OVERVIEW Financial Programming and Policies (FPP)

dokumen-dokumen yang mirip
Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

VII. SIMPULAN DAN SARAN

Perekonomian Suatu Negara

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

1. Tinjauan Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

Tugas Bank Indonesia. Kebijakan Sistem Pembayaran. Kebijakan Moneter. Pengawasan Makroprudensial

Diskusi Terbuka INFID

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

Sistem Moneter Internasional

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

NERACA PEMBAYARAN Konsep, Metodologi dan Penerapan

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi dunia pada tahun 1982 dan kebijakan moneter yang kurang

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL

Gambaran Umum: Ekonomi, Uang, dan Bank

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan salah satu

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip lebih besar pasak dari pada

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

NERACA ARUS DANA INDONESIA TRIWULANAN Quarterly Indonesian Flow-of-Funds Accounts :2 TIM PENYUSUN NAD INDONESIA TRIWULANAN BPS DAN BI

III. KERANGKA PEMIKIRAN Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter. kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi secara riil dan harga harga

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakteristik perekonomian yang

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F BAB I PENDAHULUAN

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Negara tentunya membutuhkan negara lain untuk memenuhi

SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 2000) Michael P Todaro, Ekonomi Untuk Negara Berkembang (Bumi Aksara:

NERACA PEMBAYARAN. Oleh : Bambang Haryadi - FE UKP

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Perdagangan, Globalisai, dan Neraca Pembayaran Internasional. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

Jenis Arus dana Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Peranan uang dalam peradaban manusia hingga saat ini dirasakan sangat

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

BAB II PROSPEK EKONOMI TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

I. PENDAHULUAN. Hal ini dilakukan karena penerimaan pemerintah yang berasal dari pajak tidak

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM

Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan cadangan devisa bagi suatu negara mempunyai tujuan dan

Perekonomian Indonesia

BULETIN EKONOMI MONETER DAN PERBANKAN

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

Transkripsi:

OVERVIEW Financial Programming and Policies (FPP) Bahan ajar ini merupakan milik BI Institute dan digunakan untuk kepentingan pengajaran yang terkait dengan BI Institute. Penggunaan materi di luar kegiatan BI Institute perlu mendapat persetujuan.

Financial Programming and Policies 3 Apa yang Dimaksud dengan FPP Sasaran Pelatihan Pentingnya Stabilitas Makroekonomi dan Pertumbunan

Apa yang Dimaksud dengan FPP 4 Financial Program atau Adjustment Program adalah suatu paket kebijakan yang komprehensif dan terukur dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan tertentu. Financial Programming adalah proses/langkahlangkah untuk menyusun financial program secara sistematis.

Tujuan Pelatihan FPP 5 1. Memahami sektor-sektor dalam perekonomian (riil, fiskal, eksternal, moneter) dan keterkaitan antar sektor tersebut dalam perekonomian 2. Mempelajari kondisi ekonomi dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi 3. Menyusun baseline skenario 4. Menyusun dan merekomendasikan policy scenario / policy program untuk mencapai tujuan tertentu (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang terkendali, keseimbangan BoP, dll)

Pentingnya Stabilitas Makroekonomi dan Pertumbuhan Tujuan makroekonomi : Mendorong pertumbuhan ekonomi. Mengendalikan inflasi. BoP yang berkelanjutan. Fiskal yang sehat. Kenapa perlu Adjustment Program? Menjaga keseimbangan internal dan eksternal agar terhindar dari inflasi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang rendah, dan masalah di Neraca Pembayaran. 6

7 Bukti empiris menunjukkan bahwa: Inflasi di atas level tertentu berdampak negatif. Setelah inflasi berhasil dikendalikan biasanya diikuti dengan pertumbuhan yang kuat. Pertumbuhan yang tidak stabil mengakibatkan rendahnya pertumbuhan ekonomi. Krisis transaksi berjalan dapat memicu kontraksi dan lambatnya pemulihan ekonomi. Krisis keuangan mengakibatkan keuangan Pemerintah menanggung hutang yang besar. Stabilitas makroekonomi mendukung perkembangan sektor keuangan.

2. Keterkaitan Antar Sektor di Dalam Perekonomian 8 Komponen utama di dalam sektor-sektor makroekonomi Hubungan di antara sektorsektor makroekonomi

Komponen Utama di dalam Sektor-sektor Makroekonomi 9 Apa yang ada di dalam neraca pendapatan nasional? Apa yang termasuk ke dalam neraca pemerintah (fiskal atau APBN)? Apa yang termasuk ke dalam neraca pembayaran? Apa yang termasuk ke dalam neraca sistem moneter?

Sektor-Sektor Makroekonomi? Pelaku ekonomi di dalam suatu perekonomian dapat dibagi ke dalam 4 kelompok besar, yaitu: swasta, pemerintah, perbankan (termasuk bank sentral), dan asing (luar negeri). Aktivitas dari keempat pelaku utama tsb tercermin pada 4 sektor makroekonomi utama, yaitu: neraca pendapatan nasional (PDB), neraca pemerintah (fiskal atau APBN), neraca moneter (uang beredar), dan neraca pembayaran. Keempat indikator tsb menghasilkan informasi yang sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan ekonomi, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi, inflasi yang rendah, dan keseimbangan neraca pembayaran. 10

Apa yang Ada di dalam Neraca Pendapatan Nasional? 11 Konsumsi (C) - Pemerintah (Cg) - Swasta (Cp) Investasi (I) - Pemerintah (Ig) - Swasta (Ip) Absorpsi (A) = C + I Ekspor barang & jasa (X) Impor barang & jasa (M) Pendapatan netto dari LN (Yf) GDP = A + X - M GNP = GDP + Yf Transfer netto dari LN (TRf) GNDI = GNP + TRf

Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Pemerintah (Fiskal, APBN)? 12 Penerimaan & hibah (T) - Penerimaan pajak - Penerimaan nonpajak - Hibah Pengeluaran & pemberian pinjaman netto (G) - Pengeluaran rutin - Upah & gaji - Barang & jasa - Bunga utang LN (Cg) & DN - Subsidi & transfer - Pengeluaran modal (Ig) - Pemberian pinjaman netto Kendala anggaran pemerintah: T G + Pembiayaan = 0 Implikasinya: Setiap kenaikan pengeluaran (G) harus diimbangi oleh kenaikan penerimaan (T) atau kenaikan utang Surplus (+) / defisit (-) Pembiayaan - Utang LN netto - Utang DN netto - Perbankan (termasuk bank sentral) - Nonbank

Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Pembayaran? 13 1. Current Account A. Goods and Services Goods (Trade account) Services (nonfactor) B. (Net factor) Income Compensation of employees Investment income C. Current Transfers 2. Capital and Financial Account A. Capital Account B. Financial Account Direct Investment Portfolio Investment Other Investment 3. Overall Balance 4. Reserves CAB + FI+ RES=0 CAB X M Y f TR f FI CAB + FI RES Autonomous transactions (driven by market forces): Above the line Below the line Transactions to finance autonomous flows NP mencatat seluruh transaksi ekonomi antara residen dan non-residen pada suatu periode tertentu.

Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Sistem Moneter? 14 NFA Neraca Otoritas Moneter NDA: - NCG - NOI Uang primer (M0): - Uang kartal di masyarakat - Uang kartal di bank -. Giro bank di BI - Giro OPTswasta rp NFA NDA: - NCG - Uang kartal bank - Giro di BI -. - Kredit OPT - NOI Neraca Bank-bank Giro swasta rp Tabungan Deposito Giro swasta valas NFA NDA: - NCG - Kredit - NOI Neraca Sistem Moneter M2: - M1: - Uang kartal di masyarakat - Giro swasta rp - Uang kuasi: - Deposito - Tabungan - Giro swasta valas Neraca Otoritas Moneter + Neraca Bank-Bank (tagihan dan kewajiban di antara keduanya saling meniadakan) = Neraca Sistem Moneter M2 = NFA + NDA

Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor Makroekonomi 15 Hubungan antara kondisi ekonomi di dalam negeri (a.l. tercermin pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi) dan kondisi ekonomi di luar negeri (a.l. tercermin pada neraca pembayaran). Hubungan antar-pelaku di dalam suatu perekonomian.

Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor Makroekonomi Semua sektor makroekonomi saling terhubung karena masing-masing sektor saling memperdagangkan barang, jasa, dan instrumeninstrumen keuangan satu sama lain. 16 Oleh karena itu, semua sektor makroekonomi harus dianalisis sebagai satu sistem, bukan sebagai satu sektor yang berdiri sendiri; mengingat perubahan pada satu sektor akan mempengaruhi sektor-sektor lain.

Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor Makroekonomi 17 Bagaimana interaksi di antara keempat sektor makroekonomi? Apa yang disebut sebagai kendala anggaran (budget constraint) dalam perekonomian? Apa implikasi dari kenaikan absorpsi domestik terhadap transaksi berjalan? Apa implikasi dari kenaikan investasi terhadap transaksi berjalan? Apa pengaruh interaksi antarsektor makroekonomi terhadap transaksi berjalan? Apa kebijakan yang dapat diambil untuk memperbaiki transaksi berjalan?

Bagaimana Interaksi di antara Empat Sektor Makroekonomi? National Accounts REAL SECTOR Private consumption General government consumption Private investment General government investment Exports of goods and nonfactor services Imports of goods and nonfactor services EXTERNAL SECTOR Balance of Payments CURRENT ACCOUNT Exports of goods and nonfactor services Imports of goods and nonfactor services Factor services (net) Transfers (net) Official Private CAPITAL ACCOUNT Direct investment Medium/long-term capital (net) Short-term capital (net) Overall balance Change in net foreign assets Accounting identities Revenues Grants Expenditures Current Capital CENTRAL GOVERNMENT Overall balance Financing Domestic financing (net) Banking system Nonbanking sector External financing (net) MONETARY SECTOR Monetary Authorities Net foreign assets Net domestic assets: Net credit to central govt. Credit to banks Other items (net) Reserve money Deposit Money Banks Net foreign assets Banks' reserves Net domestic assets: Net credit to central govt. Credit to private sector Other items (net) Liabilities to monetary authorities Private sector deposits 18

Apa yang Disebut Sebagai Kendala Anggaran (Budget Constraint) di dalam Perekonomian? 19 Penggunaan Barang & Jasa = Produksi Barang & Jasa Permintaan = Penawaran C + I = Y (perekonomian tertutup) C + I + X = Y + M (perekonomian terbuka)

Apa Implikasi dari Adanya Kendala Anggaran (Budget Constraint) Jika Konsumsi Naik? 20 Permintaan = Penawaran C + I + X = C + I + X = C + I + X = C + I + X = Y + M (produksi naik, jika kapasitas masih ada & tenaga kerja tersedia) Y + M (investasi turun, tapi berdampak negatif thd. pertumbuhan ekonomi) Y + M (ekspor turun, tapi berdampak negatif thd. neraca pembayaran) Y + M (impor naik, tapi berdampak negatif thd. neraca pembayaran)

Apa Implikasi dari Kenaikan Absorpsi Domestik terhadap Transaksi Berjalan? 21 Y + M Y (C + I) Y A Y A = C + I + X (perekonomian terbuka) = X M = = Y A = X M (prod. domestik - pengeluaran/ domestik/absorpsi = trans. berjalan) X M (jika kenaikan absorpsi dipenuhi oleh impor maka transaksi berjalan akan defisit) X M (jika kenaikan absorpsi dipenuhi dengan pengurangan ekspor maka transaksi berjalan akan defisit)

Apa Implikasi dari Kenaikan Investasi terhadap Transaksi Berjalan? 22 Y + M = C + I + X (perekonomian terbuka) Y C - I = X M S = Y - C (tab.domestik = produksi konsumsi) S I = X M (S-I gap = transaksi berjalan) Jika (S I) < 0 maka (X M) < 0 (trans.berjalan defisit) X - M = -Sf (jika defisit transaksi berjalan dibiayai oleh utang luar negeri) S - I = -Sf (S-I gap = tabungan asing) S + Sf = I (berarti sebagian dari investasi dibiayai melalui akumulasi utang luar negeri)

Apa Pengaruh Interaksi Antar Sektor Makroekonomi terhadap Transaksi Berjalan? 23 S I = X M (S-I gap = transaksi berjalan) (Sg + Sp) (Ig + Ip) = X M (pemerintah dan swasta memiliki tabungan dan investasi sendirisendiri) (Sg - Ig) + (Sp - Ip) = X M (defisit transaksi berjalan dapat disebabkan oleh defisit fiskal, defisit anggaran sektor swasta, atau keduanya)

Kebijakan Apa yang Dapat Diambil Untuk Memperbaiki Transaksi Berjalan? 24 Defisit transaksi berjalan dapat dibiayai melalui penambahan utang LN atau pengurangan cadev. Jika utang LN sudah terlalu besar atau cadev terlalu rendah, transaksi berjalan perlu diperbaiki. Bagaimana caranya? Y A = (X M) Defisit transaksi berjalan dapat dikurangi dengan menaikkan Y (sulit dilakukan dalam jangka pendek) atau menurunkan A. Penurunan A dapat dilakukan melalui pengurangan I (berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi) atau pengurangan C (membutuhkan konsensus politik dan sosial) (Sg - Ig) + (Sp - Ip) = (X M) Secara sektoral, defisit transaksi berjalan dapat dikurangi dengan menurunkan defisit fiskal atau mengurangi S-I gap swasta

Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 25 Program penyesuaian makroekonomi adalah suatu proses untuk memulihkan stabilitas makroekonomi dengan menerapkan paket kebijakan yang tepat sebagai respon terhadap shock perekonomian, kesalahan kebijakan masa lalu atau perkembangan yang merugikan. Langkah-langkah dalam merancang paket kebijakan : Mempertimbangkan pilihan antara pembiayaan atau penyesuaian. Mempertimbangkan bauran antara penyesuaian di bidang permintaan atau penawaran. Mempertimbangkan dampak gabungan dari empat instrumen pokok kebijakan : Kebijakan fiskal. Kebijakan moneter. Kebijakan nilai tukar. Reformasi struktural dan kelembagaan termasuk reformasi sektor keuangan.

Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 26 Kebijakan Fiskal Konsolidasi fiskal (ekspansi fiskal) terutama diarahkan untuk mengurangi (menambah) pengeluaran Pemerintah. Langkah tersebut mempersempit (memperbesar) kesenjangan keluaran (output gap) dan defisit transaksi berjalan. Melalui dampaknya terhadap suku bunga langkah tersebut dapat berdampak pada pengalihan pengeluaran dalam rejim devisa bebas. Suku bunga naik, misalnya berakibat pada menguatnya nilai tukar yang pada gilirannya memperburuk defisit transaksi berjalan. Efektivitas kebijakan tersebut tergantung dari rejim nilai tukar yang berlaku dan derajat mobilitas arus modal. Penyesuaian fiskal dapat diimplementasikan melalui (i) konsumsi Pemerintah, (ii) investasi Pemerintah, (iii) transfer Pemerintah dan (iv) kebijakan perpajakan.

Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 27 Kebijakan Moneter Pengetatan moneter (pelonggaran) terutama berupa kebijakan pengurangan (peningkatan) pengeluaran. Langkah tersebut akan mengurangi (meningkatkan) kesenjangan output dan defisit transaksi berjalan. Melalui dampaknya terhadap suku bunga, langkah tersebut juga mengandung komponen pengalihan pengeluaran dalam perekonomian dalam rejim devisa bebas, yang berdampak memperburuk defisit transaksi berjalan. Efektivitasnya tergantung pada rejim nilai tukar yang berlaku. Pilihan kebijakan : (i) instrumen moneter langsung Vs. tidak langsung; (ii) penargetan besaran moneter, nilai tukar, inflasi, dsb.

Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 28 Kebijakan Nilai Tukar Depresiasi (apresiasi) nilai tukar terutama berperan sebagai kebijakan pengalihan pengeluaran yang akan menaikkan (menurunkan) harga barang ekspor, sehingga mengakibatkan produksi ke arah (menjauhi) barang ekspor, dan mengalihkan konsumsi untuk menjauhi (mengarahkan) pada barang ekspor. Langkah tersebut merupakan komponen untuk meningkatkan (mengurangi) pengeluaran sejalan dengan kenaikan (penurunan) net ekspor. Efektivitasnya tergantung pada apakah depresiasi berdampak pada depresiasi riil atau sebaliknya. Kalau pergerakan arus modal tidak dibatasi, maka kebijakan nilai tukar dan moneter tidak dapat dilakukan secara terpisah.

Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM) 29 Reformasi Struktural dan Kelembagaan Kebijakan moneter, fiskal, dan nilai tukar yang tepat pada umumnya mampu memulihkan dan menjaga stabilitas makro ekonomi. Reformasi struktural dapat meningkatkan efektivitas kebijakan dan meredam dampak negatif terhadap perekonomian. Reformasi struktural dapat memperkuat langkah penyesuaian dari sisi pasokan. Reformasi kelembagaan dapat memperkuat stabilitas makro ekonomi. Reformasi struktural dan kelembagaan dapat meningkatkan kepercayaan pada upaya penyesuaian. Upaya stabilitas memang penting, tetapi belum cukup untuk pertumbuhan yang kuat.

30 Terima Kasih