BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan Pengunungan Dieng merupakan kawasan yang membujur di bagian tengah Propinsi Jawa Tengah, yang secara administrasi pemerintahan terletak di wilayah Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Batang, Pekalongan, Kendal, dan Temanggung. Kawasan pegunungan ini mempunyai arti strategis di dalam menopang kehidupan daerah hilir, baik yang ada di hilir sebelah utara maupun selatan. Beberapa aspek strategis tersebut antara lain aspek ekologi, hidrologi, pariwisata, budaya, pendidikan, penelitian, serta aspek sumberdaya alam mineral (Rohadi, 2006). Bentang alam yang indah serta flora, fauna dan ekosistem yang ada di Kawasan Pegunungan Dieng menjadi potensi pariwisata alam yang dapat menjadi obyek dan daya tarik wisata yang menarik. Disamping keindahan alamnya, kawasan ini juga terdapat goa serta candi untuk pelaksanaan pemujaan/spiritual sehingga menjadi penambah keunikan tersendiri. Terdapat beberapa obyek wisata alam yang berada di kawasan pegunungan Dieng yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Wonosobo, yaitu Telaga Warna-Pengilon, Telaga Menjer, Bukit Sikunir-Telaga Cebong, serta Bukit Prau. Sampai dengan bulan Oktober tahun 2015, berikut merupakan tren kunjungan wisata alam di Kabupaten Wonosobo (Tabel 1). 1
2 Tabel 1. Tren Kunjungan Wisata Kabupaten Wonosobo Obyek Wisata Jumlah Kunjungan/Orang No Alam 2011 2012 2013 2014 2015 1 Bukit Prau 54.800 115.000 173.000 2 Bukit Sikunir- Telaga Cebong 97.012 102.079 126.700 3 Telaga Menjer 7.643 9.734 9.936 14.946 23.941 4 Telaga Warna- Pengilon 87.456 157.297 210.372 345.393 310.846 Sumber Dokumen Laporan Perhutani KPH Kedu Utara Dokumen Laporan Perhutani KPH Kedu Utara Dokumen Laporan Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo Dokumen laporan BKSDA Jawa Tengah Tren pariwisata di Indonesia saat ini adalah ekowisata. The International Ecotourism Society (1990) dalam Fandeli (2002), menjelaskan bahwa ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan ke tempat yang masih alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan, melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. Nugroho (1997) dalam Santoso (2002), menyatakan bahwa jenis wisata yang diinginkan masyarakat adalah menekankan pada beberapa hal dalam implementasinya, yaitu motivasi pencarian pada sesuatu yang unik/spesifik dan baru yang lebih menantang pada lokasi-lokasi baru untuk jenis atraksi yang diminati dan motivasi pencarian pada pengalaman wisata yang berkualitas. Masyarakat saat ini tidak lagi terfokus hanya ingin santai dan menikmati pemandangan alam ketika melakukan wisata, tetapi mereka menginginkan jenis wisata yang lebih berkualitas. Wisata yang berkualitas adalah wisata yang tetap santai tetapi dengan selera yang lebih meningkat yakni menikmati produk atau kreasi budaya (culture) dan peninggalan sejarah (heritage)
3 serta nature atau ekowisata dari suatu daerah atau negara (Santosa, 2002). Banyak kawasan wisata alam baru di Kabupaten Wonosobo yang sebelumnya belum terjamah bermunculan dan bersaing dengan wisata alam yang telah lama beroperasi. Obyek wisata alam Telaga Warna-Pengilon merupakan obyek wisata alam yang sudah lama beroperasi namun masih tetap menjaga eksistensinya dan obyek wisata alam Bukit Sikunir-Telaga Cebong merupakan obyek wisata alam yang baru beroperasi namun menunjukkan peningkatan kunjungan dari tahun ke tahun. Keinginan pengunjung untuk mendapatkan wisata yang baru dan pengalaman berkualitas mendorong pengelola untuk terus mengembangkan produk wisata. Pengunjung memiliki preferensi yang berbeda-beda dalam menentukan pilihannya terhadap produk wisata yang ditawarkan obyek wisata. Preferensi menunjukkan kesukaan pengunjung dari berbagai pilihan produk yang ditawarkan (Kotler, 2002). Preferensi pengunjung timbul dari keinginan dan kebutuhan pengunjung dalam melakukan perjalanan wisata. Telaga Warna-Pengilon memiliki pesona yang tak kalah menarik dengan wisata alam di pegunungan Dieng lainnya. Telaga Warna memiliki keunikan dimana warna telaganya apabila dilihat dari jarak tertentu akan membiaskan warna yang berbeda-beda akibat kandungan belerang di dalam dasar telaga. Terdapat telaga pengilon dan juga goa-goa di sepanjang tepian telaga di dalam satu kawasan obyek wisata alam. Wisata alam Telaga Warna-Pengilon dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah. Kegiatan wisata alam di TWA Telaga Warna dilakukan pada blok pemanfaatan yang ditetapkan
4 berdasarkan SK Direktur Jenderal PHPAN0.45/Kpts/DJ-V1/95 seluas 2 hektar. Obyek wisata alam Telaga Warna-Pengilon terus mengembangkan obyek wisata agar dapat bersaing dengan obyek wisata alam yang baru. Bukit Sikunir-Telaga Cebong terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, obyek wisata alam Bukit Sikunir-Telaga Cebong adalah kawasan wisata alam. Bukit Sikunir-Telaga Cebong merupakan obyek wisata alam yang tergolong baru dan beroperasi secara resmi setelah diresmikan oleh Perum Perhutani pada tahun 2013. Sikunir adalah bukit dimana bagian puncaknya dapat digunakan untuk melihat matahari terbit. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan Telaga Cebong dari atas bukit maupun dari bawah bukit serta menyaksikan hamparan lahan pertanian sehingga menambah suasana pedesaan. Obyek wisata alam Bukit Sikunir-Telaga Cebong terus berupaya mengembangkan obyek wisata agar dapat menjadi pariwisata yang berkelanjutan. Telaga Warna-Pengilon dan Bukit Sikunir-Telaga Cebong merupakan obyek wisata alam lama dan baru beroperasi yang dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pengunjung. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber acuan pengelola dalam menerapkan arah pengembangan guna meningkatkan jumlah kunjungan dan menjaga interaksi berkelanjutan antara pengunjung dan wisata alam itu sendiri.
5 1.2 Perumusan Masalah Pegunungan Dieng Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang kaya akan alam dan budaya. Telaga Warna-Pengilon merupakan obyek wisata alam yang telah lama beroperasi sehingga mempunyai pengalaman lebih dalam pengembangan obyek wisata alam namun tetap berupaya untuk menjaga eksistensinya di tengah persaingan obyek wisata alam lainnya. Bukit Sikunir-Telaga Cebong yang tergolong baru beroperasi mulai banyak dikunjungi dan terus dikembangkan untuk menambah jumlah pengunjung. Pengunjung memiliki preferensi berbeda-beda dalam melakukan perjalanan wisata. Preferensi pengunjung timbul karena beragamnya aktivitas wisata dan kebutuhan wisatawan untuk memenuhi perjalanan wisata. Preferensi pengunjung menjadi dasar perhitungan untuk menentukan keinginan dan kebutuhan pengunjung dalam berwisata yang dapat digunakan sebagai cara pengembangan obyek wisata alam yang sesuai dengan keinginan wisatawan secara tepat. Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut: 1. Seperti apakah preferensi pengunjung di obyek wisata alam Telaga Warna- Pengilon dan Bukit Sikunir-Telaga Cebong? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi pengunjung di obyek wisata alam Telaga Warna Pengilon dan Bukit Sikunir-Telaga Cebong?
6 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Mengetahui preferensi pengunjung di obyek wisata alam Telaga Warna- Pengilon dan Bukit Sikunir-Telaga Cebong 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pengunjung di obyek wisata alam Telaga Warna-Pengilon dan Bukit Sikunir-Telaga Cebong 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu bahan masukan atau referensi untuk membantu memahami berbagai potensi yang dapat dikembangkan menjadi pendukung daya tarik wisata dalam merancang kebijakan dan program yang lebih tepat untuk membenahi komponen wisata sesuai dengan preferensi pengunjung sehingga dapat menjadi destinasi yang dapat diandalkan. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberi masukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyusunan perencanaan pengembangan pariwisata dan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut.