Darling Surya Alnursa. Abstrak PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
RICO RASMARA NIM : A54 A100158

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOMPONEN PETA

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IX MTSN MODEL PALOPO

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Ahmad Yasin 5. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar. Guru SDN 03 Tlogosari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

Lince Sibuea Guru SDN Bojong Rawalumbu VIII, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi ABSTRAK

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran dan Pemberian Balikan.

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

PROSIDING ISBN :

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA

BAB I PENDAHULUAN. berhenti. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah/madrasah,

Yoseph Payong Ado. (Peneliti) Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN I) Samarinda

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

Oleh: N. Komariyah, S.Pd.I NIP ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

Oleh : Umi Sholikhah, S.Pd. Kata Kunci: pengetahuan sosial, pembelajaran kooperatif model jigsaw

Volume 6 Nomor 2-Juli 2015 ISSN:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Pemberian Balikan pada Siswa Kelas III.a SDN 02 Kota Bima

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan. Abstrak:

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

STRATEGI PEMBELAJARAN GABUNGAN CERAMAH DAN SIMULASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TAMPO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

Kamilah SDN Sukaoneng Tambak Gresik

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Sudarjatiningsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Fungsi

KOMPETENSI MEMAHAMI SISTEM PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINKS PAIR SHARE

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode. Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA. Kelas IV SDN Gawanan 02.

MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VI SDN 181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

SITI QOTIJAH SDN Tiron 1 Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Upaya meningkatkan kreativitas siswa dengan metode discussion group

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ISSN No Media Bina Ilmiah 71

Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia dengan Menerapkan Model Pengajaran Tuntas pada Siswa Kelas XI.IPA SMA Negeri 1 Madapangga

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DENGAN PEMBERIAN BALIKAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 PRAYA TENGAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Jurnal Ilmiah DUNIA ILMU VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

BAB V PENUTUP. konvensional, seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab, siswa

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

Oleh: Marliati, S.Pd.SD NIP ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Oleh: Unik Maryani SD Negeri 3 Ngantru, Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Volume 07, Nomor 02, desember 2016

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

Ruli Darliana 1. Vidya Pratiwi, S.Pd. 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEK MELALUI MODEL STAD PADA SISWA SMA. Moch. Saleh

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitianyang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

Oleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI PADA MATERI BENTUK-BENTUK MUKA BUMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA TERNATE Darling Surya Alnursa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP Kie Raha Ternate Abstrak Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPS Geografi.Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya pembelajaran penemuan terbimbing? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran penemuan terbimbing terhadap motivasi belajar siswa?tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran penemuan terbimbing. (b) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran penemuan terbimbing. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan (Action Research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VIISMP Negeri 4 Kota Ternate.Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,22%), siklus II (78,26%), siklus III (91,30%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar Siswa SMP Negeri 4 Kota Ternate, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS Geografi. Kata Kunci: Hasil belajar IPS geografi, metode penemuan terbimbing PENDAHULUAN Perkembangan teknologi tidak akan lepas dari perkembangan dalam mata pelajaran IPS geografi. Perkembangan dari mata pelajarn IPS geografi tidak mungkin terjadi bila tidak disertai dengan peningkatan mutu pendidikan IPS, sedangkan selama ini mata pelajaran IPS geografi dianggap sebagai pelajaran yang hafalan.hal ini dapat dilihat dari nilai mata pelajaran IPS geografi yang rata-rata masih rendah bila dibandingkan dengan pelajaran lainnya.ini menunjukkan masih rendahnya mutu pelajaran IPS geografi. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS geografi. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Ditemukan juga banyak permasalah yang timbul antara lain: a. Banyak siswa yang malas mendengarkan penjelasan guru. b. Guru tidak menggunakan alat peraga. 528

c. Banyak siswa yang kurang memahami materi yang di ajarkan oleh guru. d. Sarana prasarana kurang memadai. e. Konsentrasi siswa tidak fokus pada pelajaran. f. Banyak siswa menjadi penggemar pasif karena guru kurang menarik dalam menyampaikan pelajaran. g. Suasana proses pembelajaran kurang kondusif. h. Guru kurang menguasai materi pelajaran. Pada kenyataan di sekolah saat ini sering ditemukan saat kegiatan pembelajaran banyak siswa yang kurang aktif merespon materi pelajaran dan rendahnya daya serap peserta didik terhadap materipelajaran. Hal ini disebabkan pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan kurang menyentuh ranah peserta didik dan proses pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individu. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri. Dan pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi.tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar.untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Berdasarkan pengalaman peneliti di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar.untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPS geografi. Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik, motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapankan materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung motivasi siswa (Nur, 2001: 3).Untuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran, yaitu metode pembelajaran penemuan terbimbing untuk mengungkapkan apakah dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar mata pelajaran IPS geografi.penulis memilih metode pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran (Siadari, 2001: 4). Dalam metode pembelajaran penemuan 529

terbimbingn siswa lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan, sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. (S iadari, 2001:68). Menurut hasil penelitian Arif Kurniawan (2002) menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, yang ditandai dengan peningkatan prestasi belajar siswa setiap putaran.serta dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing terjadi peningkatan pola berpikir kritis dan kreatif pada kelas yang berdampak positif terhadap hasil belajar yang dicapai lebih baik daripada tanpa diberi metode pembelajaran serupa (Lestari, 2002).Dari beberapa hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa metode pembelajaran penemuan terbimbing sangat erat digunakan dalam kegiatan pembelajaran terutama kegiatan pembelajaran IPS geografi. Dari latar belakang di atas maka peneliti dalam penelitian ini mengambil judul "Penerapan Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Bentuk-Bentuk Muka Bumi Siswa Kelas VIISMP Negeri 4 Kota Ternate". Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: bagaimana peningkatan hasil belajar IPS Geografi pada materi bentuk-bentuk muka bumi melalui Metode Pembelajaran Penemuan TerbimbingPada Siswa Kelas VIISMP Negeri 4 Kota Ternate? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan (Action Research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, di mana guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas VII adalah untuk meningkatkan konsep-konsep pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral.tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup. 530

PEMBAHASAN 1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran penemuan terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan II) yaitu masing-masing 65,22%, 78,26%, dan 91,30%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. 2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran penemuan terbimbing dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai ratarata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS geografi pada pokok bahasan bentuk-bentuk muka bumi dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langahlangkah pembelajaran penemuan terbimbing dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS menemukan konsep, menjelaskan, melatih menggunakan alat, memberi umpan balik, evaluasi, tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. SIMPULAN Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan penemuan terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65,22%), siklus II (78,26%), siklus III (91,30%). 2. Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. 531

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta. Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti. KBBI. 1996. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner.Victoria Dearcin University Press. Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar.Surabaya. University Press.Universitas Negeri Surabaya. Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Bina Aksara. Sudjana. 1996. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: PT. Rineksa Cipta. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Isdiyanto, Budi. 2003. Model Pembelajaran Kooperative (Cooperative Learning). Slavin, Robert E. 1995.Cooperative Learning: Theory Research and Practice. Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Bina Aksara. Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran.Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka. Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: Rineksa Cipta. Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sadly. 1977. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Sumadi.1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. 532