BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global

2 PT Perkebunan Minanga Ogan Sei Ogan Mill sebuah perusahaan agri - bisnis yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit adalah sebuah perseroan terbata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang. tidak menggunakan uang tunai sebagai alat tukar.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai. Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Kas merupakan sumber atau sasaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dengan para pesaingnya agar dapat terus mempertahankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Desa adat merupakan organisasi sosial yang bersifat tradisional. Desa adat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar. maupun kecil pasti mempunyai kas untuk memenuhi kebutuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH INTERNAL CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengendalian intern merupakan salah satu fungsi kontrol dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses dan output. Penerapan sistem pengendalian intern siklus pendapatan dapat menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian internal. Pengendalian internal pada keuangan terutama kas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya teknologi dalam mengolah produk guna memenuhi. kebutuhan masyarakat, maka kegiatan produksi dirasakan bertambah penting.

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan/ instansi harus selalu mengawasi setiap kegiatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan perekonomian Indonesia yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya sistem ekonomi kapitalis yang hampir menguasai dunia

BAB I PENDAHULUAN. agar pelaksanaan kegiatan dari perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan. yang diinginkan perusahaan, dan bisa terhindar dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai aktivitas inti dalam menjaga kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

yang akurat dan dapat dipercaya, yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian intern penerimaan kas, sehingga

Mengenal dan Menaksir Resiko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap sistem pasti terdiri dari unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur sistem tersebut saling bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang terjadi secara rutin atau berulang-ulang. Sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang membentuk suatu kumpulan dari berbagai prosedur atau berbagai bagan pengolahan untuk mencapai sebuah tujuan bersama dengan cara mengoperasikan data maupun barang untuk menghasilkan suatu informasi. (Murdick R.G, 1991) Karena tujuan sistem adalah untuk menyediakan data maupun informasi yang diperlukan oleh organisasi, tidak terkecuali dengan perusahaan. Maka, suatu perusahaan harus memiliki sistem yang baik untuk kebaikan perusahaannya. Perusahaan merupakan suatu lembaga yang memiliki tujuan utama untuk mengejar keuntungan. Agar tujuan tersebut tercapai, pimpinan perusahaan berusaha agar dapat mempertahankan hidup perusahaan dengan meningkatkan produktivitas perusahaan dibidang penjualan dan jasa. Tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba yang optimal sesuai dengan tujuan awal perusahaan tersebut didirikan. Semakin besar perusahaan, maka semakin besar juga investasi dana yang dibutuhkan. Selain itu, semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin rumit pula masalah yang akan dihadapi. Untuk menghasilkan laba yang optimal, maka perusahaan bisa meningkatkan volume penjualan dan menciptakan sistem akuntansi yang menjaga dan mengawasi kekayaan perusahaan. Untuk mengawasi kekayaan perusahaan, maka dibutuhkan adanya pengendalian internal. Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. (Romney dan Steinbart, 2009)

Pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dalam pengendalian internal, terdapat pemisahan tanggung jawab fungsional yang tegas. Hal ini dibuktikan dengan adanya struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Setiap departemen memiliki tanggung jawab masingmasing sesuai dengan kegiatan nya. Dengan pembagian tanggung jawab fungsional ini, maka dibutuhkan pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan transaksi dilakukan untuk membagi berbagai tahap transaksi sebelum akhirnya diserahkan kepada manajer. Transaksi yang terjadi dalam perusahaan menimbulkan adanya akun kas. Bagi perusahaan kas merupakan aset penting. Kas merupakan alat tukar paling liquid dan paling berpotensi untuk diselewengkan. Dengan alasan tersebut, maka sangat dibutuhkan adanya pengendalian internal kas. Alasannya adalah untuk mengawasi kinerja karyawan agar tidak terjadi kecurangan dalam penerimaan maupun pengeluaran dalam pencatatan kas. Kas tidak hanya berbentuk uang kertas maupun koin, tetapi cek dan uang yang terdapat di bank termasuk didalamnya. Sistem pengendalian internal kas merupakan semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan oleh perusahaan untuk mengamankan dan mencegah pemborosan serta penyalahgunaan kas. Sistem pengendalian internal kas juga menjamin ketelitian mengenai data akuntansi tentang kas. Sistem ini sangat dibutuhkan untuk mendorong tercapainya efisiensi dipatuhinya kebijakan manajemen kas. Dengan sistem ini, maka akan tercipta karyawan yang jujur dan kompeten serta memiliki tanggung jawab. Pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas sangat diperlukan, karena kas merupakan aset lancar yang paling liquid (cepat dijadikan uang dan dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan tanpa pembatasan). Setiap perusahaan selalu berusaha untuk menciptakan sistem yang baik untuk keberadaan kasnya. Kas mempunyai peran yang sangat penting terhadap jalan nya kegiatan operasional perusahaan, bila kasnya sangat terbatas maka operasional perusahaan akan terganggu, demikian juga jika kasnya berlebih akan mengakibatkan idle cash yang merupakan aset tidak produktif. Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas, yaitu

pengendalian internal harus diterapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak diotorisasi oleh karyawan, dan informasi yang diperlukan untuk manajemen kas yang ada ditangan dan transaksi harus tersedia. Melindungi kas yang ada dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas dalam pengendalian internal yang efektif serta efisien atas kas merupakan suatu kewajiban. Keberadaan kas di dalam neraca termasuk di kategori aset lancar. Hampir semua transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi jumlah kas. Kas merupakan suatu alat pertukaran dalam akuntansi, namun kas sangat mudah untuk dipindahtangankan. Kas mudah digelapkan karena sulit untuk ditentukan siapa pemiliknya, oleh karena itu sangat dibutuhkan pengawasan yang ketat terhadap kas. Karakteristik kas yang tidak dimiliki aset lancar lainnya adalah kas tidak mudah diidentifikasi siapa pemiliknya. Kas juga dapat dengan segera diuangkan, serta mudah dibawa-bawa. Keistimewaan kas lainnya adalah, kas mudah untuk ditransfer dalam kurun waktu yang relatif cepat. Melihat macam-macam karakteristik tersebut, kas merupakan aset lancar yang paling mudah untuk disalahgunakan. Dalam perusahaan, bagian yang terlibat dalam penerimaan dan pengeluaran kas harus dapat berfungsi sebaik-baiknya untuk mencegah terjadinya kecurangan terhadap kas. Bagian manajemen mempunyai tanggung jawab utama dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan serta mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan serta pemborosan pada suatu perusahaan. Selain itu, manajemen terhadap kas juga bertanggungjawab terhadap pembuatan perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta menetapkan dan mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal. Pengendalian internal kas merupakan cara untuk mengarahkan, mengawasi, serta mengukur sumber daya suatu organisasi. Hal ini sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan dan melindungi sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Pengendalian internal kas yang baik menghindari terjadinya penyelewengan. Contoh, seperti melakukan perubahan laporan atau perhitungan untuk tujuan menjaga aset perusahaan. Harus ada prosedur pencatatan yang sesuai sehingga dapat dilakukan pengendalian yang tepat terhadap aset, utang, pendapatan, dan biaya. Perangkat pengendalian yang canggih sekalipun tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan pencatatan jika terjadi persekongkolan dari para karyawan untuk melakukan kecurangan yang menyebabkan pengendalian tersebut tidak berguna lagi. Pengendalian internal yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi pengeluaran kas.

Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut, hendaknya diperhatikan empat unsur pokok pengendalian internal. Pertama, harus ada struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sehingga petugas yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas. Kedua, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan biaya. Hal ini terjadi karena dalam perusahaan, transaksi terjadi karena adanya otorisasi dari pejabat perusahaan yang memiliki wewenang untuk menyetujui transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam perusahaan harus dibuat pembagian system yang mengatur wewenang pejabat perusahaan tersebut. Ketiga, harus ada praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit dalam perusahaan. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pencatatan, perusahaan melakukan upaya demi menciptakan praktik yang sehat dalam lingkungan perusahaan. Dimulai dengan penggunaan formulir bernomor urut cetak, adanya pemeriksaan mendadak, dan pembentukan unit yang bertugas untuk mengawasi efektivitas unsur-unsur pengendalian internal. Keempat, mutu karyawan harus sesuai dengan tanggung jawabnya. Perusahaan pasti akan mencari karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya dalam menjalankan tugas di perusahaan, maka perusahaan wajib menyeleksi calon karyawan sebelum masuk ke perusahaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas bisa berbeda-beda setiap perusahaan. Hal ini tergantung dari beberapa faktor, seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumber-sumber kas, dan sebagainya. PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan pengolahan. Dari hasil pengamatan sementara, penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang akan disajikan dalam bentuk tugas akhir dengan judul : Mekanisme Sistem Pengendalian Internal Terhadap Pengeluaran Kas Pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru 1.2 Perumusan Masalah Agar karya tulis Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditetapkan, penulis menyimpulkan suatu perumusan masalah sebagai berikut : 1. Pengertian mekanisme sistem pengendalian internal pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru. 2. Deskripsi kegiatan pada mekanisme sistem pengendalian internal pengeluaran kas pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru.

3. Jaringan prosedur yang membentuk mekanisme sistem akuntansi pengeluaran kas pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai setelah melakukan serangkaian kegiatan. Sedangkan tujuan dari disusunnya Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk memahami tentang mekanisme sistem pengendalian internal. 2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana mekanisme sistem pengendalian internal terhadap pengeluaran kas yang terjadi pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru. 1.3.2 Manfaat Penelitian Disamping mempunyai tujuan, laporan penyusunan Tugas Akhir ini memiliki manfaat teoritis dan manfaat praktis bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca. Berikut adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis dari disusunnya Tugas Akhir ini: a. Manfaat Teoritis Bagi penulis, hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menambah wawasan konsep mengenai pengendalian internal kas dan memperbandingkannya dengan teori-teori yang telah penulis peroleh di bangku perkuliahan. b. Manfaat Praktis Bagi penulis, hasil penelitian ini secara praktis dapat memberikan pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal kas pada perusahaan. Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi penulis lainnya yang ingin membahas masalah ini dimasa yang akan datang.

1.4 Metode Penelitian 1.4.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah : a. Data Sekunder Merupakan data yang penulis peroleh dengan mengumpulkan data dari PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru berupa struktur organisasi, visi dan misi, pembagian tugas dan wewenang dalam perusahaan serta kegiatan atau aktivitas pada perusahaan. 1.4.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Observasi Merupakan teknik pengumpulan data yang penulis peroleh dengan cara mengamati dan melaksanakan langsung terhadap obyek yang diteliti. Metode ini dilakukan dengan mengamati dan mempraktikkan kegiatan secara langsung dalam system pengendalian internal kas pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru. b. Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data yang penulis peroleh dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada informan untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Interview dilakukan terhadap Bagian Keuangan pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru. c. Dokumentasi Merupakan teknik pengumpulan data yang penulis peroleh dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, dan sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru. 1.4.3 Analisis Data Data yang terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu segera digarap oleh penulis. Analisis data biasanya mencakup pekerjaan meringkas data yang telah terkumpul menjadi suatu jumlah yang dapat dikelola, membuat ringkasan, dan menerapkan suatu teknik.

Metode yang digunakan dalam menganalisis Tugas Akhir ini adalah teknik analisis deskriptif yaitu membandingkan antara data yang telah dikumpulkan dengan teori-teori yang relevan dan kemudian diambil atau ditarik suatu kesimpulan dan saran. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mengetahui secara garis besar penyusunan laporan ini, maka penulis membaginya dalam 4 (empat) bab seperti yang diuraikan dalam sistematika berikut ini : BAB I BAB II BAB III BAB IV :Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. :Bab ini akan dibahas tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan. :Bab ini merupakan pembahasan tentang ruang lingkup penulisan yang telah disampaikan serta hasil penelitian dan pembahasan pada PT Ivo Mas Tunggal Pekanbaru mengenai pengendalian internal kas. :Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari bab-bab sebelumnya.