Table 1. Berat Kering Akar Tanaman Tembakau (g)

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. : Nicotianae ; Genus : Nicotiana; Species : Nicotiana tobacum dan Nicotiana rustika

TINJAUAN PUSTAKA. divisi Spermatophyta dengan subdivisi Angiospermae dengan kelas

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili

TINJAUAN PUSTAKA. Media Tanam. Tanah dengan sifat sifatnya amat mempengaruhi pertumbuhan dan

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi Dan Siklus Hidup Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) Hama O. rhinoceros dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

LAMPIRAN. Arang Sekam (C)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

II. TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK BUDIDAYA TEMBAKAU

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dinamakan akar adventif (Duljapar, 2000). Batang beruas-ruas dan berbuku-buku, tidak bercabang dan pada bagian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi merupakan tanaman dari suku rumput-rumputan yang

Transkripsi:

Table 1. Berat Kering Akar Tanaman Tembakau (g) Berat Kering Akar (g) B0 5,300 5,100 5,000 5,450 5,160 26,010 5,202 B1 11,750 14,420 9,850 6,570 9,260 51,850 10,370 B2 7,540 7,050 7,560 7,090 7,660 36,900 7,380 B3 6,340 6,370 6,000 6,580 6,260 31,550 6,310 30,930 32,940 28,410 25,690 28,340 146,310 29,262 7,733 8,235 7,103 6,423 7,085 36,578 7,316 Sum of df Mean Square F Sig. Between 74,693 3 24,898 11,452,000 Within 34,784 16 2,174 109,477 19 1 2 3 B0 5 5,2020 c B3 5 6,3080 c 6,3080 b B2 5 7,3800 b B1 5 10,3900 a Sig.,253,267 1,000

Table 2. Berat Basah Akar Tanaman Tembakau (g) Berat Basah Akar (g) B0 11,080 11,080 10,660 11,070 13,060 56,950 11,390 B1 17,910 18,420 20,240 18,340 18,160 93,070 18,614 B2 19,960 19,530 18,770 18,840 18,840 95,940 19,188 B3 14,700 14,130 15,940 15,440 15,330 75,540 15,108 63,650 63,160 65,610 63,690 65,390 321,500 64,300 15,913 15,790 16,403 15,923 16,348 80,375 16,075 Sum of df Mean Square F Sig. Between 197,894 3 65,965 106,894,000 Within 9,874 16,617 207,768 19 1 2 3 B0 5 11,3900 c B3 5 15,1080 b B1 5 18,7220 a B2 5 19,1880 a Sig. 1,000 1,000,362

Table 3. Populasi Akhir Nematoda Pada Tanah + Akar Tanaman Tembakau (Ekor) Populasi Akhir Nematoda (ekor) B0 547,360 578,450 550,300 500,560 555,540 2732,210 546,442 B1 80,910 60,840 68,456 81,170 69,792 361,168 72,234 B2 80,952 83,436 73,155 73,260 86,724 397,527 79,505 B3 90,570 99,430 100,450 190,340 183, 246 480,790 120,198 799,792 822,156 792,361 845,330 712,056 3971,695 818,379 199,948 205,539 198,090 211,333 237,352 992,924 204,595 Sum of df Mean Square Between 794099,208 3 264699,736 300,066,000 Within 14114,213 16 882,138 808213,421 19 1 2 3 B1 5 72,2336c B2 5 79,5054c B3 5 132,8072b B0 5 551,8420a Sig.,704 1,000 1,000 F Sig.

Table 4. Faktor Reproduksi Nematoda pf/pi (Ekor) Faktor Reproduksi Nematoda (ekor) B0 1,095 1,157 1,101 1,001 1,111 5,464 1,093 B1 0,162 0,122 0,137 0,162 0,140 0,722 0,144 B2 0,162 0,167 0,146 0,147 0,173 0,795 0,159 B3 0,181 0,199 0,201 0,381 0,366 1,328 0,266 1,600 1,644 1,585 1,691 1,791 8,310 1,662 0,400 0,411 0,396 0,423 0,448 2,077 0,415 Sum of df Mean Square Between 3,103 3 1,034 307,108,000 Within,054 16,003 3,157 19 F Sig. PERLAKU AN N Subset for alpha = 0.05 1 2 3 B1 5,14460c B2 5,15900c B3 5,26560b B0 5 1,09300a Sig.,700 1,000 1,000

Table 5. Keparahan Penyakit (%) Keparahan Penyakit (%) B0 0,730 0,690 0,640 0,630 0,670 3,360 0,672 B1 0,510 0,500 0,560 0,560 0,550 2,680 0,536 B2 0,420 0,400 0,400 0,420 0,430 2,070 0,414 B3 0,460 0,480 0,410 0,420 0,450 2,220 0,444 2,120 2,070 2,010 2,030 2,100 10,330 2,066 0,530 0,518 0,503 0,508 0,525 2,583 0,517 Sum of df Mean Square F Sig. Between,202 3,067 77,694,000 Within,014 16,001,215 19 1 2 3 B2 5,4140 c B3 5,4440 c B1 5,5360 b B0 5,6720 a Sig.,126 1,000 1,000

Tabel 6. Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 1 mst Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 1 mst (helai) B0 1 1 1 1 1 5 1 B1 1 1 1 1 1 5 1 B2 2 2 2 2 3 11 2,2 B3 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 6 26 5,2 1,25 1,25 1,25 1,25 1,5 6,5 1,3 Sum of df Mean Square F Sig. Between 5,400 3 1,800 36,000,000 Within,800 16,050 6,200 19 1 2 B0 5 1,0000 b B1 5 1,0000 b B3 5 1,0000 b B2 5 2,2000 a Sig. 1,000 1,000

Tabel 7. Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 2 mst Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 2 mst (helai) B0 1 1 1 1 1 5 1 B1 1 1 1 1 1 5 1 B2 2 2 3 2 2 11 2,2 B3 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 6 26 5,2 1,25 1,25 1,25 1,25 1,5 6,5 1,3 Sum of df Mean Square F Sig. Between 5,400 3 1,800 36,000,000 Within,800 16,050 6,200 19 1 2 B0 5 1,0000 b B1 5 1,0000 b B3 5 1,0000 b B2 5 2,2000 a Sig. 1,000 1,000

Tabel 8. Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 3 mst Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 3 mst (helai) B0 1 1 1 1 1 5 1 B1 1 1 1 1 1 5 1 B2 2 2 2 3 2 11 2,2 B3 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 6 26 5,2 1,25 1,25 1,25 1,25 1,5 6,5 1,3 Sum of df Mean Square F Sig. Between 5,400 3 1,800 36,000,000 Within,800 16,050 6,200 19 1 2 B0 5 1,0000 b B1 5 1,0000 b B3 5 1,0000 b B2 5 2,2000 a Sig. 1,000 1,000

Tabel 9. Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 4 mst Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 4 mst (helai) B0 1 1 1 1 1 5 1 B1 1 1 1 1 1 5 1 B2 2 3 2 2 2 11 2,2 B3 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 6 26 5,2 1,25 1,25 1,25 1,25 1,5 6,5 1,3 Sum of df Mean Square F Sig. Between 5,400 3 1,800 36,000,000 Within,800 16,050 6,200 19 1 2 B0 5 1,0000 b B1 5 1,0000 b B3 5 1,0000 b B2 5 2,2000 a Sig. 1,000 1,000

Tabel 10. Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 5mst Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 4 mst (helai) B0 1 1 1 1 1 5 1 B1 1 1 1 1 1 5 1 B2 2 2 3 2 2 11 2,2 B3 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 6 26 5,2 1,25 1,25 1,25 1,25 1,5 6,5 1,3 Sum of df Mean Square F Sig. Between 5,400 3 1,800 36,000,000 Within,800 16,050 6,200 19 1 2 B0 5 1,0000 b B1 5 1,0000 b B3 5 1,0000 b B2 5 2,2000 a Sig. 1,000 1,000

Tabel 11. Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 6 mst Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 5 mst (helai) B0 1 1 1 1 1 5 1 B1 1 1 1 1 1 5 1 B2 2 3 2 2 2 11 2,2 B3 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 6 26 5,2 1,25 1,25 1,25 1,25 1,5 6,5 1,3 Sum of df Mean Square F Sig. Between 5,400 3 1,800 36,000,000 Within,800 16,050 6,200 19 1 2 B0 5 1,0000 b B1 5 1,0000 b B3 5 1,0000 b B2 5 2,2000 a Sig. 1,000 1,000

Tabel 12. Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 7 mst Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 6 mst (helai) B0 1 1 1 1 1 5 1 B1 1 1 1 1 1 5 1 B2 2 2 2 2 3 11 2,2 B3 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 6 26 5,2 1,25 1,25 1,25 1,25 1,5 6,5 1,3 Sum of df Mean Square F Sig. Between 5,400 3 1,800 36,000,000 Within,800 16,050 6,200 19 1 2 B0 5 1,0000 b B1 5 1,0000 b B3 5 1,0000 b B2 5 2,2000 a Sig. 1,000 1,000

Tabel 13. Rekapitulasi Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau 7 mst Laju Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tembakau (Helai) 1 mst 2mst 3mst 4mst 5mst 6mst 7mst B0 1 1 1 1 1 1 1 7 1 B1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 B2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 15,4 2,2 B3 1 1 1 1 1 1 1 7 1 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2 36,4 5,2 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 9,1 1,3

Tabel 14. Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau 1 mst(cm) Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau (cm) B0 0,07 0,06 0,07 0,07 0,07 0,34 0,068 B1 0,09 0,08 0,09 0,08 0,08 0,42 0,084 B2 1 1,07 1,07 0,99 0,98 5,11 1,022 B3 0,88 0,89 0,87 0,88 0,89 4,41 0,882 2,04 2,1 2,1 2,02 2,02 10,28 2,056 0,51 0,525 0,525 0,505 0,505 2,57 0,514 Sum of df Mean Square F Sig. Between 3,887 3 1,296 2479,439,000 Within,008 16,001 3,895 19 1 2 3 B0 5,0680 c B1 5,0840 c B3 5,8820 b B2 5 1,0220 a Sig.,285 1,000 1,000

Tabel 15. Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau 2 mst(cm) Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau (cm) B0 0,9 0,9 0,98 0,99 0,98 4,75 0,95 B1 1 1 1,01 1,02 1 5,03 1,006 B2 1,1 1,1 1,11 1,2 1,1 5,61 1,122 B3 0,99 1 1 0,99 0,99 4,97 0,994 3,99 4 4,1 4,2 4,07 20,36 4,072 0,9975 1 1,025 1,05 1,0175 5,09 1,018 Sum of df Mean Square F Sig. Between,081 3,027 26,086,000 Within,017 16,001,097 19 1 2 3 B0 5,9500 c B3 5,9940 b B1 5 1,0060 b B2 5 1,1220 a Sig. 1,000,563 1,000

Tabel 16. Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau 3 mst (cm) Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau (cm) B0 1,1 1 0,99 1 1 5,09 1,018 B1 1,1 1,1 1,11 1,04 1,02 5,37 1,074 B2 1,18 1,18 1,24 1,18 1,18 5,96 1,192 B3 1 1,11 1,12 1,11 1,11 5,45 1,09 4,38 4,39 4,46 4,33 4,31 21,87 4,374 1,095 1,0975 1,115 1,0825 1,0775 5,4675 1,0935 Sum of df Mean Square F Sig. Between,079 3,026 14,894,000 Within,028 16,002,107 19 1 2 3 B0 5 1,0180 c B1 5 1,0740 c 1,0740 b B3 5 1,0900 b B2 5 1,1920 a Sig.,051,556 1,000

Tabel 17. Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau 4 mst (cm) Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau (cm) B0 1,11 1,12 1,12 1,11 1,12 5,58 1,116 B1 1,14 1,13 1,14 1,13 1,14 5,68 1,136 B2 1,2 1,2 1,27 1,2 1,2 6,07 1,214 B3 1,11 1,12 1,13 1,12 1,12 5,6 1,12 4,56 4,57 4,66 4,56 4,58 22,93 4,586 1,14 1,1425 1,165 1,14 1,145 5,7325 1,1465 Sum of df Mean Square F Sig. Between,031 3,010 38,526,000 Within,004 16,000,036 19 1 2 B0 5 1,1160 b B3 5 1,1200 b B1 5 1,1360 b B2 5 1,2140 a Sig.,087 1,000

Tabel 18. Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau 5 mst (cm) Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau (cm) B0 1,13 1,14 1,13 1,12 1,14 5,66 1,132 B1 1,17 1,16 1,15 1,14 1,16 5,78 1,156 B2 1,22 1,21 1,28 1,22 1,23 6,16 1,232 B3 1,14 1,15 1,16 1,15 1,16 5,76 1,152 4,66 4,66 4,72 4,63 4,69 23,36 4,672 1,165 1,165 1,18 1,1575 1,1725 5,84 1,168 Sum of df Mean Square F Sig. Between,029 3,010 37,128,000 Within,004 16,000,033 19 1 2 3 B0 5 1,1320 c B3 5 1,1520 c 1,1520 b B1 5 1,1560 b B2 5 1,2320 a Sig.,068,700 1,000

Tabel 19. Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau 6 mst (cm) Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau (cm) B0 1,14 1,15 1,14 1,13 1,15 5,71 1,142 B1 1,18 1,18 1,17 1,16 1,18 5,87 1,174 B2 1,24 1,24 1,3 1,25 1,24 6,27 1,254 B3 1,17 1,18 1,17 1,18 1,18 5,88 1,176 4,73 4,75 4,78 4,72 4,75 23,73 4,746 1,1825 1,1875 1,195 1,18 1,1875 5,9325 1,1865 Sum of df Mean Square F Sig. Between,034 3,011 52,736,000 Within,003 16,000,037 19 1 2 3 B0 5 1,1420 c B1 5 1,1740 b B3 5 1,1760 b B2 5 1,2540 a Sig. 1,000,832 1,000

Tabel 20. Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau 7 mst (cm) Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau (cm) B0 1,17 1,17 1,16 1,16 1,17 5,83 1,166 B1 1,2 1,2 1,2 1,19 1,2 5,99 1,198 B2 1,25 1,25 1,31 1,27 1,27 6,35 1,27 B3 1,19 1,19 1,2 1,2 1,19 5,97 1,194 4,81 4,81 4,87 4,82 4,83 24,14 4,828 1,2025 1,2025 1,2175 1,205 1,2075 6,035 1,207 Sum of df Mean Square F Sig. Between,030 3,010 57,843,000 Within,003 16,000,032 19 1 2 3 B0 5 1,1660 c B3 5 1,1940 b B1 5 1,1980 b B2 5 1,2700 a Sig. 1,000,634 1,000

Tabel 21. Rekapitulasi Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Tembakau 7 mst (cm) Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) 1MST 2MST 3MST 4MST 5MST 6MST 7MST B0 0,068 0,95 1,018 1,116 1,132 1,142 1,166 6,592 0,904 B1 0,084 1,006 1,074 1,136 1,156 1,174 1,198 6,828 0,938 B2 1,022 1,122 1,192 1,214 1,232 1,254 1,27 8,306 1,172 B3 0,882 0,994 1,09 1,12 1,152 1,176 1,194 7,608 1,069 2,056 4,072 4,374 4,586 4,672 4,746 4,828 29,334 4,084 0,514 1,018 1,0935 1,1465 1,168 1,1865 1,207 7,3335 1,021

Lampiran 1. Jadwal Penelitian No. Kegiatan Minggu VI VII 1. Eksplorasi isolat bakteri endofit X 2. Penyediaan biakan murni nematoda X 3. Penapisan bakteri endofit X 4. Identifikasi bakteri endofit X 5. Pembuatan media tanam tembakau X 6. Inokulasi nematoda pada akar X tanaman tembakau 7. Inokulasi akar tembakau dengan X bakteri endofit 8. Pemeliharaan tanaman Penyiraman Pengendalian OPT X X X X X X X X X X X X X X 9. Panen X 10. Peubah amatan Laju pertambahan tinggi tanaman Laju pertambahan jumlah daun Berat basah akar Berat kering akar Populasi akhir Faktor reproduksi nematoda Perhitungan keparah penyakit X X X X X X X

Lampiran 2. Denah Lokasi Penelitian U B1 B2 B0 B2 B2 B1 B2 B0 B3 B0 B2 B0 B0 B1 B0 B3 B1 B3 B3 B1

Gambar 1. Tanaman Tembakau di Lokasi Penelitian Sumber: Foto pribadi A B C D Gambar 2. (A). B0, (B). B1, (C). B2 dan (D). Perlakuian B3. Sumber: Foto pribadi Gambar 3. Perbandingan Tinggi Tanaman Tembakau Antar Sumber: Foto pribadi

Gambar 4. Tanaman Tembakau B0 (berurutan ulangan 1,2,3,4,5) Sumber: Foto pribadi Gambar 5. Tanaman Tembakau B1 (berurutan ulangan 1,2,3,4,5) Sumber: Foto pribadi

Gambar 6. Tanaman Tembakau B2 (berurutan ulangan 1,2,3,4,5) Sumber: Foto pribadi Gambar 7. Tanaman Tembakau B3 (berurutan ulangan 1,2,3,4,5) Sumber: Foto pribadi

A B C D Gambar 8. Daun tanaman tembakau (A). B0, (B). B1, (C). B2 dan (D). Perlakuian B3. Sumber: Foto pribadi

Lampiran 3. Ciri-ciri Morfologi dan Fisiologi Bakteri Bacillus spp.1 Bentuk selnya batang, diameter koloni berkisar 0,5-2 µm. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni kuning. Termasuk ke dalam gram positif. Motil, katalase positif, dapat tumbuh pada media yang diberi 5 % NaCL, tidak dapat tumbuh pada 500C, sitrat negatif, glukosa positif. Suhu optimum untuk pertumbuhannya 26-280C. dapat tumbuh pada kondisi aerobik dan anaerobic. Pseudomonas spp. Bentuk selnya berupa batang lurus, atau kadang-kadang serupa bola. diameter koloni 0,5-0,8 µm. koloni muncul di atas permukaan media NA. Koloni bakteri berwarna kuning, permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif, motil dan katalase positif. Bacillus spp.2 Bentuk selnya batang, diameter koloni berkisar 0,5-2 µm. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni kuning. Termasuk ke dalam gram positif. Motil, katalase positif, dapat tumbuh pada media yang diberi 5 % NaCL, tidak dapat tumbuh pada 500C, sitrat negatif, glukosa positif. Suhu optimum untuk pertumbuhannya 26-280C. dapat tumbuh pada kondisi aerobik dan anaerobic.

Lampiran 4. Karakterisasi Isolat Bakteri No Jenis Bakteri Bentuk Tepi Elevasi Warna Bentuk Dan Pewarnaan Koloni Koloni Koloni Koloni Penataan Sel Gram 1. Bacillus sp.1 circular entire flat putih bacil + 2. Pseudomonas spp. circular entire flat putih bacil - 3. Bacillus sp.2 circular entire flat putih bacil + No. Jenis Bakteri 1. Bacillus spp.1 Makroskopis 2 Pseudomonas spp. 3. Bacillus sp.2

Lampiran 5. Bentuk sel bakteri Bacillus spp.1 Bentuk Sel Bakteri Keterangan A = Endospora B = Sel bakteri A B Pseudomonas spp. A = Sel bakteri A

Bacillus spp.2 A = Sel bakteri B = Endospora A B

Lampiran 6. Deskripsi tanaman tembakau Botani Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Tanaman tembakau Deli adalah jenis tanaman yang solanaceae tetapi merupakan tanaman perkebunan. Adapun sistematika tanaman Tembakau adalah sebagai berikut: Kelas Ordo Familia Subfamilia Genus : Dicotyledoneae : Persontae : Solanaceae : Nicotianae : Nicotiana Spesies : Nicotiana tabacum (Matnawi, 1998). Tanaman tembakau memiliki akar tunggang, jika tanaman tumbuh bebas pada tanah yang subur dan bukan berasal dari bibit cabutan. Tanaman dari bibit cabutan terkadang mengalami gangguan kerusakan akar. Jenis akar tunggang pada tanaman tembakau yang subur terkadang dapat tumbuh sepanjag 0,75 m. Selain akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut dan bulu-bulu akar. Pertumbuhan akar yang lurus, berlekuk, baik pada akar tunggang maupun pada akar serabut. Banyak sedikitnya perakaran tergantung pada berbagai macam faktor. Bila pengolahan tanah baik, akar adventif terdapat pada kedalaman 1 cm-30 cm. Akar tumbuh terbanyak pada kedalaman lapisan tanah 15-20 cm dari permukaan tanah atas (top soil) (Matnawi, 1998). Pada pertumbuhan yang normal, batang tembakau dapat tumbuh tegak dengan bantuan ajir (lanjaran). Tembakau bawah naungan dapat mencapai ketinggian 4 m karena tanaman mempunyai sifat etiolasi. Batang ada yang

bercabang, Biasanya tanaman tembakau akan bercabang apabila bagian titik tumbuhnya terputus (mengalami gangguan saat memasang ajir), sehingga merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru. Apabila bagian batang dibelah di dalamnya terdapat empelur (Matnawi, 1998). Daun tembakau sangat bervariasi, ada yang berbentuk ovalis, obolongus, orbicularis, dan ovatus. Daun-daun tersebut mempunyai tangkai yang menempel langsung pada bagian batang. Jumlah daun yang dapat dimanfaatkan (dipetik) dalam setiap batangnya dapat mencapai 32 helai daun. Ukuran besar kecilnya daun dan tebal tipisnya berbeda-beda, tergantung jenis daun dan varietas yang ditanam, kesuburan tanh dan pengolahan (Matnawi, 1998). Bunga tembakau termasuk bunga majemuk yang berbentuk malai, masing-masing seperti terompet dan mempunyai bagian sebagai berikut : (1.) Kelopak bunga, (2.) Mahkota bunga, (3.) Bakal buah dan (4.) Kepala putik Biji tanaman tembakau mempunyai fungsi generatif, untuk perkembang biakan tanaman. Biji tembakau sangat kecil sehingga dalam 1cm3 dengan berat kurang lebih 0,5 g berisi sekitar 6000 butir biji. Setiap batang dapat menghasilkan 2 g biji. Syarat Tumbuh Tanah Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil dari pelapukan batuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan, yang merupakan medium dari pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat

tertentu yang terjadi akibatgabungan dari faktor iklim, bahan induk, bentuk wilayah dan waktu pembentukan tanah (Hasibuan, 2005). Tipe tanah yang berstruktur remah, sedikit berpori, pasir halus (tanah ringan)dengan aerasi yang baik lebih cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau. Tekstur tanah alluvial liat berpasir adalah tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman tembakau deli. ph tanah yang baik adalah sekitar 5-6. Tanaman tembakau baik tumbuh pada ketinggian ± 145 m di atas permukaan laut (Matnawi, 1998). Hingga kini keunggulan tanah untuk tanaman tembakau deli masih satu-satunya di dunia. Belum ada satu penelitian pun yang berhasil menyibak tabir rahasia keunggulan tanah Deli yang menghasilkan tembakau (Nikotiana tabaccum) terelit di dunia. Sudah banyak percobaan budidaya tembakau asal Deli ini di negeri asalnya. Namun, hasilnya tak sebaik mutu yang dihasilkan tanah Deli. Hal ini yang membuat varietas Deli 4 dan F1-45 semakin jadi primadona di pasar dunia. Iklim Curah hujan yang dibutuhkan untuk tembakau cerutu menghendaki kisaran curah hujan berkisar antara 1500 mm-2000 mm/tahun. Artinya untuk setiap tahunnya, areal yang akan ditanam tembakau tersebut harus mendapat siraman air hujan sebanyak 1500-2000 mm/tahun. Hal ini dapat dimengerti dengan setiap m2 pada areal tersebut mampu memperoleh air hujan sebanyak 1,5 m3-2m3/tahun (Matnawi, 1998). Dalam penanaman tembakau cerutu mulai pengolahan tanah sampai pemetikan daun yang diinginkan dibutuhkan ± 4 bulan kering. Jenis tembakau