BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses interaksi dan integrasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN akan segera diberlakukan pada tahun 2015.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, pasar dan teknologi baik secara geografi maupun batas-batas budaya,

BAB I PENDAHULUAN. bagus untuk memperoleh keuntungan. kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dampak peningkatan permintaan akan batubara dunia sebesar ±280 Juta ton dari ±500

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

KANTOR PUSAT KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA DI KAWASAN KEMAYORAN JAKARTA ( dengan penekanan desain konsep arsitektur Renzo Piano)

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan-kebutuhan masyarakat tidak terlepas dari pranata-pranata hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis Global yang belum mereda sangat mempengaruhi Industriindustri

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara, Uni Eropa (UE) di Eropa dan NAFTA di Amerika Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

Cara Pemesanan: Customer Support: Spesifikasi: Harga : Rp

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sedang berlangsung. Terbukti perusahaan yang bertahan adalah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasaran pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi

INOVASI GOVERNMENTAL MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu mengelola usahanya dengan baik dan optimis agar

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan umum, restoran dan usaha jasa lain-lain. Bisnis ritel yang modern

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri garmen semakin mengglobal. Perkembangan ini dimulai

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan relatif pesat. Beberapa perubahan tersebut ditandai oleh: (1)

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dini Hariyanti.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Resesi yang terjadi di benua Amerika dan Eropa pada tahun 2012

NO PENGGUNA KEGUNAAN NO_SURAT LUAS

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan fungsi dan peran supply chain management (SCM) pada. sebuah perusahaan agar menjadi lebih efisien dan produktif?

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG

FACT SHEET PENYERAHAN PENGHARGAAN PENILAIAN PRESTASI PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor

PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015

I. PENDAHULUAN. dalam hal lapangan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakangan ini memicu tingginya integrasi ekonomi pada negara-negara di

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses interaksi dan integrasi dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh seseorang, perusahaan maupun pemerintah di suatu negara dengan pihak yang berada di negara yang berbeda. Interaksi yang dilakukan diharapkan bisa saling memberikan dampak bagi pihak yang terlibat didalamnya, baik meningkatkan bisnis sehingga menjadi lebih bervariasi, mendapatkan kualitas sumberdaya yang lebih baik dan harga yang lebih rendah pada saat melakukan proses bisnis. Proses integrasi yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi hambatan pergerakan perdagangan, modal, teknologi dan orang, sehingga proses bisnis menjadi lebih mudah dilakukan. Perkembangan ekonomi dunia saat ini mengarah kepada sistem ekonomi globalisasi. Banyak hal yang mendorong terjadinya proses globalisasi, perkembangan teknologi, liberalisasi perdagangan, perkembangan layanan yang mendukung internasional bisnis, pertumbuhan yang diakibatkan tekanan konsumen, persaingan global, perubahan situasi politik suatu negara. Globalisasi ekonomi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di kawasan regional seperti Amerika dengan Canada, Kawasan Uni Eropa, atau Asia Tenggara. Masing masing kawasan menetapkan kebijakan ekonomi yang secara khusus akan berpengaruh terhadap perluasan kerjasama antar negara, baik kerjasama bilateral, regional maupun internasional. Fenomena terbaru dari 1

kerjasama kawasan adalah kebijakan free trade area. Salah satu contoh kerja sama antar kawasan di Asia Tenggara melalui ASEAN menetapkan kebijakan ASEAN Economic Community dengan kesepakatan ekonomi berupa free trade area yang di gagas bersama oleh semua negara negara anggota ASEAN yang isinya adalah single market and production base, dengan lima elemen utama : 1) free flows of goods, 2) free flow of services, 3) free flow of investment, 4) free flow of capital, 5) free flow of skilled labour. Perusahaan melakukan internasionalisasi bisnis dengan tujuan untuk memperluas pasar, memperoleh sumberdaya maupun untuk mengurangi resiko bisnis. Dalam prosesnya internasional bisnis yang dilakukan perusahaan di dorong karena dua faktor yaitu apa yang menjadi tujuan dan strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perusahaan yang sukses di suatu negara belum dapat dipastikan akan sukses melakukan bisnis di negara lain. Seringkali perusahaan yang memutuskan untuk melakukan internasional bisnis mengalami kegagalan yang sejatinya disebabkan kurang kuatnya analisis terhadap hubungan yang saling terkait antara pengaruh dan komponen yang dipengaruhi oleh suatu lingkungan operasional bisnis baik faktor fisik dan faktor sosial maupun faktor persaingan terhadap tujuan dan sarana strategi bisnis yang akan dilakukan. Internasionalisasi bisnis sendiri bagi perusahaan di Indonesia bisa dikatakan masih sangat minim, proses internasionalisasi yang sering dilakukan masih terbatas pada proses perdagangan melalui ekspor dan impor, masih sedikit perusahaan yang benar benar melakukan internasionalisasi bisnis pada level yang 2

tertinggi pada strategi wholly owned subsidiary. Posisi Indonesia dengan banyak potensi di dalamnya lebih banyak menjadi tujuan investasi bagi perusahaan-perusahaan asing, secara national competitive advantage, Indonesia memiliki daya tarik yang bisa dijadikan modal untuk bersaing di bandingkan dengan negara lain. Banyak perusahaan asing yang berinvestasi secara langsung di Indonesia. Tidak hanya melalui ekspor dan impor, namun sampai kepada tahap wholly owned subsidiary. Hal ini berbeda dengan perusahaan asal Indonesia, dimana masih sedikit yang berani menanamkan investasi secara langsung di negara lain. Sebagian perusahaan lebih menikmati menjalankan bisnis di negara sendiri, dikarenakan adanya kekhawatiran akan munculnya ketidakpastian yang akan didapatkan di negara tujuan investasi. Industri pertambangan dunia, terutama batubara menjadi salah satu industri yang mengalami pertumbuhan yang baik sampai saat ini. Arus investasi terkait industri pertambangan batubara, minyak dan gas bumi mencapai 16% atau $113,5 billions, dari total $713 billions. Dari tahun 2008 sampai 2013, produksi batubara dunia mengalami kenaikan 13%, konsumsi batubara juga tumbuh sebesar 10,5%. Namun pada tahun 2014, industri batubara dunia mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya pelambatan ekonomi global dan isu yang terkait lingkungan, terutama polusi yang di akibatkan oleh batubara. Produksi batubara dunia pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,71% di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan konsumsi terhadap batubara juga mengalami penurunan sebesar 0,38%. Namun industri batubara diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan di masa depan, dikarenakan saat ini batubara masih 3

menjadi sumber energi terbesar kedua di dunia setelah minyak bumi, dan juga masih belum di temukannya sumber energi terbarukan yang bisa menghasilkan cadangan energi sebesar energi yang dihasilkan batubara. Industri pertambangan di Indonesia terutama batubara mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya volume produksi batubara dalam negeri, serta volume ekspor batubara ke pasar internasional. Indonesia pada tahun 2014 menjadi pengekspor energi batubara terbesar di dunia dengan volume 410 Mt (Millions Ton). Secara produksi batubara dunia, Indonesia menduduki peringkat ke 3 di dunia dengan volume produksi yang dihasilkan pada tahun 2014, mencapai 7,2 % dari total produksi dunia. PT. Pamapersada Nusantara merupakan kontraktor pertambangan batubara terbesar di Indonesia. Perusahaan menguasai 48 % pangsa pasar operasional kontraktor pertambangan di Indonesia. PT. Pamapersada Nusantara saat ini melakukan kegiatan penambangan di 14 lokasi yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera, dengan customer yang sebagian besar merupakan operator utama dalam industri batubara antara lain : PT. Adaro Indonesia, PT. Bukit Asam. PT. Indominco Mandiri, PT. Kideco Jaya Agung, PT. Kaltim Prima Coal, PT. Jembayan Muara Baya dan PT. Trubaindo Coal Mining. Kinerja perseroan selalu mengalami peningkatan sebesar 28,5%, dari tahun 1993 sebanyak 4 Mt sampai 114 Mt pada tahun 2014. Berdasarkan roadmap perusahaan, PT. Pamapersada Nusantara berencana untuk melakukan internasionalisasi bisnis pada tahun 2020. Proses 4

internasionalisasi bisnis ini juga diperkuat di dalam visi perusahan untuk menjadi pemimpin dalam kontraktor pertambangan dunia. Internasionalisasi bisnis PT.Pamapersada Nusantara di mulai pada tahun 1998 2003, dimana perusahaan melakukan kegiatan penambangan batubara di Vietnam, ini merupakan upaya intrenasionalisasi bisnis pertama kali yang dijalankan oleh perusahaan. Pada tahun 2011 perusahaan pernah menjajaki upaya untuk melakukan penambangan batubara di Myanmar, namun hal tersebut urung dilakukan oleh perusahaan. Pada tahun 2013, PT. Pamapersada Nusantara mengalami perubahan organisasi, dimana terjadi pergantian presiden direktur serta jajaran direksi lainnya. Pada tahun tersebut, presiden direktur PT. Pamapersada Nusantara yang baru membuka kembali upaya untuk memasuki pasar internasional, dengan pertama kali adalah melakukan penjajakan kerjasama dengan perusahaan di Mongolia untuk melakukan investasi dalam industri pertambangan batubara di kawasan tersebut. Namun sampai dengan tahun 2015, upaya internasionalisasi tersebut belum terwujud. Upaya internasionalisasi yang dilakukan PT. Pamapersada Nusantara jika terwujud dapat dikatakan sebagai perintis bagi perusahaan tambang asal Indonesia untuk memasuki pasar internasional. Sampai saat ini belum ada perusahaan tambang dari Indonesia yang melakukan kegiatan penambangan di negara lain. Hal ini menjadi sangat berlawanan dengan kondisi industri pertambangan di Indonesia, dimana ada beberapa kontraktor pelaksana yang merupakan perusahaan Asing, antara lain : PT. Leighton Indonesia dengan pangsa pasar + 20 %, dan PT. Petrosea Indonesia dengan pangsa pasar + 10 %. 5

1.2. Rumusan Masalah Internasionalisasi bisnis merupakan upaya perusahaan untuk memasuki pasar global yang mana hal ini merupakan suatu kombinasi yang menguntungkan dari keadaan, lokasi dan waktu yang memberikan prospek bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan ekspor impor, investasi, maupun bermitra di pasar global. Melalui internasionalisasi bisnis di pasar global, bisa memberikan kesempatan yang luas bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Keengganan perusahaan Indonesia untuk melakukan globalisasi bisnis di karenakan adanya kekhawatiran akan ketidakpastian yang ada di negara tujuan investasi, sehingga tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Perbedaan budaya, bahasa, peraturan yang berlaku, ketenagakerjaan, dan lain-lain, menjadi penyebab ketidakpastian bisnis menjadi tinggi. Selain hal tersebut, perusahaan merasa lebih nyaman dalam melakukan bisnis di negara sendiri, dari pada di negara lain. Penting untuk dilakukan kajian yang lebih mendalam terkait hal hal yang berpengaruh terhadap perumusan strategi internasionalisasi bisnis yang bisa di terapkan oleh perusahaan. Hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan yang akan memasuki pasar global adalah dengan melakukan analisis secara detail terkait kesiapan perusahaan dalam memasuki pasar global, motivasi perusahaan, kekuatan internal perusahaan, pemilihan lokasi tujuan investasi dan strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan disaat akan melakukan internasionalisasi bisnis. 1.3. Pertanyaan Penelitian Pada thesis ini, penelitian akan mempelajari bagaimana tahapan-tahapan 6

perumusan strategi internasionalisasi bisnis yang harus dilakukan perusahaan dalam hal ini PT. Pamapersada Nusantara, yang berencana memasuki pasar global. Sehingga mampu menjawab beberapa pertanyaan penelitian berikut : a. Apa yang menjadi dasar dan motivasi PT. Pamapersada Nusantara untuk melakukan internasionalisasi bisnis. b. Negara mana yang memungkinkan sebagai tujuan internasionalisasi bisnis PT. Pamapersada Nusantara. c. Bagaimana bentuk strategi masuk pasar global yang harus diterapkan oleh PT. Pamapersada Nusantara dalam rangka internasionalisasi bisnis. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan terkait motivasi perusahaan melakukan internasionalisasi bisnis, pemilihan negara tujuan investasi serta strategi yang bisa di terapkan oleh perusahaan melalui investigasi, deskripsi dan analisis mengenai proses internasionalisasi yang akan dilakukan oleh PT. Pamapersada Nusantara. Untuk mencapai tujuan di atas, penulis akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait kesiapan perusahaan disaat akan kembali memasuki pasar internasional. Penelitian ini dilakukan melalui studi literature, proses wawancara dengan pihak terkait dalam proses internasionalisasi PT. Pamapersada Nusantara. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian Strategi Internasionalisasi Bisnis Studi pada PT. 7

Pamapersada Nusantara diharapkan dapat memberikan manfaat : a. Bagi PT. Pamapersada Nusantara sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menganalisis kesiapan, merumuskan strategi terkait rencana internasionalisasi bisnis dan pemilihan strategi yang tepat terkait keunggulan yang dimiliki perusahaan. b. Bagi kalangan akademisi, sebagai masukan ilmiah bagi penerapan ilmu pengetahuan dan implementasinya serta mampu memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi terutama internasionalisasi bisnis dan strategi yang dapat digunakan dalam memasuki pasar internasional. c. Bagi perusahaan sebagai pengetahuan terkait proses internasionalisasi bisnis yang saat ini masih jarang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia, serta strategi bersaing yang harus dipersiapkan oleh perusahaan yang akan memasuki pasar internasional 1.6. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Internasionalisasi bisnis merupakan suatu keputusan yang penting bagi suatu perusahaan, sehingga membutuhkan kajian yang mendalam baik secara internal maupun eksternal. Ruang lingkup penelitian ini pada PT. Pamapersada Nusantara. Yang secara spesifik dibatasi pada motivasi, penjabaran keunggulan bersaing perusahaan, perumusan strategi, pemilihan tujuan investasi strategi. Hal yang membatasi dalam penelitian ini adalah sumber data terkait internasionalisasi bisnis yang sudah dijalankan oleh perusahaan pada periode sebelumnya. Selain itu data primer hanya dibatasi pada top level manajemen, 8

tidak dilakukan secara detail secara menyeluruh terhadap semua rantai nilai perusahaan. 1.7. Sistematika Penelitian Dalam penelitian ini laporan disusun dalam lima bab yang masing masing menjelaskan mengenai : BAB I PENDAHULUAN Akan membahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Akan mengulas teori dan hasil penelitian sebelumnya serta fakta terkait dengan penelitian langsung yang bersumber pada studi literatur yang bersifat kepustakaan primer BAB III METODOLOGI PENELITIAN Akan membahas mengenai metodologi penelitian yang memuat metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis dan kajian terkait profil perusahaan PT. Pamapersada Nusantara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Akan memaparkan hasil analisis dan evaluasi terkait alat analisis data dan pengolahannya serta pembahasan secara umum. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Akan menyampaikan simpulan dan saran terkait hasil penelitian. 9