PELUANG BISNIS : BUDIDAYA CACING ANGGI SIGIT KURNIAWAN S1TI - 2B. Kampus Terpadu : Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BUDIDAYA CACING TANAH

SISTEM RAK BERTINGKAT PADA BUDIDAYA CACING TANAH ABSTRAK

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Yulius,Najib Asmani, Idham Alamsyah, Laila Husin, Henny Malini Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

Lampiran I. Bagan Penelitian Menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) Vol. Volll. Vol! Villi. V,ll. Villi. Vdll V.I. Keterangan : Vi V2V3V4V5

Analisis Usaha Ternak Cacing dan Pupuk Kascing (Bekas Cacing)

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memudahkan hewan tanah khususnya cacing untuk hidup di. sebagai pakan ayam dan itik. Para peternak ikan juga memanfaatkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

VERMIKOMPOS. Oleh Suharyanto (Staf pengajar Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)

BAB I PENDAHULUAN. glossocolecidae, dan lumbricidae (Khairulman dan Amri, 2009: 1-3).

BAB I PENDAHULUAN. kotoran manusia atau hewan, dedaunan, bahan-bahan yang berasal dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN. hewan yang menjijikkan dan kurang dimanfaatkan oleh masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu, 1 kelompok perlakuan dengan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

PENGARUH PENGGUNAAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBAGAI AKTIVATOR TERHADAP BENTUK FISIK DAN HARA VERMIKOMPOS DARI FESES SAPI BALI SKRIPSI

BUDIDAYA BEKICOT ( Achanita spp. )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dibudidayakan, media dan pakannya mudah diperoleh sehingga. dapat berkesinambungan ketersediaannya serta memiliki kandungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan memisahkan objek penelitian menjadi 2

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

T E M P E 1. PENDAHULUAN

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

Bedanya Serangan Kwangwung atau Ulah Manusia pada Tanaman Kelapa

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

Cara Menanam Cabe di Polybag

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Media terhadap Pertambahan biomassa Cacing Tanah Eudrilus eugeniae.

ni. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM

PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

Pembuatan Kompos Limbah Organik Pertanian dengan Promi

STUDY POTENSI DAN PEMANFAATAN CACING TANAH UNTUK PAKAN UNGGAS

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

III.TATA CARA PENELITIAN

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BUDIDAYA BEBEK PEKING

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

1. Starter dengan larutan gula

BOKASHI (BAHAN ORGANIK KAYA AKAN SUMBER HAYATI)

OLEH: YULFINA HAYATI

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

HASIL WAWANCARA DENGAN PETERNAK CACING

merang terutama selulosa (Subaryanto, 2011). Bersumber dari pernyataan tersebut, sangat mungkin sekali mengganti media tumbuh jamur merang yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Pengolahan Tanah Dosis Waktu Aplikasi Sebelum diolah beri pupuk organik dari limbah panen / limbah ternak ataupun sampah kota yang diolah dengan

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

Dairi merupakan salah satu daerah

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Ulat Sutera Bahan-Bahan Alat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI

PENGARUH KOMBINASI MEDIA SERBUK GERGAJI BATANG POHON KELAPA

BISNIS TELOR ASIN KHAS BREBES

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan Green House

VERMIKOMPOS (Kompos Cacing Tanah) PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DAN RAMAH LINGKUNGAN

PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

PEMBUATA KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

KARYA ILMIAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BUDIDAYA CACING TANAH SEBAGAI USAHA ALTERNA TIF DI MASA KRISIS EKONOMI

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN BELUT

Transkripsi:

PELUANG BISNIS : BUDIDAYA CACING ANGGI SIGIT KURNIAWAN 10.11.3680 S1TI - 2B Kampus Terpadu : Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta Telp: (0274) 884201-207 Fax: (0274) 884208 Kodepos: 55283 E-Mail: amikom@amikom.ac.id

PENJELASAN SINGKAT Cacing tanah merupakan komoditi ekspor yang belakangan ini mendapat respon yang besar dari para petani ataupun pengusaha. Hal ini disebabkan karena besarnya permintaan pasar internasional dan masih kurangnya produksi cacing tanah. Budidaya cacing tanah dapat memberikan hasil yang besar dengan penanganan yang baik. Binatang ini mengandung gizi tinggi antara lain : Protein 64-76, lemak 7-10 %, energi 900-1400 kal serta mineral,air dan asam amino paling lengkap. Untuk memenuhinya cacing dapat dibudidayakan dengan membuat kotak dari kayu,plastik,atau kaca. sebagai media hidup bagi cacing adalah campuran kompos dengan beberapa bahan organik (limbah pertanian,limbah pasar). Masukkan bahan tersebut sampai 15 cm kemudian air secukupnya agar medianya gembur dan basah. Aduk merata hingga terjadi fermentasi. Setelah 4 minggu masukkan kotoran hewan dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan.kapur ditambahkan 1 % supaya PH netral.kemudian masukkan cacing tanah ke dalamnya seberat media hidup yang telah disediakan. Supaya tidak kekeringan permukaan media dilapisi plastik, karung atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.makanan yang dibutuhkan cacing adalah kotoran hewan,baik sapi, kambing ataupun ayam dalam bentuk bubuk atau bubur seberat cacing yang dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan. Hama yang diwaspadai : semut,kumbang,burung,kelabang,lipan, ayam,itik,tikus,katak,tupai,angsa,lintah, dan kutu. Setelah 2,5-3 bulan cacing sudah mulai bisa dipanen ditandai banyaknya kascing (kotoran cacing) dan kokon (kumpulan telur cacing). Sebagian cacing dewasa sebaiknya digunakan menjadi bibit. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat artikel di halaman berikutnya.

SEJARAH SINGKAT Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dari kelas ini Megascilicidae dan Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Jenis cacing tanah yang diternak antara lain : Lumbricus Rubellus Eisenia Feotida/Cacaing Harimau Cacing Perionix/Cacing Biru Cacing Afrika Namun yang paling banyak dilakukan oleh peternak cacing adalah menernakan cacing jenis Lumbricus Rubellus, karena perkembangannya paling cepat. Jinis ini termasuk yang paling mudah perawatannya dan tidak gampamg stress jika kebanyakan air, panas maupun cahaya. Persiapan Kandang Cacing tanah bias hidup pada suhu udara 19 derajat celcius dan bias diternakan di semua daerah dengan kelembaban dengan optimal untuk pertumbuhan dan perkemabangbiakan cacing tanah antara 15-30%. Hal pertama yang harus dilakukan dalam ternak cacing adalah pembuatan kandang dari bahan bamboo, rumbia, papan bekas, ijuk dan genteng tanah liat. Kandang cacing ukuran 150 x 40 x 50 cm yang didalamnya dibuat rak-rak bertingkat, berupa rak kayu atau rak plastic sebagai media ternak cacing. Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding (bangunan terbuka), Model rak yang digunakan antara lain : rak dari bak plastic, kotak bertumpuk, rak pancing bertingkat atau rak pancing berjajar (rak pancing adalah rak yang berbahan terpal yang disusun bertingkat atau berjajar). Pemilihan Indukan Cacing Pilih indukan cacing untuk bibit berumur ±2-3 bulan dengan ciri indukan yang sehat antara lain cacing dewasa yang sudah memiliki gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan, tidak bau dan kelihatan segar. Masukkan bibit kedalam media tumbuh cacing berupa kotoran ternak sapi yang sudah diendapkan ±2 minggu. Kotoran sapi sangat bagus untuk pertumbuhan berat badan dan perkembangbiakan cacing Lumbricus Rubellus. Masukan 1 kg cacing pada satu bak dari bahan kotak kayu atau wadah yang terbuat dari plastic maupun terpal dicampur 1 kg serbuk gergaji yang telah direndam dalam air untuk menghilangkan getah dan bau bibit cacing serta 3 kg kotoran sapi yang sudah diendapkan atau sudah menghitam.

Pakan diberikan setiap hari berupa ampas tahu atau ampas aren, kotoran sapi yang masih dalam kondisi segar atau masih berwarna hijau, kompos dari sampah pasar dan sampah organic rumah tangga. Perbandingan antara pakan, dan media (kotoran sapi diendapkan ) 1:3. Dalam jangka waktu dua minggu cacing tersebut akan bertelur. Selanjutnya 7-10 hari masingmasing cacing menghasilkan 1 buah kotoran, kotoran berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakan di tempat yang lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon mengandung 2-20 telur tetapi yang dapat hidup rata-rata sekitar 4 ekor. Telur yang matang akan terlihat kekuningan, dan sebaiknya dipisahkan antara cacing induk dengan telurnya. Pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penerangan karena cacing sangat sensitive terhadap cahaya, sehingga cacing akan berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal memisahkan cacing dengan medianya. Selain itu untuk proses yang lebih ekonomis dengan cara membalikan media lalu angkat indukan cacing dan dipindahkan ke media baru untuk diternakan lagi. Untuk telur cacing yang tertinggal di media diberi pakan lagi hingga telur menetas. Setelah 1 bulan telur tersebut akan menetas menjdai anak cacing, kemudian setelah 2 minggu pisahkan anak cacing tersebut ke media baru. Media bekas anak cacing tersebut bisa dibuat menjadi pupuk kascing. Jadi selama ± 3 bulan akan dihasilkan 4 kg cacing siap jual dari 1 kg indukan. Lakukan penggantian media dalam jangka waktu 2 minggu selama masa pemeliharaan karena hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan produktivitasnya. Masa produktivitas indukan cacing paling lama 40 hari dengan fase bertelur 2 sampai 3 kali, terhitung setelah dewasa (siap bertelur), atau usia sekitar 2 bulan. Hama Penyakit Keberhasilan beternak cacing tanah tidak terlepas dari pengendalian terhadap hama dan musuh cacing tanah, Beberapa hama dan musuh cacing tanah antara lain semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, kutu, dan lain-lain. Musuh yang juga ditakuti adalah semut merah yang memakan pakan cacing tanah yang mengandung karbohidrat dan lemak, yang diperlukan untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan serangan semut merah dilakukan dengan cara di sekitar media diberi air cukup atau dilumuri oli dan minyak di bagian kaki-kaki rak dan pada media cacing. Panen Tampung cacing yang sudah berumur 3 bulan dikotak/wadah kayu/plastic yang berisi media (seperti campuran media pemeliharaan tetapi kapasitasnya lebih sedikit). Cacing terlebih dahulu didiamkan di penampuangan selama minimal 2 hari, kemudian cacing hidup di-pack sesuai standar dan siap untuk dikirimkan. Packaging yang digunakan berupa kotak/wadah yang terbuat dari kayu atau plastic yang diberi sekat dan lubang atau keranjang berlubang yang terbuat dari plastic sehingga cacing dapat tahan selama 5 hari.

DAFTAR PUSTAKA Business Online or Ofline, Franchise, Computer, Handphone : Peluangusahauntukanda.blogspot.com Lumbricus sp : Pt-sar.com Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas Editor: Kemal Prihatman Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829, Fax. 021 390 9829 Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id PT. LUMSIFA INDONESIA MANDIRI