BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pasca Menopouse Jaringan stroma ovarium mempunyai kemampuan untuk membentuk estrogen dalam jumlah yang banyak, tetapi tak bermakna dalam pra menopouse. Setelah mengalami pra menopouse secara alami wanita akan mengalami menopouse (mati haid) yang terjadinya karena proses penuaan sel atau jaringan tubuh yang dampaknya menurunkan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita. Menopouse merupakan babak baru kondisi alat reproduksi wanita mengalami perhentian siklus haid dan dalam jangka waktu 2 sampai 3 tahun sejak berhenti haid akan terjadi pula perubahan fisiologis yang disebut sebagai pasca menopouse.(arcol margatan,1996). Pada wanita pasca menopouse akan mengalami beberapa perubahan dari ringan sampai berat dan terjadi gangguan-gangguan baik fisik maupun psikis yang nantinya sangat berpengaruh pada kelangsungan hidupnya. Wanita pasca menopouse akan lebih cenderung mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh yang diakibatkan oleh adanya penurunan produksi hormon estrogen sampai hampir nol yang berfungsi sebagai proteksi dan menurunnya fungsi organ tubuh.(suparto 2000). Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang disintesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari 4
5 makanan. Kolesterol dari makanan diabsorpsi atau diserap oleh usus dan bergabung dengan kilomikron yang kemudian diangkat oleh LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah untuk dialirkan ke seluruh jaringan tubuh. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu penuh dan keju serta udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung kolesterol. Kadar kolesterol yang normal adalah sekitar 200 mg/dl.(sunita Almatsier, 2004). Pada wanita yang telah mengalami masa pasca menopouse akan sulit menerima keadaan ini dapat menimbulkan kecemasan dan ketakutan yang mendalam dan akan timbul juga keluhan-keluhan baik yang bersifat fisik maupun psikis seperti rasa panas (hot flash), gatal-gatal, sakit dirasakan di seluruh tubuh, insomenia, serta perubahan libido (nafsu seks).(nugroho Wahyudi, 2000). Walaupun kolesterol ini penting sebagai pembentuk berbagai hormon, vitamin D dan garam empedu, namun bila kadarnya dalam darah terlalu tinggi, dapat menyebabkan timbulnya aterosklerosis yaitu kolesterol mengendap di dinding pembuluh darah membentuk plak, sehingga saluran darah menyempit dan mengeras dan lama-lama terjadi penyumbatan. Aterosklerosis dapat timbul karena konsumsi makanan yang mengandung kadar kolesterol yang tinggi.(tien Ch. Tirtawinata, 2004).
6 B.Lipid 1. Definisi Lipid Lipid adalah senyawa biologi yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari gugus non polar. Sebagai akibat dari sifat-sifatnya mereka mudah larut dalam senyawa non polar dan relatif tidak larut dalam air.(colby S. Diane,1989) 2. Klasifikasi Lipid 1.Lipid sederhana, yang terdiri dari: a.lemak: Ester asam lemak dan gliserol. b.malam: Ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berbobot molekul tinggi. 2.Lipid kompleks, yang terdiri dari: a.fosfolipid b.glikolipid c.lipid komplek lain termasuk lipoprotein 3.Lipid netral seperti ester kolesterol, gliserida dan kolesterol. 4.Perkusor dan devirat lipid seperti asam lemak, gliserol, steroid. Karena tidak larut dalam air untuk mengedarkan ke seluruh tubuh, lipid termasuk juga kolesterol membutuhkan pengangkut yang disebut apoprotein, sedangkan kombinasi antara apoprotein dan zat lemak yang harus diangkut disebut lipoprotein, ada beberapa macam lipoprotein yaitu VLDL (very low density lipoprotein), LDL (low density lipoprotein), HDL (high density lipoprotein) dan Kilomikron. (Suparto, 2000).
7 Very low density lipoprotein (VLDL). Di dalam hati lipida dipersiapkan menjadi lipoprotein sehingga dapat diangkut melalui aliran darah. Lipoprotein yang dibentuk dalam hati ini adalah VLDL, yaitu lipoprotein dengan densitas sangat rendah yang terutama terdiri atas triigliserida. Bila VLDL meninggalkan hati, lipoprotein lipase kembali bekerja dengan memecah trigliserida yang ada pada VLDL. VLDL kemudian mengikat kolesterol yang ada pada lipoprotein lain dalam sirkulasi darah. Dengan berkurang trigliserida, VLDL bertambah berat menjadi LDL (low density lipoprotein), yaitu lipoprotein dengan densitas rendah. Low Density Lipoprotein (LDL) yang terutama terdiri atas kolestreol bersirkulasi dalam tubuh dan dibawa ke sel-sel otot, lemak, dan sel-sel lain. Kolesterol dan fosfolipida akan digunakan untuk membuat membran sel, hormon-hormon atau ikatan lain, atau disimpan. Reseptor LDL yang ada dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi. Pembentukan LDL oleh reseptor ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah. Di samping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak yang dapat merusak LDL. Melalui jalur sel-sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah. Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak. Bila hal ini terjadi selama bertahun-tahun, kolesterol akan menumpuk pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur dengan protein dan tutupi oleh sel-sel otot dan kalsium. Hal inilah yang kemudian dapat berkembang menjadi aterosklerosis. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati, karena
8 sebagian besar (50-75%) reseptor LDL terdapat di dalam hati..(sunita Almatsier, 2004). High density lipoprotein (HDL). Bila sel-sel lemak membebaskan gliserol dan asam lemak, kemungkinan kolesterol dan fosfolipida akan dikembalikan pula ke dalam aliran darah. Hati dan usus halus akan memproduksi HDL (lepoprotein dengan densitas tinggi) yang masuk ke dalam aliran darah. HDL mengambil kolesterol dan fosfolipida yang ada di dalam aliran darah. HDL menyerahkan kolesterol ke lipoprotein lain untuk diangkut kembali ke hati guna diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh.(sunita Almatsier, 2004). Ada beberapa macam lipoprotein yaitu: a.kilomikron merupakan lipoprotrein paling besar dan mengangkut lipida berasal dari makanan disalurkan dari saluran cerna ke seluruh tubuh, jenis lipida yang terbesar sekitar 80-90% adalah trigliserida dan sisanya adalah kolesterol, dan fosfolipid dan sedikit protein. b. VLDL merupakan lipoprotein yang mengangkut sekitar 65% trigiserid, 10-15% kolesterol, 20% fosfolipid, dan 5% protein. c. LDL merupakan lipoprotein yang sebagian besar 45% kolesterol, 10% trigliserid, 22% fosfolipid, dan 25% protein. d. HDL merupakan lipoprotein yang sekitar 45-50% merupakan protein, 5% trigliserid, 20% kolesterol, dan 22% fosfolipid.(sunita Almatsier, 2004).
9 C.Kolesterol Kolesterol adalah salah satu bentuk lemak yang secara alamiah terdapat dalam bahan makanan berasal dari binatang yang bagi tubuh manusia berguna untuk membangun sel, dan membentuk berbagai hormon.(soeharto Imam, 2004). D.Sintesa Kolesterol Kolesterol diproduksi dan dikendalikan oleh liver karena liver mempunyai enzim yang dikemas sebagai HMG-CoA-Reduktase. Enzim ini menentukan jumlah kolesterol yang diproduksi di dalam liver. Jumlah kolesterol yang diproduksi di dalam liver sekitar 75% dari jumlah kolesterol dalam tubuh dan 25% sisanya berasal dari makanan ( Soeharto Imam, 2004). Kolesterol yang disitesis itu diubah menjadi jaringan, hormon, dan vitamin yang beredar ke dalam tubuh melalui darah, namun ada juga kolesterol yang kembali ke dalam liver untuk diubah menjadi asam empedu dan garamnya. Hasil sintesis kolesterol juga disimpan dalam tubuh.(mangku Sitepoe, 1992). E.Faktor yang meningkatkan kadar kolesterol darah Menurut Harrison S dalam bukunya : Principle of Internal Medicine, penyebab kenaikan kadar kolesterol darah dibagi menjadi beberapa macam antara lain: 1.Non reversible (factor meningkat resiko, tetapi tidak dapat diubah) meliputi: a. Umur Semakin bertambah umur, bertambah pula kadar kolesterol di dalam darah khususnya pada umur 40 tahun keatas.
10 b. Jenis kelamin Wanita pasca menopouse akan mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh yang diakibatkan oleh adanya penurunan produksi hormon estrogen sampai hampir nol yang berfungsi sebagai proteksi dan menurunnya fungsi organ tubuh. c. Keturunan Peningkatan kadar kolesterol darah merupakan faktor genetika. 2.Reversible (factor meningkat resiko, yang dapat diubah) meliputi: a.perokok Dari risiko perokok merupakan peningkatan pertama didalam urutan terjadinya pembentukan kolesterol. b.tekanan darah tinggi Merupakan peningkatan kedua pembentukan kolesterol. 3.Potensial (tersedia dan siap beriaksi, tetapi belum aktif) atau partial-reversible a.kelebihan lemak Kenaikan kadar lemak dapat menaikkan kadar kolesterol. b.hiperglikemia Pada penderita hiperglikemia dan diabetes millitus faktor risiko dalam peningkatan kadar kolesterol. c.kadar rendah dari High Density Lipoprotein (HDL) Penurunan kadar HDL, menyebabkan kadar kolesterol akan meningkat di dalam darah yang mengakibatkan hiperkolesteromia.(horrison S). 4.Kemungkinan faktor lain
11 Bahan makanan Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang disintesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu penuh dan keju serta udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung kolesterol.(sunita Almatsier, 2004). Tabel 1. Kandungan kadar kolesterol dalam beberapa bahan makanan (/100 gram) Bahan makanan Kolesterol (mgr) Kuning telur 2630 Ginjal ayam 804 Hati ayam 274 Mentega 250 Udang 150 Keju (cheddar) 111 Daging kambing 98 Daging sapi 94 Daging ayam 79 Lemak hewan ternak 95 Susu penuh (full cream) 109 Margarin 0 (Sunita Almatsier, 2004)
12 F.Gambaran kadar kolesterol darah pada wanita pasca menopouse yang terkait dengan pola makan Pada wanita pasca menopouse akan mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh yang diakibatkan oleh adanya penurunan produksi hormon estrogen sampai hampir nol yang berfungsi sebagai proteksi dan menurunnya fungsi organ tubuh. Dalam hal ini, estrogen meninggatkan kadar HDL dan merendahkan kadar LDL sehingga estrogenpun secara drastis berkurang. Demikian pula secara potensial dampak yang baikpun menghilang.(soeharto Imam, 2004). Sebagaimana pola makan sehat dijelaskan bahwa faktor penyebab utama meningkatnya kadar kolesterol karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak, untuk mengurangi tingkat resiko penimbunan kolesterol yang banyak perlu pengaturan pola makan yang baik terutama pada orang yang menjelang usia lanjut, sebaiknya mulai usia 30-40 tahun agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi lemak. Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah gizi seimbang dimana mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dan berkualitas dan kuantitas yang terdiri dari sumber karbohidrat (biji-bijian), sumber protein hewani (ikan, daging, putih telur, susu bebas lemak), sumber protein nabati (kacang-kacangan dan polong-polongan serta hasil olahannya), sumber vitamin dan mineral yang dapat diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan.(baraas Faisal, 1993).
13 G.Pemeriksaan laboratorium kolesterol darah Dalam pemeriksaan kadar kolesterol darah tersedia dua metode yang berbeda yaitu: a. Metode reaksi Liberman - Burchard Prinsip: Kolesterol membentuk senyawa yang hijau kecoklatan yang intensif bila dicampur dengan acetyl (pembentuk asam cuka) dan sulfuric acid (asam sulfur) pekat pada suhu ruang. Tes ini sangat sensitif terhadap kelembaban. Maka pipet yang digunakan harus dalam keadaan kering. b. Metode CHOD-PAP Prinsip: kolesterol dan ester-esternya dibebaskan dari lipoprotein oleh detergen. Kolesrol-esterase menghidrolisa ester-ester dan H 2 O 2 dibentuk dari kolesterol dalam proses oksidasi enzimatik oleh kolesterol oksidase. H 2 O 2 bereaksi dengan 4-aminoantipyrine dan phenol dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh perioksidasi dan terbentuk quinonimine yang berwarna. (Prosedur Merek Qualitor).