BAB I PENDAHULUAN. langsung masyarakat untuk tetap sadar akan keberadaan teknologi-teknologi baru yang ada di

dokumen-dokumen yang mirip
No. Responden ANGKET PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

BAB IV ANALISIS DATA. (Blackberry Messenger), penelitian yang berguna untuk mengkaji data yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori merupakan proposisi yang menggambarkan satu gejala terjadi. Proposisi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggambarkan secara jelas dampak dari penggunaan Blackberry di kalangan mahasiswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER DAN INTENSITAS KOMUNIKASI. (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Blackberry Messenger Terhadap

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ponsel sekarang ini yang semakin cepat dan canggih, telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi dan arus informasi yang semakin maju dan. berkembang sangat pesat mendorong masyarakat untuk lebih paham akan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan,

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

Gambar 3.1: Web WhatsApp

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. telepon selular (celullar

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BlackBerry Messenger. Panduan Pengguna. Versi: 6.2

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB IV ANALISIS DATA. bermanfaat untuk menelaah data yang telah di peroleh dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BlackBerry Messenger. Panduan Pengguna. Versi: 6.0

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM DI BERBAGAI PERANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Written by Daniel Ronda Saturday, 08 February :22 - Last Updated Wednesday, 29 October :08

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang

Windows Live Messenger untuk Ponsel Cerdas BlackBerry

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. melangsungkan kehidupannya. Di dalam berinteraksi tersebut antara manusia yang satu

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khususnya teknologi informasi seperti internet, teknologi ini tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sindy Marcelina, 2013

partisipan, terutama pihak pengirim komunikasi (komunikator), sering melupakan unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Service memang bukan produk utama suatu perusahaan. Sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin maju dan sangat pesat memaksa secara tidak langsung masyarakat untuk tetap sadar akan keberadaan teknologi-teknologi baru yang ada di sekitarnya dan setidaknya tertarik secara tidak langsung terhadap teknologi tersebut. Perkembangan teknologi mencangkup banyak hal, tak terkecuali pada bidang komunikasi. Perkembangan teknologi pada bidang komunikasi semakin mempermudah interaksi antara seseorang dengan yang lainnya. Hal ini berkaitan tujuan diciptakan suatu teknologi untuk mempermudah serta meningkatan efektivitas kerja manusia. Kemajuan teknologi yang pesat termasuk pada bidang komunikasi telah melahirkan banyak inovasi ataupun gagasan, ide yang bertujuan untuk memudahkkan proses komunikasi masusia menjadi lebih efektif. Kemudahan tersebut membuktikan betapa mudahnya seseorang bertukar informasi satu dengan yang lain melalui inovasi yang telah diciptakan. Salah satu inovasi yang mempermudah proses komunikasi adalah telepon selular atau yang biasa disingkat dengan kata ponsel. Media ponsel memberikan kemudahan berkomunikasi melalui layanan telepon dan pesan (SMS) yang telah menjadi fitur dasar sebuah ponsel. Hanya dengan menekan beberapa digit angka seseorang bisa saja berinteraksi secara tidak langsung melalui panggilan suara dengan lawan bicaranya yang mungkin saja berada jauh darinya. Salah satu kecanggihan teknologi dalam bentuk ponsel adalah Blackberry. Blackberry adalah perangkat komunikasi selular yang di produksi oleh RIM ( Research In Motion) dan memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh ponsel lainnya, diantaranya adalah layanan push e-mail, Blackberry Messenger, dan layanan internet unlimited (BIS).

Kecanggihan Blackberry ini cukup banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia, mulai dari berbagai kalangan menengah hingga atas. Mengingat harga sebuah handset Blackberry yang semakin terjangkau, menggeser sedikit posisi Blackberry yang semula hanya menjadi sasaran kalangan pebisnis professional dan kalangan atas yang diakibat tingginya harga dari sebuah handset blackberry menjadi konsumsi semua kalangan, termasuk pelajar. Beberapa tahun belakangan, Blackberry mulai marak dipakai kalangan pelajar. Sudah banyak sekali pelajar yang paham akan keberadaan Blackberry dan tidak sedikit dari mereka yang sudah memutuskan untuk menikmati kelebihan-kelebihan Blackberry. Seiring dengan bertambahnya waktu pemakaian membuat pengguna Blackberry seperti pelajar semakin paham dengan penggunaan inovasi pada Blackberry dan mulai menerapkannya sebagai kemajuan teknologi yang mempermudah komunikasi mereka dengan teman lainnya. Dari keseluran Fitur Blackberry yang menjadi dominan pemakaian pelajar adalah fasilitas IM (instant Message) atau yang biasa dikenal dengan sebutan Blackberry Messenger (BBM). Blackberry Messenger memudahkan pelajar dalam berinteraksi dengan teman-temannya seperti layaknya berada di daerah yang sama, saling berhadapan dan bercerita satu dengan yang lain. Kenyataannya mereka tidak saling tatap muka satu dengan yang lain. Kemudahan inovasi tersebut membuat pelajar tidak harus melakukan tatap muka untuk saling bertukar cerita dan berinterkasi, cukup dengan memberikan pesan dan mengirimnya melalui layanan Blackberry Messenger dengan komunikannya. Pesan tersebut akan sampai dalam hitungan detik dan ada feedback ketika komunikan membaca pesan yang disampaikan pelajar tersebut. Berkomunikasi menggunakan media Blackberry Messenger termasuk kedalam penggunaan komunikasi dalam kelompok. Dimana komunikasi yang terjalin terbatas kepada mereka yang tergabung dalam kelompok pengguna Blackberry Messenger. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Komunikasi kelompok terbagi atas

kelompok kecil ataupun kelompok besar tergantung pada jumlah orang yang terlibat dan sejauh mana hubungan psikologisnya. Mulyana (2005) mendefinisikan kelompok sebagai sebagai sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Seorang komunikator akan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada komunikan/anggota lainnya melalui media Blackberry Messenger. Komunikasi menggunakan Blackberry Messenger cukup dinilai efektif, dimana penggunaannya dirasakan dapat menyampaikan pesan yang di sampaikan oleh komunkator kepada komunikannya secara instan tanpa harus menunggu lama feedback yang akan di dapat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi tersebut. Komunikasi dalam kelompok terjadi secara berganti-gantian dan bergilir terus menerus selama anggota-anggota kelompok tersebut belum mendapatkan kepuasan dari interaksi yang terjadi sehingga akan meningkatkan intensitas komunikasi yang terjadi sampain mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal ini terjadi secara bertahap, dimulai dari komunikasi secara basa-basi yang terasa canggung dan tidak akrab dan terus berlangsung secara rutin hingga menyangkut topik pembicaraan yang lebih pribadi dan akrab, seiring dengan berkembangnya hubungan. Menurut Gunarsa (2004), bahwa intensitas komunikasi dapat diukur dari apa-apa saja, siapa yang saling dibicarakan, pikiran, perasaan, objek tertentu, orang lain atau dirinya sendiri. Lebih lanjut ditambahkan bahwa intensitas komunikasi yang mendalam ditandai oleh kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya, sehingga menimbulkan respon dalam bentuk perilaku atau tindakan. Peningkatan intensitas komunikasi pelajar mungkin saja terjadi mengingat mudahnya berinterkasi dan berkomunikasi antara satu pelajar dengan pelajar lainnya menggunakan

media Blackberry Messenger. Penggunaan Blackberry Messenger yang secara total terhubung setiap saat dengan perangkat Blackberry dan fitur Blackberry Messenger tidak dapat di non-aktifkan sehingga kapan saja dan dimana saja penggunanya dapat berkomunikasi dengan teman-temannya. Seperti penjelasan diatas, tidak menutup kemungkinan melalui kemudahan tersebut pelajar selaku objek pengguna mengalami peningkatan intensitas berkomunikasi dengan teman-temannya. Selain kemudahan tersebut Blackberry Messenger juga memiliki beberapa kelebihan yang signifikan bila dibandingkan dengan Instant Messanger lainnya. Blackberry Messenger mampu menampilkan avatar dari penggunanya sehingga melalui avatar pengguna bisa menginterpretasikan bagaimana karakteristik pengguna lain melalui avatar yang dimilikinya. Selain itu, pengguna juga bisa mengunggah photo melalui bidikan kameranya untuk mendeskripsikan suatu lokasi atau objek untuk berbagi cerita dengan teman-temannya mengenai photo tersebut. Komunikasi akan semakin mendalam dan tidak terputus apabila intensitas yang tercipta menumbuhkan rasa keterbukaan, saling percaya dan mengerti serta tidak ada yang ditutupi. Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah pelajar SMA yang menggunakan Blackberry Messenger sebagai media untuk berkomunikasi dengan teman sesama pengguna Blackberry Messenger. Penggunaan Blackberry Messenger yang familiar di kalangan pelajar SMA dan masih berlangsung hingga saat ini, menjadi alasan peneliti meneliti permasalahan tersebut. Peneliti memilih pelajar SMA sebagai objek penelitian. Pelajar SMA yang akan dijadikan objek penelitian adalah siswa SMA Swasta Sriwijaya Medan. Peneliti menemukan tingginya atensi siswa SMA Swasta Sriwijaya dalam menggunakan Blackberry Messenger ketika saling berkomunikasi dengan teman sebayanya. Mereka menggunakan Blackberry Messenger mulai dari percakapan sehari-hari yang bersifat ringan dan sekedar menyapa satu

dengan yang lain hingga sampai percakapan intens membutuhkan keseriusan, memakan waktu yang cukup lama dan dengan frekuensi yang tidak cukup sekali berkomunikasi. Berdasarkan alasan yang telah diuraikan di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti dan mengatahui lebih mendalam mengenai pengaruh penggunaan Blackberry Messenger terhadap intensitas komunikasi di kalangan pelajar SMA Swasta Sriwijaya Medan.

I.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah sebagai upaya membatasi penelitian agar lebih terarah dan tetap pada fokus permasalahan. Penulis membatasi permasalahan berdasarkan latar belakang yang paparkan diatas menjadi : Bagimanakah Hubungan Antara Penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan? I.3 Pembatasan Masalah Untuk lebih memperjelas ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agak mejadi tidak terlalu luas, maka penulis membatasi permasalahn sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan 2. Penelitian terbatas pada respon pelajar mengenai penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan 3. Objek penelitian adalah pelajar yang menggunakan Blackberry Messenger dengan pemakaian harian minimal 30 menit. 4. Penelitian dilakukan pada April 2011 hingga selesai. I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitia I.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab penggunaan Blackberry Messenger di kalangan pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan. 3. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan. I.4.2 Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa FISIP USU jurusan Ilmu Komunikasi khususnya mengenai perkembangan teknologi komunikasi dan komunikasi pembangunan sosial. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang telah di dapatkan selama masa kuliah serta untuk memperluas pengetahuan khususnya mengenai perkembangan teknologi komunikasi dan komunikasi pembangunan sosial. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan masukan bagi pengguna Blackberry Messenger khususnya pelajar SMA. I.5 Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti maslahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001:40). Dengan adanya kerangka teori peneliti akan memiliki landasan yang kuat dalam menentukan arah tujuan penelitiannya. Teori yang relevan dengan penelitian ini adalah :

I.5.1 Teori Perubahan Sosial (Social exchange) Teori ini menelaah bagaimana kontribusi seseorang dalam suatu hubungan mempengaruhi kontribusi orang lain. Pencetus teori ini adalah Thibaut dan Kelley, yang mengemukakan bahwa orang mengevaluasi hubungan dengan orang lain. Model ini memandang suatu hubungan sebagai suatu transaksi dagang, maksudnya adalah seseorang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Dalam konteks permasalahan, seseorang akan tetap beriterkasi dengan seseorang yang menguntungkannya sampai seseorang tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan yang diinginkan sehingga secara tidak sadar interkasi tersebut menimbulkan peningkatan intensitas berkomunikasi kearah yang lebih mendalam. Intensitas komunikasi merupakan tingkat kedalaman penyampaian pesan dari individu sebagai anggota kepada yang lainnya (Djamarah, 2004). Intensitas komunikasi mencakup aspek-aspek seperti : kejujuran, keterbukaan, pengertian, percaya, yang mutlak diantara kedua belah pihak dan dukungan Thibaut dan Kelley (dalam rakhmat; 2002), pemuka utama dari teori Social Exchange menyimpulkan teori ini sebagai berikut: Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. Ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini yang akan dijabarkan sebagai berikut : 1. Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran bisa saja berupa penerimaan sosial, penghargaan diri atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain.

2. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya. 3. Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan komunikasi, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain. 4. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan komunikasi yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur hubungan komunikasi dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya, berarti makin sukar ia memperoleh hubungan yang memuaskan. Homans dalam bukunya Elementary Forms of Social Behavior, 1974 mengeluarkan beberapa proposisi dan salah satunya berbunyi : Semua tindakan yang dilakukan oleh

seseorang, makin sering satu bentuk tindakan tertentu memperoleh imbalan, makin cendrung orang tersebut menampilkan tindakan tertentu tadi. Proposisi ini secara eksplisit menjelaskan bahwa satu tindakan tertentu akan berulang dilakukan jika ada imbalannya. Proposisi lain yang juga memperkuat proposisi tersebut berbunyi : Semakin tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang, semakin besar pula kemungkinan perbuatan tersebut diulanginya kembali. Knap (1978) membagi tahapan-tahapan hubungan yang lebih akrab dengan orang lain dalam sebuah kelompok menurut, yaitu : a. Inisiasi, mencakup percakapan singkat dan saling memberi salam antar anggota kelompok. Hal ini sangat lazim terjadi dalam komunikasi sehari-hari, seseorang yang baru saja bertemu dan mengenal mungkin akan sungkan untuk saling berbaur dengan yang lainnya disebabkan adanya rasa canggung untuk berkomunikasi lebih lanjut kearah yang lebih intens sehingga akan merangsang untuk tetap melakukan komunikasi berikutnya.. b. Eksperimen, masing-masing akan mulai mengungkap informasi mengenai pribadinya, percakapan pada tahap ini berfungsi menjajaki terjadinya hubungan lebih lanjut, dan membantu dalam mengungkapkan persamaan atau perbedaan kepentingan. c. Intensifikasi, melibatkan penyelidikan yang lebih pada kepribadian masingmasing anggota kelompok. Seiring dengan frekuensi komunikasi yang terus berlanjut, perasaan saling mengenal juga akan meningkat. Dimana apabila individu tersebut merasa keinginannya terpenuhi dan puas sehingga akan meningkatkan tingkat intensitas komunikasi individu tersebut kearah yang lebih akrab.

d. Integrasi, menciptakan rasa bersama, rasa kami/kita, di mana anggota-anggota kelompok bertindak sebagai suatu unit dan bukan sebagai individu yang terpisah. e. Ikatan, terjadi ketika anggota kelompok masuk pada suatu ritual yang secara formal mengakui hubungan jangka panjangnya. I.6 Kerangka Konsep Kerangka secara singkat dapat di definisikan sebagai hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis, yang merupakan jawaban sementara dari maslaah yang diuji kebenaranya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara epidermis makab harus dioerasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil yang akan dicapai serta perumusan kerangka konsep merupakan bahan yang menuntun dalam merumuskan dalam merumuskan hipotesis penelitian (Nawawi, 1995:40). Di dalam kerangka konsep dirumuskan variabel-variabel dan indicator yang akan diteliti, yaitu : 1. Variabel bebas ( Independen Variabel ) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor yang menentukan dan mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain (Nawawi, 1995 : 56 ) dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah Penggunaan Blackberry Messenger. 2. Variabel terikat (Dependen Variabel ) Variabel terikat adalah sejumlah gejala, faktor, atau unsur yang ada atau muncul di pengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas. (Nawawi, 1955:57). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan intensitas komunikasi.

3. Variabel Antara ( Intervening Variabel ) Variabel antara adalah sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas ( Nawawi, 1995 : 58). Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden. I.7 Model Teoritis Berdasarkan kerangka konsep yang dikembangkan dari kerangka teori sebelumnya, maka peneliti membuat model teoritis. Model ini berguna untuk menggambarkan rencana atau strategi penelitian yang akan dilakukan. Sehingga variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut : Variabel Bebas (X) Penggunaan Blackberry Messenger Variabel Terikat (Y) Intensitas Komunikasi Karakteristik Responden

I.8 Variabel Operasional Tabel 1 Variabel Teoritis Variabel Bebas (X) Penggunaan Blackberry Messenger Variabel Operasional 1. Chatting atau Obrolan 2. Send Picture 3. Send File 4. Send location 5. Smiley 1. Kejujuran Variabel Terikat (Y) Intensitas Komunikasi 2. Keterbukaan 3. Saling Percaya 1. Jenis Kelamin Karakteristik Responden 2. Usia 3. Uang Saku 4. Hobi I.9 Defenisi Variabel Operasional Defenisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional adalah suatu petunuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional juga merupakan informasi ilmiah yang amat membenatu peneliti lain yang akan menggunakan variabel sama (Singarimbun, 1995:46) Berdasarkan tabel di atas, variabel-variabel yang akan didefinisikan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X) 1.1 Chatting atau obrolan, mencangkup penggunaan Blackberry secara mendasar dimana pengguna saling berinteraksi secara bebas tentang apa saja ataupun mengomentari status dari pengguna Blackberry Messenger lainnya, boardcast message maupun conference message. Melalui perubahan obrolan, memungkinkan pengguna dapat memantau perubahan status dari setiap kontaknya. Pengguna bisa meng-klik panel keadaan terbaru di atas panel info tampilan Blackberry Messenger untuk menampilkan daftar kontak yang baru saja memperbaharui status. Notifikasi akan selalu muncul di panel keadaan terbaru setiap kontak lain memperbaharui status mereka. 1.2 Send Picture, meliputi penggunaan dengan menggungah sebuah gambar, sehingga pengguna-pengguna lain dapat melihat gambar tersebut ataupun saling mengomentari gambar tersebut satu dengan yang lainnya. 1.3 Send File, meliputi penggunaan yang lebih luas, tidak hanya gambar, tetapi bisa saja daftar contact, calendar, rekaman suara, video dan lain-lain. Pengguna BlackBerry Messenger juga dapat membagi berkas yang berupa data selain foto dan suara, kontak telepon dan kontak BlackBerry Messenger antar sesama pengguna. Berkas yang dikirimkan melalui aplikasi ini dapat tersampaikan ke pengguna yang dituju secara cepat dan mudah. 1.4 Send Location mencangkup penggunaan Blackberry Messenger jika pengguna ingin membagi lokasi dari posisi berada atau ingin membagi lokasi sebuah tempat, klik kirim lokasi pada menu. Pilihan untuk mengirimkan lokasi bisa langsung dari lokasi berada dengan memanfaatkan fitur GPS, atau dari data lokasi yang telah disimpan sebelumnya di Peta BlackBerry. Permintaan lokasi

kontak bisa juga dilakukan atau mengatur notifikasi kedekatan dengan pengguna lain. 1.5 Smiley mencangkup representasi perasaan penguna seperti muka tersenyum, tertawa ataupun menangis sehingga pengguna yang sedang berkomunikasi bisa saling memahami perasaan masing-masing. 2. Variabel Terikat (Y) 2.1 Kejujuran meliputi perasaan dimana seseorang akan mengatakan dan menceritakan sesuatu apa adanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Kejujuran tidak muncul begitu aja perlunya kedekatan secara intens dan intesitas komunikasi yang rutin untuk menimbulkan kejujuran satu dengan yang lain. 2.2 Keterbukaan adalah proses lanjutan dari kejujuran. Dimana seseorang yang mulai menunjukan bagaimana dirinya sesungguhnya kepada orang tersebut dan mulai menumbuhkan kepercayaan kepada orang tersebut. 2.3 Saling Percaya adalah proses tingkatan selanjutnya dari peningkatan intensitas komunikasi yang terjadi. Ketika seseorang sudah saling percaya akan menimbulkan kedekatan dan keeratan untuk saling bersama dan kenyamanan tersendiri untuk tetap saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Sehingga secara tidak langsung proses ini memotivasi seseorang untuk tetap berkomunikasi dengan orang tersebut sehingga berpengaruh terhadap tingkat intensitas komunikasinya.

3. Karakteristik Reponden 3.1 Jenis Kelamin mencangkup jenis kelamin dari responden tersebut. 3.2 Usia mencangkup usia dari responden tersebut. 3.3 Uang Saku mencangkup kepada berapa jumlah uang saku dari responden tersebut. 3.4 Hobi mencangkup atas hal-hal apa yang menjadi minat yang disukai responden tersebut. I.10 Hipotesa Secara etimologis hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu hypo dan thesis. Hypo berarti kurang dan thesis berarti pendapat. Jadi hipotesis merupakan kesimpulan yang belum sempurna, sehingga disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis yaitu dengan menguji hipotesis dengan data dilapangan (Bungin, 2001:90) Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan Ha : Terdapat hubungan antara penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan