BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu. menghasilkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif,mandiri, mempunyai

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1999), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk menjadi negara maju, bermartabat, dan sejahtera. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan (sekolah) adalah tempat transfer ilmu. dalamnya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertujuan mendidik siswanya

BAB I PENDAHULUAN. M, telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dilakukan agar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor penting yang secara langsung memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan seluas-luasnya

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. daya untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, dalam konteks pendidikan, manajemen

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

Oleh : Sri Handayani NIM K

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. diorientasikan agar para peserta didik mampu berperan dalam kehidupan sehari-hari di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu

BAB I PENDAHULUAN. SAW, dimana ayat pertama diwahyukan Allah SWT berbunyi Iqra yang berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu sekolah ditentukan banyak faktor antara lain adalah keberhasilah dalam pengelolaan manajemen di dalamnya. Madrasah Tsanawiyah NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal yang banyak dikenal masyarakat dengan sebutan MTs. Boja semakin tumbuh dan berkembang. Sekolah ini menampung lulusan SD dan MI dari berbagai penjuru diwilayah Boja dan sekitar Boja, dan salah satu SLTP swasta yang setiap tahun peserta didik barunya terbesar di wilayah Boja. (Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab VI pasal 17). MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal ini letak lokasinya sangat strategis berada di tengahtengah kota Kecamatan Boja yaitu di jalan Pemuda 109, yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum, berdekatan dengan beberapa pondok pesantren, berhimpitan dengan masjid besar Boja dan berbagai sarana umum lainnya. Lembaga Pendidikan yang bernuansa Islami ini berdiri mulai tanggal 2 Agustus 1965 oleh yayasan Al Ma arif. Yayasan yang anggotanya terdiri dari para tokoh cendikiawan muslim Boja yang peduli dan memperhatikan terhadap kondisi dan kemajuan dalam bidang pendidikan utamanya umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya (UU Republik Indonesia No. 20 th. 2003 bab I pasal 1 ayat 1

2 16). Di dalam pelaksanaannya dengan berbagai sarana dan prasarana yang ada, MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal selalu berkeinginan untuk tetap menjaga kwalitas pendidikan, pelayanan dan prestasinya di dalam dunia pendidikan. (Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab XV pasal 54 ayat 1). Tabel 1.1 Data perkembangan jumlah siswa 10 tahun terakhir dari tahun pelajaran 2005/2006 s.d 2014/2015 No Tahun Kelas Kelas Kelas Pelajaran 7 8 9 Jumlah 1. 2005/2006 265 180 199 644 2. 2006/2007 271 265 178 714 3. 2007/2008 265 252 254 771 4. 2008/2009 210 253 242 705 5. 2009/2010 261 221 240 722 6. 2010/2011 321 234 209 764 7. 2011/2012 305 299 208 812 8. 2012/2013 294 298 290 882 9. 2013/2014 264 244 262 770 10. 2014/2015 282 244 228 754 Sumber: MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kendal Sebagai gambaran tentang kondisi peserta didik SMP/MTs swasta lain yang ada di wilayah Kecamatan Boja Kabupaten Kendal pada tahun pelajaran 2014/ 2015 adalah sebagai berikut: a. SMP Taman Dewasa Boja

3 Sekolah ini berada di jalan Pemuda Boja jumlah peserta didik untuk kelas VII = 60, kelas VIII = 60, kelas IX = 52 total semua 172 siswa; b. SMP Muhamadiyah 02 Boja Sekolah ini berada di jalan Pramuka Boja jumlah peserta didik untuk kelas VII = 39, kelas VIII= 40, kelas IX = 45 jumlah semua 124 siswa; c. SMP PGRI 03 Boja Sekolah ini berada di jalan Kauman Boja jumlah peserta didik untuk kelas VII = 35, kelas VIII = 32, kelas IX = 75 jumlah semua 142 siswa; d. SMP NU Tampingan Boja Sekolah ini berada di jalan raya Tampingan Boja jumlah peserta didik untuk kelas VII = 28, kelas VIII= 31, kelas IX = 34 jumlah semua 93 siswa; e. MTs NU 14 Kaligading Boja Sekolah ini berada di Desa KaligadingKec. Boja jumlah peserta didik untuk kelas VII = 35, kelas VIII = 38, kelas IX= 37 jumlah semua 110 siswa; Sementara dalam satu wilayah kecamatan Boja ada 4 SMP Negeri yang rata-rata jumlah peserta didik per paralelnya diatas 150 siswa. Dan berdasarkan data tersebut diatas MTs NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal menduduki peringkat terbanyak dalam penerimaan peserta didik barunya. Untuk mengimbangi perubahan zaman yang terjadi, banyak kebingungan yang dialami oleh para orang tua atau para lulusan Sekolah Dasar (SD) maupun lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) ketika akan memilih dan mengambil keputusan hendak kemana setelah lulus sekolah. Apabila keputusan yang dipilih

4 adalah untuk melanjutkan sekolah lagi, juga akan berhadapan dengan berbagai permasalahan yang sulit, mengingat banyaknya ragam yang ditawarkan baik oleh SMP Negeri, SMP swasta maupun Mts, belum lagi makin tinggi biaya yang diharapkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan, dan juga belum adanya jaminan untuk meraih prestasi yang imbang antara ilmu umum dan ilmu agama. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Bab IV pasal 9, sehubungan dengan masalah biaya sekolah MTs NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal memiliki beberapa program antara lain: a. Biaya sekolah gratis bagi peserta didik yang benarbenar tidak mampu dan berstatus anak yatim piatu; b. Bagi peserta didik yang benar-benar tidak mampu dan yatim atau piatu diberikan subsidi transport sebesar Rp 15.000,00 per minggu per anak; c. Dana infaq/sumbangan pembangunan selama sekolah di MTs. Boja sebesar Rp 500.000,00, untuk orang tua siswa yang tergolong ekonomi menengah ke bawah bisa diangsur sampai 3 tahun atau selama anak masih menjadi siswa di MTs. Boja; d. Untuk uang komite bulanan sebesar Rp 25.000,00 setiap bulannya; e. Pada saat penerimaan peserta didik baru biaya pendaftaran gratis dan semua anak yang benarbenar telah dinyatakan diterima diberikan 1 (satu) stel pakaian OSIS kalau dinominalkan sebesar Rp 100.000,00

5 Pemikiran yang terjadi dikalangan masyarakat adalah bahwa sekolah di SMP negeri akan membawa harga diri yang tinggi, kini telah berubah. Sebagian masyarakat sudah mulai mengabaikan dan tidak terlalu mengutamakan apakah sekolah di SMP negeri, SMP swasta atau MTs, baginya itu sama saja. Tetapi yang jelas adalah bahwa sekolah yang dipilihnya dapat memberikan jaminan prestasi dengan mutu yang diharapkan dan dapat menjadikan anak anaknya yang beraklakulkarimah. Oleh karena itu MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal selalu memberikan informasi kepada masyarakat,untuk menunjukkan usaha yang telah dilakukan untuk mendidik para peserta didiknya atau lulusannya agar menjadi muslim yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, bertanggungjawab, berakhlak mulia dan berwawasan luas.(undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3). Untuk menangani bidang kepesertadidikan di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal dibutuhkan suatu manajemen yang dapat mengelola seluruh sumber daya pendidikan yaitu peserta didik khususnya adalah manajemen peserta didik. Manajemen peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan karena peserta didik merupakan subyek sekaligus obyek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal keberadaan manajemen peserta didik termasuk juga

6 dalam kompetensi manajerial kepala sekolah. Manajemen peserta didik merupakan salah satu bidang operasional sekolah. Mulyasa (2009:69) menyatakan bahwa manajemen peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, sejak masuk sampai peserta didik keluar dari sekolah. Manajemen peserta didik bukan hanya berbentuk penginventarisan/ pencatatan data peserta didik saja, juga meliputi berbagai aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik secara optimal. Di Lembaga pendidikan, peserta didik memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Namun, tentu saja peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengembangkan kemampuan yang berbeda dalam mengembangkan potensinya. Dalam lembaga pendidikan, setiap peserta didik sama-sama diarahkan agar berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan pribadinya. Dampak dari adanya suatu perbedaan bawaan yang dimiliki peserta didik, maka akan timbul adanya peserta didik yang lambat dalam belajar dan ada juga peserta didik yang cepat dalam perkembangan belajarnya. Adanya persaingan yang sehat antar peserta didik akan terjadi bila ada kemauan dan kegiatan pengelolaan manajemen, yaitu dalam pelaksanaan manajemen peserta didik. Selain itu peserta didik yang memiliki masalah sebagai dampak dari adanya persaingan akan segera bisa ditangani dengan baik jika manajemen peserta didiknya baik. Dalam usaha pengembangan diri peserta didik

7 tersebut, tentunya ada kebutuhan yang saling bertolak belakang dalam aspek pemenuhan pemprioritasannya. Seperti yang disampaikan oleh Dirjen Dikdasmen (2007), bahwa disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam aspek prestasi akademik, namun disisi lain mereka juga ingin sukses dalam aspek sosialisasi dengan lingkungan atau usia sebayanya. Selain itu dalam hal mengejar keduanya mereka juga ingin berada dalam keadaan yang kondusif dan nyaman. Dari berbagai pilihan yang tepat atas ketiga hal tersebut, tidak jarang menimbulkan permasalahan bagi para peseta didik. Karena alasan itulah maka diperlukan adanya suatu layanan tertentu yang harus dikelola dengan baik. Keberadaan manajemen peserta didik dirasa tepat dan berupaya untuk mengisi kebutuhan tersebut. Di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal peserta didik merupakan pelanggan eksternal utama, untuk orang tua peserta didik pelanggan eksternal kedua dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Untuk menjaga suasana yang kondusif dan nyaman sekolah ini selalu menjalin hubungan yang harmonis di antara stake holder yang ada. Menurut Sallis, E. (2012:69) ketika fokus utama dari sekolah adalah pelanggan eksternalnya (pelajar, orangtua, dan lainlain) juga penting diingat bahwa setiap orang yang bekerja dalam masing-masing institusi tersebut turut memberikan jasa bagi para kolega mereka (pelanggan internal). Dalam Total Quality Management, para staf tersebut dikenal dengan istilah pelanggan internal. Hubungan internal yang kurang baik akan

8 menghalangi perkembangan institusi, dan akhirnya akan membuat pelanggan eksternal menderita. Salah satu tujuan TQM adalah untuk merubah institusi yang mengoperasikannya menjadi sebuah tim yang ikhlas, tanpa konflik, dan kompetisi internal untuk meraih sebuah tujuan tunggal, yaitu memuaskan pelanggan. Kepala sekolah sebagai manajer di sekolah menyelenggarakan berbagai bidang kegiatan salah satunya adalah bidang kepesertadidikan. Semua kegiatan disekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal bilamana peserta didik itu sendiri secara aktif berupaya mengembangkan diri sesuai dengan program-program yang dilakukan oleh sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan kondisi sekolah yang demikian agar peserta didik dapat mengembangkan diri secara optimal dalam berbagai kegiatan sekolah misalnya, kegiatan penerimaan peserta didik baru, pembinaan peserta didik, dan pemantapan program kepesertadidikan. Manajemen peserta didik atau pengembangan peserta didik di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kepesertadidikan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan disekolah. (Prihatin, 2011:9). Untuk mewujudkan tujuan tersebut kegiatan yang dilakukan kepala sekolah dalam bidang pengembangan peserta didik sedikitnya memiliki tiga tugas utama yang harus

9 diperhatikan, yaitu penerimaan peserta didik baru, kegiatan kemajuan pembelajaran, serta bimbingan dan pembinaan disiplin. Penerimaan peserta didik baru adalah sebuah proses pendataan dan pemberian pelayanan kepada peserta didik yang baru, setelah para peserta didik tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh sekolah, baik itu dijenjang sekolah dasar maupun sekolah menengah. Kegiatan penerimaan peserta didik baru juga diwarnai kesibukan sekolah menjelang tahun ajaran baru, dimana kepala sekolah perlu membentuk panitia yang dijadikan sebagai petugas penerima peserta didik baru. Adapun struktur dalam PPDB meliputi kepala sekolah sebagai penanggungjawab kegiatan, ketua panitia oleh wakil kepala sekolah bidang kepesertadidikan dan anggotaanggota lainnya dengan menggunakan kebijakan dari kepala sekolah dan dinas kabupaten. Menurut Nurul Rahmi 2014 (http://ejournal.unp.ac.id/), menyebutkan bahwa peran kepala sekolah sangat diperlukan dalam hal ini guna mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah sebagai guru yang mendapat tugas tambahan untuk mengelola sekolah. Kepala sekolah menjadi orang yang paling bertanggungjawab terhadap kemajuan sekolah, maka dari itu kepala sekolah juga harus memperhati-kan kegiatan dalam manajemen peserta didik untuk menghasilkan peserta didik yang efisien dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Mulyasa (2013:69) menyatakan berdasarkan tiga tugas utama kepala sekolah dalam pengembangan peserta didik, kepala sekolah juga memiliki tanggungjawab dalam

10 mengelola bidang kepesertadidikan yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini: a. Kehadiran peserta didik di sekolah dengan berbagai permasalahannya; b. Penerimaan,orientasi, klasifikasi, dan penempatan peserta didik di kelas dan program studi; c. Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar; d. Program supervisi bagi peserta didik yang mempunyai kelainan, seperti pembelajaran remedial dan pembelajaran luar biasa; e. Pengendalian disiplin peserta didik; f. Program bimbingan dan penyuluhan; g. Program kesehatan dan keamanan; h. Penyesuaian pribadi, sosial,dan emosional. Manajemen peserta didik tidak hanya sebagai pencatatan data saja akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan di sekolah. Kegiatan pendidikan di sekolah diperlukan peserta didik untuk mengembangkan potensi serta kemampuan yang dimiliki peserta didik. Untuk mengupayakan layanan yang terbaik guna menenuhi kebutuhan peserta didik, maka dilakukan pembinaan terhadap peserta didik yang meliputi layanan-layanan yang dibutuhkan oleh peserta didik disekolah, antara lain meliputi layanan bimbingan konseling, layanan perpustakaan, layanan kantin, layanan kesehatan, dan layanan ekstra- kurikuler. Untuk pembinaan peserta didik disekolah menjadi tanggung jawab semua tenaga kependidikan yang ada. Tanggung jawab kepala sekolah secara garis besar yang berhubungan dengan manajemen peserta didik adalah memberikan layanan kepada peserta didik dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang telah

11 ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien. Untuk pencapaian hasil pada diri peserta didik yang optimal diperlukan pelayanan dari guru yang optimal pula. Karena guru merupakan tenaga kependidikan, maka guru juga bertanggungjawab atas terselenggaranya pembinaan peserta didik di sekolah secara umum dan secara khusus yang terpadu dalam setiap mata pelajaran yang menjadi tanggungjawab masingmasing, dengan demikian guru sebagai pendidik dapat lebih memahami, menguasai, dan menerapkan kompetensi bidang pembinaan kepesertadidikan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana Perencanaan dan Pelaksanaan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal? b. Bagaimana peran kepala sekolah dalam manajemen peserta didik di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal? c. Bagaimana peran guru dalam manajemen peserta didik di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a. Mendiskripsikan Perencanaan dan Pelaksanaan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal;

12 b. Mendiskripsikan peran kepala sekolah dalam manajemen peserta didik di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal; c. Mendiskripsikan peran guru dalam manajemen peserta didik di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis, yaitu: 1. Manfaat teoritis, Dapat mendukung tentang pengetahuan manajemen peserta didik berdasarkan data di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal. 2. Manfaat praktis, a. Bagi kepala sekolah, agar dapat meningkatkan kwalitas dalam pelaksanaan manajemen peserta didik di MTs. NU 02 Al Ma arif Boja Kabupaten Kendal; b. Bagi guru, sebagai sarana untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen peserta didik yang sudah berjalan selama ini; c. Bagi Yayasan, hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan tentang perencanaan dan pelaksanaan manajemen peserta didik.