MUATAN TEKNIS SUBSTANTIF LEMBAGA Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV Hak Cipta : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari Penerbit ISBN : XXX-XXXX-XX-X Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jakarta, 2007 Lembaga Administrasi Negara Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110 i
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Abad 21 menghadapkan keadaan, permasalahan, dan tantangan yang berbeda dengan yang dihadapi dalam kurun waktu sebelumnya. Perkembangan lingkungan stratejik nasional dan internasional yang kita hadapi dewasa ini dan di masa datang di Abad 21 mensyaratkan perubahan paradigma kepemerintahan, pembaruan sistem kelembaga-an, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bangsa dan dalam hubungan antar bangsa yang mengacu pada terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance). Sehubungan dengan itu, Pemerintah Indonesia telah melakukan perubahan-perubahan mendasar di bidang kelembaga an pemerintahan dan kepegawaian negeri sipil yang juga meliputi standar kompetensinya, seperti antara lain tertuang dalam UU No. 22 Tahun 1999, dan UU No. 43 Tahun 1999 dengan berbagai aturan pelaksanaannya khususnya PP No. 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS. Sejalan dengan itu, Lembaga Administrasi Negara, Republik Indonesia (LAN-RI) menjawab tuntutan per-ubahan kelembagaan dan peningkatan kompetensi aparatur tersebut dengan melakukan pembaruan Kebijakan Penyeleng-garaan Pendidikan dan Pelatihan PNS yang bersasaran ganda, yang terkait dan saling menunjang. Pertama, pengembangan Sistem Penyelenggaraan Diklat yang ter-desentralisasi, dan kedua, pengembangan Program Kurikuler yang mengacu pada standar kompetensi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara dan pem-bangunan bangsa. ii Agar Program Diklat yang sama jenis dan tingkatnya menghasilkan keluaran yang sama pula kompetensinya, walaupun diselenggarakan oleh Lembaga Diklat yang berbeda, maka dilakukan standarisasi program kurikulum pendidikan dan pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi jabatan PNS. Adanya program kurikuler yang mengacu pada standar kompetensi tersebut merupakan kunci bagi pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan dan mantapnya pelaksanaan desentralisasi penyelenggaraan Diklat PNS, sekaligus menanamkan semangat kebersamaan dalam Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut berlaku untuk setiap jenis dan jenjang Diklat Aparatur, termasuk Program Diklat Kepemimpinan. Program Kurikuler Diklat Kepemimpinan dikembangkan dengan mengacu pada standar kompetensi jenjang jabatan kepemimpinan PNS, dan meliputi empat bidang kajian, dan setiap bidang kajian terdiri dari sejumlah mata pendidikan dan pelatihan (mata Diklat). Untuk setiap mata Diklat dalam Program Kurikulum Diklat Kepemimpinan Tingkat III dikembangkan bahan ajar yang menjabarkan materi mata Diklat bersangkutan. Keempat bidang kajian dalam Program Diklat Kepemimpinan Tingkat III terdiri (1) Kajian Sikap Dan Perilaku, (2) Kajian Manajemen Publik, (3) Kajian Pembangunan, dan (4) Aktualisasi. Deskripsi mengenai keempat bidang kajian, keseluruhan mata pendidikan dan pelatihan untuk tiap bidang kajian dan ringkasan materi untuk tiap mata Diklat telah dituangkan dalam Keputusan Kepala LAN No : 540/X111/10/6/ 2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III. Buku Kepemimpinan Di Alam Terbuka ini merupakan salah satu dari sejumlah bahan ajar bagi mata Diklat dalam kurikulum Program Diklat Kepemimpinan Tingkat III dalam bidang kajian Sikap dan Perilaku. Bahan ajar ini disusun sebagai media untuk membangun sebagian dari kompetensi kepemimpinan yang dipersyaratkan bagi Pejabat Pimpinan PNS Eselon III. Muatan bahan ajar ini hanya pokok-pokok materi yang penting dan inti saja; perluasan dan pendalamannya diharapkan dapat dilakukan iii
oleh Widyaiswara dalam agenda dan proses pembelajaran bersama para peserta Diklat. Penerbitan bahan ajar ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan pemerintah kepada LAN dalam pembinaan Diklat PNS. Dengan penerbitan bahan ajar ini, maka kinerja setiap penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III yang dilaksanakan secara terdesentralisasi itu diharapkan di samping dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan, juga dapat lebih memantapkan semangat kebersamaan dan pengabdian PNS sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa, negara, dan tanah air, dan lebih meningkat kan komitmen PNS sebagai pengemban amanat perjuangan bangsa mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara sebagaimana diungkapkan para founding fathers negara bangsa ini dalam Pembukaan UUD 1945. Kami sadari bahwa masih banyak yang harus diperbaiki agar buku ini dapat memenuhi kebutuhan pembaca, khususnya para Widyaiswara dan Peserta Diklat. Sebab itu kritik, tanggapan, dan saran-saran penyempurnaannya lebih lanjut sangat kami harapkan dari pembaca yang budiman. Kepada Penulis Saudara Dra. Hj. Sri Murtini, MPA. dan Drg. Judianto, M.Ph, serta tim fasilitasi dari Universitas Terbuka, yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya dalam penulisan bahan ajar ini kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima pengabdian yang kita lakukan bagi kemajuan negara, bangsa, dan tanah air ini, dan bagi terwujudnya cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, sebagai bagian dari ibadah kita kepadanya. Jakarta, KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAFTAR ISI S U N A R N O iv v
2 PEDOMAN PENGISIAN MATA DIKLAT MUATAN TEKNIS SUBSTANTIF LEMBAGA A. Latar Belakang Selain kompetensi kepemimpinan dan manajerial, keberhasilan seorang pimpinan organisasi juga ditentukan oleh kompeten si teknis, khususnya tentang sektor yang ditekuni oleh unit organisasinya. Pemahaman yang komprehensif terhadap tugas pokok dan fungsi organisasinya termasuk isu-isu strategis yang sedang dihadapi dan ditangani oleh organisasinya, akan banyak membantu dalam mengaplikasikan kompetensi kepemimpinan dan manajerial yang telah dimilikinya. Sinergi antara ketiga jenis kompetensi tersebut pada gilirannya akan membantu pimpinan tersebut dalam merumuskan strategi (program dan kegiatan) yang dapat menyelesaikan permasalahan organisasi secara efektif. Dalam Diklat Kepemimpinan Tk. III ini, Mata Diklat Muatan Teknis Substantif Lembaga diarahkan untuk membantu peserta manangkap isu-isu aktual di unit organisasinya. Isuisu aktual ini kemudian dibawa ke struktur kurikulum aktualisasi untuk dicarikan pemecahannya di permanent system atau di tempat kerjanya masing-masing. Kemampuan menangkap isu-isu aktual secara tepat hanya dapat dilakukan melalui pemahaman terhadap muatan-muatan teknis substantif lembaga. B. Deskripsi Singkat Sejalan dengan kompetensi yang akan diwujudkan melalui Diklatpim Tk. III, mata diklat Muatan Teknis Substantif Lembaga ini membahas status, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi, tata kerja maupun lingkungan strategis dan kebijakan lembaga, termasuk Renstranya dan isu-isu strategis yang dihadapi organisasi khususnya yang terkait dengan Tema Diklat. Oleh karena itu, mata Diklat ini diusahakan dapat memberikan kejelasan tentang arah kebijakan pembangunan substansi instansi, yang menjadi tugas pokok lembaga asal instansi peserta, dan permasalahannya. C. Hasil Belajar Setelah membaca modul Muatan Teknis Substantif Lembaga ini peserta mampu memahami dan menjelaskan tentang kebijakan pembangunan substansi teknis yang menjadi tugas pokok lembaga asal instansi peserta, serta permasalahan dan keterkaitannya dengan Tema Diklat. D. Indikator Hasil Belajar Indikator-indikator hasil belajar adalah : 1. Peserta mampu memahami dan menjelaskan tugas pokok lembaga; 2. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kebijakan pembangunan bidang substansi; lembaga; 3. Peserta mampu memahami dan menjelaskan permasalahan dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan bidang substansi lembaga; 4. Peserta mampu memahami dan menjelaskan keterkaitan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang bidang substansi lembaga dan dengan bidang lainnya. 5. Keterkaitan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang substansi lembaga dengan Tema Diklat. 1
3 4 E. Materi Pokok Materi pokok yang dibahas dalam modul ini adalah : 1. Tugas pokok dan fungsi lembaga; 2. Kebijakan pembangunan dalam bidang subs tansi tugas pokok lembaga; 3. Keterkaitan kebijakan pelaksanaan dan pembangunan bidang substansi lembaga dan dengan bidang lainnya; 4. Permasalahan dalam penyelenggaraan pembangunan bidang substansi lembaga termasuk kaitannya dengan Tema Diklat. F. Waktu : 6 sesi (18 JP) G. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah dan tanya jawab; 2. Diskusi; 3. Studi kasus; 4. Tugas Baca. H. Media 1. OHP/OHT; 2. Flip chart; 3. Bahan dan panduan diskusi; 4. Peraturan yang terkait dengan tugas pokok lembaga. I. Pokok-Pokok Alternatif Materi Untuk memberikan pemahaman yang lengkap bagi peserta tentang substansi lembaga asal peserta diklat, sebagai alternatif beberapa judul di bawah ini dapat dijadikan topiktopik ceramah/pembahasan sesuai prioritasnya. 1. Kedudukan dan peranan, tugas pokok, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja instansi (lembaga). 2. Perubahan/perkembangan lingkungan strategis dalam kaitannya dengan tupoksi lembaga/instansi. 3. Renstra lembaga/instansi dan kaitannya dengan Propenas (termasuk visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan prioritas). 4. Kebijakan pembangunan dalam kaitannya dengan bidang sektor yang menjadi tugas pokok dan fungsi lembaga. 5. Jenis dan standar pelayanan instansi/lembaga. 6. Perwujudan kepemerintahan yang baik dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi/lembaga. 7. Masalah-masalah yang aktual dalam kaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi/lembaga. 8. Strategi pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi/lembaga. 9. Pengembangan koordinasi, kolaborasi, kemitraan dan jejaring kerja dalam pelaksanaan atau penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi lembaga. 10. Membangun budaya kerja melalui pembelajaran organisasi (team learning dan team building). J. Metode Pembelajaran dan Alokasi Waktu 1. Muatan teknis substansi lembaga dapat diberikan dalam bentuk ceramah-ceramah pimpinan, tenaga ahli, praktisi yang berpengalaman, sesuai dengan topik-topik di atas. Di samping ceramah dapat dikembangkan pula dalam bentuk tanya jawab, diskusi kelas, studi kasus.
5 6 2. Dengan tersedianya waktu sebanyak 15-18 jam pelajaran akan dapat diberikan sekitar 4 kali ceramah @ 6 jp atau 5 kali ceramah @ 3 jp. 3. Dalam ceramah ini, penceramah menulis pokok-pokok bahan ceramah dan disajikan dengan menggunakan OHP atau alat penyajian lainnya. K. Manfaat Berbekal hasil belajar pada Muatan Teknis Substantif Lembaga ini, peserta diharapkan mampu menerapkan dan memiliki wawasan yang komprehenshif tentang muatan teknis substantif organisasinya masing-masing, yang dapat dipergunakan untuk mengenali isu strategis aktual di instansinya guna ditindaklanjuti dalam bentuk program dan kegiatan riil yang dapat meningkatkan kinerja organisasinya.