BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan struktural puisi Roman Ingarden yang terdiri lapis bunyi, lapis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kesusastraan Bali adalah salah satu bagian dari karya sastra yang terdapat di

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum sastra Bali dibedakan atas dua kelompok, yaitu Sastra Bali

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra sebagai milik bersama yang mencerminkan kedekatan antara karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kraton Surakarta merupakan bekas istana kerajaan Kasunanan Surakarta

Di samping itu, Sultan HB VII juga menggunakan taktik dengan mengulur waktu dan mencegah penyerahan secara total semua yang diminta oleh pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Terlebih bila, sudah dihadapkan oleh beberapa orang ahli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

NILAI-NILAI BUDAYA DALAM SASTRA LISAN TALE KERINCI: KAJIAN STRUKTURAL DAN SEMIOTIK NAZURTY RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa-peristiwa sejarah sebelumnya yang terjadi di Kerajaan Mataram, dalam

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. ungkapannya (Sudjiman, 1990:71). Sastra juga dapat digunakan oleh semua yang

KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PANDANGAN MASYARAKAT SUNDA TERHADAP ORANG BANGSA ASING

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan karya sastra digunakan sebagai alat perekam. Hal yang direkam berupa

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis gaya bahasa, nilai pendidikan serta relevansi gaya bahasa dan nilai

Untung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rezki Puteri Syahrani Nurul Fatimah, 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memberikan pemaparan hasil-hasil yang ditemukan dalam penelitian ini. Penelitian yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat

METODE SEJARAH. Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. mutakhir yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMBANG MACAPAT BERFORMAT VIDEO INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH DI SEKOLAH DASAR

ABSTRAK. Kata Kunci: kritik sosial, bentuk, masalah, syair.

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. yang berlakon dengan unsur-unsur utama dialog, tembang, dan dagelan.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil inventarisasi naskah didapatkan bahwa naskah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hingga sekarang. Folklor termasuk dalam suatu kebudayaan turun-temurun yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi tulis yang berkembang di masyarakat Jawa dapat diketahui melalui

BAB I PENDAHULUAN. sistem konvensi sastra tertentu yang cukup ketat. Geguritan dibentuk oleh pupuh

BAB VII KESIMPULAN. masyarakat suku Makassar telah difungsikan oleh pencerita atau pasinrilik sebagai

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut, selain untuk menghibur, juga untuk menyampaikan pesan

2014 ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK TERHADAP NILAI-NILAI EKSISTENSIALISME DALAM NASKAH TEATER HUIS CLOS KARYA JEAN-PAUL SARTRE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Profil Keraton Kasunanan Surakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

Memahami Perjuangan Pangeran Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ketoprak atau dalam bahasa Jawa sering disebut kethoprak adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dari Mataram Islam hingga Berdirinya Kraton Kasultanan Yogyakarta

MUSEUM TOSAN AJI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi negara Indonesia akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan.

Transkripsi:

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Sebagai penutup dari penelitian ini, penulis mengemukakan kembali pokokpokok sasaran penelitian sebagai berikut : 3.1.1. Berdasarkan struktural puisi Roman Ingarden yang terdiri lapis bunyi, lapis arti, lapis objek, lapis dunia, dan lapis metafisis Serat Babad Sunan Prabu memiliki keseluruhan unsur-unsur tersebut. Unsur-unsur struktural itu menunjukkan bahwa Serat Babad Sunan Prabu mampu memenuhi normanorma puisi berdasarkan teori Roman Ingarden. Kelengkapan unsur yang ada menunjukkan bahwa karya sastra ini tergolong sebagai karya sastra yang baik. Unsur struktural juga menunjukkan kepada pembaca tentang berbagai macam informasi mengenai kebahasaan seperti: lapis bunyi menunjukkan pola-pola persajakan dalam karya sastra yang berbentuk tembang. Aturan dalam tembang macapat, terutama dalam guru lagu menunjukkan pentingnya unsur bunyi pada tembang. Dengan kata lain, lapis bunyi di dalam tembang macapat termuat dalam konvensi guru lagu. Meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan adanya lapis bunyi yang direalisasikan melalui sarana-sarana lain, misalnya asonansi dan aliterasi. Lapis arti menunjukkan makna ataupun arti dari isi karya sastra, lapis objek menunjukkan unsur-unsur instrinsik karya sastra berupa tokoh dan latar yang ada dalam karya sastra, lapis dunia menunjukkan penggunaan imajinasi dan hal-hal lainnya yang ada dalam pandangan dunia pengarang, 139

140 dan lapis metafisis berisikan ajaran ataupun nilai moral yang dapat diambil dalam karya sastra. Prabu Amangkurat memberikan keris kepada Pangeran Harya Mangkunegara sebelum beliau wafat. Prabu Amangkurat sebelum meninggal, beliau telah menunjuk empat putranya yang berhak menggantikannya menjadi raja di Kartasura, namun beliau belum sempat menentukan siapa yang menjadi raja di Kartasura. Sebelum Prabu Amangkurat menghebuskan nafas terakhir, beliau menyuruh Kangjeng Ratu Ageng untuk menyerahkan Keris kepada Pangeran Harya Mangkunegara, kemungkinan pemberian keris terhadap Pangeran Harya Mangkunegara mengandung simbolis bahwa Prabu Amangkurat memilih Pangeran Harya Mangkunegara untuk menjadi raja di Kerajaan Kartasura. 3.1.2. Serat Babad Sunan Prabu berisi gambaran umum peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Prabu Amangkurat IV tentang adanya suksesi kekuasaan yang dilakukan oleh sang raja. Hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya suksesi antara lain adalah politik, ekonomi, dan sosial. Faktor politik yang melatarbelakangi berupa sistem pemindahan kekuasaan kerajaan dimana putra mahkota sebagai pewaris tahta dilakukan secara turun-temurun. Faktor ekonomi yang mempengaruhi adanya suksesi adalah keadaan kerajaan Kartasura yang sedang tidak stabil dan dikuasai oleh Kumpeni sehingga dalam mempertahankan kekuasaan diperlukan hubungan kerjasama dengan kumpeni. Faktor selanjutnya adalah faktor sosial berupa dalam hal melindungi rakyatnya Prabu Amangkurat telah melanjutkan perjanjian sebelumnya yang dilakukan Pakubuwana I dengan Kompeni

141 yaitu perihal hubungan Orang Jawa dengan Orang Belanda, agar terjalin suatu kemanunggalan antara orang Jawa dan Belanda. 3.1.3. Dampak dari Suksesi Kepemimpinan dalam Serat Babad Sunan Prabu menimbulkan perpecahan kerajaan, pemberontakan, perang, pederitaan, pembunuhan, kesedihan dan pengasingan. Perpecahan kerajaan timbul setelah Prabu Amangkurat mengambil upacara atau benda kehormatan Pangeran Purbaya dan Blitar, karena tidak terima dengan hal tersebut maka Pangeran Purbaya dan Blitar melakukan pemberontakan yang mengakibatkan perpecahan kerajaan. Pemberontakan juga disebabkan oleh garwa Kandha yang memanas-manasi supaya melakukan pemberontakan. Perang antara kubu Amangkurat dengan Pangeran Purbaya dan Blitar pun tak dapat dihindari. Peperangan menimbulkan penderitaan bagi rakyat Kartasura maupun Mataram, rakyat banyak yang ketakutan dan prajurit juga banyak yang meninggal, dan pederitaan sangat dirasakan oleh Pangeran Blitar yang mengalami pajeblug atau wabah penyakit, rakyatnya banyak yang meninggal begitu pula dengan Pangeran Blitar yang mengalami sakit parah, pada akhirnya meninggal dunia. Pembunuhanpun tidak dapat dihindari, banyak yang saling membunuh demi memenangkan peperangan. Dampak kesedihan sangat dirasakan oleh Kangjeng Ratu Ageng ibu dari Prabu Amangkurat, Pangeran Purbaya dan Pangeran Blitar karena melihat ketiga putranya terlibat perang kekuasaan. Pengasingan merupakan dampak terakhir setelah timbulnya peperangan yaitu Prabu Amangkurat bekerja sama dengan Kompeni membuang Pangeran Purbaya ke Pulau Kap.

142 3.2. Saran Dari kesimpulan yang sudah diutarakan, maka penulis memberi saran sebagai berikut: 3.2.1. Saran Untuk Mahasiswa Sastra Daerah Universitas Sebelas Maret Bagi mahasiswa Sastra Daerah yang mempelajari dan mendalami kasusastraan jawa baik modern maupun karya sastra lama diharapkan dapat meningkatkan selera baca terhadap karya sastra Jawa terutama serat. Serta diharapkan untuk mengikuti perkumpulan atau sarasehan untuk mengkaji dan mengupas karya sastra Jawa juga mempublikasikannya sebagai salah satu upaya pelestarian kasusastraan Jawa. 3.2.2. Saran Untuk Pemerhati Sastra Jawa Untuk para pemerhati satra Jawa selain mengadakan sarasehan dan bedah naskah Jawa diharapkan dapat mempublikasikan dan menyebarluaskan melalui berbagai media seperti media massa dan media penidikan seperti di sekolah-sekolah. Publikasi ini diharapkan sebagai salah satu upaya pelestarian dan juga penyebarluasan karya sastra Jawa yang adiluhung dan bisa dinikmati dan dipelajari seluruh masyarakat. Adanya pengajaran yang diberikan juga diharapkan mendidik karakter generasi muda yang sesuai dengan budaya dan adatistiadat Indonesia. 3.2.3. Saran Untuk Peneliti Lain Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dan informasi bagi peneliti lain yang mengangkat tema, objek kajian, maupun kajian teori yang sejenis.

143 3.2.4. Saran Untuk Masyarakat Umum Hindarilah perkelahian antarsaudara karena hanya akan menimbulkan perpecahan, kesedihan, dan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Semoga dengan membaca Serat Babad Sunan Prabu dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari suksesi kepemimpinan yang menimbulkan perang antarsaudara tersebut.