OVERVIEW Financial Programming and Policies (FPP) Bahan ajar ini merupakan milik BI Institute dan digunakan untuk kepentingan pengajaran yang terkait dengan BI Institute. Penggunaan materi di luar kegiatan BI Institute perlu mendapat persetujuan.
Financial Programming and Policies 3 Apa yang Dimaksud dengan FPP Sasaran Pelatihan Pentingnya Stabilitas Makroekonomi dan Pertumbunan
Apa yang Dimaksud dengan FPP 4 Financial Program atau Adjustment Program adalah suatu paket kebijakan yang komprehensif dan terukur dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan tertentu. Financial Programming adalah proses/langkahlangkah untuk menyusun financial program secara sistematis.
Tujuan Pelatihan FPP 5 1. Memahami sektor-sektor dalam perekonomian (riil, fiskal, eksternal, moneter) dan keterkaitan antar sektor tersebut dalam perekonomian 2. Mempelajari kondisi ekonomi dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi 3. Menyusun baseline skenario 4. Menyusun dan merekomendasikan policy scenario / policy program untuk mencapai tujuan tertentu (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang terkendali, keseimbangan BoP, dll)
Pentingnya Stabilitas Makroekonomi dan Pertumbuhan Tujuan makroekonomi : Mendorong pertumbuhan ekonomi. Mengendalikan inflasi. BoP yang berkelanjutan. Fiskal yang sehat. Kenapa perlu Adjustment Program? Menjaga keseimbangan internal dan eksternal agar terhindar dari inflasi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang rendah, dan masalah di Neraca Pembayaran. 6
7 Bukti empiris menunjukkan bahwa: Inflasi di atas level tertentu berdampak negatif. Setelah inflasi berhasil dikendalikan biasanya diikuti dengan pertumbuhan yang kuat. Pertumbuhan yang tidak stabil mengakibatkan rendahnya pertumbuhan ekonomi. Krisis transaksi berjalan dapat memicu kontraksi dan lambatnya pemulihan ekonomi. Krisis keuangan mengakibatkan keuangan Pemerintah menanggung hutang yang besar. Stabilitas makroekonomi mendukung perkembangan sektor keuangan.
2. Keterkaitan Antar Sektor di Dalam Perekonomian 8 Komponen utama di dalam sektor-sektor makroekonomi Hubungan di antara sektorsektor makroekonomi
Komponen Utama di dalam Sektor-sektor Makroekonomi 9 Apa yang ada di dalam neraca pendapatan nasional? Apa yang termasuk ke dalam neraca pemerintah (fiskal atau APBN)? Apa yang termasuk ke dalam neraca pembayaran? Apa yang termasuk ke dalam neraca sistem moneter?
Sektor-Sektor Makroekonomi? Pelaku ekonomi di dalam suatu perekonomian dapat dibagi ke dalam 4 kelompok besar, yaitu: swasta, pemerintah, perbankan (termasuk bank sentral), dan asing (luar negeri). Aktivitas dari keempat pelaku utama tsb tercermin pada 4 sektor makroekonomi utama, yaitu: neraca pendapatan nasional (PDB), neraca pemerintah (fiskal atau APBN), neraca moneter (uang beredar), dan neraca pembayaran. Keempat indikator tsb menghasilkan informasi yang sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan ekonomi, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi, inflasi yang rendah, dan keseimbangan neraca pembayaran. 10
Apa yang Ada di dalam Neraca Pendapatan Nasional? 11 Konsumsi (C) - Pemerintah (Cg) - Swasta (Cp) Investasi (I) - Pemerintah (Ig) - Swasta (Ip) Absorpsi (A) = C + I Ekspor barang & jasa (X) Impor barang & jasa (M) Pendapatan netto dari LN (Yf) GDP = A + X - M GNP = GDP + Yf Transfer netto dari LN (TRf) GNDI = GNP + TRf
Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Pemerintah (Fiskal, APBN)? 12 Penerimaan & hibah (T) - Penerimaan pajak - Penerimaan nonpajak - Hibah Pengeluaran & pemberian pinjaman netto (G) - Pengeluaran rutin - Upah & gaji - Barang & jasa - Bunga utang LN (Cg) & DN - Subsidi & transfer - Pengeluaran modal (Ig) - Pemberian pinjaman netto Kendala anggaran pemerintah: T G + Pembiayaan = 0 Implikasinya: Setiap kenaikan pengeluaran (G) harus diimbangi oleh kenaikan penerimaan (T) atau kenaikan utang Surplus (+) / defisit (-) Pembiayaan - Utang LN netto - Utang DN netto - Perbankan (termasuk bank sentral) - Nonbank
Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Pembayaran? 13 1. Current Account A. Goods and Services Goods (Trade account) Services (nonfactor) B. (Net factor) Income Compensation of employees Investment income C. Current Transfers 2. Capital and Financial Account A. Capital Account B. Financial Account Direct Investment Portfolio Investment Other Investment 3. Overall Balance 4. Reserves CAB + FI+ RES=0 CAB X M Y f TR f FI CAB + FI RES Autonomous transactions (driven by market forces): Above the line Below the line Transactions to finance autonomous flows NP mencatat seluruh transaksi ekonomi antara residen dan non-residen pada suatu periode tertentu.
Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Sistem Moneter? 14 NFA Neraca Otoritas Moneter NDA: - NCG - NOI Uang primer (M0): - Uang kartal di masyarakat - Uang kartal di bank -. Giro bank di BI - Giro OPTswasta rp NFA NDA: - NCG - Uang kartal bank - Giro di BI -. - Kredit OPT - NOI Neraca Bank-bank Giro swasta rp Tabungan Deposito Giro swasta valas NFA NDA: - NCG - Kredit - NOI Neraca Sistem Moneter M2: - M1: - Uang kartal di masyarakat - Giro swasta rp - Uang kuasi: - Deposito - Tabungan - Giro swasta valas Neraca Otoritas Moneter + Neraca Bank-Bank (tagihan dan kewajiban di antara keduanya saling meniadakan) = Neraca Sistem Moneter M2 = NFA + NDA
Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor Makroekonomi 15 Hubungan antara kondisi ekonomi di dalam negeri (a.l. tercermin pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi) dan kondisi ekonomi di luar negeri (a.l. tercermin pada neraca pembayaran). Hubungan antar-pelaku di dalam suatu perekonomian.
Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor Makroekonomi Semua sektor makroekonomi saling terhubung karena masing-masing sektor saling memperdagangkan barang, jasa, dan instrumeninstrumen keuangan satu sama lain. 16 Oleh karena itu, semua sektor makroekonomi harus dianalisis sebagai satu sistem, bukan sebagai satu sektor yang berdiri sendiri; mengingat perubahan pada satu sektor akan mempengaruhi sektor-sektor lain.
Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor Makroekonomi 17 Bagaimana interaksi di antara keempat sektor makroekonomi? Apa yang disebut sebagai kendala anggaran (budget constraint) dalam perekonomian? Apa implikasi dari kenaikan absorpsi domestik terhadap transaksi berjalan? Apa implikasi dari kenaikan investasi terhadap transaksi berjalan? Apa pengaruh interaksi antarsektor makroekonomi terhadap transaksi berjalan? Apa kebijakan yang dapat diambil untuk memperbaiki transaksi berjalan?
Bagaimana Interaksi di antara Empat Sektor Makroekonomi? National Accounts REAL SECTOR Private consumption General government consumption Private investment General government investment Exports of goods and nonfactor services Imports of goods and nonfactor services EXTERNAL SECTOR Balance of Payments CURRENT ACCOUNT Exports of goods and nonfactor services Imports of goods and nonfactor services Factor services (net) Transfers (net) Official Private CAPITAL ACCOUNT Direct investment Medium/long-term capital (net) Short-term capital (net) Overall balance Change in net foreign assets Accounting identities Revenues Grants Expenditures Current Capital CENTRAL GOVERNMENT Overall balance Financing Domestic financing (net) Banking system Nonbanking sector External financing (net) MONETARY SECTOR Monetary Authorities Net foreign assets Net domestic assets: Net credit to central govt. Credit to banks Other items (net) Reserve money Deposit Money Banks Net foreign assets Banks' reserves Net domestic assets: Net credit to central govt. Credit to private sector Other items (net) Liabilities to monetary authorities Private sector deposits 18
Apa yang Disebut Sebagai Kendala Anggaran (Budget Constraint) di dalam Perekonomian? 19 Penggunaan Barang & Jasa = Produksi Barang & Jasa Permintaan = Penawaran C + I = Y (perekonomian tertutup) C + I + X = Y + M (perekonomian terbuka)
Apa Implikasi dari Adanya Kendala Anggaran (Budget Constraint) Jika Konsumsi Naik? 20 Permintaan = Penawaran C + I + X = C + I + X = C + I + X = C + I + X = Y + M (produksi naik, jika kapasitas masih ada & tenaga kerja tersedia) Y + M (investasi turun, tapi berdampak negatif thd. pertumbuhan ekonomi) Y + M (ekspor turun, tapi berdampak negatif thd. neraca pembayaran) Y + M (impor naik, tapi berdampak negatif thd. neraca pembayaran)
Apa Implikasi dari Kenaikan Absorpsi Domestik terhadap Transaksi Berjalan? 21 Y + M Y (C + I) Y A Y A = C + I + X (perekonomian terbuka) = X M = = Y A = X M (prod. domestik - pengeluaran/ domestik/absorpsi = trans. berjalan) X M (jika kenaikan absorpsi dipenuhi oleh impor maka transaksi berjalan akan defisit) X M (jika kenaikan absorpsi dipenuhi dengan pengurangan ekspor maka transaksi berjalan akan defisit)
Apa Implikasi dari Kenaikan Investasi terhadap Transaksi Berjalan? 22 Y + M = C + I + X (perekonomian terbuka) Y C - I = X M S = Y - C (tab.domestik = produksi konsumsi) S I = X M (S-I gap = transaksi berjalan) Jika (S I) < 0 maka (X M) < 0 (trans.berjalan defisit) X - M = -Sf (jika defisit transaksi berjalan dibiayai oleh utang luar negeri) S - I = -Sf (S-I gap = tabungan asing) S + Sf = I (berarti sebagian dari investasi dibiayai melalui akumulasi utang luar negeri)
Apa Pengaruh Interaksi Antar Sektor Makroekonomi terhadap Transaksi Berjalan? 23 S I = X M (S-I gap = transaksi berjalan) (Sg + Sp) (Ig + Ip) = X M (pemerintah dan swasta memiliki tabungan dan investasi sendirisendiri) (Sg - Ig) + (Sp - Ip) = X M (defisit transaksi berjalan dapat disebabkan oleh defisit fiskal, defisit anggaran sektor swasta, atau keduanya)
Kebijakan Apa yang Dapat Diambil Untuk Memperbaiki Transaksi Berjalan? 24 Defisit transaksi berjalan dapat dibiayai melalui penambahan utang LN atau pengurangan cadev. Jika utang LN sudah terlalu besar atau cadev terlalu rendah, transaksi berjalan perlu diperbaiki. Bagaimana caranya? Y A = (X M) Defisit transaksi berjalan dapat dikurangi dengan menaikkan Y (sulit dilakukan dalam jangka pendek) atau menurunkan A. Penurunan A dapat dilakukan melalui pengurangan I (berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi) atau pengurangan C (membutuhkan konsensus politik dan sosial) (Sg - Ig) + (Sp - Ip) = (X M) Secara sektoral, defisit transaksi berjalan dapat dikurangi dengan menurunkan defisit fiskal atau mengurangi S-I gap swasta
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 25 Program penyesuaian makroekonomi adalah suatu proses untuk memulihkan stabilitas makroekonomi dengan menerapkan paket kebijakan yang tepat sebagai respon terhadap shock perekonomian, kesalahan kebijakan masa lalu atau perkembangan yang merugikan. Langkah-langkah dalam merancang paket kebijakan : Mempertimbangkan pilihan antara pembiayaan atau penyesuaian. Mempertimbangkan bauran antara penyesuaian di bidang permintaan atau penawaran. Mempertimbangkan dampak gabungan dari empat instrumen pokok kebijakan : Kebijakan fiskal. Kebijakan moneter. Kebijakan nilai tukar. Reformasi struktural dan kelembagaan termasuk reformasi sektor keuangan.
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 26 Kebijakan Fiskal Konsolidasi fiskal (ekspansi fiskal) terutama diarahkan untuk mengurangi (menambah) pengeluaran Pemerintah. Langkah tersebut mempersempit (memperbesar) kesenjangan keluaran (output gap) dan defisit transaksi berjalan. Melalui dampaknya terhadap suku bunga langkah tersebut dapat berdampak pada pengalihan pengeluaran dalam rejim devisa bebas. Suku bunga naik, misalnya berakibat pada menguatnya nilai tukar yang pada gilirannya memperburuk defisit transaksi berjalan. Efektivitas kebijakan tersebut tergantung dari rejim nilai tukar yang berlaku dan derajat mobilitas arus modal. Penyesuaian fiskal dapat diimplementasikan melalui (i) konsumsi Pemerintah, (ii) investasi Pemerintah, (iii) transfer Pemerintah dan (iv) kebijakan perpajakan.
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 27 Kebijakan Moneter Pengetatan moneter (pelonggaran) terutama berupa kebijakan pengurangan (peningkatan) pengeluaran. Langkah tersebut akan mengurangi (meningkatkan) kesenjangan output dan defisit transaksi berjalan. Melalui dampaknya terhadap suku bunga, langkah tersebut juga mengandung komponen pengalihan pengeluaran dalam perekonomian dalam rejim devisa bebas, yang berdampak memperburuk defisit transaksi berjalan. Efektivitasnya tergantung pada rejim nilai tukar yang berlaku. Pilihan kebijakan : (i) instrumen moneter langsung Vs. tidak langsung; (ii) penargetan besaran moneter, nilai tukar, inflasi, dsb.
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 28 Kebijakan Nilai Tukar Depresiasi (apresiasi) nilai tukar terutama berperan sebagai kebijakan pengalihan pengeluaran yang akan menaikkan (menurunkan) harga barang ekspor, sehingga mengakibatkan produksi ke arah (menjauhi) barang ekspor, dan mengalihkan konsumsi untuk menjauhi (mengarahkan) pada barang ekspor. Langkah tersebut merupakan komponen untuk meningkatkan (mengurangi) pengeluaran sejalan dengan kenaikan (penurunan) net ekspor. Efektivitasnya tergantung pada apakah depresiasi berdampak pada depresiasi riil atau sebaliknya. Kalau pergerakan arus modal tidak dibatasi, maka kebijakan nilai tukar dan moneter tidak dapat dilakukan secara terpisah.
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 29 Reformasi Struktural dan Kelembagaan Kebijakan moneter, fiskal, dan nilai tukar yang tepat pada umumnya mampu memulihkan dan menjaga stabilitas makro ekonomi. Reformasi struktural dapat meningkatkan efektivitas kebijakan dan meredam dampak negatif terhadap perekonomian. Reformasi struktural dapat memperkuat langkah penyesuaian dari sisi pasokan. Reformasi kelembagaan dapat memperkuat stabilitas makro ekonomi. Reformasi struktural dan kelembagaan dapat meningkatkan kepercayaan pada upaya penyesuaian. Upaya stabilitas memang penting, tetapi belum cukup untuk pertumbuhan yang kuat.
30 Terima Kasih