BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses yang terus-menerus dilaksanakan. mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi telah mencakup pada prinsip pengembangan usaha kepada

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan maupun pengembangan suatu wilayah. Besarnya peranan tersebut mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik dalam era globalisasi ini merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketatnya persaingan antar perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kini

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang semakin meningkat sehingga diperlukan energy alternatif untuk energi

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Iva Prasetyo Kusumaning Ayu, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara, namun lebih dari itu pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya yang meliputi pada aspek sosial, ekonomi maupun politik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1991 Tentang : Konservasi Energi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang di

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INFRASTRUKTUR BAB PERHUBUNGAN

Versi 27 Februari 2017

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Dari serangkaian analisis yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan :

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk menjamin kontinuitas dan kualitas pelayanan daya listrik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia yang berada di masing masing Provinsi dengan

PENGANTAR OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK.

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber Daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi perusahaan PT PLN (Persero) dengan kebijakan restrukturisasi

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

SUATU GAGASAN DALAM MEMACU PROGRAM KELISTRIKAN DESA DI SUMATERA UTARA BONGGAS L. TOBING

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti

BAB 4 INDIKATOR EKONOMI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. besar, dimana kondisi pusat kota yang demikian padat menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong

SUBSIDI LISTRIK DAN PERMASALAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Permasalahan Perumahan dan Permukiman di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

PENDAHULUAN. Latar Belakang

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pelayanan profesionalisme sesuai dengan bidangnya masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berlaku walaupun terjadi secara berlanjut dalam

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Semua kekayaan bumi Indonesia yang dikelola sebagai pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. khusus dalam bidang engineering. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. melonjak dengan tinggi dan cepat, khususnya kebutuhan listrik bagi rumah

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Sedangkan untuk sektor industri, listrik berguna unutk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. satu perhatian besar dari berbagai negara-negara di dunia. Sumber daya energi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. terdapat juga transfer, seperti tunjangan sosial yang merupakan bantuan

POLA PENGEMBANGAN ENERGI PERDESAAN DENGAN SWADAYA MASYARAKAT

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN BERDASARKAN GOLONGAN TARIF JARINGAN DISTRIBUSI RANDUDONGKAL TAHUN

KEPPRES 83/2001, HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar

BAB I PENDAHULUAN. dan papan. Hampir seluruh peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat menggambarkan bahwa adanya peningkatan

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB I PENDAHULUAN. berharga bagi setiap bangsa. Penduduk dengan demikian menjadi modal

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan terjadinya pergeseran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

BAB I PENDAHULUAN. nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi. Oleh:

Analisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang terus-menerus dilaksanakan melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala aspek. Salah satu aspek yang amat penting dalam pembangunan tersebut adalah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi itu pada dasarnya meliputi usaha masyarakat keseluruhan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakat. Proses pembangunan itu sendiri pastinya tidak berjalan dengan sendirinya akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi jalannya roda pembangunan tersebut adalah tenaga listrik. Dalam upaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, tenaga listrik sebagai bagian dari cabang produksi penting bagi negara dan sangat menunjang upaya tersebut. Sebagai salah satu hasil pemanfaatan kekayaan alam yang menguasai hidup orang banyak, tenaga listrik digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Tenaga listrik merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan sehari-hari yang memegang peranan penting dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Sebagai sarana produksi, tersedianya tenaga listrik dalam jumlah dan mutu pelayanan yang baik serta harga yang terjangkau merupakan penggerak utama dan dapat mendorong laju pembangunan di berbagai sektor lain. Pembangunan di berbagai sektor ini sangat penting bagi tercapainya tujuan

pembangunan seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan nasional, mengubah struktur ekonomi, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan tenaga listrik lagi. Di samping itu tersedianya tenaga listrik yang merata dan dipergunakan secara luas untuk keperluan sehari-hari akan dapat mensejahterahkan seluruh lapisan masyarakat. Sebagai salah satu bentuk energi yang sudah siap oleh konsumen (energi final), tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang menentukan untuk mencapai sasaran pembangunan nasional. Dengan demikian, pembangunan ketenagalistrikan akan memperoleh prioritas yang tinggi merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional, sehingga diusahakan serasi, selaras, dan serempak dengan tahapan pembangunan nasional. Hal ini berarti bahwa sasaran pembangunan ketenagalistrikan harus selalu menunjang setiap tahapan pembangunan nasional baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun dalam peningkatan ekonomi. Pembangunan sektor tenaga listrik akan dapat memberikan sumbangan pada upaya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Disamping itu, mengingat pembangunan tenaga listrik dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam sumber daya energi, maka kebijaksanaan umum di bidang energi terutama kebijaksanaan diversifikasi dalam menggunakan sumber daya energi. Selanjutnya, dalam melaksanakan pembangunan di sektor tenaga listrik pada umumnya akan mempengaruhi lingkungan, sehingga pengamanan terhadap pelaksanaan pembangunan dan dampak lingkungan dilakukan sebaik-baiknya.

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan tanaga listrik di Indonesia, baik untuk peningkatan penyediaan, pelayanan, maupun untuk pengelolaannya dihadapi beberapa masalah dan kendala, antara lain adalah besarnya jumlah penduduk yang bermukim di daerah pedesaan secara tersebar mengakibatkan rendahnya kepadatan beban sehingga biaya penyaluran tenaga listrik per KWh menjadi mahal, kondisi geografis yang terdiri dari kepulauan membatasi kemungkinan pelaksanaan interkoneksi sistem ketenagalistrikan sehingga upaya peningkatan skala ekonomi, efisiensi dan keandalan melalui interkoneksi sistem ketenagalistrikan terbatas, dan letak sumber daya energi yang umumnya jauh dari pusat beban sehingga memerlukan biaya transportasi energi listrik yang cukup tinggi. Sementara itu, mengingat bahwa tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang penting dalam menggerakkan ekonomi nasional, harga tenaga listrik harus diupayakan agar terjangkau oleh masyarakat luas. Khusus bagi para investor dan pengusaha, harga tenaga listrik harus dapat membantu meningkatkan daya saing hasil-hasil produksi dalam negeri. Pengamatan menunjukkan pemakaian listrik di Indonesia terus mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah pemakaian tenaga listrik tersebut terutama disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: 1. Pemakaian tenaga listrik perkapita yang terus meningkat sebagai akibat tingkat hidup yang lebih baik. 2. Pemakaian tenaga listrik perkapita yang terus meningkat sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk.

3. Peningkatan produktivitas berbagai usaha yang pada akhirnya mempergunakan peralatan listrik yang lebih banyak dan memerlukan tenaga listrik. 4. Sifat pemakaian tenaga listrik yang lebih praktis, lebih mudah dipakai, karena itu tingkat pemakaiannya sebagai sarana kehidupan terus meningkat menggantikan berbagai jenis energi lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, di kota Medan kebutuhan akan tenaga listrik ini terus mengalami peningkatan mengingat kota Medan kini telah menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia. Kebutuhan akan listrik yang meningkat ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam penggunaan tenaga listrik baik oleh rumah tangga, industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain. Besarnya tingkat penggunaan tenaga listrik ini menimbulkan semakin menipisnya pasokan penyediaan listrik oleh pihak PLN mengingat lagi pembangkit listrik wilayah Sumatera Utara mengalami kerusakan karena mesin-mesin pembangkit listrik ynag semakin menua dan memerlukan pembangunan pembanglit listrik sesegera mungkin. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Listrik Rumah Tangga di kota Medan.

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan dari apa yang telah diuraikan pada latar belakang, maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh pendapatan perkapita terhadap perubahan permintaan tenaga listrik di kota Medan? 2. Bagaimana pengaruh perubahan jumlah penduduk terhadap perubahan permintaan tenaga listrik di kota Medan? 3. Bagaimana pengaruh perubahan tarif listrik terhadap permintaan tenaga listrik di kota Medan? 1.3. Hipotesis Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada yang masih perlu dikaji kebenarannya melalui data-data yang terkumpul. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesanya adalah sebagai berikut: a. Pendapatan perkapita berpengaruh positif terhadap permintaan tenaga listrik di kota Medan, ceteris paribus. b. Jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap permintaan tenaga listrik di kota Medan, ceteris paribus. c. Besarnya tarif listrik berpengaruh negatif terhadap permintaan tenaga listrik di kota Medan, ceteris paribus.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik di kota Medan. 2. Untuk mengetahui perkembangan permintaan tenaga listrik dari tahun ke tahun. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik di kota Medan. 2. Sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan yang berkaitan dengan ketenagalistrikan di kota Medan. 3. Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademis dan peneliti yang tertarik membahas masalah ketenagalistrikan.