BAB I PENDAHULUAN. Banyak media yang dapat digunakan guru untuk membantu dalam pembelajaran,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Aqib, 2013:66). Menurut Sagala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Efektivitas pembelajaran di sekolah merupakan indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dipengaruhi oleh lingkungan dan instrumen pengajaran, komponen yang. pendidik dengan peserta didik yang didukung oleh proses.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memberikan. kemampuan yang dapat memecahkan masalah atau isu-isu yang beredar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maimunah, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen yang saling terkait

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

I. PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa. seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok, serta belajar berinteraksi dan berkomunikasi. dapat dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendukung cara tersebut makin disempurnakan dari waktu ke waktu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Kurikulum sebagai rancangan. dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat.

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mata pelajaran IPA siswa mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional (2009:69) pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. usaha sistematis yang terorganisasi untuk memajukan belajar, membina

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENDAHULUAN. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai unsur. pendidik, agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada. Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Pendek di Kelas V SDN 1

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa rakfa-fakta, konsep-konsep atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. arah (ceramah reflektif) dan sistem dua arah (penemuan terbimbing).

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sadar dapat mengembangkan aspek potensial dalam dirinya terhadap. sehingga Allah meninggikan kedudukannya beberapa derajat.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-Undang Dasar RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pemerintah, masyarakat dan pengelola pendidikan pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang melatar belakangi suatu gerak yang ditampilkan dalam suatu perbuatan yang nyata dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari IPA tidak terbatas pada pemahaman konsep-konsep IPA, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan dan ditetapkan (UU Sisdiknas No. 20 Tahun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran akan berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan siswa jika ada beberapa faktor yang mendukung. Misalnya model pembelajaran, metode, strategi dan media. Banyak model, metode, strategi yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran, salah satu faktor yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi adalah media. Bahan ajar merupakan alat bantu untuk menyampaikan materi kepada siswa. Banyak media yang dapat digunakan guru untuk membantu dalam pembelajaran, akan tetapi sebagai guru diusahakan untuk kreatif untuk memilih bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Satu media tidak akan mungkin digunakan untuk semua pelajaran, maka dari itu guru harus menyesuaikan media yang dibutuhkan. Media juga membantu siswa untuk belajar secara aktif, karena dengan media anak akan lebih mudah mengingat materi yang dipelajari. Media berkontribusi dan mendukung dalam melakukan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) karena dengan media maka siswa akan tertarik dalam proses belajar mengajar. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu 1

2 proses penemuan. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar. Pembelajaran IPA di sekolah dasar yang efektif dan ideal pada hakikatnya adalah pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membuat jenuh siswa. Banyak metode atau pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang diterapkan guru di dalam pembelajarannya diantaranya adalah pembelajaran IPA yang dilakukan di luar kelas ini bertujuan agar siswa mengenal lingkungan alam yang sebenarnya serta memberikan pembelajaran yang tidak membosankan. Pada hakikatnya pembelajaran IPA di sekolah dasar menekankan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar melalui proses mencari tau dan berbuat hal ini akan membantu siswa untuk lebih memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Observasi yang dilakukan peneliti di SD Saffinatunnajja NW Repokoak, beberapa siswa yang nilai IPA baik sesuai yang diharapkan oleh guru. Peneliti kemudian melakukan wawancara kepada beberapa siswa dan guru, hampir semua siswa menjawab bahwa IPA adalah pelajaran yang dianggap sulit. Siswa yang kurang memahami materi yang dipelajari, sehingga pada pembelajaran siswa menjadi bosan, kurang aktif, mengantuk bahkan tidak memperhatikan. Padahal seharusnya dalam pembelajaran IPA yang ideal dan inovatif guru harus menciptakan serta menggunakan media pembelajaran yang dekat dengan siswa dan mudah diaplikasikan di dalam kelas, baik yang digunakan individu maupun secara berkelompok.

3 Sekolah Saffinatunnajja NW Repokoak, Kabupaten Lombok Tengah merupakan sekolah yang terletak di desa terpencil. Sekolah ini masih banyak kekurangan dalam sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses pembelajaran. Selama ini dalam pembelajaran IPA materi rantai makanan hanya menggunakan hafalan dalam mengajarkan materi rantai makanan. Hamalik (dalam Arsyad, 2013:15) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh pengaruh psikologi terhadap siswa. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar menuntut peran aktif guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Penggunaan bahan ajar sangat membantu dalam proses pembelajaran, terutama membantu dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. Namun, keterbatasan bahan ajar dan kelemahan guru dalam menciptakan bahan ajar menjadi salah satu penyebab lemahnya mutu pendidikan yang terlihat dalam pembelajaran IPA di kelas IV yang dikatakan belum memanfaatkan bahan ajar pembelajaran secara optimal. Sehingga masih banyak dibutuhkan inovasi dalam mengembangkan bahan ajar pembelajaran tentang IPA. Untuk membantu pembelajaran tersebut, maka dikembangkan bahan ajar buku cerita rantai makanan yang diharapkan dapat membantu anak dalam pembelajaran IPA materi rantai makanan. Bahan ajar buku ini membantu siswa untuk mempelajari materi rantai makanan yang ada disekitar mereka. Penanaman konsep sejak usia SD sangat

4 diperlukan supaya mereka dapat mengerti cara yang dapat digunakan selain menghafal. Berdasarkan uraian media pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran yang ada maka guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan di sekolah. Selain menggunakan media tersebut guru juga harus mampu merancang, dan mengembangkan sebuah media. Oleh karena itu peneliti bertujuan ingin berinovasi menciptakan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA materi rantai makanan di kelas IV yang nantinya dapat membantu menarik minat siswa dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar yang ingin dikembangkan oleh peneliti adalah buku cerita rantai makanan bahan ajar ini berbentuk buku cerita yang nantinya terdapat gambar-gambar proses terjadinya rantai makanan dan terdapat permainan yang harus di selesaikan, permainan dalam buku cerita ini dapat digunakan secara individu maupun berkelompok. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana pengembangan bahan ajar IPA materi rantai makanan siswa kelas IV sekolah dasar? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pengembangan ini untuk menghasilkan produk bahan ajar IPA materi rantai makanan siswa kelas IV sekolah dasar.

5 1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Spesifikasi produk bahan ajar cerita rantai makanan yang ingin dikembangkan adalah sebagai berikut: 1) Bahan ajar yang dihasilkan adalah media cetak berupa buku cerita bergambar mata pelajaran IPA materi rantai makanan. 2) Desain buku ini menggunakan tata letak untuk sampul depan dan sampul belakang, yang didesain semenarik mungkin agar siswa lebih senang untuk belajar IPA materi rantai makanan. 3) Bahan ajar ini memudahkan siswa, karena siswa dapat mengamati proses rantai makanan, langsung dengan bentuk gambar melalui sebuah cerita. 4) Warna yang akan dominan muncul adalah warna cerah yang cocok untuk dunia anak. 5) Disertai dengan permainan, pada akhir cerita akan ada permainan dan info materi rantai makanan. 6) Menggunakan variasi huruf yang sesuai kebutuhan siswa sekolah dasar sehingga nyaman untuk dibaca dan menarik untuk dipelajari. 7) Bahan ajar disesuaikan standar kompetensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD) 5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dimakan antar makhluk hidup (rantai makanan).

6 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian pengembangan bahan ajar buku begambar cerita rantai makanan pelajaran IPA materi rantai makanan kelas IV Sekolah Dasar ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1.5.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran IPA sekolah dasar, khususnya pembelajaran rantai makanan dengan menggunakan bahan ajar buku cerita rantai makanan, penelitian ini diharapkan juga dapat memberi pengetahuan baru mengenai bahan ajar pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar. 1.5.2 Manfaat Praktis 1.5.2.1 Bagi Siswa a. Adanya penggunaan bahan ajar gambar pada materi rantai makanan dalam sebuah cerita, siswa dapat lebih tertarik, berminat, dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Adanya bahan ajar gambar rantai makanan, keterampilan intelektual siswa dan keaktifan siswa dapat meningkat sesuai dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajarnya. c. Bahan ajar buku cerita rantai makanan dapat memberikan pemahaman mengenai rantai makanan pembelajaran IPA dengan berbagai miniatur gambar.

7 d. Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa terutama dalam pembelajaran IPA melalui penggunaan bahan ajar buku pembelajaran yang sesuai dan menarik, yaitu dengan menggunakan bahan ajar buku cerita rantai makanan pada pembelajaran rantai makanan. 1.5.5.2 Bagi Guru a. Adanya bahan ajar, dapat membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan mengenai rantai makanan pembelajaran IPA dengan berbagai miniatur gambar. b. Adanya bahan ajar, guru dapat dengan mudah menarik dan memfokuskan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. c. Adanya bahan ajar, guru lebih siap menghadapi penerapan pembelajaran rantai makanan pada pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar 1.5.5.2 Bagi Sekolah Memberikan kontribusi dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu menciptakan inovasi pembelajaran yang baru dan berkualitas bagi sekolah. Sekolah diharapkan akan memfasilitasi media pembelajaran agar lebih menunjang mutu pendidikan di SD Saffinatunnaja NW Repokoak serta lebih memperhatikan pentingnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru pada saat pembelajaran di dalam kelas. 1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1.6.1 Asumsi Pengembangan a. Pengembangan bahan ajar buku cerita rantai makanan yang didesain semenarik mungkin dengan banyak gambar, siswa akan lebih senang

8 membaca dan hasil belajar siswa lebih meningkat dalam pembelajaran IPA materi rantai makanan. b. Menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi. c. Siswa sebagai subyek penelitian mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan bahan ajar buku cerita rantai makanan dengan sungguhsungguh dan terkontol d. Hasil tes belajar siswa dikerjakan dengan sungguh-sungguh sehingga bahan ajar yang digunakan benar-benar mencapai hasil maksimal karena telah dibuktikan oleh hasil tes belajar siswa yang maksimal juga. 1.6.2 Keterbatasan Pengembangan a. Peneliti membatasi penggunaan media ini pada kelas IV Sekolah Dasar b. Bahan ajar ini digunakan pada materi rantai makanan pembelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar c. Gambar yang dikembangkan hanya dengan materi pokok jenis dan bentuk pelajaran yang akan disampaikan pada materi rantai makanan pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar d. Gambar pada materi rantai makanan pembelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar memuat miniatur-miniatur hewan pada materi rantai makanan e. Tingginya minat siswa terhadap gambar.

9 1.7 Definisi Operasional 1) Pengembangan, Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut. 2) Bahan Ajar, merupakan alat untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan cara menggunakan berbagai inovasi untuk menarik keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Buku cerita rantai makanan, merupakan sarana yang berisi dialog, serta gambar-gambar, yang telah didesain semenarik mungkin agar memudahkan siswa dalam memahami materi pada suatu tema dan menarik siswa untuk membacanya. 4) Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi pada alam, dengan melakukan observasi, eksperimen, penyimpulan, dan penyusunan gagasan sebagai suatu penemuan untuk memahami alam sekitar secara mendalam. sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA pembelajaran yang bertujuan untuk mencari tau peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar siswa yang dibuktikan dengan melakukan pengamatan langsung di lingkungan.