INSPEKTORAT JI. Dipayuda No. 09 Telp. (0286) , Fax. (0286)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

PIAGAM AUDIT INTERN. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Januari 2016 Inspektur Jenderal RILDO ANANDA ANWAR

BUPATI OGAN KOMERING ULU TFMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 109 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1075/SEKJEN/2015 TENTANG

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENT ANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

PIAGAM AUDIT INTERNAL

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2017

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2017

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM INTERNAL AUDIT

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me

INTERNAL AUDIT CHARTER

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR AUDIT INSPEKTORAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

2 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengga

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan rencana,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman.

BAB I P E N D A H U L U A N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

MEMBEDAH STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Internal Audit Charter

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA INSPEKTORAT JI. Dipayuda No. 09 Telp. (0286) 591459, 591084 Fax. (0286) 591459 BANJARNEGARA 53415 Inspektorat Kabupaten Banjarnegara PIAGAM AUDIT INTERN l. Audit intern yang selanjutnya disebut pengawasan intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian keyakinan (assurance activities) dan konsultansi (consulting activities), yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasional sebuah organisasi (auditi). Kegiatan tnt membantu organisasi (auditi) mencapai tujuannya dengan cara menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol (pengendalian), dan tata kelola (sektor pu blik); 2. Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kabupaten Banjamegara; 3. Inspektorat Kabupaten Banjarnegara memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil pada instansi / satuan kerja di lingkup Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan serta kewenangan lain sebagaimana tercantum dalam lampiran piagam ini; 4. Pasal 4, PP Nomor 60 Tahun 2008, antara lain menyatakan bahwa Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan, memelihara Lingkungan Pengendalian yang baik melalui: 1) Penegakan integritas dan nilai etika; 2) Komitmen terhadap kompetensi; 3) Kepemimpinan yang kondusif; 4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; 5) Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat; 6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; 7) Mewujudkan peran APIP yang efektif; 8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

Piagam Audit Intern rnulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Piagam Audit Intern ini dapat direviu dan dimutakhirkan secara berkala untuk dilihat kesesuaiannya dan apabila diperlukan maka akan dilakukan perubahan dany atau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktikpraktik terbaik di bidang pengawasan intern, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Piagam Audit Intern ini dapat dijadikan dasar bagi Bupati Banjarnegara untuk mengevaluasi kegiatan APIP. Ditetapkan di : Banjarnegara Pada Tanggal: 30 Agustus 2017 Disahkan ANJARNEGARA

Lampiran : PIAGAM AUDIT INTERN Tanggal : 30 Agustus 2017 PENJELASAN I SUPLEMEN PIAGAM AUDIT INTERN APIP 1. PENDAHULUAN a. Piagarn Audit Intern (Internal Audit Charter) merupakan dokumen formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan pengawasan intern oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerin tah. b. Piagam Audit Intern merupakan penegasan komitmen dari para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap arti pentingnya fungsi pengawasan intern atas penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara. c. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan pemerintah pusat danjatau pemerintah daerah, yang terdiri dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Kementerian, Inspektoratjunit pengawasan intern pada Kementerian Negara, Inspektorat UtamajInspektorat Lembaga Pemerintah, Inspektoratjunit pengawasan intern pada Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Negara, Inspektorat ProvinsijKabupatenjKota, dan unit pengawasan intern pada Badan Hukum Pemerintah lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. KEDUDUKAN DAN PERAN INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA a. lnspektorat Kabupaten Banjarnegara merupakan unit kerja yang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya berada dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Banjamegara. b. Struktur dan kedudukan Unit APIPadalah sebagai berikut: 1) Struktur organisasi APIP harus dibentuk sesuai kebutuhan untuk melaksanakan beban kerja. 2) Unit APIP dipimpin oleh seorang Inspektur sebagai Kepala Unit APIP.

3) Kepala Unit APIP diangkat dan diberhentikan oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundangundangan tentang pengangkatan dan pemberhentian PNS. 4) Kepala Unit APIP bertanggung jawab kepada Bupati Banjarnegara. 5) Auditor yang duduk dalam Unit APIP bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit APIP. 3. VISI DAN MISI INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA a. Visi Inspektorat kabupaten Banjarnegara adalah Menjadi Lembaga Pengawasan Internal Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang responsif, akuntabel dan profesional untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. b. Misi Inspektorat Kabupaten Banjamegara adalah: 1). Meningkatkan kompetensi aparatur pengawasan; 2). Melaksanakan pengawasan secara komprehensif, obyektif dan akuntabel; 3). Mengkoordinasikan perencanaan pengawasan, pelaksanaan, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Aparat Pengawasan Fungsional; 4). Memberikan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; 5). Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran kegiatan; 6). Menjadi pembina/motivator pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. 4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA Tugas pokok Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, yang paling kurang meliputi:. a. Menyusun dan melaksanakan rencana pengawasan tahunan, termasuk mengidentifikasi dan memutakhirkan data semua unit kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta datal dokumen yang diperlukan;

b. Melakukan audit ketaatan (compliance) untuk memastikan bahwa semua prosedur / area yang diaudit telah sesuai dengan peraturan, ketentuan, dan prosedur yang berlaku; c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan pemerintah; d. Melakukan audit kinerja untuk memastikan efisiensi, efektivitas dan kehematan dari seluruh aspek proses bisnis dan operas! organisasi di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya man usia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; e. Melakukan audit atas 3E (ekonomis, efisiensi dan efektivitas / value for money audit), evaluasi program, evaluasi kebijakan pemerintah; f. Melakukan pemberian jasa advis tanpa mengambil alih tanggung jawab manajernen mencakup antara lain pelatihan, reviu pengembangan sistem, penilaian mandiri atas pengendalian dan kinerja; g. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; h. Membuat laporan hasil pengawasan intern dan menyampaikan laporan tersebut kepada Bupati Banjarnegara dan auditi; i. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; J. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan pengawasan intern yang dilakukannya; k. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 1. Pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat; dan m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Supaya APIP melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif, harus menjalankan fungsi: a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; dan

c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. 5. KEWENANGAN INSPEKTORAT Untuk dapat memenuhi tujuan dan lingkup pengawasan intern secara memadai, Inspektorat Kabupaten Banjarnegara memiliki kewenangan untuk: a. Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan intern; b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan kerja yang menjadi obyek pengawasan dan pegawai lain yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengawasan; c. Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan konsultasi dengan Bupati dan berkoordinasi dengan pimpinan lainnya. d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. e. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat Kabupaten Banjamegara serta menetapkan frekuensi, objek, dan lingkup pengawasan intern; f. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pengawasan intern; g. Meminta dan memperoleh dukungan dan Zatau asistensi yang diperlukan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern. 6. TANGGUNG JAWAB INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA Dalam penyelenggaraan fungsi pengawasan intern, Inspektorat Kabupaten Banjarnegara bertanggung jawab untuk: a. Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme auditor, kualitas proses pengawasan, dan kualitas hasil pengawasan dengan mengacu kepada standar audit yang berlaku; b. Menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan Intern Tahunan yang peduli risiko, khususnya dalam hal penentuan skala prioritas dan sasaran pengawasan intern

dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pengawasan, termasuk mengidentifikasi dan mernutakhirkan data semua unit kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta datal dokumen yang diperlukan; c. Menjamin kecukupan dan ketersediaan sumber daya sehingga dapat menyelenggarakan fungsi pengawasan intern secara optimal; d. Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil pengawan intern; e. Menyampaikan laporan hasil pengawasan intern dan laporan berkala aktivitas pelaksanaan fungsi pengawasan intern kepada Bupati Banjarnegara. 7. TUJUAN, SASARAN, DAN LINGKUP PENGAWASAN INSPEKTORAT KABUPATEN BAMJARNEGARA Tujuan penyelenggaraan pengawasan intern oleh Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan dan sasaran, yaitu: a. Meningkatnya ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi Pernerintah Kabupaten Banjarnegara. b. Meningkatnya efektivitas manajernen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. c. Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi yang bersih dan bebas dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Untuk dapat mencapai tujuan fungsi pengawasan intern tersebut di atas, maka lingkup pengawasan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara paling kurang meliputi: a. Audit dengan tujuan tertentu termasuk audit ketaatan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja/ Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegaran telah sesuai ketentuan; b. Audit kinerja atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja/OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, yang mencakup audit kinerja atas pengelolaan keuangan daerah dan audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Kerja/OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara; c. Reviu atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit KeIja/OPD di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, seperti reviu atas laporan keuangan Pernerintah Daerah dan reviu atas laporan kinerja Unit Kerja/ OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara; d. Evaluasi atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja ' OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, seperti evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)dan evaluasi atas penggunaan Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan; e. Pemantauan dan aktivitas pengawasan lainnya yang berupa asistensi, sosialisasi, dan konsultasi terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerjaj' OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjamegara 8. KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT APIP Piagam Audit Intern mensyaratkan bahwa auditor dalam melaksanakan pekerjaannya harus senantiasa mengacu pada Standar Audit Intern Pernerintah Indonesia dan Kode Etik yang dikeluarkan oleh organisasi profesi (AAIPI). 9. PERSYARATAN AUDITOR YANG DUDUK DALAM UNIT APIP Persyaratan auditor intern yang duduk dalam Unit APIP paling kurang meliputi: a. Memenuhi sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor danl atau sertifikasi lain di bidang pengawasan intern pemerintah serta persyaratan teknis lainnya sesuai peraturan perundangundangan; b. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya; c. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; d. Wajib mematuhi Kode Etik dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia; e. Wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan intem berdasarkan peraturan perundang... undangan; kecuali diwajibkan f. Memahami prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik, pengendalian intern pemerintah, dan manajemen risiko; serta g. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.

10. LARANGAN PERANGKAPAN TUGAS DAN JABATAN AUDITOR a. Auditor APIP tidak boleh terlibat langsung melaksanakan operasional kegiatan yang diaudit atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat mengganggu penilaian independensi dan obyektivitas auditor. b. Auditor APIP tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. 11. HUBUNGAN KERJA DAN KOORDINASI Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi pengawasan intern, lnspektorat Kabupaten Banjarnegara perlu menjalin kerjasama dan koordinasi dengan koordinasi dengan auditi, APIP lainnya, Aparat Penegak Hukum (APH),dan pihak terkait lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta aparat pengawasan ekstern pemerintah. a. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN AUDITI 1). Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern, maka hubungan antara Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dengan auditi adalah hubungan kemitraan an tara auditor. dan auditi atau antara konsultan dengan penerima jasa. 2). Dalam setiap penugasan (baik penugasan assurance maupun consulting), auditi harus memberikan dan menyajikan informasi yang relevan dengan ruang lingkup penugasan. 3). Auditi harus menindaklanjuti setiap rekomendasi pengawasan intern yang diberikan oleh Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dan melaporkan tindak lanjut beserta status atas setiap rekomendasi pengawasan intern kepada Inspektorat Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan prosedur yang berlaku. h. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN APIP LAINNYA, APARAT PENEGAK HUKUM (APH), DAN P IHAK TERKAIT LAINNYA SESUAI PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN YANG BERLAKU 1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara wajib menggunakan kebijakan dan peraturan-peraturan di bidang pengawasan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dalam menentukan

arah kebijakan dan program pengawasan intern Inspektorat Kabupaten Banjarnegara; 2). Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) yang diselenggarakan oleh instansi yang berwenang guna rnenyarnakan perseps: mengenai kebijakan pengawasan nasional, sinergi pengawasan nasional, dan mengurangi turnpang tindih pelaksanaan pengawasan; 3). Koordinasi pelaporan, baik yang bersifat laporan periodik rnaupun laporan hasil pengawasan. c. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DAN APARAT PENGAWASAN EKSTERN PEMERINTAH 1). Inspektorat Kabu paten Banjarnegara menjadi mitra pendamping bagi aparat pengawasan ekstem selama pelaksanaan penugasan, baik sebagai penyedia datal informasi maupun sebagai mitra auditi pada saat pembahasan temuan audit; 2). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dapat berkoordinasi dengan aparat pengawasan ekstern pemerintah untuk rnengurangi duplikasi dengan lingkup penugasan Inspektorat Kernenterian I Lernbaga I Daerah; 3). Tindak lanjut dan status atas setiap rekornendasi audit yang disampaikan aparat pengawasan ekstern pernerintah rnerupakan bahan pengawasan bagi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara terhadap penyelenggaran tugas dan fungsi instansi; 4). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada BPK-RI sebagaimana diwajibkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 ten tang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2.0.08 tentang Sistern Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). d. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBAN,GUNAN (BPKP) 1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menjadi rnitra kerja bagi BPKP selaku instansi pembina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pernerintah (SPIP) dalam rangka

membangun dan meningkatkan pengendalian intern pemerintah yang meliputi: a). penerapan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; b). sosialisasi SPIP; c). pendidikan dan pelatihan SPIP; d). pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan e). peningkatan kompetensi auditor APIP. 2). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara harus menggunakan peraturan-peraturan di bidang Jabatan Fungsional Auditor yang dikeluarkan oleh BPKP selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor. 12. PENILAIAN BERKALA a. Pimpinan Unit APIP secara berkala harus menilai apakah tujuan, wewenang, dan tanggung jawab yang didefinisikan dalam Piagam ini tetap memadai dalam kegiatan pengawasan intern sehingga dapat mencapai tujuannya. b. Hasil penilaian secara berkala harus dikomunikasikan kepada Bupati Banjarnegara. 13.PENUTUP Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila diperlukan maka akan dilakukan perubahan dan/ atau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik dibidang pengawasan, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Ditetapkan di Pada Tanggal : Banjarnegara : 30 Agustus 2017