BAB VI ASPEK KEUANGAN. perkembangan dari usaha tersebut dari sisi keuangan. Dana sangat dibutuhkan untuk membuat suatu usaha dapat berjalan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1. Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Aktiva Tetap No Keterangan Biaya 1 Peralatan produksi Rp Meja makan kecil 8 unit

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB VI. ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

Bab 5 Penganggaran Modal

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA EKONOMI / AKUNTANSI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

VII. RENCANA KEUANGAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional perusahaan Matra: No. Komponen Investasi Jumlah

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

BAB VI ASPEK KEUANGAN. TABEL 8. Daftar Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Jenis Fungsi Kebutuhan Khusus

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE Tabel 5.1 Rincian Modal Awal

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

Transkripsi:

BAB VI ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan adalah aspek yang penting dalam membuat suatu bisnis. Aspek keuangan digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha dan perkembangan dari usaha tersebut dari sisi keuangan. 6.1 Kebutuhan Dana Dana sangat dibutuhkan untuk membuat suatu usaha dapat berjalan dengan lancar, untuk itu dalam memproduksi sebuah produk dibutuhkan bahan baku, peralatan dan biaya lainnya yang harus dikeluarkan. Berikut ini adalah rincian harga dari bahan baku, peralatan, dan biaya yang dikeluarkan untuk satu bulan pertama: Tabel 6.1 Biaya Bahan Baku NO. KETERANGAN NAMA HARGA (Rp.) JUMLAH TOTAL (Rp.) 1 Terigu 10,000 20.00 kg 200,000 2 Telur 2,000 96.00 buah 192,000 3 Gula tepung 20,000 4.00 kg 80,000 4 Mentega 5,000 4.00 kg 20,000 5 Fermipan 4,000 16.00 bungkus 64,000 6 Minyak 14,000 32.00 liter 448,000 7 Kentang 23,000 8.00 kg 184,000 8 Tepung roti 16,000 16.00 bungkus 256,000 9 Daging ayam 40,000 8.00 kg 320,000 10 Daging sapi 120,000 8.00 kg 960,000 11 Bumbu lain-lain 200,000 12 Saus Tomat 10,000 16.00 botol 160,000 13 Saus Sambal 13,000 16.00 botol 208,000 14 Gochujang 70,000 4.00 kg 280,000 16 Casing sosis 50 800.00 buah TOTAL 40,000 3,612,000 52

53 Tabel 6.2 Biaya Peralatan No. Peralatan Harga / unit Jumlah Unit (Rupiah) (Rupiah) 1 Kompor 250,000 2 500,000 2 Regulator dan Selang Gas 70,000 2 140,000 3 Panci penggorengan 375,000 2 750,000 4 Tabung Gas 350,000 2 700,000 5 Baskom 20,000 2 40,000 6 Timbangan digital 80,000 1 80,000 7 Mixer 480,000 1 480,000 8 Cooler box 182,500 1 182,500 9 Meja booth 700,000 1 700,000 10 Kulkas SHARP SJ-N166F-FP 1,400,000.00 1 TOTAL 1,400,000 4,972,500 Keterangan: Umur ekonomis dari aktiva tetap perusahaan diperkirakan 5 tahun, nilai residu 0, maka: Rp. 4.972.500 / 5 tahun = Rp. 994.500/ tahun Rp. 994.500/ 12 bulan = Rp. 82.875/ bulan Jadi nilai penyusutan peralatan per tahun adalah Rp. 994.500 Tabel 6.3 Biaya Perlengkapan No. Item Harga (Rp.) Jumlah Item Total (Rp.) 1. Buku keuangan 10.000 1 10.000 2. Kartu nama 700 100 70.000 TOTAL 80.000 Tabel 6.4 Biaya Utilitas

54 No. Item Harga (Rp.) Jumlah Item Total (Rp.) 1. Reffil gas 135.000 1 135.000 2. Listrik dan internet 250.000-250.000 3. Transportasi (bensin) 250.000-250.000 TOTAL 635.000 Tabel 6.5 Biaya Kemasan No. Item Harga (Rp.) Jumlah Item Total (Rp.) 1. Tusuk sate 100 800 80.000 2. Piring Kertas (food tray paper) 1200 800 960.000 TOTAL 1.040.000 Tabel 6.6 Biaya Beban Gaji No. Bagian Besar Gaji (Rp. / minggu) Jumlah Pegawai Total (Rp.) 1. Direktur 300.000 1 1.200.000 2. Staff Produksi 300.000 1 1.200.000 3. Staff Promosi dan Penjualan 250.000 1 1.000.000 4. Staff Keuangan 250.000 1 1.000.000 TOTAL 4.400.000 Tabel 6.7 Biaya Pemasaran No. Jenis Pemasaran Harga (Rp.) Jumlah Total (Rp.) 1. Paid promote Instagram 100.000 1 100.000 2. Brosur 500 50 25.000

55 TOTAL 125.000 Tabel 6.8 Biaya Sewa No. Keterangan Harga (Rp.) Jumlah Total (Rp.) 1. Sewa booth 500.000 4 2.000.000 TOTAL 2.000.000 Tabel 6.9 Biaya Keseluruhan Pada Bulan Pertama No. Keterangan Total Biaya (Rp.) 1. Biaya bahan baku 3.612.000 2. Biaya peralatan 4.972.500 3. Biaya perlengkapan 80.000 4. Biaya utilitas 635.000 5. Biaya kemasan 1.040.000 6. Biaya beban gaji 4.400.000 7. Biaya pemasaran 125.000 8. Biaya Sewa 2.000.000 9. Kas 500.000 TOTAL 17.364.500 Tabel 6.10 Komponen Investasi Awal Komponen Investasi Harga (Rp.) Total (Rp.) Aktiva Lancar Biaya bahan baku Biaya perlengkapan Biaya utilitas 3.612.000 80.000 635.000

56 Biaya kemasan 1.040.000 Biaya beban gaji 4.400.000 Biaya pemasaran 125.000 Biaya Sewa 2.000.000 Kas 500.000 TOTAL AKTIVA LANCAR 12.392.000 Aktiva Tetap Peralatan 4.972.500 TOTAL AKTIVA TETAP 4.972.500 TOTAL INVESTASI AWAL 17.364.500 6.2 Kebutuhan dan Sumber Dana Jumlah dana yang diperlukan untuk modal awal dalam membuat usaha ini adalah Rp. 17.364.500,sumber dana berasal dari pihak owner yang merangkap sebagai direktur. 6.3 Proyeksi Neraca Tabel 6.11 Neraca Awal Aktiva (Rp.) Aktiva Lancar Persediaan bahan baku 3.612.000 Perlengkapan 80.000 Persediaan kemasan 1.040.000 Pasiva (Rp.) Kewajiban Ekuitas Modal Awal 10.204.500

57 Kas 500.000 Aktiva Tetap Peralatan 4.972.500 TOTAL AKTIVA Rp. 10.204.500 TOTAL PASIVA Rp. 10.204.500 6.4 Proyeksi Laba Rugi Tabel 6.12 Proyeksi Laba Rugi Tahun 2018 Komponen Pendapatan / Biaya Pendapatan Item Harga Jual (Rp.) Qty TOTAL (RP.) Doughmeat 15,000 11,250 168,750,000 TOTAL PENDAPATAN 168,750,000 Item HPP (Rp.) Qty Doughmeat 4,665 11,250 52,481,250 HPP LABA KOTOR Biaya Operasional Biaya Pemasaran Biaya Utilitas Kas Biaya Gaji Karyawan Biaya Sewa Biaya Kemasan Biaya perlengkapan Penyusutan (Rp. 4.972.500 / 5 tahun) TOTAL BIAYA OPERASIONAL LABA BERSIH SEBELUM BUNGA & PAJAK BUNGA PAJAK (1%) LABA BERSIH 52,481,250 116,268,750 500,000 7,620,000 500,000 52,800,000 24,000,000 12,480,000 320,000 994,500 99,214,500 17,054,250-1,687,500 15,366,750

58 Keterangan: Data penjualan pada Tahun 2018 berdasarkan data perkiraan penjualan pada Tabel 3.1. Pajak sebesar 1% berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu (Direktorat Jenderal Pajak, 2013)

59 Tabel 6.13 Proyeksi Laba Rugi Tahun 2019 Komponen Pendapatan / Biaya Pendapatan Item Harga Jual (Rp.) Qty TOTAL (RP.) Doughmeat 15,000 12,210 183,150,000 TOTAL PENDAPATAN 183,150,000 Item HPP (Rp.) Qty Doughmeat 4,665 12,210 56,959,650 HPP LABA KOTOR Biaya Operasional Biaya Pemasaran Biaya Utilitas Kas Biaya Gaji Karyawan Biaya Sewa Biaya Kemasan Biaya perlengkapan Penyusutan (Rp. 4.972.500 / 5 tahun) TOTAL BIAYA OPERASIONAL LABA BERSIH SEBELUM BUNGA & PAJAK BUNGA PAJAK (1%) LABA BERSIH 56,959,650 126,190,350 500,000 8,382,000 500,000 52,800,000 24,000,000 13,728,000 320,000 994,500 101,224,500 24,965,850-1,831,500 23,134,350 Keterangan: Data penjualan pada Tahun 2019 berdasarkan data perkiraan penjualan pada Tabel 3.2. Pajak sebesar 1% berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari

60 Usaha yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu (Direktorat Jenderal Pajak, 2013) Biaya utilitas dan kemasan naik 10% dari tahun 2018. Tabel 6.14 Proyeksi Laba Rugi Tahun 2020 Komponen Pendapatan / Biaya Pendapatan Item Harga Jual (Rp.) Qty TOTAL (RP.) Doughmeat 15,000 13,441 201,615,000 TOTAL PENDAPATAN 201,615,000 Item HPP (Rp.) Qty Doughmeat 4,665 13,441 62,702,265 HPP 62,702,265 LABA KOTOR 138,912,735 Biaya Operasional Biaya Pemasaran Biaya Utilitas Kas Biaya Gaji Karyawan Biaya Sewa Biaya Kemasan Biaya perlengkapan Penyusutan (Rp. 4.972.500 / 5 tahun) TOTAL BIAYA OPERASIONAL LABA BERSIH SEBELUM BUNGA & PAJAK BUNGA PAJAK (1%) LABA BERSIH 500,000 9,220,200 500,000 52,800,000 24,000,000 15,100,800 320,000 994,500 103,435,500 35,477,235-2,016,150 33,461,085 Keterangan: Data penjualan pada Tahun 2020 berdasarkan data perkiraan penjualan pada Tabel 3.3.

61 Pajak sebesar 1% berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu (Direktorat Jenderal Pajak, 2013) Biaya utilitas dan kemasan naik 10% dari tahun 2019. 6.5 Proyeksi Arus Kas Tabel 6.15 Arus Kas Selama 3 Tahun Arus Kas Tahun 2018 2019 2020 Arus Kas Masuk (Rp.) 116,268,750 126,190,350 138,912,735 Arus kas keluar (Rp.) 99,214,500 101,224,500 103,435,500 Penyusutan (Rp.) 994,500 994,500 994,500 Arus kas bersih (Rp.) 18,048,750 25,960,350 36,471,735 6.6 Penilaian Kelayakan Investasi 6.6.1 Perhitungan NPV (discount rate 4%) Menurut Umar (2007) Net present value yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerima penerima kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan. Discount rate diasumsikan dari rata-rata inflasi yang terjadi dari bulan Januari 2016- November 2016.

62 Gambar 6.1 Laporan Inflasi Sumber: www.bi.go.id/id Tabel 6.16 NPV Tahun Operational Cash Flow Discount Factor (4%) Present Value 1 Rp. 16.361.250 0,9615 15.731.341,875 2 Rp. 24.128.850 0,9246 22.309.534,71 3 (operational cash flow+ terminal cash flow) Rp. 36.444.585 0,8890 32.399.236,065 Total Present Value 70.440.112,65 Initial Investment 17.364.500 NPV 53.075.612,65

63 Nilai NPV yang didapat dari hasil perhitungan di atas adalah 53.075.612,65yang berarti bisnis ini layak untuk dijalankan, karena nilai NPV lebih besar dari 0 (NPV > 0). Keterangan: Operational cash flow = laba bersih + penyusutan Operational cash flow 2018 = Rp. 15.366.750 + Rp. 994.500 = Rp. 16.361.250 Operational cash flow 2019 = Rp. 23.134.350 + Rp. 994.500 = Rp. 24.128.850 Operational cash flow 2020 = Rp. 33.461.085 + Rp. 994.500 + Rp. 1.989.000 =Rp. 36.444.585 Terminal cash Flow = nilai sisa + modal kerja = (Rp. 994.500 x 2) + Rp. 0 = Rp. 1.989.000 Terminal cash flow ditambahkan di akhir umur usaha / proyek (dalam kasus ini 3 tahun). Nilai sisa Rp 1.989.000karena penyusutan aktiva tetap tersisa 2 tahun. Modal kerja Rp 0 karena tidak ada uang kas yang disimpan untuk keperluan yang tidak terduga.

64 6.6.2Perhitungan Payback Period Menurut Umar (2007) Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Payback Period =(investasi awal / arus kas) x 1 tahun Payback Period = 17.364.500 / 18.048.750 = 0,9621 = 0,96 tahun Dari hasil perhitungan maka payback period untuk bisnis Doughmeat adalah selama 0,96 tahun atau 11 bulan 16 hari. 6.6.3 Perhitungan Profitability Index Menurut Umar (2007) pemakaian profitability index atau PI ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan- peneriman kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan. PI = total present value / initial investment PI= 70.440.112,65/17.364.500 = 4.05656 = 4,06

65 Kriteria penilaian: Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan Jika PI < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan nilai PI > 1. Dari hasil perhitungan nilai PI 4,06 maka usaha ini layak dijalankan karena