BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN PADA PENGEMBANGAN MORAL KEAGAMAAN BAGI ANAK USIA DINI DI PLAYGROUP AULIYA KOTA KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB III IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN PADA PENGEMBANGAN MORAL KEAGAMAAN BAGI ANAK USIA DINI DI PLAYGROUP AULIYA KOTA KENDAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, mengamalkan ilmu pendidikan dan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada dasarnya merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

KELOMPOK BERMAIN. Pertemuan 12-15

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi menuntut seseorang untuk meningkatkan kualitas diri sesuai

-3- Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN dan BUPATI HULU SUNGAI SELATAN MEMUTUSKAN :

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dadan Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN Ika Budi Maryatun, M.Pd

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi sosial yang diakselerasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan yang memadai untuk putra-putrinya, terlebih pada saat

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan istimewa. Anak-anak sangat membutuhkan orang tua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

I. PENDAHULUAN. yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU!!!"#$%&'(&)#*+'#%,"()-*!!!! BAB II TINJAUAN UMUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I. Pendahuluan. usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD )

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR : 2 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Visi : Menjadi lembaga unggul dalam mengembangkan seluruh potensi anak yang berakhlaq mulia, mandiri dan kreatif. Misi:

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB III SISTEM PENDIDIKAN PAUD AISYIYAH KASIHAN. kecamatan Kasihan Ibu Dra. Hj. Suhartati, bahwa hal yang mendasari didirikannya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE LAGU DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI TK ISLAM TERPADU PELITA HATI

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang keadaan taman penitipan anak Al-Wathaniyah Kelurahan Ipilo Kecamatan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bijaou (Hurlock, 1980: 5) menjelaskan bahwa usia 2-5 tahun merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia dalam memperoleh ilmu dan wawasan. Pendidikan formal maupun

Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia taman kanak-kanak adalah anak pada usia rentang 5-6 tahun atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

2 peserta didik sebagaimana ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan yang berfungsi sebagai salah satu sarana penjaminan dan peningkatan mutu peny

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Alamiah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER BERKONSEP NILAI-NILAI KEISLAMAN DI PAUD MASJID AL-AZHAR PERUMAHAN PERMATA PURI

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN PADA PENGEMBANGAN MORAL KEAGAMAAN BAGI ANAK USIA DINI DI PLAYGROUP AULIYA KOTA KENDAL Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Playgroup Auliya merupakan lembaga pendidikan bagi anak usia dini yang berbasis Islam dengan menggunakan konsep sekolah alam yang menggunakan system full day school. Playgroup Auliya dikatakan sebagai lembaga pendidikan yang berbasis Islam karena pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pada ajaran agama Islam. Nafas pendidikan Islam senantiasa mengiringi proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari awal masuk anak ke sekolah langsung disambut riang dengan salam dan sapaan hangat dari para pendidiknya, kemudian anak juga diajarkan agar selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah, mengakui keagungan Allah serta menghafalkan rukun iman maupun rukun iman dengan berikrar bersama-sama mengucapkan kalimatkalimat thoyyibah, seperti alhamdulillah, subhanallah. Dengan membiasakan melakukan ikrar tersebut dapat menanamkan akidah pada anak yang merupakan pondasi utama agama seseorang. Sekolah alam, merupakan konsep pendidikan yang diterapkan di Playgroup Auliya. Karena anak diajak menyatu dengan alam, memperhatikan apa yang ada di alam secara langsung, baik itu yang hidup maupun mati, yang dapat bergerak maupun tidak serta yang kelihatan maupun tidak. Anak tidak hanya belajar pada ruangan yang dibatasi oleh dinding-dinding kelas saja, tetapi diajak keluar untuk belajar dan membiarkan mereka bebas bergerak dan bermain serta memperhatikan lingkungan sekitar, karena seperti itulah dunia mereka dan dari situlah anak belajar banyak hal. Playgroup Auliya menerapkan sistem pembelajaran seharian atau full day school, dimana anak selama seharian mulai jam 07.30-14.30 WIB selama lima hari dari hari Senin sampai Jum at berada pada lingkungan yang kondusif 55

56 untuk belajar dan mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Mereka masih ada waktu berkumpul bersama dengan keluarga pada akhir pekan, yaitu Sabtu-Minggu, sehingga anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan mengenal masyarakat dimana ia tinggal. Pertumbuhan dan perkembangan anak bisa berjalan secara optimal dengan Full day school yang diterapkan juga dapat menghindarkan anak dari dampak negatif globalisasi yang tidak bisa terelakkan adanya karena anak selalu diajarkan dan dibiasakan melakukan hal-hal yang positif, seperti membiasakan anak mengucapkan salam kepada teman, para ustadzah maupun orang lain, selalu membaca doa sebelum dan sesudah melakukan suatu perbuatan, menghargai orang lain baik itu yang sebaya apalagi pada orang yang lebih tua darinya. Hal-hal positif selalu dibiasakan kepada anak secara berulang-ulang dan terus menerus, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang tidak hanya dilakukan ketika anak berada di sekolah saja, tetapi juga diterapkan di rumah maupun pada lingkungan masyarakat. Pendidikan itu akan berhasil manakala tujuan pendidikan, membentuk insan kamil dapat terlaksana. Sehingga keberhasilan pendidikan tidak hanya berupa keberhasilan anak dalam menguasai atau mengulas konsep atau materi pelajaran yang diajarkan, akan tetapi penerapan atau praktik dari apa yang telah diajarkan di sekolah dalam kehidupan sehari-hari dan dilakukannya sepanjang hayatnya, justru itu yang lebih penting. Maka dari itu, Playgroup Auliya menerapkan Life Curriculum yang berarti bahwa kurikulum yang diajarkan pada anak tidak hanya berlaku ketika di sekolah saja, tetapi diharapkan dapat diterapkan sepanjang hidupnya mengenai nilai-nilai moral keagamaan. Mencermati standar pendidikan anak usia dini yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009, serta menu pembelajaran anak usia dini atau Menu Pembelajaran Generik yang dijadikan acuan pelaksanaan pendidikan anak usia dini, maka dapat dikatakan bahwa Playgroup Auliya secara umum telah memenuhi standar yang ditetapkan, meskipun tidak semua poin yang ada terlaksana

57 secara sempurna. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak, sudah sesuai dengan pedoman yang ada, akan tetapi untuk standar pendidik dan tenaga kependidikan ada yang belum sesuai dengan standar kualifikasi akademik PAUD. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (PERMEN PAUD) No 16 tahun 2007 menjelaskan tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa guru PAUD jalur pendidikan formal (TK, RA yang sederajat) dan guru PAUD jalur pendidikan nonformal (TPA, KB, dan yang sederajat) yang belum memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Kualifikasi akademik pendidik memiliki ijazah D-II PGTK dari perguruan Tinggi terakreditasi, memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi. Standar pengelola dan kepala PAUD juga sesuai dengan ketetapan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah dan pengelola sebagaimana yang terdapat dalam lampiran. 1 Untuk standar isi pada Playgroup Auliya telah memenuhi standar yang ditetapkan karena pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan bermain sambil belajar dan pembiasaan. Lingkup perkembangannya meliputi: nilai-nilai moral keagamaan, fisik, kognitif, bahasa dan sosio-emosional sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (PERMEN PAUD) yang terdapat pada lampiran. Standar proses dan penilaian telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Hal ini bisa dilihat dari pengembangan rencana belajar harian, mingguan maupun semester. Juga memenuhi prinsipprinsip pembelajaran anak usia dini. Standar penilaian yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan yang ada meskipun tidak semua poin diterapkan. Penilaian pada Playgroup Auliya meliputi kegiatan regular, laporan perkembangan kepribadian anak serta laporan tubuh kembang anak. Adapun standar sarana dan prasarana yang ada di Playgroup Auliya telah sesuai dengan ketentuan pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari ketentuan luas ruangan 1 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini No 58 tahun 2009.

58 kelas, memperhatikan aspek kenyamanan dan keamanan dan sesuai tingkat perkembangan anak dilengkapi dengan berbagai alat permainan edukatif (APE) luar dan dalam, memiliki kamar mandi dan WC serta tempat untuk istirahat bagi anak. Untuk standar pembiayaan di Playgroup Auliya meliputi biaya investasi, operasional, dan personal yang mana biaya tersebut diperoleh dari orang tua anak, pihak yayasan, serta donatur. Adapun faktor yang pendukung dan faktor penghambat penerapan metode pembiasaan positif di Playgroup Auliya Kendal adalah sebagai berikut: 1. Faktor Pendukung a. Para pendidik di Playgroup Auliya dapat dijadikan sebagai tokoh idola dan teladan bagi anak-anak karena untuk menjadi ustad maupun ustadzah melalui seleksi yang ketat dan berbagai tes keagamaan, sehingga tenaga pendidiknya benar-benar pilihan. Para pendidik tidak hanya dituntut untuk dapat mengajar anak dengan baik saja, tetapi juga harus kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran dan memiliki keahlian dalam bidang bakat dan minat. b. Anak-anak berada pada lingkungan yang kondusif dan sangat mendukung anak untuk membiasakan pada hal-hal yang positif karena anak berada pada lingkungan pendidikan selama seharian. c. Pembiasaan pada ha-hal positif selalu diajarkan dan dibiasakan secara terus menerus sehingga nilai-nilai moral keagamaan yang diajarkan dapat berjalan secara efektif dan efisien.. 2. Faktor Penghambat a. Faktor yang menghambat metode pembiasaan berjalan dengan baik di Playgroup Auliya adalah adanya orang tua yang sangat memanjakan anaknya, dan tidak tega meninggalkan anak berada di sekolah sendiri tanpa orang tua. Sehingga hal ini dapat menghambat terbentuknya kemandirian anak dan pembiasaan-pembiasaan pada hal-hal positif lainnya yang menyebabkan pembiasaan cenderung lebih lambat karena anak terlalu bergantung pada orang tua dan tidak ingin jauh darinya.

59 b. Banyaknya anak yang berusia sangat dini telah dimasukkan ke Playgroup Auliya dengan kondisi kejiwaannya yang masih labil sehingga proses pembiasaan cenderung lebih lama karena anak belum begitu paham dan mengerti tentang aturan. Sedangkan Faktor pendukung yang dimiliki oleh playgroup Auliya dalam pelaksanaan pendidikan bagi anak usia dini meliputi : 1. Keprofesionalan tenaga pendidik yang telah diseleksi dan mengikuti berbagai pelatihan kependidikan anak usia dini. 2. Kepercayaan masyarakat dan kesadaran orang tua yang tinggi terhadap pendidikan anak usia dini sehingga memasukkan putra-putrinya di playgroup. 3. Tempat yang strategis karena berada di dekat pusat pemerintahan Kota Kendal dan berada di samping jalan raya utama sehingga Playgroup Auliya mudah dijumpai. 4. Tempat belajar yang kondusif nan asri, dengan ruang belajar yang bergaya etnik sehingga menjadikan Auliya terkesan unik dan nyaman untuk belajar. 5. Sarana dan prasarana yang memadai, dilengkapi dengan berbagai alat permainan edukatif dalam dan luar. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan pendidikan pada Playgroup Auliya adalah: 1. Kurangnya jumlah pendidik, karena di Playgroup Auliya benar-benar membutuhkan loyalitas yang tinggi terhadap lembaga pendidikan yang mempunyai konsep full day school. 2. Kurangnya tenaga pendidik dengan kualifikasi pendidikan yang sesuai. 3. Mahalnya biaya pendidikan di Playgroup Auliya bagi sebagian masyarakat sehingga tidak semua anak bisa mendapatkan kesempatan belajar disini. Dan tidak semua orang tua mempunyai penghasilan besar untuk menyekolahkan anaknya sejak usia dini

60 Adapun upaya yang dilakukan oleh komite sekolah dan penyelenggara Playgroup Auliya terkait dengan permasalahan di atas adalah mengadakan rekrutmen tenaga pendidikan untuk menambah jumlah pendidik, mengingat jumlah anak yang belajar di Playgroup Auliya selalu bertambah setiap tahunnya. Dan juga seharusnya pemerintah memerintah memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan non formal seperti playgroup, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terhambat pada masalah pembiayaan mengingat begitu pentingnya betapa pentingnya pendidikan diberikan sejak dini.