ANALISIS KETIDAK SEIMBANGAN ALIRAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DENGAN METODE INJEKSI ARUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

Algoritma Aliran Daya untuk Sistem Distribusi Radial dengan Beban Sensitif Tegangan

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

ALGORITMA ALIRAN DAYA UNTUK SISTEM DISTRIBUSI RADIAL DENGAN BEBAN SENSITIF TEGANGAN

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

Analisis Aliran Daya Harmonisa Dengan Metode ZBR Pada Sistem Distribusi Tiga Fasa Weakly Meshed

atau pengaman pada pelanggan.

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Aliran Daya Tiga Fasa Tidak Seimbang Menggunakan Metode K-Matrik dan Z BR pada Sistem Distribusi 20 kv Kota Surabaya

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

TEKNIK MANAJEMEN LOSSES ALA KOLONI SEMUT UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI 20 KV

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

ANALISIS KONTINGENSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE ALIRAN DAYA

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER GARDU DISTRIBUSI DS 0587 DI PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI RAYON DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN

USAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv

Analisa Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analysis Program

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB III. Transformator

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

BAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN

EVALUASI LOSSES DAYA PADA SISTEM TRANSMISI 150 KV SUMATERA BARAT

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

KOKO SURYONO D

BAB II DASAR TEORI. Gardu Induk, Jaringan Distribusi, dan Beban seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

ANALISA KESEIMBANGAN BEBAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG KUTILANG SUPPLY DARI GI SEDUDUK PUTIH MENGGUNAKAN ETAP 12.6

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) Vista, 7, dan 8. ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk

Pemerataan atau penyeimbangan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yan

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

KERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

1. BAB I PENDAHULUAN

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER GARDU DISTRIBUSI DS 0587 DI PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI RAYON DENPASAR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

ANALISA RUGI-RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PENYULANG MERAK PT. PLN RAYON KENTEN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRAFO DISTRIBUSI

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang pada. bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

I. PENDAHULUAN. Studi aliran daya merupakan tulang punggung dari perencanaan operasi sistem

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

ABSTRAK. Kata Kunci : Perumahan Nuansa Kori Jimbaran, drop tegangan, JTR. vii

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

Transkripsi:

ANALISIS KETIDAK SEIMBANGAN ALIRAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DENGAN METODE INJEKSI ARUS Maimun 1, Radhiah 2, Zulfikar 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln. B.Aceh Medan Km.280 Buketrata 24301 INDONESIA maimun.s210@gmail.com Abstrak Analisis aliran daya pada sistem distribusi tegangan menengah sudah banyak dilakukan dengan beberapa metode salah satunya adalah metode injeksi arus (current injection method). Metode tersebut merupakan metode baru hasil pengembangan dari metode Newton- Raphson. Metode injeksi arus memiliki struktur matriks Jacobian yang di-update pada setiap iterasi sehingga lebih cepat dalam melakukan analisa aliran daya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode injeksi arus dengan melakukan analisis ketidak seimbangan aliran beban (unbalaced load flow analysis) dengan metode injeksi arus (current injection) pada sistem distribusi 20 kv dengan tujuan untuk menghitung atau mengetahui besarnya susut atau jatuh tegangan (voltage drop), rugi-rugi daya (losses), persentase ketidak seimbangan aliran beban antar fasa yang timbul pada sistem distribusi 20 kv dalam kondisi ketidak seimbangan aliran beban, serta persentase pembebanan transformator. Studi kasus dilakukan pada jaringan distribusi tegangan menengah 20 kv penyulang Darussalam (Kota Lhokseumawe) Gardu Hubung Lancang Garam, PLN area Lhokseumawe. Studi aliran daya atau simulasi dilakukan dengan kondisi tidak seimbang aliran beban dilakukan dengan bantuan program software ETAP. Berdasarkan hasil hasil simulasi yang telah dilakukan pada jaringan listrik tersebut, maka didapatkan bahwa rugi-rugi daya aktif total ( PT) yang timbul pada jaringan listrik penyulang Darussalam saat beban puncak sebesar 249,124 W untuk daya aktif ( P) dan 132,212 Var untuk daya reaktif ( Q). Drop tegangan atau jatuh tegangan dalam persen terbesar juga terjadi pada penghantar 2 yaitu 0,0154% untuk fasa A, 0,0153% untuk fasa B dan 0,0160% untuk fasa C. Hal ini disebabkan penghantar 2 terhubung dengan bus 3 yang merupakan bus utama yang terhubung dengan seluruh beban. Jadi rugi-rugi daya ( P) dan drop tegangan ( V) yang timbul pada jaringan listrik penyulang Darussalam masih kecil, sehingga efisiensi jaringan listrik tersebut masih cukup baik. Kata kunci Sistem Distribusi, unbalace load flow analysis, metode injeksi arus, penyulang, losses, voltage drop I. PENDAHULUAN Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik untuk mendapatkan hasil yang optimal dipengaruhi oleh berbagai aspek yang luas, salah satunya yang sangat penting adalah aspek pembiaayan (ekonomi) karena untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi pelanggan (masyarakat) yang kontinyu dengan sedikit pemadaman (minim gangguan) memerlukan biaya yang tidak sedikit. Permintaan energi listrik yang semakin meningkat terutama untuk industri dengan teknologi yang modern, maka diperlukan pengembangan sistem penyedian energi listrik, terutama karena tuntutan untuk mendapatkan energi yang berkualitas, dengan tanpa mengurangi kapasitas. Mengingat terbatasnya energi listrik, kebutuhan konsumen terutama kuantitas dapat terpenuhi dengan melaksanakan usaha penghematan energi. Langkah nyata yang ditempuh adalah dengan perencanaan operasi sistem tenaga listrik agar energi semaksimal mungkin sampai ke konsumen, hal ini dapat ditempuh dengan penggunaan daya seoptimal mungkin. Sistem suplai listrik selalu menggunakan sistem tiga fasa. Rancangan jaringan dibuat sedemikian rupa sehingga sistem tenaga listrik dapat beroperasi normal mendekati kerja tiga fasa jaringan dipastikan sama besar masing-masing fasa. Penambahan beban sewaktu-waktu harus ditanggapi oleh pihak penyedia daya dalam hal ini PT. PLN. Penambahan beban tersebut menyebabkan besarnya beban pada masingmasing fasa tidak sama. Variasi daya aktif dan daya reaktif yang diambil oleh sebuah beban dengan berbagai tingkat tegangan sangat mempengaruhi tingkat aliran daya dan kestabilan. Daya aktif dan daya reaktif yang dikonsumsi oleh sebuah beban tiga fasa seimbang untuk hubungan Y maupun hubungan Δ sangat tergantung pada komposisi hubungan beban yang dihubungkan terhadap sistem suplai itu sendiri. Penelitian mengenai aliran daya atau studi aliran daya (load flow study) pada sistem tenaga listrik tiga fasa telah dilakukan sebelumnya dengan berbagai metode. Studi aliran daya yang dilaksanakan bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai aliran daya, tegangan, rugi-rugi daya dan drop tegangan sistem dalam kondisi operasi tunak. Informasi tersebut sangat diperlukan guna untuk mengevaluasi dan menganalisis unjuk kerja sistem tenaga listrik baik kondisi pembangkit, jaringan maupun beban. Teng dan Chang [5] melakukan penelitian aliran daya untuk jaringan distribusi sistem radial untuk kondisi tak seimbang dengan menerapkan suatu algoritma pengembangan metode Newton-Raphson, proses penyelesaiannnya menggunakan komponen fasa dengan menerapkan metode injeksi arus untuk sistem distribusi radial yang tidak seimbang. IBG Manuaba dan Kadek Amerta Yasa [6] telah melakukan penelitian aliran daya dengan menggunakan dua metode yaitu: metode Newton-Raphson dan metode arus injeksi (current injection) pada jaringan distribusi radial. Hasil kedua simulasi dibandingkan ternyata hasil simulasi dengan metode arus injeksi lebih akuran, iterasi cepat dan lebih cepat kovergen. Maimun dkk [7] telah melakukan penelitian analisis unbalanced load flow pada jaringan listrik PLTMh dengan metode arus injeksi. Studi aliran daya kondisi tak seimbang fasa digunakan untuk mengetahui karakteristik, berupa aliran daya, arus, tegangan, faktor daya, rugi-rugi daya dan drop tegangan sistem perfasa. Hasil simulasi dapat diketaui bahwa rugi-rugi daya ( P) dan drop tegangan ( V) yang timbul pada jaringan listrik PLTMh masih kecil, sehingga efisiensi jaringan listrik tersebut masih cukup baik. 61

Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya, dimana penelitian sebelum dengan metode yang sama dilakukan pada sitem distribusi tegangan rendah (pada jaringan listrik PLTMh), sedangkan objek penelitian yang akan dilakukan adalah pada sistem distribusi tegangan menengah 20 kv. Lokasi penelitian adalah pada Gardu Hubung (GH) Lancang Garam, penyulang Darussalam (Kota Lhokseumawe). Untuk menghindari kerumitan dikarenakan banyaknya persamaan yang harus diselesaikan maka dalam malakukan penelitian ini digunakan program komputer (softwarea) Electrical Transient Analysis programs (ETAP) sebagai alat bantu.. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitiann ini bertujuan untuk menghitung atau mengetahui besarnya susut atau jatuh tegangan (voltage drop), rugi-rugi daya (losses), persentase ketidak seimbangan aliran beban antar fasa yang timbul pada sistem distribusi 20 kv penyulang Darussalam Gardu Hubung (GH) Lancang Garam dalam kondisi ketidak seimbangan aliran beban, serta persentase pembebanan transformator dengan cara melakukan simulasi aliran daya dalam kondisi ketidak seimbangan beban (unbalanced load flow analysis) dengan bantuan softwire ETAP. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini dapat dibuat dalam bentuk diagram alir seperti diperlihatkan pada Gambar 1. Darussalam (Kota Lhokseumawe), data-data tersebut antara lain: a. Nilai tegangan pada masing-masing bus. b. Kapasitas Daya Pada GH Langcang Garam c. Kapasitas transformator. d. Kapasitas beban. e. Parameter jaringan pada saluran antar bus yaitu nilai resistansi dan induktasi saluran (impedansi jaringan). Mulai Studi Pustaka Pengumpulan Data Menggambar One Line Diagram Memasukan data-data untuk simulasi A. Metode Pengolahan Data Metoda pengolahan data adalah dengan melakukan komputasi dengan software ETAP. Komputasi dilakukan pada objek penelitian pada sistem distribusi tegangan menengah 20 kv. Adapun prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Membuat konsfigurasi jaringan yang akan diteliti. 2. Memasukkan nilai parameter jaringan pada saluran antar bus. 3. Memasukkan nilai tegangan pada setiap bus. 4. Memasukkan kapasitas daya pada Gardu Hubung (GH) Lancang Garam. 5. Memasukkan data-data transformator 6. Memasukkan data-data beban. 7. Proses simulasi aliran daya dengan software ETAP 8. Menentukan tegangan, drop tegangan, aliran daya aktif dan reaktif, losses dan arus pada tiap bus. B. Alat dan Bahan Penelitian Melakukan simulasi unbalanced load flow study dengan menggunakan software ETAP Hasil Simulasi Konvergen? Y Hasil Simulasi Menganalisis Hasil Simulasi Menulis Laporan Penelitian T Periksa Data Dalam penelitian ini digunakan beberapa peralatan pendukung antara lain: Laptop dengan spesifikasi Processor Intel Core i3, HDD 320 Gb, RAM 2Gb. Sistem operasi windows 7. Software ETAP versi 7.0 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pengambilan data sistem distribusi tegangan menengah 20 kv pada Gardu Hubung (GH) Lancang Garam, penyulang 62 Selesai Gambar 1. Diagram alir penelitian Adapun data-data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah:

1. Data Daya Pada GH Lancang Garam, Penyulang Darussalam. 5. 3 BS-071 60 AAAC 3 x 150 1 6. BS-071 BS-103 170 AAAC 3 x 150 1 7. BS-103 BS-003 120 AAAC 3 x 150 1 Tabel 1. Data-Data Pada Gh Lancang Garam No Uraian Data Satuan Keterangan 1. Daya Maksimum 10 MVA 2. Tegangan 20 kv 3. Frekuensi 50 Hertz 4. Faktor Daya 80 Persen 8. BS-003 BS-112 200 AAAC 3 x 150 1 9. BS-112 BS-145 100 AAAC 3 x 150 1 10. BS-145 BS-053 50 AAAC 3 x 150 1 11. BS-053 BS-092 220 AAAC 3 x 150 1 12. BS-092 BS-147 130 AAAC 3 x 150 1 14. BS-147 BS-016 1000 AAAC 3 x 150 1 15. BS-016 BS-168 50 AAAC 3 x 150 1 2. Data-data transformator Data 12 buah transformator seperti tercantum dalam Tabel 2 berikut ini: Nilai impedansi (Z) untuk masing-masing jenis penghantar yang digunakan seperti terlihat di Tabel 4 berikut ini: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 No. Gardu T1 (BS 146) T2 (BS 154) T3 (BS 071) T4 (BS 103) T5 (BS 003) T6 (BS 112) T7 (BS 145) T8 (BS 053) T9 (BS 092) T10 (BS 147) T11 (BS 016) T12 (BS 168) Daya (kva) Tabel 2. Data-Data Transformator 3 Fasa Arus (A) Tegangan (kv) Daya (P) Beban (kw) HV LV HV LV R S T 160 4,6 231 20 0,4 22,38 21,20 18,45 100 2,9 144 20 0,4 15,90 14,53 15,51 200 5,8 289 20 0,4 34.16 32.20 37.30 200 5,8 289 20 0,4 21.00 2.56 16.10 250 7,2 361 20 0,4 49.87 55.17 54.19 100 2,9 144 20 0,4 11.19 9.42 13.15 50 1,4 72 20 0,4 7.85 10.21 11.19 160 4,6 231 20 0,4 27.09\ 21.00 27.68 100 2,9 144 20 0,4 21.20 16.49 18.45 50 1,4 72 20 0,4 10.21 10.01 8.443 200 5,8 289 20 0,4 28.47 21.79 16.69 100 2,9 144 20 0,4 6.48 5.301 11.388 No Nama 1 AAAC/ 70 2 AAAC/120 3 AAAC/150 4 XLPE/ 240 Tabel 4. Nilai Impendasi Penghantar Impedansi (Ohm/km) Urutan Positif Impedansi (Ohm/km) Urutan Negatif Impedansi (Ohm/km) Urutan Nol 0,4608+j0,3572 0,4608+j0,3572 0,6088+j1,6447 0,2688+j0,3376 0,2688+j0,3376 0,4168+j1,6251 0.2651+j0,3204 0.2651+j0,3204 0,4101+j1,6180 0.0987+j0.0948 0,1744+j0,3239 0.15693+j0.24079 4. Gambar one line diagram sistem distribusi tegangan menengah 20 kv Gambar jaringan tegangan menengah 20 kv pada gardu hubung Lancang Garam (LG) penyulang Darussalam kota seperti diperlihatkan pada Gambar 2 berikut ini: 3. Data-data saluran (line) atau penghantar Data saluran (line) atau penghantar seperti tercantum dalam Tabel 3 berikut ini: TABEL 3. DATA-DATA PENGHANTAR No Dari Bus Ke Bus Panjang (m) Jenis Penghantar dan luas penampangnya Sirkit 1. GH (Bus 1) 2 46 XLPE 3 x 240 1 2. 2 3 260 AAAC 3 x 150 1 3. 3 BS-146 100 AAAC 3 x 150 1 4. BS-146 BS-154 300 AAAC 3 x 150 1 63

X Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 ISSN: 2598-3954 GH LANCANG GARAM LG-02 DARUSSALAM 260 BS-92/100/3 Depan Panti Asuhan BS-145/50/3 Dpn SMA-1 (3) BS-03/250/3 BS-71/200/3 Gg.Damai Sp. Malikussaleh BS-146/100/3 RS. Bunda BS-154/100/3 Sp. Tp Teurendam 220 50 100 130 200 120 170 60 100 300 1000 BS-147/50/3 Bakso Pakde BS-53/160/3 Dpn SMA-1 BS-112/100/3 Dpn SMA-1 (2) BS-103/100/3 Gg. Aman 50 BS-168/100/3 PLTD Hagu II BS-16/200/3 PLTD Hagu I Keterangan : XLPE 3x240 XLPE 3x150 A3C 3x240 A3C 3x95 A3C 3x70 A3C 3x150 A3C 2x70 A3C 3x120 Trafo Dua Tiang Trafo Satu Tiang Trafo Tdk Ada * Jarak antar trafo dalam satuan meter A3C 3x35 A3CS 3x150 mm2 Kode Trafo : AA-BB/CC/D AA : Kecamatan BB : No urut CC : Kapasitas DD : Fasa No. Gambar : Gambar : ONE LINE DIAGRAM PENYULANG LG-02 (DARUSSALAM) JURUSAN KOTA - 1 PT. PLN (PERSERO) RAYON LHOKSEUMAWE KOTA Jln. Malikussaleh No.01 Lancang Garam Lhokseumawe A K T I V I T A S DIGAMBAR DIPERIKSA DISETUJUI Staff Teknik Spv. Teknik Manajer Baihaqi NAMA Putri Zaryati PARAF Lokasi : PT. PLN (Persero) Rayon Lhokseumawe Kota TANGGAL Bima nugraha.r 21-12-2016 21-12-2016 21-12-2016 Gambar 2. One line diagram sistem distribusi tegangan menengah III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4 Diagram segaris Jaringan Distribusi 20 kv pada ETAP A. Studi Aliran Daya (Load Flow Studi) pada Jaringan Distribusi 20 kv Untuk mengetahui karakteristik, khususnya rugi-rugi daya (losses), drop tegangan (voltage drop) dan arus pada masingmasing fasa yang timbul pada jaringan distribusi 20 kv penyulang LG-2 Darussalam (Kota Lhokseumawe) maka dilakukan studi aliran daya (simulasi) pada jaringan listrik tersebut dalam kondisi tak seimbang aliran beban pada saat beban puncak dengan bantuan program ETAP (Electrical Transient Analysis Programs). Sebelum studi aliran daya/simulasi dilakukan terlebih dahulu membuat diagram segaris jaringan distribusi 20 kv penyulang Darussalam Kota Lhokseumawe pada halaman editor ETAP seperti diperlihatkan pada Gambar 4 berikut ini: B. Hasil Studi Aliran daya atau Simulasi Setelah menggambarkan jaringan distribusi 20 kv pada halaman ETAP selanjutnya dilakukan simulasi deterlebih dahulu mengklik tombol unbalanced load flow analysis selanjutnya mengklik tombol run dan tampilan pada halam ETAP seperti diperlihatkan pada Gambar 5. 64

Nama Penghantar Dari Bus Ke Bus Vn (kv) Fasa P (W) Q (VAR) ( V (%) Penghantar 1 Bus 1 Bus 2 20 A 2.6 2.6 0.0013 B 2.5 2.5 0.0012 C 2.7 2.8 0.0013 Penghantar 2 Bus 2 Bus 3 20 A 38.9 20.0 0.0154 B 37.7 19.4 0.0153 C 41.5 21.4 0.0160 Penghantar 3 Bus 3 Bus 4 20 A 0.4 0.2 0.0009 B 0.3 0.2 0.0009 C 0.3 0.2 0.0009 Penghantar 4 Bus4 Bus 6 20 A 0.2 0.1 0.0011 B 0.2 0.1 0.0011 C 0.2 0.1 0.0012 Penghantar 5 Bus 3 Bus 8 20 A 6.5 3.3 0.0030 B 6.3 3.3 0.0030 C 7.0 3.6 0.0032 Penghantar 6 Bus 8 Bus 10 20 A 12.9 6.6 0.0072 B 12.4 6.4 0.0071 C 13.9 7.2 0.0075 Penghantar 7 Bus 10 Bus 12 20 A 7.4 3.8 0.0046 B 7.3 3.8 0.0046 C 7.9 4.1 0.0047 Penghantar 8 Bus 12 Bus 14 20 A 5.4 2.8 0.0051 B 5.1 2.6 0.0050 C 6.1 3.1 0.0054 Penghantar 9 Bus 14 Bus 16 20 A 2.2 1.1 0.0023 B 2.0 1.0 0.0022 C 2.4 1.2 0.0024 Penghantar 10 Bus 16 Bus 18 20 A 0.9 0.5 0.0010 B 0.8 0.4 0.0010 C 1.0 0.5 0.0011 Penghantar 11 Bus 18 Bus 20 20 A 2.0 1.0 0.0032 B 1.6 0.8 0.0029 C 2.0 1.1 0.0033 Penghantar 12 Bus 20 Bus 22 20 A 0.6 0.3 0.0013 B 0.4 0.2 0.0012 C 0.6 0.3 0.0013 Penghantar 13 Bus 22 Bus 24 20 A 2.5 1.3 0.0076 B 1.9 1.0 0.0068 C 2.5 1.3 0.0078 Penghantar 14 Bus 24 Bus 26 20 A 0.004 0.002 0.0001 B 0.009 0.005 0.0001 C 0.011 0.005 0.0001 Total Rugi-Rugi Daya 249.12 132.21 65 Gambar 5. Diagram Segaris Jaringan Distribusi 20 Kv Pada Halaman ETAP Setelah Proses Simulasi (Run) Studi aliran daya atau simulasi dilakukan untuk mengetahui besarnya rugi-rugi daya aktif ( P), drop tegangan ( V), persentase ketidak seimbangan beban setiap fasa yang timbul pada setiap penghantar jaringan distribusi 20 kv penyulang Darussalam (Kota Lhokseumawe) Gardu Hubung (GH) Lancang Garam, serta persentase pembebanan setiap tranformator yang ada pada penyulang tersebut. Data-data hasil dari simulasi seperti tercantum dalam tabel-tabel berikut. Tabel 5. Rugi-Rugi Daya Dan Jatuh Tegangan Pada Setiap Penghantar Pada Tabel 5 memperlihatkan bahwa rugi-rugi daya terbesar terdapat pada penghanttar 2 yang menghubungkan bus 2 dengan bus 3 sejauh 260 meter dengan rugi-rugi daya aktif ( P) masing-masing fasanya adalah sebesar 38,9 W untuk fasa A, 37,7 W untuk fasa B dan 41,5 W untuk fasa C. Rugi-rugi daya reaktif ( Q) sebesar 20 Var untuk fasa A, 19,4 Var untuk fasa B dan 21,4 Var untuk fasa C, sedangkan jatuh tegangan dalam persen terbesar juga terjadi pada penghantar 2 yaitu 0,0154% untuk fasa A, 0,0153% untuk fasa B dan 0,0160% untuk fasa C. Hal ini disebabkan penghantar 2 terhubung dengan bus 3 yang merupakan bus utama yang terhubung dengan seluruh beban. Rugi-rugi daya total sebesar 249,124 Watt untuk daya aktif ( P) dan 132,212 Var untuk daya reaktif ( Q). Rugi-rugi daya yang timbul pada jaringan distribusi 20 kv penyulang Darussalam kecil hal ini disebabkan beban yang dilayani masih rendah dan jarak sirkit jaringan tidak jauh. Berdasarkan data-data dari Tabel 5 juga dapat dibuat grafik jatuh tegangan dalam persen pada setiap penghantar seperti diperlihatkan pada Gambar 6 berikut ini:

No. Daya Gardu (kva) Daya Arus Beban (A) Unbalanced Terpakai Load R S T N % kva % Jatuh Tegangan (%) Gambar 6 Grafik jatuh tegangan pada setiap penghantar dalam persen Gambar 6 memperlihatkan jatuh tegangan pada tiap penghantar dari penghantar 1 menuju ke penghantar 4 setelah penghantar 4 tidak ada lagi jaringan yang terhubung dengan beban berdasarkan gambar one line diagram seperti diperlihatkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Dari grafik Gambar 6 jelas terlihat bahwa jatuh tegangan ( V) terbesar dalam persen terjadi pada penghantar 2 disebabkan penghantar 2 terhubung dengan bus 3 yang merupakan bus utama, dimana bus tersebut terhubung dengan semua beban. T1 (BS 146) T2 (BS 154) T3 (BS 071) T4 (BS 103) T5 (BS 003) T6 (BS 112) T7 (BS 145) T8 (BS 053) T9 (BS 092) T10 (BS 147) T11 (BS 016) T12 (BS 168) 160 112.2 106.7 92.6 10,2 15.44 70.93 44.3 100 79.5 72.9 77.5 41,9 6.54 52.15 52.2 200 170.6 161.5 185.8 68,6 11.68 117.38 58.7 200 105.7 63.7 81.1 45,2 38.15 57.28 28.6 250 248.3 274.9 269.0 90,9 7.51 178.79 71.5 100 56.2 47.6 65.9 24,2 26.37 38.65 38.6 50 39.2 50.9 55.4 18,7 27.62 32.86 65.7 160 135.3 105.7 138.1 55,7 22.11 86.01 53.76 100 105.3 82.6 91.8 41,3 20.22 63.19 63.2 50 50.7 49.9 42.1 20,2 14.31 32.25 64.5 200 142.6 109.9 84.0 69,8 38.38 76.71 38.4 100 32.7 26.9 57.1 44,6 51.55 26.66 26.7 Jatuh Tegangan (%) Gambar 7. Grafik jatuh tegangan pada setiap penghantar dalam persen Gambar 7 memperlihatkan jatuh tegangan pada tiap penghantar untuk keseluruhan jaringan distribusi 20 kv penyulang Darussalam mulai dari penghantar 1 sampai ke penghantar 14 setelah penghantar 14 tidak ada lagi jaringan yang terhubung dengan beban (sistem distribusi radial) berdasarkan gambar one line diagram seperti diperlihatkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Dari grafik Gambar 7 juga terlihat bahwa jatuh tegangan ( V) dalam persen terbesar terjadi pada penghantar 2 dan jatuh tegangan ( V) dalam persen terkecil terjadi pada penghantar 4. Jadi jatuh tegangan yang terjadi pada jaringan distribusi tegangan menengah 20 kv penyulang Darussalam sangat kecil masih jauh dari standar PLN (10% untuk jaringan tegangan menengah) sehingga efisiensi jaringan cukup baik walaupun terjadi ketidak seimbangan beban pada setiap fasanya. Tabel 6 Data-Data Pembebanan Transformator Dalam Kondisi Tidak Seimbang Aliran Beban (Arus) Pada Tabel 6 memperlihatkan bahwa akibat aliran beban yang tidak seimbang maka pada netral timbul arus yang bias berbahaya dan dapat merusak peralatan seperti transformator cepat panas bila mengalir arus pada netralnnya. Persentase ketidak seimbangan aliran beban antar fasa terbesar terjadi pada transformator T12 (BS 168) sebesar 51,55% dan nilai tersebut sudah melebihi batas normal yaitu sebesar 25% (ketentuan dari SPLN). Hal ini harus mendapatkan perhatian dari petugas PLN untuk menyeimbangkannnya. Nilai ketidak seimbangan aliran beban antar fasa yang terkecil atau bagus terdapat pada transformator T2 (BS 154) sebesar 6,54%. Tabel 6 juga memperlihatkan bahwa daya yang terpakai oleh beban tidak semuanya. Persentase pembebanan terbesar terjadi pada transformator T5 (BS 003) yaitu 71,5% atau sebesar 178.79 kva dari kapasitas transformator terpasang sebesar 250 kva sedangkan persentase pembebanan terkecil terjadi pada transformator T12 (BS 168) yaitu 26.7% atau sebesar 26.66 kva dari kapasitas transformator terpasang sebesar 100 kva. Jadi daya yang terpakai oleh beban atau pembebanan transformator belum mencapai batas normal yaitu 80% (agar umur ekonomis transformator lama maka transformator tidak boleh dibebani 100%). IV. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Losses atau rugi-rugi daya yang timbul pada jaringan penylang Darussalam Gardu Hubung (GH) Lancang Garam pada saat beban puncak sebesar 249,124 Watt untuk daya aktif ( P) dan 132,212 Var untuk daya reaktif ( Q). Jadi rugi-rugi daya yang timbul pada jaringan distribusi 20 kv penyulang 66

Darussalam tesebut masih kecil hal ini disebabkan beban yang dilayani masih rendah dan jarak sirkit jaringan tidak jauh. Drop tegangan atau jatuh tegangan dalam persen terbesar juga terjadi pada penghantar 2 yaitu 0,0154% untuk fasa A, 0,0153% untuk fasa B dan 0,0160% untuk fasa C. Hal ini disebabkan penghantar 2 terhubung dengan bus 3 yang merupakan bus utama yang terhubung dengan seluruh beban. Jadi jatuh tegangan yang terjadi pada jaringan distribusi tegangan menengah 20 kv penyulang Darussalam sangat kecil masih jauh dari standar PLN (10% untuk jaringan tegangan menengah) sehingga efisiensi jaringan cukup baik walaupun terjadi ketidak seimbangan beban pada setiap fasanya. Persentase ketidak seimbangan aliran beban antar fasa terbesar terjadi pada transformator T12 (BS 168) sebesar 51,55% dan nilai tersebut sudah melebihi batas normal yaitu sebesar 25% (ketentuan dari SPLN). Hal ini harus mendapatkan perhatian dari petugas PLN untuk menyeimbangkannnya. Persentase pembebanan terbesar terjadi pada transformator T5 (BS 003) yaitu 71,5% atau sebesar 178.79 kva dari kapasitas transformator terpasang sebesar 250 kva sedangkan persentase pembebanan terkecil terjadi pada transformator T12 (BS 168) yaitu 26.7% atau sebesar 26.66 kva dari kapasitas transformator terpasang sebesar 100 kva. Jadi daya yang terpakai oleh beban atau pembebanan transformator belum mencapai batas normal yaitu 80% (agar umur ekonomis transformator lama maka transformator tidak boleh dibebani 100%) REFERENSI [1] Nazaruddin, Analisis Aliran Daya Tak Seimbang pada Sistem Tenaga Listrik Berdasarkan Komponen Simetris, Tesis S2 Teknik Elektro, UGM, Yogyakarta. Jan 2006. [2] Zhong, S. dan Abur, Effects of Nontransposed Lines and Unbalanced Loads on State Estimation IEEE, 0-7803-7322-7/02, 975-979, Nov 2002. [3] Pulungan, A.B., Analisis Aliran Daya Terhadap Daya Tak Seimbang, Jurnal Teknik Elektro ITP, Vol. 1 No. 1, pp 36-40. Padang, 2012. [4] Weking, A.I., Pengembangan Analisis Aliran Daya dengan Memperhitungkan Kualitas Energi Listrik, Jurnal Teknik Elektro, UDAYANA, Vol. 8 No. 1, pp 97-105, Bali, 2008 [5] Teng, J.H. and Chang, A Novel and Fast Three Phase Load Flow forunbalanced Radial Distribution System, IEEE Transaction on Power Systems, Vol. 17, No. 4, pp. 1238-1244. 2002 [6] Manuaba IBG d a n Amerta Yasa Kadek, Analisa Aliran Daya Dengan Metode Injeksi Arus Pada Sistem Distribusi 20 kv Jurnal Teknologi Elektro, Vol. 8, No. 1, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361, Januari-Juli 2009 [7] Maimun, Fauzan dan Radhiah, Analisis Unbalanced Load Flow Pada Jaringan Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) Dengan Metode Injeksi Arus (Current Injection) Jurnal Teknologi, Vol.16, No.1,2016, ISSN 1412 1476, Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politekni Nekgeri Lhokseumawe. April 2016. [8] Garcia, P.A.N, Pereira, J.L.R, Caneiro, S.Jr, da Costa, V.M, Martins, N, Three-Phase Power Flow Calculations Using The Current Injection Method, IEEE Transactions On Power System, Vol. 15, No. 2, 2002 [9] Da Costa, V.M, Martins, N, Pereira, J.L.R, Developments in the Newton-Raphson Power Flow Formulation Based on Current Injections, IEEE Transactions on Power Systems, Vol. 14, No. 4. Nov 1999. 67