BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Dalam riset kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. Riset kuantitatif mempunyai ciri-ciri: 1. Hubungan riset dengan subjek: jauh 2. Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis 3. Riset harus dapat digeneralisasikan 4. Prosedur riset rasional-empiris 47
48 3.1.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatif, menurut David Kline yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Administrasi, penelitian menurut tingkat eksplanasinya (level of eksplanation) adalah tingkat penjelasan, menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variable-variable yang diteliti serta hubungan antara satu variable dengan variable yang lain (Sugiyono, 2005: 11) Pada format eksplanasi survey, penelitian diwajibkan membangun hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan karena format penelitian ini bertujuan mencari hubungan sebab-akibat dari variable- variable yang diteliti, dengan demikian statistik inferesial merupakan alat utama dalam analisis data (Bungin, 2009: 38) Dengan menggunakan penelitian eksplanatif maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara tayangan Indonesian Idol episode Spektakuler Show (sebagai variable X) dengan motivasi dalam latihan tarik suara (Studi kasus siswa Yamaha Relasi Music & School bidang vocal) (sebagai variable Y). 3.1.3 Strategi Penelitian Strategi Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Survei adalah pengamatan atau penyelidikan secara kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhadap suatu persoalan dan objek tertentu, di daerah kelompok komunitas atau lokasi tertentu yang ditelaah (Mussa, 2000) Kelebihan penggunaan metode survei di dalam penelitian :
49 1. Survei memungkinkan pemilihan sample dalam jumlah cukup besar. Survei bersifat fleksibel. Metode ini memungkinkan pertanyaan mengenai beberapa hal dalam berbagai topik, sehingga analisa data juga menjadi lebih fleksibel. 2. Survei juga memungkinkan peneliti untuk membangun definisi operasional berdasarkan operasi faktual. 3. Kuisioner yang telah distandarisasi memiliki kekuatan penting bagi pengukuran secara umum. Dengan adanya definisi konseptual, peneliti akan menanyakan pertanyaan yang sama persis kepada tiap responden sehingga mengurangi kemungkinan bias dan ambiguitas. Berdasarkan beberapa hal yang telah diuraikan di atas maka dapat peneliti simpulkan bahwa metode survei yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan instrumen yang berbentuk kuesioner. Tujuan pokok dari pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei, dan mendapat informasi dengan reliabilitas dan validitas semaksimal mungkin. Peneliti menyebarkan kuesioner yang berisi tentang pernyataan-pernyataan seputar Indonesian Idol episode Spektakuler Show kepada siswa Yamaha Relasi Music & School bidang vocal. Dari hasil jawaban ini, peneliti dapat mengetahui apakah program acara Indonesian Idol episode Spektakuler Show membuat siswa Yamaha Relasi Music & School bidang vocal termotivasi dalam latihan tarik suara.
50 3.1.4 Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. (Nawawi, 2005:141). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Yamaha Relasi Music & School bidang vocal. Berdasarkan keterangan yang didapat dari Pihak Yamaha Relasi Music & School, jumlah siswa Yamaha Relasi Music & School bidang vocal adalah 52 orang. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2002:73). Demi alasan praktis, pihak peneliti akan meneliti hanya sebagian tertentu dari elemen-elemen populasi yang dianggap sample, dan anggota sample dalam penelitian tersebut adalah benar-benar representatif atau mewakili populasi yang akan diteliti (Ruslan, 2006:140). Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel:
51 1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. 2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat. 3. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20. Jumlah sampel dalam penelitian ini akan ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar,2005:146). Karena pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Semakin besar tingkat kesalahan maka semakin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi. Rumus SLOVIN N n = Ne 2 + 1 Keterangan : n N = Jumlah sampel = Jumlah populasi
52 e = kelonggaran ketidaktelitian yang dapat ditolerir (5%) Berdasarkan rumus diatas diperoleh jumlah sample sebagai berikut : n = 52 1 + 52 (0.05)² = 52 1.13 = 46,0176991 = 46 (ini dibulatkan jadi 46 sampel) Sehingga sampel yang akan di ambil dalam penelitian ini sebanyak 46 orang responden. Terkait dengan penelitian ini pelaksanaan sampel dilakukan di Yamaha Relasi Music & School, sampel penelitian ini adalah siswa Yamaha Relasi Music & School bidang vocal. Dengan perhitungan di atas berjumlah 46 orang dari populasi 52 siswa. 3.1.5 Teknik Penarikan Sampel Cara penarikan sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada.
53 Dimana dalam hal ini penulis menganggap bahwa unsur-unsur yang dikehendaki telah ada didalam anggota sampel yang diambil. Tahap awal penulis mengajukan surat penelitian ke Pimpinan Yamaha Relasi Music & School Jl. Panjang No 267 Kebon Jeruk Jakarta Barat. Pengajuan surat pengantar penelitian berguna sebagai izin untuk penelitian. Tahap selanjutnya adalah penulis meminta data seluruh siswa Yamaha Relasi Music & School bidang vocal. Lalu tahap selanjutnya adalah penulis membagikan kuesioner kepada siswa Yamaha Relasi Music & School bidang vocal. 3.1.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan kelengkapan atau pengembangan metode riset yang dipilih agar data bisa dikumpulkan. metode survei menggunakan kuesioner dilengkapi observasi Metode pengumpulan data penelitian. (Rachmat Kriyantono S., Teknik Praktis Riset komunikasi, 2008) Data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder: 1. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti secara langsung melalui objek penelitian. Data Primer yang digunakan di penelitian ini adalah Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyusun sejumlah pertanyaan untuk dijawab oleh responden. 2. Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain. Data Sekundernya adalah studi kepustakaan yaitu data yang diperoleh dengan membaca buku atau dari sumber-sumber yang berhubungan dengan topik skripsi yang penulis pilih. Peneliti juga menggunakan metode survey. Survey adalah pengamatan/penyelidikan secara kritis.
54 3.1.7 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan jenis pengolahan data yang dilakukan dan menyusunnya untuk keperluan penelitian. Penelitian ini meggunakan skala likert. Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu. Dengan skala Likert, komponen yang dapat terukur dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh responden. Jawaban setiap item instrument diberi nilai sebagai berikut: 1) Apabila jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1 2) Apabila jawaban tidak setuju diberi nilai 2 3) Apabila jawaban netral diberi nilai 3 4) Apabila jawaban setuju diberi nilai 4 5) Apabila jawaban sangat setuju diberi nilai 5 Untuk semua variabel yang diteliti, jawaban akan diukur menggunakan skala Likert (Likert scale). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008, p. 132).
55 Pada penelitian kuantitatif ini dikenal dengan beberapa jenis analisis. Pembedaan ini tergantung dari banyaknya variabel yang akan dianalisis. Berikut adalah beberapa jenis dari teknik analisis data : 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antar variabel (Rachmat Kriyantono, 2010 : 168). Analisis univariat ini menggunakan distribusi frekuensi untuk melihat sebaran jawaban. Kegunaan dari distribusi frekuensi ini adalah membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi dari data penelitian. 2. Analisis Bivariat Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh atau bebas dan variabel terpengaruh atau tak bebas (Rachmat Kriyantono, 2010 : 168). Analisis menggunakan regresi linear sederhana. 3.1.7.1 Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel alat konstruk. Suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal, jika jawaban
56 seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2006, p.41) Metode analisis yang digunakan adalah metode Alpha-Cronbach. Standart yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Menurut Santoso (2001, p. 227), apabila alpha hitung lebih besar daripada r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut reliable. Tabel 3.1. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ALPHA TINGKAT RELIABILITAS 0,00 s.d 0,20 Kurang reliable > 0,20 s.d 0,40 Agak reliable > 0,40 s.d 0,60 Cukup reliable > 0,60 s.d 0,80 Reliabel > 0,80 s.d 1,00 Sangat reliable (Sumber: Triton, 2006, p.248) 3.1.7.2 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya setiap butir kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
57 kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Jika r hitung lebih besar dari tabel (0,290) dan nilai positif pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. (Ghozali, 2006, p.45) 3.1.7.3 Uji korelasi Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan variabel Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment. (Riduwan, 2007:61) Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan r dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r 1). Apalagi nilai r = -1 negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Tabel 3.2 Skala Interval Korelasi Product Moment Skala Keterangan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,79 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat
58 3.1.7.4 Analisis Regresi Linear Sederhana Pengukuran pengaruh strategi promosi dan personal factors terhadap proses keputusan pembelian dilakukan dengan menggunakan uji analisis regresi sederhana melalui alat bantu SPSS 18.0. Analisis regresi dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen x terhadap masing-masing variabel y. Rumus regresi linear sederhana (Sugiyono, 2008, p. 270) adalah: Y = a + β x + e Keterangan: Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta) β = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. e = Error