Kristina Karolina Bangun. D01496035. Populasi dau Produktivitas Entolc (Cnirinn nzoschntn) di Dua Desa yang Berbeda Topografinya di Kabupaten Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Dr. Ir. Hj. Sri Supraptini Mansjoer Pembimbing.Anggota : Ir. Sri Danvati, MSi. Entok merupakan ternak unggas penghasil daging yang yang sudah lama dikenal dan dipelihara oleh masyarakat petani di Indonesia. Ternak ini bukanlah ternak unggas asli Indonesia namun sudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan di Indonesia. Ternak entok belum banyak mendapat perhatian instansi yang menangani sub-sektor peternakan di Indonesia sehingga ketersediaan data populasi dan produktivitas ternak entok masih sangat minim. Desa Sukajadi dan Cihideung Ilir adalah dua desa di kabupaten Bogor yang memiliki potensi untuk pengembangan ternak entok. Desa Sukajadi merupakan kawasan pegunungan dengan topografi perbukitan yang berada pada ketinggian medium (600-740 m dpl), sedangkan desa Cihideung Ilir adalah kawasan dataran rendah (180-220 m dpl) yang memiliki banyak saluran irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi dan produktivitas ternak entok di desa Sukajadi dan Cihideung Ilir. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai data dasar untuk mengambil kebijakan dalam usaha pengembangan ternak entok di kedua desa tersebut. Penelitian ini dilaksanakan mulai 27 September sampai dengan 23 Desember 1999. Sensus peternak dilakukan untuk mengetahui populasi entok dan ternak lainnya yang dimiliki petani peternak yang memelihara entok. Lima puluh (50) Kepala Keluarga (KK) yang memiliki ternak entok dipilih secara acak dari 179 petani peternak pemilik ternak entok di desa Sukajadi, yaitu mewakili 28% dari seluruh petani peternak pemilik entok di desa Sukajadi dan 31 IUC yang merupakan keseluruhan petani peternak pemilik entok di desa Cihideung Ilir dijadikan responden dalam penelitian. Responden diwawancarai dengan menggunakan borang yang sudah disiapkan lebih dahulu. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data pemilikan dan produktivitas ternak entok (produksi telur, daya tetas telur, bobot badan entok setiap strata umur, mortalitas dan cara pemeliharaan), sedangkan data sekunder meliputi keadaan geografis desa penelitian, kependudukan, identitas responden dan jumlah ternak dalam satuan ternak menurut jenisnya. Untuk mengetahui potensi kedua desa (Sukajadi dan Cihideung Ilir) data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan uji t.
Keadaan umum desa Sukajadi meliputi: luas wilayah 371,3 ha, suhu rata-rata 20' C, kepadatan penduduk 15,6 jiwa/ha, persentase penduduk sebagai petani 55,2% dan kepadatan temak 1,3 Satuan Temak ha. Keadaan umum desa Cihideung Ilir meliputi: luas wilayah 196,8 ha, suhu rata-rata 30' C, kepadatan penduduk 38,8 jiwaha, persentase penduduk sebagai petani 29,83% dan kepadatan temak 0,3 Satuan Temak /ha. Populasi temak entok dalam Satuan Temak di desa Sukajadi dan desa Cihideung Ilir merupakan 4,35 dan 4,20% dari total Satuan Temak yang ada di kedua desa. Perubahan populasi di kedua desa disebabkan oleh pemotongan, penjualan, pembelian, diberikan kepada orang lain, diberi orang lain dan kematian ternak. Rataan pemilikan entok di desa Cihideung Ilir lebih tinggi dibanding desa Sukajadi, yaitu masing-masing 7rt5 ekor dan 5f3 ekor. Pemeliharaan temak di kedua desa dilakukan secara semi intensif yaitu temak dikurung pada malam hari dan diumbar pada siang hari. Pakan utama yang diberikan kepada entok adalah dedak padi dengan frekuensi pemberian dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Pakan tambahan yang diberikan pada temak entok adalah singkong dan ubi jalar. Petemak di desa Cihideung Ilir umumnya memberi entok yang mereka pelihara pakan tambahan berupa keong emas, siput dan ikan-ikan kecil yang mereka cari di saluran irigasi. Kematian teitinggi terjadi pada anak entok dan biasanya disebabkan oleh kecelakaan, kedinginan dan lumpuh. Dua desa penelitian yang topografinya berbeda memberi daya dukung lingkungan yang berbeda terhadap ternak entok. Ditinjau dari daya dukung lingkungan kedua desa penelitian meliputi suhu lingkungan, potensi lahan dan persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian desa Sukajadi lebih potensial untuk dijadikan daerah pengembangan temak entok dibanding desa Cihideung Ilir. Populasi temak entok di desa Sukajadi lebih tinggi dibanding di desa Cihideung Ilir, yaitu 8,95 ST di desa Sukajadi dan 4,20 ST di desa Cihideung Ilir. Desa Sukajadi lebih padat Satuan Temaknya dibanding desa Cihideung Ilir, yaitu 1,3 ST/ha di desa Sukajadi dan 0,3 STha di desa Cihideung Ilir. Produktivitas temak entok di kedua desa penelitian secara umum sama kecuali produksi telur, mortalitas dan bobot badan entok clewasa betina nyata lebih tinggi di desa Cihideung Ilir dibanding desa Sukajadi. Produktivitas temak entok di kedua desa penelitian dapat ditingkatkan dengan melakukan perbaikan tatalaksana pemeliharaan dan seleksi. Seleksi untuk memilih bibit akan sangat efektif dilakukan pada entok muda dan sebaiknya nisbah kelamin jantan betina entok yang dipelihara petemak adalah 1:(5-7). Entok jantan yang tidak terseleksi dapat dijual sebagai tambahan pendapatan bagi petemak.
ABSTRACT Kristina Karolina Bangun. D01496035. Population and Productivity of Muscovy Duck (Cairina moschata) in Two Villages with different Topography at Bogor Prefecture. Thesis. Animal Production Science Department. Faculty of Animal Science. Bogor Agricultural University. Chief advisor: Dr. Ir. Hj. Sri Supraptini Mansjoer Co-advisor : Ir. Sri Danvati, MSi. Muscovy ducks are waterfowl that produce meat, which has been known and raised for decades by farmers in Indonesia. This waterfowl is not a native of Indonesia but has been adapted with the environment of Indonesia. Muscovy duck does not have much attention from Animal Husbandry Unit of The Department of Agriculture of Indonesia, therefore the population and productivity data of muscovy duck is vely minim. Sukajadi and Cihideung Ilir village are two villages in Bogor prefecture that have potential for developing of muscovy duck. Sukajadi village is mountain range location wit11 hills topography in middle altitude and Cihideung Ilir is a lowland location that has many irrigation channels. The objective of this research is to gather information about population and productivity of muscovy duck in Sukajadi and Cihideung Ilir village. The result of this research hoped can be used as primary data in making wisdom for the development of muscovy duck in both villages. The research took place from September until December 1999. A Census was done to collect muscovy duck and other livestock population data owned by the farmers. Respondents are chosen randomly from each village. Respondents are 50 head of families, which 28% of the entire farmer that owned muscovy duck in Sukajadi and 31 head of families, which are the entire farmer that owned muscovy duck in Cihideung Ilir. Respondents are interviewed by using questioner. The data are primary and secondary data. Primary data are ownership and muscovy duck productivity (egg production, hatchability, weight in each age strata, mortality, and growing system). Secondary data are geographic condition of each village, demography, respondent characteristic, and the number of livestock. To know the potential of each village, data are analysed descriptively and statistically by using student t test. The general condition of Sukajadi village is: with an area 371,3 ha, average temperature 20' C, population density 15,6 headha, farmer percentage 55,2%, and livestock density 1,3 animal categoryka. The general condition of Cihideung Ilir village is: with an area 196,83 ha, average temperature 30' C, population density 383 headha, farmer percentage 29,83%, and livestock density 0,3 animal categoryka. The population of muscovy duck in livestock category in Sukajadi and Cihideung Ilir village are 4,35 and 4,25% of the total livestock category in each
village. The change of population in each village caused by slaughtering, selling, buying, giving to another person, given by another person and mortality. The ownership average of muscovy duck in Ciideung Ilir is higher than Sukajadi, they are 7*5 and 5*3. The growing system of muscovy duck in both village is semi-intensive, muscovy duck put in the cage at the night and let them free at the whole of the day. The prime feed is paddy's dedak with feeding frequency twice a day given in the morning and evening. The additional feeds are cassava and sweet potato. Muscovy duck generally given golden snails, snails, and small fishes in Cihideung Ilir. The highest mortality happened to the duckling and usually caused by accident, cold, and paralysis. Both villages with different topography give different condition to inuscovy duck. The different conditions of both villages are temperature, the potential of the land, and farmer percentage. Sukajadi is more potential for the development of muscovy duck. The population of muscovy duck in Sukajadi than Cihideung Ilir, there are 8,95 animal category in Sukajadi and 4,2 animal category in Cihideung Ilir. Productivity of muscovy duck in Sukajadi generally as same as Cihideung Ilir except egg production, mortality and the body weight of adult female duck is higher in Cihideung Ilir than Sukajadi. Improving management system and selection can increase productivity of muscovy duck in both villages. High deviation coefficient of body weight is an indication that selection to increase the perform of muscovy duck will be effective at both village. Efforts by related institution and units is needed in order to improve the productivity of muscovy duck in the villages, it can be done by optimalizing the available human and natural resources. The efforts done by giving illuminations about good growing management and selection system of muscovy duck.
POPULASI DAN PRODUKTMTAS ENTOK (Cairina nzosckntn) DI DUA DESA YANG BERBEDA TOPOGRAFINYA DI IaBUPATEN BOGOR POPULATION AND PRODUCTIVITY OF MUSCOVY DUCK (Cnirinn moschntn) IN TWO VILLAGES WITH DIFFERENT TOPOGRAPHY AT BOGOR PREFECTURE Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar ~irjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Oleh: IWSTINA KAROLINA BANGUN DO1496035 JURUSAN ILMU PRODUKSI TERNAIC FAKULTAS PETERNAIUN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
POPULASI DAN PRODUKTIVITAS ENTOK (Cnirina n2oschatn) DI DUA DESA YANG BERBEDA TOPOGRAFINYA DI KABUPATEN BOGOR Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan IComisi Ujian Lisan pada tanggal 23 Agustus 2000 Pe~nbinlbing anggota n Dr. Is. Hi. Sri Supraptini Mansioer Ir. Sri Darwati, MSi. Ketua Jurusan Iln~u Produksi Ternak Falcultas Peternakan Institut R&- PelTanian Bogor Dr. Is. Rarah Ratih A.M.. DEA /
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Ujung Bangun, Sumatera Utara pada tanggal 14 Oktober 1977, sebagai anak sulung dari tiga bersaudara di dalam keluarga Pasang Muli Bangun (ayah) dan Frida Simangunsong (ibu). Penulis memulai pendidikan Sekolah Dasar (SD), tahun 1984 dan lulus tahun 1990. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Binjai dan lulus tahun 1993. Kemudian memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Binjai dan lulus tahun 1996. Penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada tahun 1996 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan. Semasa kuliah penulis aktif di beberapa organisasi, yaitu Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKl) cabang Bogor, Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) 1PB dan sebagai Bendahara Klub Komputer HIMAPROTER Fakultas Peternalcan tahun 1998-1999. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Peternakan penulis melakukan penelitian dengan judul "Populasi dan Produktivitas Entok (Cnirinn mo.schnln) di Dua Desa yang Berbeda Topografinya di Icabupaten Bogor". Penelitian ini dibirnbing oleh Dr. Ir. Hj. Sri Supraptini Mansjoer dan Ir. Sri Darwati, MSi. Penulis
PRAKATA Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan berkatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah senantiasa mencurahkan kasih dan menyertai kehidupan penulis. Penulis inengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Ir. Hj. Sri Supraptini Mansjoer dan Ibu Ir. Sri Darwati, MSi sebagai dosen pembimbing, atas bantuan, arahan, bimbingan dan perhatiannya sejak awal hingga selesainya skripsi ini. Tidak lupa ucapan terin~a kasih kepada Ibu Ir. Nilten Ulupi MS, atas saran-sarannya sebagai penilai seminar dan Ibu Ir. Sri Rahayu MS sebagai panitia seminar. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. D. J. Samosir dan Ibu Ir. Dwi Margi Suci, MSi, atas saran-sarannya sebagai penguji dan Bapak Dr. Ir. Cece Surnantri sebagai panitia ujian sidang. Ucapan terima kasih yang dalam kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, atas jerih payah, kasih dan doa restunya untuk kesuksesan penulis; kedua adikku tersayang Cipta dan Juli atas kasih sayangnya; Wa atas cinta kasih, perhatian dan dukungannya; Alex atas rasa persahabatannya; rekan-rekan satu kelompok penelitian (Teguh, Sri, Nurirnan, Sofyan dan Susi), Masyarakat desa Sukajadi dan desa Cihideung Ilir atas bantuan dan kerjasamanya; rekan-rekan seangkatan atas kebersamaannya. Bogor, Agustus 2000 Penulis