DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ABOUT TODDLER S NUTRITION

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Prevalensi gizi buruk pada batita di Indonesia menurut berat badan/umur

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

GAMBARAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BULUKUMBA; STUDI ANALISIS DATA SURVEI KADARZI DAN PSG SULSEL 2009

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

Neneng Siti Lathifah Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU DALAM PENERAPAN KELUARGA SADAR GIZI DI PUSKESMAS BABAKAN SARI KELURAHAN SUKAPURA BANDUNG 2011

The Correlation between Clean and Healthy Behavior And Health Status with The Nutrional Status Among Toddler Living In Poor Households In Way Kanan

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SRI ANIS FADHILA SARI J

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

Abstract HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN BARADATU KABUPATEN WAY KANAN

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PERILAKU SADAR GIZI DI BPM CUT NANA WATI KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN.

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP POLA ASUH IBU BALITA DI KABUPATEN BANYUMAS (Studi di Puskesmas Banyumas dan Puskesmas II Kembaran)

Puskesmas Tajau Pecah, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan

Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENCATATAN DAN PELAPORAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

ABSTRAK GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN POSYANDU DI KELURAHAN SAMOJA KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2007

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KEC. RATU SAMBAN KOTA BENGKULU. Zulkarnain

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA CIKONENG

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

III. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS GODEAN I

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SMA NEGERI DI KOTA SANGGAU TAHUN 2014

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

Evi Nur Faidah* Supratman**

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA TANGKUP KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM BALI 2014

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA

Transkripsi:

[ARTIKEL PENETILIAN ] DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ABOUT TODDLER S NUTRITION Siska Karolina Simamora 1,Dian Isti Angraini 2,Evi Kurniawaty 3 1 Medical Faculty of Lampung University, 2 Community Medicine Departement, Medical Faculty of Lampung University, 3 Biomoleculer Departmen Medical Faculty of Lampung University Abstract Poor nutritional status in toddler in Indonesia is still quite high. The purpose of this research was to know the description of knowledge, attitudes and behavior of mother towards toddler's nutrition in Puskesmas Tulang Bawang I Banjar District Court Tulang Bawang 2014. This research used analytic observational crosssectional approach, the samples were taken by using simple random sampling method consist of 120 samples and conducted in August-December 2014. the results showed that of the 120 respondents were 45.8% had good knowledge about nutrition and 54.2% have bad knowledge about nutrition, good attitude of mother about nutrition was 41.7% and bad attitude of mother's attitude were 58.2 %, good nutrition behavior was 51.7 % and poor nutrition behavior was 48.3%. From the research, the most of respondents had a poor knowledge, poor attitude and good behavior. Keywords : attitude, behavior, knowledge, toddler's nutrition Abstrak Status gizi buruk pada anak batita di Indonesia masih cukup tinggi. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu mengenai gizi batita di wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang I Kecamatan BanjarAgung Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil dengan menggunakan metode simple random sampling sebanyak 120 sampel dan dilakukan pada bulan Agustus Desember tahun 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 120 responden terdapat 45,8% memiliki pengetahuan gizi baik dan 54,2% memiliki pengetahuan gizi kurang, sikap gizi ibu baik sebanyak 41,7% dan sikap gizi kurang baik sebanyak 58,2%, perilaku gizi baik sebanyak 51,7% dan perilaku gizi kurang baik sebanyak 48,3%. Dari hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang baik, sikap kurang baik dan perilaku baik. Kata Kunci: gizi batita, pengetahuan, perilaku, sikap... Korespondensi :Siska Karolina S, Dian Isti A, Evi Kurniawaty siska_karolina@yahoo.co.id Pendahuluan Berdasarkan data penelitian survei gizi Provinsi Lampung pada tahun 2010 didapatkan bahwa cakupan penimbangan balita berfluktuasi, dan terdapat anak yang menderita gizi buruk. Berdasarkan hasil perhitungan sensus nasional dengan jumlah balitadi Lampung sebanyak 165. 347 balita didapatkan hasil yang mempunyai gizi baik sebanyak 78,3% sedangkan balita yang menderita gizi buruk sebanyak 5,7%, gizi kurang sebanyak 11,8%, dan gizi lebih sebanyak 4,2%. 1 Hasil pemantauan status gizi di Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2011 dengan status gizi kurang sebesar340 (10,48%), sedangkan status gizi buruk sebesar 19 kasus (0,59%), status gizi baik sebesar 2731 (84,16%), dan status gizi lebih sebesar 158 (4,87%). Berdasarkan data cakupan batita J MAJORITY Volume 4 Nomor 2 Januari 2015 110

yang mendapatkan perawatan pada kasus gizi buruk pada tahun 2013 sebanyak 32 orang, dimana 21 orang dirujuk dan mendapat perawatan dan 11 orang dirawat jalan. Adapun perkembangan sampai akhir tahun 2013 dimana status gizi membaik sebanyak 22 orang, status gizi masih buruk sebanyak 6 orang dan meninggal sebanyak 5 orang, semua kasus diikuti dengan adanya penyakit penyerta seperti pneumoni, suspect TB, broncho, HIV dan lain-lain. 2 Keadaan gizi tingkat individu dipengaruhi oleh asupan gizi dan penyakit infeksi yang saling terkait. Apabila seseorang tidak mendapat asupan gizi yang cukup akan mengalami kekurangan gizi dan rentan terhadap penyakit. Pada tingkat keluarga dan masyarakat, masalah gizi dipengaruhi oleh kemampuan keluarga dalam menyediakan pangan bagi anggotanya baik jumlah maupun jenis sesuai kebutuhan gizinya serta dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dalam hal memilih, mengolah, membagi makanan dan pengetahuan keluarga dalam hal kebersihan pribadi dan kesehatan lingkungan. 3 Upaya yang dilakukan dalam pencegahan gizi buruk pada batita diantaranya adalah melakukan pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui kegiatan kesehatan ibu dan anak, program perbaikan gizi dengan meningkatkan mutu konsumsi makanan melalui program keluarga sadar gizi (kadar zi) yang diharapkan berdampak pada perbaikan status gizi. Sebuah keluarga dapat disebut sebagai keluarga sadar gizi jika sikap dan perilaku keluarga dapat secara mandiri mewujudkan keadaan gizi yang sebaik-baiknya yang tercermin pada pola konsumsi makan yang beraneka ragam dan bergizi seimbangdengan tujuan mampu mengenali dan memecahkan masalah gizi anggota keluarganya. 4 Rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap gizi dan kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada pencapaian program kadarzi. Standar pencapaian kadar zi yaitu penimbangan batita dengan target 80%, batita bawah garis merah <1,5%, cakupan batita umur 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dua kali setahun dengan target 95%, cakupan ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe (target 90%), dan bayi yang mendapat ASI eksklusif 80%. 4 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. 5 Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember tahun 2014 dan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tulang Kabupaten Tulang Bawang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki batita usia 1-3 tahun di Puskesmas Tulang Bawang I Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang yang berjumlah 233 orang. Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah J MAJORITY Volume 4 Nomor 2 Januari 2015 111

ibu yang memiliki batita usia 1-3 tahun di Puskesmas Tulang Bawang I Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang. Penetapan jumlah sampel dengan menggunakan rumus analitik komparatif tidak berpasangan 6 dan didapatkan jumlah sampel sebesar109 orang yang ditambah 10% untuk mengantisipasi responden yang lose to follow up / drop out selama penelitian. Sehingga jumlah sampel menjadi 120 responden. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Gambaran karakteristik subyek penelitian Kategori N % Usia anak 12-24 bulan 72 60,0 25-36 bulan 48 40,0 Jenis Kelamin anak Laki-laki 54 45,0 Perempuan 66 55,0 Usia ibu batita 21-30 tahun 41 34,2 31-40 tahun 76 63,3 41-50 tahun 3 2,5 Pendidikan ibu Tidak sekolah 7 5,8 Tamat SD 27 22,5 Tamat SLTP 40 33,3 Tamat SLTA 38 31,7 Tamat Perguruan 8 6,7 Tinggi Pengetahuan ibu Baik 55 45,8 Kurang baik 65 54,2 Sikap ibu Sikap baik 50 41,7 Sikap kurang baik 70 58,3 Perilaku ibu Perilaku baik 62 51,7 Perilaku kurang 58 58,3 baik Tabel 1. Menunjukan bahwa responden dengan usia rata-rata usia batita yang menjadi sampel penelitian di wilayah kerja Puskesmas Tulang Kabupaten Tulang Bawang adalah usia 12 24 bulan sebanyak 72 responden (60,0%) dan usia 25 36 bulan sebanyak 48 responden (40,0%). Jenis kelamin anak batita pada tabel 1. Menujukan anak batita berjenis kelamin perempuan sedikit lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu 66 batita yang berjenis kelamin perempuan (55,0%) dan 54 batita yang berjenis kelamin laki-laki (45,0%). Rata-rata usia ibu batita yang paling banyak adalah usia31 40 tahun sebanyak 76 responden (63,3%), usia ibu batita yang berusia 21 30 tahun sebanyak 41 responden (34,25%) dan usia 41 50 tahun sebanyak 3 responden (2,5%). Dari 120 responden ibu yang memiliki batita di wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang I Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2014, rata-rata pendidikan ibu yang paling banyak dapat diurutkan sebagai berikut: ibu yang berpendidikan SLTP sebanyak 40 responden (33,3%), berpendidikan SLTA sebanyak 38 responden (31,7%), tamat SD sebanyak 27 responden (22,5), tamat perguruan tinggi sebanyak 8 responden (6,7%) dan tidak sekolah/tidak tamat SD J MAJORITY Volume 4 Nomor 2 Januari 2015 112

sebanyak 7 responden (5,8%). Tinggi rendahnya tingkat pendidikan ibu erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan terhadap perawatan kesehatan, kebersihan pemeriksaan kehamilan dan paska persalinan, serta kesadaran terhadap kesehatan dan gizi anak-anak dan keluarganya. Di samping itu pendidikan berpengaruh pula pada factor social ekonomi lainya seperti pendapatan, pekerjaan, kebiasaan hidup, makanan, perumahan dan tempat tinggal. 7 Pengetahuan gizi ibu batita sebagian besar tergolong dalam kategori kurang baik sebesar 65 responden (54,2%) dan pengetahuan ibu yang baik sebesar 55 responden (45,8%). Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan ibu dibagi menjadi enam tingkatan dalam domain kognitif yaitu: mengetahui/tahu (know), pemahaman (comprehension), penerapan/aplikasi (application), analisa (analisis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation). 5 Sikap gizi ibu yang dikategorikan sikap kuang baik lebih tinggi dari pada sikap gizi ibu yang baik. Sikap gizi ibu yang kurang baik sebesar 70 responden (58,3%) dan sikap ibu yang baik sebesar 50 responden (41,7%). Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti : persepsi (perception), respons terpimpin (guided response), mekanisme (mecanism), adopsi (adoption). 8 Perilaku gizi ibu dikategorikan menjadi perilaku baik dan perilaku kurang baik. Kategori perilaku baik lebih banyak dibandingkan perilaku kurang baik yaitu perilaku baik sebesar 62 responden (51,7%) dan perilaku kurang baik sebesar 58 responden (48,3%). Perilaku adalah segala bentuk tanggapan dari individu terhadap lingkungannya dan merupakan suatu perwujudan dari adanya kebutuhan. 8 Faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang diantaranya adalah: factor predisposisi (predisposing factor), factor pemungkin (enabling factor),dan factor penguat (reinforcing factor). 5 Gizi erat hubungannya dengan kesehatan seseorang. Agar fungsi tersebut dapat bekerja dengan baik, jumlah zat gizi yang dikonsumsi seseorang harus sesuai dengan kebutuhannya. 9 Kebutuhan zat gizi pada batita seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat, air dan cairan tubuh. 9-11 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Tulang Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2014 didapatkan sebagian besar pengetahuan dan sikap sebagian masyarakat dikategorikan kurang baik, sedangkan perilaku gizi ibu dikategorikan baik. J MAJORITY Volume 4 Nomor 2 Januari 2015 113

DAFTAR PUSTAKA 1. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Profil Kesehatan Provinsi Lampung: Bandar Lampung; 2011 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang. Profil Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang. Lampung; 2013 3. Suharjo. Perencanaan Gizi.Bumi Aksara : Jakarta; 2005 4. Kemenkes RI. Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi Di Desa Siaga. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina Gizi Masyarakat: Jakarta; 2007 5. Notoatmodjo S.Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. RinekaCipta: Jakarta; 2012 6. Dahlan, MS.Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Salemba medika:jakarta; 2011 7. Mastari. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi balita. EGC : Jakarta; 2009 8. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Rineka Cipta: Jakarta; 2007 9. Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachtyar Basri, Ibnu Fajar. Penelitian Status Gizi. EGC : Jakarta; 2003 10. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia pustaka utama : Jakarta; 2009 11. Sedia oetama,ad. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi. Penerbit Dian Rakyat:Jakarta; 2008 J MAJORITY Volume 4 Nomor 2 Januari 2015 114