A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan kepada setiap anggota masyarakat yang terkait dengan. penipuan, dan lain sebagainya yang ditengah masyarakat dipandang

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan oleh pihak yang. dapat menjadi masyarakat yang lebih baik.

I. PENDAHULUAN. didasarkan atas surat putusan hakim, atau kutipan putusan hakim, atau surat

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERBANDINGAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERTAMA DAN RESIDIVIS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, maka

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipenuhi. Manusia dalam hidupnya dikelilingi berbagai macam bahaya. kepentingannya atau keinginannya tidak tercapai.

III. METODE PENELITIAN. digunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam proses pengumpulan dan penyajian

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Adapun tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/

SKRIPSI PERANAN PENYIDIK POLRI DALAM MENCARI BARANG BUKTI HASIL TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya 1

BAB I PENDAHULAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam Pasal 1 Ayat (3)

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Manusia selalu ingin bergaul bersama manusia lainnya dalam. tersebut manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

Penerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis)

BAB I PENDAHULUAN. lain, terpengaruh obat-obatan dan lain-lain. yang memiliki kekuasaan dan ekonomi yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi negara modern, dan oleh karena itu masing-masing negara berusaha

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

BAB I PENDAHULUAN. pada Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang berbunyi Negara Indonesia adalah Negara Hukum.

PERAN DAN KEDUDUKAN AHLI PSIKIATRI FORENSIK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hukum, tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat melanggar hukum. 1

BAB I PENDAHULUAN. atributif dan peraturan normatif. Peraturan hukum atributif

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang telah meratifikasi konvensi hak anak (United

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai tiga arti, antara lain : 102. keadilanuntuk melakukan sesuatu. tindakansegera atau di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningkatnya kasus kejahatan pencurian kendaraan bermotor memang

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pengguna jalan raya berkeinginan untuk segera sampai. terlambat, saling serobot atau yang lain. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat di pandang sama dihadapan hukum (equality before the law). Beberapa

I. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan lalu lintas merupakan suatu masalah yang sering

BAB I PENDAHULUAN. moralitas dan sumber daya manusia di Indonesia khususnya generasi penerus

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

BAB I PENDAHULUAN. lazim disebut norma. Norma adalah istilah yang sering digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus diselesaikan atas hukum yang berlaku. Hukum diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga peraturan-peraturan hukum itu dapat berlangsung lurus

I. PENDAHULUAN. hukum serta Undang-Undang Pidana. Sebagai suatu kenyataan sosial, masalah

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Lalu lintas dan angkutan jalan sebagai bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. telah ditegaskan dengan jelas bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum,

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENGEMUDI KENDARAAN RODA EMPAT YANG KARENA UGAL-UGALAN DI JALAN RAYA MENGAKIBATKAN KEMATIAN ORANG LAIN

Bab XXI : Menyebabkan Mati Atau Luka-Luka Karena Kealpaan

BAB I PENDAHULUAN. karena kehidupan manusia akan seimbang dan selaras dengan diterapkannya

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada peraturan perundang-undangan, teori-teori dan konsepkonsep

BAB I PENDAHULUAN. dominan. Hal ini ditandai dengan jumlah alat transportasi darat lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. pemberantasan atau penindakan terjadinya pelanggaran hukum. pada hakekatnya telah diletakkan dalam Undang-Undang Nomor 48 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataan sekarang ini di Indonesia banyak ditemukan kasus kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide dan konsep-konsep menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau tidak memperoleh kasih sayang, asuhan bimbingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan timbul dalam kehidupan masyarakat karena berbagai faktor

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

BAB I PENDAHULUAN. baik. Perilaku warga negara yang menyimpang dari tata hukum yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. secara konstitusional terdapat dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan generasi penerus bangsa indonesia, mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. tegas bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechtstaat); tidak. berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machstaat).

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua instansi terkait (stakeholders) bertanggung jawab di bidang jalan;

BAB I PENDAHULUAN. ada juga kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak. Anak yaitu seorang yang belum berumur 18 tahun dan sejak masih dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kenakalan anak atau (juvenile deliuencya) adalah setiap

BAB I PENDAHULUAN. kongkrit. Adanya peradilan tersebut akan terjadi proses-proses hukum

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atau hukum (constitutional democracy) yang tidak terpisahkan

Kajian yuridis terhadap putusan hakim dalam tindak pidana pencurian tanaman jenis anthurium (studi kasus di Pengadilan Negeri Karanganyar)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriminalisasi terhadap hakim

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat) seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang dianggap sebagai suatu tindakan melanggar hukum

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 1 angka 1 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. cara yang diatur dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana untuk mencari serta

III. METODE PENELITIAN. menggunakan dua macam pendekatan yaitu : 1. Pendekatan secara yuridis normatif yaitu pendekatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sebagai makhluk individual manusia memiliki kepentingan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa maupun media elektronik seperti televisi dan radio.

I. PENDAHULUAN. terpuruknya sistem kesejahteraan material yang mengabaikan nilai-nilai

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya krisis moral. Krisis moral ini dipicu oleh ketidakmampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. boleh ditinggalkan oleh warga negara, penyelenggara negara, lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hukum berkembang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bertumbukan, serang-menyerang, dan bertentangan. Pelanggaran artinya

I. PENDAHULUAN. alat transportasi yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan, dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep Negara

PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)

PEMIDANAAN TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. yang suprime dan menentukan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Menurut Yesmil Anwar dan Adang dalam bukunya Sistem Peradilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

BAB I PENDAHULUAN. perzinaan dengan orang lain diluar perkawinan mereka. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang Undang Dasar Repubik Indonesia (UUD 1945) Pasal 1 ayat (3).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara hukum yang menjunjung tinggi keadilan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembicaraan tentang anak dan perlindungan tidak akan pernah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan di dalam masyarakat berkembang seiring dengan. tidak akan dapat hilang dengan sendirinya, sebaliknya kasus pidana semakin

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penulisan hukum ini sebagai berikut: menggunakan telepon seluler pada saat berkendara adalah langsung

METODE PENELITIAN. penelitian guna dapat mengolah dan menyimpulkan data serta memecahkan suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum merupakan keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi. 1 Bentuk perwujudan yang paling jelas dari sanksi hukum tampak dalam hukum pidana. 2 Moeljatno mendefinisikan perbuatan pidana yaitu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barangsiapa yang melanggar larangan tersebut. 3 Namun, perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum kerap kali dilanggar oleh masyarakat bahkan tak jarang pelanggaran tersebut sudah menjadi kebiasaan. Misalnya, mengendarai kendaraan yang kurang hati-hati bahkan melebihi kecepatan maksimum tampaknya merupakan suatu perilaku yang sering dilakukan di kalangan masyarakat, tanpa terkecuali anak di bawah umur sehingga kerap pelanggaran lalu lintas tersebut menimbulkan kecelakaan lalu lintas. 4 Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Dalam konstitusi Indonesia, anak memiliki peran strategis yang secara tegas 1 Sudikno Mertokusumo, 2008, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Liberty, Yogyakarta, cet- 4, hal, 40 2 Mochtar Kusumaatmadja dan B. Arief Sidharta, 2009, Pengantar Ilmu Hukum (Suatu Pengenalan Pertama Ruang Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum), PT.Alumni, Bandung, cet-2, hal, 44 3 Sudaryono dan Natangsa Surbakti, 2005, Hukum Pidana (Buku Pegangan Kuliah), Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal, 112 4 Adriana Vega Kondoahi, 2014, Sanksi Pidana Terhadap Anak yang Melakukan Pelanggaran Lalu Lintas, Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014 1

2 dinyatakan bahwa negara menjamin hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta atas pelindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 5 Beranjak dari uraian tindak pidana Lalu Lintas yang dilakukan oleh anak, maka perlu diketahui sanksi yang dapat diterapkan pada kasus kecelakaan lalu lintas ini yaitu Pasal 310 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, namun dalam kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan matinya orang akan dikenakan dengan Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi: Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya menyebabkan matinya orang maka dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah). Hal ini juga diatur dalam Pasal 359 KUHP yang berbunyi: Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau kurungan paling lama 1 (satu) tahun. Dalam proses penyelesaian tindak pidana dalam Pasal ini sama dengan penyelesaian kasus pidana biasa, dimulai dari proses penyidikan oleh kepolisian yang langsung dari TKP, proses penuntutan oleh jaksa penuntut umum sampai pada tahap pemeriksaan di persidangan oleh majelis hakim. Tetapi yang menjadi persoalan di sini adalah apabila yang menjadi pelaku pelanggaran tersebut adalah anak-anak atau remaja yang masih belum dewasa, maka pertanggungjawaban seorang anak tersebut berbeda 5 Pasal 28 B ayat (2) Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen

3 dengan pertanggungjawaban orang dewasa. Proses hukum yang dijalani juga berbeda dengan proses hukum orang dewasa. Dalam perkara pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak, wewenang penyidikan dilakukan oleh kepolisian merupakan proses awal dalam suatu proses pengadilan anak, karena dapat tidaknya anak yang berhadapan dengan hukum diproses dalam peradilan anak adalah sangat tergantung dari hasil penyidikan yang dilakukan polisi dengan terlebih dahulu meminta pertimbangan dari pembimbing kemasyarakatan. Jadi untuk ditetapkan sebagai penyidik anak, seorang polisi Negara harus sudah mempunyai pengalaman terlebih dahulu sebagai penyidik orang dewasa. Jika seorang polisi Negara telah berpengalaman sebagai penyidik orang dewasa maka untuk diangkat menjadi penyidik anak harus juga ditinjau, apakah seorang polisi tersebut mempunyai minat, perhatian dan memahami masalah anak. Adapun yang dimaksud dengan mempunyai minat, perhatian, dedikasi dan memahami masalah yang dilakukan oleh seorang anak dalam memahami. 6 Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang hasilnya akan dituangkan dalam judul: Pemidanaan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Dalam Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus di Kota Surakarta). 6 Fazlian Azmi, 2014, Ketentuan Pidana Terhadap Anak Yang Mengemudikan Kendaraan Bermotor Roda Empat Yang Karena Kelalaiannya Menyebabkan Matinya Orang, Skripsi, Universitas Andalas Padang

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, pokok permasalahan yang perlu dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pertanggungjawaban anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas? 2. Bagaimana prosedur penyelesaian hukum terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas? 3. Bagaimana pemidanaan terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pembahasan masalah di atas, maka peneliti menentukan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pertanggungjawaban anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas. 2. Untuk mengetahui prosedur penyelesaian hukum terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas. 3. Untuk mengetahui pemidanaan terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas. D. Manfaat Hasil Penelitian Berdasarkan permasalahan yang disampaikan di atas, manfaat yang ingin dicapai dalam hukum ini adalah sebagai berikut :

5 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu dan memberikan masukan serta tambahan pengetahuan kepada mahasiswa pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, terkait pemidanaan terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wacana keilmuan terkait pemidanaan terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas bagi kemajuan ilmu hukum di Indonesia khususnya hukum pidana. E. Kerangka Pemikiran Pelanggaran lalu lintas merupakan perbuatan pidana yang dilarang oleh suatu aturan hukum, yang apabila menimbulkan kecelakaan lalu lintas maka disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu. Sebagaimana dalam Pasal 77 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memiliki SIM. Apabila pelakunya adalah anak maka tentu saja anak belum mempunyai SIM. Disisi lain setiap anak dijamin atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta atas pelindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Oleh karena itu, kepentingan terbaik bagi anak patut dihayati sebagai kepentingan terbaik bagi kelangsungan hidup umat

6 manusia. Kemudian perlakuan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh anak, pertanggungjawabannya juga berbeda. Oleh karena itu Pemerintah berupaya untuk melindungi hak anak dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. F. Metode Penelitian Adapun pembahasan permasalahan dalam penelitian ini agar terlaksana secara efektif, maka dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: 1. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis empiris. 7 Dalam penelitian ini, peraturan perundangundangan yang mengatur tentang anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas menggunakan pendekatan yuridis. Ketentuan itu, untuk pemidanaan anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas dilihat dari pandangan masyarakat maupun realitas yang ada namun tetap berdasarkan pada hukum menggunakan pendekatan empiris. 2. Jenis Penelitian Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu berupa prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan 7 Amiruddin dan Zainall Asikin, 2012, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, hal 133

7 menggambarkan dan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak. 8 Dalam penelitian ini bersifat deduktif, berdasarkan teori atau konsep yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan komparasi atau hubungan seperangkat data dengan seperangkat data lain. 9 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk normatif dan fakta di lapangan terkait pemidanaan terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas. 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah hukum Surakarta yaitu di Polresta Surakarta Unit Satuan Lalu Lintas, Kejaksaan Negeri Surakarta, dan Pengadilan Negeri Surakarta dengan pertimbangan bahwa penelitian mengenai pemidaan terhadap anak pada kasus kecelakaan lalu lintas belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya dari mulai penyidikan sampai putusan. 4. Jenis Data Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian, meliputi: a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber primer yang bersifat fakta atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang bersangkutan, yaitu di 8 Soerjono dan Abdulrahman, 2003, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, hal 23 9 Bambang Sunggono, 2011, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, hal 37-38

8 Polresta Surakarta Unit Satuan Lalu Lintas, Kejaksaan Negeri Surakarta, dan Pengadilan Negeri Surakarta. b. Data sekunder Data sekunder yakni data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka, antara lain meliputi dokumen-dokumen resmi, bukubuku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya. 10 Sumber data sekunder terdiri dari: 1) Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat meliputi: a) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP); c) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 191 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP); d) Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak; e) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak; f) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; g) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 10 Ibid.

9 2) Bahan Hukum Sekunder, yaitu berupa buku-buku, makalah dan literatur karya ilmiah yang terkait dengan pemidanaan terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas. c. Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier yaitu bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan-bahan hukum primer dan hukum sekunder. 5. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data secara library research (studi kepustakaan). Ddalam hal ini penulis menggunakan buku-buku, artikel, jurnal maupun arsip resmi kantor kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan dan wawancara kepada pihak terkait penelitian ini. 6. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data kualitatif. Teknik analisis kualitatif pada dasarnya menggunakan pemikiran logis, analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi, komparasi, dan sejenis dengan itu. 11 11 Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia (UI- Press), hal 5

10 G. Sistematika Skripsi Hasil penelitian disusun dalam format 4 (empat) bab untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai apa yang akan penulis uraikan dalam penelitian ini. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut: BAB I berisi Pendahuluan yang di dalamnya menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika skripsi. BAB II berisi Tinjauan Pustaka yang menguraikan tentang tinjauan umum tentang anak, tinjauan umum tentang anak sebagai pelaku, serta anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas. BAB III berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi hasil penelitian dan pembahasan dimana penulis akan menguraikan dan membahas mengenai pertanggungjawaban anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas, prosedur penyelesaian hukum terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas, dan pemidanaan terhadap anak sebagai pelaku dalam kecelakaan lalu lintas. BAB IV berisi Penutup yang diambil berdasarkan hasil penelitian dan saran sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Daftar Pustaka Lampiran