MUATAN TEKNIS SUBSTANTIF LEMBAGA ISBN : XXX-XXXX-XX-X. Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV Hak Cipta : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

2016, No Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu untuk diubah; d. ba

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

LEMBAGA ADMINISTRSI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) Pacitan

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

KATA PENGANTAR. Raba - Bima, Januari 2013 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BIMA. DRS. MUKHTAR, MH Pembina Tk.I/IVb

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA ) BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHUUAN. 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Dalam bab penutup ini akan menyajikan tiga masalah pokok, yaitu

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

TEMA. Kompetensi Pejabat Eselon II. Kajian Paradigma. Aktualisasi. Kebijakan Publik. Manajemen Stratejik

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

KESIAPAN APARTUR DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh : Drs. Saharisir, M.Pd.

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA (RENJA)

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

L A P O R A N K I N E R J A

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DIKLATPIM TINGKAT III

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan

Profesionalisme Pengelolaan Diklat dengan Prinsip Tahu, Mau, dan Tanggung Jawab (TMT)

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III

SAMBUTAN BUPATI MALINAU

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 12 TAHUN 2011

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

RENCANA KERJA (RENJA)

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BENCHMARKING KE BEST PRACTICE

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2011

DIKLATPIM TINGKAT IV. Badan Diklat DIY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG

Transkripsi:

MUATAN TEKNIS SUBSTANTIF LEMBAGA Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV Hak Cipta : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari Penerbit ISBN : XXX-XXXX-XX-X Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jakarta, 2007 Lembaga Administrasi Negara Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110 i

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Abad 21 menghadapkan keadaan, permasalahan, dan tantangan yang berbeda dengan yang dihadapi dalam kurun waktu sebelumnya. Perkembangan lingkungan stratejik nasional dan internasional yang kita hadapi dewasa ini dan di masa datang di Abad 21 mensyaratkan perubahan paradigma kepemerintahan, pembaruan sistem kelembaga-an, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bangsa dan dalam hubungan antar bangsa yang mengacu pada terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance). Sehubungan dengan itu, Pemerintah Indonesia telah melakukan perubahan-perubahan mendasar di bidang kelembaga an pemerintahan dan kepegawaian negeri sipil yang juga meliputi standar kompetensinya, seperti antara lain tertuang dalam UU No. 22 Tahun 1999, dan UU No. 43 Tahun 1999 dengan berbagai aturan pelaksanaannya khususnya PP No. 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS. Sejalan dengan itu, Lembaga Administrasi Negara, Republik Indonesia (LAN-RI) menjawab tuntutan per-ubahan kelembagaan dan peningkatan kompetensi aparatur tersebut dengan melakukan pembaruan Kebijakan Penyeleng-garaan Pendidikan dan Pelatihan PNS yang bersasaran ganda, yang terkait dan saling menunjang. Pertama, pengembangan Sistem Penyelenggaraan Diklat yang ter-desentralisasi, dan kedua, pengembangan Program Kurikuler yang mengacu pada standar kompetensi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara dan pem-bangunan bangsa. ii Agar Program Diklat yang sama jenis dan tingkatnya menghasilkan keluaran yang sama pula kompetensinya, walaupun diselenggarakan oleh Lembaga Diklat yang berbeda, maka dilakukan standarisasi program kurikulum pendidikan dan pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi jabatan PNS. Adanya program kurikuler yang mengacu pada standar kompetensi tersebut merupakan kunci bagi pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan dan mantapnya pelaksanaan desentralisasi penyelenggaraan Diklat PNS, sekaligus menanamkan semangat kebersamaan dalam Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut berlaku untuk setiap jenis dan jenjang Diklat Aparatur, termasuk Program Diklat Kepemimpinan. Program Kurikuler Diklat Kepemimpinan dikembangkan dengan mengacu pada standar kompetensi jenjang jabatan kepemimpinan PNS, dan meliputi empat bidang kajian, dan setiap bidang kajian terdiri dari sejumlah mata pendidikan dan pelatihan (mata Diklat). Untuk setiap mata Diklat dalam Program Kurikulum Diklat Kepemimpinan Tingkat III dikembangkan bahan ajar yang menjabarkan materi mata Diklat bersangkutan. Keempat bidang kajian dalam Program Diklat Kepemimpinan Tingkat III terdiri (1) Kajian Sikap Dan Perilaku, (2) Kajian Manajemen Publik, (3) Kajian Pembangunan, dan (4) Aktualisasi. Deskripsi mengenai keempat bidang kajian, keseluruhan mata pendidikan dan pelatihan untuk tiap bidang kajian dan ringkasan materi untuk tiap mata Diklat telah dituangkan dalam Keputusan Kepala LAN No : 540/X111/10/6/ 2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III. Buku Kepemimpinan Di Alam Terbuka ini merupakan salah satu dari sejumlah bahan ajar bagi mata Diklat dalam kurikulum Program Diklat Kepemimpinan Tingkat III dalam bidang kajian Sikap dan Perilaku. Bahan ajar ini disusun sebagai media untuk membangun sebagian dari kompetensi kepemimpinan yang dipersyaratkan bagi Pejabat Pimpinan PNS Eselon III. Muatan bahan ajar ini hanya pokok-pokok materi yang penting dan inti saja; perluasan dan pendalamannya diharapkan dapat dilakukan iii

oleh Widyaiswara dalam agenda dan proses pembelajaran bersama para peserta Diklat. Penerbitan bahan ajar ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan pemerintah kepada LAN dalam pembinaan Diklat PNS. Dengan penerbitan bahan ajar ini, maka kinerja setiap penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III yang dilaksanakan secara terdesentralisasi itu diharapkan di samping dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan, juga dapat lebih memantapkan semangat kebersamaan dan pengabdian PNS sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa, negara, dan tanah air, dan lebih meningkat kan komitmen PNS sebagai pengemban amanat perjuangan bangsa mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara sebagaimana diungkapkan para founding fathers negara bangsa ini dalam Pembukaan UUD 1945. Kami sadari bahwa masih banyak yang harus diperbaiki agar buku ini dapat memenuhi kebutuhan pembaca, khususnya para Widyaiswara dan Peserta Diklat. Sebab itu kritik, tanggapan, dan saran-saran penyempurnaannya lebih lanjut sangat kami harapkan dari pembaca yang budiman. Kepada Penulis Saudara Dra. Hj. Sri Murtini, MPA. dan Drg. Judianto, M.Ph, serta tim fasilitasi dari Universitas Terbuka, yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya dalam penulisan bahan ajar ini kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima pengabdian yang kita lakukan bagi kemajuan negara, bangsa, dan tanah air ini, dan bagi terwujudnya cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, sebagai bagian dari ibadah kita kepadanya. Jakarta, KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAFTAR ISI S U N A R N O iv v

2 PEDOMAN PENGISIAN MATA DIKLAT MUATAN TEKNIS SUBSTANTIF LEMBAGA A. Latar Belakang Selain kompetensi kepemimpinan dan manajerial, keberhasilan seorang pimpinan organisasi juga ditentukan oleh kompeten si teknis, khususnya tentang sektor yang ditekuni oleh unit organisasinya. Pemahaman yang komprehensif terhadap tugas pokok dan fungsi organisasinya termasuk isu-isu strategis yang sedang dihadapi dan ditangani oleh organisasinya, akan banyak membantu dalam mengaplikasikan kompetensi kepemimpinan dan manajerial yang telah dimilikinya. Sinergi antara ketiga jenis kompetensi tersebut pada gilirannya akan membantu pimpinan tersebut dalam merumuskan strategi (program dan kegiatan) yang dapat menyelesaikan permasalahan organisasi secara efektif. Dalam Diklat Kepemimpinan Tk. III ini, Mata Diklat Muatan Teknis Substantif Lembaga diarahkan untuk membantu peserta manangkap isu-isu aktual di unit organisasinya. Isuisu aktual ini kemudian dibawa ke struktur kurikulum aktualisasi untuk dicarikan pemecahannya di permanent system atau di tempat kerjanya masing-masing. Kemampuan menangkap isu-isu aktual secara tepat hanya dapat dilakukan melalui pemahaman terhadap muatan-muatan teknis substantif lembaga. B. Deskripsi Singkat Sejalan dengan kompetensi yang akan diwujudkan melalui Diklatpim Tk. III, mata diklat Muatan Teknis Substantif Lembaga ini membahas status, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi, tata kerja maupun lingkungan strategis dan kebijakan lembaga, termasuk Renstranya dan isu-isu strategis yang dihadapi organisasi khususnya yang terkait dengan Tema Diklat. Oleh karena itu, mata Diklat ini diusahakan dapat memberikan kejelasan tentang arah kebijakan pembangunan substansi instansi, yang menjadi tugas pokok lembaga asal instansi peserta, dan permasalahannya. C. Hasil Belajar Setelah membaca modul Muatan Teknis Substantif Lembaga ini peserta mampu memahami dan menjelaskan tentang kebijakan pembangunan substansi teknis yang menjadi tugas pokok lembaga asal instansi peserta, serta permasalahan dan keterkaitannya dengan Tema Diklat. D. Indikator Hasil Belajar Indikator-indikator hasil belajar adalah : 1. Peserta mampu memahami dan menjelaskan tugas pokok lembaga; 2. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kebijakan pembangunan bidang substansi; lembaga; 3. Peserta mampu memahami dan menjelaskan permasalahan dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan bidang substansi lembaga; 4. Peserta mampu memahami dan menjelaskan keterkaitan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang bidang substansi lembaga dan dengan bidang lainnya. 5. Keterkaitan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang substansi lembaga dengan Tema Diklat. 1

3 4 E. Materi Pokok Materi pokok yang dibahas dalam modul ini adalah : 1. Tugas pokok dan fungsi lembaga; 2. Kebijakan pembangunan dalam bidang subs tansi tugas pokok lembaga; 3. Keterkaitan kebijakan pelaksanaan dan pembangunan bidang substansi lembaga dan dengan bidang lainnya; 4. Permasalahan dalam penyelenggaraan pembangunan bidang substansi lembaga termasuk kaitannya dengan Tema Diklat. F. Waktu : 6 sesi (18 JP) G. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah dan tanya jawab; 2. Diskusi; 3. Studi kasus; 4. Tugas Baca. H. Media 1. OHP/OHT; 2. Flip chart; 3. Bahan dan panduan diskusi; 4. Peraturan yang terkait dengan tugas pokok lembaga. I. Pokok-Pokok Alternatif Materi Untuk memberikan pemahaman yang lengkap bagi peserta tentang substansi lembaga asal peserta diklat, sebagai alternatif beberapa judul di bawah ini dapat dijadikan topiktopik ceramah/pembahasan sesuai prioritasnya. 1. Kedudukan dan peranan, tugas pokok, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja instansi (lembaga). 2. Perubahan/perkembangan lingkungan strategis dalam kaitannya dengan tupoksi lembaga/instansi. 3. Renstra lembaga/instansi dan kaitannya dengan Propenas (termasuk visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan prioritas). 4. Kebijakan pembangunan dalam kaitannya dengan bidang sektor yang menjadi tugas pokok dan fungsi lembaga. 5. Jenis dan standar pelayanan instansi/lembaga. 6. Perwujudan kepemerintahan yang baik dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi/lembaga. 7. Masalah-masalah yang aktual dalam kaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi/lembaga. 8. Strategi pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi/lembaga. 9. Pengembangan koordinasi, kolaborasi, kemitraan dan jejaring kerja dalam pelaksanaan atau penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi lembaga. 10. Membangun budaya kerja melalui pembelajaran organisasi (team learning dan team building). J. Metode Pembelajaran dan Alokasi Waktu 1. Muatan teknis substansi lembaga dapat diberikan dalam bentuk ceramah-ceramah pimpinan, tenaga ahli, praktisi yang berpengalaman, sesuai dengan topik-topik di atas. Di samping ceramah dapat dikembangkan pula dalam bentuk tanya jawab, diskusi kelas, studi kasus.

5 6 2. Dengan tersedianya waktu sebanyak 15-18 jam pelajaran akan dapat diberikan sekitar 4 kali ceramah @ 6 jp atau 5 kali ceramah @ 3 jp. 3. Dalam ceramah ini, penceramah menulis pokok-pokok bahan ceramah dan disajikan dengan menggunakan OHP atau alat penyajian lainnya. K. Manfaat Berbekal hasil belajar pada Muatan Teknis Substantif Lembaga ini, peserta diharapkan mampu menerapkan dan memiliki wawasan yang komprehenshif tentang muatan teknis substantif organisasinya masing-masing, yang dapat dipergunakan untuk mengenali isu strategis aktual di instansinya guna ditindaklanjuti dalam bentuk program dan kegiatan riil yang dapat meningkatkan kinerja organisasinya.