Susunan geologi kawasan hutan HPT fungsi khusus PLG Seblat tersusun dari batuan Druit dan Liparit. Jenis tanah Podsolid dan Latosol (Anonim 2000).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

KEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi 3.2 Geologi dan Bahan Induk

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

III. KEADAAN UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

BAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Profil Kawasan Seblat 4.1.1. Letak dan Luas Status kawasan merupakan suatu Hutan Produksi Terbatas (HPT) dengan fungsi khusus Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat berdasarkan SK Menhut No 658/Kpts-II/1995 tanggal 8 Desember 1995 dengan luas kawasan 6.865 ha. Kawasan ini berada didaerah penyangga (Buffer zone) Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Secara administratif termasuk kedalam Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. Secara administratif kehutanan termasuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ipuh Timur, Ranting Dinas Kehutanan Ketahun, Dinas Kehutanan dan Konservasi Tanah (PKT) Bengkulu Utara atau termasuk dalam wilayah pengelolaan sub seksi wilayah KSDA Bengkulu Utara dan Rejang Lebong (Anonim 2000). Secara Geografis terletak pada 101 o 39 18 101 o 44 50 BT dan 03 o 03 12 03 o 09 24 LS, dengan batasbatas wilayahnya adalah sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat 4.1.2. Geologi dan Jenis Tanah : Berbatasan dengan PT Alno Agro Utama (AAU) : Berbatasan dengan Desa Suka Maju, Suka Baru dan Desa Suka Merindu : Berbatasan dengan Desa Suka Makmur : Berbatasan dengan Desa Satuan Pemukiman V (Desa Cipta Mulya) dan Desa Satuan Pemukiman VII (Desa Air Pandan) Susunan geologi kawasan hutan HPT fungsi khusus PLG Seblat tersusun dari batuan Druit dan Liparit. Jenis tanah Podsolid dan Latosol (Anonim 2000). 4.1.3. Topografi dan Iklim Kawasan HPT PLG Seblat secara umum mempunyai topografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian tempat di atas permukaan laut berkisar antara ± 56 m 113 m. Kawasan di bagian utara relatif datar dibandingkan kawasan bagian selatan. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (1951) kawasan HPT fungsi khusus PLG Seblat termasuk ke dalam iklim tipe A,

yaitu daerah yang mengalami hujan hampir merata sepanjang tahun. Rata-rata temperatur udara berkisar antara 26,6 C hingga 27,7 C. Suhu maksimum ratarata bulanan berkisar antara 31,3 C hingga 32,4 C dan suhu minimum rata-rata berkisar antara 21,3 C hingga 22,3 C. Kelembaban udara rata-rata 86% dengan kecepatan angin berkisar antara 7,2 hingga 13,3 knots (Anonim 2005). Berdasarkan data curah hujan selama tujuh tahun terakhir yang di peroleh dari data BPS Bengkulu Utara dan Kantor Stasiun Meterologi Propinsi Bengkulu, rata-rata curah hujan bulanan di wilayah Seblat dan sekitarnya adalah 148,08 mm sampai 325,50 mm per tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 148 hari per tahun. Data curah hujan di kawasan Seblat selama tujuh tahun terakhir dapat di lihat pada Tabel 9. Tabel 9 Curah hujan 2000-2005 Kawasan HPT PLG Seblat Bengkulu Utara Bulan Curah hujan (mm) Tahun 2000* 2001* 2002* 2003* 2004* 2005** 2006** Januari 273 288 351 379 406 313 316 Februari 303 317 217 139 160 213 208 Maret 135 243 250 258 265 328 331 April 385 241 177 307 437 262 265 Mei 193 158 133 157 180 302 297 Juni 188 211 121 79 36 308 311 Juli 208 160 101 232 363 206 208 Agustus 236 120 78 113 148 300 301 September 150 310 183 227 270 206 210. Oktober 372 426 38 81 123 475 478 Nopember 435 242 68 188 308 480 491 Desember 518 155 60 191 321 488 490 Jumlah Total 3396 2871 1777 2347 3017 3881 3906 Sumber: *)Bengkulu Utara dalam angka 2001,2002,2003,2004. **) Kantor BMG Propinsi Bengkulu 2005 dan 2006. 4.1.4. Hidrologi Kawasan HPT fungsi khusus PLG Seblat termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Seblat yang mengalir dari arah Timur ke arah Barat berupa sungai kecil hingga sungai besar. Sungai-sungai kecil tersebut antara lain Air Setibal, Air Tebat Gedang, Air Sabai, Air Kebarau, Air Kedaun, Air Tembulun dan Air Gegas, dan sungai besar yang mengalir di kawasan ini antara lain Air Seblat

Merah, Air Seblat Hulu, Air Senaba dan Air Rami. selain itu di dalam kawasan juga ditemui sumber air berupa rawa-rawa. Air Seblat dan sebagian besar anak sungainya akan mengalir sepanjang tahun dan hanya sebagian anak sungai tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan musim. Rawa sebagai tempat minum dan memandikan gajah memiliki bentuk seperti kolam dengan air yang cukup bagus. 4.1.5. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Kondisi sosial ekonomi masyarakat berkaitan erat dengan beberapa aspek terutama jumlah penduduk, struktur penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, dan menurut mata pencaharian mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keberadaan kawasan tersebut, yang akhirnya membawa dampak terhadap keberhasilan pengelolaan suatu kawasan. 4.1.5.1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk di sekitar HPT PLG Seblat pada tahun 2006 yang terbesar terdapat di desa Suka Makmur yaitu 3.185 jiwa di ikuti desa Cipta Mulya 1.568 jiwa, desa Suka Baru 1.025 jiwa, desa Air Pandan 935 jiwa, desa Suka Merindu 929 jiwa dan desa Suka Maju 714 jiwa. Jumlah penduduk desa yang ada di sekitar HPT PLG Seblat disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Penduduk dari beberapa desa yang berbatasan dengan kawasan HPT PLG Seblat No Desa Jumlah Luas Jumlah Kepadatan Kepala Laki- Perem Sex Desa penduduk Penduduk Keluarg Laki Puan Ratio (Ha) (Orang) (Orang/ha) (Orang) (Orang) a (KK) 1 Suka Maju 4612 714 246 0,15 361 353 1,02 2 Cipta Mulya 1100 1568 420 1,43 834 734 1,14 3 Suka Makmur 13000 3185 678 0,25 1585 1600 0,99 4 Suka Baru 17968 1025 395 0,06 512 513 0,99 5 Air Pandan 543 935 255 1,72 471 464 1,02 6 Suka Merindu 9822 929 360 0,09 468 461 1,02.

Pada Tabel 10 menunjukkan bahwa desa Suka Makmur memiliki jumlah penduduk, luas desa, dan jumlah kepala keluarga lebih besar daripada penduduk desa lain. Namun untuk kepadatan penduduk yang paling besar terdapat di desa Air Pandan (1,72 Orang/ha), diikuti dengan desa Cipta Mulya (1,43 Orang/Ha), desa Suka Makmur (0,25 Orang/ha), desa Suka Maju (0,15 Orang/ha), desa Suka Merindu (0,09 Orang/ha) dan desa Suka Baru (0,06 Orang/ha). Hal ini disebabkan karena desa Air Pandan, Cipta Mulya dan Suka Makmur merupakan desa transmigrasi, sedangkan desa Suka Merindu, Suka Maju dan Suka Baru adalah penduduk asli. 4.1.5.2. Struktur Penduduk Menurut Umur Pengamatan terhadap struktur umur penduduk di sekitar kawasan HPT PLG Seblat memperlihatkan bahwa penduduk yang termasuk golongan produktif usia (15-60 tahun) ada 4663 orang dan usia tidak produktif (berumur 0 sampai dengan 15 tahun dan lebih dari 60 tahun) ada 3693 orang (Tabel 11). Tabel 11 Komposisi penduduk menurut umur Struktur Desa Umur Suka Cipta Suka Suka Air Suka Jumlah (Tahun) Maju Mulya Makmur Baru Pandan Merindu 0-4 90 149 479 162 107 97 1084 5-9 85 152 495 150 127 90 1099 10-14 72 159 445 141 101 84 1002 15-19 64 157 390 122 90 88 911 20-24 60 170 336 91 81 85 823 25-29 58 173 171 82 83 79 646 30-34 53 137 141 61 67 28 487 35-39 43 120 125 43 52 70 453 40-44 45 89 126 37 55 65 417 45-49 39 59 119 32 40 60 349 50-54 36 69 93 26 34 55 313 55-59 26 60 74 22 33 49 264 60-64 17 30 61 21 27 39 195 65-69 15 18 55 18 21 25 152 70-74 8 10 41 12 13 9 93 75+ 3 16 34 5 4 6 68 Jumlah 714 1568 3185 1025 935 929 8356 Jumlah penduduk desa yang ada disekitar kawasan HPT PLG Seblat yang paling produktif ada di desa Suka makmur 1575 orang dan tidak atau

belum produktif 1610 orang, sedangkan yang paling rendah terdapat didesa Suka Maju yang termasuk produktif ada 424 orang dan tidak atau belum produktif 290 orang. Sedangkan desa Cipta Mulya, Suka Baru, Air Pandan dan Suka Merindu yang produktif masing-masing 1034 orang, 516 orang, 535 orang dan 579 orang dan tidak atau belum produktif 534 orang, 509 orang, 400 orang, 350 orang. 4.1.5.3. Struktur Penduduk Menurut Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di sekitar kawasan HPT PLG Seblat yang merupakan pendidikan formal yang pembinaannya melalui lembaga pendidikan. Pendidikan formal penduduk meliputi pendidikan yang belum atau tidak lulus SD, tamat SD sampai dengan tamat perguruan tinggi. Keadaan komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 menunjukkan bahwa penduduk di sekitar kawasan HPT PLG Seblat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan dapat dikelompokkan menjadi: Taman kanak-kanak sebanyak 6,53 %, SD 50,83%, SLTP 25,14%, SLTA 16,02 % dan Perguruan Tinggi sebanyak 1,48 %. Tabel 12 Komposisi penduduk menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan Desa Suka Cipta Suka Suka Air Suka Jum Pendidikan Maju Mulya Makmur Baru Pandan Merindu lah % L P L P L P L P L P L P Taman Kanakkanak 0 0 0 0 80 74 0 0 0 0 0 0 154 6,53 Sekolah Dasar 100 75 139 107 249 253 26 20 64 57 58 51 1199 50,83 SLTP 9 11 40 37 165 174 20 18 41 23 33 22 593 25,14 SLTA 23 17 8 9 107 103 22 18 12 11 20 28 378 16,02 Pergurua n Tinggi 2 1 0 0 14 12 2 1 3 0 0 0 35 1,48 Jumlah 134 104 187 153 615 616 70 57 120 91 111 101 2359 Berdasarkan Tabel 12 ternyata kondisi pendidikan di sekitar kawasan HPT PLG Seblat masih cukup rendah, mengingat hanya 16,02 % dan 1,48 % penduduk yang menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang SLTA dan perguruan tinggi. Prosentase pendidikan paling besar bagi penduduk adalah yang berpendidikan SD dan SLTP masing-masing 50,83 % dan 25,14 %.

Perkembangan pendidikan tidak terlepas dari ketersediaan fasilitas pendidikan, baik berupa bangunan sekolah maupun tenaga pendidik. Gambaran pendidikan yang dicerminkan di sekitar kawasan HPT PLG Seblat terlihat dari sarana dan prasarana pendidikan untuk tingkat TK, SLTA dan Perguruan Tinggi tidak terdapat di desa yang berbatasan dengan PLG Seblat, sehingga untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi hanya dapat dilakukan di Ibukota Kecamatan atau di Ibukota Kabupaten. Fasilitas pendidikan disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Fasilitas pendidikan di sekitar kawasan HPT PLG Seblat Fasilitas Pendidikan Suka Maju Cipta Mulya Suka Makmur Suka Baru Air Pandan Suka Merindu Jum Lah Taman Kanakkanak 0 0 0 0 0 0 0 Sekolah Dasar 1 1 2 0 1 1 6 SLTP 0 0 1 0 0 0 1 SLTA 0 0 0 0 0 0 0 Perguruan Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 4.1.5.4. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian Sebagian besar penduduk yang berada di sekitar kawasan HPT PLG Seblat bermata pencaharian di bidang pertanian (86,22%), dagang (4,44%), wiraswasta (4,23%), pegawai swasta (3,36), PNS (1,72%), polisi/tentara (0,03%). Struktur penduduk berdasarkan matapencaharian disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Komposisi penduduk menurut matapencaharian (orang) Mata Suka Cipta Suka Suka Air Suka Jum Pencaharian Maju Mulya Makmur Baru Pandan Merindu Lah % Tani 301 601 1135 323 263 229 2852 86,22 Nelayan 0 0 0 0 0 0 0 0,00 Dagang 2 36 80 0 11 18 147 4,44 PNS 3 17 27 2 7 1 57 1,72 Polisi/Tentara 0 0 1 0 0 0 1 0,03 Pegawai swasta 0 34 47 0 30 0 111 3,36 Wiraswasta 10 32 80 4 14 0 140 4,23 Sumber: Kantor Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara 2007

Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar kawasan PLG Seblat bermata pencaharian petani, dagang, wiraswasta, pegawai swasta, PNS, dan Polisi/Tentara. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk berkaitan erat dengan potensi sumberdaya lahan, yang berarti pula bahwa sebagian besar kehidupan masyarakat sangat menggantungkan pada produktivitas sumberdaya lahan. Tingkat produktivitas sumberdaya lahan di sekitar kawasan HPT PLG Seblat dicerminkan oleh produksi per hektar dari berbagai jenis tanaman yang diusahakan penduduk sebagai gambaran dapat dilihat produktivitas lahan pada Tabel 15. Tabel 15 Produktivitas lahan terhadap tanaman semusim No Jenis Komoditi Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton/ha) 1 Padi 2316 10422 4,50 2 Jagung 48,6 170,1 3,50 3 Ubi Kayu 14 56,6 4,04 4 Ubi Jalar 38 109 2,87 5 Kacang Tanah 31,1 37,22 1,20 6 Kedelai 162 17,7 0,11 7 Kacang Hijau 67 60,707 0,91 8 Kacang panjang 28 18,76 0,67 9 Cabe 78 35,88 0,46 10 Terung 8 15,84 1,98 11 Kangkung 21 51,66 2,46 12 Bayam 20 22,28 1,11 Sumber: Kantor Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara 2007 Jenis-jenis tanaman semusim yang diusahakan penduduk adalah padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang panjang, cabe, terung kangkung, dan bayam. Berdasarkan luas panen dan produktivitas lahan tersebut, komoditas padi merupakan komoditas utama yang mendukung masyarakat. Berdasarkan kepemilikan lahan oleh penduduk. Sebagai gambaran berdasarkan data monografi desa dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Mata pencaharian penduduk desa di sekitar kawasan HPT PLG Seblat berdasarkan kepemilikan lahan No Desa Banyaknya jiwa (orang) Pemilik Pemilik Buruh Pemilik Buruh sawah tegalan tani kebun kebun 1 Air Pandan 62 815 215 315 410 2 Cipta Mulya 26 245 132 159 52 3 Suka Merindu 62 115-80 35 4 Suka Maju 102 132-132 - 5 Suka Makmur 38 174 50 949 81 6 Suka Baru 25 213 105 150 72 Tabel 16 menunjukkan bahwa kepemilikan lahan sebagian besar berupa lahan tegal dan kebun yang berarti mata pencaharian pokok masyarakat desa sekitar HPT PLG Seblat adalah bertani dengan pola usaha tani lahan kering. Hal ini didukung data tata guna lahan desa yang disajikan dalam Tabel l7. Tabel 17 Penggunaan lahan desa di sekitar HPT PLG Seblat No Desa Luas areal penggunaan (ha) Pemukiman Kebun Ladang Sarana umum lainnya 1 Air Pandan 192 3573 351 14 2 Cipta Mulya 76 864 143 17 3 Suka Merindu 95 264 315 4126 4 Suka Maju 43 160 176 2121 5 Suka Makmur 95 949 174 282 6 Suka Baru 123 853 621 1403 Jumlah 624 6663 1780 7963 Berdasarkan pada data sekunder tersebut maka dapat disusun profil desa sekitar kawasan PLG Seblat sebagai berikut: 1. Luas wilayah Kecamatan Putri Hijau 1.113.420 Ha yang terdiri dari 19 desa. Adapun desa yang berbatasan lansung dengan kawasan HPT PLG Seblat ada enam desa yaitu; desa Air Pandan 543 ha, Cipta Mulya 1100 ha, Suka Merindu 9822 ha, Suka Maju 4612 ha, Suka Makmur 13000 ha dan desa Suka Baru 17968 ha. Sedangkan kawasan HPT PLG Seblat memiliki luas 6.865 ha, dengan curah hujan merata sepanjang tahun dan termasuk iklim tipe A. 2. Jumlah penduduk di desa disekitar kawasan HPT PLG Seblat pada tahun 2006 adalah; Suka Maju 714 orang, Cipta Mulya 1568 orang, Suka Makmur

3185 orang, Suka Baru 1025 orang, Air Pandan 935 orang, Suka Merindu 929 orang. Struktur penduduk menurut umur menunjukkan bahwa penduduk yang termasuk dalam golongan produktif (15-59 tahun) masing-masing desa sebagai berikut; desa Suka makmur 1575 orang, desa Suka Maju 424 orang, desa Cipta Mulya 1034 orang, Suka Baru 516 orang, Air Pandan 579 orang dan Suka Merindu 579 orang. Sedang penduduk yang tidak atau belum produktif masing-masing desa adalah; Suka makmur 1610 orang, Suka Maju 290 orang, Cipta Mulya 534 orang, Suka Baru 509 orang, Air Pandan 400 orang dan Suka Merindu 350 orang. Bila dilihat dari struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan bahwa penduduk yang tamat TK 154 orang atau 6,53 orang, tamat SD 199 orang atau 50,83 %, tamat SLTP 593 orang atau 25,14 %, SLTA 378 orang atau 16,02 % dan Perguruan Tinggi 35 orang atau 1,48%. 3. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah petani (86,22%), dagang (4,44%), wiraswasta (4,23%), pegawai swasta (3,36), PNS (1,72%), polisi/tentara (0,03%). 4. Tingkat produktivitas lahan dicerminkan oleh produksi per hektar dari berbagai jenis tanaman yang diusahakan penduduk yaitu tanaman adalah padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang panjang, cabe, terung, kangkung, dan bayam.