BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi peredaran darah diotak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian(batticaca,2008).world Health Organization (WHO)menetapkan bahwa stroke merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan gejala berupa fungsi otak secara fokal atau global yang dapat menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali vascular (Ovina, 2012). Sekitar 795.000 orang di Amerika Serikat terserang stroke setiap tahunnya.dari jumlah ini, 610.000 diantaranya merupakan serangan stroke pertama, sedangkan 185.000 merupakan stroke berulang. Dari 4 juta orang Amerika Serikat yang hidup pasca stroke, 15-30% diantaranya menderita cacat menetap (Centers for Disease Control and Prevention, 2013) Menurut WHO, Indonesia telah menempati peringkat ke- 97 dunia untuk jumlah penderita stroke terbanyak dengan jumlah angka kematian mencapai 138.268 orang atau 9,70% dari total kematian yang terjadi pada tahun 2011 1
2 (Suryantika, 2013). Prevalensi berdasarkan diagnosis nakes dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan (17,9%), DI Yogyakarta 16,9%, Sulawesi Tengah 16,6%(Riskesdas 2013). Perubahan gaya hidup seperti merokok, pola makan dan kurangnya aktivitas fisik sangat erat kaitannya dengan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh (Kumar et al., 2005). Dalam jangka waktu sekitar 6-7 tahun, dari 487 responden yang mengalami stroke ringan ternyata memiliki kadar trigliserida darah yang tinggi dan kolesterol HDL (baik) yang rendah, dan setelah memperhitungkan faktor risiko stroke lainnya, responden yang memiliki kadar trigliserida 200 mg/dl tercatat mempunyai kecenderungan 30% lebih besar mengalami stroke dibandingkan dengan kadar lemak darah yang rendah. Namun hingga saat ini jenis lemak trigliserida tidak mendapat perhatian yang cukup serius dalam pencegahan stroke (Tanne et al., 2011). Faktor resiko yang terpenting untuk serangan stroke adalah penyakit vascular, dimana pembentukan ateroskelrosis pada dinding pembuluh darah, masih merupakan hal yang mendasar terjadinya iskemik otak (Goldstein, 2006).Atheroskelosis diduga mempunyai
3 peranan yang signifikan terhadap kejadian (Kumar et al., 2005) Hal ini dibuktikan dengan munculnya penyakit alzheimer yang terjadi karena penumpukan lipid pada otak manusia.sehingga ditandai dengan hilangnya kognisi dan ingatan singkat seseorang secara progresif dan permanaen (Raffai et al., 2003). B. Perumusan Masalah Apakah terdapat hubungan hipertrigliseridemia dengan pada pasien stroke di unit stroke RSUP dr. Sardjito? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan hipertrigliseridemia dengan pada pasien stroke diunit stroke RSUP dr. Sardjito. 2. Tujuan Khusus Sebagai langkahpencegahan dini pada kasus hipertrigliseridemia agar tidak terjadi komplikasi.
4 D. Keaslian Penelitian Peneliti Judul Penelitian Metode/Alat ukur Hasil Sri Widiastuti,2005 Hubungan Hiperkoleste rolemia Dengan Gangguan Kognitif Pada Pasien Di Unit RSUP DR. Sardjito Crosssectional/ Kadar Kolesterol mempengaruhi (MMSE) Hiperkoles terolemiat idak terbukti berhubunga n dengan Rahmanda Bayu Prakosa, 2007 Hubungan Antara Hiperglikemi a Dan Gangguan Kognitif Pada Pasien Kohort- Retrospektif / Kadar glukosa Terdapat hubungan signifikan antara hiperglike mia dan pada
5 pasien stroke. E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat dengan mengendalikan kadar trigliserida sebagai faktor resiko terhadap terjadinya. 2. Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan agar memiliki pemahaman pengaruh kadar trigliserida terhadap terjadinya, sehingga dapat memberikan edukasi yang baik pada pasienpasien untuk mengatasi hipertrigliseridemia dengan modifikasi pola hidup.