Menimbang :a. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai bentuk. pelayanan keperawatan profesional. merupakan bagian integral yang tidak dapat

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

Kebutuhan cairan dan elektrolit

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN PENELITIAN Selamat pagi/siang/malam Ibu

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dirumah sakit merupakan bentuk

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

LAMPIRAN 1. Lembar Persetujuan Responden. Kepada Yth. Perawat Pelaksana Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan catatan keperawatan (Depkes

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kepada Yth. Pasien rawat inap ruang Pinus Rumah Sakit Eka Tangerang Selatan Di tempat. : Permohonan menjadi responden

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Ade Indriya Tempat/Tanggal Lahir : Medan / 15 Januari : TASBI blok J No. 12, Medan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perawatan. Tindakan pemasangan infus akan berkualitas apabila dalam

165

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI NOMOR: 070/KEP/DIR/RSIA-PBH/IX/2015

BAB 3 METODE PENELITIAN. pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH

BAB I PENDAHULUAN. di rumah sakit. Anak biasanya merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Ponorogo, bermaksud melaksanankan penelitian dengan judul Perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Tabel 2.3 Pungsi Vena dengan Menggunakan Jarum Berlapis Kateter Plastik

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO 68321

PENJELASAN PENELITIAN

PERSEPSI TERHADAP APD

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

BAB I PENDAHULUAN. menjalani rawat inap. ( Wahyunah, 2011). Terapi intravena berisiko untuk terjadi komplikasi lokal pada daerah pemasangan

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KUESIONER PENELITIAN. Perbedaan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Petugas Kesehatan terhadap Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di IGD pada tiga rumah sakit, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. mendapat terapi melalui IV (Hindley,2004). Pemasangan terapi. intravena merupakan tindakan memasukan jarum (abocath)

Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

BAB I PENDAHULUAN. spesifik, sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Hal. ini. Ada beberapa kategori tingkat pendidikan seperti perawat

BAB I PENDAHULUAN. (Permenkes RI No. 340/MENKES/PER/III/2010). Dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Standar Prosedur Operasional (SPO) yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

HUBUNGAN PERAWATAN INFUS DENGAN TERJADINYA FLEBITIS PADA PASIEN YANG TERPASANG INFUS. Sutomo

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

BAB I PENDAHULUAN. penangan oleh tim kesehatan. Penanganan yang diberikan salah satunya berupa

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

1.5 Metode Penelitian Tahapan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini dibagi bebrapa tahapan, diantaranya:

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PERAWAT ANESTESI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT...

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

UPAYA PERAWAT DALAM PENCEGAHAN PHLEBITIS PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.

PERSYARATAN IZIN KLINIK PRATAMA/UTAMA RAWAT JALAN/RAWAT INAP/24 JAM

BAB I PENDAHULUAN. menambah tingginya biaya perawatan dan angka kesakitan pasien (Anonim, 2005).

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN SPO PEMASANGAN INFUS OLEH PERAWAT PELAKSANA DI IRNA C NON BEDAH (PENYAKIT DALAM) RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2010

PRAKTIKUM 7 PERAWATAN PASIEN YANG MENGGUNAKAN TRAKSI DAN ELASTIS BANDAGE

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN

BAB I PENDAHULUAN. (smeltzer, 2002). Tetapi karena terapi ini diberikan secara terus menerus dan dalam

KERANGKA ACUAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI RSIA ANUGRAH KUBURAYA

Transkripsi:

LAMPIRAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS PANGLIMA SEBAYA Pengesahan Standar Prosedur Pelayanan Keperawatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya Kabupaten Paser PLT. Kepala Kantor Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Panglima Sebaya Kabupaten Paser Menimbang :a. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai bentuk pelayanan keperawatan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan di RS b. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu faktor penentu baik dan buruknya mutu dan citra RS, oleh karenanya kwalitas pelayanan/asuhan keperawatan perlu dipertrahankan serta ditingkatkan seoptimal mungkin c. Bahwa untuk mencapai kwalitas pelayanan yang baik, maka perlu didukung dengan pelayanan yang baik, maka perlu didukung dengan standar dan prosedur bagi tenaga keperawatan dalam melaksankan tugas keperawatan secara profesional

d. Bahwa untuk mencapai butir 3 tersebut diatas, perlu ditetapkan standar prosedur operasional pelayanan keperawatan di lingkungan RSUD Panglima Sebaya. Mengingat : a. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan b. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah c. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal 03 Juni 1993 tentang berlakunya standar pelayanan Rumah Sakit dan standar pelayanan medis Rumah Sakit d. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 22 tahun 2008 tentang Organisasi dan tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan daerah dan lembaga teknis Daerah Kabupaten Paser e. Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang registrasi dan praktik perawat

f. Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 900/Menkes/SK/VII/2002 Tentang registrasi dan praktik Bidan.

MEMUTUSKAN Menetapkan : Mensahkan buku standar pelayanan keperawatan pada PERTAMA : Rumah Sakit Umum Panglima Sebaya dengan jenis prosedur tetap sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini. Standar Operasional ini berfungsi sebagai pedoman bagi KEDUA : Pengelola keperawatan dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan dillingkungan RSU Panglima Sebaya Kabupaten Paser. KETIGA : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. DITETAPKAN DI ; TANAH GROGOT PADA TANGGAL : April 2008 DIREKTUR RSU. PANGLIMA SEBAYA Dr.H.Abu Bakar Sidik NIP. 550 020 660

Pemasangan Infus Depkes 2008 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PETUGAS A. PERSIAPAN ALAT Alat Steril PEMASANGAN INFUS DEPKES 2008 Pemasangan infus untuk memberikan obat/cairan melalui parenteral Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter 1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intravena (I.V) 2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral Perawat a. Bak instrumen berisi handscoon dan kasa steril b. Infus set steril c. Jarum/iv catheter dengan nomor yang sesuai d. cairan parenteral sesuai program e. kom tutup berisi kapas alkohol Alat Tidak Steril a. Standar infus b. Bidai dan pembalut jika perlu c. Pembendung/torniquet d. Perlak dan alasnya e. Plester f. Gunting perban g. Bengkok h. Jam tangan

B.CARA PELAKSANA 1. Tahap pra Interaksi a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada b. Cuci tangan c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 2. Tahap Orientasi a. Memberikan salam kepada pasien sebagai pendekatan terapeutik b. Menjelaskan kepada pasien/keluarga tujuan, prosedur tindakan dan sensasi yang akan dirasakan selama pemasangan infus c. Menyatakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan 3. Tahap Kerja a. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan b. Menutup saluran infus c. Menusukkan saluran infus dengan benar d. menggantungkan botol cairan pada standart infus e. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda f. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang g. Mengatur posisi pasien dan memilih vena h. Memasang perlak dan pengalas i. Membebaskan daerah yang akan diinsersi j. Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk k. Memakai handscoon

l. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke luar) m. Mempertahankan vena dalam posisi stabil n. Memegang IV line kateter dengan sudut 30º o. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas p. Memastikan IV kateter masuk intravena kemudian menarik mandrin ± 0.5 cm q. Memasukkan IV kateter secara perlahan r. Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang infus s. Melepaskan torniquet t. Mengalirkan cairan infus u. Melakukan fiksasi IV kateter v. Memberi desinfeksi daerah tusukan dan memberi kasa steril w. Mengatur tetesan infus sesuai program 4. Tahap Terminasi a. Observasi dan melakukan evaluasi tindakan b. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya c. Berpamitan dengan pasien dan keluarga d. Mencuci tangan e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawat

Cheklist Kepatuhan Perawat Terhadap SPO Pemasangan Infus Identitas responden Nama : Usia : Jenis kelamin : Pria / Wanita Pendidikan terakhir : DIII / S1 SPO Pemasangan Infus Depkes 2008 Dilaksanakan Tidak A. Persiapan alat : 1. Alat steril a. Bak instrumen berisi handscoon dan kasa steril b. Infus set steril c. Jarum/iv catheter dengan nomor yang sesuai d. cairan parenteral sesuai program 2. Alat tidak steril e. kom tutup berisi kapas alkohol a. Standar infus b. Bidai dan pembalut jika perlu c. Pembendung/torniquet d. Perlak dan alasnya e. Plester f. Gunting perban g. Bengkok B. Cara pelaksanaan h. Jam tangan 1. Tahap pra interaksi a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada b. Cuci tangan c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 2. Tahap orientasi a. Memberikan salam kepada pasien sebagai pendekatan terapeutik

3. Tahap kerja b. Menjelaskan kepada pasien/keluarga tujuan, prosedur tindakan dan sensasi yang akan dirasakan selama pemasangan infus c. Menyatakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan a. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan b. Menutup saluran infus c. Menusukkan saluran infus dengan benar d. menggantungkan botol cairan pada standart infus e. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda f. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang g. Mengatur posisi pasien dan memilih vena h. Memasang perlak dan pengalas i. Membebaskan daerah yang akan diinsersi j. Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk k. Memakai handscoon l. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke luar) m. Mempertahankan vena dalam posisi stabil n. Memegang IV line kateter dengan sudut 30º o. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas p. Memastikan IV kateter masuk intravena kemudian menarik mandrin ± 0.5 cm q. Memasukkan IV kateter secara perlahan r. Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang infus s. Melepaskan torniquet

t. Mengalirkan cairan infus u. Melakukan fiksasi IV kateter v. Memberi desinfeksi daerah tusukan dan memberi kasa steril w. Mengatur tetesan infus sesuai program 4. Tahap terminasi a. Observasi dan melakukan evaluasi tindakan b. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya c. Berpamitan dengan pasien dan keluarga d. Mencuci tangan e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

PANDUAN WAWANCARA A. Faktor Presidposisi (predising factors) 1. Pengetahuan a. Apakah anda tahu mengenai pemasangan infus? b. Apakah anda sudah menjalankan tugas pemasangan infus sesuai dengan yang berlaku? c. Pada tahap manakah dalam anda sering melakukan kesalahan? Persiapan atau pelaksanaan? dan Mengapa? d. Apa yang anda lakukan untuk mengurangi tingkat kesalahan saat pemasangan infus? e. Menurut anda hal-hal apa saja yang dapat mengganggu anda dalam melaksanakan pemasangan infus sesuai prosedur? 2. Sikap a. Menurut anda, pentingkah tersebut dilaksanakan?, kalau iya seberapa penting? b. Apakah semua tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan? c. Apabila anda melihat teman sejawat anda melakukan pemasangan infus yang tidak sesuai dengan, Apa yang akan anda lakukan? d.apabila anda melakukan kesalah dalam melakukan pemasangan infus, dan teman sejawat anda menegur dan menasehati anda, Apa yang akan anda lakukan? e. Apakah koreksi dari teman sejawat anda mempermudah anda dalam melakukan koreksi dan perbaikan saat pemasangan infus?

B. Faktor Pemungkin (enabling factor) 1. Fasilitas a. Menurut anda apakah sarana dan prasarana di ruangan tempat anda bekerja sudah cukup memadahi untuk anda dalam menjalankan pemasangan infus? b. Apa saja bahan habis pakai yang sering anda rasa kurang, baik jumlah dan ketersediaannya sehingga anda mengalami kesulitan dalam menjalankan pemasangan infus? 2. Pelatihan a. Kapan terakhir kali anda mengkuti pelatihan tindakan keperawatan? b. Apakah rumah sakit pernah memberikan pelatihan terutama untuk tindakan keperawatan?, apakah pelatihan yang diberikan dilakukan secara berkelanjutan? 3. Sosialisasi SPO a. Apakah rumah sakit pernah melakukan sosialisasi mengenai pemasangan infus yang berlaku di rumah sakit? Kalau iya, apakah anda paham dengan apa yang dijelaskan terkait tersebut? b. Menurt anda seberapa penting sosialisasi mengenai tersebut dilakukan? Apakah dengan adanya sosialisasi dapat membantu anda dalam menjalankan yang berlaku? 4. Beban kerja a. Menurut anda apakah jumlah perawat yang bertugas mempengaruhi kinerja pelayanan di rumah sakit?

b. Apakah anda setuju dengan pembagian jam kerja yang berlaku di tempat anda bekerja? c. Apakah gaji yang anda terima sesuai dengan tugas yang anda jalankan? d. Apakah selama ini beban kerja menjadi kendala dalam melaksanakan? Seperti apa gambarannya? C. Faktor Penguat (reinforcement factor) 1. Surat Keputusan a. Apakah anda tahu bahwa rumah sakit memiliki peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan staf terutama dalam menjalankan rumah sakit? b. Menurut anda apakah secara sadar maupun tidak anda pernah melanggar peraturan dan tata tertib tersebut? c. Apakah anda tahu sanksi apa yang akan anda terima apabila anda tidak mematuhi peraturan dan tata tertib tersebut? 2. Pengawasan a. Apakah kepala ruangan di tempat anda bekerja selalu menjalankan tugasnya terutama dalam mengawasi, mengevaluasi dan memantau kinerja anda dan rekan kerja anda? b. Apakah anda pernah mendapat teguran baik secara lisan maupun tertulis baik dari kepala ruangan maupun dari dokter yang sedang bertugas di tempat anda bekerja, ketika anda melakukan kesalahan?

c. Apakah anda pernah mendapat pujian baik secara lisan maupun tertulis dari kepala ruangan maupun dari dokter yang sedang bertugas di tempat anda bekerja, ketika anda melaksanakan tugas anda dengan baik? d. Bagaimana menurut anda jika rumah sakit mengadakan evaluasi berkala terhadap seluruh perawat akan ketaatan dalam menjalankan? apakah akan memberi efek yang baik?

HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK responden Frequencies Statistics N Missing Usia Jenis Kelamin Pendidikan 5 5 5 0 0 0 Frequency Table 20-25 tahun 26-30 tahun Total Usia 2 40,0 40,0 40,0 3 60,0 60,0 100,0 5 100,0 100,0 Jenis Kelamin Pria Wanita Total 3 60,0 60,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0 D-III D-IV S1 Total Pendidikan 2 40,0 40,0 40,0 1 20,0 20,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0 HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI

PROSENTASE KEPATUHAN TERHADAP PEMASANGAN INFUS KONDISI AWAL Frequencies Statistics Prosentase Implementasi SOP Pemasangan Infus Kondisi Awal N Mean Missing 5 0 81,2760 Prosentase Implementasi SOP Pemasangan Infus Kondisi Awal 78,72 80,85 82,98 Total 1 20,0 20,0 20,0 2 40,0 40,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0

HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI KEPATUHAN TERHADAP PEMASANGAN INFUS KONDISI AWAL Frequencies Frequency Table Bak instrumen berisi handscoon dan kasa steril Tidak Total 3 60,0 60,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0 Infus set steril Jarum/iv catheter dengan nomor yang sesuai Cairan parenteral sesuai program

Kom tutup berisi kapas alkohol Standar infus Bidai dan pembalut jika perlu Pembendung/ torniquet Tidak Perlak dan alasnya Plester

Gunting perban Tidak Bengkok Tidak Total Jam tangan 2 40,0 40,0 40,0 3 60,0 60,0 100,0 5 100,0 100,0 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada Tidak Total Cuci tangan 3 60,0 60,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0

Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar Memberikan salam kepada pasien sebagai pendekatan terapeutik Tidak Total 2 40,0 40,0 40,0 3 60,0 60,0 100,0 5 100,0 100,0 Menjelaskan kepada pasien/keluarga tujuan, prosedur tindakan dan sensasi yang akan dirasakan selama pemasangan infus Tidak Total 2 40,0 40,0 40,0 3 60,0 60,0 100,0 5 100,0 100,0 Menyatakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan Tidak Total Melakukan desinfeksi tutup botol cairan 2 40,0 40,0 40,0 3 60,0 60,0 100,0 5 100,0 100,0

Menutup saluran infus Menusukkan saluran infus dengan benar Menggantungkan botol cairan pada standart infus Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang Mengatur posisi pasien dan memilih vena

Tidak Memasang perlak dan pengalas Membebaskan daerah yang akan diinsersi Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk Tidak Total 4 80,0 80,0 80,0 1 20,0 20,0 100,0 5 100,0 100,0 Tidak Total Memakai handscoon 3 60,0 60,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0 Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke luar)

Mempertahankan vena dalam posisi stabil Memegang IV line kateter dengan sudut 30º Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas Memastikan IV kateter masuk intravena kemudian menarik mandrin ± 0.5 cm Memasukkan IV kateter secara perlahan Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang infus

Melepaskan torniquet Mengalirkan cairan infus Melakukan fiksasi IV kateter Memberi desinfeksi daerah tusukan dan memberi kasa steril Tidak Total 3 60,0 60,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0 Mengatur tetesan infus sesuai program

Observasi dan melakukan evaluasi tindakan Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya Tidak Total 3 60,0 60,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0 Tidak Total Berpamitan dengan pasien dan keluarga 3 60,0 60,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0 Tidak Total Mencuci tangan 1 20,0 20,0 20,0 4 80,0 80,0 100,0 5 100,0 100,0 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI PROSENTASE KEPATUHAN TERHADAP PEMASANGAN INFUS SIKLUS I Frequencies Statistics Prosentase Implementasi SOP Pemasangan Infus SIklus I N Mean Missing 5 0 94,8936 Prosentase Implementasi SOP Pemasangan Infus SIklus I 91,49 93,62 95,74 100,00 Total 1 20,0 20,0 20,0 2 40,0 40,0 60,0 1 20,0 20,0 80,0 1 20,0 20,0 100,0 5 100,0 100,0

HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI KEPATUHAN TERHADAP PEMASANGAN INFUS KONDISI AWAL Frequencies Frequency Table Bak instrumen berisi handscoon dan kasa steril Infus set steril Jarum/iv catheter dengan nomor yang sesuai Cairan parenteral sesuai program

Kom tutup berisi kapas alkohol Standar infus Bidai dan pembalut jika perlu Pembendung/ torniquet Tidak Total Perlak dan alasnya 4 80,0 80,0 80,0 1 20,0 20,0 100,0 5 100,0 100,0 Plester

Gunting perban Tidak Total Bengkok 4 80,0 80,0 80,0 1 20,0 20,0 100,0 5 100,0 100,0 Tidak Total Jam tangan 1 20,0 20,0 20,0 4 80,0 80,0 100,0 5 100,0 100,0 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada Cuci tangan

Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar Memberikan salam kepada pasien sebagai pendekatan terapeutik Menjelaskan kepada pasien/keluarga tujuan, prosedur tindakan dan sensasi yang akan dirasakan selama pemasangan infus Menyatakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan Melakukan desinfeksi tutup botol cairan Menutup saluran infus

Menusukkan saluran infus dengan benar Menggantungkan botol cairan pada standart infus Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang Mengatur posisi pasien dan memilih vena Memasang perlak dan pengalas Tidak Total 4 80,0 80,0 80,0 1 20,0 20,0 100,0 5 100,0 100,0

Membebaskan daerah yang akan diinsersi Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk Memakai handscoon Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke luar) Mempertahankan vena dalam posisi stabil Memegang IV line kateter dengan sudut 30º

Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas Memastikan IV kateter masuk intravena kemudian menarik mandrin ± 0.5 cm Memasukkan IV kateter secara perlahan Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang infus Melepaskan torniquet Mengalirkan cairan infus

Melakukan fiksasi IV kateter Memberi desinfeksi daerah tusukan dan memberi kasa steril Mengatur tetesan infus sesuai program Observasi dan melakukan evaluasi tindakan Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya Tidak Total 3 60,0 60,0 60,0 2 40,0 40,0 100,0 5 100,0 100,0

Berpamitan dengan pasien dan keluarga Tidak Total 2 40,0 40,0 40,0 3 60,0 60,0 100,0 5 100,0 100,0 Mencuci tangan Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI PROSENTASE KEPATUHAN TERHADAP PEMASANGAN INFUS SIKLUS II Frequencies Statistics Prosentase Implementasi SOP Pemasangan Inf us SIklus II N Mean Missing 5 0 100,0000 Prosentase Implementasi SOP Pemasangan Infus SIklus II 100,00

HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI KEPATUHAN TERHADAP PEMASANGAN INFUS SIKLUS II Frequencies Frequency Table Bak instrumen berisi handscoon dan kasa steril Infus set steril Jarum/iv catheter dengan nomor yang sesuai Cairan parenteral sesuai program

Kom tutup berisi kapas alkohol Standar infus Bidai dan pembalut jika perlu Pembendung/ torniquet Perlak dan alasnya Plester

Gunting perban Bengkok Jam tangan Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada Cuci tangan Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

Memberikan salam kepada pasien sebagai pendekatan terapeutik Menjelaskan kepada pasien/keluarga tujuan, prosedur tindakan dan sensasi yang akan dirasakan selama pemasangan infus Menyatakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan Melakukan desinfeksi tutup botol cairan Menutup saluran infus Menusukkan saluran infus dengan benar

Menggantungkan botol cairan pada standart infus Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang Mengatur posisi pasien dan memilih vena Memasang perlak dan pengalas Membebaskan daerah yang akan diinsersi

Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk Memakai handscoon Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke luar) Mempertahankan vena dalam posisi stabil Memegang IV line kateter dengan sudut 30º Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas

Memastikan IV kateter masuk intravena kemudian menarik mandrin ± 0.5 cm Memasukkan IV kateter secara perlahan Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang infus Melepaskan torniquet Mengalirkan cairan infus Melakukan fiksasi IV kateter

Memberi desinfeksi daerah tusukan dan memberi kasa steril Observasi dan melakukan evaluasi tindakan Mengatur tetesan infus sesuai program Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya Berpamitan dengan pasien dan keluarga Mencuci tangan

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Responden 1 Siklus I DOKUMENTASI PENELITIAN

Siklus II

Responden 2 Siklus I

Siklus II

Responden 3 Siklus I

Siklus II

Responden 4 Siklus I

Siklus II

Responden 5 Siklus 1

Siklus II