BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari dua tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan menurut Borg & Gall yang dikembangkan oleh Sukmadinata (2012: 184) yaitu: a) Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan tahap awal untuk pengembangan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk. Selanjutnya dilakukan identifikasi mapel, merumuskan kompetensi dasar, menetapkan indikator terlebih dahulu, sebagai dasar pembuatan bahan ajar berupa modul. Draf modul tersebut selanjutnya divalidasi dengan melibatkan satu ahli materi dan satu ahli bahan ajar. Masukan-masukan yang diberikan dalam validasi ahli menjadi acuan dalam menyempurnakan modul sebelum produk modul digandakan sesuai kebutuhan. b) Pengembangan Modul Pada tahap pengembangan modul terdapat dua langkah pengembangan yaitu uji coba terbatas dan uji luas. Uji coba terbatas dalam pelaksanaannya melibatkan 8 siswa. Selama kegiatan pembelajaran peneliti melakukan pengamatan dan mengumpulkan data sebagai acuan melakukan penyempurnaan modul. Uji luas dilakukan dengan melibatkan 20 siswa. Selama kegiatan pembelajaran peneliti melakukan pengamatan dan mengumpulkan data sebagai acuan melakukan penyempurnaan modul. Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah produk akhir berupa modul. 3.2 Prosedur Penelitian Penelitian dan Pengembangan ini melalui dua tahap utama yaitu tahap studi pendahuluan, dan pengembangan modul, seperti pada gambar 1 berikut: a) Studi Pendahuluan b) Pengembangan Modul 27
28 Studi Kepustakaan Studi Pendahuluan Survey Lapangan Penyusunan Produk Validasi Ahli Revisi I Pengembangan Modul Uji Coba terbatas (8 siswa) Revisi II Uji Luas (20 siswa) Revisi III Produk Akhir Gambar 2 Alur Penelitian 3.5.2 Studi Pendahuluan Tahap studi pendahuluan merupakan tahap persiapan dalam pengembangan. Tahap ini terdiri dari studi kepustakaan, survey lapangan, dan penyusunan produk awal. Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep yang
29 berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Survey lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data melalui wawancara dengan guru kelas IV dan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran, serta menelaah hasil-hasil penelitian sebelum maupun studi pustaka dari buku-buku, makalah, maupun artikel. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya pengembangan modul. Pada pengembangan produk awal dilakukan perencanaan dengan identifikasi mata pelajaran, merumuskan kompetensi dasar, menetapkan indikator membuat desain produk, menyusun sumber bahan dan materi serta pembuatan modul. Setelah semua keperluan diidentifikasi dan dijalankan selanjutnya dilakukan evaluasi formatif. Hasil dari pengembangan produk awal tersebut untuk kemudian dilakukan validasi yang melibatkan 2 orang ahli, 1 orang ahli materi yaitu Dra. Deasy Khristina R. S., S.Pd, M.Pd dan 1 orang ahli bahan ajar yaitu Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. Ahli materi memberikan penilaian terhadap aspek pembelajaran dan isi materi, sedangkan ahli bahan ajar memberikan penilaian terhadap aspek tampilan. Data hasil validasi ahli materi dan ahli media dijadikan pertimbangan untuk melakukan revisi produk berupa modul. 3.5.3 Pengembangan Modul Draft produk yang telah dihasilkan, diperbaiki sesuai dengan masukan dari pakar materi dan bahan ajar, kemudian diuji coba untuk pengembangan lebih lanjut. Uji coba yang dilakukan berdasarkan adaptasi dari Borg & Gall (1983) dan juga Sukmadinata (2007: 163) yaitu uji coba terbatas dengan menggunakan siswa SD sebagai obyek penelitian. Uji coba terbatas melibatkan 8 siswa kelas IV SD N Kebonsari Temanggung. Kuesioner yang diberikan kepada siswa, digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian akan dianalisis untuk mengetahui saran dan masukan sebagai dasar untuk melakukan revisi penyempurnaan modul. Tindak lanjut dari tahap uji coba terbatas, penulis merevisi bahan ajar modul sesuai dengan masukan yang berguna untuk menyempurnakan modul. Tahap selanjutnya, uji luas melibatkan 20 siswa kelas IV SD N Gilingsari Temanggung. Tahap uji luas digunakan juga kuesioner untuk memperoleh data yang kemudian
30 akan dianalisis dan direvisi apabila masih ditemukan kekurangan untuk menghasilkan produk akhir berupa modul IPA. 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kebonsari dan SD N Gilingsari Kabupaten Temanggung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2015, untuk perincian waktu penelitian pengembangan modul seperti digambarkan pada tabel 1 di bawah ini : Tabel 1 Perincian Waktu Penelitian No Uraian Kegiatan Januari Februari Maret April Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proposal 2. Studi Pendahuluan 3. Desain pengembangan produk 4. Pengembangan produk 5. Evaluasi ahli 6. Revisi 7. Uji coba produk 8. Revisi akhir produk 9. Penyusunan laporan akhir 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu bahan ajar berupa modul, dan strategi pembelajaran inkuiri. Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dan disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar peserta didik dapat belajar secara mandiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Strategi pembelajaran inkuiri adalah merupakan strategi pembelajaran yang merangsang, mengajarkan, dan mengajak siswa untuk berpikir kritis, analitis, dan sistematis agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
31 membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain dalam memecahkan masalah tentang pengetahuan yang sedang dipelajari. 3.5 Uji Coba Produk 3.5.1 Desain Uji Coba Desain uji coba dalam pengembangan bahan ajar modul ini meliputi : 1. Uji ahli, dilakukan untuk mengetahui kelayakan modul yang dikembangkan dan untuk mengetahui kritik dan saran dalam pengembangan bahan ajar yang dikembangkan. Uji ahli disebut juga validasi dilakukan oleh dua orang validator yaitu satu ahli bahan ajar dan satu ahli materi. 2. Uji coba terbatas, dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan respon audiens dalam uji coba terbatas. Uji coba terbatas ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8 siswa. 3. Uji luas, dilakukan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dan untuk mengetahui respon audiens terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Uji luas ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 20 siswa. Desain uji coba bahan ajar modul disajikan pada gambar berikut : Uji Ahli (1 orang ahli bahan ajar dan 1 ahli materi) Revisi Uji Coba Terbatas (8 siswa) Revisi Uji luas (20 siswa) Revisi Gambar 3 Desain Uji Coba Bahan Ajar
32 3.5.2 Subjek Uji Coba Produk Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Kebonsari dan SD N Gilingsari Kabupaten Temanggung. Validator penelitian terdiri dari satu orang ahli materi untuk menilai aspek isi dan pembelajaran, dan satu orang ahli bahan ajar untuk menilai aspek bahan ajar modul. Tahap uji coba terbatas, dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8 siswa untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan respon siswa. Sedangkan pada uji luas dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 20 siswa untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dan untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan. 3.5.3 Jenis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data tersebut memberi gambaran mengenai kualitas produk yang dikembangkan, data yang diperoleh yaitu : a) Data dari ahli materi berupa kualitas produk ditinjau dari aspek pembelajaran dan isi materi. b) Data dari ahli bahan ajar berupa kualitas produk ditinjau dari aspek kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, keterpaduan isi dengan tujuan pembelajaran dan kejelasan penyampaian. c) Data dari siswa yang digunakan untuk menganalisa aspek tampilan, materi dan manfaat yang diperoleh siswa. 3.5.4 Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan untuk memperoleh data, menjawab, dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket) dan dokumentasi:
33 a) Kuesioner (angket) Dalam Sukmadinata (2012: 219), angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung, angket berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. b) Dokumentasi Dokumentasi pada penelitian ini adalah hasil pengumpulan data-data penelitian baik dalam uji coba terbatas maupun uji luas. 3.5.5 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (angket) dan soal evaluasi (diberikan kepada siswa) untuk memperoleh data yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan terhadap modul. Kuesioner disusun sesuai dengan peran dan posisi responden dalam penelitian pengembangan ini, yaitu kuesioner untuk ahli materi (review ketepatan isi), kuesioner untuk ahli bahan ajar (review keefektifan bahan ajar), dan kuesioner respon siswa (kemenarikan tampilan produk). 3.5.5.1 Kuesioner Evaluasi Ahli Instrumen evaluasi ahli dalam penelitian ini memiliki validitas isi yang didasarkan pada dua hal yaitu produk modul yang disusun dan pendapat ahli. Untuk menguji kelayakan modul dalam penelitian ini, maka dilakukan langkahlangkah sebagai berikut: a) Menyusun produk modul. b) Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian produk modul. c) Memvalidasi produk modul kepada ahli materi dan ahli bahan ajar. Kisi-kisi kuesioner untuk ahli materi sesuai Buletin BSNP (2007: 21) dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
34 No 1. Aspek Penilaian Kelayakan isi 2. Kebahasaan Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Materi Indikator Nomor Soal Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar 1 Kesesuaian dengan kebutuhan siswa 2 Kesesuaian dengan bahan ajar 3 Kebenaran substansi materi 4 Manfaat penambahan wawasan 5 Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan moralitas, dan sosial 6 Keterbacaan 7 Kejelasan informasi 8 Kesesuaian dengan kaidah 9 Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien 10 3. Sajian Kejelasan tujuan 11 Urutan penyajian 12 Pemberian motivasi 13 Interaktivitas (stimulus dan respon) 14 Kelengkapan informasi 15 4. Kegrafikan Penggunaan font (jenis dan ukuran) 16 Lay out, tata letak 17 Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto 18 Desain tampilan 19 5. Aspek kegiatan/ tugas siswa 6. Aspek penilaian hasil belajar Memberikan pengalaman langsung 20 Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan nilai 21 Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan materi 22 Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik 23 Mengukur kemampuan siswa secara mendalam dan berdasarkan standar kompetensi 24
35 Kisi-kisi kuesioner untuk ahli bahan ajar sesuai Buletin BSNP (2007: 21) dapat dilihat pada tabel 3 berikut: No. 1. Aspek Penilaian Kelayakan isi 2. Kebahasaan Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Bahan Ajar Indikator Nomor Soal Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar 1 Kesesuaian dengan kebutuhan siswa 2 Kesesuaian dengan bahan ajar 3 Kebenaran substansi materi 4 Manfaat penambahan wawasan 5 Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan moralitas, dan sosial 6 Keterbacaan 7 Kejelasan informasi 8 Kesesuaian dengan kaidah 9 Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien 10 3. Sajian Kejelasan tujuan 11 Urutan penyajian 12 Pemberian motivasi 13 Interaktivitas (stimulus dan respon) 14 Kelengkapan informasi 15 4. Kegrafikan Penggunaan font (jenis dan ukuran) 16 Lay out, tata letak 17 Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto 18 Desain tampilan 19 5. Aspek kegiatan/ tugas siswa 6. Aspek penilaian hasil belajar Memberikan pengalaman langsung 20 Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan nilai 21 Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan materi 22 Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik 23 Mengukur kemampuan siswa secara mendalam dan berdasarkan standar kompetensi 24
36 3.5.5.2 Kuesioner Respon Siswa Kisi-kisi untuk responden siswa sesuai pengembangan dari sumber yang diperoleh yaitu Buletin BSNP (2007: 21) dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa No. 1. Aspek Penilaian Kelayakan isi 2. Kebahasaan 3. Sajian 4. Kegrafikan Indikator Nomor Soal Siswa dapat menemukan Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam modul ini. 1 Siswa mudah memahami materi pelajaran dalam modul ini. 2 Dengan modul ini membantu siswa dalam belajar secara mandiri. 3 Materi sesuai dengan peta konsep yang ada di modul ini. 4 Modul ini berisi gambar dan materi yang dapat menambah wawasan bagi siswa. 5 Siswa lebih mengerti bagaimana cara menanggulangi berbagai macam perubahan 6 lingkungan fisik dan pengaruhnya. Huruf yang digunakan mudah dibaca. 7 Siswa mudah mendapatkan informasi penting dari modul ini karena dilengkapi rangkuman. 8 Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena ada kamus/glosarium di modul ini. 9 Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien 10 Terdapat tujuan pembelajaran didalam modul ini sehingga siswa mengerti tujuan yang akan 11 dicapai. Materi disajikan secara urut sehingga siswa mudah memahami. 12 Siswa termotivasi belajar karena ada modul ini. 13 Modul ini dilengkapi soal permainan sehingga menjadi menarik. 14 Informasi di modul ini sudah lengkap. 15 Siswa mudah membaca materi karena ukuran hurufnya besar. 16 Modul ini menarik karena terdapat gambar dan rapi. 17 Terdapat gambar yang interaktif. 18 Sampul modul ini sudah menarik 19
37 5. 6. Aspek kegiatan/ tugas siswa Aspek penilaian hasil belajar Modul ini memberikan pengalaman yang baru. 20 Siswa dapat menyimpulkan materi dan dapat mengerjakan soal secara mandiri. 21 Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan materi 22 Soal yang ada di modul ini sesuai dengan materi yang diajarkan. 23 Mengukur kemampuan siswa secara mendalam dan berdasarkan standar kompetensi 24 3.5.6 Teknik Analisis Data 3.5.6.1 Analisis Data Kuesioner Analisis data kuesioner diperoleh dari skor penilaian ahli materi, ahli bahan ajar, dan angket respon siswa. Data tersebut dianalisis secara deskriptif sesuai acuan tabel konversi nilai yang diadaptasi dari penelitian Ariyono (2012: 33) yang menghasilkan pedoman seperti pada tabel 5 berikut. Tabel 5 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Likert Nilai Interval Skor Kriteria A X > 4,21 Sangat baik / sangat menarik B 3,40 < X 4,21 Baik / menarik C 2,60 < X 3,40 Cukup D 1,79 < X 2,60 Kurang / kurang menarik E X 1,79 Sangat kurang / tidak menarik Keterangan : Skor maksimal ideal = 5 = (5 + 1) = 3 Skor minimal ideal = 1 = (5 1) = 0,81 Dari data yang diperoleh, maka dilakukan analisis menggunakan analisis data kualitatif ke data kuantitatif untuk mengolah data hasil kuesioner (angket). Konversi tersebut dilakukan pada data berskala 5 dikarenakan angket yang digunakan merupakan angket yang berdasarkan pada skala Likert dengan menggunakan skor penilaian 1 sampai 5. Pada keterangan terdapat rumus
38 = (5 + 1) = 3 ini merupakan rumus untuk mencari nilai tengah dari skala likert 1 sampai 5 nilai tengahnya adalah 3, kemudian rumus = (5 1) = 0,81 adalah rumus untuk mencari rentang antara skor 1 sampai 5. 3.5.6.2 Analisis Data Evaluasi Data hasil evaluasi dalam penelitian ini, disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi dibagi menjadi beberapa kelas, yang masing-masing kelas memiliki kelas interval (panjang kelas) dan jumlah (frekuensi) pada masing-masing kelas interval. Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan jumlah kelas, rentang data dan panjang kelas. Untuk menghitung kelas interval, menurut Sturges (dalam Sugiyono, 2013:36) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: K = 1+3,3 log n Rentang data = data terbesar data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas Keterangan K n = jumlah kelas interval = banyaknya data