputer Untuk Membekali sains berkelanjutan Keterampilan Berpikir Kreatif melalui penelitian dan Mahasiswa Calon Guru Biologi publikasi ilmiah Volume/ Nomor/Tahun Waktu dan Tempat 16 April 2011 Universitas Negeri Semarang, Semarang 12 Nov 2011 Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 26 Mei 2012 Universitas Negeri Semarang, Semarang 51

52 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Banda Aceh, 23 November 2015 Dra. Hafnati Rahmatan, M.Si NIP BIODATA ANGGOTA PENELITI 52

53 1. Nama dan gelar 2. Tempat/Tgl Lahir 3. Jenis kelamin 4. Pekerjaan 5. Pangkat / Golongan / NIP 6. Jabatan Fungsional 7. jabatan Struktural 8. Program Studi 9. Fakultas/Jurusan/Pusat : : : : : : : : : Dra. Nurulwati, M.Pd Ie. Masin/ 23 Juli 1966 Perempuan Dosen Pada PMIPA Fisika FKIP Unsyiah Pembina TK I/ IV- b / Lektor Kepala Pendidikan Fisika FKIP/PMIPA Pendidikan Fisika/ Unsyiah 10. RIWAYAT PENDIDIKAN. No Nama Sekolah/ Lembaga MIN Ulee Kareng SMP Negeri 6 Banda Aceh SMA Negeri 3 Banda Aceh FKIP Unsyiah UNESA Level S1 S2 Thn Lulus Bidang Keahlian IPA Pend. Fisika Pend.Sains 11. PENGALAMAN DALAM BIDANG PENELITIAN No Judul 1. Kontribusi MKPPM dan MKBS terhadap prestasi PPL 2. Pengembangan dan implementasi perangkat pembelajaran fisika SMU pokok bahasan bunyi Berorientasi Model Pembelajaran Langsung 3. Upaya peningkatan proses berfikir siswa dalam belajar fisika melalui penerapan model pembelajaran timbal balik (Resiprocal teaching) 4. Pemanfaatan ringkasan materi berbentuk buku saku untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang studi fisika 5. Peningkatan Proses Pembelajaran Fisika dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Di SMU Negeri 5 Banda Aceh 6. Kesulitan-Kesulitan Guru Fisika Dalam Menyusun Satuan Pembelajaran Di SLTP Negeri Kota Banda Aceh 7. Peranan Kegiatan Supervisi Pendidikan Yang Dilakukan Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja mengejar Guru Fisika Di SMA Negeri Kota Banda Aceh. 8. Strategi Belajar Dengan Pemetaan Konsep Melalui Kerja Kelompok Dalam Upaya Tahun Sumber Dana OPF Unsyiah (anggota) BPPS (tesis) 2001 Diks (anggota) 2002 Rutin (anggota) 2003 Mandiri (ketua) 2004 Mandiri (ketua) 2005 DASK (Ketua) 2005 Direktorat Jenderal 53

54 Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Fisika (Anggota) Intensitas Penggunaan Media IPA Di Madrasah Ibtidaiyah (Anggota) Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Belajar Fisika Di SMP (Anggota) Penerapan Model pembelajaran Diskusi Tipe Numbered-Head-Together (NHT) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Usaha Dan Daya Pengembangan Perangkat dan Model Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Dalam Belajar Fisika melalui penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Upaya Peningkatan Kompetensi Siswa Dalam Belajar Fisika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Kualitas Tes yang dibuat Dosen Fisika 15. Faktor faktor penghambat Guru sekolah dasar dalam membuat karya ilmiah 16. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa kelas IX Dalam Belajar Materi Listrik Di SMP Negeri 2 Banda Aceh 17. Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek/Tugas terstruktur (Project-Based Learning) Pada Pokok bahasan Alat-alat Optic di SMP Negeri 1 Banda Aceh 18. Persepsi Mahasiswa dan Dosen Mengenai Kualitas yang Perlu Dimiliki Dosen yang Profesional (Penelitian pada Prodi Fisika FKIP Unsyiah), Wacana Kependidikan, Mei Kualitas dan Karakteristik Rumusan Masalah Penelitian pada Skripsi Jurusan Fisika FKIP Unsyiah 20. Mengenal Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Fisika 2005 Pendidikan Tunggi DASK 2005 Dosen muda 2005 Jurusan PMIPA FKIP Unsyiah 2006 DIPA- BRR NAD-Nias 2007 Dosen Muda 2008 Dosen Muda 2008 DIPA 2008 DIPA/Universitas Serambi Mekkah 2008 Mandiri 2008 Dosen Muda 2009 Dosen Muda 2013 Prosiding Seminar nasional Pendidikan Kimia dan Sains (Banda Aceh, 22 Juni 2013) hal 54

55 72-81, ISBN: Publikasi A. Buku No Judul Buku 1. Ringakasan dan Penyelesaian Soal-Soal Fisika Dasar II 2. Ringakasan dan Penyelesaian Soal-Soal Fisika Dasar II 3. Kumpulan Bahan Bacaan Mahasiswa Kajian Kurikulum SMU/SLTP 4. Model Pembelajaran yang Inovasi 5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6 Perencanaan Pembelajaran Fisika 7. Pembelajaran Sains SD (Buku) Kerjasama Unsyiah, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh 8. Ilmu Alamiah Dasar (IAD) ISSN: Penerbit: CV, Bina Nanggroe, Banda Aceh B. Penelitian Tahun Judul 2003 Pemanfaatan ringkasan berbentuk buku saku untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang studi fisika (Penelitian) 2009 Kualitas Tes Ujian Semester Buatan Dosen Jurusan Fisika FKIP Unsyiah (Peneletian) 2009 Persepsi Mahasiswa dan Dosen Mengenai Kualitas yang Perlu Dimiliki Dosen yang Profesional (Penelitian pada Prodi Fisika FKIP Unsyiah), (Penelitian) Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Proses pembelajaran Fisika di SMA Lab. School Banda Aceh 2013 Suatu Tinjauan Tentang Jenis-jenis dan Penyebab Miskonsepsi Fisika 2014 Suatu Tinjau Tentang jenis-jenis dan Penyebab Miskonsepsi Tahun Penerbitan Penerbit/Jurnal Jurnal Wacana Kependidikan FKIP Unsyiah, Volume 4 No. 1 Januari 2003, ISSN Jurnal Wacana Kependidikan FKIP Unsyiah, Volume 10 No. 1 Januari 2009, ISSN Jurnal Wacana Kependidikan FKIP Unsyiah, Volume 4 No. 2 Mei 2009, ISSN Jurnal Edukasi Fisika Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-9 tanggal 1 April 2014 ISSN Proceeding of Aceh Development International Conference 2013 ADIC-153, Volume 1, hal , March 2013 Acadeny of Ilamic Studies, University of Malaya, Malaysia. ISBN: Jurnal Pendidikan Sains Vol.02, N0. 01, April 2014, hal: 85 93, ISSN

56 2014 Profil Pertanyaan Guru dan Sisswa Dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMA Lab, School Banda Aceh Jurnal Fisika Edukasi Vol.1, No.1, April 2014, hal: 1-88, ISSN: Banda Aceh, 7 Desember 2015 Dra. Nurulwati, M.Pd. NIP INSTRUMEN SELF ASSESMENT 56

57 MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN KESULITAN GURU IPA SMP SEDERAJAT Pengantar Kuesioner ini diberikan kepada Bapak/Ibu untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas guru kualitas guru IPA SMP/sederajat di masa yang akan datang. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan dipergunakan untuk memetakan kebutuhan Bapak/Ibu guru IPA SMP/sederajat, menjadi bahan usulan untuk dipertimbangkan dalam merumuskan rencana kebijakan rencana pengingkatan kualitas guru IPA SMP/sederajat, usulan mengenai perbaikan pelaksanaan UKG dan usulan perencanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru IPA SMP/sederajat. Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu ketahui, rasakan dan alami. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan sangat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan nasional. Terimakasih atas partisipasinya. I. Data Responden No Identitas Nama NIP Jenis Kelamin Pangkat/Golongan Tempat tanggal lahir/usia saat ini Status sertifikasi, tuliskan jalurnya Masa kerja Tempat tugas Status sekolah/akreditasi sekolah Latar belakang pendidikan (tuliskan Prodi DIII/D IV dan tahun lulus) S1 S2 Mata pelajaran yang diampu saat ini Sudah berkeluarga/belum Pekerjaan suami (diisi bagi yang sudah berkeluarga) Jumlah anak yang dimiliki Jarak dari tempat tinggal ke lokasi sekolah Kenderaan yang digunakan ke sekolah Apakah memiliki computer pribadi/laptop 18. Terampil mengoperasikan Microsoft Data 57

58 19. (word/excel/power point, atau lainnya) Pengalaman mengikuti pelatihan/workshop (harap dituliskan): Judul pelatihan/tahun kegiatan/penyelenggara pemerintah pusat/provinsi/kab/mgmp/asosiasi/dll II. Penghargaan yang pernah diterima (tuliskan bila ada) 1 2 Angket Penilaian Diri untuk penguasaan materi ajar Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi kuesioner ini, baca dan pahamilah terlebih dahulu petunjuk pengisian dan item pernyataan yang diajukan. 2. Jawaban yang anda berikan pada kuesioner sifatnya rahasia, tidak untuk kepentingan publikasi peneliti. 58

59 3. Jawablah apa adanya menurut pengetahuan/pengalaman anda sendiri tanpa dipengaruhi oleh siapapun. 4. Berikan jawaban dengan dengan pilihan jawaban, cara mencontreng ( ) pada kolom yang disediakan pada item pernyataan sesuai dengan pilihan yang disediakan pada setiap katagori pernyataan. 5. Selamat berpartisipasi. Skala Likert dari Kategori Jawaban Angket Penilaian Diri untuk penguasaan materi ajar Skala Tanggapan No Tingkat Penguasaan Tidak mengerti Mengerti tetapi tidak dapat menjelaskan dengan rinci Memahami dan mampu menjelaskan dengan rinci pada Siswa Memahami, mampu menjelaskan dan menghubungkan dengan materi lainnya Sangat menguasai dan mampu menjelaskan kepada guru lainnya Pernyataan Tanggapan 1 A Kompetensi Dasar Kelas VII 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya 1.2 Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya 1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat 2.2 Melakukan percobaan sederhana dengan bahan- bahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari 2.3 Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana No Penyataan Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran 3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari 3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari 3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam 59

60 kehidupan sehari-hari 4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat 4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia 4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana 4.4 Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana 5.1 Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan a-biotik 5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.3 Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan 5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam 6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup 6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciriciri yang dimiliki 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem 7.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman mahluk hidup dalam pelestarian ekosistem 7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan B. Kompetensi Dasar Kelas VIII 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup 1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. 60

61 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan 2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan 2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau 2.3 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan 2.4 Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari 3.1 Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul 3.2 Menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia sehari-hari 3.3 Membandingkan molekul unsur dan molekul senyawa 4.1 Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari 4.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia 4.3 Mendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang terdapat dalam bahan makanan 4.4 Mendeskripsikan sifat/pengaruh zat adiktif dan psikotropika 4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya 5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari 5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 6.1 Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya 6.2 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa 6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 61

62 C. Kompetensi Dasar Kelas IX 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan 1.2 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia 1.3 Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan 2.2 Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup 2.3 Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya. 2.4 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan 3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 3.4 Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet 4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi 4.3 Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik 5.1 Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya 5.2 Mendeskripsikan matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet 5.3 Mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya 5.4 Mendeskripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor 5.5 Menjelaskan hubungan antarar proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan 62

63 permasalahan lingkungan III. Angket Penilaian Diri untuk kegiatan pembelajaran Skala Likert dari Katagori Jawaban Angket Penilaian Diri untuk kegiatan pembelajaran Skala Tanggapan Penerapan pembelajaran aktif tidak pernah jarang sering selalu tanggapan No Pernyataan Saya mempersiapkan siswa untuk belajar Saya memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar Saya melakukan apersepsi di awal pembelajaran Saya menyampaikan indikator/tujuan pembelajaran sebelum memulai pembelajaran Saya mempersiapkan bahan ajar dengan baik sebelum mengajar Saya kesulitan dalam penguasaan materi pembelajaran Saya mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Saya menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarkhi belajar dan karakteristik siswa Saya mengaitkan materi dengan realitas kehidupan sehari-hari Ketika mengajar saya mengimplementasikan model pembelajaran sesuai dengan kompetensi Saya membimbing siswa secara individual/kelompok kecil dalam menyelesaikan masalah Saya mengajukan pertanyaan tingkat tinggi selama proses pembelajaran Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dan karakteristik siswa Saya melaksanakan pembelajaran secara runtut sesuai dengan model/strategi/pendekatan pembelajaran yang digunakan Ketika mengajar, saya mampu menguasai kelas dan mengelola kelas Saya melaksanakan pembelajaran yang memungkin tumbuhnya kebiasaan positif Dalam proses pembelajaran di kelas, saya melaksanakan nya bersifat kontekstual Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

64 Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran Saya menggunakan media secara efektif dan efisien selama pembelajaran. Saya menggunakan alat bantu mengajar, berupa laptop Saya mempersiapkan sendiri bahan presentasi dalam bentuk power point Saya mempergunakan bahan power point yang saya download dari internet untuk memperjelas materi ajar pada siswa Saya mempergunakan media dua dimensi, seperti flowchart Saya mempergunakan media tiga dimensi, seperti bentuk rangka, benda nyata, dan lain-lain Saya memberikan pesan-pesan moral yang dapat memotivasi siswa untuk belajar Saya melibatkan siswa selama pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Saya memicu dan memelihara kerlibatan Siswa dalam proses pembelajaran Saya menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Saya menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa Saya menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam belajar Saya berusaha membuat siswa antusias dalam belajar Saya melakukan penilaian pengetahuan siswa Saya melakukan penilaian keterampilan siswa Saya melakukan penilaian sikap siswa Saya memantau kemajuan belajar selama proses belajar mengajar Saya menggunakan lebih satu sumber bahan ajar untuk digunakan pada pembelajaran Saya menggunakan bahan internet sebagai sumber bahan ajar untuk digunakan pada pembelajaran Saya menggunakan buku paket sebagai sumber bahan ajar untuk digunakan pada pembelajaran Saya menggunakan jurnal nasional/internasional sebagai sumber bahan ajar untuk digunakan pada pembelajaran Saya menggunakan majalah/koran/televisi sebagai sumber bahan ajar untuk digunakan pada pembelajaran Saya mereviu kegiatan pembelajaran Saya membimbing siswa merangkum/meringkas pembelajaran Saya memberikan tugas rumah Saya mengembalikan tugas rumah yang telah dikoreksi kepada siswa Saya memberikan tugas rumah yang bervariasi pada siswa Saya melakukan remedial bagi siswa yang belum tuntas belajarnya Saya melakukan pengayaan Saya menerapkan model-model pembelajaran aktif dalam proses belajar Model-model yang saya terapkan adalah: 1. STAD 64

65 2. JIGSAW 3. TGT 4. Direct instruction 5. Problem based learning 6. Proyek based learning IV. Skala Likert dari Katagori PTK dan Pelatihan Setiap pernyataan tersedia dua pilihan terdiri dari Ya dan Tidak. Berilah tanda (chek) pada salah satu pilihan respon yang tersedia yang sesuai dengan pilihan anda! Angket terbuka mengandung pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya terbuka. Berilah jawaban langsung pada lembaran ini. No. 1. Pernyataan Saya pernah membuat penelitian tindakan kelas Pilihan Jawaban Ya Tidak Kalau jawabannya Ya. Judulnya: Tahun:... Sumber dana: Tahun:... 65

66 Sumber dana: Saya mengalami kesulitan merancang, melaksanakan dan membuat laporan hasil penelitian tindakan kelas Kesulitan yang saya alami adalah: Saya pernah mengikuti pelatihan/workshop/seminar/penataran/ perlombaan penelitian tidakan kelas selama menjadi guru Kalau jawabannya Ya. Sebutkan nama pelatihan/workshop/seminar/penataran/perlombaan, tanggal/tahun, lamanya, penyelenggaranya dan tempatnya Penutup Demikianlah partisipasi yang dapat saya berikan. Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam adalah benar menurut yang pengalaman saya sebagai guru IPA SMP. Semoga dapat 66

67 bermanfaat untuk bahan pertimbangan dalam pembinaan guru berkelanjutan di masa-masa yang akan datang. Banda Aceh, 23 November 2015 Nama NIP Dokumentasi Kegiatan 67

68 68

KELAS VII : SEMESTER 1

KELAS VII : SEMESTER 1 A.. Standar Isi (SK dan KD) KELAS VII : SEMESTER 1 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 2. Memahami unsur, senyawa, dan campuran 3. Memahami gejalagejala

Lebih terperinci

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang 10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam A. Latar Belakang Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU...

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU... PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU Kelas VII PROGRAM TAHUNAN Sekolah : Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : 2008 / 2009 Smt I KOMPETENSI

Lebih terperinci

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP PENDAHULUAN Dengan mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar nasional pendidikan, setiap satuan pendidikan (sekolah) diberi kebebasan (harus) mengembangkan Kurikulum

Lebih terperinci

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Kompetensi Guru Mapel (Kompetensi Dasar)

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Kompetensi Guru Mapel (Kompetensi Dasar) KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN JENJANG : IPA : SMP Kompetensi Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Kompetensi Guru Mapel (Kompetensi Pedagogik 1. Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) 47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN IPA

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN IPA KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN IPA No Inti Guru 1. Pedagogi Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Memahami karakteristik

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL SELEKSI PPG SM3T 2015 MATA UJI: PENDIDIKAN IPA

KISI-KISI SOAL SELEKSI PPG SM3T 2015 MATA UJI: PENDIDIKAN IPA KISI-KISI SOAL SELEKSI PPG SM3T 2015 MATA UJI: PENDIDIKAN IPA Standar Kompetensi Guru Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mapel Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung

Lebih terperinci

KATALOG CD-ROM Animasi Pendidikan Indonesia ANIVISI EDUTAMA

KATALOG CD-ROM Animasi Pendidikan Indonesia ANIVISI EDUTAMA KATALOG CD-ROM Animasi Pendidikan Indonesia ANIVISI EDUTAMA SERI PELAJARAN SD No Tampilan Nama Barang Daftar Isi 1 Sains SD Kelas IV SERI 1 Organ Tubuh Manusia Organ Tubuh Tumbuhan Hewan dan Makanannya

Lebih terperinci

6. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs

6. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs 6. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

2. BAHASA INGGRIS SMP/MTs

2. BAHASA INGGRIS SMP/MTs 2. BAHASA INGGRIS SMP/MTs 1. READING (Membaca) Memahami makna dalam wacana tertulis pendek baik teks fungsional maupun esai sederhana berbentuk deskriptif (descriptive, procedure, maupun report) dan naratif

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kurikulum Jumlah Soal Waktu No 1 2 3 4 5 Kompetensi

Lebih terperinci

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 57. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.1a RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 2 Kurikulum 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 KISI-KISI USBN SMP

LAMPIRAN 2 KISI-KISI USBN SMP LAMPIRAN 2 KISI-KISI USBN SMP A. KURIKULUM 2006 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : BIOLOGI Jenjang : SMP/MTs

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015 No Kompetensi Dasar Kelas/ smtr 1 Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur dalam 2 Menentukan sifat-sifat

Lebih terperinci

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH SUPLEMEN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI PENGAWAS SEKOLAH DASAR Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kini kita telah memasuki abad 21, abad dimana berbagai informasi dapat diperoleh oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan formal mempunyai proses bimbingan yang terencana dan sistematis mengacu pada kurikulum. Kurikulum merupakan unsur yang siknifikan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP

2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abad 21 merupakan abad kompetitif di berbagai bidang yang menuntut kemampuan dan keterampilan baru yang berbeda. Perubahan keterampilan pada abad 21 memerlukan perhatian

Lebih terperinci

KISI KISI ULANGAN AKHIR SEMESTER 1

KISI KISI ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 KISI KISI ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 KELAS 7 KTSP 1 1.1. Mendeskripsikan besaran Besaran pokok, satuan dan alat ukurnya, pokok dan besaran turunan konversi satuan besaran turunan menjadi SI, beserta satuannya

Lebih terperinci

RASIONAL KURIKULUM 2013

RASIONAL KURIKULUM 2013 RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum menurut Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar) Indikator Esensial 1. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar) Indikator Esensial 1. Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mapel Fisika Indikator Esensial

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mapel Fisika Indikator Esensial KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran Jenjang : IPA : SMP/MTs Kompetensi: Profesional Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mapel Fisika Indikator Esensial 20. Menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci sukses tidaknya suatu bangsa dalam pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas tersebut

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014-2015 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs NO KOMPETENSI INDIKATOR 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki abad-21, tugas guru tidak akan semakin ringan. Tantangan yang dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi yang sangat

Lebih terperinci

IPA SMP 1. Kisi UKG berdasarkan Pemetaan Standar Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru IPA SMP

IPA SMP 1. Kisi UKG berdasarkan Pemetaan Standar Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru IPA SMP IPA SMP 1 Kisi UKG berdasarkan Pemetaan Standar k dan Guru IPA SMP k Standar Guru Indikator Pencapaian (IPK) Inti Guru Mapel Menguasai karakteristik peserta didik Memahami karakteristik peserta didik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16 prinsip pembelajaran yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan abad ke 21 yaitu (1) dari berpusat

Lebih terperinci

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian

Lebih terperinci

PROGRAM GURU PEMBELAJAR: UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI ABAD 21

PROGRAM GURU PEMBELAJAR: UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI ABAD 21 PROGRAM GURU PEMBELAJAR: UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI ABAD 21 Rino Richardo 1 1 Faktultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Alma Ata rinoimacahdri@yahoo.com Abstrak: Undang-undang

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2012/2013 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra (puisi, antologi puisi, cerpen,

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan pendidikan sebagai bagian penting dalam salah satu sektor pembangunan bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian Nasional android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: P CBT

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran guru tersebut sangat penting bagi kemajuan di bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. peran guru tersebut sangat penting bagi kemajuan di bidang pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru sangat penting di dalam dunia pendidikan, hal ini karena guru selain berperan untuk mengelola kelas di sekolah guru juga berperan untuk membimbing siswa agar

Lebih terperinci

REFLEKSI UJI KOMPETENSI GURU IPA TAHUN 2012

REFLEKSI UJI KOMPETENSI GURU IPA TAHUN 2012 REFLEKSI UJI KOMPETENSI GURU IPA TAHUN 2012 Sarwanto Pendidikan Fisika FKIP UNS Jl.Ir.Sutami 36 A, Surakarta ABSTRAK Tahun 2012 Kementerian Pendidikan melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG). Hasil UKG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya akan sangat dibutuhkan peran serta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 216 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pemaparan mengenai kesimpulan pada bagian ini dirumuskan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang terdapat pada bab satu yang diuraian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 21 ini adalah bagaimana menyiapkan manusia Indonesia yang cerdas, unggul dan berdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika SD

Pembelajaran Matematika SD Pembelajaran Matematika SD Yasin Yusuf, S.Pd Kurikulum 2013 1 Perkembangan Penduduk sebagai Modal SDM Usia Produktif (2020-2035) Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Modal Pembangunan Transformasi melalui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan, karena pendidikan memegang peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pembangunan

Lebih terperinci

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurunnya peringkat pendidikan di Indonesia dari peringkat 65 pada tahun 2010 menjadi 69 pada tahun 2011 cukup menyesakkan dada. Pasalnya, peringkat pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN SOC EKSAKTA 2015 PERATURAN BABAK PENYISIHAN

PERATURAN SOC EKSAKTA 2015 PERATURAN BABAK PENYISIHAN PERATURAN SOC EKSAKTA 2015 PERATURAN BABAK PENYISIHAN 1. Soal terdiri dari 60 pilihan ganda dan 5 essay; 2. Soal disajikan dalam persentase 20 % Bahasa Inggris dan 80% Bahasa Indonesia; 3. Soal terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan memiliki pengetahuan yang lebih baik serta dapat bertingkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional

BAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Guru memiliki peran strategis dalam meningkatkan proses pembelajaran dan mutu peserta didik. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3) Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 Pergeseran Komponen Kurikulum 2013 Komponen Silabus: (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3) kompetensi inti, (4)

Lebih terperinci

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum menjadi komponen acuan oleh setiap satuan pendidikan. Kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktek pendidikan, selain itu juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu program pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia adalah melalui pembangunan sumber daya guru, yaitu menciptakan guru yang profesional dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa, karenanya kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan pendidikannya. Pendidikan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 PENDAHULUAN Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI

Lebih terperinci

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, PENILAIAN DAN KKM

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, PENILAIAN DAN KKM PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, PENILAIAN DAN KKM Unit Kerja : SMP Negeri 59 jakarta Kelas / Semester : VII / 1 Mata Pelajaran : I P A Tahun Pelajaran : 2010 / 2011 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah pesat mengingat perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi dunia yang

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MENGAJAR

KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MENGAJAR KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MENGAJAR RINI SOLIHAT Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Pendahuluan Profesional : Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sistem pendidikan nasional merupakan satu kesatuan utuh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sistem pendidikan nasional merupakan satu kesatuan utuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sistem pendidikan nasional merupakan satu kesatuan utuh seluruh komponen pendidikan yang saling terkait dan terpadu, serta bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan di Indonesia ditandai dengan lahirnya berbagai inovasi pendidikan yang didalamnya terdapat inovasi kurikulum dan inovasi pembelajaran.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi yang pesat melahirkan tantangan pada berbagai aspek kehidupan umat manusia tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan setiap individu adalah melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal maupun informal di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat universal, terdapat dimana saja dan kapan saja dalam kehidupan masyarakat manusia. Pendidikan harus selalu progresif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan kepribadian dan skill dalam ranah pendidikan adalah sekolah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan kepribadian dan skill dalam ranah pendidikan adalah sekolah. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan skill yang berlangsung seumur hidup, baik internal maupun eksternal. Salah satu wadah untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Guru Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan pelajaran, pengelolaan program pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada kondisi sekarang ini, Indonesia memasuki kehidupan era globalisasi yang banyak terjadi perubahan-perubahan. Guna menghadapi tantangan global diperlukannya

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan perkembangan

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Untuk SMP/MTs

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Untuk SMP/MTs KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Untuk SMP/MTs SMP NEGERI 9 DEPOK Jl. Raya Cipayung No. 27 Kec. Cipayung, Kota Depok (021) 779 1103 Email : smpn_9depok@yahoo.co.id Weblog : smpn9depok.wordpress.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Wasis Sugeng Yuli Irianto

Wasis Sugeng Yuli Irianto Wasis Sugeng Yuli Irianto Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Wasis Sugeng Yuli Irianto

Wasis Sugeng Yuli Irianto Wasis Sugeng Yuli Irianto Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI

Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI MENGAPA GURU PERLU MEMAHAMI METODOLOGI PEMBELAJARAN? S elain faktor penguasaan materi, salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi profesionalisme guru

Lebih terperinci

ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Prosiding Seminar Nasional Fisika 2008 ISBN : 978-979-98010-3-6 ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Winny Liliawati dan Mimin Iryanti Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU Oleh : Lailatussaadah Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar-Raniry Email: lailamnur27@gmail.com ABSTRAK Kinerja guru merupakan hasil, kemajuan dan prestasi kerja guru

Lebih terperinci