BAB IV HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a.

LAMPIRAN I KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN DI DESA PAKUALAM

UNDERGRADUATE PROGRAM OF PUBLIC HEALTH FACULTY OF HEALTH SCIENS DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY SEMARANG 2016

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015

Petunjuk Pengisian Kuesioner : Usia : tahun. 2. Tamat SD. 3. Tamat SMP. 4. Tamat SMA. 5. Tamat PT. : 1. Ibu Rumah Tangga 2. PNS. 3.

61 c. Setelah bayi diberikan susu formula untuk latihan menghisap, barulah diberikan ASI pertama d. Menunggu bayi menangis terus karena kelaparan 4.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi,

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur.

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PRAKTEK PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI SERTA STATUS GIZI BATITA DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

2. Pendidikan : SD SLTA Perguruan Tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

KUESIONER UNTUK KADER

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PENYEGARAN KADER

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap 25 tahun negara dengan angka pertambahan penduduk 2,5%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

KUESIONER FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WALANTAKA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,

KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian.

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

LEMBAR KESEDIAN dalam PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

RISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas Bandarharjo 1. Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo mempunyai 2 Puskesmas pembantu dengan 1 pos pelayanan kesehatan dengan 4 kelurahan binaan yaitu, Kelurahan Bandarharjo, Tanjungmas, Kuningan, dan Dadapsari. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo sebanyak 78.394 jiwa. (4) 2. Program Pelayanan a. Pada program KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak) meliputi 1) Pelayanan tes bagi bumil sesuai standar untuk kunjungan lengkap (K4 / empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga) 2) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan 3) Pelayanan nifas lengkap (ibu dan neonatus) sesuai standar (KN / Kunjungan Neonatal) 4) Pelayanan KN (Kunjungan Neonatal) 5) Kunjungan ibu nifas b. Pada program gizi 1) Melakukan pemantauan hasil penimbangan seluruh balita menggunakan Kartu Menuju Sehat ( KMS ) atau buku KIA. 43

44 2) Pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pemulihan pada balita gizi buruk. 3) Pemberian kapsul vitamin A pada anak 6 11 bulan. 4) Pemberian kapsul vitamin A pada balita 1 5 tahun. 5) Pemberian Tablet Zat Besi (Fe 120) pada Ibu Hamil 6) Pemberian kapsul vitamin A pada ibu masa nifas B. Karakteristik Responden 1. Umur Ibu Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data umur ibu dengan nilai p = 0,20 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi normal. Dengan nilai mean = 37. Umur Ibu (Tahun) 17 30 31-40 41 55 Tabel 4.1 Menurut Umur Ibu Jumlah % 40 54,4 32 41,6 3 4 Dari hasil penelitian diketahui bahwa paling banyak responden berusia dewasa awal 54,4% lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berusia dewasa tengah 31 tahun hingga 40 tahun sebanyak 41,6%. Dan responden yang berusia dewasa akhir 41 tahun hingga 55 tahun sebanyak 4%. 2. Pendidikan Ibu

45 Tabel 4.2 Menurut Pendidikan Ibu Pendidikan Ibu Jumlah % Sekolah Dasar 22 29,3 Sekolah Menengah Pertama 37 49,3 Sekolah Menengah Atas 16 21,3 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pendidikan responden adalah tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 49,3%. 3. Pekerjaan Ibu Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data umur ibu dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Dengan nilai median 1. Tabel 4.3 Menurut Pekerjaan Ibu Pekerjaan Ibu Jumlah % Tidak Bekerja 35 46,7 Bekerja 40 53,3 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa banyak ibu memilih untuk bekerja sebanyak 53,3%, sedangkan ibu memilih untuk tidak bekerja sebanyak 46,7%. 4. Umur Bayi Hasil uji statistik frekuensi pada data umur bayi dengan nilai p = 00 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Dengan nilai median = 10, nilai minimum = 6 dan nilai maksimum 12 didapatkan kategori sebagai berikut :

46 Tabel 4.4 Menurut Umur Bayi Dalam Bulan Umur Bayi (Bulan) Jumlah % < 12 Bulan 40 53,4 12 Bulan 35 46,6 Berdasarkan hasil penilitian didapatkan bahwa paling banyak bayi responden berumur < 12 bulan (53,4%). 5. Jenis Kelamin Bayi Tabel 4.5 Menurut Jenis Kelamin Bayi Jenis Kelamin Bayi Jumlah % Laki-Laki 40 53,3 Perempuan 35 46,7 Berdasarkan hasil penelitian pada jenis kelamin bayi responden didapatkan dengan jumlah paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki (53,3%). 6. Psikologis responden Tabel 4.6 Psikologis Responden Psikologis Ibu Jumlah % Kurang 28 37,3% Baik 47 62,7% Berdasarkan hasil psikologis yang berhubungan dengan berapa kali ibu melahirkan maka didapatkan bahwa responden yang memiliki

47 psikologis dalam keadaan kurang sebanyak 37,3% lebih banyak responden yang memiliki psikologis yang baik sebanyak 62,7%. C. Analisis Univariat 1. Pengetahuan Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnov data pengetahuan dengan nilai p = 00 (p > 5) yang berarti data tersebut tidak normal. Dengan menggunakan skala data ordinal didapatkan nilai median = 10, Nilai minimum = 5, Nilai maksimum = 15. Dengan menggunakan nilai median di dapatkan kategori sebagai berikut : Kurang Baik : Apabila total skor < 10 Baik : Apabila total skor 10 Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Menurut Pengetahuan Pengetahuan % Kurang 34 45,3 Baik 41 54,7 Dari hasil penelitian diketahui bahwa paling banyak responden mempunyai pengetahuan baik (54,7%) dibandingkan responden yang mempunyai pengetahuan kurang baik (45,3%). Dibawah ini adalah jawaban responden dari kuesioner tentang pengetahuan:

48 Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Pengetahuan NO Pertanyaan % 1. Apa pengertian ASI eksklusif menurut ibu? a. Makanan alamiah bagi bayi sampai usia 2 tahun b. Pemberian ASI ditambah susu formula sampai usia 6 bulan c. Pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain atau makanan padat sampai usia 6 bulan 12 40 23 16,0 53,3 30,7 2. Menurut ibu kapankah seorang bayi harus segera diberikan ASI pertamanya? a. Segera setelah bayi lahir / maksimal 1 jam setelah lahir b. Menunggu ibu untuk benar-benar siap memberikan ASI c. Setelah bayi diberikan susu formula untuk latihan menghisap, barulah diberikan ASI pertama 3. Menurut ibu, apakah pemberian ASI penting bagi tumbuh kembang bayi? a. Penting, karena bayi mendapatkan nutrisi terbaik yang dibutuhkan b. Penting, karena bayi akan tumbuh jika ditambah dengan susu bantu c. Penting, karena bayi tumbuh kembang apabila ibu makan banyak 4. Manfaat apa saja yang didapat dari pemberian ASI? a. Memberi nutrisi b. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak c. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi 5. ASI yang pertama keluar disebut kolostrum? a. Berupa cairan kuning yang harus segera diberikan kepada bayi b. Berupa cairan kuning yang harus dibuang c. Berupa cairan kuning yang harus dipanaskan 57 10 8 73 2 0 7 51 17 45 30 0 76,0 13,3 10,7 97,3 2,7 9,3 68,0 22,7 6 4

49 Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Pengetahuan (Lanjutan) NO Pertanyaan % 6. Apa kandungan yang dapat menjaga bayi dari serangan bibit penyakit yang terdapat di dalam ASI? a. Kolostrum b. Glukosa, dan karbohidrat c. Protein susu, taurin, karbohidrat,lemak 71 0 4 94,7 5,3 7. Menurut ibu apa keunggulan bayi yang diberikan ASI ekslusif dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif? a. ASI membuat anak sehat, cerdas dan mandiri b. ASI menekan angka kematian dan angka kesakitan bayi c. ASI merupakan harga yang sangat murah 8. Manfaat ASI bagi bayi dapat melindungi bayi dari diare? a. Karena ASI mengandung antibodi yang menjaga kesehatan bayi b. ASI dan Teh membantu penyembuhan dieare pada bayi c. Karena ASI sama dengan nutrisi susu sapi 9. ASI saja dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi umur 0-6 bulan. a. Karena ASI mengandung nutrisi yang lengkap b. Karena ASI saja tidak cukup untuk kebutuhan gizi bayi c. Karena ASI dan makanan tambahan akan mencukupi kebutuhan gizi pada bayi 10. Keuntungan pemberian ASI adalah bayi sehat, lincah, cerdas, dan tidak cengeng? a. Karena ASI memiliki nutrisi kompleks b. Karena ASI tidak memberikan pengaruh pada bayi c. Karena ASI tidak membuat bayi jadi lincah 11. Salah satu manfaat memberikan ASI bagi ibu adalah mengurangi pendarahan setelah persalinan? a. Karena hisapan bayi dan hormon penenang yang dihasilkan dari ASI b. Karena tidak ada hubungannya ASI dengan Nifas Ibu c. Karena pendarahan setelah persalinan akan berhenti dengan sendirinya 12. Menurut ibu berapa usia bayi yang tepat untuk diberikan makanan pengganti ASI? a. 1 bulan b. 3 bulan c. 6 bulan 15 39 21 5 28 42 20 31 24 67 0 8 20 55 0 0 2 73 2 52,0 28,0 6,7 37,3 56,0 26,7 41,3 32,0 89,3 10,7 26,7 73,3 2,7 97,3

50 Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Pengetahuan (Lanjutan) NO Pertanyaan % 13. ASI dapat diberikan 30 menit hingga 1 jam setelah bayi lahir. a. Karena merupakan ASI pertama yang sangat penting b. Karena dianggap tidak penting c. Karena ASI yang baik 2 jam setelah persalinan 14. Apakah memberikan pisang, air, dan madu pada usia 0-6 bulan baik untuk bayi? a. Baik, karena menambah gizi untuk pertumbuhan bayi b. Tidak baik, karena mengganggu pencernaan bayi c. Tidak baik, karena gigi bayi belum tumbuh sempurna 15. Susu Formula tidak mengganggu pada sistem pencernaan Bayi. a. Benar, karena berasal dari susu sapi pilihan b. Salah, karena susu formula tidak sebaik ASI c. Salah, karena susu kambing lebih baik 16. Dibawah ini yang merupakan pernyataan yang benar mengenai ASI adalah : a. Bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih jarang terkena sakit di bandingkan dengan bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif b. Memberikan ASI merupakan kegiatan yang tidak praktis dan tidak mudah c. Bayi yang diberi ASI juga dapat di ganti dengan pemberian susu formula jika ASI yang keluar sedikit 17. Apakah Ibu mempercayai pesan-pesan mengenai susu formula yang ada di iklan? a. Media cetak atau elektronik selalu benar b. Tidak semua iklan susu formula selalu benar c. Percaya karena pengaruh dari orang sekitar 18. Apa yang ibu fikirkan, setelah melihat atau mendapatkan iklan susu formula untuk bayi? a. Ingin mencoba memberikan susu formula tersebut b. Tidak mempunyai pikiran untuk mencoba c. Ingin mencoba tapi harganya mahal 19. Menurut ibu manakah pernyataan yang benar. a. Susu formula juga berasal dari bahan yang alami b. Susu fomula juga mengandung tambahan bahan kimia c. Susu formula tidak mengganggu pencernaan bayi 20. Apakah ASI yang di perah akan basi setelah 1 jam di ruang terbuka? a. Benar, karena ASI mudah basi b. Salah, karena ASI akan tahan kurang dari 3 jam c. Benar, karena ASI akan terkontaminasi jika di perah 47 28 Berdasarkan tabel diatas beberapa responden belum memahami mengenai pemberian ASI secara seperti terlihat 36 2 37 60 15 0 45 15 15 43 7 25 31 44 0 32 43 0 39 35 1 62,7 37,3 48,0 2,7 49,3 8 2 6 2 2 57,3 9,3 33,3 41,3 58,7 42,7 57,3 52,0 46,7 1,3

51 pada jawaban responden tentang pengertian ASI yaitu 30,7% responden yang memahami. Sebagian besar pengetahuan responden sudah baik 54,7%. 2. Sikap Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnov data sikap dengan nilai p = 00 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut tidak normal. Dengan menggunakan skala ordinal didapatkan nilai median = 69 nilai minimum 53, dan nilai maksimum = 82 dengan menggunakan nilai median didapatkan kategori sebagai berikut : Kurang : Apabila total skor < 69 Baik : Apabila total skor 69 Tabel 4.9 Menurut Sikap Sikap % Kurang 35 46,7 Baik 40 53,3 Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar sikap responden tentang pemberian ASI adalah baik (53,3%). Dibawah ini adalah jawaban responden dari kuesioner sikap sebagai berikut :

52 Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Sikap SS S T TS STS No Pertanyaan % % % % % 1. ASI merupakan makanan yang baik untuk anak 0 69 92,0 6 8,0 00 0 2 2. ASI dapat memenuhi kebutuhan zat gizi anak, menjadikan anak pintar, dan 0 0 6 8,0 69 92,0 0 menjadikan ibu semakin sayang kepada anaknya 3. Dengan memberikan ASI, ibu dapat menghemat biaya pengeluaran keluarga 0 23 30,7 9 12,0 43 57,3 0 4. Nitrisi dalam ASI sudah dapat mencukupi kebutuhan asuapan makanan pada Bayi 0 12 16,0 6 8,0 57 76,0 0 5. Kandungan zat gizi susu formula lebih baik daripada ASI 0 23 30,7 21 28,0 30 4 1 1,3 6. Dengan memberikan ASI dapat mempererat hubungan batin antara ibu dengan anak 3 4,0 24 32,0 13 17,3 34 45,3 1 1,3 7. Pada usia 0-6 bulan, ketika anak merasa lapar, ibu langsung memberikan ASI 0 22 29,3 1 1,3 51 68,0 1 1,3 8. Kegiatan sehari-hari ibu tidak menjadi penghambat ibu dalam memberikan ASI 0 34 45,3 0 41 54,7 0 9. Ibu merasa sangat penting petugas kesehatan memberikan informasi tentang ASI 0 16 21,3 28 37,3 31 41,3 0 10. Ibu medapat dukungan dari suami dan keluarga untuk memberikan ASI 0 4 5,3 19 25,3 52 69,3 0 11. Ibu merasa lebih mudah memberikan susu formula dibandingkan memberikan ASI 0 27 36,0 2 2,7 45 6 1 1,3 12. Susu formula adalah makanan yang baik untuk anak berusia 0-6 bulan 2 2,7 25 33,3 13 17,3 35 46,7 0 13. Kandungan nutrisi dalam susu formula sudah cukup untuk Bayi 0 20 26,7 9 12,0 46 61,3 0

53 Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Sikap (lanjutan) SS S T TS STS No Pertanyaan % % % % % 14. Jika ibu sedang bekerja, ASI dapat diganti dengan susu formula 0 53 70,7 2 2,7 20 26,7 0 15. Ibu merasa tidak membutuhkan peran kader dalam penyuluhan ASI 1 1,3 12 16,0 62 82,7 0 0 16. Air Susu Ibu sering membuat bayi mencret 1 1,3 53 70,7 8 10,7 13 17,3 0 17. Bila dalam perjalanan sebaiknya ibu tidak menyusui bayinya karena malu 0 26 34,7 36 48,0 13 17,3 0 18. Jika ibu bekerja maka ASI yang tidak diberikan pada bayi harus dibuang 0 14 18,7 1 1,3 57 76,0 3 4,0 19. Air Susu Ibu hanya diberikan sampai 2 bulan 1 1,3 35 46,7 7 9,3 32 42,7 0 20. Ibu ingin sekali memberikan susu formula yang mahal seperti di iklan 1 1,3 20 26,7 16 21,3 28 37,3 10 13,3

54 3. Tenaga Kesehatan Dalam Pemberian ASI Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data pengaruh tenaga kesehatan dalam pemberian ASI dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut : Tabel 4.11 Tenaga Kesehatan Pengaruh Tenaga Kesehatan % Kurang 32 42,7 Baik 43 57,3 Dari hasil penelitian data yang didapatkan bahwa tidak adanya pengaruh dari tenaga kesehatan sebesar (42,7%) dalam pemberian ASI. Beberapa responden tidak mendapatkan penyuluhan tentang ASI baik itu dari kader maupun tenaga kesehatan dari Puskesmas. Adapun alasan responden tidak ikut dalam promosi ASI dikarenakan responden yang sedang bekerja, lokasi yang jauh dari tempat tinggal responden, dan ketidak inginan responden untuk ikut serta dalam penyuluhan atau promosi tentang ASI. 4. Dukungan Keluarga Dalam Pemberian ASI Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data umur ibu dengan nilai p = 0 (p < 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut :

55 Tabel 4.12 Dukungan Keluarga Dukungan Keluarga % Tidak ada dukungan 34 45,3 Ada dukungan 41 54,7 Dari hasil yang didapatkan responden lebih banyak mendapatkan dukungan dari keluarga sebesar 54,7%. Adapun beberapa alasan responden tidak mendapat dukungan dari suami sebesar 45,3% dalam pemberian ASI dikarenakan pekerjaan dan kebebasan memilih untuk tidak memberikan ASI serta ditambah dengan kemudahan dalam memberikan susu formula, dengan pilihan yang banyak sesuai keinginan responden hingga harga yang terjangkau membuat ibu untuk tidak memberikan ASI. 5. Iklan Susu Formula Dalam Pemberian ASI Esklusif Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data pengaruh iklan susu formula dalam pemberian ASI dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut : Tabel 4.13 Iklan Susu Formula Iklan Susu formula % Tenaga kesehatan 19 25,3 Media massa 56 74,7

56 Hasil data yang didapatkan bahwa pengaruh iklan susu formula banyak didapatkan dari media massa sebanyak 74,7% dengan alasan responden menyatakan mudahnya terpengaruh dari iklaniklan yang ada di media elektronik dan brosur serta iklan yang dipajang dengan kata-kata yang dapat mendorong responden untuk mencoba memberikan susu formula tersebut. Tenaga kesehatan hannya 25,3% memberikan pilihan susu formula dengan alasan sakit yang responden derita, puting yang lecet atau masuk kedalam dan tidak keluarnya ASI saat pasca persalinan. 6. Inisiasi menyusui dini ( IMD) Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnovfrekuensi pada data inisiasi menyusui dini (IMD) dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel terikat tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut : Tabel 4.14 Distribusi frekuensi inisiasi menyusui dini ( IMD) Inisiasi Menyusui Dini % Kurang 32 42,7% Baik 43 57,3% Hasil uji dari data diatas didapatkan bahwa banyak ibu melakukan inisiasi menyusi dini 57,3% dibandingan dengan yang tidak melakukan inisiasi menyusui dini sebanyak 42,7%. Responden yang melakukan IMD tidak sepenuhnya memberikan ASI.

57 7. Pemberian ASI Hasil uji statistik Kolomogorov-Smirnov frekuensi pada data pemberian ASI dengan nilai p = 0 (p > 5) yang berarti data variabel terikat tersebut berdistribusi tidak normal. Didapatkan kategori sebagai berikut : Tabel 4.15 Pemberian ASI Pemberian ASI % Tidak ASI 52 69,3 ASI 23 30,7 Dari hasil uji data diatas didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI sebanyak 69,3%. D. Analisis Bivariat 1. Hubungan antara Pengetahuan Responden dengan Pemberian ASI. Tabel 4.16 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Pengetahuan Tidak ASI ASI % % % Baik 28 68,3 13 31,7 41 10 Kurang 24 70,6 10 29,4 34 10 Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase pemberian ASI, responden tidak memberikan ASI dengan pengetahuan yang kurang baik (70,6%) lebih besar dari pada yang baik (68,3%).

58 Dari hasil uji Chi-Square antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI didapatkan nilai p-value = 0,83 (<5). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang ASI dengan pemberian ASI. 2. Hubungan antara Sikap dengan Pemberian ASI Tabel 4.17 Hubungan Antara Sikap dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Sikap Tidak ASI ASI % % % Baik 26 65,0 14 35,0 40 10 Kurang Baik 26 74,3 9 25,7 35 10 Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase pemberian ASI pada sikap kurang baik (74,3%) lebih besar dari sikap yang baik (65,0%). Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 0,38 (<5). Sehingga H 0 diterima dan Ha ditolak. Itu menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara sikap responden dengan pemberian ASI. 3. Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Tabel 4.18 Hubungan Antara Pekerjaan dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Pekerjaan Ibu Tidak ASI ASI % % % Tidak Bekerja 19 54,3 16 45,7 35 10 Bekerja 33 82,5 7 17,5 40 10 Sumber : hasil Uji Chi-square

59 Berdasarkan tabel diatas persentase pemberian ASI pada pekerjaan ibu yang bekerja sebanyak 82,5% lebih besar dari yang tidak bekerja dan tidak memberikan ASI sebanyak 45,7%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 08 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI. 4. Psikologis ibu dengan Pemberian ASI Tabel 4.19 Hubungan Antara Psikologis Ibu dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Psikologis Tidak ASI ASI % % % Kurang 24 85,7 4 14,3 28 10 Baik 28 59,5 19 40,5 47 10 Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase pemberian ASI pada psikologis kurang, ibu tidak memberikan ASI Ekslusif sebanyak 85,7% lebih besar dari yang baik dan memberikan ASI sebanyak 40,5%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 18 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara psikologis ibu dengan pemberian ASI.

60 5. Tenaga Kesehatan dengan Pemberian ASI Tabel 4.20 Hubungan Antara Tenaga Kesehatan dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total NAKES Tidak ASI ASI % % % Kurang 32 100 0 0 32 10 Baik 20 46,5 23 53,5 43 10 Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase tenaga kesehatan dan tidak memberikan ASI kurang sebesar 100% sedangkan nilai pada tenaga kesehatan baik dan memberikan ASI lebih sedikit sebanyak 53,5%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 00 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara tenaga kesehatan dengan pemberian ASI. 6. Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Tabel 4.21 Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Keluarga Tidak ASI ASI % % % Tidak ada 32 94,1 2 5,9 34 10 dukungan Ada dukungan 20 48,7 21 51,3 41 10 Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase dukungan keluarga pada pemberian ASI tidak ada dukungan keluarga sebanyak

61 5,9%. Sedangkan pada dukungan keluarga yang memberikan ASI sebanyak 51,3%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 00 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI. 7. Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI Tabel 4.22 Hubungan Antara Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total Sufor Tidak ASI ASI % % % Tenaga 18 94,7 1 5,3 19 10 Kesehatan Media Massa 34 60,7 22 39.3 56 10 Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase pada promosi susu formula dan tidak memberikan ASI sebanyak 94,7% dilakukan oleh tenaga kesehatan. Sedangkan pada media massa lebih sedikit untuk tidak memberikan ASI sebanyak 60,7%. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 05 (<50). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara promosi susu formula dengan pemberian ASI.

62 8. Inisiasi Menyusui Dini dengan Pemberian ASI Tabel 4.23 Hubungan Antara IMD dengan Pemberian ASI Pemberian ASI Total IMD Tidak ASI ASI % % % IMD 29 90,6 3 9,4 32 10 Tidak IMD 23 53,4 20 46,6 43 10 Sumber : hasil Uji Chi-square Berdasarkan tabel diatas persentase inisiasi menyusui dini pada pemberian ASI sebanyak 9,4% saja. Sedangkan pada pemberian ASI dan tidak melakukan inisiasi menyusui dini lebih banyak sebesar 46,6%. Banyak responden melakukan inisiasi menyusui dini akan tetapi tidak memberikan ASI sebanyak 90,6% dikarenakan ibu yang merasa ASI saja tidak memenuhi kebutuhan bayi. Dan adanya kepercayaan ibu untuk memberikan makanan tambahan agar mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi mereka. Dari hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai p-value = 01 (<5). Sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Itu menunjukan bahwa ada hubungan antara inisiasi menyusui dini dengan pemberian ASI.

63 E. Ringkasan Hasil Uji Bivariat Tabel 4.24 Ringkasan Hasil Uji Chi-square antara Variabel Bebas Dan Variabel Terikat Uji Hubungan P value Keterangan Hubungan antara 0,830 > 50 Tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI Hubungan antara 0,384 > 50 Tidak ada hubungan Sikap ibu terhadap pemberian ASI dengan Pemberian ASI Pekerjaan Ibu dengan 08 > 50 Ada hubungan Pemberian ASI dengan Pemberian ASI Psikologis ibu dengan 18 > 50 Ada hubungan Pemberian ASI Peran Tenaga 01 < 50 Ada hubungan Kesehatan dengan Pemberian ASI Dukungan Keluarga 01 < 50 Ada hubungan dengan Pemberian ASI Promosi Susu Formula 05 < 50 Ada hubungan dengan Pemberian ASI Inisiasi Menyusui Dini dengan Pemberian ASI 01 < 50 Ada hubungan Sumber : hasil pengolahan data primer