BABI PENDAHULUAN. yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri retail yang berkembang saat ini adalah restaurant dan cafe. Pemilik bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. naik, dengan omset penjualan naik maka pendapatan akan naik dan berakibat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE (SUASANA TOKO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. perluasan pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sektor ekonomi dan budaya juga ikut. terpengaruh perubahan kebudayaan juga tidak dapat dihindari,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik

BAB I PENDAHULUAN. juga di Kota Payakumbuh, terutama di bidang kuliner begitu banyaknya muncul cafecafe

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk memberikan perbedaan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, Era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I Pendahuluan. Perubahan preferensi tempat belanja yang berawal dari seringnya

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat

BAB V PENUTUP. tersebut adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere dan Store

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang dilakukan diluar rumah termasuk kebiasaan mengikuti trend dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tempat pariwisata yang menarik. Berdasarkan data. Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, hingga bulan September 2011 sudah

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. terhadap consumer purchase intention Mega Prima swalayan. Korelasinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ritel dewasa ini di Indonesia semakin pesat, data terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel tersebut antara lain hypermart, supermarket, specialty store,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsumen di masa sekarang semakin menuntut banyak hal terhadap produk

I. PENDAHULUAN. Bicara mengenai bisnis, akhir-akhir ini marak bermunculan yang namanya bisnis

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia sudah semakin berkembang. Perkembangan bisnis tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada era globalisasi membuat

I. PENDAHULUAN. Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, para pelaku bisnis harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri khas Yogjakarta. Di Yogjakarta kurang lebih terdapat 116

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. (Perpres hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf. Diakses Tanggal 25 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Bisnis ritel menurut Utami (2012) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Ritel juga merupakan salah satu perangkat dan aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada konsumen dalam penggunaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga. Bisnis ritel atau eceran mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel modem yang baru. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk mengubah paradigma lama pengelolaan ritel tradisional menuju paradigma pengelolaan ritel modern. (Sopiah : 2008) Pengelolaan ritel modern membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai terutam kebutuhari tekhnologi tinggi (high-tech). Tekhnologi tinggi ini memungkinkan ritel membangun sistem informasi canggih yang mendukung pengelolaan sistem persediaan yang lebih efisien sehingga manajemen ritel mampu menyediakan berbagai produk makanan dan minuman yang selalu segar. Dalam pemasaran, prilaku konsumen merupakan satu bagian penting, karena pemasaran adalah ilmu yang mengupayakan kiat-kiat untuk memuaskan konsumen dengan produk atau jasa. Dengan meningkatnya globalisasi bisnis, paradigma yang berorientasi konsumen dan kompetitor haruslah berwawasan 1

global. Menurut Amirullah (2002), perusahaan masa kini tidak bisa lagi menghindar dalam imbas globalisasi bisnis, termasuk melayani konsumen global. Globalisasi bisnis yang berkembang sejalan dengan perkembangan pesat tekhnologi informasi telah mendorong berkembangnya perubaharn dalam hal kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen. Setiap perusahaan yang melakukan strategi pemasaran tentu juga melihat kodisi persaingan yang semakin ketat, setiap bisnis ritel modern perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan pesaing untuk dapat menarik minat beli konsumen. Menyikapi hal ini, peritel yang bermain di bisnis ini dituntut untuk selalu melakukan inovasi yang pada nantinya akan merebut hati konsumen. Bisnis ritel modem yang terus berkembang di Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan. Persaingan yang kompetitif dan kondisi sosial, ekonomi dan demografi serta perubahari gaya hidup berpengaruh terbadap kegiatan ritel modern. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus mampu menerapkan strategi yang tepat. Salah satu Strategi yang dapat digunakan adalah merencanakan desain Store Atmosphere (suasana toko) dengan bentuk dan konsep baru serta ide-ide kreatif yang rnembangun citra toko sehingga membuat pengunjung merasa nyaman ketika berbelanja. Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap bisnis ritel modern perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan 2

dengan pesaing untuk dapat menarik minat beli konsumen. Menyikapi hal ini, peritel yang bermain di bisnis ini dituntut untuk selalu melakukan inovasi yang pada nantinya akan merebut hati konsumennya. Berman dan Evan (2007:64) membagi elemen-elemen Store Atmosphere kedalam empat elemen, yaitu: 1. Exterior 2. General Interior 3. Store Layout 4. Interior Display Store Atmosphere (Suasana toko) adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli (Kotler : 2005). Store Atmosphere mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau mempengaruhi pembelian. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan. Peter dan Olson (1999) yang menjelaskan bahwa store atmosphere meliputi hal-hal yang bersifat luas seperti halnya tersedianya pengaturan udara AC), tata ruang toko, penggunaan warna cat, warna karpet, bahan-bahan rak penyimpanan barang, bentuk rak dan lain-lain. Gilbert (2008:61) mendefenisikan Store atmosphere merupakan kombinasi dan pesan secara fisik yang telah direncanakan, Store atmosphere dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perencanaan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan pembelian. Penciptaan Store atmosphere yang baik diharapkan dapat memberi kesan dan suasana yang baik pula terhadap konsumen. Tampilan bagian luar toko (exterior) yang menarik berpengaruh kuat terhadap citra toko, interior toko secara 3

keseluruhari (general interior) yang menyenangkan dapat menjadi motif bagi konsumen tertarik untuk memasuki toko. Selanjutnya, tata letak (store layout) yang memberikan kemudahan bagi konsumen dalam berbelanja dan, tampilan toko (interior display-point of purchase) sebagai tambahan yang memberikan kesan yang berbeda. Maka secara keseluruhan penciptaan store atmosphere dapat memberikan suasana yang nyaman saat berbelanja dan membuat konsumen betah berlama-lama di dalam toko, sehingga dapat mempengaruhi keputusan melakukan pembelian (Levy and Weitz, 2010). Bisnis yang dijalankan dewasa ini tidak lagi berorientasi pada laba keuntungan semata. Pemasaran aktif yang lebih berorientasi pada pelanggan lebih banyak digunakan oleh para pelaku bisnis meskipun hal ini mengharuskan para pelaku bisnis tersebut untuk mendefenisikan wants and need dan sudut pandang konsumen. Peluang seperti ini dapat dimanfaatkan oleh pebisnis lainnya untuk mengembangkan usaha kuliner seperti café dan resto, dengan mengkombinasikan tampilan luar (Exterior) dan tampilan dalam (General Interior) semenarik mungkin untuk merebut hati konsumen, serta mengatur tata letak (Store Layout) dan pemajangan (Interior Display) yang menarik dan tersusun rapi untuk memuaskan para konsumen. Bisnis boga (makanan) atau yang saat ini lebih dikenal dengan istilah bisnis kuliner, merupakan jenis usaha yang selalu marak ditawarkan di kota Padang. Hingga saat ini bisnis café sangat digemari kawula muda dan keluarga. Seiring perubahangaya hidup, selera dan tata cara dalam menikmati atau mengkonsumsi makanan pada masyarakat perkotaan khususnya kota Padang, 4

membawa pada pengusaha kuliner ini kepada ide-ide baru mengenai café yang dianggap lebih modern dan akan lebih disukai. Konsumen yang pernah berkunjung ke Kuring Taman Palem Resto dan Cafe banyak ditemukan menghabiskan waktunya untuk menikmati jajanan atau kuliner. Mulai dan kuliner kecil-kecilan sampai kuliner yang mempunyai nama besar di kota Padang. Disamping mereka menikmati jajanan atau kuliner, mereka juga menikmati kuliner sambil bersantai, rapat menikmati suasana toko, bahkan ada yang sengaja ke resto dan cafe sekedar untuk update status dengan tersedianya jaringan wi-fi. Konsumen yang mengunjungi Kuring Taman Palem Resto dan Cafe beralamat di Jl. Pancasila no 14, Padang tepat di sebelah Taman Budaya Padang atau disamping kampus pasca sarjana hukum Universitas Andalas yang merupakan customer yang melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang memiliki keunikan atau tempat-tempat new bie (pendatang baru). Karena ada suatu trend di kalangan kawula muda untuk mendatangi tempat-tempat yang baru dan memiliki rasa ingin tahu tinggi, mereka memiliki kebanggaan sendiri karena telah mengunjungi tempat baru tersebut. Harga, kualitas dan pelayanan tidak lagi menjadi bahan pertimbangan utama bagi para penikmat kuliner, saat ini atmosphere menjadi faktor penting bagi seorang konsumen dalam memilih tempat untuk bersantap dengan konsep yang bernuansa traditional lingkungan yang asri dan pohon palem. Dengan nuansa traditional dan etnik berkonsep kayu, menjadi ciri khas tersendiri untuk restoran ini. 5

Suasana diluar sangat santai dan asik buat nongkrong, apalagi malam hari karena kita akan ditemani dengan lampu - lampu illumination yang menghiasi dipohonnya. Diluar juga ada air mancur yang sangat indah sehingga suasana asrinya makin terasa. Bagi pengunjung yang memeluk agama Islam untuk beribadah sholat, juga telah disediakan mushalla. Saat pengunjung masuk ke Kuring Taman Palem Resto dan Cafe langsung diiringi dengan musik. Di dalam tempatnya lebih luas. Pengunjung akan menemukan ratusan kursi makan, dengan kiri kanannya tempat malam makan berpayung-payung. Ruangan yang ini sangat cocok untuk acara wedding, wisuda, party dan lain-lain. Di tengah-tengah juga ada live music bagi yang ingin mengadakan acara. Kiri kanan hingga belakang kita akan menemukan kolam ikan koi. Dengan air yang sangat jernih dan ikan yang besar-besar. Suasana di dalam lebih cocokuntuk acara, kumpul bareng atau pertemuan. Di dalam juga ada ruang khusus VIP jika ingin pertemuan khusus. Dibelakang ada toilet duduk yang masih sangat bersih, dan kiri kanan depan belakang ada wastafel. Globalisasi bisnis yang berkembang sejalan dengan perkembangan pesat teknologi informasi telah mendorong berkembangnya perubahan dalam hal kebutuhan, keinginan dan selera konsumen. Perancangan store atmosphere bisa menciptakan kesan negatif dan positif yang akan meningkatkan tingkat kunjungan konsumen atau kemungkinan tidak berniat kembali lagi untuk berkunjung ke tempat tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis memilih judul: 6

Pengaruh Store Atmosphere terhadap Customer Revisit Intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Café di Padang 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh Exterior terhadap Customer Revisit Intentionpada KuringTaman Palem Resto dan Cafe di Padang? 2. Bagaimana pengaruh General Interior terhadap Customer Revisit Intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Café di Padang? 3. Bagaimana pengaruh Store Layout terhadap Customer Revisit Intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Cafe di Padang? 4. Bagaimana pengaruh InteriorDisplay terhadap Customer Revisit Intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Café di Padang? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh Exterior terhadap Customer Revisit Intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Café di Padang 2. Untuk mengetahui pengaruh General Interior terhadap Customer Revisit Intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Café di Padang 3. Untuk mengetahui Store Layout terhadap Customer Revisit Intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Café di Padang 4. Untuk mengetahui pengaruh Interior Display terhadap Customer Revisit Intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Café di Padang 7

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Sebagai informasi dan masukan kepada produsen untuk pertimbangan dalam memasarkan produk atau jasa 2. Bagi Peneliti Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi gambaran bagi pengguna informasi tentang seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap customer revisit intention pada Kuring Taman Palem Resto dan Café di Padang. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk lebih mengarahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka penelitian ini hanya mencakup dua sumber informasi yang diterima oleh masyarakat dalam keseharian, yaitu komersial dan sumber pribadi, dengan lebih mengkhususkan kepada store atmosphere yang terdiri dan empat elemen penting yaitu : Exterior, General Interior, Store Layout, Interior Display. Hal ini dilatar belakangi beberapa landasan teori dan penelitian, yang menggambarkan sumber ini sebagai bahan pertimbangan yang cukup kuat untuk suatu customer revisit intention. 8

1.6 Sistematika Penulisan Di dalam proses penelitian ini sistematika pembahasan yang digunakan adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab pendahuluan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN LITERATUR Bab Tinjauan Pustaka berisi tentang tinjauan pustaka tentang konsep dasar store atmosphere dan revisit intention, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran disertai dengan hipotesis. BAB III. METODE PENELITIAN Bab Metode Penelitian berisi tentang populasi dan sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian dan defenisi operasional, teknik analisis data, serta metode analisis data. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab Hasil dan Pembahasan berisikan deskripsi objek penelitian, analisis kuantitatif, interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian. BAB V. PENUTUP Bab Penutup berisi kesimpulan dan saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian bagi pihak yang berkepentingan. 9

10