BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi yang

BAB I PENDAHULUAN. inilah setiap perusahaan harus berhati-hati dalam membuat dan mengambil suatu. komersial yaitu tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan yang telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). laporan keuangan tersebut, jasa audit yang dimaksud adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan laporan keuangan yang

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. objektif dengan bantuan indera, (2) kesadaran dari proses-proses organis, (3)

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, auditor mendapat sorotan publik akibat kasus-kasus yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan laporan hasil audit. Agar pemerintah puas dengan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau profesi Mowday et al., dalam Shaub (1993:148).

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan interaksinya dan aspek-aspek kehidupan nasional. BUMN harus. bidang pengendalian dan pengawasan, Wardoyo (2010)

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan audit dan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi Keuangan (SAK) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu pengawas intern untuk meminimalisir penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang jauh dari aktivitas moral, bahkan ada anggapan bahwa dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

ETIKA PROFESI AKUNTAN DAN PERMASALAHAN AUDIT STUDI KASUS SKANDAL TESCO DAN KAP PwC

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

BAB I PENDAHULUAN. masih mengalami krisis ekonomi. Terjadinya krisis ekonomi ini menyadarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu inti tujuan dari audit internal adalah mengatur secara sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada kenyataannya pengendalian intern tidak berjalan sesuai dengan konsepnya, dikarenakan kurangnya tanggung jawab dalam perusahaan dan banyaknya penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan. Penyimpangan-penyimpangan tersebut biasanya dalam bentuk kinerja manajemen karena tidak sesuainya kinerja manajemen dengan prosedur-prosedur yang berlaku, adanya penugasanpenugasan yang dirangkap sehingga menyebabkan pengendalian intern tidaklah efisien. Dalam dunia akuntansi dan audit ada bagian yang disebut sebagai lingkungan pengendalian manajemen yaitu situasi dan kondisi yang mempengaruhi kuat lemah sistem pengendalian manajemen. Beberapa diantaranya adalah regulasi pemerintah, budaya masyarakat sekitar, praktik bisnis dan kondisi penegakan hukum. Dalam lingkungan pengendalian yang kondusif, mereka cenderung dapat menjaga diri dari perbuatan curang, menggelembungkan harga proyek, menyulap laba, menyuap mitra dan sebagainya. Dalam lingkungan

pengendalian yang buruk, pelaku bisnis punya peluang besar untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya, meskipun dengan cara yang tidak dibenarkan oleh hukum apalagi oleh nilai-nilai etika. Etika merupakan nilai-nilai hidup dan norma-norma serta hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Etika pada dasarnya berkaitan erat dengan moral yang merupakan kristalisasi dari ajaran-ajaran, patokan-patokan, kumpulan aturan dan ketetapan baik lisan maupun tertulis. Etika yang dinyatakan secara tertulis atau formal disebut sebagai kode etik. Selain kaidah etika, juga terdapat apa yang disebut dengan kaidah profesional yang khusus berlaku dalam kelompok profesi yang bersangkutan. Oleh karena itu, auditor internal harus mentaati aturan etika dan menghayati serta mengamalkan kode etik dalam melaksanakan tugasnya. Audit internal sebagai suatu elemen tersendiri tetap memiliki peluang untuk diperhatikan dengan luas sebagai suatu profesi yang dipelajari. Auditor internal (yang mungkin dipandang oleh masyarakat sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk menentukan tingkat risiko) termasuk sebagai salah seorang pembela dalam proses penuntutan terhadap organisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap yang sesuai dengan standar profesionalisme yang tinggi. Berdasarkan uraian tersebut dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Haryanti Gunawan angkatan 2003 program studi Akuntansi pada fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung yang melakukan penelitian di PT Pindad Bandung sedangkan penulis akan melakukan penelitian di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sehingga perbedaannya terletak pada

objek penelitiannya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dalam judul : PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, masalah yang didentifikasi sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan kode etik di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Bagaimana pengaruh penerapan kode etik terhadap peningkatan profesionalisme auditor internal pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Penerapan kode etik di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Pengaruh penerapan kode etik terhadap peningkatan profesionalisme auditor internal PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis sehingga dapat menerapkan segala teori yang telah dipelajari selama di bangku kuliah, terutama yang berkaitan dengan judul yang dipilih. Penelitian ini juga ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung. 2. Bagi Profesi Auditor Internal Sebagai masukan yang bermanfaat untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, dan kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan profesionalisme auditor internal. 3. Bagi Pihak Lain Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan memperluas pandangan mengenai kode etik baik secara teori maupun praktik. Dan untuk menambah wawasan mengenai aturan yang berlaku dan pengetahuan terapan, serta memberikan informasi dan gambaran yang lebih jelas bagi peneliti lain yang ada hubungan dengan penulisan skripsi ini.

1.5 Kerangka Pemikiran Audit internal berperan sebagai suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk membantu para angggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Auditor internal adalah profesi yang diikat oleh kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip-prinsip moral yang mengatur tentan perilaku profesional. Secara umum bagi kehidupan profesi, kode etik profesi adalah serangkaian norma tertulis yang mengatur perilaku anggota profesi (akuntan, dokter, arsitek, dll) dan menetapkan prinsip-prinsip yang mendasar yang harus dipatuhi agar pelaksanaan kinerja profesionalnya dapat mencapai tujuan penugasan, kode etik terdiri dari prinsip-prinsip etika profesi yang merupakan landasan perilaku etika profesional. Etika dalam bahasa latin Ethica berarti falsafah moral. Yang merupakan pedoman cara bertingkah laku yang baik dari sudut pandang budaya, sosial, serta agama. Sedangkan menurut Keraf (1997:10), etika secara harfiah berasal dari kata Yunani Ethos (jamaknya : ta etha) yang artinya sama persis dengan moralitas, yaitu adat kebiasaan yang baik, adat kebiasaan yang baik ini menjadi sistem nilai yang berfungsi sebagai pedoman dan tolok ukur tingkah laku yang baik dan buruk. Dari beberapa definisi, dapat disimpulkan bahwa etika merupakan seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,

baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia atau masyarakat atau profesi. Jadi etika profesional disarankan kepada nilai-nilai sosial yang lebih tinggi dan akan ditujukan kepada pembuktian untuk keuntungan kelompok profesional yang bersangkutan. Akuntan sebagai anggota masyarakat diikat oleh normanorma yang berlaku dalam masyarakat, sebagai penganut agama maka diikat oleh ajaran yang diyakininya, demikian pula sebagai profesi maka diikat oleh kode etik, jadi aturan-aturan etika ini mengikat para anggotanya pada suatu bentuk disiplin untuk mengerjakan dan berbakti pada nilai-nilai yang diakuinya lebih tinggi. Ketentuan-ketentuan dalam kode etik meliputi prinsip-prinsip dasar yang ada dalam berbagai bidang praktik audit internal, di mana harus diikuti oleh para anggota Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII) yang bertanggung jawab untuk mempunyai perilaku yang baik sehingga nama baik dan integritasnya tidak dipertanyakan. Dalam hal adanya keterbatasan kemampuan teknis, anggota harus berusaha sekerasnya untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam menerapkan standar audit internal untuk kepentingan perusahaan, organisasi dan masyarakat. Kode etik memberi batasan kriteria perilaku profesional dan mengharapkan para anggota PAII untuk memelihara standar kompetensi, moralitas dan kehormatan. Dalam kode etik ini diungkapkan bahwa etika merupakan pertimbangan penting dalam praktik audit internal modern dan mengharuskan para anggota PAII untuk bersikap jujur, objektif, dan loyal kepada

pemberi tugas untuk menghindari konflik kepentingan dan untuk tidak menerima imbalan atau hadiah untuk memperlakukan informasi yang diperoleh sebagai rahasia untuk mendukung pendapatnya dengan fakta-fakta untuk mengungkapkan semua fakta material yang diketahui dan untuk selalu mengembangkan keahliannya. Adanya kasus-kasus sebagai akibat dari penyimpangan nilai-nilai etika menuntut auditor internal untuk lebih profesional. Ada banyak jenis kecurangan dan juga sebutan untuk kecurangan, kecurangan sering disebut sebagai korupsi, penggelapan, pencurian, dll. Karena kecurangan ini, audit internal harus jeli dan mempunyai pengalaman dan daya analisis yang tinggi sehingga kecurangan yang dilakukan dapat terdeteksi. Oleh karena itu, profesi ini adalah profesi yang sangat unik dan menantang. profesi, yaitu : Menurut Hiro Tugiman (2006:23&187), audit internal merupakan suatu Audit internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan tertentu yang menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan dan menaati kode etik. Untuk menjadi audit internal yang profesional, seseorang harus memahami kumpulan pengetahuan yang berlaku umum dalam bidang audit internal yang dipandang penting sehingga ia dapat melaksanakan kegiatan dalam area yang cukup luas dengan hasil kerja memuaskan. Audit internal sebagai suatu profesi seharusnya bertindak sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal. Dalam menjalankan tugasnya auditor internal harus bertindak profesional. Profesionalisme merupakan mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Profesionalisme auditor internal sangat diperlukan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pemeriksaan.

Profesionalisme sebagai suatu sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan profesi tertentu. Seorang yang profesional, mempunyai kesungguhan dan ketelitian bekerja, mengejar kepuasan orang, keberanian menanggung risiko, ketekunan dan ketabahan hati, integritas tinggi, konsistensi dan kesatuan pikiran, kata dan perbuatan. Profesionalisme merupakan tanggung jawab berperilaku yang lebih dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat. Sebagai seorang profesional, auditor internal harus mengakui tanggung jawab terhadap klien dan terhadap rekan seprofesi untuk berperilaku, sekalipun berarti pengorbanan pribadi. Para auditor internal harus memenuhi standar profesional dalam melakukan audit. Selain itu, para auditor internal harus memiliki pengetahuan dalam pelaksanaan pemeriksaan. Kepatuhan pada standar profesi akan membantu auditor internal untuk mempertanggungjawabkan audit yang telah dilaksanakan. Kepatuhan pada standar profesional juga membantu auditor agar fungsinya dapat dilaksanakan dengan lebih efektif. Auditor internal yang profesional dalam arti memiliki kemampuan berpikir secara konsep, bekerja dengan tekun penuh dedikasi dan daya inovasi serta selalu berpedoman pada etika profesi dewasa ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas fungsi audit internal pada suatu perusahaan atau organisasi.

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran 1. Banyak terjadinya praktik korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan nilai-nilai etika. 2. Sebagai akibat dari buruknya audit internal dan kurang baiknya sistem pengawasan. 3. Auditor internal sebagai suatu profesi diikat oleh kode etik yang menjadi pedoman untuk berperilaku sesuai dengan standar yang berlaku dan agar melaksanakan tanggung jawabnya secara profesional. Penerapan kode etik 1. Kompetensi 2. Integritas 3. Objektivitas 4. Independensi 5. Kehati-hatian 6. Kerahasiaan Kriteria profesionalisme auditor internal 1. Pelayanan terhadap masyarakat 2. Pelatihan jangka panjang 3. Taat pada kode etik 4. Anggota dari organisasi profesi 5. Jurnal publikasi 6. Pengembangan profesi berkelanjutan 7. Ujian sertifikasi Hipotesis Ho : Penerapan kode etik tidak memiliki pengaruh positif dengan peningkatan profesionalisme auditor internal. Ha : Penerapan kode etik memiliki pengaruh positif dengan peningkatan profesionalisme auditor internal.

1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Moh. Nazir (2003:54) metode deskriptif adalah : Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Studi kasus menurut Moh. Nazir (2003:57) adalah sebagai berikut : Studi kasus atau penelitian kasus (case study) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah, dianalisis dan selanjutnya diproses lebih lanjut dengan berdasarkan pada teori yang dipelajari agar kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis meliputi :

1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data primer artinya secara langsung melibatkan unsur-unsur didalam perusahaan sebagai objek penelitian melalui : a. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan data dan keterangan. b. Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penelitian dilakukan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data sekunder yaitu untuk memperoleh landasan teoritis yang dapat dijadikan pedoman di dalam membandingkan antara teori yang didapat dengan praktek dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan kuliah serta tulisan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Antara Penerapan Kode Etik Dengan Peningkatan Profesionalisme Auditor Internal maka terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu : 1. Penerapan kode etik sebagai variabel independen (variabel X). 2. Peningkatan profesionalisme audit internal sebagai variabel dependen (variabel Y).

Berhubungan dengan objek penelitian berkaitan dengan dua variabel yang bersifat kualitatif, maka peneliti menggunakan kuesioner untuk mengkuantitatifkannya kemudian dianalisis hubungan kedua variabel tersebut dengan perhitungan korelasi Rank Spearman sedangkan untuk menguji signifikansi koefisien Rank Spearman yang dihasilkan, digunakan uji t, dengan kriteria : a. Jika t (hitung) lebih besar sama dengan t (tabel), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. b. Jika t (hitung) lebih kecil dari t (tabel), maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan rancangan untuk pengujian hipotesis ini lebih jelasnya akan disajikan dalam Bab III : Objek dan Metode Penelitian. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berlokasi di jalan Asia Afrika No 63, Bandung.